Anda di halaman 1dari 8

Manajemen IKM, September 2017 (137-144) Vol. 12 No.

2
ISSN 2085-8418 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/

Pengembangan Model Bisnis pada Lokawisata Baturaden Menggunakan


Business Model Canvas

Business Model Analysis of Lokawisata Baturaden with the Business Model Canvas

Ratih Mukti Azhar1*, Ono Suparno 2, dan Setiadi Djohar3

Sekolah Bisnis, Institut Pertanian Bogor


1*

Jl. Raya Pajajaran-Bogor 16151


2Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB

Kampus IPB Dramaga PO. Box 220 Bogor 16002


3Sekolah Tinggi Manajemen PPM

Jl. Menteng Raya 9-19, Jakarta 10340

ABSTRAK

Perkembangan sektor pariwisata di era globalisasi saat ini menuntut masing-masing pelaku usaha
di sektor ini untuk terus mengembangkan bisnisnya, termasuk Lokawisata Baturaden yang merupakan
salah satu tempat wisata alam di Jawa Tengah. Untuk itu dibutuhkan rancangan model bisnis yang tepat,
agar Lokawisata Baturaden dapat mengetahui bagaimana menjalankan kegiatan pengelolaannya secara
efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini merancang model bisnis di masa depan sebagai langkah
pengembangan Lokawisata Baturaden selanjutnya. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan
metode pendekatan model bisnis kanvas (BMC) yang dilengkapi SWOT dan blue ocean strategy. Hasil
penelitian menunjukan penciptaan proposisi nilai baru pada perancangan model bisnis dimasa depan
berupa program hiburan eduwisata untuk anak dan keluarga di Lokawisata Baturaden memengaruhi
setiap unsur bisnis model kanvas, yaitu terjadi penambahan dalam hal sumber daya utama yang
dimiliki, aktivitas kunci yang dilakukan, mitra kerjasama, dan aliran pendapatan yang masuk. Struktur
biaya yang dikeluarkan terjadi penambahan serta pengurangan biaya, dalam hal aktivitas promosi. Pada
costumer segment, fokus utamanya adalah keluarga, anak-anak, dan pelajar.

Kata kunci: bisnis model kanvas, lokawisata, pariwisata, wisata alam

ABSTRACT

The development of tourism sector in this era of globalization requires each business actor in this
sector to continue development business including Lokawisata Baturaden which is one of the natural
tourist attractions located in Central Java. Therefore, it is necessary to design the right business model so
that Lokawisata Baturaden can understand how to run management activities effectively and efficiently.
The objective of this study was to design a future business model of Lokawisata Baturaden as a
developed tourism recreation. The analytical method utilized in the study was business model canvas
(BMC) with SWOT and blue ocean strategy. The results showed that created of new value proposition for
future business model design in the form of educational entertainment programs for children and
families in Lokawisata Baturaden affected every element of the business model canvas such as the
addition in terms of key resources owned, key activities undertaken, cooperation partners, and income
streams who signed in. The cost structure incurred addition and reduction of costs in terms of
promotional activities. Costumer segment, the main focus is family, children, and students.

Key words: business model canvas, lokawisata, nature tourism, tourism

_______________
*) Korespondensi:
Jl. Raya Pajajaran-Bogor 16151; email: ratihazhar_agribisnis@yahoo.co.id
138 Pengembangan Model Bisnis

PENDAHULUAN Pembangunan kepariwisataan dilaksana-


kan di daerah, sehingga koordinasi dan kolaborasi
Sektor pariwisata merupakan salah satu pengembangan destinasi dan pemasaran wisata
industri pendorong dan penggerak perekonomian harus didorong pada tingkat daerah dengan
dunia. Saat ini, pariwisata telah mengalami menjunjung tinggi prinsip pembangunan ber-
ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan dan kelanjutan dan berkeadilan. Pemerintah me-
menjadi salah satu sektor yang terbesar, serta lakukan Koordinasi Strategis Lintas Sektor pada
tercepat pertumbuhannya di dunia. Kondisi tataran kebijakan, program, dan kegiatan dalam
kepariwisataan Indonesia pada tahun 2015 rangka meningkatkan penyelenggaraan kepariwi-
menurut Kementerian Pariwisata adalah baik sataan sebagaimana diatur dalam Peraturan
secara kondisi makro maupun mikro menunjukan Presiden RI Nomor 64 Tahun 2014 tentang Koor-
perkembangan dan peningkataan kontribusinya dinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan
terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Kepariwisataan (Kemenpar, 2015).
Secara makro, terjadi peningkatan nyata terhadap Kabupaten Banyumas merupakan salah
PDB nasional 4,23% atau senilai Rp461,36 triliun, satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
dengan peningkatan devisa yang dihasilkan memiliki daya tarik wisata yang begitu bervariasi.
mencapai US$ 11,9 milyar dan tenaga kerja Salah satu destinasi wisata andalan yang turut
pariwisata 12,16 juta orang. Pada kondisi mikro, menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) di
terjadi peningkatan jumlah wisatawan manca- sektor pariwisata adalah kawasan wisata alam
negara (wisman) 10,4 juta wisman dan wisatawan Baturraden yang sudah dikenal baik oleh
nusantara (wisnus) 255,20 juta perjalanan. Di sisi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan
lain, salah satu indikator penting, yaitu aspek Baturaden berada di sebelah selatan kaki Gunung
daya saing kepariwisataan, berdasar penilaian Slamet pada ketinggian sekitar 640 m di atas
WEF (World Economic Forum), posisi Indonesia permukaan laut (dpl), dengan suhu udara 18°-
meningkat nyata dari ranking 70 dunia menjadi 25°C. Kawasan wisata Baturaden memiliki
ranking 50 di tahun 2015. Pertumbuhan beberapa destinasi wisata, salah satunya adalah
pariwisata Indonesia yang melebihi rataan dunia Lokawisata Baturaden.
di tahun 2015 sebesar 10,63% memberikan Lokawisata Baturaden merupakan salah
kepercayaan diri Kementerian Pariwisata untuk satu destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas
meningkatkan target kunjungan wisman pada Pariwisata Kabupeten Banyumas yang paling
tahun 2016 dari 10 juta menjadi 12 juta. banyak dikunjungi wisatawan dibandingkan
Peningkatan pertumbuhan pariwisata destinasi wisata lainnya yang terdapat di
menjadikan sektor ini sebagai kunci dalam Kawasan Wisata Baturaden dikarenakan obyek
pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, wisata ini memiliki atraksi cukup lengkap seperti
pengembangan usaha dan infrastruktur, serta air terjun, taman botani, dan arena mainan anak
nilai strategiknya dapat menjadi sektor andalan dan keluarga. Selain itu, di dalam lokasi ini juga
bagi pembangunan nasional di masa depan, terdapat arena permainan air.
sehingga Pemerintah memberikan perhatian lebih Pada tahun 2015 terjadi peningkatan 61
besar terhadap sektor ini baik dalam hal kebijakan persen dari tahun sebelumnya dan mengindikasi-
anggaran maupun dukungan sektoral lintas kan jika Lokawisata Baturaden saat ini mulai
kementerian dan lembaga untuk mendukung dikelola dengan lebih baik. Hal tersebut juga
pembangunan kepariwisataan nasional. Hal dibuktikan dari pencapaian Lokawisata Batu-
tersebut tercermin dari ketentuan pasal 35 raden yang pada tahun 2015 meraih juara pertama
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penghargaan Kepariwisataan Tingkat Provinsi
Kepariwisataan. Dalam rangka peningkatan Jawa Tengah dalam kategori daya tarik wisata
penyelenggaraan kepariwisataan, maka pada yang dikelola pemerintah mengalahkan dua
tanggal 3 Juli 2014 telah ditetapkan Peraturan nominasi lainnya yaitu Taman Kyai Langgeng,
Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun Kota Magelang dan Kawasan Wisata Dataran
2014 tentang Koordinasi Strategik Lintas Sektor Tinggi Dieng, Banjarnegara.
Penyelenggaraan Kepariwisataan. Peraturan Pencapaian pada tahun 2015 ini menunjuk-
Presiden tersebut mengatur tentang Koordinasi kan bahwa Lokawisata Baturaden seharusnya
Strategis Lintas Sektor pada tataran kebijakan, mampu menjadi ikon wisata alam yang banyak
program dan kegiatan kepariwisataan. dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri maupun

AZHAR ET AL Manajemen IKM


Pengembangan Model Bisnis 139

mancanegara. Tetapi pada kenyataannya wisata- menyusun daftar pertanyaan yang telah diper-
wan yang berkunjung ke Lokawisata Baturaden siapkan sebelumnya; (2) Observasi melalui penga-
masih sebagian besar merupakan wisatawan matan dan pencatatan terhadap instansi yang
lokal, sedangkan untuk wisatawan mancanegara terkait dalam penelitian dan objek (sasaran) yang
masih terbilang sedikit persentasenya, yaitu sedang diteliti; (3) FGD terhadap internal mana-
kurang dari lima persen setiap tahunnya. jemen dan beberapa pihak di luar tim manajemen
Hal tersebut menandakan bahwa penge- inti yang memiliki kapasitas pengetahuan terkait
lolaan Lokawisata Baturaden masih belum bidang stategi pengembangan dengan tujuan
menghasilkan kinerja optimal, dimana dalam memperkaya pandangan mengenai model bisnis
pengembangan pasar masih perlu dikaji ulang di masa depan; (4) Dokumentasi yang didapatkan
mengenai strategi yang tepat dalam melalui sejumlah data dan informasi di lapangan
mempromosikan wisata ini. Selain itu potensi berupa dokumen administratif yang diperoleh
sumberdaya wisata yang ada masih belum melalui wawancara, observasi dan data sekunder.
optimal dalam pemanfaatannya menjadikan Perancangan pengembangan model bisnis
Lokawisata Baturaden perlu untuk merumuskan pada Lokawisata Baturaden dilakukan melalui
model bisnis yang sesuai dengan kondisi yang serangkaian analisis yang diawali dengan analisis
ada, agar tetap menjadi wisata andalan Banyumas deskriptif yang menganalisis kondisi saat ini.
dengan persentase penyum-bang pendapatan Identifikasi terhadap kesembilan unsur BMC
terbesar Kabupaten Banyumas serta yaitu Customer Segments (CS), Value Propositions
berkelanjutan. Salah satu konsep bisnis yang (VP), Channels (CH), Customer Relationships (CR),
digunakan untuk merumuskan strategi pengem- Revenue Streams (RS), Key Resources (KR), Key
bangan usaha adalah Business Model Canvas Activities (KA), Key Partnerships (KP), dan Cost
(BMC). Tujuan penelitian ini adalah merancang Structures (CS) diperlukan untuk mengetahui
ide perencanaan model bisnis Lokawisata sasaran yang ingin dicapai organisasi menurut
Baturaden di masa depan dengan melihat kondisi tujuan yang akan dicapai. Selanjutnya, setiap
BMC Lokawisata Baturaden saat ini dan SWOT. unsur dinilai secara detail dengan analisis SWOT.
Analisis ini menggambarkan strategi bisnis yang
METODE PENELITIAN dilahirkan dengan kolaborasi faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal
Penelitian dilakukan di Lokawisata Batu- (peluang dan ancaman). Identifikasi kesembilan
raden yang berada di desa Ketenger Kabupaten unsur BMC dan SWOT merupakan dasar dalam
Banyumas, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan perancangan prototipe model bisnis di masa
pada bulan Desember-Mei 2017. Penelitian ini depan. Perumusan prototipe model bisnis baru ini
dilakukan dengan menggunakan metode deskrip- dilakukan dengan Blue Ocean Strategy dengan
tif kualitatif melalui pendekatan studi kasus. perangkat analisis kerangka kerja empat langkah
Data yang digunakan penelitian ini adalah dan skema hapuskan-kurangi–tingkatkan–cipta-
data primer dan data sekunder. Data primer kan.
diperoleh dari hasil wawancara dengan informan
penelitian. Enam informan yang digunakan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian berasal dari internal perusahaan
dengan jabatan Kepala Dinas Pemuda dan Potret Model Bisnis saat ini
Olahraga, Kepala Bidang Pariwisata dan Kepala Kondisi BMC pada Lokawisata Baturaden
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lokawisata Batu- ditentukan berdasarkan hasil wawancara dengan
raden dan dari bagian eksternalnya berasal dari narasumber yang kemudian menghasilkan
pengunjung Lokawisata Baturaden, pemilik usaha informasi akurat mengenai sembilan elemen BMC
di tempat wisata tersebut dan masyarakat sekitar. pada Lokawisata Baturaden. Proses identifikasi
Data sekunder merupakan data yang telah kesembilan unsur tersebut melibatkan pihak
dikumpulkan pihak lain, yaitu berupa dokumen, internal dari pengelolaan Lokawisata Baturaden
buku-buku literatur, dan internet. Teknik yang terdiri dari Kepala Dinas Din-porabudpar
pengumpulan data yang digunakan dalam peneli- Kabupaten Banyumas, Kepala Bidang Pariwisata
tian ini dilakukan melalui: (1) Wawancara dan dan kepala UPT Lokawisata Baturaden beserta
kuesioner, teknik wawancara dilakukan dalam anggotanya. Responden tersebut dinilai memiliki
bentuk diskusi dan komunikasi dua arah dengan kapasitas untuk memberikan informasi relevan

Vol. 12 No. 2 September 2017


140 Pengembangan Model Bisnis

terkait dengan data yang dibutuhkan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
mengidentifikasi sembilan unsur BMC sebagai (APBD), biaya sewa, tiket masuk dan tarif parkir.
potret kondisi model bisnis Lokawisata Baturaden Key resource pada tempat wisata ini adalah aset
saat ini. Identifikasi kesembilan unsur BMC pada fisik, yaitu keindahan alam pegunungan, sumber
Lokawisata Baturaden saat ini adalah pada sisi daya manusia dan branding. Key activities yang ada
customer segment, pengunjung merupakan wisata- adalah kegiatan pelayanan dan kegiatan pemeli-
wan domestik dan wisatawan asing. VP yang haraan atau pemantauan kondisi alam dan
ditawarkan adalah wisata alam yang berbasis infrastrukturnya. Key partnership yang dilakukan
lingkungan, tiket yang murah dan aksesabilitas saat ini adalah dengan masyarakat sekitar,
yang mudah. CR yang berlangsung saat ini adalah investor, pengusaha hotel maupun travel dalam
pelayanan keramahtamahan dan melalui komuni- kegiatan promosi dan instansi terkait seperti dinas
tas kepada pengunjung dan saluran distribusinya pekerjaan umum dalam hal perbaikan atau
langsung mengandalkan word of mouth (WOM) kegiatan operasional wisata. Struktur biaya utama
dan tidak langsung dengan pengunjung melalui adalah biaya untuk gaji tetap yakni bagi karya-
kegiatan promosi seperti iklan, pameran maupun wan, biaya pemeliharaan, dan biaya promosi.
komunitas. Pendapatan yang diterima dari

Gambar 1. Kerangka pemikiran konseptual

Gambar 2. Identifikasi model bisnis kanvas Lokawisata Baturaden saat ini

AZHAR ET AL Manajemen IKM


Pengembangan Model Bisnis 141

Identifikasi SWOT pada setiap BMC Model awal memulai inovasi. Inovasi model bisnis
Bisnis Lokawisata Baturaden transformatif memengaruhi lebih dari satu
Selanjutnya dilakukan identifikasi kondisi building block. Terdapat empat pusat dari inovasi
setiap unsur model bisnis kanvas saat ini dengan model bisnis, diantaranya resources-driven, offer-
pemetaan terhadap kekuatan, kelemahan, driven, customer-driven dan finance-driven. Masing-
ancaman dan peluang dari setiap unsur BMC masing pusat inovasi ini posisinya sebagai titik
Lokawisata Baturaden. Hasil identifikasi SWOT awal bagi perubahan besar model bisnis dan
tiap unsur BMC digunakan untuk perancangan memberikan dampak kuat bagi kedelapan
prototipe model bisnis baru yang akan dijalankan building block lainnya. Selain itu, perubahan-
Lokawisata Baturaden di masa depan. Berdasar- perubahan yang terjadi sering berasal dari area-
kan hasil wawancara, pengisian kuesioner dan area yang diidentifikasi melalui analisis SWOT
observasi, maka hasil identifikasi SWOT dengan menginvestigasi kekuatan, kelemahan,
kesembilan unsur BMC Lokawisata Baturaden peluang, dan ancaman dalam suatu model bisnis.
ditunjukan pada Tabel 1. Pada penelitian ini, ditawarkan ide
perancangan model bisnis berbasis blue ocean
Perancangan Model Bisnis Melalui Blue Ocean strategy. Ide perencanaan model bisnis berbasis
Strategy blue ocean strategy ini terpacu dari beberapa titik
Dalam mendesain model bisnis, baik pusat inovasi, diantaranya pada titik aktivitas
menyempurnakan maupun membuat prototipe kunci (key activities) dan titik penawaran (value
model bisnis lain, membangun ide merupakan proportition). Pembentukan tim hiburan (enter-
bagian paling mendasar dan terpenting yang tainment team) menjadi awal perencanaan ide dari
harus dilakukan perusahaan. Ide untuk inovasi model bisnis ini dimana fungsinya menangani
model bisnis dapat diperoleh dari mana saja dan berbagai program-program hiburan dari masing-
kesembilan building blocks dapat menjadi titik masing segmen konsumen. Berdasarkan kondisi

Tabel 1. Hasil analisis SWOT BMC Lokawisata Baturaden

No Aspek Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


1 Costumer Segmen pengunjung Pengelola melayani Pertumbuhan Pesaing dengan
Segment yang beraneka ragam dan menganggap wisatawan skala segmen konsu-
sama setiap segmen nasional, kebijakan men yang sama
pemerintah
2 Value Potensi alam Baturaden, Sarana prasarana Potensi wisata alam Pesaing yang
Proportition tiket murah, belum memadai dan budaya belum semakin
aksesabilitas mudah dioptimalkan kompetitif
3 Channels Distribusi langsung kuat Promosi via sosial Kemajuan teknologi Pesaing semakin
media masih belum informasi gencar melakukan
dikembangkan promosi
4 Costumer Hubungan baik dengan Pengelola cederung Pemanfaatan
Relationship masyarakat sekitar pasif dalam teknologi media
menarik konsumen sosial
5 Revenue Sumber pendapatan Birokrasi Terbukanya sumber Keterbatasan dana
Stream bervariasi dan tetap pemasukan baru APBD
6 Key Keunikan potensi SDA SDM secara kualitas Penggunaan Ancaman bencana
Resources dan Branding kuat dan kuantitas masih teknologi alam gunung
kurang meletus
7 Key Activities Pelayanan, APBD tidak banyak
pemeliharaan dan sehingga proses
perawatan sesuai pemeliharaan masih
kewajiban sebagian
8 Key Kemitraan dengan Tumpang tindih Terbukanya peluang
Partnerships berbagai pihak dan kepentingan banyak kerjasama dengan
masyarakat sekitar pihak banyak pihak
9 Cost Dana yang masuk dapat Biaya operasional Menekan biaya Kondisi politik
Structure terpenuhi tinggi dan pengelo- dengan kegiatan ekonomi tidak
laan dana masih promosi via internet stabil
belum efisien

Vol. 12 No. 2 September 2017


142 Pengembangan Model Bisnis

saat ini dapat diketahui bahwa Lokawisata PPMB sebagai mitra dari Lokawisata Baturaden
Baturaden tidak memiliki banyak event dan masih ini merupakan titik pusat inovasi yang terpacu
mengandalkan wahana-wahana rekreasi sehingga oleh aktivitas kunci (key activities), sedangkan
peran dari entertainment team ini mampu program Mini Club ditawarkan pada perencanaan
memberikan hal baru di Lokawisata Baturaden. model bisnis yang merupakan titik pusat inovasi
Dalam perencanaan model bisnis ini, entertaiment terpacu oleh penawaran (value proportition). Kedua
team menangani dua program, yaitu The Show titik inovasi ini memengaruhi unsur-unsur blok
Timedan Mini Club/Kids Arena. The Show Time bangunan lainnya.
merupakan program hiburan berupa berbagai Pada perancangan prototipe model bisnis
festival musik maupun budaya, baik kontemporer yang dikombinasikan dengan prinsip blue ocean
maupun tradisional ataupun penggabungan strategy mengangkat empat pertanyaan utama,
keduanya. Mini Club merupakan program yang yaitu apa yang bisa diciptakan (create), dihilang-
ditunjukan oleh keluarga dan anak sekolah kan (eliminate), ditingkatkan (rise) dan dikurangi
berupa paket dengan konsep wisata edukatif. (reduce) yang mengacu pada kondisi saat ini dan
Dalam menjalankan perencanaan model bisnis ini, di masa mendatang. Dengan demikian perancang-
Lokawisata Baturaden menjalin kemitraan dengan an model bisnis ini diharapkan tidak hanya
PPMB yang bertanggung jawab dalam menangani melakukan perbaikan tetapi juga memunculkan
The Show Time. Untuk program Mini Club inovasi baru diluar kompetensi inti yang dimiliki
dilakukan perekrutan individu menurut rencana Lokawisata Baturaden.
program yang diinginkan. Peningkatan peran

Keterangan :
= ditingkatkan; = dikurangi; = diciptakan; = dieliminasi

Gambar 3. Prototipe bisnis model kanvas Lokawisata Baturaden di masa depan

AZHAR ET AL Manajemen IKM


Pengembangan Model Bisnis 143

Unsur
Siapa perusahaan dan
Kemampuan Marketing
apa yang perusahaan
miliki? (Key Resources)  Tenaga tim berkapabilitas
 Fasilitas penunjang
program
 Fasilitas Internet

Apa yang perusahaan Pembentukan Tim E
lakukan? (Key Activities)
Kegiatan promosi
Perekrutan team E
dan pemasaran
 Penyusunan program acara  Mell pengenalan ke
sekolah
 Aktivitas pengajaran oleh
tim Entertaiment  Via internet
Siapa yang perusahaan
bantu? (Costumer  Anak (6-10 tahun)
Segment)  Keluarga (ortu & anak)
 Pelajar (PAUD,TK,SD)

New entertainment
Bagaimana cara for kids & family

perusahaan membantu?  Workshop


(Value Proportition)  Family Date
 Mini Disco

Bagaimana pelanggan  Website Penggunaan


mengenali perusahaan?  Media sosial Internet
(Channels) (facebook,
instagram, youtube)
 Aplikasi mobile

Bagaimana perusahaan  Testimoni dan Live


berinteraksi? (Costumer chat
 Event pendidikan,
Relationship)
pariwisata,parenting

 Lembaga Pendidikan
Siapa yang membantu Peningkatan
 Perush. Sponsorship
perusahaan? (Key  Komunitas Pendukung Acara peran PPMB
Partnership)

Apa yang perusahaan  Pendapatan tiket


dapatkan? (Revenue program
Stream) KidsArena

 Fasilitas penunjang (peralatan Operasional


penunjang program) (pemeliharaan, Biaya
Apa yang perusahaan  Honor tenaga tim perawatan Promosi
berikan? (Cost Structure) infrastruktur)

Gambar 4. Ide kerangka empat tindakan prototipe model bisnis Lokawisata Baturaden

KESIMPULAN terpacu dari beberapa titik pusat inovasi, yaitu


titik aktivitas kunci (key activities) dimana
Hasil penelitian menunjukan bahwa ide Lokawisata Baturaden melakukan pembentukan
perencanaan model bisnis berbasis blue ocean tim entertainment yang bertujuan untuk mening-
strategy dapat dijalankan oleh Lokawisata katkan peran PPMB dalam berbagai event yang
Baturaden untuk mengembangkan bisnis diselenggarakan dan titik penawaran berupa
wisatanya di masa depan. Ide perencanaan ini program hiburan baru yaitu eduwisata.

Vol. 12 No. 2 September 2017


144 Pengembangan Model Bisnis

DAFTAR PUSTAKA [KEMENPAR] Kementerian Pariwisata Repub-


lik Indonesia. 2015. Laporan Akuntabilitas
Bagindo, M. 2015. Analisis Model Bisnis Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun
Ekowisata di Taman Nasional Laut 2015 (ID). (diunduh 23 Juli 2016). Tersedia
Bunaken dengan Pendekatan Business pada: http://kemenpar.go.id.
Model Canvas [tesis]. Bogor (ID): Institut Kim, W.C., R. Mauborgne. 2005. Blue Ocean
Pertanian Bogor. Strategy: How to Create Uncontested
Chandra, U. 2015. Baturaden dan Samiran Raih Market Space and Make Competition
Penghargaan Pariwisata. Semarang Irrelevant. Boston (US): Harvard
[Internet]. [diunduh pada 26 Agustus Bussiness School Pr.
2016]. Tersedia pada: http://berita.suara- Osterwalder, A., dan Y. Pigneur. 2010. Business
merdeka.com/smcetak/baturraden-dan- Model Generation (terjemahan). Jakarta
samiran-raih-penghargaan-pariwisata- (ID): PT Elex Media Computido.
2015/ Tim PPM Manajemen. 2012. Busines Model
[DINPARBMS] Dinas Pariwisata Kabupaten Canvas: Penerapan di Indonesia. Jakarta
Banyumas. 2015. Statistik Kunjungan dan (ID): Penerbit PPM.
Pendapatan Wisata Kabupaten Banyu- Whelan. 1991. Nature Tourism: Managing the
mas. Purwokerto: Dinpar. Environment. Washington (US): Island
Iskandariansyah, M. 2013. Analisis Model Bisnis Press.
Ekowisata di Pulau Pramuka Kepulauan Wiska, F. 2016. Bussiness Model Canvas Sekolah
Seribu dengan endekatan Business Model Perternakan Rakyat di Kecamatan
Canvas [Tesis]. Bogor (ID): Institut Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.
pertanian Bogor. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.

AZHAR ET AL Manajemen IKM

Anda mungkin juga menyukai