Anda di halaman 1dari 18

TUGAS IPA

Hewan dan Tumbuhan langka

Fira Az-Zahra
VI Mina
Habitat
Komodo mendiami pulau-pulau di Indonesia seperti Pulau
Komodo, Flores, Rinca, dan Padar.
Habitat komodo terdiri dari hutan savana tropis, habitat
terbuka dataran rendah, pantai, dan sungai kering.
Makanan
Komodo adalah karnivora. Komodo muda memakan
mangsa kecil seperti kadal, ular, dan mamalia kecil.
Sedangkan komodo dewasa memangsa hewan yang lebih
besar seperti rusa, kerbau, dan babi. Mereka juga memakan
bangkai.

Perkembangbiakan
Secara ovipar atau bertelur dimana betinanya akan
bertelur di sarangnya sebanyak 15 sampai dengan 30
telur. Masa inkubasi pada hewan ini berlangsung antara 8
sampai 9 bulan. Kelahiran bayinya adalah waktu yang
Belum diketahui pasti penyebab punahnya sangat penting karena mereka tak berdaya melawan
binatang langka tersebut. Namun diduga kuat banyak predator yang ada di pulau Komodo.
penyebabnya adalah aksi perburuan liar rusa dan
babi sebagai makanan utama komodo. Selain itu
perubahan lingkungan akibat pembakaran liar
dituding sebagai penyebab punahnya komodo.
ANOA
Habitat
Anoa dataran rendah dan anoa pegunungan memiliki dua
jenis habitat yang berbeda. Anoa dataran rendah hidup di
daerah pesisir pantai, hutan rawa, padang rumpur, hutan
hujan tropis serta lembang-lembah hingga ketinggian 1.000
mdpl. Sedangkan anoa pegunungan berada di habitat
tutupan hutan pegunungan Sulawesi hingga ketinggian 2.300
mdpl.

Pulau Sulawesi yang bergunung-gunung dan berbukit-bukit


merupakan habitat yang cocok bagi binatang ini. Selain itu
kebutuhan makanan juga tercukupi karena tanah Sulawesi
termasuk tanah subur yang banyak ditumbuhi vegetasi hijau.
MAKANAN Perkembangbiakan
Anoa termasuk hewan herbivora. Di alam Seperti mamalia pada umumnya, masa kehamilan
bebas, anoa memakan makanan yang berair anoa sekitar 275 hingga 315 hari. Induk betina
(aquatic feed), seperti pakis, rumput, tunas rata-rata hanya melahirkan (VIVIPAR)satu bayi
pohon, buah-buahan yang jatuh, dan jenis dan sangat langka melahirkan dua bayi.
umbi-umbian. Penyebab Kelangkaan Anoa di Indonesia
Perburuan Liar,Penebangan Hutan,Habitat Asli Sudah
Lenyap,Laris Dijual Belikan,Sumber Makanan Menipis
dan Faktor Alam
 Orangutan
Adalah salah satu jenis dari kera berukuran besar yang masuk dalam kelompok primata.
Ada tiga spesies orangutan, orangutan orangutan Borneo (Pongo pygmaeus) tersebar di
seluruh pulau Kalimantan di Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sabah dan Sarawak,
orangutan sumatera (Pongo abelii) yang berada di pulau Sumatra dan orangutan
Tapanuli (Pongo tapanuliensis) asli dari Tapanuli Selatan.

• Habitat
Sebagai kelompok primata, Orangutan secara umum dapat hidup di areal hutan
primer pada dataran rendah sampai dataran tinggi, selain itu juga mampu hidup
di kawasan pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Akan
tetapi rata-rata satwa ini dapat dijumpai di sekitar rawa-rawa hutan, sungai
kecil, dan sungaibesar.

• PERKEMBANGBIAKAN
Orangutan betina yang hidup di alam liar biasanya hamil dan melahirkan (VIVIPAR)
Makanan pertama kali di usia 9 sampai 12 tahun, sedangkan yang hidup dipelihara umumnya
Orang Utan Kalimantan
biasanya dapat mengonsumsi lebih cepat yaitu di usia 7 sampai 8 tahun. Lama masa kehamilan satwa ini sama
makanan yang bervariasi dengan kehamilan manusia, yaitu 9 bulan dan melahirkan.(VIVIPAR)
mulai dari buah-buahan,
dedaunan, sampai serangga.
Sedangkan Orang Utan • Penyebab Kelangkaan : Habitat yang semakin sempit karena
Sumatera lebih sering kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya dijadikan
memakan buah, karena
kondisi lingkungannya sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan
memungkinkan musim buah ditebang untuk diambil kayunya.
berjalan lama sepanjang
tahun
BURUNG CENDRAWASIH
Ciri burung cendrawasih: Memiliki bulu yang panjang
dan berwarna-warni. Memiliki paruh yang
melengkung. Berukuran dari 15 cm
(Cenderawasih raja) hingga 110 cm
(Cenderawasih paruh-sabit hitam)
• HABITAT
Habitat aslinya di hutan-hutan lebat ,hutan tropis yang
umumnya terletak di daerah dataran rendah dan
hanya dapat ditemukan di Indonesia bagian timur
terutama pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan
Australia timur.
Perburuan dan penangkapan liar penyebab utama
• Perkembangbiakkan kian langkanya burung ini. Cukup beralasan apabila
dengan cara bertelur/ovipar burung cenderawasih disebut-sebut sebagai bird of
paradise. Bagaimana tidak, burung yang menjadi
Jenis makanan yang disukai burung ini maskot Papua ini memang memiliki keindahan dengan
antara lain buah-buahan, biji-bijian dan warna bulu yang indah. Karena kemolekan warnanya,
serangga. burung cenderawasih disebut sebagai burung dari
surga atau bird of paradise.
HARIMAU SUMATERA
Habitat
Harimau Sumatera pada dasarnya dapat hidup pada berbagai kondisi habitat, selama lingkungan tersebut memiliki
pasokan makanan memadai, mampu memberi perlindungan, cukup air dan sinar matahari. Umumnya satwa ini
dijumpai pada kawasan hutan dengan ketinggian sekitar 0 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Adapun kawasan yang menjadi habitat favorit kucing Sumatera adalah hutan hujan tropis seperti hutan rawa, hutan
bersungai, semak belukar, padang rumput, hingga alang-alang. Tipe-tipe hutan seperti itu dapat memenuhi
kebutuhan makan, perlindungan, sekaligus untuk berkembangbiak.

• Perkembangbiakan
Harimau Sumatera ini mempunyai musim kawin untuk berkembangbiak, biasanya
berlangsung pada rentang bulan Juli hingga bulan Agustus. Masa kehamilan
harimau jauh lebih cepat dibanding dengan satwa dilindungi lainnya seperti gajah
dan badak. (VIVIPAR ). Hanya dibutuhkan 104 sampai 106 hari untuk mengandung
dengan jumlah anak tiga sampai lima ekor.

 Makanan
Harimau Sumatera adalah kelompok satwa karnivora yang memakan
daging dan memerlukan makanan sebanyak seperlima dari bobot
tubuhnya. Satwa ini biasanya akan melakukan perburuan pada waktu
malam secara individual dengan bersembunyi, mengejar, kemudian
menerkam dan memakan binatang buruannya.

Penyebab Kelangkaan : Penebangan hutan yang


serampangan dan perburuan liar menyebabkan
habitatnya terancam.
KERA HITAM (SIAMANG)
 Habitat
Di alam, kawanan monyet ini dapat dijumpai pada hutan primer dan
sekunder. Wilayah jelajahnya berkisar antara 114 hingga 320 hektare
dengan jangkauan jelajah harian mencapai 6 km.
 Makanan
Monyet ini termasuk pemakan buah-buahan atau menjadikan buah
sebagai makanan utamanya. Mereka akan memakan buah sebanyak
60-90% dari total konsumsi pakannya. Selain buah, monyet ini kadang-
kadang memangsa serangga kecil. Beberapa jenis serangga yang
dimakan antara lain tawon, rayap, ulat dalam gulungan daun
(Pongamia sp.), lebah, semut, dan belalang.
 Perkembangbiakkan
Kera hitam mulai berkembang biak pada usia 5-7 tahun. Siamang betina
Penyebab Kelangkaan melahirkan anaknya pada usia 8 bulan. Siamang yang lahir memiliki
Hal ini disebabkan karena banyaknya penangkapan siamang
yang dijadikan pasaran penjualan hewan rambut yang sedikit dari siamang dewasa dan memiliki berat sekitar 6
pemeliharaan. Untuk mencegah punahnya siamang, ons. Induk siamang memelihara bayi mereka yang masih muda. Pada
diperlukan campur tangan pemerintah dalam menjadikan saat lahir, siamang muda menempel pada perut induknya untuk
keberadaan siamang sebagai objek wisata dan riset sehingga mendapatkan kehangatan. Mereka disapih sekitar 1 tahun. Siamang
mendatangkan manfaat bagi daerah tanpa harus muda hidup bersama induk mereka sekitar 5-7 tahun.
mengganggu atau menangkap satwa tersebut.
BADAK JAWA
 Habitat
Badak Jawa hidup di hutan hujan dataran rendah, rumput
tinggi dan tempat tidur alang-alang yang banyak dengan
sungai, dataran banjir besar atau daerah basah dengan
banyak kubangan lumpur. Badak Jawa diketahui masih
hidup di dua tempat, Taman Nasional Ujung Kulon di ujung
barat pulau Jawa dan Taman Nasional Cat Tien yang
terletak sekitar 150 km sebelah utara Kota Ho Chi Minh.
 Makanan
Badak jawa adalah hewan herbivora dan makan
bermacam-macam spesies tanaman, terutama tunas,
ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh.
Kebanyakan tumbuhan disukai oleh spesies ini tumbuh di
daerah yang terkena sinar matahari.
 Perkembangbiakkan
 Penyebab Kelangkaan
Betina mencapai kematangan seksual pada usia 3-4 tahun
Faktor utama berkurangnya populasi badak Jawa adalah
perburuan untuk culanya, masalah yang juga menyerang semua sementara kematangan seksual jantan pada umur 6 tahun.
spesies badak. Hilangnya habitat akibat pertanian juga Kemungkinan untuk hamil diperkirakan muncul pada
menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa, walaupun periode 16-19 bulan. Interval kelahiran spesies ini 4–5 tahun
hal ini bukan lagi faktor signifikan karena badak hanya hidup di dan anaknya membuat berhenti pada waktu sekitar 2
dua taman nasional yang dilindungi. tahun.
RUSA BAWEAN

 Populasi dan Konservasi  Habitat


Penyempitan populasi Rusa Bawean mulai nampak
pada tahun 1932 sejak bergantinya hutan lindung di Habitat yang mereka sukai adalah semak-
Bawean menjadi hutan produksi. Dan pada tahun 2000 semak, padang rumput (savanna) dan hutan
untuk menghindari kepunahan diupayakan usaha jati di hutan sekunder dengan ketinggian 500
penakaran Rusa Bawean. Usaha penakaran tersebut mdpl. Mereka menghindari kontak langsung
terdapat di Pulau Bawean, tepatnya di Beto Gebang, dengan manusia.
Pundakit Barat, Kecamatan Sangkapura, berada tepat  Makanan
di kaki Gunung Gadung dan berbatasan dengan hutan
konservasi Bawean dengan luas 4 (empat) hectare. Makanan kesukaannya berupa rumput, daun,
kulit tumbuhan dan buah-buahan yang
terjatuh.
 Perkembangbiakkan
Musim kawin Rusa Bawean terjadi sepanjang
tahun, namun sering dijumpai antara bulan Juli
– November dan berakhir pada bulan Januari.
Masa kehamilan sekitar 220 – 235 hari atau 7.5
bulan setelah perkawinan. Umumnya Rusa
Bawean betina akan melahirkan sebanyak 2
(dua) ekor. Berat lahir rusa Bawean berkisar 1.0
– 1.5 kilogram pada betina dan 1.5 – 2.0
kilogram pada jantan.
JALAK BALI

 Habitat
Jalak bali menyukai habitat hutan mangrove, hutan rawa, hutan
musim dataran rendah dan daerah savana. Penyebaran jalak
bali secara alami hanya terdapat di Taman Nasional Bali Barat
(TNBB). Selain itu, penyebaran jalak bali terdapat di daerah Tegal
Bunder, Lampu Merah, Batu Gondang, Prapat Agung, Batu Licin,
dan Teluk Brumbun.
 Makanan
Belalang, kecebong, laba-laba kecil, lipas, ulat bambu, cacing,
dan kelabang.
• Ancaman dan Hambatan
 Perkembangbiakkan
Predator, contoh : Biawak dan Ular
(dijumpai diwilayah Nusa Penida) Jalak bali merupakan satwa monogamus, yaitu hanya memiliki
satu pasangan dalam satu musim kawin dan umur mulai proses
Faktor alam, habitat aslinya hanya perkawinan 7-9 bulan dengan jumlah telur maksimum sebanyak 3
terkonsentrasi dibagian barat pulau butir yang dierami oleh kedua indukan selama sekitar 16 hari.
Bali yaitu Taman Nasional Bali Barat. Perkawinan jalak bali di dalam penangkaran terjadi sepanjang
Perburuan, perburuan liar masih sering tahun. Biasanya jalak bali yang telah bertelur dan menetaskan
dijumpai walaupun Jalak Bali sudah anaknya selama 14 hari akan bertelur kembali setelah anaknya
dilindungi Undang-Undang. berusia sekitar 4-5 minggu atau jarak waktu bertelur sekitar dua
bulan.
Macan Tutul Jawa  Habitat
Macan yang mendapat julukan macan Kumbang ini
hanya hidup di hutan tropis, area pegunungan dan
kawasan konservasi di Pulau Jawa seperti Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango.
 Makanan
Binatang yang biasa menjadi mangsa dari keluarga kucing
besar ini sangat banyak dan bervariasi. Mulai dari monyet,
kambing, domba, ular, burung, serangga, impala, kelinci,
hyrax, gazel, jackel, duiker, wildebeest, elang, binatang
pengerat, dan antelop.
 Penyebab Kelangkaan  Perkembangbiakkan
IUCN Red List menyatakan bahwa Macan tutul akan lebih terbuka ketika musim kawin tiba.
terdapat berbagai yang Pada saat itu sang jantan akan menghabiskan lebih
mengakibatkan penurunan populasi banyak waktu bersama betina. Bahkan dalam sehari
kucing besar ini secara drastis. Dari satwa ini bisa kawin antara tiga sampai empat kali dengan
sekian banyak faktor, penyebab durasi waktu 85 menit. Musim kawin macan tutul
utamanya adalah karena kegiatan berlangsung pada kisaran Bulan Agustus sampai bulan
manusia dalam merambah hutan Desember. Ketika masa tersebut telah berakhir, biasanya
sebagai habitat berbagai jenis betina akan hamil dalam waktu yang cukup singkat.
binatang. Setidaknya spesies ini hanya memerlukan waktu antara 90
sampai 125 hari untuk mengandung anaknya yang
umumnya berjumlah 2 hingga 5 ekor.
DAMAR  Habitat
Damar berasal dari Papua yang dapat bernilai ekonomi tinggi. Memiliki
persebaran di daerah Nusa Tenggara dan Papua.

 Ciri-cirinya
Memiliki tinggi 60 meter dengan diameter 2 meter, batang silindris dan lurus
diameternya mencapai 1,5 meter, warna batang abu-abu muda sampai
coklat kemerahan, daun berbentuk bulat memanjang dengan panjang 6-8
centimeter dan lebar 2-3 centimeter, daung pangkal membaji dan ujungnya
runcing, tulang daun sejajar, bunga jantan dan betina pada tandan yang
berbeda pada satu pohon.

 Manfaat
Resin dari damar atau yang disebut kopal dapat berguna untuk berbagai
keperluan. Resin damar dihasilkan dari kulit atau pepagan yang terluka, baik
secara sengaja maupun tidak. Saat ini, damar banyak digunakan untuk
produksi kosmetik, tekstil, cat, tinta, kaca, korek api, dupa, dan sebagainya.

 Penyebab Kelangkaan
Hal ini diakibatkan dengan penebangan pohon yang terus berlangsung dan
rendahnya harga damar di pasaran, karena getah damar yang diandalkan
tidak membuahkan hasil. Pohon damar ditebang karena kayunya bisa dijual
untuk bertanam tamanan lain, dan hampir setiap hari pohon damar di
tebang, karna pola pikir masyarakat yg lebuh mementingkan keuntungan.
Gaharu
 Habitat
Tumbuhan yang banyak ditemukan di daerah Kalimantan.
 Ciri-ciri
Pohon gaharu yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 40
meter dengan diameter 40 hingga 60 cm ini memiliki daun yang
lancip atau meruncing pada bagian ujungnya. Pohon ini
menghasilkan buah berbentuk bulat oval berukuran 3 cm hingga
5 cm, berwarna kemerahan dan permukaan kulitnya berbulu.
Bunga gaharu berwarna hijau atau kuning. Batang gaharu tidak
berbanir, lurus, dan bersifat kayu keras. Kulitnya bernawarna
cokelat keputihan dengan tekstur halus. Ciri kayu gaharu yang
baik adalah bagian gubalnya berwarna hitam pekat yang
merata, serta beraroma harum ketika dipotong atau disayat.
 Manfaat
Kayu gaharu dapat dimanfaatkan untuk kepeluan bahan
bangunan, furniture dan lainnya. Namun karena memiliki
kandungan resin yang menyebabkan munculnya aroma khas,
pohon gaharu juga dimanfaatkan untuk parfum atau wewangian,
obat atau terapi penyakit, aromaterapi dan antidepresan, serta
bahan komestik, seperti shampoo dan bedak.
Cendana
 Habitat
Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa
Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor,
meskipun sekarang bisa ditemukan pula di Pulau
Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
 Perkembangbiakkan
Perkembanganbiakan dari tumbuhan cendana
melalui tunas stek. Stek adalah
perkembangbiakan dengan cara menanam
pada bagian tertentu dari tumbuhan tanpa
 Penyebab Kelangkaan menunggu tumbuhnya akar baru pada bagian
Penyebab kelangkaannya adalah karena tenaman tersebut.
perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung
 Manfaat
kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana
sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana dapat dijadikan sebagai bahan
Kayu cendana wangi (Santalum album) kini pembuatan dupa, parfum, aroma terapi,
sangat langka dan harganya sangat mahal. rempah-rempah, hingga sangkur keris
(warangka). Konon, harum dari kayu cendana ini
bisa bertahan hingga ratusan tahun lamanya.
Bunga bangkai
 Habitat
Hutan hujan Sumatra (Bengkulu, Lampung), iklim tropis
dan subtropics, tanah berkapur, di hutan sekunder :
ladang-ladang penduduk, pinggir sungai atau di tepi
hutan

 Perkembangbiakkan
Bunga bangkai (Amorphophallus) mengalami dua
fase dalam hidupnya yang berlangsung secara
bergantian dan terus menerus, yakni fase vegetatif
 Ciri-ciri dan fase generatif. Pada fase vegetatif di atas umbi
Warna kelopak merah hati, jingga dan bunga bangkai tumbuh batang tunggal dan daun
kehijauan, warna tongkol keungguan serta yang mirip daun pepaya. Hingga kemudian batang
kuning, mengeluarkan bau busuk, tingginya dan daun menjadi layu menyisakan umbi di dalam
tanah. Fase selanjutnya, generatif yakni munculnya
bisa mencapai 5 meter dan berdiameter bunga majemuk yang menggantikan batang dan
1,5 meter, biji berwarna merah, masa daun yang layu tadi.
mekarnya 7 hari.
 Penyebab Kelangkaan
Habitatnya sudah berubah status menjadi lahan untuk
perumahan, pertanian dan perkebunan. Selain itu
mengingat jenis ini belum diketahui manfaatnya dan
keberadaannya cukup mengganggu akibat bau
busuk menyengat pada saat berbunga, penduduk
KANTUNG SEMAR

 Habitat
Kantong semar hidup ditempat-tempat terbuka atau agak
terlindung yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara
cukup tinggi. Tanaman ini hidup di hutan hujan tropik dataran
rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung
kapur, dan padang savana.

 Perkembangbiakkan
Kantong semar dapat berkembang biak secara generatif (kawin)
dengan bunga. Bunga ini dibantu penyerbukannya oleh serangga.
Bau bunga kantong semar yang busuk menarik serangga untuk
mendatangi bunga dan membantu penyerbukan ini.

 Manfaat
Sebagai obat batuk, untuk mengganti air minum, sebagai obat sakit perut,
dan mengobati luka bakar.
 Ciri-ciri
Tumbuhan ini bisa tumbuh mencapati tinggi 15-20 m dengan langkah
memanjat tanaman yang lain, meskipun ada sebagian spesies yang tak
merambat keatas. Pada ujung daun ada sulur yang bisa termodifikasi
membentuk kantong, yakni alat perangkap yang dipakai utk mengonsumsi
mangsanya ( contohnya serangga, pacet, anak kodok ) yang masuk ke
dalam.
Usaha untuk melestarikan hewan dan tumbuhan langka antara lain:
Secara in situ:

1. Membuat taman nasional, misalnya taman nasional komodo yang melindungi komodo berserta habitatnya
2. Membuat cagar alam
3. Membuat suaka marga satwa
4. Membuat hutan lindung

Secara ex situ:
1. Membuat kebun binatang
2. Membuat kebun raya
3. Membuat kebun plasma nutfah
4. Membuat tempat penangkaran hewan langka
5. Membuat tempat budidaya tumbuhan langka

Selain usaha pelestarian secara in situ (melestarikan hewan dan tumbuhan langka di habitat aslinya) dan ex situ
(melestarikan hewan langka dan tumbuhan langka di luar habitat aslinya), kita dan juga pemerintah harus ikut
mengusahakan agar hewan dan tumbuhan langka tidak punah, antara lain dengan cara:

1. Pemerintah membuat undang undang yang melarang perburuan liar dan penebangan liar
2. Pemerintah harus tegas menyikapi tindakan pelanggaran undang undang misalnya masyarakat yang
nekat memelihara orang utan di rumahnya.
3. Pemerintah harus menyelamatkan hewan hewan langka yang dipelihara di rumah secara ilegal
4. Kita juga harus ikut melaporkan para pemelihara hewan langka illegal
5. Ikut dalam program pelepasan hewan langka ke alam liar habitat aslinya,
misalnya program pelepasan tukik atau penyu ke lautan.
6. Mencegah adanya penjualan hewan hewan langka di pasar lokal maupun internasional secara illegal.

Anda mungkin juga menyukai