Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK 1:

- NORAFIKA VIRLY (J71218056)


- LUTFI N. A’INI (J91218095)
- MUHAMMAD IQBAL (J01217034)
- YUSRIL IHZA (J91218120)

KONSELING DAN PSIKOTERAPI ISLAM


INTERVENSI

• Adalah program yang bersifat preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk membekali
dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan psikologis individu, kelompok atau
organisasi dalam menyesuaikan diri dengan situasi perubahan di lingkungannya.
Intervensi yang dilakukan antara lain:
1. Feedback (umpan balik)
2. Konsultasi
3. Konseling
4. Terapi
5. Pelatihan atau program pengembangan individu, kelompok dan organisasi
SIFAT DAN BENTUK INTERVENSI

• Primer
• Sekunder
• Tersier
• Preventif
• Kuratif
• Rehabilitatif
PARADIGMA

• Menurut Thomas Kuhn (1970) paradigm dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual
atau model yang dengannya seorang ilmuwan bekerja (a conceptual framework or model
within which a scientist works).
• Paradigma merupakan asumsi dasar yang muncul dari sebuah penemuan ilmiah dengan
menspesifikan beragam variable atau konsep lewat metode yang dapat dibuktikan secara
valid dan reliabel
PSIKOANALISA

• Psikoanalisa merupakan bidang psikopatologi dan terapi


• Sigmund freud membagi jiwa menjadi tiga prinsip yaitu id, ego dan superego
• Id hadir sebagai sebuah keinginan yang sudah tertanam sejak lahirnya manusia dimana ia
menggerakkan jiwa seseorang (kebutuhan). Selanjutnya id terbagi dalam dua energy yaitu
eros (seksual) dan Thanatos (
• Ego muncul sebagai rasa untuk membuat rencana dan keputusan dengan tujuan memenuhi
id
• Superego hadir sebagai indicator norma atau nilai moral yang ada pada masyarakat
sebelum ego memenuhi kebutuhan (id). Superego bisa dipahami sebagai kata hati.
BEHAVIORISTIK

• muncul dengan adanya insight bahwa psikologi harus didekati secara


eksperimental
• Salah satunya teori S-R (Stimulus – Respon) dengan beberapa model eksperimen
seperti
• Classical Conditioning dari Ivan Pavlov (1849-1936)
• Operant Conditioning dari Edward Thorndike (1874-1949) dengan law of
effectnya yang dikembangkan oleh B. F. Skinner dengan reinforcementnya
(penguatan)
• Teori Modelling dari Albert Bandura yang menguatkan teori dalam
pembelajaran
CLASSICAL
CONDITIONING
Contoh lain :
• Musik favorit -> tidak ada respon
• Musik favorit + mood baik -> perasaan
bahagia
• Musik favorit -> perasaan bahagia
OPERANT CONDITIONING

• Saat ada murid yang aktif di kelas dan guru mengatakan bahwa murid tersebut tidak perlu
mengerjakan PR karena ia sudah berpartisipasi aktif, maka murid akan belajar konsekuensi
positif dari menjadi murid yang aktif di kelas.
Skema Reinforcement
Kondisi : murid yang aktif di kelas
Reward : tidak perlu mengerjakan PR
Respon : murid akan belajar konsekuensi positif agar aktif
MODELING

• Stimulus : Gaya bicara tokoh tertentu


• Organisme : karena adanya kekaguman terhadap tokoh
tersebut
• Respon : cara penyampain sebuah informasi akan
sedikit banyak meniru tokoh tersebut dalam gaya bicaranya
termasuk intonasi, gerakan tangan ataupun pemilihan kata.
EKSISTENSIAL
• Tidak ada hubungan sebab akibat yang murni. Semua tingkah
laku dapat disimpulkan melalui analisa tujuan dan motivasi
individu. Apa yang terjadi sekarang bukan akibat dari peristiwa
di masa lalu.
Contoh :
Stimulus :Alarm berbunyi
Organism : termotivasi untuk mematikan agar suara alarm tidak terdengar lagi dan
juga tidak mengganggu orang lain.
Respon : Mematikan Alarm (dimaknai dengan tingkah laku lain seperti tangan
menekan tombol stop alarm, maka dari itu alarm akan mati)
Mudahnya teori eksistensial lebih melihat kepada inner atau motivasi dalam diri
seseorang melakukan tingkah laku tersebut bukan secara fisik (terlihat oleh mata)
“AKU BERPIKIR MAKA AKU ADA”
HUMANISTIC

• Abraham Maslow sebagai pelopor aliran humanistic menekankan bahwa manusia memiliki potensi untuk
berkembang sehat dan kreatif serta bebas bertanggung jawab atas hidupnya. Artinya pengaruh dari eksternal
(lingkungan, orang tua, sekolah) lebih kecil dibandingkan dengan potensi yang ada dalam dirinya.
• Holisme, bahwa organisme bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan rangkaian bagian yang
berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang dapat dipisahkan dan merupakan sebuah kesatuan.
• Menolak riset binatang, Manusia dasarnya baik, Potensi kreatif
• Menekankan pada kesehatan psikologi (meneliti orang-orang yang berhasil mengaktualisasi dirinya)
• Pola terapi Humanistic contohnya client-centered dari Carl Rogers (Inti dari pola ini adalah pengembangan
aspek penerimaan dan penghargaan serta empati terhadap perasaan dan tindakan klien)
KOGNITIF

• Berfokus kepada pengalaman, kesadaran dan mentransformasikan stimulus


menjadi informasi yang berguna. Termasuk dalam proses mental seperti
perceiving, recognizing, conceiving, judging, dan reasoning. Stimuli baru akan di
induksi dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori yang disebut skema.
• Terapi kognitif lebih menekankan kepada upaya merubah proses berpikir atau
mindset subyek terapi untuk mengubah emosi dan perilakunya.
• cognitive restructuring dari Davison, rational-emotive dari Albert Ellis, dan
selectively abstract dari Aaron Beck.
KONSELING ISLAM

• Adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada seseorang (individu) yang


mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan spiritual agar yang bersangkutan
mampu mengatasinya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui
dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT, atau dengan kata
lain bimbingan dan konseling Islam ditujukan kepada seseorang yang mengalami
kesulitan, baik kesuliatan lahiriah maupun batiniah yang menyangkut kehidupannya
di masa kini dan masa datang agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya,
kemampuan untuk mengarahkan dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi
yang dimilikinya dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
TUJUAN KONSELING ISLAM

• Untuk menghasilkan suatu perbuatan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa


dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai, bersikap lapang dada dan
mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya.
• Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang
dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan
kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
• Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan
berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong dan rasa kasih
sayang.
TUJUAN KONSELING ISLAM

• Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan
berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya, ketulusan
mematuhi segala perintahNya serta ketabahan menerima ujianNya.
• Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat
melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar; ia dapat dengan baik
menanggulangi berbagai persoalan hidup; dan dapat memberikan kemanfaatan dan
keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.
• Untuk mengembalikan pola pikir dan kebiasaan konseli yang sesuai dengan
petunjuk ajaran islam (bersumber pada Al-Quran dan paradigma kenabian.
ASAS-ASAS KONSELING

• Asas Fitrah
• Asas Lillahita’ala
• Asas Bimbingan Seumur Hidup
• Asas Kesatuan Jasmaniah Rohaniah
• Asas Keseimbangan Rohaniah
• Asas Kemaujudan Individu
• Asas Asosilitas Manusia
• Asas Kekhalifahan Manusia
ASAS-ASAS KONSELING

• Asas Keselarasan dan Keadilan


• Asas Pembinaan Akhlaqul Karimah
• Asas Kasih Sayang
• Asas Saling Menghargai dan Menghormati
• Asas Musyawaroh
• Asas Keahlian
PENERAPAN KONSELING ISLAM

• Menurut Kholilulloh dkk (2014), tiga Teknik konseling Islam: Pertama, konseling dengan tangan (kekuasaan),
otoritas. Konselor memaknai tangan untuk terapi. Misalnya dengan memijat-mijat bagian leher dan Pundak
klien, sehingga terjadi rileksasi. Ketika klien mengalami rikes, konselor memberikan nasihat-nasihat berdasar
dari data yang telah diperolehnya dari ungkapan yang dikeluhkan klien. Muslim meriwayatkan, dari Utsman
bin Abil ‘Ash ra, bahwasannya ia pernah mengadukan penderitaannya kepada Rasulullah karena ia telah
menemukan suatu penyakit di tubuhnya sejak ia masuk Islam.

Lalu Rasulullah bersabda: ”letakkanlah tangan mu pada tubuh mu yang merasa sakit, laluucapkanlah
Bismillah sebanyak tiga kali dan ucapkanlah dengan kalimat aku berlindung kepada Allah dari kejahatan yang
aku temui dan yang aku waspadai”. Konselor dapat juga memberikan sedikit penekanan dengan otoritasnya
ketika melakukan konseling agar klien yakin atas kemampuan konselor.
PENERAPAN KONSELING ISLAM

• Kedua, konseling dengan lisan, dengan memberi nasehat, berdiskusi, wawancara


dengan konseli. Dengan berdiskusi dan nasehat al Qur’an, sirah para nabi dan
rasul, kisah para auliya’ dan sholihin dapat menginsiprasi. Ketiga, teknik doa.
Sering ketika kita sowan ke kiai sepuh bukan nasehat yang dibutuhkan, tetapi doa
dari kiai sepuh itulah yang dibutuhkan.
PENERAPAN KONSELING ISLAM

• Menurut Lubis (2007) teknik konseling Islamdapat menerapkan metode spiritual (spiritualism methode)
dan metode berpusat anak (client-centered method). Metode spiritual terdiri dari teknik latihan spiritual,
menjalin kasih sayang, dan cerminan al-qudwah al-hasanah. Dalam metode spiritual, konseli diarahkan
untuk mencari ketenangan hati dengan mendekatkan diri kepada Alloh sebagai sumber ketenangan hati,
sumber kekuatan penyelesaian masalah dan sumber penyembuhan penyakit mental. Diawali dengan
menyadarkan konseli agar menerima masalah dengan lapang dada dan tawakal atas dasar keteguhan
iman. Selanjutnya menegakkan potensi tauhidnya secara benar agar yakin bahwa Alloh satu-satunya
tempat mengembalikan masalah dan memohon pertolongan penyelesaiannya. Metode ini dilanjutkan
dengan menuntun kearah mendekati Alloh melalui amal ibadah yang dilaksanakan dengan khusu’ hingga
pada gilirannya mereka dapat memiliki hati sehat dan jiwa tenteram, seperangkat sifat-sifat terpuji serta
dapat mencapai kehidupan bahagia.
MODIFIKASI PERILAKU

• Modifikasi perilaku : proses mengubah perilaku dengan menerapkan prinsip belajar yang
teruji secara sistematis untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif.
• Target utama usaha modifikasi perilaku adalah mengatasi perilaku bermasalah dan
meningkatkan performa sebuah perilaku. Masalah yang dihadapi dikelompokkan menjadi
a) perilaku defisit (weak)
b) perilaku berlebihan (excessive)
PELATIHAN

• Pelatihan mengacu pada metode untuk membantu orang lain dalam


meningkatkan, mengembangkan, mempelajari keterampilan baru, menemukan
kesuksesan pribadi, mencapai tujuan dan mengelola perubahan kehidupan dan
tantangan pribadi.
• Pelatihan bukanlah proses psikoterapi.
• Contoh : Peningkatan Kebahagiaan Lansia dengan Pelatihan Relaksasi Dzikir di
Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Terlantar Budhi Darma
PSIKOEDUKASI

• Psikoedukasi adalah suatu bentuk pendidikan ataupun pelatihan terhadap seseorang dengan
gangguan psikiatri yang bertujuan untuk proses treatment dan rehabilitasi.
• Sasaran dari psikoedukasi
a) untuk mengembangkan dan meningkatkan penerimaan klien terhadap permasalahan ataupun
gangguan yang ia alami,
b) meningkatkan pertisipasi klien dalam terapi, dan
c) mengembangkan coping mekanisme ketika klien menghadapi masalah yang berkaitan dengan
masalah tersebut
PSIKOEDUKASI

• Contoh : Efetivitas Psikoedukasi


Terhadap Kemampuan Adaptasi Sosial
• Aktif
pada Mahasiswa Baru
• Pasif

• Pelatihan
• Tanpa Pelatihan
TARGET INTERVENSI: INDIVIDU

• Intervensi individual merupakan metode yang terlatih dan metode yang paling
umum dalam psikoterapi. Intervensi individual merupakan kegiatan psikoterapi
yang melibatkan seorang ahli terapi yang menjadi penolong bagi kliennnya yang
mengalami masalah, tingkah laku, kualitas hidup dan lainlain. Psikoterapi individual
digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan
melibatkan interaksi antara seorang ahli terapi dan si klien.
TARGET INTERVENSI: KELOMPOK

• Intervensi atau terapi kelompok adalah suatu bentuk perawatan di mana orang-
orang yang mengalami gangguan emosi ditempatkan dalam sebuah kelompok,
dipandu oleh satu atau lebih terapis dengan tujuan membantu individu untuk
membawa perubahan pada diri mereka.
Intervensi dapat ditujukan pada
1. kelompok utama individu
2. kelompok asosiasi individu, yang terorganisir secara informal atau formal.
TARGET INTERVENSI: SISTEM

• Institusi/komunitas yang mempengaruhi perilaku individu atau disebut sistem


seperti lingkungan, pemerintah kota, badan pembuat kebijakan komunitas, institusi
keagamaan, dan sebagainya.
• lingkungan sosialnya juga perlu diberikan ‘perlakuan’ atau intervensi. Hal ini
didasari pandangan bahwa klien akan dikembalikan kepada lingkungan asalnya
kelak setelah ‘sembuh’.
Pada dimensi spiritual konseling Islami, Allah merupakan Konselor yang Maha Agung, satu-
satunya tempat manusia menyerahkan diri dalam permasalahannya, sebagai sumber
penyelesaian masalah, sumber kekuatan dan pertolongan dan sumber kesembuhan.
Sebagaimana firman Alloh surah Al-Baqarah/2: 112
ٰ ‫بَ ٰلى َم ْن ا َ ْسلَ َم َو ْج َههٗ ٰ ه‬
ٌ ‫ّلِل َو ُه َو ُم ْح ٰس ٌن فَلَهٗ ٓٗ ا َ ْج ُر ٗه ٰع ْن َد َربٰ ٖۖه َو ََل َخ ْو‬
َ‫ف َعلَ ْي ٰه ْم َو ََل ُه ْم يَ ْحزَ نُ ْون‬

Artinya: “(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah,
sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
DAFTAR PUSTAKA

• Gerald C. Davison & John M. Neale. (1990). Abnormal Psychology. New York: John Wiley & Sons.

• Kuhn,Thomas. (1970). The Structure of Scientific Revolutions, Ed. 2. Chicago: University of Chicago Press.

• Rosyidi, Hamim. (2015). PSIKOLOGI KEPRIBADIAN (Paradigma Traits, Kognitif, Behavioristik dan Humanistik). Surabaya: JAUDAR PRESS

• V. Mark Durand& David H. Barlow. 2006. Psikologi Abnormal.Jilid 4. Buku Pertama.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

• Conyne, R.K. (2015) Counseling for Wellness and Prevention: Helping People Become Empowered in Systems and Settings. Routledge.

• Wijaya,Y. D. (2020) Dasar-dasar Intervensi Kelompok. Jakarta: Universitas esa unggul

• Napitupulu, D. S. (2017) Dasar-dasar Konseling dalam Al-Qur’an.Vol.7 no.2. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling

• Bordbar, Mohammad & Faridhosseini, Farhad. (2010). Psychoeducation for Bipolar Mood Disorder. Jurnal: Clinical, Research, Treatment
Approaches to Affective Disorders

• P. A. Alberto dan A. C. Troutman. (1995).Applied Behavior Analysis for Teacher. New Jersey: Prentice Hall.

• Sainte Anastasie. Definisi dan Jenis Pelatihan. Psikologi, Filsafat, dan Pemikiran tentang Kehidupan. Diakses pada tangga 15 September 2021.
https://id.sainte-anastasie.org/

Anda mungkin juga menyukai