Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

PENDIDIKAN AGAMA KATOKLIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : ROSINA BIAF

NIM : 2106040071

SEMESTER : SATU (I)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
RENUNGAN KITAB SUCI (LUKAS 11:29-32)

Pada sebuah pembatas buku, saya menemukan sebuah tulisan yang sudah mulai kabur
berbunyi begini: “Beberapa orang mencintaimu karena dirimu, Allah mencintaimu karena Dia
adalah Dia.” Saya membaca kalimat beberapa kali sambil bertanya-tanya apa maksud dari tulisan
ini. Pertanyaan ini akhirnya membawa saya sampai pada kesadaran bahwa Allah itu adalah
kasih. Manusia mencintai dan mengasihi kita karena penampilan fisik atau apa yang tampak atau
kelihatan di mata orang, sedangkan Tuhan mengasihi kita karena Dia adalah kasih. Dia
menciptakan matahari untuk semua orang yang jahat dan baik. Ia juga menurunkan hujan bagi
orang benar dan orang-orang yang tidak benar (Mat 5: 45).

Tuhan mengasihi semua orang. Ia memiliki rencana untuk menyelamatkan semua orang.
Nabi Yunus menjadi inspirasi bagi kita bagaimana orang mau menjauh dari Tuhan mengalami
musibah dan kembali lagi kepada Tuhan. Hanya kasih Allah yang dapat mengubah hidup
manusia. Arti nama Yunus sendiri adalah: merpati. Merpati juga menjadi simbol perdamaian.
Karena itu, nama Yunus juga sering diartikan sebagai “pembawa damai”. Ketika ia dipaggil
Tuhan untuk mempertobatkan Niniwe dari segala kejahatannya, ia justru melarikan diri ke
Tarsis. Karena mengingkari panggilan Tuhan, maka ia masuk ke dalam perut ikan tiga hari dan
tiga malam lamanya (Yun 1:1-17). Tetapi, Yunus akhirnya berhasil mempertobatkan orang-
orang Niniwe dan karena itu murka Tuhan tidak jadi turun atas mereka. Orang-orang Niniwe
yang seharusnya dimusnahkan Tuhan, akhirnya selamat karena mereka mendengarkan Yunus,
utusan Tuhan itu.

Penginjil Lukas mengisahkan bahwa pada suatu kesempatan Yesus mengungkapkan rasa
kesalnya karena orang-orang meminta suatu tanda untuk membuktikan siapakah diri-Nya yang
sebenarnya. Dalam bacaan injil tadi timbulah sebuah pertanyaan Mengapa mereka meminta
tanda? Jawabannya adalah Sebab mereka heran dan kagum akan semua yang Yesus lakukan
dalam kata dan karya. Mereka tahu dengan sangat baik siapa Yesus dan keluarganya. Bagaimana
mungkin, Yesus yang adalah anak tukang kayu itu, bisa berkata-kata dengan penuh wibawa dan
kuasa, bahkan melakukan karya-karya besar dan ajaib.

Terhadap mereka ini, Yesus mengatakan bahwa hanya ada satu tanda bagi angkatan yang
jahat yakni tanda Yunus. Yunus telah menjadi utusan yang mempertobatkan Niniwe dengan
masuk ke dalam perut ikan tiga hari dan tiga malam lamanya(Yun 1:17). Anak manusia juga
akan masuk ke dalam perut bumi dan bangkit pada hari yang ketiga. Kebijaksanaan Yesus adalah
melakukan seluruh kehendak Bapa dan setia sampai wafat di kayu salib untuk keselamatan
manusia. Kesetiaan itu ditunjukkan dengan masuk ke dalam perut bumi dan berhasil
mengalahkan maut seorang diri. Segala yang Yesus lakukan ini melebihi Salomo yang tidak setia
kepada Yahwe, tetapi lebih setia kepada para istrinya. Yesus melebihi Salomo! Yesus juga
melebihi Yunus. Yunus merasa takut dan melarikan diri ke Tarsis, sedangkan Yesus tidak
merasa takut dengan kematian. Karena cinta dan ketaatan-Nya kepada Bapa, Ia rela menanggung
penderitaan bahkan wafat di salib.
Yesus itu lebih dari segalanya. Banyak kali kita mungkin lupa sehingga lebih
mengandalkan dan mengidolakan manusia. Kita mungkin lebih senang memasang artis-artis
Korea idola kita di kamar kita ketimbang memasang salib atau gambar Yesus. Hari ini kita
diingatkan lagi supaya jangan menjadi angkatan yang jahat. Kita diingatkan lagi, jika kita punya
persoalan hidup, pergumulan hidup, beban-beban hidup, kembalilah kepada Yesus. Masalah dan
persoalan hidup itu kecil karena kita memiliki Yesus yang jauh lebih besar dan agung. “Segala
perkara dapat kutangung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”, begitu nasihat St. Paulus
untuk kita . Oleh karena itu, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang
memelihara kamu”. Yesus itu lebih dari segalanya, maka mari kita mengasihi Dia lebih dari
segalanya. Amin

Anda mungkin juga menyukai