Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DIPT TELKOM JEPARA
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN

Di Susun Oleh :

Nama : Taufiq Bima Aditya

Absen : 11 (Sebelas)

Kelas : XI TKJ A

YAYASAN WALISONGO PECANGAAN


SMK WALISONGO PECANGAAN
TERAKREDITASI
Alamat : Jl. Kauman No. 01 Pecangaan Jepara 59462 Telp. (0291) 7510124
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri

Judul : Laporan Prakerin

Yang telah dilaksanakan oleh siswa

Nama : Taufiq Bima Aditya

NIS :

Program Keahlian : TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

Pembimbing Sekolah Pembimbing DU/DI

AHMAD SHOLIKHUL, S. Kom MOHAMMAD BAKRI, ST.MM

KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN Pemimpin DU/DI

AHMAD SHOLIKHUL, S. Kom MUHAMMAD ZAENAL ABIDIN

Mengetahui,

Kepala SMK WALISONGO

Bapak ARDANA HIMAWAN, ST


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan praktek kerja
industri. Dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.   Bapak Ardana Himawan, ST., selaku Kepala sekolah SMK WALISONGO Pecangaan
2.   Bapak Ahmad Sholikul, S. Kom., selaku ketua program keahlian
3.   Bapak Mohammad Bakri, ST. MM., selaku pimpinan PT/Kepala kantor
4.   Bapak Ahmad Sholikul, S. Kom., selaku guru pembimbing sekolah selama pelaksanaan praktik
kerja industri
5.   Saudara Muhammad ZaenalAbidin., selaku pembimbing DU/DI pada PT/kantor
6.   Seluruh staff dan karyawan PT/kantor
7.   Segenap dewan guru SMK WALISONGO Pecangaan
8.   Orang tua yang selalu memberi doa dan semangat untuk menyelesaikan kegiatan praktek kerja
industri
9. Serta rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktek kerja industri.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itupenulis

sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai acuan penulis khususunya dan pembaca pada

umumnya.

Pecangaan, 22 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL.............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .................................................................................
B. Maksud, TujuandanSasaranPrakerin ..............................................
C. ManfaatPrakerin ..............................................................................
BAB II DESKRIPSI LOKASI PERUSAHAAN
A. Profil dan Sejarah TELKOM Jepara..................................................
B. Perkembangan Telkom Jepara.......................................................
C. Visi dan Misi Telkom Jepara.........................................................
D. Tujuan Perusahaan...........................................................................
E. Struktur Organisasi..........................................................................
BAB III KAJIAN TEORI
A. Sejarah Fiber Optik .........................................................................
B. Penjelasan Fiber Optik.....................................................................
C. Jenis-jenis Fiber Optik .....................................................................
D. Karakteristik Fiber Optik..................................................................
E. Pengertian Fusion Splicer.................................................................
F. Fungsi Fusion Splicer.......................................................................
BAB IV HASIL KEGIATAN PRAKERIN DAN PEMBAHASAN
A. Jadwal Kegiatan Prakerin ................................................................
B. Perincian Kegiatan Prakerin ............................................................
C. Penyambungan Kabel Fiber Optik...................................................
D. ProsedurPenyambungan Kabel........................................................
E. Cara Kerja Fusion Splicer................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja,
Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri, oleh karena itu
diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman
dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan
sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum
kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional
seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja,
tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaan atau
instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian
kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai
dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penetuan ke
lulusan siswa.
SMK merupakan sekolah yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didiknya agar siap
dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, baik dunia usaha atau dunia industri (DU/DI),
sehingga para siswa SMK dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang lebih
dibandingkan dengan sekolah umum.
SMK Waliosongo Pecangaan merupakan salah satu SMK yang membekali lulusannya
untuk menjadi tenaga-tenaga yang ahli di bidang komputer terutama siswa yang mengambil
jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan dan
penerapan ilmu diperoleh siswa selama menempuh pendidikan di sekolah, serta untuk
mengetahui kebutuhan DU/DI dalam hal ketenaga kerjaan. Maka SMK Walisongo Pecangaan
mengadakan praktik kerja industri (Prakerin) untuk siswanya yang telah menyelesaikan
pendidikan sampai tingkat II.
B. Maksud, Tujuandan SasaranPrakerin

Maksud, tujuan dan sasaran Praktek Kerja Industri ialah upaya pendekatan maupun
meningkatkan mutu siswa Sekolah Menengah Kejuruan dan juga menambah pengalaman
ataupun pengetahuan untuk masa yang akan datang.
Adapun maksud, tujuan dan sasaran dari PRAKERIN ini antara lain:
1.      Memberikan kesempatan kepada siswa SMK untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja
yang nyata.
2.      Meningkatkan dan memperluas pengalaman, keterampilan maupun pengetahuan bagi siswa
itu sendiri.
3.      Mengembangkan sikap profesionalitas dan etos kerja yang baik dalam bekerja,
4.      Sebagai sarana komunikasi antara siswa dengan perusahaan atau instansi tempat siswa
tersebut bekerja.
5.      Sebagai sarana untuk bekerja sama antara instansi sekolah dengan pihak industri atau
perusahaan tersebut.

C. Manfaat Prakerin
Kerja industri merupakan inti pokok keberhasilan siswa dalam mempraktikkan pelajaran
yang telah didapatkan di sekolah yang terkait. Pelaksanaan praktik kerja industri memberikan
manfaat yang sangat besar dan berharga baik dari pihah siswa, pihak perusahaan yang dituju
maupun dari instansi pendidikan.
Adapun manfaat dari kerja industri sebagai berikut :
 Bagi Siswa
1. Melatih penyesuaian diri terhadap dunia kerja, melatih mental, menambah pengetahuan dalam
dunia kerja dan menambah wawasan yang luas serta ide-ide bagi siswa yang belum didapat di
bangku sekolahan.
2. Bekal pengalaman bagi siswa dalam menghadapi dunia kerja kelak, untuk mempraktikkan
secara mandiri bekal ilmu yang di peroleh dari institusi pendidikan.
3. Siswa menjadi terampil dan terlatih saat melaksanakan proses penyerapan ilmu serta sebagai
tolak ukur atas pencapaian materi yang telah dikuasai siswa.
4. Mendewasakan pola pikir dan sudut pandang serta melatih tingkat disiplinan siswa dalam
menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
5. Memperoleh informasi dari perkembangan dunia kerja di saat ini serta membangun kerjasama
dan hubungan yang baik antara sekolahan  dan institusi yang bersangkutan.

BAB II
DESKRIPSI LOKASI PERUSAHAAN

A. Profil dan Sejarah PT TELKOM

PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah Perusahaan Informasi Dan


Komunikasi Serta Penyedia Jasa Dan Jaringan Telekomunikasi Secara LengkapDi Indonesia.
Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap
atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan
pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada
tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan saham publik
(45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh investor dalam negeri. TELKOM
juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi
Selular (Telkomsel).
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel
(fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia
lainnya.
B.Perkembangan PT TELKOM

Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai
dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM 9 dan
INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan
masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di
berbagai regional yang terdiri dari : 7 Divre yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3
Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan,
Divre 7 Kawasan Timur Indonesia. Pada tahun 2015 toko computer kembali dibuka karena
dengan semakin majunya teknologi IT beberapa warnet harus gulung tikar karena kurangnya
pelanggan dikarenakan semakin banyaknya smartphone yang beredar di masyarakat dan jaringan
internet yang bisa di akses dari rumah.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel,
Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT
FINNET Indonesia.
B. Visi dan Misi PT TELKOM
Visi :
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Misi :
1. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif
2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
.
C. Tujuan Perusahaan
“Menyediakanposisiterdepandenganmemperkokohbisnislegency&
Meningkatkanbisnis new wave untukmemperoleh 60%dari pendapat industry
Pada tahun 201
E.Struktur Organisasi
KEPALA TELKOM

BP BAKRI

ASMAN OM

BP WIYONO

KUBIS DEMAK KUBIS JEPARA

DENY WIDYA

SM TELKOM AKSES

M.ZAENAL ABIDIN

TL PROV TL IOAN JEPARA TL IOAN DEMAK

WAHYUDI M.ZAENAL ABIDIN BAYU WICAKSONO


BAB III
KAJIAN TEORI

A. Sejarah Kabel Fiber Optik

Menurut wikipedia, pengggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sudah digunakan


sejak jaman dahulu,baru sekitar tahun 1930-an ilmuwan Jerman memulai eksperimen untuk
mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik.Perkembangan selanjutnya
oleh ilmuwan Inggrispada tahun 1958 yang mengusulkan prototype optik yang terdiri atas gelas
inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. lalu pada 1960-an, ilmuwan Jepang berhasil membuat
serat optik yangg dapat mentransmisikan gambar.Sekitar tahun 1959-an laser ditemukan, laser
beroperasi pada 1014 Hertz-15 Hertz (ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro). pada
awalnya alat penghasil laser ini berukuran besar dan merepotkan, tidak efesien dan baru
berfungsi pada suhurendah, juga laser belum terpancar lurus.Pada tahun 1960-an, ditemukan
serat optik yang kemurniannya sangat tinggi. jika diibaratkan jika air laut murni, maka kita bisa
melihat penghuninya berlalu lalang mungkin jika dalam tembaga, kemurnian tentu akan
mengurangi hambatan yang ada.

B. Pengertian Fiber Optik

Kabel Fiber Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi cahaya
dan mengalirkannya dari satu ke titik yang lain. Bahan utama dari kabel jenis Fiber Optik ini
adalah dari serat kaca dan plastik yang sangat halus, bahkan lebih halus dari sehelai rambut
manusia. Beda halnya dari kabel lain yang memakai bahan dari tembaga.

C. Jenis-jenis Fiber Optik


Jenis kabel fiber optik terdiri dari 2, yaitu single mode dan multi mode. yang paling sering
digunakan adalah single mode. pada beberapa macam kabel yang saya jelaskan di atas hampir
semuanya menggunakan single mode.. multimode yang saya tahu digunakan pada instalasi BTS
karena memang tidak memerlukan jarak yang terlalu panjang. berikut ini dijelaskan perbedaan
single mode dan multi mode.

 Single Mode Memiliki diameter yang kecil seperti penjelasan sebelumnya, digunakan
pada panjang gelombang cahaya 1319 dan 1510 Nanometer. Kelebihannya mampu pada
kecepatan yang tinggi hingga jarak yang cukup jauh.

 Multi Mode Memiliki diameter yang lebih besar dan mampu mentransmisikan cahaya
yang banyak sekaligus, digunakan panjang gelombang cahaya pada 850 dan 1300
nanometer. karena diameter core yang besar, pantulantiap cahaya menjadikannya
mengurangi pada bandwidth. Digunakan untuk jarak yang dekat.

D. Karakteristik Fiber Optik

 beroperasi pada kecepatantinggi (gigabit per detik)


 Mampumembawapaket-paketdengankapasitasbesar.
 Biaya rata-rata pernodecukup mahal.
 Media dan ukurankonektorkecil.
 Kebalterhadapinterferensielektromagnetik.
 Jaraktransmisi yang lebihjauh ( 2 - 60 kilometer)

E. Pengertian Fusion Splicer


Fusion splicer adalah alat penyambung serat optik dengan memanfaatkan panas untuk
meleburkan kedua ujung kabel optik secara bersamaan dengan waktu yang sangat cepat/singkat,
Menggunakan sistem komputer yang sangat canggih dimana kedua serat ujung optik akan diatur
secara otomatis angel kedua ujung serat hingga sejajar kemudian batang elektroda akan akan
meleburkan kedua ujung serat secara bersamaan dengan waktu yang sangat singkat sehingga
kedua ujung dapat disambungkan.

F. Pengertian Fusion Splicer


Fusion splicer adalah alat penyambung serat optik dengan memanfaatkan panas untuk
meleburkan kedua ujung kabel optik secara bersamaan dengan waktu yang sangat cepat/singkat,
Menggunakan sistem komputer yang sangat canggih dimana kedua serat ujung optik akan diatur
secara otomatis angel kedua ujung serat hingga sejajar kemudian batang elektroda akan akan
meleburkan kedua ujung serat secara bersamaan dengan waktu yang sangat singkat sehingga
kedua ujung dapat disambungkan.
BAB IV
HASIL KEGIATAN PRAKERIN DAN PEMBAHASAN

A. Jadwal Kegiatan Prakerin

TANGGAL KEGIATAN

21 Desember 2020 MulaiPenerjunanPrakerin

22 – 22April 2021 MembantuPekerjaanKaryawan, Dll

22April 2021 Penarikan Prakerin

B. Perincian Kegiatan Prakerin

1. Pra Kegiatan Mempersiapkan Alat untuk pelaksanaan kegiatan 


di lapanngan dan selalu menjaga kebersihan
2. Pelaksanaan Mengerjakan kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan aturan dan keharusan di lapangan.
3. Pasca Kegiatan Mengoreksi kembali hasil kegiatan dangan teliti
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan.

C. Penyambungan Fiber Optik


Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan,karna
pengaruh dari luar seperti masuknya air ke dalam closure. Dalam jangkawaktu yang
panjang 5 s/d 10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik kabel, demikian juga
akan menyebabkan rugu-rugi optik bertambah besar. Selain faktor air yang akan
mempengaruhi kualitas jaringan juga factor mekanis seperti tegangan yang berlebihan
serta bending radius.Tujuan penyambungan kabel optik secara umum adalah
untuk menyambung 2 buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar sehingga
mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin. Prosedur penyambungan serat optik adalah
sebagai berikut :
1. Penyambungan kabel serat optic harus sesuai prosedur 
2. Penggunaan material dan peralatan harus benar 
3. Pemasangan saran sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaan
4. Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan  
5. Kesemuanya harus dilaksanakan dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil
yang optimal. 

Proses penyambungan kabelseratoptikmeliputi:
1. Penyambungan Kabel.

- ProsedurPenyambunganKabel

o Splicing Set-Up
Splicing set up ini persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan
penyambungan kabel fiber optik:
 Bersihkan diseputar lokasi penyambungan.
 Kupas buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner.
 Ambil Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding.
 Posisikan lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai peruntukan.Untuk
fiber dengan diameter coating 250 μm , putar kearah dalam.Untuk fiber dengan
diameter coating 900 μm , putar kearah luar.
 Persiapan Fiber
Persiapan kabel fiber optik   yang akan digunakan mulai dari pengupasan sampai pemotongan kabel
fiber optik:

 Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan mechanicalstripper.


 Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.
 Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber menggunakan fiber
cleaver sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik untuk diameter coating 250 μm maupun
900 μm.
 Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur panjang potonganfiber
12,5 mm yang ada pada Fibrlok Assembly Tool.
 Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan panjang potongan
fiber pada fiber cleaver

- Penyambungan Fiber

Langkah-langkah melakukan splicing atau penyambungan kabel fiber optik setelah


persiapan dengan menggunakan alat yaitu Splicer :

 Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan


caramenjepitkan fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber +6 mm.
 Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splice
sampai berhenti.
 Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).
 Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok
Splicesampai ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang ditandai
denganbergeraknya pada fiber pertama.
 Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama kearah fiberkedua
sekali lagi sampai fiber kedua bergerak.
 (Hal ini untuk meyakinkan bahwa kedua ujung fiber benar-benar
salingbersentuhan).

Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok AssemblyTool)


kebawah sampai fibrlok splice berbunyi.

D.Cara Kerja Fusion Splicer


Sebelum serat optik berhasil disambung, serat-serat tersebut harus dilucuti dengan hati-
hati dari jaket luar dan lapisan polimernya dibersihkan secara menyeluruh, dan kemudian
dibelah dengan tepat untuk membentuk permukaan yang halus dan tegak lurus. Setelah
selesai, masing-masing serat ditempatkan ke dalam dudukan di kandang splicer. Dan dari
titik ini splicer fusi serqat optik mengambil seluruh proses. Dan berikut adalah langkah-
langkah penyambungan serat optik:

 Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk penyambungan seperti:
Sleve Protection, Serat optik, Fiber striper, Fiber cleaver, Tissue, Alkhohol, Sarung
tangan dan Sebagainya
 Masukan sleve protection ke salah satuujung serat yang akan
disambungkan.Dimana fungsi slever protection adalah sebagai lapisan penguat di
titik penyambungan dan juga berperan sebaga ilapisan coating pengganti.
 Kupas bagian coating pada kedua ujung serat menggunakan fiber striper,
Biasanya fiber striper memiliki 3 lubang pengupasan karena coating pada
serat optik memiliki banyak lapisan.

 Bersihkan kedua ujung serat yang telah dikupas menggunakan tissue dan alcohol
 Potong kedua ujung serat menggunakan fiber cleaver Fungsinya adalah meratakan
bagian ujung dari fiber sehingga redaman yang dihasilkan kecil, menggunakan
mata pisau khusus biasanya berbentuk bulat dengan mata pisau yang sangat tajam
sehingga ujung dari fiber terpotong rata.

 Setelah melakukan langkah-langkah diatas maka dimulai langkah proses


penyambungan menggunakan Fusion Splicer. Cara meletakan kedu ujung fiber
yang akan disambungkan haruslah mendekati ujung batang dioda dan juga tidak
boleh melebihi ujung dari batang dioda. Jika kedua posisi telah sesuai maka dapat
dilakukan penyambungan

 Pada alat Fusion Splicer biasanya telah tersedia slot untuk peleburan sleve
protector. Setelah penyambungan selesai maka leburkansleve protector pada titik
penyambungan sehingga terlindungi dari kotoran maupun putus mendadak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah Penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) diPT TELKOM


JEPARA yang dimulai dari tanggal 21 Desember sampai dengan tanggal 22April 2021,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Praktek Kerja Industri (Prakerin) itu
sangat penting bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)karena dalam masa
Praktek Kerja Industri ini siswa dapat terjun langsung ke lapangan, serta dituntut untuk
bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan dalam masa Prakerin.
Dan melalui Prakerin ini Penulis mengambil kesimpulan bahwa pengalaman yang
didapatkan dilapangan kerja khususnya dari segi teknik pelaksanaannya lebih lengkap
jika dibandingkan dengan pelajaran yang diterima di sekolah. Hal ini disebabkan karena
dilapangan kita dituntut untuk memanfaatkan waktu dan bertanggung jawab atas
kesalahan sekecil mungkin.
Sedangkan disekolah pengalaman belajar ditujukan pada hal yang sebenarnya dari
teori berdasarkan teori yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan secara teori.
Ini membuktikan bahwa pengalaman yang diperoleh penulis di lapangan setelah
dibandingkan lebih teliti di sekolah hanya saja waktu yang diperlukan sedikit lebih lama
jika dibandingkan dengan di lapangan. Walaupun sebenarnya teori yang dipergunakan di
lapangan kerja pada dasarnya mempunyai teori yang sedikit berbeda saat dipelajari di
sekolah.

B. Saran

Sebagai penulis  hanya dapat memberikan sedikit saran untuk yang lainnya bahwa
dalam dunia kerja harus bersungguh – sungguh dan jangan bermalas malasan dalam
mengerjakan pekerjaan dari ketua industri maupun bawahannya, disiplin dalam waktu
berangkat maupun menyelesaikan pekerjaan/ tugas dengan tepat waktu, serta harus jujur
karena dalam suatu pekerjaan itu yang dibutuhkan bukan hanya orang pintar tapi yang
paling utama adalah kejujurannya tersebut, sehingga pemilik Industri dapat memberikan
kepercayaanya kedapanya,dan bertanggung jawab atas kerjaan yg kita kerjakan.

DAFTAR PUSTAKA
http://putripatriciaw.blogspot.com/2019/09/penyambungan-kabel-fiber-optik.html

https://teknologiserbatahu.blogspot.com/2020/05/pengertian-fusion-splicer-cara-kerja.html

https://mixartigo.com/fiber-optik-pengertian-sejarah-alat-bagian-kabel-urutan-warna/
DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai