Anda di halaman 1dari 13

Laporan Rekayasa Ide

Tugas Matakuliah : PPKn Kelas Rendah SD/MI

Parent Day Sebagai Terobosan Pendidikan di Indonesia yang Efektif

Oleh :

Rahma Wati Matondang / 1720500012

Delvia Sahri / 1720500057

Tuty Alawiyah / 1720500119

Dosen pengampu:
Maulana Arafat Lubis
NIDN : 2003099101

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan Laporan Rekayasa Ide yang sistematis dengan berusaha
semaksimal mungkin untuk menjadi laporan yang dapat dikatakan
rampung dan memiliki isi yang intelektual seperti yang dihadapkan pada
kita pada saat ini dan akan menjadi pembahasan yang menarik .
Untuk itu penulis bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
mata kuliah sebagai mana sudah biasanya menjadi kewajiban sebagai
penuntut ilmu , yang masih membutuhkan banyak ilmu dari berbagai
sumber untuk dapat mengembangkan intelektual penulis. Laporan
Rekayasa Ide ini penulis mengambil judul “ Parent Day, sebagai
terobosan pendidikan di Indonesia yang efektif ” sebagai syarat dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah PPKn.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang tulus
untuk :
1. Maulana Arafat Lubis, M. Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah
PPKn
2. Kedua orangtua yang senantiasa mendoakan penulis agar menjadi
individu yang baik.
3. Teman-teman seperjuangan yang selalu menguatkan penulis.
Semoga makalah ini memberikan manfaat yang baik untuk kita semua
dan kelemahan maupun kekurangan murni berasal dari penulis yang
masih dalam tahap belajar.

Padangsidimpuan, 02 Mei 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PEMGANTAR ……………………………………………………2
DAFTAR…………………………………………………………………...3
RINGKASAN …………………………………………………………….4
Bab I PENDAHULUAN ………………………………………………....5
A.Latar Belakang……………………………………………………....5
B.Tujuan Penulisan …………………………………………………...6
C.Manfaat Penulisan ………………………………………………….6
Bab II PEMBAHASAN ………………………………………………....7
A.Kondisi Pendidikan Indonesia Saat ini…………………………….7
B. Solusi yang ditawarkan…………. ………………………………...8
C.Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu terwujudnya
Parent Day………………………………………………………9
D. Langkah yang strtegis untuk mweujudkan Parent Day………….11
BAB III PENUTUP …………………………………………………….12
A. Kesimpulan……………………………………………………….12
B. Saran ……………………………………………………………..,,12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...13

3
RINGKASAN
Parent Day yaitu suatu hari ketika yang mengajar bukan guru
sebagaimana hari-hari biasa , melainkan orangtua siswa dan warga masyarakat
lainnya yang memiliki keahlian di bidang tertentu yang diperlukan siswa dan
mempunyai komitmen di bidang pendidikan. Parent Day merupakan terobosan
pendidikan yang efektif, siswa bisa mendapatkan ilmu baru yang disampaikan
secara menarik oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidangnya. Para
wali murid dan juga anggota masyarakat yang lain di sekililing kita banyak
memiliki keahlian dan pengalaman di berbagai bidang seperti dokter, dosen,
polisi, pedagang, pengrajin, pengusaha, dan lain sebagainya. Mengapa hal ini
tidak dimanfaatkan?
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas program Parent day
dalam Laporan rekayasa ide. Semoga memberikan saran yang cemerlang untuk
pendidikan yang lebih baik di Indonesia, agar tercapainya tujuan pendidikan
sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan system pendidikan yang telah
diuraikan A. Qodry Azizi, penulis akan mencoba memberikan solusi dari
beberapa kelemahan saja, yaitu Sistem pendidikan nasional kurang
mempertimbangkan kenyataan di masyarakat, dan Sistem pendidikan yang
dilaksanakan kurang beriorentasi kepada penumbuhan kreativitas dan
produktivitas siswa inovatif yang ingin tahu.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan sangatlah sederhana, tidak
terlalu membutuhkan persiapan yang besar. Pihak sekolah hanya perlu
mengadakan pertemuan dengan para orangtua murid , membahas apakah para
orangtua siap dan mau untuk diundang ke sekolah sebagai narasumber atau
pendidik dalam jangka wakttu sehari. Dengan jumlah siswa yang begitu banyak,
tentunya pasti beberapa dari orangtua mereka bersedia dan berkempatan untuk
memberikan pengetahuannya. Para orangtua mungkin berlomba-lomba
memberikan pengetahuannya karena ada anaknya di sekolah tersebut, yang bisa
menjadikannya bangga sebagai orangtua, sehingga para orangtua siswa mungkin
saja menjadi guru dalam satu hari tanpa pamrih.

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Orang sering bertanya, “Mengapa dia jatuh miskin?” ; “mengapa
orang itu belum beranjak dari hidupnya yang susah?” ; atau mengapa
orang itu hidupnya menggelandang, menganggur, atau menjadi benalu
bagi yang lain?” Jawaban yang kerap kali diajukan adalah karena
pendidikan. Sebab, pendidikan diyakini memberikan peran sentral bagi
keberlangsungan hidup seseorang. Corak kehidupan seseorang bergantung
pada seberapa besar volume orang itu menjadi pembelajar di sekolah
kehidupan ini. Setiap tempat di bumi ini adalah sekolah, setiap orang bisa
menjadi guru dalam pendidikan kehidupan. Ilmu tidak hanya dapat
diperoleh di bangku sekolah, atau diterima oleh guru atau dosen di kelas.
Asalkan mau mengambil pelajaran dan belajar, maka ilmu itu akan
didapat.
Pendidikan diyakini bahwa selain memberikan amunisi masa
depan, pendidikan juga memiliki dialektikal dengan transformasi sosial
masyarakat. Kerangka sosiologi memberikan pengertian bahwa system
pendidikan dibangun guna melaksanakan ‘amanah masyarakat’ untuk
menyalurkan siswanya ke posisi-posisi tertentu.
Oleh sebab itu, untuk menyalurkan siswa ke posisi tertentu yang
ada di masyarakat. Penulis menyarankan untuk menjadikan adanya Parent
Day di setiap sekolah.
Parent Day yaitu suatu hari ketika yang mengajar bukan guru
sebagaimana hari-hari biasa , melainkan orangtua siswa dan warga
masyarakat lainnya yang memiliki keahlian di bidang tertentu yang
diperlukan siswa dan mempunyai komitmen di bidang pendidikan. Parent
Day merupakan terobosan pendidikan yang efektif, siswa bisa
mendapatkan ilmu baru yang disampaikan secara menarik oleh orang-
orang yang memiliki kompetensi di bidangnya. Para wali murid dan juga

5
anggota masyarakat yang lain di sekililing kita banyak memiliki keahlian
dan pengalaman di berbagai bidang seperti dokter, dosen, polisi,
pedagang, pengrajin, pengusaha, dan lain sebagainya. Mengapa hal ini
tidak dimanfaatkan?
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas program Parent
day dalam Laporan rekayasa ide. Semoga memberikan saran yang
cemerlang untuk pendidikan yang lebih baik di Indonesia, agar tercapainya
tujuan pendidikan sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.

B. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai, yaitu :
1. Untuk menjadikan pendidikan yang lebih efektif dengan adanya
Parent Day
2. Untuk memberikan saran kepada para tenaga pendidik atau pihak
sekolah agar membiarkan siswa mendapatkan ilmu langsung dari
ahlinya.
3. Dengan didapatkannya ilmu yang langsung dari ahlinya, dapat
menjadikan peserta didik lebih paham dan semakin bersemangat untuk
mencapai cita-cita mereka
C. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan rekayasa ide ini adalah :
1. Dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam membuat karya
tulis
2. Dapat menjadikan mahasiswa yang lebih kreativ dengan ide-ide
3. Mahasiswa dapat memberikan ide atau saran yang bisa diterapkan
untuk pendidikan yang lebih baik.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi Pendidikan di Indonesia saat ini


Menyangkut masalah pendidikan di Indonesia, A. Qodry
Azizy, mantan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Departemen
Agama RI, menyimpulkan bahwa penyebab krisis moral adalah
kesalahan pendidikan nasional. Mengutip pendapat H. A. R Tilaar,
Qodri menguraikan beberapa kelemahan yang dimiliki sistem
pendidikan nasional, yaitu:
1. Sistem pendidikan yang kaku dan sentralistik. Implikasi dari
sistem ini adalah uniformitas dari segala bidang , seperti
seragam sekolah, kurikulum, materi ujian (UN), system
evaluasi, dan sebagainya.
2. Sistem pendidikan nasional kurang mempertimbangkan
kenyataan di masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai objek
daripada subjek pendidikan . Masyarakat tidak pernah
dilibatkan dalam keputusan dan kebijakan pendidikan.
Akibatnya, pendidikan dijalankan pemerintah mengalami
aliansi dari kebutuhan masyarakat.
3. Sistem pendidikan nasional cenderung birokratik. Orientasi
kekuasaan yang dominan melemahkan system pelayanan dalam
dunia pendidikan
4. Ketika sekolah direduksi menjai perpanjangan alat birokrasi
pemerintah, maka otomatis guru dan siswa pun ikut tereduksi
karenanya. Nilai-nilai idealism yang seharusnya memancar dari
lubuk profesinalismenya menjadi redup dan mandul akibatnya
kuatnya birokrasi.

7
5. Sistem pendidikan yang dilaksanakan kurang beriorentasi
kepada penumbuhan kreativitas dan produktivitas siswa
inovatif yang ingin tahu.1

B. Solusi yang Ditawarkan


Berdasarkan kelemahan-kelemahan system pendidikan
yang telah diuraikan A. Qodry Azizi, penulis akan mencoba
memberikan solusi dari beberapa kelemahan saja, yaitu Sistem
pendidikan nasional kurang mempertimbangkan kenyataan di
masyarakat, dan Sistem pendidikan yang dilaksanakan kurang
beriorentasi kepada penumbuhan kreativitas dan produktivitas
siswa inovatif yang ingin tahu.
1. Sistem pendidikan nasional kurang mempertimbangkan
kenyataan di masyarakat
Masyarakat dipandang sebagai objek daripada subjek
pendidikan . Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam
keputusan dan kebijakan pendidikan. Akibatnya, pendidikan
dijalankan pemerintah mengalami aliansi dari kebutuhan
masyarakat.
Walaupun, kita sebagai pihak sekolah tidak dapat
mengubah keputusan dan kebijakan pemerintah yang hanya
melihat masyarakat sebagai objek, tetapi kita sebagai pihak bisa
membuat suatu kegiatan yang menjadikan masyarakat sebagai
subjek, yaitu dengan adanya Parent Day.
Parent Day yaitu suatu hari ketika yang mengajar bukan
guru sebagaimana hari-hari biasa , melainkan orangtua siswa
dan warga masyarakat lainnya yang memiliki keahlian di
bidang tertentu yang diperlukan siswa dan mempunyai
komitmen di bidang pendidikan.

1
Ahmad Barizi, Menjadi Guru Unggul, ( Yogyakarta : Ar-ruzz Media, 2014), hlm. 50

8
Kegiatan yang hanya dilakukan selama sehari, ini bisa
memberikan dampak yang baik selama berhari-hari bahkan
bertahun-tahun kepada siswa dan guru.

2. Sistem pendidikan yang dilaksanakan kurang beriorentasi


kepada penumbuhan kreativitas dan produktivitas siswa yang
inovatif dan ingin tahu.
Dengan dilaksanakannya Parent Day, siswa merasa sangat
diuntungkan karena benar-benar mendapatkan informasi baru,
actual, mendalam, dan demonstratif. Sebagai contoh, ketika
seorang ahli bedah saraf menjelaskan tentang system kerja
saraf manusia dengan alat peraga yang fungsional, siswa benar-
benar memperoleh penjelasan yang lengkap dan mendalam.
Disamping itu, banyak siswa yang lantas memiliki imajinasi
menjadi dokter. Begitu juga dalam bidang-bidang lainnya,
senantiasa mendapat renspon positif.
Setelah siswa mendapatkan ilmu langsung dari masyarakat,
daya kreativitas dan produktivitas mereka semakin meningkat,
karena rasa ingin tahu mereka tentang cita-cita mereka telah
terjawab langsung dari ahlinya. Mereka semakin bersemangat
untuk menggapainya, sehingga ide kreativ mereka akan muncul
dan mereka mulai aktif berkreasi dalam memproduksi.2
C. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu terwujudnya
Parent Day
1. Kepala Sekolah
Jabatan kepala sekolah diduduki oleh seseorang yang
menyandang profesi guru. Kepala sekolah memiliki fungsi
yang berdimensi luas. Salah satu fungsi dari kepala sekolah
untuk membantu terwujudnya parent day, yaitu : “Kepala
sekolah sebagai inovator” Kepala sekolah yang bermutu selalu

2
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan , ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2015), hlm 40

9
melakukan inovasi secara berkelanjutan. Inovasinya diarahkan
untuk memenuhi tuntutan “mutu masa depan”. Sesuai
kebutuhan masyarakat. Tindakan inovasi kepala sekolah
dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimilki
atau dapat diperoleh dari lingkungan.3
Berdasarkan fungsi yang dijelaskan, untuk
memenuhi tuntutan “masa depan” , sesuai kebutuhan
masyarakat, Parent Day adalah salah satu inovasi yang
bisa ditawarkan kepada kepala sekolah . Kepala sekolah
dengan fungsi ini, dapat membantu terwujudnya Parent
Day.
2. Para Guru
Guru yang memiliki peran sebagai penggerak, yaitu
mobilisator yang mendorong dan menggerakkan system
organisasi sekolah. Untuk mendorong dan menggerakkan
system sekolah yang maju memang membutuhkan ide yang
brilian guna mengefektifkan kinerja sumber daya manusia
secara maksimal dan berkelanjutan4. Parent day bisa
ditawarkan sebagai ide brilian kepada guru untuk menjalankan
perannya sebagai penggerak. Guru juga salah satu pihak yang
dapat dipertimbangkan untuk terwujudnya parent day.
3. Orangtua / Wali Murid
Orangtua berperan penting dalam pendidikan seorang anak.
Joyce L. Epstein mengungkapkan bahwa cara sekolah membina
anak didik direfleksikan dalam cara sekolah memperlakukan
keluarga anak didik. Jika pendidik/guru memandang anak didik
sebagai terdidik ( student), mereka akan cenderung melihat
sekolah terpisah dari keluarga anak didik. Keluarga cenderung
melakukan pekerjaannya tanpa peduli dengan pendidikan anak-

3
Sudarwan denim, Profesi kependidikan, ( Bandung : Penerbit Alfabeta, 2013), hlm. 82
4
hlm. 45

10
anaknya. Jika pendidik memandang anak didik sebagai anak-
anak (children), mereka akan memandang keluarga sebagai tim
kerjasama (partners) dengan sekolah dalam mendidik dan
mengembangkankan pendidikan anak didik. Parent day akan
terwujud jika keluarga menjadi partners tenaga pendidik ,
karena parent day sendiri merupakan suatu kegiatan yang
membutuhkan kerjasama antara tenaga pendidik dan orangtua.
Parent day adalah hari dimana orangtua atau masayarakat bisa
memberikan pengetahuan mengenai profesinya kepada seluruh
siswa di sekolah.
D. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk
mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan
yang diharapkan dapat tercapai
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan sangatlah
sederhana, tidak terlalu membutuhkan persiapan yang besar. Pihak
sekolah hanya perlu mengadakan pertemuan dengan para orangtua
murid , membahas apakah para orangtua siap dan mau untuk
diundang ke sekolah sebagai narasumber atau pendidik dalam
jangka wakttu sehari. Dengan jumlah siswa yang begitu banyak,
tentunya pasti beberapa dari orangtua mereka bersedia dan
berkempatan untuk memberikan pengetahuannya. Para orangtua
mungkin berlomba-lomba memberikan pengetahuannya karena ada
anaknya di sekolah tersebut, yang bisa menjadikannya bangga
sebagai orangtua, sehingga para orangtua siswa mungkin saja
menjadi guru dalam satu hari tanpa pamrih.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pihak sekolah hanya perlu mengadakan pertemuan dengan para
orangtua murid , membahas apakah para orangtua siap dan mau untuk
diundang ke sekolah sebagai narasumber atau pendidik dalam jangka
wakttu sehari. Dengan jumlah siswa yang begitu banyak, tentunya pasti
beberapa dari orangtua mereka bersedia dan berkempatan untuk
memberikan pengetahuannya. Para orangtua mungkin berlomba-lomba
memberikan pengetahuannya karena ada anaknya di sekolah tersebut, yang
bisa menjadikannya bangga sebagai orangtua, sehingga para orangtua
siswa mungkin saja menjadi guru dalam satu hari tanpa pamrih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Barizi, Ahmad, Menjadi Guru Unggul, Yogyakarta : Ar-ruzz Media, 2014


Idi, Abdullah, Sosiologi Pendidikan , Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2015
Sudarwan denim, Profesi kependidikan, Bandung : Penerbit Alfabeta, 2014

13

Anda mungkin juga menyukai