Makalah PKN
Makalah PKN
Dinamika demokrasi pancasila sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Kelas XI MIPA 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
“DINAMIKA
setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin. Dalam Penulisan
Gorontalo
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….……
DAFTAR ISI………………………………………………….……………………
BAB I . PENDAHULUAN…….…………………………………........................
A. Latar Belakang……………..………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………………
C. Tujuan ……………………………………………………………………..
Pertanyaaan:
1. Kelompok 1: mengapa sering terjadi pergantian cabinet pada masa liberal?
2. Kelompok 2 : apa itu KNIP? Dan mengapa KNIP diganti menjadi lembaga
legislatife?
3. Kelompok 4: apa yang dimaksud dengan presiden dan wakil presiden tidak
dapat diganggu gugat?
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai demokrasi di Indonesia , tidak dapat dlepaskan dari
pelaksanaan demokrasi dan pengertian dari demokrasi dalam konstektualnya. Sebelum
melangkah lebih jauh membahas demokrasi kita harus harus mengetahui apa demokrasi
itu? Dan sudah berjalan baik kah demokrasi di Indonesia?.
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahanya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau
melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini bersal dari bahasa yunani
(dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari kata (dêmos)”rakyat” dan (Kratos)
“kekuasaan”, Istilah demokrasi di perkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu
bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di
tangan orang banyak (rakyat).
Demokrasi merupakan suatu sitem Negara yang dimana kewenagan berada
ditangan rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai kewenangan penuh
terhadap keputusan pemerintahan. Demokrasi terbentuk menjadi suatu system
pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat
mereka. Dengan adanya system demokrasi, kekuasaaan absolute satu pihak melalui tirani,
kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan
kebebasan berpendapat bagi rakyat.
Di Indonesia, para masyarakat mencita-citakan pembentukan Negara demokrasi
yang berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme, dengan tujuan membentuk
masyarakat sosialisasi. Landasan demokrasi adalah keadilan , dalam arti terbukanya
peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang
bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah
keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan
sendiri jalan hidupnya.
Sebagai bentuk dari landasan tersebut suatu negara kesatuan berkewenangan penuh
atas sistem pemerintahan yang hendak dijalankan dalam bernegara, seperti di indonesia
dalam mejalankan sistem kenegaraannya sering terjadi problem yang harus dihadapi
seperti pada masa orde baru bermunculan konflik-konflik baru serta terjadi perubahan
genetika sosial masyarakat, krisis moneter juga melanda pada keuangan negara sehingga
penurunan keuangan negara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
Dari latar belakang diatas, makalah ini akan menguraikan tentang bagaimana konsep
dan system demokrasi yang diterapkan dan gerakan demokratisasi di Indonesia,
bagaimanakah perkembangan pelaksanaan demokrasi di indonesia.
B. Rumusan masalah
a) Bagaimana dinamika demokrasi pancasila masa revolusi?
b) Bagaimana dinamika demokrasi pancasila masa order lama?
c) Bagimana dinamika demokrasi masa order baru?
d) Bagimana dinamika demokrasi pancasila masa reformasi sampai sekarang?
C. Tujuan
untuk mengetahui mengenai dinamika pancasila sesuai UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
BAB II ISI
A. KONSEP DEMOKRASI
Istilah demokrasi berasal dari penggalan kata Yunani “demos”yang berarti
“rakyat”dan kata “kratos”atau”cratein”yang berarti “pemerintahan,” sehngga kata
“demokrasi” berarti suatu “pemerintahan oleh rakyat”. Kata “pemerintahan oleh rakyat”
memiliki konotasi.(1) suatu pemerintahan yang dipilih oleh rakyat dan (2) suatu
pemerintahan “oleh rakyat biasa”(bukan oleh kaum bangsawan)’ bahkan (3) suatu
pemerintahan oleh rakyat kecil dan miskin (government by the poor)atau yang sering
diistilahkan dengan “wong cilik”. Namun demikian, yang penting bagi suatu demokrasi
bukan hanya siapa yang memilih pemimpin, tetapi juga cara dia memimpin. Sebab jika
cara memimpin Negara tidak benar, baik karena rendahnya kualitas dan komitmen moral
dari sang pemimpin itu sendiri, maupun karena budaya masyarakat setempat yang tidak
kondusif,maka demokrasi hanyaberarti pemolesan dari tirani oleh kaum bangsawan
menjadi tirani oleh masyarakat bawah.
(Munir fuady, 2010: 1)
Secara terminology, banyak ahli yang mengemukakan pengertian demokrasi,
namun dasar demokrasi selalu mengacu pada rakyat, yaitu:
a. Pelaksanaan kekuasaan Negara ialah wakil rakyat yang terpilih karena rakyat
yakin segala kepentingannya akan diperhatikan.
b. Cara melaksanakan kekuasaan Negara dengan senantiasa mengingat kehendak
rakyat dan memenuhi kehendak rakyat.
c. Batas kekuasaan Negara demokrasi ditentukan dengan sebanyak mungkin
memperoleh hasil yang diinginkan oleh rakyat asal tidak menyimpang dasar
demokrasi.
Pengertian demokrasi yang sangat popular ialah pemerintahan dari rakyat,untuk
rakyat, dan oleh rakyat. Pemerintahan dari rakyat artinya presiden, gubernur, bupati,
kepala desa pemimpin politik telah dipilih dan mendapatkan mandate dari rakyat sehingga
mengemban kepentingan rakyat. Pemerintahan oleh rakyat artinya Negara dijalankan oleh
rakyat melalui mandat sehingga rakyat menjadi pengawas, yang dijalankan oleh rakyat.
Pemerintahan untuk rakyat artinya hasil dan kebijaksanaan diarahkan pada kesejahteraan
rakyat dan atas dasar aspirasi rakyat. Jadi demokrasi adalah pemerintahan yang
berdasarkan kedaulatan rakyat. (Minto rahayu,2009: 124)
Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi dapat dipandang
sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang ada dalam UUD 1945
yang disebut kerakyatan. Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup
berkelompok dalam organisasi negara, sesuai dengan keinginan orangorang yang hidup
dalam kelompok tersebut (demos).
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan oleh
pandangan hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche Gronslag) dan
ideologi bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat
di indonesia didasarkan pada :
Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat
berdasarkan sila-sila pancasila.
Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan
Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD
1945
Berdasrkan pemahaman ini maka beberapa pakar Indonesia memberikan pengertian
sebagai berikut :
Sri Soemantri mengatakan :
“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat ketuhanna yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan keadilan sosial”(Soemantri
1967:7) Pamudji mengatakan :
“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan yang maha esa yang berprikemanusian
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”(Pamudji,1979:11).
Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara
universal. Ciri demokrasi Pancasila:
pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
adanya pemilu secara berkesinambungan
adanya peran-peran kelompok kepentingan
adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk
menyelesaikan masalah.
Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme
kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan
berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila
terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
Untuk melihat rumusan-rumusan tersebut dalam tatanan praktis dapat dicermati
dalam gagasan demokrasi mengalir seperti lahinya konsep-konsep demokrasi dari para
tokoh republik Indonesia, soekarno, Hatta, M.Natsir, Sharir dan kemudian dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang perkembangannya dapat dirasakan pada 2
tahapan yaitu :
Tahapan Pra Kemerdekaan dan Tahapan Pasca Kemerdekaan.
Pada tahapan pra kemerdekanan pemahaman demokrasi belum dapat diartikan
sebagai wujud pemerintahan rakyat karena saat itu belum ada negara, tentunya belum ada
juga pemerintahan , namun pemahaman demokrasi saat itu adalah semua orang sebagai
komponen bangsa semua berkumpul untuk memperbincnagkan bagaimana baiknya dalam
menyiapkan pembentukan negara secara rill, yaitu penyiapan anggaran dasar atau UUD,
penyiapan sistem pemerintahan yang harus dijalankan, bagaimana bentuknya, sipa yang
akan menjadi kepala dan wakil kepala pemerintahan, kesepakatan dalam musywarah
dengan modal semngat kebangsaan ingin mempunyai negara, hasilnya adalah rumusan
yang tertera dalam UUD 1945.
Sementar itu perkembangan demokrasi pasca kemerdekanan telah mengalaimi
pasang surut(fluktuasi) dari masa kemerdekaan sampai saat ini. Sebenarnya sisitem
demokrasi yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia adalah rumusan “mekanisme hidup
berkelompok, bermasyrakat, berbangsa dan bernegara yang dapat menjawab
keanekaragaman suku adat-istiadat, bahasa dan agama dan keanekaragaman kehendak”
atau kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawratan
perwakilan dan ini hanya akan dapat dilaksanakan apabila rakyat ini :
B. DEMOKRASI PANCASILA
Secara ringkas demokrasi pancasila mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong
royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur
berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran dan budi pekerti luhur, kepribadian
indonesia yang berkesinambungan.
2. Dalam demokrasi pancasila, sistem pengorganisasian negara di lakukan oleh rakyat
sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus
diselarasaskan dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam demokrasi, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup
bangsa indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada
dominasi mayoritas dan minoritas.
Demokrasi pancasila pada intinya merupakan demokrasi yang didasarkan pada
pancasila, yakni yang didasarkan pada lima sila, yaitu sebagai berikut:
Sila ketuhanan
Sila kemanusiaan
Sila persatuan
Sila kedaulatan rakyat
Sila keadilan sosial
Unsur utama dari demokrasi indonesia yang berdasarkan pada pancasila adalah
adanya prinsip “musyawarah”. Kata musyawarah sendiri awal mulanya sendiri tersebut
dalam sila ke empat dari pancasila, yang secara lengkap berbunyi
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Inti dari musyawarah adalah “win-win solution” artinya
dengan prinsip musyawarah tersebut, diharapkan dapat memuaskan semua pihak yang
berbeda pendapat, suatu harapan yang sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan dalam
praktek berbangsa dan bernegara. Yang lebih realitis justru pelaksanaan voting berdasarkan
metode one man one vote yang menhasilkan konsep win lose solution berdasarkan konsep
zero sum game, meskipun tidak selamanya berarti pemenang ambil semua (the winner
takes all).
Di samping itu, prinsip musyawarah ini sering disalah artikan dalam praktik.
Misalnya semasa indonesia dibawah rezim pemerintahan presiden soeharto, prinsip ini
lebih sering diartikan sebagai pemaksaan kehendak dari pihak yang kuat/yang punya kuasa
terhadap pihak yang lemah. Atau penggunaan prinsip musyawarah sebagai lawan dari
prinsip voting suara, padahal voting suara berdasarkan one man one vote merupakan inti
dan metode pengambilan keputusan satu-satunya yang paling reasonable dari konsep
demokrasi itu.
Penjelmaan konsep demokrasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
menjadi kabur dikarenakan beberapa hal, terutama karena sangat sumirnya penjabaran
demokrasi pancasila di dalam UUD 1945. Seperti pada masa orde presiden soekarno dan
orde presiden soeharto, terjadi berbagai penyimpangan terhadap prinsip kebebasan
berbicara, suatu penyimpangan yang bahkan sering kali dilembagakan. Karena itu, tidak
mengherankan jika pada saat itu banyak surat kabar dan majalah yang dibreidel, siaran TV
dan radio yang dikontrol dengan ketat, dan orang yang bicara vokal dikirim kepenjara atau
bahkan dihilangkan (dibunuh), hanya karena berbeda pandangan dengan pemerintah.
Menurut Azyumardi Azra, agar sistem demokrasi di indonesia menjadi lebih
mendekati demokrasi dalam arti yang benar, diperlukan beberapa perombakan
dalamberbangsa dan bernegara, yaitu diperlukan perombakan-perombakan sebagai berikut:
Perombakan sistem (constitutional reforms), yang berisikan perumusan kembali
falsafah, kerngka dasar, dan perangkat legal sistem politik. Perombakan kelembagaan yang
menyangkut dengan pengembangan dan pemberdayaan (institutional reforms and
empowerment) terhadap lembaga-lembaga politik. Perombakan kultur politik kearah yang
lebih demokratis
5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
6. Pelaksanaan pemilihan umum.
7. Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR(pasal 1 ayat 2
UUD 1945).
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada tuhan YME,
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
Landasan formal dari periode republik indonesia III ialah pancasila, UUD 45 serta
ketetapan-ketetapan MPRS. Sedangkan sistem demokrasi pancasila menurut prinsipprinsip
yang terkandung didalam batang tubuh UUD 45 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu
sebagai berikut:
Negara indonesia bedasarkan hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hal ini
mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi dengan hukum dan tindakanya terhadap
rakyat harus ada landasan hukumnya.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling
bekerjasama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN.
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, mentri negara tidak bertanggung jawab
terhadap DPR
Kepala negara tidak bertanggunag jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya
kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR.
c) Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme
kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan
berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila
terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
Ciri – cirri demokrasi pancasila :
a) Kedaulatan ada di tangan rakyat.
b) Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong.
c) Cara pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
d) Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
e) Diakui keselarasan antara hak dan kewajiban.
f) Menghargai Hak Asasi Manusia.
g) Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan
melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan
karena merugikan semua pihak.
h) Tidak menganut sistem monopartai.
i) Pemilu dilaksanakan secara luber.
j) Mengandung sistem mengambang.
k) Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
l) Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum
System pemerintahan Demokrasi Pancasila sebagai berikut:
a) Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum.
b) Indonesia menganut sistem konstitusional.
c) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang
tertinggi.
d) Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
e) Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
f) Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR.
g) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Kesimpulan