PENGAUDITAN INTERNAL
NRP : 3203019085
JURUSAN AKUNTANSI
SURABAYA
2021
1. Auditor internal melayani sejumlah pemangku kepentingan dengan kebutuhan dan
tuntutan masing-masing.
- Pemangku kepentingan ini termasuk pihak internal seperti dewan direksi organisasi
(khususnya komite audit), manajemen senior, manajer keuangan dan operasi, dan
pihak eksternal seperti investor, kreditur, regulator, pemasok, dan pelanggan.
2. Sejarah penetapan panduan untuk profesi audit internal
- Praktik audit internal telah berkembang dalam jangka waktu yang lama. Seorang
manajemen senior tidak lagi mengamati operasi secara pribadi yang menjadi
tanggung jawab mereka.
- Seiring dengan kegiatan ini menjadi lebih formal, berdirinya The IIA, praktik audit
internal mulai berkembang menjadi sebuah profesi yang memiliki pedoman formal
pertama yaitu dengan memberikan tanggung jawab auditor internal.
- IPPF II A, mencerminkan sifat global profesi audit internal.
- Pada tahun 1968, IIA memberikan panduan etis bagi para anggotanya dengan
mengeluarkan kode etik. Kode etik terdiri dari 8 artikel.
- Standar 1978 terbukti cukup kuat untuk mengakomodasi perubahan profesi, tetap
relative tidak berubah selama 20 tahun ke depan.
- IIA memberikan sejumlah besar panduan tambahan untuk memfasilitasi interpretasi
dari standar ini, panduan tambahan ini meliputi :
a. Pedoman yang menyertai standar 1978
b. Rilis praktik standar professional memberikan tanggapan atas pertayaan yang
sering diajukan
c. Kertas posisi
d. Studi penelitian
3. The international professional practices framework
- IPPF adalah satu-satunya panduan yang diakui secara global untuk profesi audit
internal dan berisi apa yang dianggap sebagai elemen penting penyampaian layanan
audit internal.
- Elemen-elemen ini mencakup prinsip dasar yang mendasari untuk menyediakan
layanan audit internal yang efektif, atribut auditor internal individu, karakteristik
fungsi yang menyediakan layanan ini, sifat kegiatan audit internal, dan kriteria
kinerja terkait. Dengan demikian, IPPF memberikan panduan untuk profesi dan
menetapkan harapan bagi para pemangku kepentingan mengenai kinerja layanan
audit internal.
4. Komponen-komponen IPPF mencakup:
• Pedoman wajib / Mandatory guidance
Elemen-elemen wajib IPPF menentukan struktur penting organisasi, hubungan, dan
karakteristik unit kerja yang menyediakan layanan audit internal, atribut,
kompetensi dan norma perilaku dari mereka yang memberikan layanan ini, dan fitur
penting dari layanan itu sendiri dan proses yang digunakan untuk melakukannya
• Pedoman wajib (mandatory guidance) yang terdiri dari :
• Prinsip Inti (core principles)
Prinsip-Prinsip Inti melambangkan elemen-elemen kunci yang
menggambarkan efektivitas audit internal sehubungan dengan aspirasi yang
ditetapkan dalam pernyataan misi. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai
proposisi mendasar yang membentuk dasar untuk Kode Etik dan Standar
serta pedoman lain yang membentuk IPPF.
Prinsip Inti (Core Principles) tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Menunjukkan integritas
b. Menunjukkan kompetensi dan profesional yang layak (due
professional care).
c. Objektif dan bebas dari pengaruh yang tidak semestinya
(independen)
d. Sejalan dengan strategi, tujuan, dan risiko organisasi
e. Diposisikan dengan tepat dan sumber daya yang memadai.
f. Menunjukkan kualitas dan peningkatan berkelanjutan.
g. Berkomunikasi secara efektif.
h. Memberikan jaminan berbasis risiko.
i. Memiliki wawasan, proaktif, dan berfokus pada masa depan.
j. Mendorong peningkatan organisasi.