ANALISIS KASUS
Teori Temuan
Stroke merupakan gangguan fungsi Hal ini sesuai dengan keluhan pasien
saraf akut oleh karena gangguan bicara pelo secara mendadak saat pasien
sirkulasi darah serebral yang terjadi sedang bertani. Keluhan juga disertai
mendadak dalam beberapa detik atau dengan sulit menelan, air liur keluar dari
cepat dalam beberapa jam sehingga sudut bibir kiri, nyeri kepala (+), mual
menimbulkan gejala defisit neurologi (+).
fokal/global sesuai area otak yang
terganggu.
Faktor resiko stroke yang bisa Pasien mengaku terdapat riwayat
dimodifikasi yaitu: hiprtensi sejak 2 tahun yang lalu dan tak
1. Hipertensi terkontrol. Didukung dari pemeriksaan
2. DM fisik didapatkan TD pasien 160/100
3. Merokok mmhg (saat di IGD) yang merupakan
4. Dislipidmia hipertensi grade II.
5. Alkohol
6. Kurang olahraga Selain itu, dari pemeriksaan
7. dll laboratorium ditemukan kadar Kolesterol
total, LDL pasien meningkat yaitu 139
mg/dl
Bangsal neurologi
1. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
2. IV Omeprazole 1 x 40 mg
3. IV Citicoline 2x1 gr (Sebagai
neuroprotektor untuk mempertahankan
daerah penumbra)
4. PO PCT 4x1000 mg (anti nyeri)
5. PO Amlodipine 1x 10 mg) – Sebagai
anti hipertensi; amlodipine yang
merupakan golongan calcium channel
blocker, bekerja dengan penghambatan
masuknya Ca2+ ke dalam sel sehingga
terjadi relaksasi otot polos vaskular dan
menurunnya kecepatan nodus SA
(sinoatrial) serta konduksi AV
(atrioventricular).
6. PO Candesartan 1x 16 mg) – Sebagai
anti hipertensi; yang merupakan
golongan ARB yang bekerja
menghambat pengikatan angiotensin II
ke reseptornya. Angiotensin II
merupakan senyawa yang memiliki efek
menyempitkan pembuluh darah.
KESIMPULAN