Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM 1

GENETIKA

MITOSIS DAN MEIOSIS

Oleh

Fia Fadlun
(173112620150046)

Kelas A

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Teori dasar

Pembelahan mitosis
Pembelahan sel secara mitosis yaitu pembelahan sel untuk proses pertumbuhan
dan perkembangan jaringan dan organ tubuh organisme. Pembelahan mitosis merupakan
pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan yang memiliki kromosom sel yang sama
dengan indunya, pada pembelahan ini melibatkan pembagian inti kromosom dan
sitoplasma untuk menghasilkan dua anakan yang identik secara genetik dengan induknya.
Kedua sel anak tersebut juga memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induk.
Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid.
Adapun sel diploid merupakan sel-sel yang kromosomnya berpasangan satu sama lain.
Sebelum sel melakukan pembelahan, terjadi fase pendahuluan atau interface. Pada
saat interfase, terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk melakukan
pembelahan. Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S
(sintesis), dan fase G2 (gap kedua). Setelah interfase selesai maka akan dilanjutkan
dengan 4 fase lainnya yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Berikut masing-
masing penjelasan dari tahap-tahap pembelahan sel mitosis.

 Profase
Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan
dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan
bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul
diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk
seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian
membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu
terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek
tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat
memanjang dari sentromer (Campbell et al. 1999).

 Metafase
Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing
kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu,
kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti membentuk keping metafase
(metaphasic plate) (Campbell et al. 1999).

 Anafase
Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing
kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang
kinetokor ke kutubnya masing-masing (Campbell et al. 1999).

 Telofase
Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya telofase.
Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat
dengan pewarna histologi (Campbell et al. 1999).

Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak


terlihat (membentuk kromatin; difuse). Keadaan seperti ini merupakan
karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua
anak inti (Campbell et al. 1999).
Dan pada tahapan paling akhir terdapat tahapan sitokinesis dimana di tahapan
mitosis ini terjadi lekukan pada membran sel yang kemudian lekukan tersebut makin
dalam dan membagi sel tadi menjadi dua sel anakan. Proses sitokinsis ini terjadi denga
bantuan protein aktin dan miosin.

Pembelahan mieosis
Pembelahan ini terjadi pada fase seksual atau jaringan nuftah. Pembelahan
mieosis bisa juga disebut sebagai pembelahan reduksi yaitu pembelahan sel induk yang
memiliki kromosom diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan dan setiap anak
memiliki separuh kromosom dari sel induk atau disebut haploid (n).
Pembelahanmieosis mirip dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan ini
terdapat dua tahap, yaitu mieosis 1 dan meiosis 2.
Meiosis 1:
- Profase 1
Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan
terbentuk gelendong pembelahan;
Benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom dan kromosom
homolog berpasangan;
Terjadi pindah silang (pertukaran segemen molekul DNA yang sesuai di
antara kromatid non saudara).
- Metafase 1
Pada bagian ini kromosom berjejer pad bidang pembelahan
- Anafase 1
Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan
- Telofase 1
Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan;
Membran inti mulai terbentuk kembali;
Sitokinesis menyebabkan terbentuknya dua sel anakan yang bersifat haploid.

Mieosis 2:
- Profase 2
Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan
terbentuk gelendong pembelahan;
Kromatid mulai bergerak ke bidang pembelahan.
- Metafase 2
Kromosom berjejer pada bidang pembelahan
- Anafase 2
Kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan
- Telofase 2
Nukleus terbentuk kromosom terurai membentuk kromatin dan sitokinosis
terjadi
B. Tujuan
Untuk mengetahui proses-proses terjadinya pembelahan sel dan tempat terjadinya prose
pembelahan sel tersebut

BAB II
METODE PENGAMATAN

1. Alat dan bahan


- Mikroskop
- Onjek glass
- Akar bawang merah
- Tikus jantan (testis)
- Belalang jantan (testis)

2. Cara kerja

Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk
gelendong pembelahan;Kromatid mulai bergerak ke bidang pembelahan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelahan Mitosis

Pada pembelahan mitosis dilakukan pengamatan pada akar bawang merah (Allium cepa).
Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati bagian ujung akar dari bawang merah,
karena akar bawang merah melakukan pertumbuhan yang sangat cepat dan terus
tumbuhnuntuk mencari nutrisi dan air hal ini mempermudah dalam mengamati terjadinya
siklus sel karena pada akar yang hidup terdapat sel yang terus tubuhn dan berkembang.

Berikut merupakan gambar pembelahan sel mitosis pada akar bawang merah.

Pada gambar diatas sudah bisa dilihat terjadinya proses mitosis pada akar bawang
merah,a.interfase b.profase c.metafase d. anaphase e.telofase

Pembelahan Mieosis

Pengamaltan proses pembelahan meiosis dilakukan pada preparat testis tikus dan
belalang. Testis digunakan sebagai bahan dalam pengamatan dikarenakan di dalam testis
terkandung sel sel ke;amin yang aktif membelah.
Berikut gambar preparat testis tikus dan belalang dengan menggunakan mikroskop.
Gambar proses meiosis (profase) pada belalang dan tikus

Testis belalang testis tikus

Pada proses meiosis terjadi dua tahapaan pembelahan yaitu meiosis 1 dan meiosis 2

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
- Pada pembelahan mitosis menhasilkan anakan yang memiliki kromosom yang
sama dengan indunya
- Proses pembelahan mitosis diamati dengan menggunakan preparat akar bawang
merah
- Pembelahan meiosis menghasilkan menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat
haploid
- Pembelahan meiosis dapat dilakukan dengan mengamalti testis pada tikus dan
juga belalang
2. Saran
Penulis henkdaknya melakukan Pemaparan hasil praktikum dengan menjelaskan
secara detail dan focus pada poin-poin yang akan disajikan,

DAFTAR PUSTAKA

Alice, L.A. dan C.S, Campbell. (1999). “Phylogeny of Rubus (Rosaceae) Based on
Nuclear Ribosomal DNA Internal Transcribed Spacer Region Sequence”. American Journal
of Botany. 86 (1), 81-97.

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ppku.ipb.ac.id/materi-kuliah/category/14-praktikum-
biologi%3Fdownload%3D174%253Amitosis-dan-
meiosis&ved=2ahUKEwjmzvqBp8XzAhWEYysKHaxoA7MQFnoECAMQAQ&usg=AOvV
aw3SyFMFaOzzRseWCfvuCp7V

Anda mungkin juga menyukai