PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Praktek Belajar Lapangan Mahasiswa DIV Analis Kesehatan Universitas Mega Rezky
Makassar dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK) Makassar yang
merupakan pusat laboratorium di Makassar dan pusat rujukan di kawasan timur Indonesia yang
memiliki beberapa instalasi medik dan non-medik diantaranya:
Instalasi Pengambilan Sampel / Specimen
Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pengambilan sampel seperti, pengambilan
sampel urine, sputum, darah vena, sperma untuk pemeriksaan patologi dan imunoserologi serta
bertanggungjawab dalam penerimaan sampel berupa air, makanan dan minuman dari produsen
untuk tujuan pemeriksaan kimia kesehatan dan mikrobiologi. Instalasi ini juga berfungsi untuk
mendistribusikan sampel-sampel tersebut ke masing-masing instalasi yang dituju berdasarkan
pemeriksaan yang diminta.
Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan media dan reagensia.
Merupakan instalasi yang bertanggungjawab dalam melakukan pemeriksaan zat-zat kimia yang
terkandung di dalam sampel air, makanan dan minuman. Selain itu, instalasi ini juga biasa
digunakan oleh para mahasiswa untuk melakukan penelitian.
Instalasi Mikrobiologi
Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan bakteriologi, parasitologi, dan
mikologi pada sampel sputum, darah, makanan dan minuman. Instalasi ini juga biasa digunakan
oleh para mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam bidang mikrobiologi.
Instalasi Imunologi
Instalasi Patologi
Merupakan instalasi yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan hematologi, kimia klinik, dan
urinalisa.
JENIS PEMERIKSAAN
Instalasi Pengambilan Specimen
Sarung tangan
Jarum vacum
Tabung vacum
Holder
Tourniquet
Plester
Metode :
Vacutainer
Prinsip kerja :
Ketika jarum menusuk ke dalam vena darah akan mengalir masuk ke dalam tabung vacutainer
hingga volume tertentu dan ketika volume darah tercapai maka darah akan berhenti dengan
sendirinya.
Prosedur kerja:
Diberi salam dan berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
Ditetapkan lokasi pengambilan darah vena biasanya pada daerah lipatan siku pilih vena yang paling
jelas dan besar
Dimasukkan tabung ke dalam holder biarkan darah mengalir, apabila membutuhkan lebih dari 1
tabung, setelah tabung 1 cukup masukkan tabung berikutnya.
Wing needle
Tourniquet
Holder
Vacum tube
Plester
Metode :
Wing Needle
Prinsip kerja :
Ketika jarum menusuk ke dalam vena darah akan mengalir masuk pada selang (flash) dan masuk ke
dalam tabung vacutainer hingga volume tertentu dan ketika volume darah tercapai maka darah akan
berhenti dengan sendirinya.
Prosedur kerja :
Dicek kembali identitas pasien dan pemeriksaan darah yang akan dilakukan
Diminta pasien untuk mengepalkan tangan ( digerak-gerakkan lurus menekuk ke atas dan ke
bawah )
Dipalpasi dengan jari telunjuk untuk memastikan bagian vena yang akan ditusuk
Didesinfeksi permukaan kulit yang akan ditusuk jarum dengan kapas alkohol 70%
Ditusuk bagian yang akan diambil darahnya dengan dengan jarum yang telah di pasang holder
dengan sudut 150-300
Disaat darah terlihat pada jarum, segera pasang tabung vacum maka darah akan mengalir dengan
sendirinya dan lepaskan tourniquet.
Dilepaskan tabung vacum setelah darah terisi penuh pada tabung vacum
Dimasukkan lagi tabung vacum yang lain apabila masih memerlukan darah untuk beberapa
pemeriksaan. Apabila tidak maka lepaskan saja
Label
Spidol
Metode kerja : -
Prinsip kerja : -
Prosedur kerja :
Dijelaskan cara pengambilan spesimen urin pada pasien oleh petugas pengambila sampel (dibuang
kencing pertama dan ambil urin tengah)
Diberikan wadah kepada pasie dan diberi tahu untuk menampung urin sebanyak ± 15 mL atau
setengah dari wadah penampung.
Label
Spidol
Metode kerja :-
Prinsip kerja :-
Prosedur kerja :
Dijelaskan cara pengambilan spesimen faeces pada pasien oleh petugas pengambila sampel
Diberikan wadah kepada pasien yang telah diberi etiket kemudian arahkan pasien untuk meampung
faeces
Label
Spidol
Metode kerja :-
Prinsip kerja :-
Prosedur kerja :
Dijelaskan cara pengambilan spesimen sputum pada pasien oleh petugas pengambila sampel
(dilakukan di tempat terbuka atau terkena cahaya matahari)
Objek glass
Metode :-
Prinsip kerja :-
Prosedur kerja :
Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu,
dan kotoran lainnya serta kuman yang ada diatasnya.
Biarkan kering
Keroklah di bagian yang tersangka jamur dengan pisau kecil steril harus miring membentuk sudut
450 ke atas
Ambil objek glass yang telah ditetesi 1-2 tetes KOH 10% (untuk kulit) dan letakkan hasil kerokan
diatas objek glass tersebut tutup dengan kaca penutup.
Alat
Neraca analitik
Erlemenyer
Spatula
Kertas timbang
Hot plate
Alaminium foil
Cawan petri
Spoit
Bahan
Media BA
Aquadest
Kapas
Batu didih
Darah domba
Prinsip Kerja
Agar darah / BA adalah media isolasi yang memungkinkan untuk membedakan bakteri berdasarkan
kemampuan bakteri untuk melisiskan sel-sel darah merah.
Prosedur Kerja
Ditimbang BA sebanyak 12,2 gr, kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan dilarutkan dalam
300 ml aquadest
Ditutup mulut Erlenmeyer dengan aluminium foil dan di autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C, lalu dibiarkan sampai dingin
Alat
Neraca analitik
Autoclave
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Hot plat
Kertas timbang
Bahan
Media KIA
Aquadest
Kapas
Prosedur kerja
Disiapkan alat dan bahan
Ditimbang media KIA sebanyak 5,5 gr, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer dan dilarutkan
dalam 100 ml aquadest
Dimasukkan media yang sudah larut kedalam tabung sebanyak 3 ml, kemudian ditutup mulut
tabung dengan kapas
Kemudian di autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C, setelah itu media KIA dimiringkan.
Alat
Erlenmeyer
Tabung durham
Gelas kimia
Tabung reaksi
Neraca analitik
Kertas timbang
Kapas
Rak tabung
Bahan
Media LB
Aquadest
Prosedur kerja
Dibagi dalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham masing-masing 5 ml
Alat
Erlenmeyer
Tabung durham
Gelas kimia
Tabung reaksi
Rak tabung
Neraca analitik
Kertas timbang
Kapas
Bahan
Media LB
Aquadest
Prosedur kerja
Dibagi dalam 100 tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham sebanyak 10 ml
Erlenmeyer
Neraca analitik
Batang pengaduk
Hot plate
Aluminium foil
Kertas timbang
Bahan
Urea
Urea PA
Aquadest
Kapas
Prosedur kerja
Dikerjakan dalam keadaan steril dan diaduk sampai urea PA larut sempurna
Alat
Erlenmeyer
Neraca analitik
Tabung reaksi
Autoclave
Pipet (spoit)
Hot plate
Tabung durham
Bahan
Media NB No.2
Phenol red
Aquadest
Prosedur kerja
Ditutup mulut tabung dengan kapas, disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C
Alat
Neraca analitik
Gelas ukur
Gelas kimia
Erlenmeyer
Kertas timbang
Bahan
Media MHA
Aquadest
Kapas
Prosedur kerja
Ditutup mulut tabung dengan kapas, disterilkan selama 15 menit pada suhu 1210C
Alat
Neraca analitik
Erlenmeyer
Spatula
Kertas timbang
Hot plate
Aluminium foil
Cawan petri
Bahan
Media MCA
Aquadest
Prinsip kerja
Mac conkey agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk identifikasi mikroorganisme.
Mac conkey agar membedakan bakteri yang memfementasikan laktosa (koloni berwarna merah)
dan nono-fermented laktosa (tidak berwarna).
Prosedur kerja
Disiapkan alat dan bahan
Ditimbang MCA sebanyak 15,6 gr, kemudian dimasukkan dalam 300 ml aquadest
Ditutup dengan alumium foil dan kertas, disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu
1210C
Alat
Neraca analitik
Gelas ukur
Erlenmeyer
Autoclave
Bunsen
Petridisk
Kertas timbang
Bahan
Media SDA
Aquadest
Chloraphenical
Prosedur kerja
Ditambahkan Chloraphenical lalu diaduk sampai rata dan ditutup aluminium foil
Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C, kemudian
didinginkan pada suhu 60-700C
Alat
Neraca analitik
Tabung reaksi
Erlenmeyer
Rak tabung
Hot plate
Autoclave
Gelas ukur
Labu takar
Gelas piala
Kertas timbang
Bahan
Media ECB
Aquadest
Prosedur kerja
Ditimbang media ECB sebanyak 11,24 gr, kemudian dimasukkan dalam 400 ml aquadest
Dihomogenkan dan dipanaskan dengan mengunakan hot plate hingga larutan bening
Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C, kemudian
didinginkan pada suhu 60-700C dan didinginkan
Alat
Erlenmeyer
Gelas ukur
Gelas piala
Tabung reaksi
Neraca analitik
Kertas timbang
Bahan
Media BHIB
Aquadest
Prinsip kerja
BHIB adalah media penyubur yang berguna untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri dan bahan
utama terdiri dari beberapa jaringan hewan yang ditambah pepton, buffer fosfat dan sedikit
dextrose. Penambahan karbohidrat memungkinkan bakteri dapat menggunakan langsung sumber
energi.
Prosedur kerja
Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C
Alat
Neraca analitik
Kertas timbang
Erlenmeyer
Gelas ukur
Gelas piala
Tabung reaksi
Tabung durham
Rak tabung
Kapas
Bahan
Media BGLB
Aquadest
Prosedur kerja
Dibagi dalam tabung reaksi yang telah diisi tabung durham, masing-masing 5-6 ml
Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C
Alat
Neraca analitik
Kertas timbang
Erlenmeyer
Gelas ukur
Tabung reaksi
Rak tabung
Kapas
Petridisk
Bahan
Media BE coli
Aquadest
Prosedur kerja
Disterilkan dalam disterilkan didalam autoclave selama 15 menit pada suhu 1210C
Metode
Metilen Blue
Prinsip Kerja
Contoh aiar yang mengandung detergen dalam suasana netral bereaksi dengan metilen dan
membentuk garam. Garam yang terbentuk larut pada pelarut organic (CHCl3) dan membentuk
warna biru. Warna yang terbentuk dibaca pada alat spektrofotometer dengan panjang gelombang
652 nm.
Alat
Neraca analitik
Kertas timbang
Corong pisah
Labu ukur
Beker glass
Pipet tetes
Pipet ukur
Karet penghisap
Tabung nesleir
Spektrofotometer
Bahan
Aquadest
NaOH 1 N
Indikator PP
H2SO4
Methilen blue
Kloroform
Pencuci las
Prosedur Kerja
Ditimbang 0,1 gram sodium dodecly sulfate dengan menggunakan neraca analitik.
Dilarutkan dengan menggunakan aquadest pada labu ukur 100 ml (konsentrasi 1000 ppm).
Kemudian, ke dalam corong pisah diamsukkan blangko, standart dan sampel lalu diekstraksi.
Dipipet NaOH 1 N, indicator PP dan H2SO4 sebanyak 0,2 ml, lalu dihomogenkan.
Setelah itu, lapisan bawah atau lapisan kloroform diturunkan ke erlenmeyer. Hal ini dilakukan
untuk blangko, standart dan sampel.
Lapisan yang terdapat di dalam corong ditambahkan kloroform 10 ml lalu diekstraksi. Hal ini
dilakukan untuk 3x.
Kemudian lapisan dibuang. Hasil tampungan dikembalikan ke dalam corong pisah (blangko,
standart dan sampel).
Ditambahkan larutan pencuci sebanyak 25 ml, lalu diekstraksi secara perlahan-lahan agar tidak
terjadi emulsi.
Lapisan bawah dibuang sedikit. Kemudian lapisan diturunkan ke dalam tabung neisleir yang bersih
dan kering.
Lapisan yang terdapat pada corong pisah ditambahkan kloroform 10 ml, lalu diekstraksi. Hal ini
dilakukan sebanyak 2x, lalu dicukupkan kloroform sampai tanda garis.
Dikromat
Prinsip Kerja
COD dalam suasana asam dengan cara pemanasan dioksidasi oleh campuran larutan kalium
dikromat. Selama pemanasan warnanya diharapkan tetap kuning yang aquivalen dengan bahan
organic, tetapi pada sampel-sampel yang berbau busuk dan sampel-sampel yang mengandung air
laut terjadi perubahan warna (warna hijau menjadi biru) jika hal ini terjadi sampel-sampel tersebut
tidak bias dilanjutkan peliteran dengan larutan ammonium fero sulfat ditambahkan indicator feroin
(pada saat ditambahkan indicator feroin ke sampel tersebut langsung terjadi warna merah)
Alat
Neraca analitik
Kertas timbang
Beker glass
Spatula
Labu ukur
Pipet ukur
Botol semprot
Karet penghisap
COD reaktor
Buret
Bahan
Aquadest
Kalium dikromat
Fero sulfat
Asam sulfat
Merkuri sulfat
Indikator feroin
Prosedur Kerja
Dimasukkan ke dalam COD reactor yang telah dipanaskan sebelumnya dengan suhu ± 150oC
selama 120 menit.
Setelah dingin blangko, standart dan sampel dipindahkan ke dalam erlenmeyer secara kuantitatif.
Kemudian dihomogenkandan dititrasi sampel (dari warna orange menjadi warna merah).
Hasil Pemeriksaan
Sampel 17115986
192,4
x 500=178,75
538,16
Sampel 17115988
115,44
x 500=107,25
538,16
Sampel 17116002
76,96
x 500=71,50
538,16
Sampel 17116006
38,48
x 500=35,75
538,16
Sampel 17116337
230,88
x 500=214,50
538,16
Penetapan DO (Disolvate Oksigen/Oksigen Terlarut)
Metode
Alkaliazida (Winkler)
Prinsip
DO bereaksi dengan Alkaliazida NaKI dan MnSO4 (mangan sulfate) terjadi pengendapan yang
berwarna coklat Mn (OH)2. Endapan ini larut setelah ditambahkan asam sulfate pekat (Na2SO4)
Alat
Erlenmeyer
Buret
Pipet volume
Pipet skala
Bahan
Sampel air
Na2S2O3
Indikator amilum
Prosedur kerja
Dihomogenkan
Pindahkan ke Erlenmeyer
Dititrasi
Penetapan Permanganat
Metode
Permanganometri
Prinsip Kerja
Zat organic dalam sampel air dioksidasi dengan KMnO4 sisa KMnO4 direduksi oleh asam oksalat
berlebih, kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4.
Alat
Buret
Erlenmeyer
Pipet volume
Pipet skala
Beaker glass
Labu ukur
Timbangan
Bahan
Aquadest
Sampel air
Larutan H2SO4 8 N
Prosedur Kerja
Dipanaskan kemudian ditambahkan 10 ml KMnO4 0,01 N (maka warna berubah menjadi warna
ungu).
Ditambahkan larutan Na2C2O4 0,01 N sebanyak 10 ml (maka warna menjadi tidak berwarna
(bening)).
Dititrasi dengan KMnO4 0,01 N hingga terjadi perubahan warna dari tidak berwarna (bening)
menjadi merah muda (pink).
Dicatat hasil titrasi.
Perlakuannya hampir sama dengan cara kerja untuk sampel, yang membedakan hanya pada
penggunaan aquadest untuk blangko.
Hasil Pemeriksaan
= 10 x 1,0322
=29,459
Metode
Spektrofotomoter UV-VIS
Prinsip
Dalam suasana basa Natrium hipoklorit bereaksi dengan amoniak membentuk senyawa
monokloramin. Senyawa monokloramin yang terbentuk eqivalen (setara) dengan kadar amoniak
dalam sampel.
Alat
Pipet skala
Bulp
Neraca analitik
Kertas timbang
Sendok tanduh
Spektrofotometer
Kuvet
Erlenmeyer 100ml
Bahan
Sampel air
Aquadem
Methanol
Fenol
Natrium nitroprusit
Thiosodium citrate
Natrium hipoklorit
NaOH
Prosedur Kerja
Larutan fenol
Homogenkan
Larutan oksidator
Komposisi :
Alkalisitrat 100ml
Pindahkan ke labu ukur 100ml cukupkan volume dengan aquadem sampai tanda garis
V 1 . %1 = V 2 . %2
V1 . 12% = 120ml . 5%
120 ml .5 %
V 1=
12%
V1 = 50ml
120 – 50 = 70ml aquadem
Dipipet 50ml ditambah 70ml aquadem sampai garis batas
Natrium hipoklorit 5%
V1 . ppm 1 = V2 . ppm 2
50 ml .1000 ppm
V 1= =5ml
1000
Pembuatan NH3 1000 ppm (Larutan induk)
1000 ppm
100 ppm
10 ppm
0,2 0,4 0,6 0,8 1,6 2,0
Dibaca di spektrofotometer
Metode
Kolorimetri
Prinsip Kerja
Ion nitrit dengan As.Sulfanilat dan NEDA akan menghasilkan warna merah muda. Intensitas warna
dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.
Alat
Gelas ukur
Pipet tetes
Pipet volume
Bulb pipet
Corong
Botol sampel
Spektrofotometer
Bahan
Sampel air
Asam sulfanilat
Prosedur Kerja
Disiapkan alat dana bahan yang akan digunakan.
Pemeriksaan Boraks
Metode
Kuantitatif
Prinsip
Senyawa boraks dari kurkumin dengan adanya ion diodida yang menghasilkan krososianin yang
berwarna orange hingga merah bata.
Alat
Pipet tetes
Cawan porselin
Neraca analitik
Sendok tandu
Tumberik
Bahan
Kertas kurkumin
Hcl
Aquadest
Prosedur Kerja
Timbang 5 gram sampel kedalam cawan kemudian abukan dalam suhu 600oC
Tambahkan HCl hingga pH asam dan celup kertas kurkumin angkat dan keringkan
Hasil Pemeriksaan
Negatif
Metode
Spektrofotometri
Prinsip Kerja
Formalin merupakan larutan formaldehid 35 – 40% dalam air dengan methanol 10 – 15% sebagai
stabilisator. Pada penetapan kadar formaldehid secara spektrofotometri diperlukan suatu reaksi
derivatisasi untuk membentuk gugus kromofor. Analisi formalin dapat digunakan beberapa pereaksi
warna sehingga formaldehid dapat membentuk warna dan meberi serapan pada panjang gelombang
sinar tampak, yaitu perekasi schryver, KMnO4, asam kromatopat, Nash’s, schiff’s dan fehling.
Alat
Pisau / Cutter
Gelas kimia
Neraca analitik
Sendok tanduk
Labu ukur
Batang pengaduk
Gelas ukur
Alat destilasi
Aluminium foil
Pipet skala
Bulb
Tabung neisleir
Stopwatch
Spektrofotometer
Bahan
Aquadest
Larutan HCHO-1
Bubuk HCHO-2
Asam phosfat
Prosedur Kerja
Preparasi Sampel
Dihaluskan kelima sampel bahan pangan (ikan masak, 3 daging semur dan ayam).
Ditimbang bobot kelima sampel bahan pangan dengan menggunakan neraca analitik.
Dimasukkan kelima sampel tersebut ke dalam gelas kimia yang telah diberi kode.
Dimasukkan sampel pertama (iakn masak) ke dalam labu ukur lalu ditambahkan dengan 100 ml
aquadest dan 20 ml asam phosfat, kemudian dihomogenkan.
Didestilasi larutan sampel ikan masak tersebut dengan menggunakan alat destilasi.
Ditunggu beberapa menit hingga didapatkan volume larutan destilat sebanyak 50 ml.
Disiapkan tabung neisleir, lalu diisi dengan 4,5 ml larutan HCHO-1 dan 1 sendok HCHO-2.
Diamati perubahan warna yang terjadi pada larutan (jika terjadi perubahan warna menjadi ungu,
maka dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan spektrofotometer).
Dibaca hasil pemeriksaan analisi formlain pada kurva hasil analisis denganmenyesuaikan panjang
gelombang sampel dan formalin.
Hasil Pemeriksaan
Mikrobiologi
Pewarnaan Gram
Prinsip
Dinding sel bakteri gram positif terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal mempunyai afinitas
tinggi terhadap kristal violet dan menjadi ion membentuk senyawa sukar larut dalam alkohol,
sehingga tetap memegang kuat zat utama (berwarna ungu).
Dinding sel bakteri gram negative mengandung lapisan lemak dan karbohidrat yang afinitasnya
rendah terhadap cat utama dan mudah luntur/larut dalam alkohol , selanjutnya akan menerima atau
memegang cat lawan berwarna merah.
Alat
Objek glass
Pipet tetes
Ose
Rak pewarnaan
Rak pengering
Bunsen
Bahan
Lugol
Alkohol 96%
Air fuchsin
Aquadest
NaCl
Prosedur kerja
Ditambahkan gentian violet sampai semua suspensi koloni tergenang ( 3-5 tetes) selama 3 menit.
Metode
Ziehl Nelsen
Prinsip
Sediaan yang diwarnai dengan karbol fuchsin dan dipanaskan untuk melelehkan zat lilin pada BTA
agar dapat menyerap zat warna jika berwarna merah BTA positif.
Alat
Lampu spiritus
Pipet tetes
Rak pewarnaan
Preparet
Bahan
Karbol fuchsin 1%
Asam alkohol 3%
Prosedur kerja
Dipanaskan dari bawah dengan spiritus hingga menguap, jangan sampai mendidih
Prinsip
MPN adalah suatu metode enumerasi mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil
pertumbuhan mikroorganisme pada medium cairr spesifik dalam seri tabung yang ditanam
berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehinngga dihasilkan
kisaran jumblah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN / satuan volume atau massa sampel.
Alat
a) Tabung reaksi
b) Tabung durham
c) Ose bulat
d) Lampu spiritus
e) korek
f) Rak tabung
g) Incubator
h) Pippet ukur
Bahan
Metode
Enzim supstrat
Prinsip
Media yang digunakan adalah media cair (LTB). Media ini dimasukkan kedalam tabung
pengencer. Pertumbuhan mikroba ditandai dengan terjadinya kekeruhan pada tabung
atau terbentuknya gas.
Alat dan Bahan
Alat
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Tabung durham
Pipet volume
Bunsen
Autoclave
Bahan
Media LTB
Media EC Broth
Media KIA
Media IMVC
Tissue
Sampel
PBS pH 7,2
Reagen MR
Reagen α naftol
KOH 40%
Prosedur Kerja
Disiapkan alat dan bahan
Ditambahkan 1 bungkus colilet -18 kedalam botol yang berisi ai sungai dan PBS.
Homogenkan hingga larut, jika sudah larut dimasukkan ke dalam alat Quanty Try untuk di proses.
Setelah di press, di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 300 C dengan posisi menghadap kebawah.
Hasil
Instalasi Imunologi
Alat
Slide
Pengaduk plastik
Autoklik
Lancet steril
Kapas alkohol
Bahan
Darah
Reagen anti-A
Reagen anti-B
Reagen anti-AB
Reagen anti-D
Metode
Prinsip Kerja
Golongan darah diidentifikasi dengan melihat aglutinasi yaitu penggumpalan sel darah
merah akibat reaksi antara antibodi dalam serum/plasma dengan antigen pada sel darah
merah.
Prosedur Kerja
Dibersihkan daerah jari yang ingin ditusuk dengan kapas alkohol 70%
Darah diteteskan pada slide di keempat bagian, masing-masing satu tetes darah
Kemudian dihomogenkan
Dilihat adanya aglutinasi, dan hasil dicatat pada kartu golongan darah
Hasil
Pasien : O (+)
Pemeriksaan Widal
Alat
Slide
Pengaduk plastic
Mikropipet
Tip
Mikroskop
Rotator
Bahan
Serum
Reagen Anti-O
Reagen Anti-H
Reagen Anti-AH
Reagen Anti-BH
Metode
Prinsip Kerja
Reaksi yang terjadi pada campuran serum dengan suspense antigen Salmonella typhi.
Pemeriksaan ini dinyatakan positif bila terjadi reaksi aglutinasi antara antigen dan
antibody. Antigen yang digunakan dalam tes ini berasal dari suspense Salmonella yang
sudah dimatikan dan diolah dalam laboratorium dengan jalan mengencerkan serum maka
kadar antibodi dapat ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi
aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum
Prosedur Kerja
Kualitatif
Ditambahkan reagen Anti-H, Anti-O, Anti-AH, Anti-BH sebanyak satu tetes ke masing-masing
serum
Semi Kuantitatif
Lalu ditambahkan dengan reagen widal yang menghasilkan hasil positif pada pemeriksaan kualitatif
Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi, kemudian dicatat pengenceran terakhir yang menimbulkan
aglutinasi.
Hasil
Pasien : O : positif
H : Neg
AH : Neg
BH : Neg
Pemeriksaan TPHA
Alat
Mikropipet
Bahan
Sampel serm
Control positive
Tess cells
Dilluent
Metode
Prinsip
Adanya antibody Treponema Pallidum akan bereaksi dengan antigen treponema yang menempel
pada eritrosit sehingga terbentk agltinasi dari eritrosit-eritrosit tersebut.
Prosedur Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dipipet 10 l serum pada well/lubang pertama dan
ditambahkan 190 l dillent, kemdian dihomogenkan
Diambil 25 l dari lubang pertama dimasukkan ke dalam lubang ke dua dan juga lubang ke tiga
Pada lubang ke tiga ditambahkan test cell 75 ul juga pada lubang ke empat
Hasil
Pasien : Neg
Pemeriksaan CRP
Alat
Slide hitam
Batang pengaduk
Mikropipet
Tip
Rotator
Bahan
Serum
Lateks CRP
Metode
Prinsip Kerja
Aglutinasi terjadi dimana latex dilapisi antibody CRP bereaksi dengan antigen CRP dalam serum
dengan kadar tinggi, aglutinasi terlihat dalam waktu 2 menit.
Prosedur Kerja
Kualitatif
Semi Kuantitatif
Diambil masing-masing 40 µL dari pengenceran tersebut, kemudian diteteskan diatas plate dasar
hitam
Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi, dan catat pengenceran terakhir terjadi aglutinasi.
Hasil
Pemeriksaan ASTO
Alat
Slide hitam
Batang pengaduk
Mikropipet
Tip
Rotator
Bahan
Serum
Lateks ASTO
Metode
Prinsip Kerja
Aglutinasi lateks menggunakan partikel lateks yang dilapisi streptolisin-O, kemudian mereaksikan
dengan serum penderita dinyatakan dengan terjadinya aglutinasi dari partikel tersebut
Prosedur Kerja
Kualitatif
Semi Kuantitatif
Diambil masing-masing 40 µL dari pengenceran tersebut, kemudian diteteskan diatas plate dasar
hitam
Perhatikan ada tidaknya aglutinasi, dan catat pengenceran terakhir terjadi aglutinasi
Hasil
Pemeriksaan RF
Alat
Slide hitam
Batang pengaduk
Mikropipet
Tip
Rotator
Bahan
Serum
Lateks RF
Metode
Prinsip Kerja
Rheumatoid factor pada serum pasien akan bereaksi dengan Gammas Immunoglobin manusia yang
diletakkan pada partikel lateks polysterene membentuk aglutinasi pada slide.
Prosedur Kerja
Kualitatif
Semi Kuantitatif
Diambil masing-masing 40 µL dari pengenceran tersebut, kemudian diteteskan diatas plate dasar
hitam
Diperhatikan ada tidaknya aglutinasi, dan dicatat pengenceran terakhir terjadi aglutinasi
Hasil
Pemeriksaan VDRL
Alat
Slide
Mikropipet
Tip
Bahan
Reagen carbon
Metode
Prinsip
Adanya antibodi pada serum pasien akan bereaksi dengan antigen yang menempel pada eritrosit
ayam kalkun atau domba untuk flokulasi (gumpalan) atau aglutinasi.
Prosedr Kerja
Hasil
Pasien : Neg
Pemeriksaan HIV
Alat
Strip HIV
Mikropipet
Bahan
Serum
Metode
Prinsip Kerja
Spesimen yang diteteskan pada rang membran bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan
protein A yang terdapat pada bantalan spesimen. Selanjutnya akan bergerak secara kromatografi
dan bereaksi dengan antigen HIV rekombinan yang terapat pada garis test jika menganng antibodi
HIV maka akan timbl garis warna.
Prosedur Kerja
Hasil
Pemeriksaan Narkoba
Alat
Wadah sampel
Bahan
Strip narkoba
Metode
Prinsip Kerja
Pada strip menganng konjgat IgG anti-narkoba, dimana sbstrat rin yang mengandng drgs (AMP,
THC, MOR) akan bereaksi dengan konjugat dimana hasil positif dditandai dengan terbentuknya
garis warna pada area control.
Prosedur Kerja
Hasil
Strip reagen
SPR
Vidas
Sampel serum
Metode
Metode yang digunakan pada pemeriksaan HBsAg yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence
Immuno Assay).
Prinsip Kerja
Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu Relative
Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun kuantitatif.
Prosedur Kerja
Hasil
Pasien : 0,00 TV
Pemeriksaan TSHs
Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan TSHs yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence
Immuno Assay)
Prinsip Kerja
Alat vidas adalah immunologi analyzer yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan
teknologi pembacaan ELFA. Reagen strip siap pakai dan fase padat berupa solid phase reseptade
(SPR). Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu
Relative Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun
kuantitatif.
Strip
SPR
Mikropipet
Tip
Vidas
Sampel serum
Prosedur Kerja
Hasil
Strip
SPR
Mikropipet
Tip
Vidas
Sampel serum
Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan TSH yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence
Immuno Assay)
Prinsip Kerja
Alat vidas adalah immunologi analyzer yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan
teknologi pembacaan ELFA. Reagen strip siap pakai dan fase padat berupa solid phase reseptade
(SPR). Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu
Relative Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun
kuantitatif.
Prosedur Kerja
Hasil
Pipet tetes
Serum
Metode
Prinsip Kerja
Dilihat hasil test yang terjadi, positif jika muncul dua garis pada strip dan negatif jika muncul satu
garis pada strip
Hasil
Pasien : positif
Pemeriksaan FT4
Strip
SPR
Mikropipet
Tipu
Vidas
Sampel serum
Metode
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan FT4 yaitu ELFA (Enzyme-Linked Flouresence Immuno
Assay).
Prinsip Kerja
Alat vidas adalah immunologi analyzer yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan
teknologi pembacaan ELFA. Reagen strip siap pakai dan fase padat berupa solid phase reseptade
(SPR). Proses pengetesan dilakukan secara otomatis dan hasil pembacaan Flouresence yaitu
Relative Flouresence Value (RFV) akan dikonversi menjadi hasil akhir tes kualitatif maupun
kuantitatif.
Prosedur Kerja
Hasil
Instalasi Patologi
Metode
Volumetric Impedance
Prinsip
Instrument ini menggunakan metode cell yang disebut volumetric impedance. Pada metode ini,
larutan elektoril (diluents) yang telah dicampur dengan sel-sel darah melalui aperture, hambatan
antara kedua elektroda tersebut akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil
sesuai dengan nilai tahanannya.
Alat
Nihon Kohden Celltocf
Tabung reaksi
Rak tabung
Bahan
Prosedur Kerja
Dihidupkan UPS, lalu ditekan main power yang terletak pada bagian belakang alat, sehingga lampu
indicator main power akan menyala.
Ditekan tombol power yang terdapat pada bagian depan alat, maka alat akan secara otomatis akan
melakukan cleaning dan priming.
Dimasukkan sampel pada rak tabung, lalu ditekan tombol start, dan alat akan melakukan analisa.
Setelah selesai analisa, maka hasil akan keluar secara otomatis dalam bentuk print out.
Hasil Pemeriksaan
RBC : 4, 59 (106/uL)
Pemeriksaan LED (Laju Endapan Darah) atau ESR (Erythrocyte Sedimentasion Rate)
Metode
Westegreen
Prinsip
Laju endapan darah (LED) mengukur kecepatan pengendapan sel darah merah di dalam plasma ,
satuannya adalah mm/jam cara pemeriksaan yang di anjurkan internasional commite for
standardization in hematology (ICSH) adalah cara westegren.
Alat
Tabung reaksi
Pencatat waktu
Clinipette 20 ul
Rak tabung
Standar westegreen
Spoit 3 ml
Pipet westegreen
Bahan
EDTA 10 %
NaCl ,85-0,90 %
Darah vena
Prosedur kerja
Ditambahkan darah EDTA satu kali dipipet westegreen, dicampur sampai homogen.
Metode
Prinsip
Urine analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara reflestance photometer menggunakan light-
emiting diodes pada panjang gelombang dan waktu pengukuran yang dibuat secara tepat untuk
reaksi kimia dan perubahan warna dari bantalan pemeriksaan yang diamati.
Alat
Tabung reaksi
Carik celup
Bahan
Urine
Prosedur Kerja
Diambil satu strip urin dan dicelup ke dalam sampel tidak lebih dari 1 detik (semua parameter harus
basah)
Hasil Pemeriksaan
BLD : + 10 RBC/uL
BIL : - Negatif
URD : +- Normal
KET : - Negatif
PRO :+- 10 mg/dl
NIT : - Negatif
GLU : - Negatif
PH : 5,5
SG : 1.020
LEU : +++ 500 WBC/ul
VTC : - Negatif
Pemeriksaan Sedimen Urine
Metode
Mikroskopik
Prinsip
Berat jenis unsur-unsur organik dan anorganik dalam urine lebih besar dari pada berat jenis urine,
sehingga dengan cara disentrifuge zat-zat tersebut akan mengendap.
Alat
Tabung reaksi
Rak Tabung
Mikroskop
Objek glass
Bahan
Urine sewaktu
Prosedur Kerja
Disentrifuge urine yang sudah diperiksa selama 10 menit dengan kecepatan 2500 rpm (untuk
mendapatkan endapan).
Diambil satu tetes dan diletakkan di atas objek glass yang bersih.
Diperiksa di mikroskop dengan lensa objektif 10X lalu ke lensa objektif 40X.
Hasil Pemeriksaan : Eritrosit, Leukosit, Calsium oksalat, Sel epitel dan Bakteri
Pemeriksaan HbA1c
Metode
Prinsip
Mendeteksi kadar glukosa yang terikat pada permukaan sel darah merah (eritrosit)
Alat
Clover A1C
Tes Cantridge
Bahan
Darah EDTA
Prosedur Kerja
Tekan lama tanda panah ke bawah sampel sampai muncul daily check cartridge
Tutup cover alat, tunggu 1 menit pembacaan control alat akan menunjukkan ok kemudian lanjut ke
pemeriksaan sampel
Sentuhkan sampel pada ujung reagens pack hingga sampel darah terisap sampel batas garis
Masukkan reagens pack yang telah berisi sampel kedalam Analyzer terdengar bunyi “klik