Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stratifikasi sosial suatu jenis diferensiasi sosial yang terkait dengan jejang secara
bertingkat tersebut menghasilkan strata tertentu dan pada strata tersebut warga
tadi dimasukkan kedalam stratum tertentu, sehingga ada kedudukan yang lebih
rendah dan ada yang lebih tinggi atau memiliki kedudukan sangat tinggi, rendah dan
sangat rendah.
seorang individu mengubah suatu sistem sosial yang di berikan dan diperlukan
mereka sebagai golongan yang relatif tinggi dari rendah antara satu golongan yang
dalam interaksi tersebut. Konsep struktur sosial yang dimaksud adalah pola-pola
dalam pengorganisiasian sosial yang berhubungan antara status dan peranan yang
relatif bersifat baik, struktur sosial merupakan jaringan dari unsur sosial pokok alam
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Sapi Potong
Sapi potong merupakan sapi yang dipelihara dengan tujuan utama sebagai
penghasil daging. Sapi potong biasa disebut sebagai sapi tipe pedaging. Adapun ciri-
ciri sapi pedaging adalah seperti berikut: tubuh besar, berbentuk persegi empat atau
balok, kualitas dagingnya maksimum dan mudah dipasarkan, laju pertumbuhan cepat,
cepat mencapai dewasa, efisiensi pakannya tinggi (Santosa, 2011). Menurut Abidin
(2010), sapi potong adalah jenis sapi khusus dipelihara untuk digemukkan karena
karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup baik.
Sapi-sapi ini umumnya dijadikan sebagai sapi bakalan, dipelihara secara intensif
selama beberapa bulan, sehingga diperoleh pertambahan bobot badan ideal untuk
dipotong.
Sapi Brahman merupakan Bos indicus yang berasal dari India yang terkenal
karena kemampuannya yang baik dalam beradaptasi terhadap suhu panas, pakan yang
berkualitas rendah, dan tahan terhadap gigitan caplak. Sedangkan sapi Shorthorn,
Bos taurus yang memiliki pertambahan bobot badan harian tinggi. Williamsom
(2010), menyatakan bahwa sapi yang mengandung genetik Bos taurus memiliki
respons yang sangat baik terhadap pakan yang berkualitas. Menurut Anonimus
(2011), sapi Brahman Cross merupakan persilangan antara Bos taurus dan Bos
keturunan tingkat hibrid vigor yang tinggi, ketahanan terhadap kondisi tatalaksana
yang minimal, toleran terhadap panas, serta tahan terhadap penyakit dan parasit.
Kriteria pemilihan sapi potong yang baik adalah : sapi dengan jenis kelamin
jantan atau jantan kastrasi, umur sebaiknya 1,5—2,5 tahun atau giginya sudah poel
satu, mata bersinar, kulit lentur, sehat, nafsu makan baik, bentuk badan persegi
panjang, dada lebar dan dalam, temperamen tenang, dari bangsa yang mudah
beradaptasi dan berasal dari keturunan genetik yang baik (Ngadiyono, 2011).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Ungulata
Rumpun : Selonodonta
Family : Bavodae
Genus : Boa
salah satu usaha perlu terus dikembangkan, terutama usaha peternakan sapi potong
ternak sapi potong antara lain adalah bantuan fasilitas peralatan peternakan, kredit
2. Sapi potong sanggup menyesuaikan diri pada lokasi atau tanah yang kurang
3. Ternak sapi potong membutuhkan tenaga kerja dan peralatan lebih murah
4. Usaha ternak sapi potong bisa dikembangkan secara bertahap sebagai usaha
pertanian dan perkebunan, selain sanggup memperbaiki struktur tanah yang tandus.
6. Angka kematian ternak sapi potong relatif rendah, karena usaha ternak yang
dikelola secara sederhana, rata-rata angka kematian hanya dua persen di Indonesia.
dan pertanian. Jenis sapi potong yang dipelihara masyarakat Indonesia berasal dari
sapi lokal, persilangan ataupun sapi impor. Jenis sapi potong lokal yang banyak
dikembangkan antara lain sapi Bali, sapi Madura dan sapi Peranakan Ongole yang
merupakan hasil persilangan antara sapi Madura dengan sapi Ongole secara “grading
up” yaitu keturunan hasil persilangan dikawinkan kembali dengan sapi Ongole. Jenis
sapi impor antara lain sapi Hereford, Shorthorn, Aberden angus, Charolais, Brahman
dan Limousin. Sapi hasil persilangan terdapat pada jenis sapi Santa geturdis,
Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta dhesi yang berarti
tanah kelahiran. Menurut UU No. 6 Tahun 2014, desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
masyarakat, hak asal ususl, dan atau hak tradisional yang diakui dan di hormati dalam
wilayah administratif yang berada di bawah kecamatan dan dipimpin oleh kepala
desa. Sebuah Dea secara administratif terdiri dari beberapa kampung/ dusun/ banjar/
jorong.
Menurut (Rifhi Siddiq, 2010). Desa adalah suatu wilayah yang mempunyai
tingkat kepadatan rendah yang dihuni oleh penduduk dengan interaksi social yang
Menurut (P.J. Bournen, 2010). Desa adalah salah satu bentuk kuno dari
kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir semuanya saling mengenal
peternakan, dalam tempat tinggal itu terdapat banyak ikatan-ikatan keluarga yang
ۗ ِه ْمG ا بِأ َ ْنفُ ِسGGات ِم ْن بَ ْي ِن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن خ َْلفِ ِه يَحْ فَظُونَهُ ِم ْن أَ ْم ِر هَّللا ِ ۗ إِ َّن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّرُوا َم
ٌ َهُ ُم َعقِّب
ٍ َوإِ َذا أَ َرا َد هَّللا ُ بِقَوْ ٍم سُو ًءا فَاَل َم َر َّد لَهُ ۚ َو َما لَهُ ْم ِم ْن دُونِ ِه ِم ْن َو
ال
Artinya:
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat
kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-
mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antaran ribuan jiwa.
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar
batas wilayahnya.
khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini
a. konflik
b. kontraversi
c. kompetisi
Interaksi social merupakan kunci dari semua kehidupan social karena dengan
tidak adanya interaksi social maka tidak ada kehidupan dalam masyarakat pergaulan
hidup akan terjadi dalam suatu kelompok social apabila terjadi kerjasama saling
masyarakat.
Sedangkan menurut Yoseph S. Roucek (Bintarto, 2010) interaksi merupakan
suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku d
ari pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, melalui berita yang didengar
antara pelbagai suku bangsa atau golongan terpelajar dengan golongan agama. Dengan
interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yangmenyangkut hungan individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dankelompok dengan kelompok yang baik melalui
Apabila interaksi sosial berjalan dengan baik, masyarakat dapat hidup dengan
tenang. Mereka dapat memperoleh hubungan yang baik melalui interaksi antar
bentuk bekerja sama. Oleh karena itu, hubungan masyarakat dalam bentuk apapun
lahan dan alam sangat kental akan ekonomi maupun sosialnya. Secara ekonomis,
lahan dapat menjadi sumber kehidupan ekonomi keluarga selain itu, mereka juga
melakukan aktifitas penunjang atau usaha sambilan yang di posisikan sebagai bentuk
ekonomi keluarga, juga bisa menjadi bentuk investasi keluarga karena memiliki
keuntungan yang dapat menujang kehidupan ekonomi bagi masyarakat pedesaan itu
sendiri .