DISUSUN OLEH:
NI KETUT MEGA LESTARI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca, .Harapan saya semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yangsaya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…...…..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...….ii
BAB I PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1
D. Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang dikatakan oleh para pelajar, mahasiswa, masyarakat beragamadalam
doa mereka, bahwa selalu meyakini diri bahwa Tuhan ada di dalam dan di luar.Jika Tuhan
hanya berada di dalam, maka kesucian batin diperlukan, itu sudah cukup. Karena Tuhan
juga berada di luar, maka kesucian lahir juga diperlukan. Dengandemikian, karena Tuhan
berada di dalam dan di luar, kita perlu memiliki kesucian lahir dan batin. Kemudian barulah
kita dapat menghayati kemaha-kuasaan Tuhan. Apakahyang dimaksud dengan kesucian
lahir ini.
Sudah tentu kesucian lahir ini, menyucikan dan membersihka badan dengan
memakai pakaian yang bersih. Akan tetapi ada artiyang lebih luas. Tempat tinggal kita harus
bersih. Buku-buku yang kita baca harustetap bersih. Baik badan ataupun pikiran kita jangan
dibiarkan menumpuk kotoran dan sifat-sifat yang buruk. bila kita mempunyai keyakinan
yang kuat, bahwa prinsipketuhanan yang sama ada di setiap hati manusia, maka segala
hambatan akan bisadiatasi. bila kita percaya sepenuhnya pada Tuhan yang bersemayam
dalam diri kita,maka segala sesuatu apa saja akan menjadi milik kita. Keyakinan merupakan
kuncidan dasar akar kehidupan spiritual. Jika kita memegang prinsip ketuhanan
itu,semuanya akan dapat kita selesaikan. Agar kita dapat menghayati ketuhanan yang berada
di mana-mana dalam kehidupan kita sehari-hari, kita harus melaksanakansadhana,
mengembangkan rasa belas kasihan kepada semua makhluk. Juga kita harusmeningkatkan
kesucian lahir dan batin, menjaga agar jasmani dan rohani selalu bersih cemerlang. hanya
dengan demikianlah kita akan dapat menyadari prinsip ketuhananyang ada di mana-mana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang akan dibahas adalah sebagai berikut
1. Berkaitan dengan Tuhan ada dimana-mana dan Maha Kuasa?
2. Bagaimana Tuhan bisa dikatakan ada dimana-mana dan Maha Kuasa?
3. Jika tuhan ada dimana-mana mengapa kita harus pergi sembahyang kepura?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut
1. Untuk mengetahui maksud sloka dalam Rg Weda yang berkaitan dengan Tuhan
ada dimana-mana dan Maha Kuasa'
2. Untuk mengetahui bahwa Tuhan ada dimana-mana dan Maha Kuasa
3. Mengapa kita harus pergi sembahyang kepura Jika tuhan ada dimana-mana
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan tentang maksud sloka dalam Rg Weda yang berkaitan denganTuhan
ada dimana-mana dan Maha Kuasa
2. Dapat menjadi informasi berharga bagi para penulis guna menciptakan
tulisanyang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk bisa mengetahui bahwa
Tuhanada dimana-mana dan Maha Kuasa
BAB II
PEMBAHASAN
Tuhan juga memiliki banyak bentuk atau wujud ‘Mahu Murti’ begitu pula dalam
kaitannya dengan keberadaannya, bahwa Tuhan ada dimana mana wyapi wyapaka, Tuhan
memiliki beragam sifat atau karakter “Saguna Brahman” Tuhan tidak bias menampakkan
dirinya, maka beliau digelari sebagai Tuhan yang bersifat Awyakta. Dengan kata lain bahwa
Tuhan juga memiliki sifat yang abstrak “maya”. Memang Tuhan sesungguhnya adalah tidak
dapat memperlihatkan diri. beliau sering juga digelari sebagai Sang hyang Niskala, oleh
karena beliau tidak dapat mewujudkan dirinya dalam bentuk yang sebenarnya dan
senyatanya. begitulah keagungan dan kebesaran dan Tuhan Yang Maha Esa di alam raya ini
beserta dengan segala isinya.
Tuhan Yang Maha Esa memiliki kekuatan “sakti” untuk menciptakan segalayang
ada dan yang tidak ada ini “wahya adhyatmika”, Apapun yang menjadi bagian atau isi alam
raya ini maka beliaulah asalnya “Sangkan Paraning Dumadi” beliau juga yang menciptakan
“ngutpeti” segala yang wujudnya besar ataupun yang tidak bisadilihat oleh indra penglihat
manusia. Tuhan dapat melakukan perlindungan raksatam serta memelihara “stithi” ciptaan
beliau. namun demikian, bahwa Tuhan Yang Maha Esa juga memiliki kemampuan yang
maha dasyat dan hebat bagi segalanya, yakni dapat menarik, mengembalikan, melebur,
menghanguskan, dan mengembalikan melalui kematian “mrtyu”oleh karena beliau memiliki
kekuatan sebagai rajanya maut yang dinamai pralina. bilamana Tuhan telah menghendaki
dan memberikan titah atausabda untuk menuju pada kelenyapan, maka hal itu tidak bisa
ditolak dan tidak bias dimohon. begitulah kekuatan maut beliau pralaya yang secara pasti
lambat laun
Di dalam kitab suci Weda Mantra Samhita, Tuhan Yang Maha Esa disebut dengan
berbagai nama dan menguasai seluruh alam semesta, seperti tersurat di dalam mantra ini:
Sahasrasirsa purusah sahasraksah sahasrapat,
sa bhumim visato vrtva tyatistad dasangulam (Rgveda X.90.1)
Artinya Tuhan berkepala seribu, bermata seribu, berkaki seribu, Ia memenuhi bumi-bumi
pada semua arah, mengatasi kesepuluh penjuru. Seribu dalam mantra Rg Weda di atas
berarti tak terhingga. Tuhan berkepala tak terhingga, bermata tak terhingga, bertangan tak
terhingga. Semua kepala adalah kepalanya, semua mata adalah matanya, semua tangan
adalah tangannya.Walaupun Tuhan tak dapat dilihat dengan mata biasa, tetapi Tuhan dapat
dirasakankehadirannya dengan rasa hati, bagaikan garam dalam air. Ia tidak tampak, namun
biladicicipi terasa adanya disana. Demikian pula seperti adanya api di dalam
kayu,kehadirannya seolah-olah tidak ada, tapi bila kayu ini digosok maka api akan
muncul(Sura, 1998:1)
Di dalam Chandogya ujpanisad terdapat sebuah percakapan yang sangat menarik
tentang kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dimana-mana. percakapan itu merupakan
percakapan seorang ayah (guru) dengan seorang anak “sisya”. Anak itu garam kepada
ayahnya untuk menerangkan hakikat Tuhan Yang Maha Esa yang ingin diketahuinnya. Sang
ayah pun menerangkan dengan berbagai contoh yang mudah dimengerti. Salah satu
percakapan itu adalah demikian:
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Dalam hal ini, bahwa kuncinya adalah karena Tuhan Yang Maha Esa sesungguhnya telah
hadir dimana-mana yang memenuhi seisi alam ini Tuhan Yang Maha Esa tidak perlu dikejar
kejar kesana-kemari. Tidak perlu yang jauh dan tidak perlu yang membingungkan untuk
mencari cara dalam menuju beliau. Semua dan bagian alam raya dan isinya tiada lain adalah
beliau juga. bila beliau dikatakan tidak nyata ya benar adanya, namun beliau bisa ditemukan.
bila semua insan manusia dialam raya ini telah memiliki keyakinan yang utama “maha
sraddha", maka semua jalan pasti dapat dilalui menujunya. Tidak ada istilah tiada jalan
untuk bisa menemuka nbeliau. Dalam ketidak berwujudan beliau (awyakta) tentu ada jalan
“marga”
untuk sampai kepada- nya.
Demikianlah Tuhan Yang Maha Ada meresapi segala ciptaan- nya, beradadalam diri
setiap orang dan akan dapat dirasakan oleh mereka yang menyadari kebenaran itu. Tuhan
hyang Widhi", yang bersifat Maha Ada, juga berada di setiap makhluk hidup, di dalam
maupun di luar dunia !imanen dan transenden". Tuhan meresapi di segala tempat dan ada
dimana-mana (Wyapi Wyapaka) serta tidak berubahdan kekal abadi (Nirwikara)
Di dalam upanisad disebutkan bahwa hyang Widhi adalah telinga dari semua telinga,
pikiran dari segala pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas dan mata dari
segala mata, namun hyang Widhi itu bersifat gaib (maha suksma) dan abstrak tetapi ada.
Meskipun Tuhan (Hyang Widhi ) senantiasa ada dimana-mana bukan berarti kita
tidak perlu pergi sembahyang kepura, karena jika kita sembahyang dipura banyak hal dan
manfaat serta pengetahuan rohani, sosial dan budaya yang kita dapatkan bila kita
sembahyang kepura.
G. Saran
Diharapkan agar pembaca dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa
menambah pengetahuan dan wawasan tentang maksud sloka dalam Rg veda yang berkaitan
dengan Tuhan ada dimana-mana dan Maha Kuasa. Diharapkan bagi penulis lain untuk
mencari referensi yang lebih relevan sebagai bahan dalam pembuatan makalah guna
menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat mengenai bahwa Tuhan ada dimana-mana dan
Maha Kuasa
DAFTAR PUSTAKA
https://hindualukta.blogspot.com/2016/09/makalah-kegaiban-dan-keajaiban-sifat.html
https://barisanpinggiran.wordpress.com/2013/11/07/kedudukan-dan-sifat-tuhan-dalam-
ajaran-hindu/
https://kemenag.go.id/read/keesaaan-tuhan-dalam-pandangan-agama-hindu-jjedp
http://catatananakdakwah.blogspot.com/2018/08/makalah-konsep-ketuhanan-dan-
manusia.html
https://www.mutiarahindu.com/2020/01/manfaat-fungsi-dan-syarat-syarat.html
http://catatananakdakwah.blogspot.com/2018/08/makalah-konsep-ketuhanan-dan-
manusia.html