Anda di halaman 1dari 55

BAB III

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Praktek Belajar Lapangan Mahasiswa DIV Analis Kesehatan Universitas Mega Rezky
Makassar dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK) Makassar yang
merupakan pusat laboratorium di Makassar dan pusat rujukan di kawasan timur Indonesia yang
memiliki beberapa instalasi medik dan non-medik diantaranya:
Instalasi Pengambilan Sampel / Specimen

Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pengambilan sampel seperti, pengambilan
sampel urine, sputum, darah vena, sperma untuk pemeriksaan patologi dan imunoserologi serta
bertanggungjawab dalam penerimaan sampel berupa air, makanan dan minuman dari produsen
untuk tujuan pemeriksaan kimia kesehatan dan mikrobiologi. Instalasi ini juga berfungsi untuk
mendistribusikan sampel-sampel tersebut ke masing-masing instalasi yang dituju berdasarkan
pemeriksaan yang diminta.

Instalasi Media dan Reagensia

Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan media dan reagensia.

Instalasi Kimia Kesehatan / Kimia Lingkungan

Merupakan instalasi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemeriksaan zat-zat kimia yang
terkandung di dalam sampel air, makanan dan minuman. Selain itu, instalasi ini juga biasa
digunakan oleh para mahasiswa untuk melakukan penelitian.

Instalasi Mikrobiologi

Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan bakteriologi, parasitologi, dan
mikologi pada sampel sputum, darah, makanan dan minuman. Instalasi ini juga biasa digunakan
oleh para mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam bidang mikrobiologi.

Instalasi Imunologi

Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan imunoserologi.

Instalasi Patologi

Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan hematologi, kimia klinik, dan
urinalisa.

JENIS PEMERIKSAAN
Instalasi Pengambilan Specimen

Pengambilan Sampel Darah Vena

Alat dan bahan :

Sarung tangan
Jarum vacum

Tabung vacum

Holder

Tourniquet

Kapas alkohol 70%

Plester

Metode :

Vacutainer

Prinsip kerja :

Ketika jarum menusuk ke dalam vena darah akan mengalir masuk ke dalam tabung vacutainer
hingga volume tertentu dan ketika volume darah tercapai maka darah akan berhenti dengan
sendirinya.

Prosedur kerja:

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dipersilahkan pasien untuk duduk

Diberi salam dan berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

Ditetapkan lokasi pengambilan darah vena biasanya pada daerah lipatan siku pilih vena yang paling
jelas dan besar

Dipasangkan tourniquet diatas lipatan siku

Diminta pasien untuk mengepalkan tangannya agar vena lebih jelas

Didesinfeksi daerah penusukkan dengan kapas alkohol 70%

Ditusuk jarum vacum ke pembuluh darah dengan sudut antara 150-300

Dimasukkan tabung ke dalam holder biarkan darah mengalir, apabila membutuhkan lebih dari 1
tabung, setelah tabung 1 cukup masukkan tabung berikutnya.

Dilepaskan jarum dari lokasi pengambilan darah vena

Diplester daerah pengambilan darah

Dibuang jarum vacum ke tempat sampah biohazard.

Pengambilan sampel darah


Alat dan bahan :

Wing needle

Tourniquet

Holder

Vacum tube

Kapas alkohol 70%

Plester

Metode :

Wing Needle

Prinsip kerja :

Ketika jarum menusuk ke dalam vena darah akan mengalir masuk pada selang (flash) dan masuk ke
dalam tabung vacutainer hingga volume tertentu dan ketika volume darah tercapai maka darah akan
berhenti dengan sendirinya.

Prosedur kerja :

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dicek kembali identitas pasien dan pemeriksaan darah yang akan dilakukan

Dipasang tourniquet pada lengan, diatas bagian yang akan ditusuk

Diminta pasien untuk mengepalkan tangan ( digerak-gerakkan lurus menekuk ke atas dan ke
bawah )

Dipalpasi dengan jari telunjuk untuk memastikan bagian vena yang akan ditusuk

Didesinfeksi permukaan kulit yang akan ditusuk jarum dengan kapas alkohol 70%

Ditusuk bagian yang akan diambil darahnya dengan dengan jarum yang telah di pasang holder
dengan sudut 150-300

Disaat darah terlihat pada jarum, segera pasang tabung vacum maka darah akan mengalir dengan
sendirinya dan lepaskan tourniquet.

Dilepaskan tabung vacum setelah darah terisi penuh pada tabung vacum

Dimasukkan lagi tabung vacum yang lain apabila masih memerlukan darah untuk beberapa
pemeriksaan. Apabila tidak maka lepaskan saja

Diplester daerah pengambilan darah


Ditarik bagian wing needle ke bawah, untuk memasukkan jarum agar aman lalu dibuang ke tempat
sampah biohazard

Pengambilan Sampel Urin

Alat dan bahan :

Wadah bermulut lebar, bersih dan kering

Label

Spidol

Metode kerja : -

Prinsip kerja : -

Prosedur kerja :

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dituliskan idenritas pasien pada label dan tempelkan pada wadah

Dijelaskan cara pengambilan spesimen urin pada pasien oleh petugas pengambila sampel (dibuang
kencing pertama dan ambil urin tengah)

Diberikan wadah kepada pasie dan diberi tahu untuk menampung urin sebanyak ± 15 mL atau
setengah dari wadah penampung.

Dilakukan pengecekkan kembali terhadap sampel urin (identitasnya)

Didistribusikan sampel urin ke bagian pemeriksaan.

Pengambilan Sampel Faeces

Alat dan bahan :

Wadah bermulut lebar, bersih dan kering

Label

Spidol

Metode kerja :-

Prinsip kerja :-

Prosedur kerja :

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


Dituliskan idenritas pasien pada label dan tempelkan pada wadah

Dijelaskan cara pengambilan spesimen faeces pada pasien oleh petugas pengambila sampel

Diberikan wadah kepada pasien yang telah diberi etiket kemudian arahkan pasien untuk meampung
faeces

Dilakukan pengecekkan kembali terhadap sampel faeces (identitasnya)

Didistribusikan sampel faeces ke bagian pemeriksaan.

Pengambilan Sampel Sputum

Alat dan bahan

Wadah bermulut lebar, bersih dan kering

Label

Spidol

Metode kerja :-

Prinsip kerja :-

Prosedur kerja :

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dituliskan identitas pasien pada label dan tempelkan pada wadah

Dijelaskan cara pengambilan spesimen sputum pada pasien oleh petugas pengambila sampel
(dilakukan di tempat terbuka atau terkena cahaya matahari)

Diberikan wadah kepada pasien untuk menampung sputum

Dilakukan pengecekkan kembali terhadap sampel sputum (identitasnya)

Didistribusikan sampel sputum ke bagian pemeriksaan.

Pengambilan sampel kerokan kulit

Alat dan bahan :

Alkohol 70% : KOH 10%

Pisau Kecil Steril

Objek glass

Metode :-
Prinsip kerja :-

Prosedur kerja :

Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu,
dan kotoran lainnya serta kuman yang ada diatasnya.

Biarkan kering

Keroklah di bagian yang tersangka jamur dengan pisau kecil steril harus miring membentuk sudut
450 ke atas

Ambil objek glass yang telah ditetesi 1-2 tetes KOH 10% (untuk kulit) dan letakkan hasil kerokan
diatas objek glass tersebut tutup dengan kaca penutup.

Media dan Reagensia

Pembuatan Media Blood Agar

Alat dan Bahan

Alat

Neraca analitik

Erlemenyer

Spatula

Kertas timbang

Hot plate

Alaminium foil

Cawan petri

Spoit

Bahan

Media BA

Aquadest

Kapas

Batu didih

Darah domba
Prinsip Kerja

Agar darah / BA adalah media isolasi yang memungkinkan untuk membedakan bakteri berdasarkan
kemampuan bakteri untuk melisiskan sel-sel darah merah.

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang BA sebanyak 12,2 gr, kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan dilarutkan dalam
300 ml aquadest

Dipanaskan diatas hot plate sampai media larut sempurna

Ditutup mulut Erlenmeyer dengan aluminium foil dan di autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C, lalu dibiarkan sampai dingin

Ditambahkan 15 ml darah domba pada media dan dihomogenkan

Dimasukkan kedalam cawan petri masing-masing 15 ml

Ditunggu sampai pada lalu dimasukkan ke dalam lemari es

Pembuatan Media KIA

Alat dan Bahan

Alat

Neraca analitik

Autoclave

Erlenmeyer

Tabung reaksi

Hot plat

Kertas timbang

Bahan

Media KIA

Aquadest

Kapas

Prosedur kerja
Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang media KIA sebanyak 5,5 gr, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer dan dilarutkan
dalam 100 ml aquadest

Dipanaskan diatas hot plate sampai media larut sempurna

Dimasukkan media yang sudah larut kedalam tabung sebanyak 3 ml, kemudian ditutup mulut
tabung dengan kapas

Kemudian di autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C, setelah itu media KIA dimiringkan.

Pembuatan Media LB 1,5 % (Lactose Broth 1,5 %)

Alat dan Bahan

Alat

Erlenmeyer

Tabung durham

Gelas kimia

Tabung reaksi

Neraca analitik

Kertas timbang

Kapas

Rak tabung

Bahan

Media LB

Aquadest

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang 17,1 gr, larutkan dalam 160 ml aqudest

Dipanaskan sampai larut sempurna, atur pH 6,9 ± 0,1

Dibagi dalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham masing-masing 5 ml

Disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C


Didiamkan dan di simpan untuk digunakan dalam pertumbuhan mikroba

Pembuatan Media LB 0,5 % (Lactose Broth 0,5 %)

Alat dan Bahan

Alat

Erlenmeyer

Tabung durham

Gelas kimia

Tabung reaksi

Rak tabung

Neraca analitik

Kertas timbang

Kapas

Bahan

Media LB

Aquadest

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang 35,6 gr media LB lalu dilarutkan dalam 1000 ml aquadest

Dipanaskan diatas hot plate sampai larut sempurna

Dibagi dalam 100 tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham sebanyak 10 ml

Ditutup dengan kapas berlemak dan kertas berlabel

Disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C

Didiamkan dan di simpan untuk digunakan dalam pertumbuhan mikroba

Pembuatan Media Urea

Alat dan Bahan


Alat

Erlenmeyer

Neraca analitik

Batang pengaduk

Hot plate

Aluminium foil

Kertas timbang

Bahan

Urea

Urea PA

Aquadest

Kapas

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang 1,68 gr, kemudian dimasukkan dalam 80 ml aquadest

Ditutup mulut tabung dengan kapas dan aluminium foil

Disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C

Ditambahkan urea PA sebanyak 4 %

Dikerjakan dalam keadaan steril dan diaduk sampai urea PA larut sempurna

Dibagi dalam setiap tabung sebanyak 5 ml kemudian dimiringkan sampai dingin

Pembuatan Media Laktosa

Alat dan bahan

Alat

Erlenmeyer

Neraca analitik

Tabung reaksi

Autoclave
Pipet (spoit)

Hot plate

Tabung durham

Bahan

Media NB No.2

Phenol red

Aquadest

Prosedur kerja

Disiapakan alat dan bahan

Ditimbang NB No.2 sebanyak 2 gr, kemudian dimasukkan dalam 80 ml aquadest

Dipanaskan diatas hot plate sampai media larut sempurna

Ditambahkan phenol red sebanyak 1 % (0,8 ml)

Ditimbang media gula-gula (laktosa) sebanyak 1% (0,8 ml)

Ditambahkan media NB No.2 lalu dihomogenkan

Dibagi dal;am tabung masing-masing 3 ml

Ditutup mulut tabung dengan kapas, disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C

Pembuatan Media MHA

Alat dan bahan

Alat

Neraca analitik

Gelas ukur

Gelas kimia

Erlenmeyer

Kertas timbang

Bahan
Media MHA

Aquadest

Kapas

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang sebanyak 3,4 gr, kemudian dimasukkan dalam 100 ml aquadest

Dituang kedalam cawan petri masing-masing sebanyak 20 ml

Ditutup mulut tabung dengan kapas, disterilkan selama 15 menit pada suhu 1210C

Dimasukkan kedalam plat masing-masinng sebanyak 20 ml dengan suhu ± 70-750C

Pembuatan Media MCA (Mac Conkey Agar)

Alat dan bahan

Alat

Neraca analitik

Erlenmeyer

Spatula

Kertas timbang

Hot plate

Aluminium foil

Cawan petri

Bahan

Media MCA

Aquadest

Prinsip kerja

Mac conkey agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk identifikasi mikroorganisme.
Mac conkey agar membedakan bakteri yang memfementasikan laktosa (koloni berwarna merah)
dan nono-fermented laktosa (tidak berwarna).

Prosedur kerja
Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang MCA sebanyak 15,6 gr, kemudian dimasukkan dalam 300 ml aquadest

Ditutup dengan alumium foil dan kertas, disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C

Dimasukkan kedalam 15 plat masing-masinng sebanyak 20 ml dan Didinginkan suhu ± 70-750C

Pembuatan media SDA (Sabouraund Dextrose agar)

Alat dan bahan

Alat

Neraca analitik

Gelas ukur

Erlenmeyer

Autoclave

Bunsen

Petridisk

Kertas timbang

Bahan

Media SDA

Aquadest

Chloraphenical

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang media SDA sebanyak 13 gr, kemudian dimasukkan dalam 200 ml

Ditambahkan Chloraphenical lalu diaduk sampai rata dan ditutup aluminium foil

Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C, kemudian
didinginkan pada suhu 60-700C

Dituang pada petridisk ± 20 ml dan didinginkan

Pembuatan Media ECB


Alat dan bahan

Alat

Neraca analitik

Tabung reaksi

Erlenmeyer

Rak tabung

Hot plate

Autoclave

Gelas ukur

Labu takar

Gelas piala

Kertas timbang

Bahan

Media ECB

Aquadest

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang media ECB sebanyak 11,24 gr, kemudian dimasukkan dalam 400 ml aquadest

Dihomogenkan dan dipanaskan dengan mengunakan hot plate hingga larutan bening

Dimasukkan masing-masing 5 ml media ECB kedalam tabung

Ditutup tabung yang berisi media dengan kapas

Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C, kemudian
didinginkan pada suhu 60-700C dan didinginkan

Pembuatan Media BHIB (Brain Heart Infusion Broth)

Alat dan bahan

Alat

Erlenmeyer
Gelas ukur

Gelas piala

Tabung reaksi

Neraca analitik

Kertas timbang

Bahan

Media BHIB

Aquadest

Prinsip kerja

BHIB adalah media penyubur yang berguna untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri dan bahan
utama terdiri dari beberapa jaringan hewan yang ditambah pepton, buffer fosfat dan sedikit
dextrose. Penambahan karbohidrat memungkinkan bakteri dapat menggunakan langsung sumber
energi.

Prosedur kerja

Disiapakan alat dan bahan

Ditimbang 18,5 gr, larut dalam 500 ml aquadest

Dicampur dengan baik larutan sempurna, atur pH 7,4 ± 0,2

Dipanaskan diatas hot plate

Dituang kedalam 10 botol yang masing-masing berisi 45 ml

Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C

Pembuatan media BGLB

Alat dan bahan

Alat

Neraca analitik

Kertas timbang

Erlenmeyer

Gelas ukur

Gelas piala
Tabung reaksi

Tabung durham

Rak tabung

Kapas

Bahan

Media BGLB

Aquadest

Prosedur kerja

Disiapakan alat dan bahan

Ditimbang 40 gr, larut dalam 410 ml aquadest

Dipanaskan hingga larutan sempurna, atur pH 7,4 ± 0,2

Dibagi dalam tabung reaksi yang telah diisi tabung durham, masing-masing 5-6 ml

Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C

Pembuatan Media BE Coli

Alat dan bahan

Alat

Neraca analitik

Kertas timbang

Erlenmeyer

Gelas ukur

Tabung reaksi

Rak tabung

Kapas

Petridisk

Bahan

Media BE coli

Aquadest
Prosedur kerja

Disiapklan alat dan bahan

Ditimbang 5,62 gr, larut dalam 200 ml aquadest

Dipanaskan hingga larutan sempurna, atur pH 7,4 ± 0,2

Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C

Dibagi kedalam petridiks steril ± 20 ml

Instalasi Kimia Kesehatan/Kimia Lingkungan

Pemeriksaan Detergen Pada Sampel Air

Metode

Metilen Blue

Prinsip Kerja

Contoh aiar yang mengandung detergen dalam suasana netral bereaksi dengan metilen dan
membentuk garam. Garam yang terbentuk larut pada pelarut organic (CHCl3) dan membentuk
warna biru. Warna yang terbentuk dibaca pada alat spektrofotometer dengan panjang gelombang
652 nm.

Alat

Neraca analitik

Kertas timbang

Corong pisah

Labu ukur

Beker glass

Pipet tetes

Pipet ukur

Karet penghisap

Tabung nesleir

Spektrofotometer

Bahan
Aquadest

NaOH 1 N

Indikator PP

H2SO4

Methilen blue

Kloroform

Pencuci las

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang 0,1 gram sodium dodecly sulfate dengan menggunakan neraca analitik.

Dilarutkan dengan menggunakan aquadest pada labu ukur 100 ml (konsentrasi 1000 ppm).

Kemudian, ke dalam corong pisah diamsukkan blangko, standart dan sampel lalu diekstraksi.

Dipipet NaOH 1 N, indicator PP dan H2SO4 sebanyak 0,2 ml, lalu dihomogenkan.

Ditambahkan metilen blue sebanyak 10 ml, kemudian diekstraksi.

Ditambahkan kloroform sebanyak 10 ml, lalu diekstraksi.

Setelah itu, lapisan bawah atau lapisan kloroform diturunkan ke erlenmeyer. Hal ini dilakukan
untuk blangko, standart dan sampel.

Lapisan yang terdapat di dalam corong ditambahkan kloroform 10 ml lalu diekstraksi. Hal ini
dilakukan untuk 3x.

Kemudian lapisan dibuang. Hasil tampungan dikembalikan ke dalam corong pisah (blangko,
standart dan sampel).

Ditambahkan larutan pencuci sebanyak 25 ml, lalu diekstraksi secara perlahan-lahan agar tidak
terjadi emulsi.

Lapisan bawah dibuang sedikit. Kemudian lapisan diturunkan ke dalam tabung neisleir yang bersih
dan kering.

Lapisan yang terdapat pada corong pisah ditambahkan kloroform 10 ml, lalu diekstraksi. Hal ini
dilakukan sebanyak 2x, lalu dicukupkan kloroform sampai tanda garis.

Dibaca pada alat spektrofotometer.

Pemeriksaan COD Air


Metode

Dikromat

Prinsip Kerja

COD dalam suasana asam dengan cara pemanasan dioksidasi oleh campuran larutan kalium
dikromat. Selama pemanasan warnanya diharapkan tetap kuning yang aquivalen dengan bahan
organic, tetapi pada sampel-sampel yang berbau busuk dan sampel-sampel yang mengandung air
laut terjadi perubahan warna (warna hijau menjadi biru) jika hal ini terjadi sampel-sampel tersebut
tidak bias dilanjutkan peliteran dengan larutan ammonium fero sulfat ditambahkan indicator feroin
(pada saat ditambahkan indicator feroin ke sampel tersebut langsung terjadi warna merah)

Alat

Neraca analitik

Kertas timbang

Beker glass

Spatula

Labu ukur

Pipet ukur

Botol semprot

Karet penghisap

Tabung COD dan raknya

COD reaktor

Buret

Bahan

Aquadest

Sampel air limbah

Kalium dikromat

Fero sulfat

Asam sulfat

Merkuri sulfat
Indikator feroin

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Ditutup rapat tabung COD, lalu dihomogenkan.

Dimasukkan ke dalam COD reactor yang telah dipanaskan sebelumnya dengan suhu ± 150oC
selama 120 menit.

Dikeluarkan tabung COD yenag terdapat pada COD reactor.

Didinginkan di bawah kipas angin.

Setelah dingin blangko, standart dan sampel dipindahkan ke dalam erlenmeyer secara kuantitatif.

Dibilas dengan aquadest sebanyak 2 kali.

Ditambahkan indicator feroin sebanyak 1-4 tetes.

Kemudian dihomogenkandan dititrasi sampel (dari warna orange menjadi warna merah).

Dimasukkan ke dalam labu ukur lalu dibilas dengan aquadest.

Diamati hasil dan dicatat.

Hasil Pemeriksaan

Sampel 17115986

192,4
x 500=178,75
538,16

Sampel 17115988

115,44
x 500=107,25
538,16

Sampel 17116002

76,96
x 500=71,50
538,16

Sampel 17116006

38,48
x 500=35,75
538,16

Sampel 17116337

230,88
x 500=214,50
538,16
Penetapan DO (Disolvate Oksigen/Oksigen Terlarut)

Metode

Alkaliazida (Winkler)

Prinsip

DO bereaksi dengan Alkaliazida NaKI dan MnSO4 (mangan sulfate) terjadi pengendapan yang
berwarna coklat  Mn (OH)2. Endapan ini larut setelah ditambahkan asam sulfate pekat (Na2SO4)

Alat

Erlenmeyer

Buret

Pipet volume

Pipet skala

Bahan

Sampel air

Na2S2O3

Asam sulfat pekat (Na2SO4)

Indikator amilum

Prosedur kerja

Diisi buret dengan Na2S2O3

Dihomogenkan

Pindahkan ke Erlenmeyer

Tambahkan indikator amilum 3 tetes

Dititrasi

Penetapan Permanganat

Metode

Permanganometri

Prinsip Kerja
Zat organic dalam sampel air dioksidasi dengan KMnO4 sisa KMnO4 direduksi oleh asam oksalat
berlebih, kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4.

Alat

Buret

Statif dan klem

Erlenmeyer

Pipet volume

Pipet skala

Beaker glass

Labu ukur

Timbangan

Bahan

Aquadest

Sampel air

Larutan H2SO4 8 N

Larutan KMnO4 0,01 N

Larutan Na2C2O4 0,01 N

Prosedur Kerja

Cara Kerja Sampel

Disiapkan alat dan bahan yangakan digunakan.

Dipipet 100 ml sampel, ditambahkan H2SO4 8 N sebanyak 5 ml.

Dipanaskan kemudian ditambahkan 10 ml KMnO4 0,01 N (maka warna berubah menjadi warna
ungu).

Kemudian dipanaskan sampai mendidih.

Ditambahkan larutan Na2C2O4 0,01 N sebanyak 10 ml (maka warna menjadi tidak berwarna
(bening)).

Dititrasi dengan KMnO4 0,01 N hingga terjadi perubahan warna dari tidak berwarna (bening)
menjadi merah muda (pink).
Dicatat hasil titrasi.

Cara Kerja Blangko

Perlakuannya hampir sama dengan cara kerja untuk sampel, yang membedakan hanya pada
penggunaan aquadest untuk blangko.

Hasil Pemeriksaan

Rumus Perhitungan Mg/L KMnO4

= 1000 x (10 + (Vtitrasi KMnO4 . (V x N) Na2C2O4) x 31,6

= 1000/100 x (10 – (0,62 – 0,40) x 0,0103 – (10 x 0,01) x 31,6

= 1000/100 x (10 + 0,22) x 0,0103 – 0,1 x 31,6

= 1000/100 x (10 + 10,22) x 0,103) – (0,1) x 31,6

= 10 x 1,0322

=29,459

Pemeriksaan Kadar Amoniak (Nh3) Biruendofenol

Metode

Spektrofotomoter UV-VIS

Prinsip

Dalam suasana basa Natrium hipoklorit bereaksi dengan amoniak membentuk senyawa
monokloramin. Senyawa monokloramin yang terbentuk eqivalen (setara) dengan kadar amoniak
dalam sampel.

Alat

Labu ukur 25ml, 50ml

Beaker glass100ml, 500 ml

Buret dan stand

Gelas ukur 25ml

Pipet ukur 10ml

Pipet gondok 5ml

Pipet skala

Bulp
Neraca analitik

Kertas timbang

Sendok tanduh

Spektrofotometer

Kuvet

Erlenmeyer 100ml

Bahan

Sampel air

Aquadem

Larutan induk (NH3) 1000 ppm : 1 dalam 1000mg/liter

Methanol

Fenol

Natrium nitroprusit

Thiosodium citrate

Natrium hipoklorit

NaOH

Prosedur Kerja

Larutan fenol

Dibuat larutan fenol 1ml/sampel (8gr/80ml methanol)

Larutan nitroprusit 0,5%

Timbang 0,5 gr natrium nitroprosit

Dimasukkan kedalam beaker gelas 100ml

Dilarutkan dengan 50ml aquadest

Homogenkan

Dimasukkan kedalam labu ukur 100ml

Ditambahkan aquadem sampai tanda garis

Larutan oksidator
Komposisi :

Alkalisitrat 100ml

Ditimbang 20gr trisodium sitrat masukkan kedalalam beaker glass

Ditambahkan 50ml aquadest

Ditimbang 1gr NaOH

Masukkan kedalam larutan, lalu homogenkan

Pindahkan ke labu ukur 100ml cukupkan volume dengan aquadem sampai tanda garis

Rumus pengenceran (Natrium hipoklorit)

V 1 . %1 = V 2 . %2

V1 . 12% = 120ml . 5%

120 ml .5 %
V 1=
12%
V1 = 50ml
120 – 50 = 70ml aquadem
Dipipet 50ml ditambah 70ml aquadem sampai garis batas

Jadilah natrium hipoklorit 5%

Natrium hipoklorit 5%

Pembuatan reagen standar

Larutan 1000 ppm

V1 . ppm 1 = V2 . ppm 2

V1 . 1000ppm = 50ml . 1000ppm

50 ml .1000 ppm
V 1= =5ml
1000
Pembuatan NH3 1000 ppm (Larutan induk)

1000 ppm

100 ppm

10 ppm
0,2 0,4 0,6 0,8 1,6 2,0

0,5 ml 1ml 1,5ml 2ml 4ml 5ml

Diinkubasi selama 1 jam

Dibaca di spektrofotometer

Analisa Nitrit Pada Sampel Air

Metode

Kolorimetri

Prinsip Kerja

Ion nitrit dengan As.Sulfanilat dan NEDA akan menghasilkan warna merah muda. Intensitas warna
dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.

Alat

Gelas ukur

Pipet tetes

Pipet volume

Bulb pipet

Corong

Botol sampel

Spektrofotometer

Bahan

Sampel air

Asam sulfanilat

NEDA (Nitrit Etilen Diamin Dehidroklorida)

Prosedur Kerja
Disiapkan alat dana bahan yang akan digunakan.

Diukur 50 ml sampel, kemudian ditambahkan 1 ml As. Sulfanilat lalu dihomogenkan.

Ditambahkan 1 ml NEDA dan dihomogenkan.

Didiamkan selama 20 menit.

Dilakukan pembacaan absorbansi pada panjang gelombang 540 nm.

Hasil pemeriksaan akan keluar berupa data print out.

Pemeriksaan Boraks

Metode

Kuantitatif

Prinsip

Senyawa boraks dari kurkumin dengan adanya ion diodida yang menghasilkan krososianin yang
berwarna orange hingga merah bata.

Alat

Pipet tetes

Cawan porselin

Neraca analitik

Sendok tandu

Tumberik

Bahan

Kertas kurkumin

Hcl

Aquadest

Prosedur Kerja

Timbang 5 gram sampel kedalam cawan kemudian abukan dalam suhu 600oC

Dinginkan, tambahkan aquadest 10 ml, diaduk

Tambahkan Hcl hingga pH asam


Saring, bisa juga tidak disaring. Tujuan saring jika da warna mengganggu pemeriksaan.

Celupkan kertas kurkumin

Angkat kertas dan keringkan

Pemeriksaan Kontrol Positif

5 ml asam asetat kedalam tabung

Tambahkan HCl hingga pH asam dan celup kertas kurkumin angkat dan keringkan

Pemeriksaan Kontrol Negatif

Aquadest 5 ml ketabung reaksi

Tambahkan Hcl hingga pH asam

Celupkan kertas kurkumin

Angkat dan keringkan

Hasil Pemeriksaan

Negatif

Analisis Kadar Formalin Secara Kualitatif Metode Spektrofotometri

Metode

Spektrofotometri

Prinsip Kerja

Formalin merupakan larutan formaldehid 35 – 40% dalam air dengan methanol 10 – 15% sebagai
stabilisator. Pada penetapan kadar formaldehid secara spektrofotometri diperlukan suatu reaksi
derivatisasi untuk membentuk gugus kromofor. Analisi formalin dapat digunakan beberapa pereaksi
warna sehingga formaldehid dapat membentuk warna dan meberi serapan pada panjang gelombang
sinar tampak, yaitu perekasi schryver, KMnO4, asam kromatopat, Nash’s, schiff’s dan fehling.

Alat

Pisau / Cutter

Gelas kimia

Neraca analitik

Sendok tanduk

Labu ukur
Batang pengaduk

Gelas ukur

Alat destilasi

Aluminium foil

Pipet skala

Bulb

Tabung neisleir

Stopwatch

Spektrofotometer

Bahan

Sampel (ikan masak, 3 daging semur dan ayam)

Aquadest

Larutan HCHO-1

Bubuk HCHO-2

Asam phosfat

Prosedur Kerja

Preparasi Sampel

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dihaluskan kelima sampel bahan pangan (ikan masak, 3 daging semur dan ayam).

Ditimbang bobot kelima sampel bahan pangan dengan menggunakan neraca analitik.

Dicatat bobot hasil penimbangan masing-masing sampel.

Dimasukkan kelima sampel tersebut ke dalam gelas kimia yang telah diberi kode.

Analisis Formalin Secara Kualitatif Metode Spektrofotometri

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dimasukkan sampel pertama (iakn masak) ke dalam labu ukur lalu ditambahkan dengan 100 ml
aquadest dan 20 ml asam phosfat, kemudian dihomogenkan.

Didestilasi larutan sampel ikan masak tersebut dengan menggunakan alat destilasi.
Ditunggu beberapa menit hingga didapatkan volume larutan destilat sebanyak 50 ml.

Disiapkan tabung neisleir, lalu diisi dengan 4,5 ml larutan HCHO-1 dan 1 sendok HCHO-2.

Ditambahkan dengan 3 ml larutan destilat sampel ikan masakn lalu dihomogenkan.

Diinkubasi selama 10 menit.

Diamati perubahan warna yang terjadi pada larutan (jika terjadi perubahan warna menjadi ungu,
maka dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan spektrofotometer).

Dibaca hasil pemeriksaan analisi formlain pada kurva hasil analisis denganmenyesuaikan panjang
gelombang sampel dan formalin.

Dicatat hasil pemeriksaan.

Hasil Pemeriksaan

Sampel 1 = Negatif (-)

Sampel 2 = Negatif (-)

Sampel 3 = Negatif (-)

Sampel 4 = Negatif (-)

Sampel 5 = Negatif (-)

Mikrobiologi

Pewarnaan Gram

Prinsip

Dinding sel bakteri gram positif terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal mempunyai afinitas
tinggi terhadap kristal violet dan menjadi ion membentuk senyawa sukar larut dalam alkohol,
sehingga tetap memegang kuat zat utama (berwarna ungu).

Dinding sel bakteri gram negative mengandung lapisan lemak dan karbohidrat yang afinitasnya
rendah terhadap cat utama dan mudah luntur/larut dalam alkohol , selanjutnya akan menerima atau
memegang cat lawan berwarna merah.

Alat dan bahan

Alat

Objek glass

Pipet tetes
Ose

Rak pewarnaan

Rak pengering

Bunsen

Bahan

Kristal gentian violet

Lugol

Alkohol 96%

Air fuchsin

Aquadest

NaCl

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan.

Diambil koloni dari media BA kemudian disuspensikan dengan buffer pH 7,2.

Difiksasi di atas api bunsen.

Ditambahkan gentian violet sampai semua suspensi koloni tergenang ( 3-5 tetes) selama 3 menit.

Dicuci dengan air mengalir.

Ditambahkan 2-3 tetes lugol selama 2 menit.

Dicuci dengan air mengalir.

Dikolorisasi dengan alkohol selama 2 menit.

Dicuci air mengalir.

Ditambahakan air fuchsin selama 1 menit.

Dicuci dengan air mengalir.

Dikeringkan dan diamati di bawah mikroskop pembesaran 40x dan 100 x.

Hasil : gram negatif (-) berwarna merah.

Pewarnaan Ziehl Nelsen (BTA)

Metode
Ziehl Nelsen

Prinsip

Sediaan yang diwarnai dengan karbol fuchsin dan dipanaskan untuk melelehkan zat lilin pada BTA
agar dapat menyerap zat warna jika berwarna merah BTA positif.

Alat dan bahan

Alat

Lampu spiritus

Pipet tetes

Rak pewarnaan

Preparet

Bahan

Karbol fuchsin 1%

Asam alkohol 3%

Methilen blue 0,1%

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Difiksasi preparat terlebih dahulu 2-3 kali

Diletakkan sediaan pada rak pewarnaan

Digenangi seluruh permukaan dengan karbol fuchsin

Dipanaskan dari bawah dengan spiritus hingga menguap, jangan sampai mendidih

Didiamkan selama 5 menit

Dicuci dengan air mengalir

Digenangi dengan asam alkohol sampai warna merah tersebut luntur

Dicuci dengan air mengalir

Digenangi permukaan sediaan dengan methilen blue selama 30 detik.

Dibilas sediaan dengan air mengalir

Identifikasi bakteri E.coli dan coliform


Metode

MPN ( Most Premeable Number ) 5-5-5

Prinsip

MPN adalah suatu metode enumerasi mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil
pertumbuhan mikroorganisme pada medium cairr spesifik dalam seri tabung yang ditanam
berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehinngga dihasilkan
kisaran jumblah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN / satuan volume atau massa sampel.

Alat dan bahan

Alat

a) Tabung reaksi
b) Tabung durham
c) Ose bulat
d) Lampu spiritus
e) korek
f) Rak tabung
g) Incubator
h) Pippet ukur

Bahan

a) Sampel air limbah


b) Media LB
c) aquades
Prosedur kerja

1) Disiapkan alat bahan yang akan digunakan


2) Dihomogenkan sampel air limbah ± 25 kali kocokan
3) Dipipet 1 ml sampel air limbah dengan mikropipet lalu dimasukan kedalam tabung
pengencer 10-1 yang berisi aquadest steril 9 ml dan dihomogenkan. Selanjutnya
dipipet 1 ml dari tabung pengenceran 10 -1 dan dimasukan kedalam tabung
pengenceraan 10-2 lalu dihomogenkan . Kemudian dipipet 1 ml dari tabung
pengencer 10-2 dan dimasukan kedalam tabung pengenceraan 10-3 lalu
dihomogenkan. Pada masing-masing tabung pengenceran diberi kode.
4) Disiapkan 5 tabung yang berisi masing-masing 5 ml lactosa broth (LB).
5) Ditambahkan pada tiap tabung LB tersebut 1 ml dari tabung pengencer 10-1.
6) Diulangi langkah 4-5 untuk pengenceran 10-2 dan 10-3 .
7) Diinkubasi selama 2 x 24 jam pada suhu 35oC.
8) Diamati kekeruhan dan gas yang terbentuk pada masing-masing media.
9) Dicatat hasil pengamatan.
Hasil : ≥ 2.400.000 mpn/100 ml

10-1 = Positif (+) 5 tabung

10-2 = Positif (+) 5 tabung

10-3 = Positif (+) 5 tabung


Uji MPN

Metode
Enzim supstrat

Prinsip

Media yang digunakan adalah media cair (LTB). Media ini dimasukkan kedalam tabung
pengencer. Pertumbuhan mikroba ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada tabung
atau terbentuknya gas.
Alat dan Bahan

Alat

Erlenmeyer

Tabung reaksi

Tabung durham

Plate atau cawan petri

Pipet volume

Rak tabung reaksi

Bunsen

Autoclave

Bahan

Media LTB

Media EC Broth

Media Mac Conkey

Media KIA

Media IMVC

Tissue

Sampel

PBS pH 7,2

Reagen MR

Reagen α naftol

KOH 40%

Prosedur Kerja
Disiapkan alat dan bahan

Disiapkan sampel air sungai

Diencerkan air sungai

Dipipet 10 ml sampel kemudian (gunakan pipet steril)

Dimasukkan ke dalam 90 ml PBS pH 7,2.

Ditambahkan 1 bungkus colilet -18 kedalam botol yang berisi ai sungai dan PBS.

Homogenkan hingga larut, jika sudah larut dimasukkan ke dalam alat Quanty Try untuk di proses.

Setelah itu dimsukkan ke dalam alat Quanty Try untuk di press.

Setelah di press, di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 300 C dengan posisi menghadap kebawah.

Hasil

Hasil Positif (+) terdapat kekeruhan gas dalam tabung durham.

Instalasi Imunologi

Pemeriksaan Golongan Darah

Alat dan Bahan

Alat

Slide

Pengaduk plastik

Autoklik

Lancet steril

Kapas alkohol

Bahan

Darah

Reagen anti-A

Reagen anti-B

Reagen anti-AB

Reagen anti-D
Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan golongan darah yaitu aglutinasi

Prinsip Kerja

Golongan darah diidentifikasi dengan melihat aglutinasi yaitu penggumpalan sel darah
merah akibat reaksi antara antibodi dalam serum/plasma dengan antigen pada sel darah
merah.
Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Dibersihkan daerah jari yang ingin ditusuk dengan kapas alkohol 70%

Darah kapiler diambil dari jari pasien dengan menggunakan autoklik

Darah pertama dihapus/dibersihkan dan darah selanjutnya digunakan untuk pemeriksaan

Darah diteteskan pada slide di keempat bagian, masing-masing satu tetes darah

Tetesan darah pertama ditambahkan Anti-A

Tetesan darah kedua ditambahkan Anti-B

Tetesan darah ketiga ditambahkan Anti-AB

Tetesan darah keempat ditambahkan Anti-D

Kemudian dihomogenkan

Dilihat adanya aglutinasi, dan hasil dicatat pada kartu golongan darah

Hasil

Pasien : O (+)

Pemeriksaan Widal

Alat dan Bahan

Alat

Slide

Pengaduk plastic

Mikropipet

Tip

Mikroskop
Rotator

Bahan

Serum

Reagen Anti-O

Reagen Anti-H

Reagen Anti-AH

Reagen Anti-BH

Metode

Metode yang digunakan dalam pemeriksan widal yaitu aglutinasi.

Prinsip Kerja

Reaksi yang terjadi pada campuran serum dengan suspense antigen Salmonella typhi.
Pemeriksaan ini dinyatakan positif bila terjadi reaksi aglutinasi antara antigen dan
antibody. Antigen yang digunakan dalam tes ini berasal dari suspense Salmonella yang
sudah dimatikan dan diolah dalam laboratorium dengan jalan mengencerkan serum maka
kadar antibodi dapat ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi
aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum
Prosedur Kerja

Kualitatif

Disiapkan alat dan bahan

Dibiarkan reagen dalam suhu ruangan

Dipipet serum sebanyak 40µL di atas slide putih ke empat bagian

Ditambahkan reagen Anti-H, Anti-O, Anti-AH, Anti-BH sebanyak satu tetes ke masing-masing
serum

Dihomogenkan menggunakan batang pengaduk

Diputar selama 2 menit di atas rotator

Bila hasil positif maka dilanjutkan ke tes semi kuantitatif

Semi Kuantitatif

Dibuat pengenceran berseri (1/2, 1/4, 1/8, dst)

Lalu ditambahkan dengan reagen widal yang menghasilkan hasil positif pada pemeriksaan kualitatif

Dihomogenkan dengan batang pengaduk plastic


Dishaker selama 2 menit di atas rotator

Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi, kemudian dicatat pengenceran terakhir yang menimbulkan
aglutinasi.

Hasil

Pasien : O : positif

H : Neg

AH : Neg

BH : Neg

Pemeriksaan TPHA

Alat

Well / tempat sampel

Mikropipet

Bahan

Sampel serm

Control positive

Control test cells

Tess cells

Dilluent

Metode

Pada pemeriksaan TPHA metode yang dignakan yaitu aglutinasi.

Prinsip

Adanya antibody Treponema Pallidum akan bereaksi dengan antigen treponema yang menempel
pada eritrosit sehingga terbentk agltinasi dari eritrosit-eritrosit tersebut.

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dipipet 10 l serum pada well/lubang pertama dan
ditambahkan 190 l dillent, kemdian dihomogenkan

Diambil 25 l dari lubang pertama dimasukkan ke dalam lubang ke dua dan juga lubang ke tiga

Pada lubang ke empat dipipet 25 control positif


Pada lubang ke dua ditambahkan control cells 75 ul

Pada lubang ke tiga ditambahkan test cell 75 ul juga pada lubang ke empat

Dighomogenkan dan ditunggu selama 1 jam untuk pembacaan hasil

Hasil

Pasien : Neg

Pemeriksaan CRP

Alat dan Bahan

Alat

Slide hitam

Batang pengaduk

Mikropipet

Tip

Rotator

Bahan

Serum

Lateks CRP

Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan CRP yaitu aglutinasi

Prinsip Kerja

Aglutinasi terjadi dimana latex dilapisi antibody CRP bereaksi dengan antigen CRP dalam serum
dengan kadar tinggi, aglutinasi terlihat dalam waktu 2 menit.

Prosedur Kerja

Kualitatif

Disiapkan alat dan bahan

Dibiarkan reagen dalam suhu ruangan

Dipipet serum sebanyak 40 µL diatas plate dasar hitam


Dihomogenkan dengan menggunakan batang pengaduk plastic

Shaker selama 2 menit di atas rotator

Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi

Bila hasil positif dilanjutkan ke tes semi kuantitatif

Semi Kuantitatif

Dibuat pengenceran berturut-turut sampai tidak terjadi aglutinasi

Diambil masing-masing 40 µL dari pengenceran tersebut, kemudian diteteskan diatas plate dasar
hitam

Ditambahkan satu tetes reagen latex CRP

Dishaker selama 2 menit di atas rotator

Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi, dan catat pengenceran terakhir terjadi aglutinasi.

Hasil

Pasien : positif (terjadi aglutinasi )

Pemeriksaan ASTO

Alat dan Bahan

Alat

Slide hitam

Batang pengaduk

Mikropipet

Tip

Rotator

Bahan

Serum

Lateks ASTO

Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan ASTO yaitu aglutinasi

Prinsip Kerja
Aglutinasi lateks menggunakan partikel lateks yang dilapisi streptolisin-O, kemudian mereaksikan
dengan serum penderita dinyatakan dengan terjadinya aglutinasi dari partikel tersebut

Prosedur Kerja

Kualitatif

Disiapkan alat dan bahan

Dibiarkan reagen dalam suhu ruangan

Dipipet serum sebanyak 40 µL diatas plate dasar hitam

Ditambahkan satu tetes reagen lateks ASTO

Dihomogenkan dengan menggunakan batang pengaduk plastic

Shaker selama 2 menit di atas rotator

Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi

Bila hasil positif dilanjutkan ke tes semi kuantitatif

Semi Kuantitatif

Dibuat pengenceran berturut-turut sampai tidak terjadi aglutinasi

Diambil masing-masing 40 µL dari pengenceran tersebut, kemudian diteteskan diatas plate dasar
hitam

Ditambahkan satu tetes reagen latex ASTO

Dishaker selama 2 menit di atas rotator

Perhatikan ada tidaknya aglutinasi, dan catat pengenceran terakhir terjadi aglutinasi

Hasil

Pasien : Neg ( tidak terjadi aglutinasi )

Pemeriksaan RF

Alat dan Bahan

Alat

Slide hitam

Batang pengaduk

Mikropipet
Tip

Rotator

Bahan

Serum

Lateks RF

Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan RF yaitu aglutinasi

Prinsip Kerja

Rheumatoid factor pada serum pasien akan bereaksi dengan Gammas Immunoglobin manusia yang
diletakkan pada partikel lateks polysterene membentuk aglutinasi pada slide.

Prosedur Kerja

Kualitatif

Disiapkan alat dan bahan

Dibiarkan reagen dalam suhu ruangan

Dipipet serum sebanyak 40 µL diatas plate dasar hitam

Ditambahkan satu tetes reagen lateks RF

Dihomogenkan dengan menggunakan batang pengaduk plastic

Shaker selama 2 menit di atas rotator

Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi

Bila hasil positif dilanjutkan ke tes semi kuantitatif

Semi Kuantitatif

Dibuat pengenceran berturut-turut sampai tidak terjadi aglutinasi

Diambil masing-masing 40 µL dari pengenceran tersebut, kemudian diteteskan diatas plate dasar
hitam

Ditambahkan satu tetes reagen latex RF

Dishaker selama 2 menit di atas rotator

Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi, dan dicatat pengenceran terakhir terjadi aglutinasi
Hasil

Pasien : Neg ( tidak terjadi aglutinasi )

Pemeriksaan VDRL

Alat

Slide

Mikropipet

Tip

Bahan

Reagen carbon

Metode

Pada pemeriksaan VDRL digunakan metode yaitu flokulasi.

Prinsip

Adanya antibodi pada serum pasien akan bereaksi dengan antigen yang menempel pada eritrosit
ayam kalkun atau domba untuk flokulasi (gumpalan) atau aglutinasi.

Prosedr Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dipipet serum sebanyak 50 ul menggnakan mikropipet

Dilebarkan sampel serum dengan batang pengaduk

Kemudian diteteskan reagen carbon sebanyak 20 ul

Setelah itu diletakkan pada rotator selama 8 menit

Kemudian dibaca hasil

Hasil

Pasien : Neg

Pemeriksaan HIV

Alat

Strip HIV

Mikropipet
Bahan

Serum

Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan HIV yaitu imunokromatografi

Prinsip Kerja

Spesimen yang diteteskan pada rang membran bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan
protein A yang terdapat pada bantalan spesimen. Selanjutnya akan bergerak secara kromatografi
dan bereaksi dengan antigen HIV rekombinan yang terapat pada garis test jika menganng antibodi
HIV maka akan timbl garis warna.

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet serum sebanyak 100 µL

Di teteskan pada strip HIV

Di tngg hingga 20 menit

Kemdian dibaca hasilnya

Hasil

Pasien : Neg (terbentk 1 garis pada area kontrol)

Pemeriksaan Narkoba

Alat

Wadah sampel

Bahan

Strip narkoba

Metode

Metode yang dignakan pada pemeriksaan Narkoba yaitu Imnokromatografi .

Prinsip Kerja

Pada strip menganng konjgat IgG anti-narkoba, dimana sbstrat rin yang mengandng drgs (AMP,
THC, MOR) akan bereaksi dengan konjugat dimana hasil positif dditandai dengan terbentuknya
garis warna pada area control.
Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dibuka bungkusan strip

Dicelupkan strip ke dalam urin sampai tanda batas

Ditunggu selamat 10-15 menit untuk pembacaan hasil

Hasil

Pasien : Neg (terbentuk 2 garis pada area control dan test)

Pemeriksaan HBsAg Metode ELFA

Alat dan Bahan

Strip reagen

SPR

Vidas

Sampel serum

Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan HBsAg yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence
Immuno Assay).

Prinsip Kerja

Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu Relative
Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun kuantitatif.

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet sampel sebanyak 150 µL ke dalam strip

Dimasukkan strip pada alat Immuno analyzer, bersama SPR

Dikerjakan sesuai permintaan alat

Ditunggu sampai hasil pemeriksaan keluar

Hasil
Pasien : 0,00 TV

Nilai Normal : <0,13 TV

Pemeriksaan TSHs

Metode

Metode yang digunakan dalam pemeriksaan TSHs yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence
Immuno Assay)

Prinsip Kerja

Alat vidas adalah immunologi analyzer yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan
teknologi pembacaan ELFA. Reagen strip siap pakai dan fase padat berupa solid phase reseptade
(SPR). Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu
Relative Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun
kuantitatif.

Alat dan Bahan

Strip

SPR

Mikropipet

Tip

Vidas

Sampel serum

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet sampel sebanyak 200 µL ke dalam strip

Dimasukkan strip pada alat Immuno analyzer, bersama SPR

Dikerjakan sesuai permintaan alat

Ditunggu sampai hasil pemeriksaan keluar

Hasil

Pasien : 0,655 ulu/ml

Nilai Normal : 0,25-5 ulu/ml


Pemeriksaan TSH

Alat dan Bahan

Strip

SPR

Mikropipet

Tip

Vidas

Sampel serum

Metode

Metode yang digunakan dalam pemeriksaan TSH yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence
Immuno Assay)

Prinsip Kerja

Alat vidas adalah immunologi analyzer yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan
teknologi pembacaan ELFA. Reagen strip siap pakai dan fase padat berupa solid phase reseptade
(SPR). Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu
Relative Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun
kuantitatif.

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet sampel sebanyak 200 µL ke dalam strip

Dimasukkan strip pada alat Immuno analyzer, bersama SPR

Dikerjakan sesuai permintaan alat

Ditunggu sampai hasil pemeriksaan keluar

Hasil

Pasien : 0,25 ul/ml

Nilai Normal : 0,25-5 ul/ml

Pemeriksaan HBsAg Metode Rapid Test

Alat dan bahan


Strip HBsAg

Pipet tetes

Serum

Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan HBsAg yaitu Rapid

Prinsip Kerja

Immununokromatografi dengan prinsip serum yang dicelupkan pada bantalan sampel


bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan HBs (antibody). Campuran ini
selanjutnya akan bergerak sepanjang strip membran untuk berikatan dengan antibody
spesifik pada daerah tes, sehingga akan menghasilkan warna merah.
Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Di keluarkan strip dari kemasannya

Dicelupkan strip HBsAg ke dalam serum, dibiarkan selama 15 menit

Dilihat hasil test yang terjadi, positif jika muncul dua garis pada strip dan negatif jika muncul satu
garis pada strip

Hasil

Pasien : positif

Pemeriksaan FT4

Alat dan Bahan

Strip

SPR

Mikropipet

Tipu

Vidas

Sampel serum

Metode

Metode yang digunakan dalam pemeriksaan FT4 yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence Immuno
Assay).

Prinsip Kerja
Alat vidas adalah immunologi analyzer yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan
teknologi pembacaan ELFA. Reagen strip siap pakai dan fase padat berupa solid phase reseptade
(SPR). Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu
Relative Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun
kuantitatif.

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet sampel sebanyak 100 µL ke dalam strip

Dimasukkan strip pada alat Immuno analyzer, bersama SPR

Dikerjakan sesuai permintaan alat

Ditunggu sampai hasil pemeriksaan keluar

Hasil

Pasien : 1,45 ng/dl

Nilai Normal : 0,7- 1,56 ng/dl

Instalasi Patologi

Pemeriksaan Darah Rutin

Metode

Volumetric Impedance

Prinsip

Instrument ini menggunakan metode cell yang disebut volumetric impedance. Pada metode ini,
larutan elektoril (diluents) yang telah dicampur dengan sel-sel darah melalui aperture, hambatan
antara kedua elektroda tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil
sesuai dengan nilai tahanannya.

Alat dan Bahan

Alat
Nihon Kohden Celltocf

Tabung reaksi

Rak tabung

Bahan

Darah dengan antikoagulan EDTA 10%

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Dihidupkan UPS, lalu ditekan main power yang terletak pada bagian belakang alat, sehingga lampu
indicator main power akan menyala.

Ditekan tombol power yang terdapat pada bagian depan alat, maka alat akan secara otomatis akan
melakukan cleaning dan priming.

Ditunggu hingga alat siap digunakan (ready).

Dilakukan pembacaan control.

Dimasukkan data pasien, lalu dikirim data tersebut pada alat.

Dimasukkan sampel pada rak tabung, lalu ditekan tombol start, dan alat akan melakukan analisa.

Setelah selesai analisa, maka hasil akan keluar secara otomatis dalam bentuk print out.

Hasil Pemeriksaan

WBC : 10,0 (102/uL)

NE : 6,8 70,9 H (%)

LY : 2,2 20,8 L (%)

MO : 0,4 4,8 L (%)

EO : 0,5 2,8 (%)

BA : 0,1 0,7 (%)

RBC : 4, 59 (106/uL)

HGB : 12,9 g/dl

HCT : 36,3 L (%)

MCV : 79,1 (Pg)


MCHC: 35,5 g/dl

RDW : 12,4 (%)

PLT : 284 (103/Ul

MPV : 7,3 (fL)

Pemeriksaan LED (Laju Endapan Darah) atau ESR (Erythrocyte Sedimentasion Rate)

Metode

Westegreen

Prinsip

Laju endapan darah (LED) mengukur kecepatan pengendapan sel darah merah di dalam plasma ,
satuannya adalah mm/jam cara pemeriksaan yang di anjurkan internasional commite for
standardization in hematology (ICSH) adalah cara westegren.

Alat dan Bahan

Alat

Tabung reaksi

Pencatat waktu

Clinipette 20 ul

Rak tabung

Standar westegreen

Spoit 3 ml

Pipet westegreen

Bahan

EDTA 10 %

NaCl ,85-0,90 %

Darah vena

Prosedur kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Diisi tabung reaksi dengan 20 ul EDTA 10 %.


Ditambahkan darah 2 ml.

Dicampur sampai homogen

Ditambahkan darah EDTA satu kali dipipet westegreen, dicampur sampai homogen.

Dipasang pasa standar westegreen, dibiarkan selama 1 jam.

Dicatat hasil yang didapat.

Hasil Pemeriksaan : 1 mm/jam

Nilai normal = Laki-laki : <10 mm/jam

= Perempuan : <15 mm/jam

Pemeriksaan Kimia Urine

Metode

Uji Carik Celup

Prinsip

Urine analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara reflestance photometer menggunakan light-
emiting diodes pada panjang gelombang dan waktu pengukuran yang dibuat secara tepat untuk
reaksi kimia dan perubahan warna dari bantalan pemeriksaan yang diamati.

Alat dan Bahan

Alat

Tabung reaksi

Carik celup

Bahan

Urine

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Kemudian alat dinyalakan dan ditunggu sampai alat siap digunakan.

Dimasukkan sampel urin ke dalam tabung reaksi kurang lebih 10 mL.

Diambil satu strip urin dan dicelup ke dalam sampel tidak lebih dari 1 detik (semua parameter harus
basah)

Ditiriskan strip di atas tissu


Hasi berupa print out akan keluar secara otomatis.

Hasil Pemeriksaan

BLD : + 10 RBC/uL
BIL : - Negatif
URD : +- Normal
KET : - Negatif
PRO :+- 10 mg/dl
NIT : - Negatif
GLU : - Negatif
PH : 5,5
SG : 1.020
LEU : +++ 500 WBC/ul
VTC : - Negatif
Pemeriksaan Sedimen Urine

Metode

Mikroskopik

Prinsip

Berat jenis unsur-unsur organik dan anorganik dalam urine lebih besar dari pada berat jenis urine,
sehingga dengan cara disentrifuge zat-zat tersebut akan mengendap.

Alat dan Bahan

Alat

Tabung reaksi

Rak Tabung

Mikroskop

Objek glass

Bahan

Urine sewaktu

Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Disentrifuge urine yang sudah diperiksa selama 10 menit dengan kecepatan 2500 rpm (untuk
mendapatkan endapan).

Dibuang supernatant, endapan dikocok.

Diambil satu tetes dan diletakkan di atas objek glass yang bersih.

Diperiksa di mikroskop dengan lensa objektif 10X lalu ke lensa objektif 40X.
Hasil Pemeriksaan : Eritrosit, Leukosit, Calsium oksalat, Sel epitel dan Bakteri

Pemeriksaan HbA1c

Metode

Borronate Affinity Essay

Prinsip

Mendeteksi kadar glukosa yang terikat pada permukaan sel darah merah (eritrosit)

Alat

Clover A1C

Daily check cantridge (control)

Tes Cantridge

Bahan

Darah EDTA

Prosedur Kerja

On alat, lalu tunggu sampai alat warming up

Buka cover alat

Tekan lama tanda panah ke bawah sampel sampai muncul daily check cartridge

Masukkan Daily Check Catridge ke dakam analyzer sampai bunyi “klik”.

Tutup cover alat, tunggu 1 menit pembacaan control alat akan menunjukkan ok kemudian lanjut ke
pemeriksaan sampel

Buka cover alat

Masukkan catridge kedalam Analyzer hingga terdengar bunyi “klik”

Bolak-balik reagens pack sebanyak 5-6X

Sentuhkan sampel pada ujung reagens pack hingga sampel darah terisap sampel batas garis

Masukkan reagens pack yang telah berisi sampel kedalam Analyzer terdengar bunyi “klik

Tutup cover alat

Hasil pemeriksaan pasien akan tampil pada display setelah 5 menit

Anda mungkin juga menyukai