Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN KEUANGAN

Dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pengampu: Bapak M. Rum Lubis, M.Si

Disusun Oleh:

KELOMPOK I

Raudhah Jannatun (0502193246) Novida Niasari Hrp (0502191019)

Sari Wahyuni (0502193173) Uci Roito Anggina (0502193266)

Nuzul Ihsan Nurrohim (0502193213) Rofi Dede Ananda (0502193160)

Haliza (0502191020)

Faujiah
(0502193223)

Fatya Nabila (0502192096)

Fitria Ratna Lingga (0502193192)

Aslina Munawaroh (0502193235)

Bakti Kurniawan (0502192082)


PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

TA. 2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, taufik dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang dapat dijadikan sebagai
pemenuhan tugas pada mata kuliah Analisis Laporan Keuangan.

Terima kasih kepada Bapak dosen yang telah memberikan kesempatan


kepada kami untuk dapat menyajikan makalah pada semester ini, tentang
“Manajemen Keuangan.”

Harapan kami semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan juga menambah
wawasan kita terkait tentang manajemen keuangan serta dapat memenuhi kriteria
penilaian juga pertimbangan di akhir semester ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf jika ada kesalahan
dalam kepenulisannya makalah kami ini.

Medan , 17 Oktober 2021

2
Kelompok I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen Keuangan......................................................................6
B. Tujuan Manajemen Keuangan............................................................................7
C. Fungsi Manajemen Keuangan.............................................................................7
D. Prinsip Manajemen Keuangan............................................................................9
E. Konsep Manajemen Keuangan.....................................................................11
F. Peranan Manajemen Keuangan........................................................................11
G. Aktivitas Manajemen Keuangan.......................................................................12
H. Tanggung Jawab Manager Keuangan..............................................................13
I. Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya.....................................................15
J. Perbedaan Antara Manajemen Keuangan Konvensional dan Manajemen
Keuangan Syariah......................................................................................................16

3
K. Prinsip – prinsip Manajemen Syariah........................................................17
BAB III............................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas
sehari-harinya. Dengan adanya manajemen diharapkan semua aktivitas dapat
dilakukan dengan sistematis atau berurutan secara maksimal sehingga dapat
memperoleh hasil yang memuaskan. Bila seorang individu saja membutuhkan
manajemen dalam dihidupnya, apalagi dengan sebuah perusahaan atau organisasi
pasti akan lebih membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja para
anggotanya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan serta mendapatkan hasil
kerja yang baik, salah manajemen yang penting dalam suatu perusahaan ialah
manajemen keuangan.
Dalam manajemen keuangan di sini membicarakan teori keuangan yang pada
dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu. Teori keuangan menjelaskan
mengapa suatu fenomena di bidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan
keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan. Pengertian
manajemen sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pengkontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efisien.
Pemahaman teori akan memudahkan bagi kita untuk memahami berbagai
masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

4
Seorang manajer keuangan harus dapat memahami dasar-dasar dari manajemen
keuangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam
mengetahui perihal konsep dasar keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian manajemen keuangan?
2. Apa saja tujuan dari manajemen keuangan?
3. Apa fungsi dari manajemen keuangan?
4. Apa saja prinsip dari manajemen keuangan?
5. Apa konsep manajemen keuangan?
6. Apa saja peranan dari manajemen keuangan?
7. Apa aktivitas dari manajemen keuangan?
8. Apa tanggung jawab dari manajemen keuangan?
9. Bagaimana analisis sumber dana dan penggunaannya?
10. Apa perbedaan antara manajemen keuangan konvensional dan manajemen
keuangan syariah?
11. Bagaimana prinsip manajemen keuangan syariah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian manajemen keuangan
2. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen keuangan?
3. Untuk mengetahui fungsi dari manajemen keuangan?
4. Untuk memahami prinsip dari manajemen keuangan?
5. Untuk memahami konsep manajemen keuangan?
6. Untuk mengetahui apa saja peranan dari manajemen keuangan?
7. Untuk mengetahui aktivitas dari manajemen keuangan?

5
8. Untuk memahami tanggung jawab dari manajemen keuangan?
9. Untuk mengetahui analisis sumber dana dan penggunaannya?
10. Untuk memahami perbedaan antara manajemen keuangan konvensional
dan manajemen keuangan syariah?
11. Untuk memahami prinsip manajemen keuangan syariah?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang perencanaan,


pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan
menyeluruh.

Berikut definisi manajemen keuangan menurut para ahli yaitu:

1. Liefman mengatakan, manajemen keuangan ialah usaha untuk


menyediakan uang dan menggunakannya untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
2. Suad Husnan mengatakan, manajemen keuangan adalah manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan.
3. Grestenberg mengatakan, manajemen keuangan adalah “How business are
organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use and how
the prof ts business are distributed”. Bagaimana bisnis diatur untuk
memperoleh dana, bagaimana penggunaan mereka dan bagaimana bisnis
prof ts didistribusikan.

6
4. Bambang Priyanto, manajemen keuangan ialah keseluruhan aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien
mungkin.1

B. Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan ialah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.


Seorang manajemen juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar
terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Namun, manajemen keuangan yang
efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi
nilai keefisienan. Tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham, yaitu seperti:

1. Memaksimumkan nilai perusahaan, yang tidak identik dengan


memaksimumkan data per lembar saham (earning per share, EPS).2
2. Secara konseptual, dianggap sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko
3. Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan
pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan
4. Lebih menekankan pada aliran kas dari pada laba bersih
5. Tidak mengabaikan objek sosial dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

C. Fungsi Manajemen Keuangan

1
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan, Edisi 1, Jakarta: Bumi Aksara, hlm:99.
2
Agus Sawir. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT.
Grammedia Pustaka Utama, hlm: 104.

7
Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan sangat berperan penting dalam
menjalankan fungsinya pada berbagai kegiatan keuangan. Berikut beberapa fungsi
dari manajemen keuangan.

1. Perencanaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan
pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Dengan adanya manajemen keuangan maka perusahaan dapat
menggunakan dana untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai
cara.
4. Pencarian Keuangan
Dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi mengumpulkan dana perusahaan serta
menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Dalam hal ini, manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan evaluasi
serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi untuk melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Adapun fungsi utama dari manajemen keuangan yaitu sebagai berikut:

1. Keputusan Investasi (Investment decision)

8
Merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh
lembaga.
Aktiva = hutang + modal (pasiva)
Aktiva = aset yang digunakan untuk menjalankan operasional.
Pasiva = sumber (hutang dan modal)
Aktiva didanai oleh pasiva, keputusan investasi ini merupakan keeputusan
yang paling penting di antara ketiga bidang keputusan karena akan
berpengaruh langsung terhadap:
a. Besarnya rentabilitas investasi, yaitu kemampuan untuk
mengembalikan investasi.
b. Aliran kas lembaga, yaitu setiap keputusan investasi mempengaruhi
arus kas di waktu yang akan datang.
2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
Financing decision adalah keputusan yang berkaitan dengan penetapan
sumber dana yang diperlukan dan penetapan pertimbangan pembelanjaan
yang terbaik (struktur modal yang optimal).
3. Keputusan Pengelolaan Aset (Aset Management decision)
Aset Management decision adalah keputusan yang berkaitan penggunaan
dan pengelolaan aktiva .

D. Prinsip Manajemen Keuangan


      Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil
dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam
membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka diperlukan
pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula.3

Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:


1. Konsistensi (Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi
harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem
keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi.
Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan
3
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan, BPFI-UGM, hlm:104

9
merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam pengelolaan
keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability) : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau
hukum yang melekat pada individu, kelompok, atau organisasi untuk
menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan
pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan
bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai
sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui
bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency) : Organisasi harus terbuka dengan
pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan
aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya
menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta
dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada
sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran
organisasi di tingkat strategik maupun operasional harus
sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup
(viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah
rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat
melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan
keuangannya.
5. Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya,
individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu,
laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui
kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan
baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut

10
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek,
organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui
berhati-hati dalam perencanaan strategik, identifikasi resiko-resiko
keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang
sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem Akuntansi dan
keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan
standar Akuntansi yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap
Akuntan di seluruh dunia dapat mengerti Sistem yang digunakan
organisasi.

E. Konsep Manajemen Keuangan


       Manajemen keuangan adalah manajemen mengenai fungsi keuangan,
dan fungsi Manajemen Keuangan  merupakan bagaimana mempergunakan serta
menempatkan dana yang ada. Fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan harusnya
dilaksanakan dengan baik mengingat fungsi-fungsi yang ada saling berkaitan satu
sama lain. Manajemen keuangan memiliki tiga konsep atau kegiatan yang utama,
yakni :
1. Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh
sumber dana, Baik itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber
dari eksternal perusahaan.
2. Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan
dana yang ada pada berbagai bentuk asset.
3. Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan
setelah dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan
kedalam bentuk aset (aktiva), dana harus dikelola secara efektif dan
efisien.

11
Jadi, dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi
pengambilan keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai
pendanaan, investasi dan manajemen aset (aktiva).4

F. Peranan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi


keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana
(rising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund)
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak
dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi
keputusan berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu
perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus
dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang
bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan
agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan
pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat
berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

4
Lukas Admadjaya. 2008. Manajemen Keuangan dan Aplikasi, Edisi Revisi, Jakarta: Andi Ofset,
hlm:198

12
G. Aktivitas Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas berikut ini:
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana
pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk:
a. Financial Assets (aktiva financial), yaitu selembar kertas berharga
yang mempunyai nilai pasar, sebab memiliki hak memperoleh
penghasilan, misalnya saham, sertifikat deposito, atau obligasi.
b. Real Assets (aktiva riil), yaitu aktiva nyata, misalnya tanah, bangunan,
dan peralatan.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana,
baik dari sumber dana internal maupun sumber dan eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola dengan seefisien
mungkin.

H. Tanggung Jawab Manager Keuangan


Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan
Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana
perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-
aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila
perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka
pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik
Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka
pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat..
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya
berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain

13
meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian
dividen suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2)
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang
telah dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab
manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga jenis :
1. Mengambil keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment decision)
menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari
sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif
investasi yang dinilai paling menguntungkan.
a. Implementasi dari allocation off funds (aktivitas penggunaan dana).
b. Allocation of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentuk working
capital, berupa aktiva lancar atau jangka panjang dalam bentuk
capital investment, berupa aktiva tetap.
c. Tercermin di sisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus
ditetapkan misalnya berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas
atau persediaan, aktiva yang secara ekonomis tidak dapat
dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau diganti.          
2. Mengambil keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing decision)
menyangkut masalah pemulihan berbagai bentuk sumber dana yang
tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif
pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
a. Implementasi dari rasing of funds (aktivitas perolehan dana), meliputi
besarnya dana, jangka waktu penggunaan, asalnya dana serta,
persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.
b. Hasil financing dicision tercermin di sebelah kanan neraca.
c. Raising of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi :
saham preferen, saham biasa, laba ditahan dan cadangan, maupun
eksternal (modal asing) jangka pendek maupun jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payabel
atau open account) utang wesel (notes payable), utang gaji, utang

14
pajak. Sumber dana jangka panjang misalnya, utang bank, dan
obligasi.
3.  Mengambil keputusan dividen (dividend decision) menyangkut masalah
penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai
dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran
dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
a. Berhubungan dengan penentuan persentase dari keuntungan neto yang
akan dibayarkan sebagai cash dividend.
b. Penentuan stock dividend dan pembelian kembali saham.

I. Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya


Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang penting bagi
manajemen keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan
asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk
mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan
proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan
perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut
menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang
mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana. Pada umumnya rasio
keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:
1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya.
2. Rasio Laverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak
dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan
dana yang diperoleh dari kreditur periusahaan.
3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas
manajemen dalam menggunakan sumber dayanya, semua rasio aktivitas

15
melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada
berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas
manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan
investasi perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, dalam pertumbuhan
ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan pengukuran prestasi perusahaan yang
paling lengkap, oleh karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi
pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengambilan.

J. Perbedaan Antara Manajemen Keuangan Konvensional dan Manajemen


Keuangan Syariah
Meski bukan negara Islam, Indonesia dikenal sebagai negara berkembang
dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sebagai negara dengan jumlah
penduduk beragama Islam terbesar, maka diperlukan suatu sistem pengelolaan
keuangan yang sesuai dengan prinsip prinsip Agama Islam. Dari sinilah timbul
gagasan untuk membentuk sistem manajemen keuangan syariah.
Jika dibanding dengan sistem manajemen keuangan konvensional,
sistem manajemen keuangan syariah terbilang masih baru. Namun demikian
sistem manajemen yang menerapkan prinsip keuangan Islami ini diterima oleh
masyarakat Indonesia dengan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya aset
yang dikelola oleh berbagai jenis lembaga keuangan syariah.
Manajemen keuangan model syariah di Indonesia mulai diperkenalkan sejak
tahun 2017. OJK memperkenalkan sistem keuangan baru ini secara besar-besaran
karena prospek keuangan Syariah di Indonesia sangatlah besar. Untuk mengetahui
lebih detail tentang model keuangan syariah berikut adalah Penjelasan
tentang manajemen keuangan syariah dan prinsipnya.

Manajemen keuangan Syariah

16
Secara umum manajemen keuangan syariah bisa diartikan sebagai suatu
model pengelolaan keuangan yang berdasarkan syariat ajaran Islam. Saat kita
menjalankankan bisnis, segala aktifitas keuangan harus sesuai dengan prinsip
ajaran Islam. Sumber dana, pengelolaan, pembelanjaan dan pengalokasian dana
harus sesuai dengan Syariah Islam.
Keuangan jenis ini dikenalkan dengan maksud agar masyarakat bisa
menjalankan aktivitas bisnisnya dengan aman dan nyaman. Dengan menggunakan
manajemen berbasis syariah, umat Islam tahu bahwa semua transaksi keuangan
yang dilakukan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Agamanya.
Keuangan yang sesuai dengan syariat Islam kini menjadi trend baru dalam dunia
keuangan di Indonesia. Meningkatnya animo masyarakat untuk menjalankan
ajaran islam dengan baik membuat jasa keuangan Syariah banyak diminati.
K. Prinsip – prinsip Manajemen Syariah
Prinsip keuangan syariah meliputi 3 hal besar yaitu cara memperoleh uang,
cara pembelanjaan keuangan dan profesi keuangan.

1. Dari sisi memperoleh uang


Berbeda dengan sistem konvensional, cara mendapatkan uang dalam bisnis
Syariah tidak bisa sembarangan. Segala bentuk transaksi keuangan yang
bertentangan dengan ajaran Islam harus dihindari. Berikut adalah larangan
transaksi dalam ajaran islam:
a. Melakukan transaksi dengan objek atau benda yang haram
b. Transaksi riba
c. Gharar atau transaksi yang tidak jelas kepastianya
d. Transaksi maisir atau transaksi yang berbau spekulasi
e. Adanya unsur suap atau riswah
f. Terdapat unsur tadlis atau penipuan
g. Transaksi maksiat dan transaksi yang zalim.

2. Dalam hal profesi

17
Selain itu kita juga harus menjalankan profesi yang sesuai dengan ajaran
Agama Islam. Profesi seperti pedagang dan penyedia jasa harus menjalankan
aktivitasnya sesuai dengan syariah Agama Islam. Hal ini penting agar harta atau
uang yang didapat sesuai dengan poin pertama.

3. Dari Sisi Pembelanjaan


Pembelanjaan dalam menajemen keuangan Syariah harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak melanggar Syariah Islam. Keuangan keluarga syariah misalnya
tidak boleh membelanjakan hartanya di tempat maksiat. Jadi lembaga keuangan
syariah tidak boleh berinvestasi di bisnis yang dilarang oleh agama islam.
Pengusaha yang menjalankan bisnisnya secara syariah juga harus menjalankan
bisnisnya sesuai dengan ajaran Islam.
Manajemen keuangan syariah adalah manajemen keuangan yang sesuai
dengan syariah Agama Islam. Manajemen keuangan jenis ini sangat cocok bagi
masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Dengan manajemen
Syariah kita bisa terhindar dari segala macam transaksi keuangan yang dilarang
oleh Agama Islam.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen sangat penting terutama dalam sebuah organisasi ataupun
perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, sampai pada penghasilan suatu tujuan yang akan dicapai dengan baik
dan maksimal.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, penvcrian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber dana
dan menggunakannya dengan sefektif mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang dimbil dalam
rangka menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Untuk itu dalam membangun
sistem manajemen keuangan yang baik, perlu untuk kita memahami serta
mengidentifikasi hal yang terkait dalam manajemen keuangan.

19
B. Saran
Konsep manajemen adalah ilmu yang diterapkan pada semua aspek sebagai
tatanan dalam kehidupan ini yang perlu diterapkan dan bukan hanya dalam sebuah
organisasi atau perusahaan saja, melainkan juga untuk kita sebagai individu yang
harus mempunyai manajemen dalam kehidupannya yang terarah dan teratur serta
dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik, terutama dalam manajemen
keuangan pribadi kita.

DAFTAR PUSTAKA

Admadjaya, Lukas. 2008. Manajemen Keuangan dan Aplikasi, Edisi Revisi,


Jakarta: Andi Ofset.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan, Edisi 1, Jakarta: Bumi Aksara.
Sawir, Agnes. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan, BPFI-UGM.

20

Anda mungkin juga menyukai