Anda di halaman 1dari 6

Tugas Paper

NUTRISI TERNAK DASAR

“Asam Lemak Esensial dan Non Esensial Serta Peranananya Bagi Hewan
Ternak “

Oleh :

ADJI REALDY SAMPUTRA M


L1A120025

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam amino merupakan substansi dasar penyususn protein dan
bisa diproduksi sendiri oleh tubuh untuk keperluan metabolisme dan
ditemukan pada semua makanan yang mengandung protein
(Winarno,2004). Berdasarkan kepentingannya dalam pakan asam amino
terbagi 2 yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam
glutamat digolongkan pada asam amino non esensial. Asam glutamat
merupakan unsur pokok dari protein yang terdapat pada bermacam-macam
sayuran, buah, daging, ikan dan air susu ibu. Protein hewani mengandung
11-22 % asam glutamat sedangkan protein nabati mengandung 40% asam
glutamat. Asam glutamat merupakan asam amino non esensial yang paling
penting sebagai penambah rasa enak pada daging.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah untuk
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu asam lemak esensial dan asam lemak non esensial ?
2. Bagaimana peranan asam lemak esensial dan asam lemak non
esensial pada ewan ternak?
3. Apa saja contoh asam lemak esensial dan asam lemak non
esensial ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan paper ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui devenisi tentang asam lemak esensial dan
asam lemak non esensial
2. Untuk mengetahui peranan asam lemak esensial dan asam
lemak non esensial bagi hewan ternak
3. Untuk mengetahui contoh asam lemak esensial dan asam lemak
non esesnail
ISI

A. Defenisi Asam Lemak Esensial dan Asam Lemak Non Esensial


Asam lemak esensial adalah asam lemak yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan yang tidak
dapat disintesis oleh tubuh. Termasuk dalam jenis ini adalah asam alfa
linoleat (omega 6) dan asam alfa linolenat (omega 3). Turunan asam lemak
yang berasal dari asam lemak esensial adalah asam arakidonat dari asam
linoleat, EPA (eikosapentaenoat), dan DHA (dokosaheksaenoat) dari asam
linolenat. Asam lemak esensial merupakan prekursor sekelompok senyawa
eikosanoid yang mirip hormon, yaitu prostaglandin, prostasiklin,
tromboksan, dan leukotrien. Senyawa-senyawa ini mengatur tekanan darah,
denyut jantung, fungsi kekebalan, rangsangan sistem saraf, kontraksi otot
serta penyembuhan luka.
Perbedaan EFA pada pakan hewan dan ikan adalah :
a. Pada hewan, -6 (linoleat) mempunyai aktivitas asam lemak
essensial (EFA) yang sangat penting, sedangkan -3 (lenolenic)
hanya mempunyai aktivitas EFA yang parsial. Karena itu asam
lemak PUFA (polyunsaturated fatty acid) yang dominan dalam
jaringan hewan adalah seri linoleic, yaitu asam linoleic (asam
linoleat) 18:2 -6 dan asam arakidonat 20:4 -6.
b. Pada jaringan ternak unggas, PUFA yang dominan adalah linoleic
( -6). Konsentrasi PUFA -3 dalam jaringan daging unggas
umumnya rendah walaupun dilaporkan ada yang berlevel tinggi
pada spesies ikan tertentu.

Sedangkan non esensial adalah lemak yang tidak dapat memiliki


ikatan rangkap pada rantai karbonya,lemak jenuh akan mendapat pada
suhuruang seperti, contohnya mentega ,margarin dan banyak di temukan
pada baan makan dari hewan.lemak dan minyak adalah senyawa lipida
yang paling banyak di alam. .perbedaan antara keduanya adalah perbedaan
konsistensi /sifat fisik pada suhu yaitu lemak berbentuk padat sedangkan
minyak berbentuk cair.Perbedaan titik cair pada lemak sebabkan
perbedaan jumla ikatan rankap ,panjang rantain karbon,berbentuk cis atau
lemak yang terdapat dalam asam lemak tidak jenuh (asam lemak non-
esensial).

Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserol yang


diperoleh dari hasil hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid
lainnya. Asam lemak pembentuk lemak dapat dibedakan berdasarkan
jumlah atom C (karbon), ada atau tidaknya ikatan rangkap, jumlah ikatan
rangkap serta letak ikatan rangkap. Berdasarkan struktur kimianya, asam
lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA)
yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Sedangkan asam
lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut sebagai asam lemak tidak
jenuh (unsaturated fatty acids), dibedakan menjadi Mono Unsaturated
Fatty Acid (MUFA) memiliki 1 (satu) ikatan rangkap, dan Poly
Unsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan 1 atau lebih ikatan rangkap.

B. Contoh Asam Lemak Esensial dan Non Esensial.

Asam lemak esensial mencakup olonan asam lemak tak jenuh


jamak ( Polyunsatureted Fatty accdist,PUFA) tipe cis,khususnya dari asam
lemak omega tiga,seperti misalnya asam linolenat (ALA),asam
eikosapentaenoat (EPA),dan asam dekosaheksaenoat (DHA),dan asam
lemak omega-6.Sedangkan contoh asam lemak non esensial yaitu
mentega,margarin,dan banyak di temukan pada baan makan dari hewan.

C. Peranan Asam Lemak Esensial dan non-Esensial Bagi ternak

Adapun perabnan asam lemak esensial ini memiliki fungsi yang tidak
kalah penting bagi kesehatan hewan ternak itu sendiri seperti mengurangi
resiko terjadinya penyakit yang mematikan.Menurunkan kolestrol jahat (LDL)
dan meningkatkan kolestrol baik (HDL).Sedangkan peranan asama lemak non
esensial yaitu jutru kemberikan banyak manfaat bagi tubuh ternak.asam
lemak non esensial dapat membatu meninkatkan kolestro baik
(HDL),Mengurangi kadar kolestrol jahat (LDL).
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka sata dapat menyimpulkan bahwa


asam lemak esensial dan asam lemaka non esensial yaitu Asam lemak
esensial adalah asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan yang tidak dapat disintesis
oleh tubuh. Termasuk dalam jenis ini adalah asam alfa linoleat (omega 6)
dan asam alfa linolenat (omega 3). Sedangkan non esensial adalah lemak
yang tidak dapat memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonya,lemak
jenuh akan mendapat pada suhuruang seperti, contohnya
mentega ,margarin dan banyak di temukan pada baan makan dari
hewan.lemak dan minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di
alam. .perbedaan antara keduanya adalah perbedaan konsistensi /sifat fisik
pada suhu yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk
cair.Perbedaan titik cair pada lemak sebabkan perbedaan jumla ikatan
rankap ,panjang rantain karbon,berbentuk cis atau lemak yang terdapat
dalam asam lemak tidak jenuh (asam lemak non-esensial).
DAFTAR PUDTAKA

Deliani, 2008, Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kadar Protein, Lemak,


Komposisi Asam Lemak, dan Asam Fitat pada Pembuatan Tempe, Tesis,
Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Available: USU e-
Repository, 2008, Akses: 6 Nopember 2010,

Sartika, RA. Pengaruh asupan asam lemak trans terhadap profil lipid
darah. [Disertasi]. Jakarta: Universitas Indonesia. 2007.

Anda mungkin juga menyukai