Anda di halaman 1dari 5

Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila

1. Nilai-nilai dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa


 Negara yang didirikan adalah perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan YME
 Segala hal yang berhubungan dengan kegiatan kehidupan baik secara individu maupun
secara umum sebagai penyelenggara Negara, sebagai politik Negara, sebagai pemerintah
Negara, sebagai penegak hukum dan peraturan perundang-undangan dan sebagai
kebebasan hak-hak asasi manusia sebagai warga Negara harus dijiwai dan mengamalkan
nilai-nilai yang terdapat dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu :
1. saling menghormati antar umat beragama
2. saling toleransi dalam kegiatan umat beragama
3. selalu berusaha agar menjadi umat beragama yang bertaqwa, yaitu umat beragama
yang selalu menjalankan apa-apa yang menjadi kewajibannya dan apa-apa yang
menjadi larangan Tuhan Yang Maha Esa, baik secara individu maupun secara umum
dalam organisasi masyarakat dan organisasi Negara
 Nilai-nilai etis yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan
sendirinya mendasari dan menjiwai nilai-nilai dalam keempat sila lainnya.

2. Nilai-nilai dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab


 Secara sistematis didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa
 Hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhuk sosial
 Nilai kemanusiaan yang adil berarti manusia sebagai makhluk yang berbudaya harus
adil dalam hubungan dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap bangsa
dan Negara, adil terhadap lingkungannya dan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab berarti :
1. menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2. menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia
3. menghargai atas kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, ras, keturunan,
status sosial dan agama
4. mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa, tidak
semena-mena terhadap sesama manusia dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan
 Sila kedua ini mendasari dan menjiwai ketiga sila berikutnya

3. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia


 Didasari oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab, serta mendasari dan menjiwai sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan sila Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
 Negara adalah terdiri dari elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa suku,
ras, kelompok golongan dan kelompok agama
 Walaupun beraneka ragam tetapi tetap satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang
dilukiskan dalam suatu slogan Bhinneka Tunggal Ika.
 Perbedaan dan beraneka ragam elemen-elemen tersebut bukanlah untuk diruncingkan
menjadi konflik dan permusuhan, melainkan diarahkan menjadi persatuan dalam
kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
 Mencapai tujuan negara yaitu melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah
darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan warganya dan ikut
serta dalam ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme religius, yaitu nasionalisme yang bermoral
Ketuhanan Yang Maha Esa, nasionalisme yang humanistis yang menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang tercermin
dalam segala aspek kehidupan baik secara individu, secara kelompok maupun secara
golongan.
 Demi persatuan dan kesatuan tiap-tiap aspek harus lebih mementingkan kepentingan
negara daripada kepentingan individu, kepentingan kelompok dan kepentingan golongan

4. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
 Didasari oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
dan sila Persatuan Indonesia serta mendasari dan menjiwai sila Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
 Nilai demokrasi secara mutlak harus dilaksanakan dalam kehidupan bernegara
 Rakyat secara individu, secara kelompok dan secara golongan harus mampu
mengamalkan :
1. Adanya kebebasan tetapi harus disertai rasa tanggung jawab baik kepada masyarakat,
kepada bangsa maupun secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan
3. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama
4. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku dan golongan agama, karena
perbedaan adalah merupakan pembawaan dari kodrat manusia
5. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras,
suku dan golongan agama
6. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab
7. Menjunjung tinggi asas musyawarah untuk mencapai kemufakatan bersama
8. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar tercapai
tujuan bersama

5. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Didasari dan dijiwai oleh ke-4 sila sebelumnya
 Nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama, dengan didasari dan
dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia
secara individu, hubungan manusia dengan masyarakat, bangsa dan negara serta
hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa
 Negara wajib memenuhi keadilan sosial dalam bentuk keadilan membagi
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, bantuan untuk rakyat, subsidi untuk rakyat dan
kesempatan dalam hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban seluruh
rakyat Indonesia
 Tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat, melindungi seluruh
rakyat dan wilayahnya serta mencerdaskan kehidupan seluruh rakyat Indonesia

BUTIR-BUTIR PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang


Maha Esa.
 Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa 
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaanya masing masing

 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa


dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
 Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan  kegotongroyongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai