Anda di halaman 1dari 14

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

HALUSINASI : MENGHARDIK HALUSINASI ( SESI 2)

Proposal

Disusun oleh
Kelompok 5

Fanny Dwi Agustina ( 319007 )


Rahmi Rahmawati ( 319016 )
Siti Halimatu Sadiah ( 319021 )
Devi Triani ( 319083 )
Tri Oktavia Indrianti ( 319106 )
Irfan Mochamad Faisal ( 319095 )
Yoga Adi Pratama ( 319109 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal
tentang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Menghardik Halusinasi.

Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Terapi Aktivitas Kelompok. Semoga
proposal ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya proposal
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata
yang kurang berkenan dan kami mohon kritik serta saran yang dapat membangun
demi perbaikan di masa depan.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita. Aamiin.

Bandung, Februari 2020

Penyusun

(kelompok 5)

1
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. Topik
Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi (SESI 2): menghardik halusinasi.
Terapi aktifitas kelompok TAK: halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam
kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera.

B. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia selalu diikuti
gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan terapi aktivitas
kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tergolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu mengontrol
dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerja sama dan
tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempresepsikan simulasi

yang dilakukan sehingga dapat mengontrol halusinasinya.

2. Tujuan khusus

a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk


mengatasi halusinasi.
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

2
D. Pengorganisasian

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari/tanggal : Jumat, 21 Februari 2020

Jam : 08.00 s/d Selesai.

Tempat : Ruang Merpati

Lamanya : 25 menit

2. Tim Terapis dan Peran

a. Leader
Tugas :
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
2) Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi
aktivitas kelompok.
3) Membuka acara.
4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
5) Memimpin diskusi kelompok.
6) Menutup acara diskusi.
b. Co Leader
Tugas :
1) Mendampingi leader.
2) Mengambil posisi leader jika pasif.
3) Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader.
4) Menjadi motivator.
c. Fasilitator
Tugas :
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalannya terapi aktivitas kelompok.
d. Observer
Tugas :

3
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format
yang tersedia).
2) Mengawasi jalannya terapi aktivitas kelompok dari mulai
persiapan, proses, hingga penutup.

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

F. Media dan Alat

1. Kertas HVS dan spidol

2. Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK) sebelumnya

G. Pemetaan

L CL

P O

F P

P F

H. Langkah-langkah Kegiatan

1. Tindakan Keperawatan :
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

4
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari Terapis kepada klien.
b) Klien dan terapis pakai papan nama.
2) Evaluasi / Validasi.
a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi,
waktu, situasi, dan perasaan.
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara
mengontrol halusinasi (menghardik Halusinasi).
b) Menjelaskan aturan main, yaitu :
 Jika ada klien ang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta ijin pada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan harus dari awal sampai
selesai.
c. Tahap Kerja
1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai
semua klien mendapat giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu :
“Pergi,.jangan gangu saya”, “Saya mau bercakap-cakap
dengan…”.
5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardikhalusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis
berurutan searah jarum jam sampai semua peserta mendapat
giliran.

5
6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat klien selesai menghardik halusinasi.
d. Tahap Terminasi.
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana Tindak Lanjut
a) Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara yang telah
dipeljari jika halusinasi muncul.
b) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.

I. Strategi Pelaksanaan

1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bapak-bapak, masih ingat dengan saya bukan..?”
b. Validasi
“Bagaimana tidurnya semalam..? Nyenyak tidak..? Bagus…Oh
ya..masih ingat tidak hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi
kelompok tentang apa..? Bagus,ternyata masih pada ingat semua ya..”
c. Kontrak
“Baiklah…hari ini kita akan melakukan salah satu kegiatan mengontrol
halusinasi yaitu dengan cara menghardik… Sudah siap semua Bapak,

6
Oke.. ingin berapa lama ini nanti kegiatan kita? Setuju...20 menit saja
seperti kemarin ya.. Mari kita mulai..”
2. Fase Kerja
“Sebelum kita mulai, ada yang ingin bertanya tidak? Baiklah, karena
tidak ada kita langsung mulai saja ya.. Jadi, ketika suara-suara itu
datang..Bapak, bisa mengatakan hal seperti ini..” Pergi,.jangan ganggu
saya”, “Saya tidak mau mendengar suara Anda dan saya mau bercakap-
cakap dengan…” Bagaimana..bisa kan? Coba tolong dipraktekkan satu
per satu tapi dengan undian bola ini ya, dimulai dari kiri terus berputar
searah jarum jam dan ketika musik berhenti yang terakhir memegang bola
ini nanti yang akan praktek dulu dan begitu seterusnya ya..jadi biar adil
dan merata semua mendapat giliran.. Oke..kita mulai sekarang..”
Wah..bagus sekali yang telah dilakukan bapak...beri tepuk tangan untuk
keberhasilan bapak.. karena telah sukses melakukannya.. Nah sekarang
kita mulai lagi undiannya…
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak - bapak setelah melakukan kegiatan ini?
Wah saya sangat bangga dengan bapak - bapak karena mampu
memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik..
tepuk tangan untuk semua..”
b. Rencana Tindak lanjut
“Karena semua telah berhasil melakukan cara menghardik, misalkan
suara-suara itu datang lagi jangan lupa untuk menerapkannya jika
halusinasi suara itu muncul lagi.. sudah mengerti bapak - bapak?
Bagus…Oh ya, saya lupa bilang..jangan lupa juga untuk
memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan harian seperti yang
kemarin ya…”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah..karena waktu kesepakatan kita telah berakhir..bagaimana
kalu besok kita melakukan terapi lagi dengan cara yang lain yaitu

7
dengan melakukan kegiatan..? Setuju semua? Baiklah, besok mau
terapi kelompok lagi dimana dan jam berapa? Oke..seperti hari ini
lagi ya..baiklah..sekarang bapak - bapak bisa melanjutkan
kegiatannya lagi.. Selamat siang...”

J. Evaluasi dan Dokumentasi

Nama Klien
No. Aspek yang dinilai Ai
Nurhayati Susilawati Maryati
Hasanah Kurniawti
Menyebutkan cara
yang selama ini
1. 15 20 15 10 10
digunakan mengatasi
halusinasi
Menyebutkan cara
3. mengatasi halusinasi 15 20 15 15 15
dengan menghardik
Memperagakan
4. 20 20 20 20 20
menghardik halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan dengan ketentuan nilai 20 jika
klien mampu melakukan dengan maksimal dan beri nilai 15 jika klien
melakukan sebagian, dan beri nilai 10 jika klien dibimbing, dan beri nilai 0
jika klien tidak dapat melakukan sama sekali.

8
Laporan Dokumentasi

9
ASPEK NON VERBAL

Nama Klien
Aspek yang
No Ai
dinilai Nurhayati Susilawati Maryati Kurniawati
Hasanah
1 Kontak mata 20 20 20 20 20
2 Duduk Tegak 15 20 15 10 10
3 Menggunakan
bahasa tubuh 15 20 15 15 15
yang sesuai
4 Mengikuti
20 20 20 20 20
kegiatan dari awal
Jumlah 70 80 70 65 65

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan dengan ketentuan nilai 20 jika
klien mampu melakukan dengan maksimal dan beri nilai 15 jika klien
melakukan sebagian, dan beri nilai 10 jika klien dibimbing, dan beri nilai 0
jika klien tidak dapat melakukan sama sekali.

K. Susunan Pelaksanaan

1. Susunan perawat pelaksanaan TAK

a. Leader : Devi Triani

b. CO leader : Yoga Adi Pratama

c. Fasilitator : Rahmi Rahmawati, Siti Halimatu Sadiah, Tri Oktavia

Indrianti, Irfan Mochamad Faisal

d. Observer : Fanny Dwi Agustina

10
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut:

No. Nama Masalah Keperawatan


1. Nurhayati Halusinasi
2. Susilawati Halusinasi
3. Ai Hasanah Halusinasi
4. Maryati Halusinasi
5. Kurniawati halusinasi

L. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah

1. Tata tertib pelaksanaan

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai

c. Perserta berpakaian rapi, bersihan dan sudah mati

d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan

TAK

e. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta

mengangkat tangan kanan dan berbibacara setelah dipersilahkan

oleh pembimbing

f. Peserta dilarangan keluar sebelum acara TAK selesai

g. Apabila wktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK

belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota

untuk memperpanjang waktu TAK

2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK

a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK,

namunpada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah

11
yang di ambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah

diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota

kelompok lainnya.

b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader

memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan

tidak boleh dilakukan.

c. Apabila dalam pelaksanaan dalam anggota kelompok ada yang

tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan

kesepakatan ditegur terlebih dahulu, dan bila masih tidak

kooperatif maka dikelurkan dari kegiatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep.
(2004).Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC.

Stuar, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.
Yosep, Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

13

Anda mungkin juga menyukai