1. Apa zat aditif makanan yang paling umum digunakan?
2. Mengapa makanan mengandung begitu banyak zat aditif? 3. Zat aditif apa yang dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan? 4. Apa perbedaan antara pewarna alami dan buatan serta perasa makanan? 5. Bagaimana jika seorang juru masak adalah seorang ahli kimia? 6. Haruskah seseorang khawatir tentang risiko kesehatan dari pengawet? 7. Apa cara terbaik untuk menghindari zat aditif dalam program diet harian Anda ? Jawab : 1. zat aditif makanan yang paling umum digunakan dikelompokkan menjadi dua kategori: a. Antioksidan dan bahan pengawet; untuk mencegah degradasi makanan dan menjaga kesegarannya. Antioksidan menghambat efek oksigen pada makanan (oksidasi), termasuk aroma dan hilangnya warna. b. Zat Adiktif yang mengubah tekstur dan meningkatkan kualitas sensorik bahan makanan. Agen tekstur mempengaruhi rasa makanan, pengemulsi dan stabilisator menjaga struktur dan mencegah pemisahan bahan yang tidak bercampur, sementara zat pengental meningkatkan viskositas. 2. Bahan tambahan pangan sengaja ditambahkan dalam makanan untuk memberikan fungsi tertentu pada makanan. Beberapa fungsi utama dari bahan tambahan pangan adalah sebagai berikut. a. Memberikan tekstur yang halus dan konsisten : Fungsi ini dapat ditemui dalam zat aditif berupa: pengemulsi: untuk menyatukan beberapa tekstur bahan makanan berbeda menjadi satu, stabilisator dan pengental: untuk memberikan tekstur yang lebih pada makanan, serta agen anti-kempal: agar makanan tidak menggumpal. b. Mempertahankan kegunaan dari makanan Zat aditif yang berfungsi untuk mempertahankan kegunaan makanan adalah pengawet. Pengawet dapat menghambat pertumbuhan kuman pada makanan, sehingga makanan tidak cepat busuk. Pengawet tertentu juga dapat mempertahankan rasa pada makanan yang dipanggang dengan mencegah lemak dan minyak menjadi buruk. c. Mengontrol keseimbangan asam-basa dalam makanan Zat aditif tertentu dapat membantu mengubah keseimbangan asam-basa dalam makanan untuk mendapatkan rasa atau warna tertentu, seperti pengatur keasaman. Penambahan pengembang dalam makanan juga dapat melepaskan asam, sehingga bila makanan dipanaskan, maka dapat membuat makanan, seperti biskuit, kue, dan makanan yang dipanggang lainnya menjadi mengembang. d. Memberikan warna dan meningkatkan rasa e. Pewarna yang sengaja ditambahan pada makanan tertentu dapat membuat warna makanan menjadi menarik. Sedangkan, perasa juga bisa ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan rasa yang kuat pada makanan tersebut. f. Fungsi bahan tambahan pangan lainnya yaitu: mencegah kerusakan oksidatif makanan (antioksidan), menambah rasa manis yang tersedia dalam makanan tanpa menambah kalorinya (pemanis), meningkatkan kekentalan makan (pengental), mengurangi hilangnya kelembapan pada makanan (humektan), dan masih banyak lagi bahan tambahan pangan lainnya. 3. Zat aditif apa yang dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan Contohnya : a. zat aditif pada pewarna alami yang ditambahkan untuk meningkatkan warna pada makanan atau minuman. pewarna yang dapat diperoleh dari alam, baik dari tumbuhan dan hewan sepeti kunyit (warna kuning) diketahui dapat mencegah penyakit jantung karena mengandung kurkumin yang mampu meningkatkan fungsi endotelium atau lapisan pembuluh darah. Selain itu, kunyit juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang berperan penting dalam mencegah penyakit jantung. daun suji diketahui dapat mengatasi gangguan pernapasan. Selain gangguan pernapasan akibat asma, daun suji mampu mengatasi sesak napas, batuk, serta menunjang kesehatan paru-paru. Manfaat tersebut terjadi karena kandungan flavonoid di dalamnya. b. Zat aditif pada pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani seperti Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Madu merupakan larutan yang mengandung 80% gula dan mempunyai kandungan fruktosa, yaitu suatu monosakarida yang banyak terdapat dalam buah sehingga sering juga disebut sebagai gula buah. Di samping gula yang membuatnya terasa manis, madu mengandung senyawa fitonutrien dan sejumlah vitamin pada madu merupakan antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas berlebih dalam tubuh. Khasiat madu ini sangat berguna untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh yang disebabkan oleh aktivitas oksidasi. c. Zat aditif pada Penyedap rasa alami yang bisa memberikan, menambah, mempertegas rasa, dan aroma makanan. Bahan penyedap alami dikenal dengan nama bumbu masak, bisa berupa rempah- rempah, umbi, daun, dan buah seperti Merica dapat membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam usus sehingga akan berdampak langsung terhadap kesehatan pencernaan. Beberapa manfaat dari banyaknya bakteri baik di dalam usus adalah meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah penyakit kronis dan berbahaya, hingga meningkatkan suasana hati. 4. perbedaan antara pewarna alami dan buatan serta perasa makanan a. Pewarna alami dan sintesis Pewarna alami Sangat aman jika digunakan untuk konsumsi sehari hari warna yang dihasilkan tidak stabil artinya dapat berubah jika ditambahkan pelarut lainnya. Dibutuhkan dalam jumlah yang banyak untuk dapat menghasilkan warna yang terang Variasi warna yang dihasilkan tidak banyak Contoh : Daun pandan, kunyit, dll Pewarna buatan Tidak aman jika digunakan untuk konsumsi sehari hari warna yang dihasilkan stabil artinya tidak berubah atau pudar jika ditambahkan pelarut lainnya. Dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit untuk dapat menghasilkan warna yang terang Variasi warna yang dihasilkan juga beragam. Contoh : Allura Red, dan indigotten. b. Perasa alami dan buatan Perasa alami Perasa alami adalah jenis perasa yang didapatkan dari alam seperti tanaman atau hewan Perasa alami didapatkan secara langsung tanpa diproses menggunakan mesin Contohnya bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan, Perasa buatan Perasa buatan tidak terdapat di alam Diperoleh melalui sintesis secara kimiawi Contohnya MSG 5. memasak adalah ilmu tentang kimia dan mengetahui beberapa fakta kimia dapat membantu juru masak mengerti mengapa resep yang dia gunakan tidak tepat.Memasak pada dasarnya adalah suatu rangkaian reaksi kimia, dan akan sangat membantu jika kita mengetahui beberapa konsep dasar kimia. paham ilmu kimia akan sangat membantu dan dengan mengetahui ilmu kimia maka kunci untuk memahami apa yang benar dan yang salah ketika kita di dapur telah dipegang, karena memasak adalah kegiatan laboratorium yang berdasarkan reaksi kimia. Misalnya ketika kita memasukkan asparagus pada air yang mendidih akan menyebabkan sel-sel asparagus menjadi terbuka dan menghasilkan warna hijau cerah. Akan tetapi terlalu lama memasak akan menyebabkan dinding sel tumbuhan mengkerut dan melepaskan zat asam yang akan menyebabkan asparagus menjadi berwarna abu-abu yang tidak menarik dan tidak mengundang selera. Contoh yang lain misalnya ketika kita menaruh kubis merah cincang ke dalam panci berisi air panas, panas akan merusak pigmen merah antosianin dan mengubah keadaannya dari suatu asam menjadi basa dan menyebabkan perubahan warna.Jika kita tambahkan sedikit cuka untuk meningkatkan keasaman akan menyebabkan kubis berwarna merah kembali. Namun jika kita tambahkan soda kue (baking soda) ke dalamnya akan mengubah warna menjadi biru. 6. Resiko penggunaan bahan pengawet bagi kesehatan Seperti yang telah disebutkan, di pasaran terdapat dua jenis pengawet yang biasa digunakan, yaitu alami dan sintetis atau buatan. Zat pengawet alami berasal dari bahan alami yang ada di sekitar Anda, seperti gula dan garam. Keduanya bersifat higroskopis atau menyerap air, sehingga bisa mematikan sel-sel bakteri. Gula bisa dimanfaatkan untuk mengawetkan buah-buahan seperti manisan, selai, dan dodol. Sedangkan garam dapur bisa menghambat atau menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri di dalam makanan. Penggunaan garam sebagai pengawet biasa dilakukan pada pembuatan ikan asin, telur asin, atau yang sedang menjadi tren sekarang adalah daging yang diawetkan dengan garam (cured meat). Zat pengawet buatan merupakan hasil sintesis yang berasal dari bahan-bahan kimia. Pengawet buatan bersifat lebih stabil, lebih pekat, dan penggunaannya lebih sedikit. Tidak semua pengawet buatan berbahaya bagi tubuh. Satu hal yang harus digarisbawahi adalah adanya kemungkinan dampak buruk terhadap kesehatan pada dosis penggunaan tertentu. Mengonsumsi makanan dengan kandungan pengawet yang tinggi dan terlalu banyak atau terlalu sering, mengakibatkan tubuh terjangkit banyak gangguan kesehatan. Beberapa jenis bahan pengawet yang diizinkan untuk digunakan juga tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 722 Tahun 1988. Meski demikian, ada beberapa bahan yang sudah diketahui dampak buruknya secara umum. a. Boraks. Boraks digunakan pada bahan kayu agar tidak tumbuh jamur. Namun, penggunaan boraks juga sering ditemukan pada makanan seperti bakso atau kerupuk. b. Formalin. Bahan yang satu ini sering digunakan untuk mengawetkan mayat. Namun, ternyata bahan pengawet ini juga digunakan pada makanan seperti tahu, daging, ikan, dan makanan basah lainnya agar tidak cepat basi. c. Methanyl yellow. Sesuai warnanya, bahan ini dapat ditemui pada makanan yang berwarna kuning seperti mie kuning atau kerupuk kuning. Zat perwarna tekstil ini digunakan guna mempercantik tampilan makanan tersebut dan tahan lebih lama hingga berhari-hari. d. Rhodamin B. Zat pewarna yang kerap digunakan untuk mewarnai kain ini ternyata juga sering digunakan untuk jenis makanan seperti kue basah, jajanan pasar, roti, selai, atau makanan berwarna lainnya. 7. cara terbaik untuk menghindari zat aditif dalam program diet cara efektif untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung zat aditif dalam program diet dengan banyak meminum air putih dan menghindari makanan yang mengandung zat aditif dan mulai menggantinya makanan dengan kemasan organik atau justru mulai memasak sendiri. makanan yang mengandung zat aditif dapat meningkatkan resiko kerusakan gen sehingga struktur dan fungsi proteinnya berubah dalam hal aquapoin. Sehingga kadar cairan di dalam sel tetap seimbang sehingga dapat mengurangi kegemukan dan berbagai efek lain