Anda di halaman 1dari 6

Nama : Afifah

Nim : 1913142007
Kelas : kimia sains

1. Apa zat aditif makanan yang paling umum digunakan?


2. Mengapa makanan mengandung begitu banyak zat aditif?
3. Zat aditif apa yang dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan?
4. Apa perbedaan antara pewarna alami dan buatan serta perasa makanan?
5. Bagaimana jika seorang juru masak adalah seorang ahli kimia?
6. Haruskah seseorang khawatir tentang risiko kesehatan dari pengawet?
7. Apa cara terbaik untuk menghindari zat aditif dalam program diet harian Anda ?
Jawab :
1. zat aditif makanan yang paling umum digunakan dikelompokkan menjadi dua kategori:
a. Antioksidan dan bahan pengawet; untuk mencegah degradasi makanan dan menjaga
kesegarannya. Antioksidan menghambat efek oksigen pada makanan (oksidasi),
termasuk aroma dan hilangnya warna.
b. Zat Adiktif yang mengubah tekstur dan meningkatkan kualitas sensorik bahan
makanan. Agen tekstur mempengaruhi rasa makanan, pengemulsi dan stabilisator
menjaga struktur dan mencegah pemisahan bahan yang tidak bercampur, sementara
zat pengental meningkatkan viskositas.
2. Bahan tambahan pangan sengaja ditambahkan dalam makanan untuk memberikan fungsi
tertentu pada makanan. Beberapa fungsi utama dari bahan tambahan pangan adalah
sebagai berikut.
a. Memberikan tekstur yang halus dan konsisten : Fungsi ini dapat ditemui dalam zat
aditif berupa:
 pengemulsi: untuk menyatukan beberapa tekstur bahan makanan berbeda menjadi
satu,
 stabilisator dan pengental: untuk memberikan tekstur yang lebih pada makanan,
serta
 agen anti-kempal: agar makanan tidak menggumpal.
b. Mempertahankan kegunaan dari makanan
Zat aditif yang berfungsi untuk mempertahankan kegunaan makanan adalah pengawet.
Pengawet dapat menghambat pertumbuhan kuman pada makanan, sehingga makanan
tidak cepat busuk. Pengawet tertentu juga dapat mempertahankan rasa pada makanan
yang dipanggang dengan mencegah lemak dan minyak menjadi buruk.
c. Mengontrol keseimbangan asam-basa dalam makanan
Zat aditif tertentu dapat membantu mengubah keseimbangan asam-basa dalam
makanan untuk mendapatkan rasa atau warna tertentu, seperti pengatur keasaman.
Penambahan pengembang dalam makanan juga dapat melepaskan asam, sehingga bila
makanan dipanaskan, maka dapat membuat makanan, seperti biskuit, kue, dan
makanan yang dipanggang lainnya menjadi mengembang.
d. Memberikan warna dan meningkatkan rasa
e. Pewarna yang sengaja ditambahan pada makanan tertentu dapat membuat warna
makanan menjadi menarik. Sedangkan, perasa juga bisa ditambahkan ke dalam
makanan untuk menghasilkan rasa yang kuat pada makanan tersebut.
f. Fungsi bahan tambahan pangan lainnya yaitu:
 mencegah kerusakan oksidatif makanan (antioksidan),
 menambah rasa manis yang tersedia dalam makanan tanpa menambah kalorinya
(pemanis),
 meningkatkan kekentalan makan (pengental),
 mengurangi hilangnya kelembapan pada makanan (humektan), dan
 masih banyak lagi bahan tambahan pangan lainnya.
3. Zat aditif apa yang dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
Contohnya :
a. zat aditif pada pewarna alami yang ditambahkan untuk meningkatkan warna pada
makanan atau minuman. pewarna yang dapat diperoleh dari alam, baik dari tumbuhan
dan hewan sepeti
 kunyit (warna kuning) diketahui dapat mencegah penyakit jantung karena
mengandung kurkumin yang mampu meningkatkan fungsi endotelium atau lapisan
pembuluh darah. Selain itu, kunyit juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi
yang berperan penting dalam mencegah penyakit jantung.
 daun suji diketahui dapat mengatasi gangguan pernapasan. Selain gangguan
pernapasan akibat asma, daun suji mampu mengatasi sesak napas, batuk, serta
menunjang kesehatan paru-paru. Manfaat tersebut terjadi karena kandungan
flavonoid di dalamnya.
b. Zat aditif pada pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh
dari bahan-bahan nabati maupun hewani seperti
 Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Madu merupakan
larutan yang mengandung 80% gula dan mempunyai kandungan fruktosa, yaitu
suatu monosakarida yang banyak terdapat dalam buah sehingga sering juga disebut
sebagai gula buah. Di samping gula yang membuatnya terasa manis, madu
mengandung senyawa fitonutrien dan sejumlah vitamin pada madu merupakan
antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas berlebih dalam tubuh.
Khasiat madu ini sangat berguna untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh
yang disebabkan oleh aktivitas oksidasi.
c. Zat aditif pada Penyedap rasa alami yang bisa memberikan, menambah, mempertegas
rasa, dan aroma makanan. Bahan penyedap alami dikenal dengan nama bumbu masak,
bisa berupa rempah- rempah, umbi, daun, dan buah seperti
 Merica dapat membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam usus
sehingga akan berdampak langsung terhadap kesehatan pencernaan. Beberapa
manfaat dari banyaknya bakteri baik di dalam usus adalah meningkatkan kekebalan
tubuh, mencegah penyakit kronis dan berbahaya, hingga meningkatkan suasana hati.
4. perbedaan antara pewarna alami dan buatan serta perasa makanan
a. Pewarna alami dan sintesis
 Pewarna alami
 Sangat aman jika digunakan untuk konsumsi sehari hari
 warna yang dihasilkan tidak stabil artinya dapat berubah jika ditambahkan
pelarut lainnya.
 Dibutuhkan dalam jumlah yang banyak untuk dapat menghasilkan warna yang
terang
 Variasi warna yang dihasilkan tidak banyak
 Contoh : Daun pandan, kunyit, dll
 Pewarna buatan
 Tidak aman jika digunakan untuk konsumsi sehari hari
 warna yang dihasilkan stabil artinya tidak berubah atau pudar jika ditambahkan
pelarut lainnya.
 Dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit untuk dapat menghasilkan warna yang
terang
 Variasi warna yang dihasilkan juga beragam.
 Contoh : Allura Red, dan indigotten.
b. Perasa alami dan buatan
 Perasa alami
 Perasa alami adalah jenis perasa yang didapatkan dari alam seperti tanaman atau
hewan
 Perasa alami didapatkan secara langsung tanpa diproses menggunakan mesin
 Contohnya bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai,
pandan, daun salam, dan daun pandan,
 Perasa buatan
 Perasa buatan tidak terdapat di alam
 Diperoleh melalui sintesis secara kimiawi
 Contohnya MSG
5. memasak adalah ilmu tentang kimia dan mengetahui beberapa fakta kimia dapat
membantu juru masak mengerti mengapa resep yang dia gunakan tidak tepat.Memasak
pada dasarnya adalah suatu rangkaian reaksi kimia, dan akan sangat membantu jika kita
mengetahui beberapa konsep dasar kimia. paham ilmu kimia akan sangat membantu dan
dengan mengetahui ilmu kimia maka kunci untuk memahami apa yang benar dan yang
salah ketika kita di dapur telah dipegang, karena memasak adalah kegiatan laboratorium
yang berdasarkan reaksi kimia. Misalnya ketika kita memasukkan asparagus pada air yang
mendidih akan menyebabkan sel-sel asparagus menjadi terbuka dan menghasilkan warna
hijau cerah. Akan tetapi terlalu lama memasak akan menyebabkan dinding sel tumbuhan
mengkerut dan melepaskan zat asam yang akan menyebabkan asparagus menjadi
berwarna abu-abu yang tidak menarik dan tidak mengundang selera. Contoh yang lain
misalnya ketika kita menaruh kubis merah cincang ke dalam panci berisi air panas, panas
akan merusak pigmen merah antosianin dan mengubah keadaannya dari suatu asam
menjadi basa dan menyebabkan perubahan warna.Jika kita tambahkan sedikit cuka untuk
meningkatkan keasaman akan menyebabkan kubis berwarna merah kembali. Namun jika
kita tambahkan soda kue (baking soda) ke dalamnya akan mengubah warna menjadi biru.
6. Resiko penggunaan bahan pengawet bagi kesehatan
Seperti yang telah disebutkan, di pasaran terdapat dua jenis pengawet yang biasa
digunakan, yaitu alami dan sintetis atau buatan. Zat pengawet alami berasal dari bahan
alami yang ada di sekitar Anda, seperti gula dan garam. Keduanya bersifat higroskopis
atau menyerap air, sehingga bisa mematikan sel-sel bakteri. Gula bisa dimanfaatkan untuk
mengawetkan buah-buahan seperti manisan, selai, dan dodol. Sedangkan garam dapur bisa
menghambat atau menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri di dalam
makanan. Penggunaan garam sebagai pengawet biasa dilakukan pada pembuatan ikan
asin, telur asin, atau yang sedang menjadi tren sekarang adalah daging yang diawetkan
dengan garam (cured meat).
Zat pengawet buatan merupakan hasil sintesis yang berasal dari bahan-bahan kimia.
Pengawet buatan bersifat lebih stabil, lebih pekat, dan penggunaannya lebih sedikit. Tidak
semua pengawet buatan berbahaya bagi tubuh. Satu hal yang harus digarisbawahi adalah
adanya kemungkinan dampak buruk terhadap kesehatan pada dosis penggunaan tertentu.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan pengawet yang tinggi dan terlalu banyak atau
terlalu sering, mengakibatkan tubuh terjangkit banyak gangguan kesehatan. Beberapa jenis
bahan pengawet yang diizinkan untuk digunakan juga tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No. 722 Tahun 1988. Meski demikian, ada beberapa bahan yang sudah
diketahui dampak buruknya secara umum.
a. Boraks. Boraks digunakan pada bahan kayu agar tidak tumbuh jamur. Namun,
penggunaan boraks juga sering ditemukan pada makanan seperti bakso atau kerupuk.
b. Formalin. Bahan yang satu ini sering digunakan untuk mengawetkan mayat. Namun,
ternyata bahan pengawet ini juga digunakan pada makanan seperti tahu, daging, ikan,
dan makanan basah lainnya agar tidak cepat basi.
c. Methanyl yellow. Sesuai warnanya, bahan ini dapat ditemui pada makanan yang
berwarna kuning seperti mie kuning atau kerupuk kuning. Zat perwarna tekstil ini
digunakan guna mempercantik tampilan makanan tersebut dan tahan lebih lama
hingga berhari-hari.
d. Rhodamin B. Zat pewarna yang kerap digunakan untuk mewarnai kain ini ternyata
juga sering digunakan untuk jenis makanan seperti kue basah, jajanan pasar, roti,
selai, atau makanan berwarna lainnya.
7. cara terbaik untuk menghindari zat aditif dalam program diet
cara efektif untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung zat aditif dalam
program diet dengan banyak meminum air putih dan menghindari makanan yang
mengandung zat aditif dan mulai menggantinya makanan dengan kemasan organik atau
justru mulai memasak sendiri. makanan yang mengandung zat aditif dapat meningkatkan
resiko kerusakan gen sehingga struktur dan fungsi proteinnya berubah dalam hal aquapoin.
Sehingga kadar cairan di dalam sel tetap seimbang sehingga dapat mengurangi kegemukan
dan berbagai efek lain

Anda mungkin juga menyukai