Anda di halaman 1dari 9

Wahyu Junaidi

19043062
Tugas Kulia 6 Pengauditan 1
Resume

1. SIFAT BUKTI
Bukti audit mencakup informasi yang sangat persuasif, seperti pertimbangan auditor atas
sekuritas yang dapat diperjualbelikan, dan informasi yang kurang persuasif, seperti respon
atas pernyataan-pernyataan dari para karyawan klien.

Perbedaan Bukti Audit Dengan Bukti Hukum dan Ilmiah ( Tabel 7.2)
Basis of Comparison Scientific Experiment Legal Case Involving an Audit of Financial
Involving Testing a Accused Thief Statements
Medicine
Use of the evidence Determine effects of Decide guilt or innocence Determine whether
using the Medicine of Accused statements are fairly
presented
Nature of evidence Nature of evidence Direct evidence and Various types of audit
used used testimony by witnesses evidence generated by the
and parties involved auditor, third parties, and
the client
Party or parties Scientist Jury and judge Auditor
evaluating Evidence
Certainty of Vary from uncertain to Requires guilt beyond a High level of assurance
conclusions from near Certainty reasonable doubt
Evidence
Nature of conclusions Recommend or not Innocence or guilt of Issue one of several
recommend use of party alternative types of audit
medicine reports
Typical consequences Typical consequences Guilty party is not Statement users make
of incorrect of incorrect penalized or innocent incorrect decisions and
conclusions from conclusions from party is found guilty auditor may be sued
evidence evidence

2. KEPUTUSAN BUKTI AUDIT


Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti
audit yang tepat. Ada 4 keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan berapa
banyak:
• Prosedur audit, adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus
diperoleh selama audit.
• Ukuran sample, ukuran sample untuk setiap prosedur tertentu mungkin akan
berbeda antara satu audit dengan audit lainnya, tergantung pada karakteristik klien.
• Item yang dipilih, auditor harus memutuskan item-item mana dalam populasi yang
sedang diuji ketika telah menentukan ukuran sampel.
• Penetapan waktu, keputusan penetapan waktu audit sebagian dipengaruhi oleh
kapan klien menginginkan audit itu diselesaikan.

Program audit
Merupakan daftar prosedur audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audit.
Program audit selalu memuat daftar prosedur audit, dan biasanya mencakup ukuran
sampel, item-item yang dipilih, dan penetapan waktu pengujian.

3. Keandalan bukti audit


Dua penentu persuasivitas bukti adalah ketepatan dan mencukupi.
• Ketepatan, adalah ukuran mutu bukti, yang berarti relevansi dan reliabilitasnya
memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
berkaitan.
Relevansi bukti, bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang
akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Relevansi hanya
dipertimbangkan dalam tujuan audit khusus, karena bukti audit mungkin relevan untuk satu
tujuan audit, tapi tidak relevan untuk tujuan audit lainnya.
Reliabilitas bukti, mengacu pada tingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat
dipercaya. Terdapat 6 karakteristik bukti yang dapat diandalkan yaitu :
• Independesi penyedia bukti, bukti yang diperoleh dari luar entitas lebih dapat
diandalkan ketimbang yang diperoleh dari dalam entitas.
• Efektivitas pengendalian internal, jika pengendalian internal klien efektif, bukti
audit yang diperoleh lebih dapat diandalkan.
• Pengetahuan langsung auditor, bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor
melalui pemerikasaan fisik, observasi, penghitungan ulang dan inspeksi akan lebih
dapat diandalkan.
• Kualifikasi individu yang menyediakan informasi, meskipun sumber informasi
bersifat independen, bukti audit tidak akan dapat diandalkan kecuali individu yang
menyediakan informasi tersebut memenuhi kualifikasi untuk itu.
• Tingkat objektivitas, bukti yang objektif lebih dapat diandalkan ketimbang bukti
yang memerlukan pertimbangan tertentu untuk menetukan apakah bukti tersebut
benar.
• Ketepatan waktu, merujuk pada kapan bukti itu dikumpulkan maupun pada periode
yang tercakup oleh audit itu
• Kecukupan bukti diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor.
Dua faktor paling penting yang menentukan ketepatan ukuran sampel dalam audit
adalah ekspetasi auditor atas salah saji dan keefektifan pengendalian internal klien.
Dampak gabungan. Persuasivitas bukti hanya dapat daievaluasi setelah
mempertimbangkan kombinasi antara ketepatan dan kecukupan termasuk pengaruh faktor-
faktor yang mempengaruhi ketepatan dan kecukupan tersebut.
Persuasivitas dan biaya. Persuasivitas dan biaya dari semua alternatif harus
dipertimbangkan sebelum memilih jenis bukti terbaik.
4. Jenis jenis bukti audit
Terdapat 8 jenis jenis bukti yaitu :
• Pemeriksaan fisik (physical examination) adalah inspeksi atau perhitungan yang
dilakukan auditor atas aktiva atau aset berwujud.
• Konfirmasi menggambarkan peenrimaan respons tertulis langsung dari pihak
ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan informasi yang diminta
oleh auditor.
• Inspeksi adalah pemeriksaan oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk
mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan.
• Prosedur analitis (analytical procedures) terdiri dari evaluasi informasi keuangan
melalui analisis atas hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan
nonkeuangan.
▪ Memahami industri dan bisnis klien, hal ini merupakan bagian dri
perencanaan audit. Dengan melakukan prosedur analitis auditor dapat
membandingkan perubahan informasi pada tahun berjalan dan tahun
sebelumnya yang semuanya akan mempengaruhi perencanaan audit.
▪ Menilai kemampuan entitas untuk terus going concern, prosedur analitis
seringkali menjadi indikator apakah perusahaan klien memiliki masalah
keuangan.
▪ Menunjukkan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan,
perbedaan signifikan yang tidak diharapkan antara data keuangan tahun
berjalan yang belum diaudit dan data lainnya yang digunakan dalam
perbandingan biasanya disebut fluktuasi tidak biasa. Jika fluktuasi tidak
biasa cukup besar, auditor harus menentukan alasannya dan yakin bahwa
penyebabnya adalah peristiwa ekonomi yang sah dan bukan salah saji.
▪ Mengurangi pengujian yang terinci, apabila prosedur analitis tidak
mengungkapkan fluktuasi tidak biasa, ini menyiratkan bahwa salah saji
yang material mungkin telah diminimalkan.
• Tanya jawab atau wawancara, adalah upaya untuk memperoleh informasi secara
lisan maupun tertulis dari klien sebagai respeons atas pertanyaan yang diajukan
auditor.
• Rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan
oleh klien.
• Pelaksanaan ulang (reperfomance) adalah pengujian independen yang dilakukan
auditor atas prosedur atau pengendalian akuntansi klien.
• Observasi terdiri dari mengamati proses atau prosedur yang sedang dilaksanakan
oleh pihak lain

Ketepatan jenis bukti.


Pertama keefektifan pengendalian internal klien memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap reliabilitas sebagian besar jenis bukti audit. Kedua,baik
pemerikasaan fisik maupun rekalkuasi mungkin lebih dapat diandalkan jika
pengendalian internalnya efektif. Ketiga, jenis bukti yang spesifik jarang mencukupi
untuk memberikan bukti audit yang tepat dalam memenuhi setiap tujuan audit.

Biaya jenis-jenis audit.


Dua jenis bukti yang paling mahal adalah pemeriksaan fisik dan konfrmasi.
Pemeriksaan fisik memerlukan biaya yang besar karena umumnya mewajibkan
kehadiran auditor ketikan klien sedang menghitung aset. Sedagkan konfirmasi
membutuhkan biaya yang besar karena auditor harus mengikuti prosedur dengan
seksama dalam penyiapan, pengiriman dan penerimaan konfirmasi serta dalam
menindaklanjuti konfirmasi yang tidak menerima respon atau pengecualian. Inspeksi,
prosedur analitis dan pelaksanaan ulang tidak begitu mahal. Tiga bukti yangpaling
murah adalah observasi, tanya jawab dengan klien dan rekalkulasi.

5. Dokumentasi audit
Merupakan catatan utama tentang prosedur auditing yang diterapkan, bukti yang
diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam penugasan.
Tujuh dokumentasi auditb secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor dalam
memberikan kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai
dengan standar yang berlaku. Secara lebih khusus, dokumentasi audit yang berkaitan
dengan audit tahun berjalan memberikan:
• Dasar bagi perencanaan audit
• Catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
• Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat
• Dasar bagi review oleh supervisor dan partner

Kepemilikan file audit


Dokumentasi audit yang disiapkan selama penugasan, termasuk skedul yang disiapkan
oleh auditor adalah properti auditor.

Kerahasiaan file audit.


Kebutuhan untuk membina hubungan rahasia dengan klien dinyatakan dalam aturan 301
dari kode perilaku profesional yang menyatakan:
• Seorang anggota tidak boleh megungkapkan setiap informasi rahasia yang
diperoleh selama penugasan profesional kecuali dengan persetujuan klien

Persyaratan untuk retensi dokumentasi.


Standar auditing mengharuskan agar catatan auditor perusahaan swasta disimpan
minimal 5 tahun. Sarbanes-Oxley Act mensayratkan auditor perusahaan publik untuk
menyiapkan dan menjaga file audit serta informasi lainnya yang berkaitan dengan setiap
laporan audit dengan cukup rinci guna mendukung kesimpulan auditor selama periode
yang tidak kurang dari 7 tahun.

6. Materi dan susunan


• Laporan keuangan dan laporan audit
• Neraca saldo berjalan
• Ayat jurnal penyesuaian
• Kewajiban kontijen
• Operasi
• Kewajiban dan ekuitas
• Aset
• Prosedur analitis
• Pengujian pengendalian dan pengujian subtansif
• Pengendalian internal
• Inforamasi umum
• Program audit
• File permanen

File permanen.
Berisi data yang bersifat historis atau berlanjut yang bersangkutan dengan file audit saat
ini yang umumnya terdiri dari:
• Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan seperti akte pendirian, anggaran rumah
tangga, perjanjian obligasi dan kontrak.
• Analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang tetap penting artinya bagi auditor.
• Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan resiko
pengendalian.
• Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya.

File tahun berjalan.


Mencakup semua dokumentasi audit yang dapat diterapkan pada tahun yang diaudit. Jenis
informasi yang tercakup dalam file tahun berjalan adalah:
• Program audit. Program ini biasanya dicatat dalam file terpisah untuk memperbaiki
koordinasi dan integrasi semua bagian audit.
• Informasi umum. Ini mencakup item-item seperti memo perencanaan audit, salinan
notulen rapat dewan diresksi, salinan kontrak atau perjanjian yang tidak dicantumkan
dalam file permanen, catatan tentang diskusi dengan klien, komentar review penyelia
dan kesimpulan umum.
• Neraca saldo berjalan. Merupakan daftar akun buku besar umum dan saldo akhir
tahunnya yangdiperoleh auditor setelah tanggal neraca.
• Skedul pendukung. Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi skedul pendukung
terinci yang disiapkan oleh klien atau auditor untuk mendukung jumlah yang spesifik
pada laporan keuangan. Jenis utama skedul pendukung yaitu analisis, neraca saldo atau
daftar, rekonsiliasi jumlah, pengujian kelayakan, ikhtisar prosedur, pemeriksaan
dokumen pendukung, informasional dan dokumentasi dari luar

Penyusunan Dokumentasi Audit


Dokumentasi harus disiapkan secara cukup rinci untuk memberikan auditor yang
berpengalaman, yang tidak memiliki hunungan dengan auditor itu, pemahaman
dilaksanakan, bukti yang diperoleh dan sumbernya, serta keimpulan yang dicapai.
Walaupun rancangannya bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, dokumentasi audit
harus memiliki karakteristik tertentu:
• Setiap file audit harus diidentifikasi secara wajar dengan informasi seperti nama klien,
periode yang dicakup, gambaran tentang isi, tanda tangan orang yang menyiapkan,
tanggal persiapan dan kode indeks.
• Dokumentasi audit harus memiliki indeks dan referensi silang untuk membantu
pengaturan dan pengarsipannya.
• Dokumentasi audit yang lengkap harus dengan jelas menunjukkan pekerjaan audit yang
dilakukan yang dapat dicapai dengan tiga cara yaitu: dengan pernyataan tertulis dalam
bentuk memorandum, dengan menandatangani prosedur auditdalam program audit dan
dengan notasi langsung pada skedul.
• Dokumentasi audit harus meliputi informasi yang cukup untuk memenuhi tujuan yang
telah dirancang.
• Kesimpulan yang dicapai tentang segmen audit yang dipertimbangkan harus
dinyatakan dengan jelas

7. Dampak e commerce terhadap bukti audit dan dokumentasi audit


Bukti audit makin banyak yang disajikan dan disimpan dalam bentuk elektronik,
dan auditor harus mengevaluasi bagaimana informasi elektronik memengaruhi
kemampuan mereka untuk mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat. Dalam kondisi
tertentu, bukti elektronik hanya muncul pada satu waktu saja. Bukti itu tidak bisa
didapatkan lagi jika data berubah dan jika klien tidak mempunyai data cadangan. Oleh
karena itu, para auditor harus mempertimbangkan ketersediaan bukti elektronik pada
permulaan audit dan merencanakan pengumpulan buktinya bagaimana.
Ketika bukti hanya bisa dinilai dengan formulir yang dibaca dengan mesin, auditor
memakai komputer utnuk membaca dan menilai bukti. Program audit komersial, seperti
program ACL dan program Interactive Data Extraction and Analysis (IDEA), didesain
khusus untuk digunakan auditor. Programprogram ini biasanya berbasis Windows dan bisa
dijalankan dengan mudah di komputer atau notebook auditor. Auditor bisa mendapatkan
salinan dari database klien atau arsip utama di dalam formulir yang bisa dibaca mesin dan
menggunakan program untuk menjalankan berbagai macam tes dari data elektronik milik
klien. Paket perangkat lunak pengauditan ini relatif mudah untuk digunakan, bahkan oleh
auditor dengan sedikit pelatihan teknologi informasi, dan bisa diaplikasikan untuk berbagai
macam klien dengan penyesuaian minimal. Para auditor juga bisa menggunakan software
spreadsheet untuk melakukan tes audit.
Auditor juga menggunakan teknologi untuk mengalihkan dokumentasi berbasis
kertas yang tradisional menjadi data elektronik untuk mengatur dan menganalisis
dokumentasi audit. Beberapa KAP mengembangkan program perangkat lunak mereka
sendiri, sementara yang lain membeli program dokumentasi audit komersial, seperti ACE
(Automated Client Engagement). Dengan ACE, seorang auditor bisa menyiapkan neraca
saldo, jadwal utama, dokumentasi audit pendukung, dan laporan keuangan, dan juga
menjalankan analisis rasio. Tanda contreng dan penjelasan lain seperti catatan pengkajian,
bisa dimasukkan langsung ke dalam data terkomputerisasi. Sebagai tambahan, data bisa
dikirim atau diterima dari aplikasi lain, sehingga auditor bsia mengunduh buku besar klien
ke dalam ACE atau memindahkan informasi pajak ke sebuah paket persiapan pajak
komersial. Para auditor juga menggunakan area jejaring lokal (local area networks-LAN)
dan perangkat lunak groupshare untuk mengakses dokumentasi audit secara simultan dari
lokasi yang jauh.

Anda mungkin juga menyukai