Anda di halaman 1dari 6

BAB 3 PENGUJIAN PRODUK DANEVALUASI

A. Arti dan Tujuan Pengujian Produk Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap
dalampengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baruterlebih dahulu
diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan
penhujian konsep produk, perusahaan atau suatu usahaakan memperoleh produk atau merek yang
memiliki masa depan yang baik dan cerah . Produk atau konsep produk dapat disajikan secara
simbolik maupun fisik. Konsumen dimintai pendapatannya tentang produk tersebut dengan atribut dan
keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan
berikut : 1. Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti ? 2. Apakah
manfaat dari produk tersebut bagi anda ? 3. Apakah anda melihat manfaat khas yang tidak terdapat
pada produk lain dari pesaing ? 4. Apakah anda menyukai produk ini dibanding dengan produk lain
yang sejenis ? 5. Apakah anda bersedia membeli produk ? 6. Apakah produk ini memenuhi
keinginan atau kebutuhan anda ? 7. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ?
8. Perbaikan apakah yang anda usulkan atau kebutuhan anda ? Dengan melakukan kegiatan
pengujian produk, perusahaan atau suatu usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan
memilih produk terbaik yang diminati konsumen . Metode seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai
macam produk, baik barang maupun jasa . Banyak perusahaan atau usaha merasa puas apabila sudah
mendapatkan gagasan atau ide produk dan tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi konsep untuk
diuji . Apabila produk tsb belum diuji maka produk tersebut akan mengalami kesulitan ketika memasuki
pasaran, jadi hal tersebut bisa dihindari dengan adanya pengujian produk . Pengembangan konsep
merupakan cara yang efektif dan jika telah dilakukan dengan benar maka anda bisa menyelamatkan
biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah . Anda juga akan terhindar dari langkah awal yang salah,
postioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah .Ini bukan sekedar
masalah jaminan, tetapi lebih penting dari itu, sebagai panduan anda untuk melewati seluruh proses
pengembangan, dari mulai konsep awal sampai suksesnya peluncuran produk baru . Pengujian
terhadap konsep (concep testing) adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai
produk baru sebelum meluncurkan ke pasar . Proses biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen)
terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tsb . Sebuah pendekatan efektif
dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru
secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar . Hal ini dilakukan tidak
hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran,
namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan,
informasi produk, distribusi dan juga harga a. Produk unggulan tidaklah cukup Orang hanya bersedia
berpindah ke produk baru ketika melihat adanya keuntungan yang signifikan. Dalam berbagai
pengalaman, biasanya lebih dari 30-50% . Orang harus mempercayai bahwa produk baru tersebut lebih
berharga dari pada uang, waktu dan kenyamanan yang dimiliki saat ini . Anda harus meyakinkan orang
bahwa pada akhirnya
mereka akan melakukan perbaikan besar atas apa yang dimiliki sekarang, perlu perubahan dari apa yang
telah mereka miliki, ada cara yang relatif sederhana untuk membuktikan keunggulannya, bahwa ia akan
menepati janjinya, ditambah berbagai isu-isu lainnya . Perbaikan yang setengah-setengah jarang berhasil
untuk menggantikan pemimpin besar . b. Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang
pikirkan tentang produk anda . Produk yang paling sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh
orang yang berbeda . Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, yang digunakan untuk berbagai
tujuan, dalam konteks yang berbeda, dengan harapan yang berbeda pula . Jadi anda tidak bisa
mengembangkan produk hanya di atas kertas, karena produk itu ada di dunia nyata, tetapi dalam
realitas psikologis, yaitu dunia seperti yang dirasakan oleh orang-orang, seperti yang disaring melalui
keyakinan dan emosi mereka . Anda harus menggerakan orang, bukan produk . c. Bangunlah
Laboratorium pemasaran Anda . Laboratorium yang dimaksud adalah tempat yang paling efektif
untuk mencoba produk baru. Belum ada laboratorium yang lebih baik untuk menguji produk baru
dibanding dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) . Dalam diskusi kelompok tersebut,
orangorang akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang berpengalaman dapat
menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka . Di sana, semua yang dikatakan itu penting,
juga sama pentingnya dengan bagaimana mereka mengatakan itu, apa yang ada di balik perkataan
mereka, dan termasuk juga apa yang tidak mereka katakan . B. Tahapan Pengujian Produk Konsep
pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif
untuk menghitung respon pelanggan untuk produk baru sebelum diperkenalkan di pasar . Pengujian
konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru . Tahapan pengujian produk sebelum
kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi : 1. Membuat prototype produk terlebih dahulu .
2. Evaluasi prototype . 3. Lalu memberikan tester kepada pasar . 4. Evaluasi tester dan pasar . 5.
Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi . 6. Produksi massal . 7. Evaluasi produksi massal .
Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah dianalisa kemungkinannya secara teoritis dan
ternyata dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh
departemen Litbang . Dalam hal ini, ada tigalangkah yang perlu dilakukan, diantaranya : 1.
Pembuatan Model dengan 3 persyaratan : a. Harus dipandang oleh konsumen sebagai suatu
perwujudan atribut-atribut pokok seperti produk sebelumnya . b. Harus dapat bekerja dengan aman
dalam keadaan dan penggunaan yang normal . c. Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan
anggaran yang tersedia . 2. Pengujian Fungsional : pengujian untuk mengetahui apakah produk
tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen . 3. Pengujian Konsumen :
mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana tanggapan konsumen . Setelah melewati tiga tahap
dalam proses pengembangan produk, langkah selanjutnya adalah pengujian pasar . Pengujian pasar ini
merupakan proses di mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata .
Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan pemasran produk .
Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi

yang sebenarnya . Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan
laba yang lebih baik . 1. Manfaat Pengujian Pasar Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat,
diantaranya : a. Untuk membuat peramalan penjualan masa datang yang lebih di percaya . b.
Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran . c. Perusahaan akan menentukan
sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk . Pengujian
pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan jadi atau tidak meluncurkan produk
baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat
besar . Adapun keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap
komersialisasi, meliputi kapan memperhatikannya, ke mana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa,
dan bagaimana caranya . 2. Tahapan Proses Pengujian Produk Baru Pengujian produk baru bertujuan
memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai
penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam
program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar . Secara umum, ada 4
(empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai : a. Technical Testing (Pengujian Teknis)
Yaitu dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation (perkiraan) produk akhir .
Pengujian atas kinerja produk prototype dapat menghasilkansejumlah informasi penting tentang
product shelf life (usia panjang produk) , tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian
atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian dan jadwal
pemeliharaan yang tepat . Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya
terhadap pemasaran produk . Contohnya, estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh terhadap
frekuensi dan biaya pengiriman . Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat
mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan dsb nya . b. Pengujian Preference
and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan) Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang
akan dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru . Secara
umum ada utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu konsumen menggunakan sebuah
produk selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan
yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan . Selanjutnya meleksanakan “ blind test” yang
sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa
mengetahui nama merek atau produsennya . Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan
memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut : 1. Uji Preferensi Aktual dan Uji Teknis
bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin
menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan
dari pada pesaing . 2. Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa
pasar jangka panjang . Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada
pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru . 3. Meskipun penerimaan
pasar atas produk baru ditentukan oelh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus
menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk
yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya . 4. Uji
Preverensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya
kanibalisasi produk .

c. Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi) Yaitu Prosedur Riset Pemasaran dibuat untuk
memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk
baru . Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, DAN LITMUS . d.
Test Markets ( Pengujian Pasar ) Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual
diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu
nantinya akan dijual . Metode Pokok Untuk Menguji Pasar Produk Konsumen, adalah sbb : 1. Sales
Wave Research Dalam metode tsb diatas, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara
gratis ditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga lebih murah . 2. Simulated
Test Marketing Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan
ataupun tempat-tempat lainnya . Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka,
berhubungan dengan awarenes dan prefernsi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk
tertentu . Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah
terkenanl ataupun yang masih baru .Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru .
Konsumen akan diberi sejumlah uang, lalu diminta untuk diminta untuk datang ke sebuah toko khusus di
mana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan . 3.
Controlled Test Marketing Metode ini memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor dalam toko
dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri
secara langsung . 4. Test Market Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru
dalam situasi sama yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan .
Perusahaan umumnya akan beker jasama dengan perusahan riset dalam menentukan kota dimana
perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia menjual perusahaan .
Biaya yang nantinya dibutuhkan bergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang
diinginkan perusaahaan. C. Metode Pengajuan Produk Seringkali orang melupakan bahwa ide
tidak sama dengan produk . Hal ini memang mudah dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan
dalam pikiran, terutama bagi orangorang yang terlibat dengan produk . Anda tidak bisa hanya
menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk dan mengharapkan orang untuk bereaksi secara realistis .
Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa unsur persuasi yang terkait . Jangan dulu mempercayai bahwa
produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya . Anda harus melihat produk dari sudut
pandang pelanggan . Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru,oleh karenanya Anda
memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan . Konsep pengujian merupakan proses
yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk
produk . Sebelum produk dperkenalkan di pasar, hal itu akan menguji keberhasilan produk . Hal ini
membantu mengembangkan titik yang menyatakan kualitas produk, posisi dan khalayak yang
ditargetkan . mereka studi mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal
seperti suka, alasan untuk membeli dan banyak hal lagi . Hal ini memfasilitasi konsumen untuk
mengevaluasi dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan .
Pengujian konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan .

Pengujian terhadap konsep (cincep testing) adalah upaya memprediksi keberhasilan sebuah ide
mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar . Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain
(konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersenut . Melalui uji
pasar akan didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang
penjualan di masa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui
kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, serta
mendapat pemahaman lebih baik mengenai berbagai segmen pasar . Sementara, produk
bisnis juga mendapatka manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi bergantung dari jenis
barangnya . Barang industri yang mahal memakai tekhnologi baru pada umumnya menjalani pengujian
ALPHA dan BETA . Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta
meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk . Apabila hasil pengujian ALPHA
baik, perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen
potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri .
Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujianterhadap konsep adalah pengembangan konsep,
yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk
diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan
kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat,
kegunaan, kemasan, iklan, penjualan,infomasi produk, distribusi dan juga harga . Secara umum
terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah produk : 1. Meminta Konsumen
menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian meminta mereka menjawab
beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan mereka . 2. Melaksanakan Blind Test,
yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa berbagai macam merek dan
alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya . Metode uji pasar lainnya ialah
memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang . Produk baru industrial dapat diuji di
tempat pajangan distributor atau dealer . Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana
perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk
dijual di daerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi dan sebagainya . Melalui
cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran
dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi
produk yang bersangkutan . Berdasarkan kajian terhadap produk sukses ditemukan 15 kunci
kesuksesan pengembangan produk baru, yaitu : 1. Produk yang unggul dan unik 2. Produk yang
berorientasi pasar 3. Produk berorientasi internasional 4. Melaksanakan tahap pra pengembangan
5. Memiliki konsep produk yang jelas, tajam dan mendahului pesaing 6. Peluncuran produk yang
terencana dan terlaksana dengan baik 7. Struktur organisasi proyek pengembangan produk baru yang
tepat 8. Dukungan oleh para pemimpin puncak 9. Mendayagunakan kompetensi inti dan
kapabilitas perusahaan 10. Memilih pasar yang menarik (memiliki potensi profitabilitas tinggi) 11.
Fokus pada proyek yang unggul 12. Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan baik

13. Kecukupan sumberdaya 14. Kecepatan pengembangan produk baru 15. Menggunakan sistem
pengembangan proyek baru dengan disiplin Pengembangan produk baru bukan suatu proses
TRIAL AND ERROR, tetapi suatu suatu proses yang harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh RISET
yang mumpuni . Tentunya proses ini juga memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin
puncak serta ketersediaan sumberdaya . Mungkin anda masih ingat mengenai produk TARA
NASIKU keluaran Unilever ? Merek ini merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa ? TARA
NASIKU kurang bisa diterima oleh pasar . Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi
ditengarai menjadi salah satu sumber kekecewaan konsumen . Kemudian setelahnya, ada juga produk
nasi instant dari GARUDAFOOD . Sukseskah ? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui . Kedua produk tsb
disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran . Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan
produk baru mencapai 99% Oleh karena itu, sebenarnya terdapat banyak resiko dalam sebuah
pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya : a. Risiko R & D Risiko R & D adalah resiko
dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang .
Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan
perusahaan makanan/minuman . b. Risiko Pemasaran Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang
tersebut gagal di pasaran . hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai
pasar yang menjadi sasaran. Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk
baru ? Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran . Dibalik kesuksesan suatu produk
terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman
mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik . Langkah-
langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut : 1. Market
Understanding (pemahaman pasar ), misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi
untuk mengetahui peta perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen
membeliproduk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang
belum terpenuhi . Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview,
dan kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini . Riset Kualitatif
akan membantu Anda dalam : a. Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk,
pekerjaan dan gaya hidup . b. Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan
sebelumnya . c. Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen . 2. Ketika melakukan
pendekatan Category Assesment Research, Anda meneliti perilaku konsumenterhadap produk dan
penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan
atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi
kebutuhan konsumen dan pemenuhan kebutuhan mereka . 3. Kemudian segmentasi akan membantu
dalam mengidentifikasi target pasar . Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih
besar dibandingkan yang lainnya . Segmentasi juga membantu dalam membuat positioning produk yang
tepat .

Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category
assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko pemasaran .

D.KESIMPULAN Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap yang harus dilakukan dalam
mengembangkan produk terlebih jika produk baru yang akan diluncurkan. Sebelum diproduksi dan
dipasarkan, produk baru terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen yang
menjadi sasaran kita. Dengan pengujian konsep produk ini, perusahaan akan memperoleh produk atau
merek yang memiliki masa depan yang baik bagi perusahaan

Anda mungkin juga menyukai