Anda di halaman 1dari 35

POTENSI BISNIS PRODUK

BIOENERGI DAN LISTRIK BERBASIS


AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT
Syukri M Nur dan Jusri Jusuf

Jakarta, 27 Juni 2014

1
PERINGATAN !!!
 Proposal ini hanya untuk disampaikan secara
resmi kepada calon mitra investasi dan mitra
kerja kami.
 Jika anda membutuhkan Informasi rinci dan
teknis, maka dipersilakan menghubungi
manajemen perusahaan kami.
 Teknologi dan Sistem produksi dalam
proposal ini dilindungi oleh Paten
Internasional.
2
Daftar Isi
• Pendahuluan  4
• Masalah dan Tantangan  12
• Sistem dan Teknologi  15
• Ragam Produk  20
• Kualitas Produk  22
• Target Pasar  26
• Keuangan  28
• Penawaran Kerjasama  31
• Penutup  35
3
4
Menuju Agroindustri Sawit Lestari

Konsep agroindustri kelapa sawit yang lestari (Sustainability) Indonesia harus


mampu mendayagunakan potensi teknologi, manajemen, pasar, keuangan,
dan hukum pada sumberdaya alam Indonesia untuk menghasilkan Pangan-
Papan-Energi demi mencapai peningkatan kualitas kehidupan bersama.

5
Perubahan Paradigma

6
Revitalisasi Paradigma
Agro-Industri Sawit
Paradigma Lama Agroindustri Kelapa Sawit:
• Hanya berorientasi pada produksi CPO untuk Bahan Industri Pangan
dan Sedikit Bioenergi (Energi Terbarukan) melalui POME.
• Pendapatan Tunggal hanya dari CPO, sedangkan pengeluaran terjadi
pada penyediaan solar untuk listrik bagi pabrik dan perumahan,
serta operasional lainnya.
• Biaya operasional akan terkuras jika akan mengatasi limbah pabrik
kelapa sawit dan CSR.
• Pengembalian modal investasi akan butuh WAKTU LAMA.
• Rentan pada isu lingkungan --> Pencemaran tanah dan air

7
Paradigma Lama
PARADIGMA LAMA PENGELOLAAN
AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT

PABRIK
TANDAN BUAH
KELAPA CPO
SEGAR
SAWIT

SOLAR US$
INDUSTRI

LIMBAH SAWIT

Masalah
Perumahan Karyawan
Lingkungan
dan
Masyarakat

8
Revitalisasi Paradigma
Agro-Industri Sawit
Paradigma Baru Agroindustri Kelapa Sawit.
• Berorientasi pada produksi pada Food-Fiber-Fuel (Pangan-Papan-Energi),
• Pendapatan dari multi produk (CPO, Pupuk, Bioenergi dan Listrik).
• Mengubah masalah jadi solusi  Berarti juga mengubah produk yang tak berharga
menjadi bernilai ekonomi. Persoalan limbah sawit teratasi TUNTAS.
• Menghindari penambahan beban biaya operasional akibat kebutuhan solar untuk
listrik bagi perumahan karyawan, bahkan mampu berkontribusi pada penyediaan
listrik bagi daerah.
• Berorientasi pada peningkatan nilai ekonomi pada sistem agroindustri dengan
mendayagunakan teknologi dan ketersediaan pasar.
• Pengembalian modal investasi akan SINGKAT (CAPEX  -- OPEX ).

9
Paradigma Baru

10
Perbedaan Paradigma
NO PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
1. Produk
 Hanya CPO  CPO, Pupuk, Bahan Kimia, Listrik mulai
dari 3,8 M sampai dengan kebutuhan.
(10MW <)
 Limbah Pabrik Kelapa Sawit  Minimum
2 Biaya Operasional
 Solar untuk listrik besar  Biaya solar jadi Minim
 Biaya Pupuk  Biaya pembuatan pupuk jadi minim
3 Pendapatan
 Hanya CPO  CPO, Pupuk, Chemicals, Listrik
4 Tambahan Investasi
 Tak ada  Ada Tambahan Investasi
5  Keuntungan Tetap  Keuntungan Bertambah besar dan
Cepat seiring dengan Penambahan
Kapasitas Produksi (CAPEX  -- OPEX )

11
12
Tantangan Agroindustri Sawit
• Umumnya teknologi di PKS adalah
teknologi lama (konsumsi energi dan
emisi tinggi
• Limbah cair dan padat dari PKS tidak
sepenuhnya dimanfaatkan dan
berdampak pada pencemaran
lingkungan.
• Umumnya lokasi PKS ditengah
perkebunan yang jauh dari jangkauan
suplai listrik dan bahan bakar.

13
Limbah Sawit

14
15
Sistem Produksi Gas dan Biocoal

16
German-Kilns
Carbonization Plant Technology
 Penemu teknologi menjelaskan
dan menyatakan bahwa sistem ini
adalah Gasifikasi Kontinyu
(continuous gasification). Produk
utamanya adalah biocoal dan
limbah gas panas yang terjadi akan
didayagunakan untuk
membangkitkan listrik selama
proses karbonisasi.
 Limbah tersebut dapat didaur
ulang untuk pengeringan,
pendinginan, bahkan
pembangkitan listrik dengan
menggunakan organic rankine
cycle atau panel parabolic yang
mampu mendayagunakan panas.

17
Skema Dasar Pabrik

18
Sistem Pembangkit Listrik

19
20
Listrik – Biocoal – Bahan Kimia

 Listrik 3.8 MWe - 10 MWe

 Biocoal – Biocokes

 Bahan Kimia (Asam cuka)

21
22
Perbandingan Kandungan Energi
Biomass-Biocoal-Coal
% by Mass
Type of Energy Products kCal/kg MJ/kg O/C H/C References
O H C N S Ash
PALM OIL
EFB (dry-Natural) 4,068 17.02 43.40 5.46 45.53 0.46 0.04 5.12 0.95 0.12 1
o
EFB (torrified at 300 C) 4,878 20.41 43.19 4.38 49.56 1.27 0.02 1.58 0.87 0.09 1
EFB (Biocoal) 7,490 31.34 4.25 1.83 83.90 1.42 0.05 8.15 0.05 0.02 2

PKS (dry-natural) 4,728 19.78 42.01 5.86 46.68 1.01 0.06 4.38 0.90 0.13 1
PKS (torrified at 300o C) 5,182 21.68 36.66 5.08 54.21 0.50 0.02 3.53 0.68 0.09 1
PKS (Biocoal) 8,140 34.06 4.39 2.25 88.80 0.93 0.01 3.58 0.05 0.03 2

PF (dry-natural) 4,687 19.61 46.92 5.89 42.66 1.12 0.09 3.32 1.10 0.14 1
PF (Torrified at 300o C) 5,299 22.17 40.03 4.87 48.60 2.14 0.09 4.26 0.82 0.10 1
PF (Biocoal) 7,150 29.92 4.54 1.83 80.80 1.85 0.06 10.60 0.06 0.02 2

The Best Coal of Indonesia


Gunung Bayan I 7,000 29.29 15.0 3
Prima Coal 6,700 28.03 5.0 3
Stratification of Coals
Anthracite 7,056 29.52 5.00 2.90 80.00 0.90 0.70 10.50 0.06 0.04 4
Semiantracite 7,556 31.61 5.00 3.90 80.40 1.10 1.10 8.50 0.06 0.05 4
Low-vilatile bituminous 7,972 33.36 5.00 4.70 81.70 9.40 1.20 6.00 0.06 0.06 4
High-volatile bituminous A 7,667 32.08 9.30 5.30 75.90 1.50 1.50 6.50 0.12 0.07 4
High-volatile bituminous B 6,944 29.06 13.80 5.50 67.80 1.40 3.00 8.50 0.20 0.08 4
High-volatile bituminuous C 6,111 25.57 20.80 5.80 59.60 1.10 3.50 9.40 0.35 0.10 4
Sub-bituminous B 5,000 20.92 29.50 6.20 52.50 1.00 1.00 9.80 0.56 0.12 4
Lignite 3,833 16.04 44.00 6.90 40.10 0.70 1.00 7.30 1.10 0.17 4

23
Perbandingan Biocoal vs Batubara

% by Mass
Type of Energy Products kCal/kg MJ/kg O/C H/C References
O H C N S Ash
EFB (Biocoal) 7,490 31.3 4.25 1.83 83.90 1.42 0.05 8.15 0.05 0.02 2
PKS (Biocoal) 8,140 34.1 4.39 2.25 88.80 0.93 0.01 3.58 0.05 0.03 2
PF (Biocoal) 7,150 29.9 4.54 1.83 80.80 1.85 0.06 10.60 0.06 0.02 2
Natural Coal (High Rank) 7,972 33.4 5.00 4.70 81.70 9.40 1.20 6.00 0.06 0.06 4
Note:
1. https://www.ecn.nl/phyllis2/ EFB: Empty Fruit Bunch
2. Data of Our Products PKS: Palm Kernel Shell
3. http://www.bayan.com.sg/index.php/coal-quality PF: Palm Oil Fiber
4. Rezaiyan and Cheremisinoff (2005)

24
UPGRADING SYSTEM
UPGRADING SYSTEM
INDICATORS
Torrefaction Slow Pyrolisis Thermolysis

Energy Content ≤ 24 GJ ≤ 26 GJ ≤ 33 GJ

Sulphur Yes Low No

Phospor Yes Low No

Moisture (%) ≥5 ≥5 ≥1

Electricity (MW) kW kWe MWe

Heat Yes Yes Yes

25
26
Korea Selatan
No Nama Kota Kebutuhan
Listrik
1. Chungchangnam, Do 50 MW
2. Wonju City 100 MW
3. Pusan Nort Port 50 MW
Total 200 MW

Pembangkit listrik di tiga kota di Korea


Selatan ini membutuhkan bahan baku
energi terbarukan dalam jumlah
setara 2.000.000 ton/tahun.

27
28
Investasi dan Pendapatan

29
SUMBER PENDAPATAN ANDA !
1. Penjualan Listrik
2. Penjualan Biocoal
3. Penjualan Bahan Kimia (Acetic Acid,
dll)\
4. Green Oil (Optional dan Perlu
tambahan investasi).
5. Pupuk Organik
30
31
Pilihan Penawaran Kerjasama
1. Investasi Penuh dari Mitra Indonesia, dan
Posisi Kami (Tim Bioenergi Nusantara)
sebagai hanya konsultan teknik dan
teknologi.
2. Berbagi Investasi: Indonesia-Korea Selatan.
(Tim Bioenergi Nusantara hanya Konsultan)
3. Berbagi Investasi: (Indonesia-Jerman) – Korea
Selatan. (Tim Bioenergi Nusantara
mendapatkan bagian saham).

32
CONTOH KERJASAMA
DENGAN JERMAN
No Jenis Investasi Mitra Jerman Mitra Indonesia
1 Bahan Baku Cangkang Sawit, Tandan
kosong, serabut sawit
2 Penyediaan Teknologi Pembangkit Listrik dan
Biocoal, bahan kimia
3 Operasional Pabrik Bersama-sama (Kendali Kualitas BGE)
4 Investasi dan biaya 40% 60 %
operasional
5 Keuntungan Neto Penjualan Produk
 Listrik untuk PKS 1,2 MW 0 100 %
 Listrik untuk PLN 10 MW 70 % 30%
Biocoal 55 % 45 %
Bahan Kimia 55 % 45 %
6 Masa Kontrak Kerjasama Minimal 15 Tahun

33
Langkah Lanjutan:
• Penyusunan Tim Kerja dan fasilitas Kerja, serta
dukungan legalitas, program kerja dan kebutuhan
anggaran.
• Komunikasi dan pembukaan jaringan kerja untuk
sistem dan teknologi serta fasilitas dukungan
keuangan dari Jerman.
• Kontrak Kerja untuk sistem dan teknologi Jerman,
dan legalitas kontrak dengan mitra Jerman.
• Rincian Program kerja dan waktu pelaksanaannya
akan ditentukan setelah ada kesepakatan kerja.
34
Penutup

BIOENERGI NUSANTARA
(www.bioenerginusantara.com)
Jalan Malabar Ujung No 27 RT 04/03 Tegal
Manggah Bogor 16144
info@bioenerginusantara.com
35

Anda mungkin juga menyukai