Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PPKN

Dinamika demokrasi pancasila sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Disusun oleh : kelompok 3


Moh junaidi lanti
Aisha amini labadjo
Badria A. labungasa
Fadillah putriyani djafar
Inggrid fanidya pakaya
Novita angraeni
Nurul karima kau
Rahhmawaty Yusuf
Selvina Y. dambea

Kelas XI MIPA 1

SMA NEGERI 3 GORONTALO


T.P 2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“DINAMIKA

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA”.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang

setimpal

pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua

bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin. Dalam Penulisan

makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki

penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Gorontalo
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….……
DAFTAR ISI………………………………………………….……………………
BAB I . PENDAHULUAN…….…………………………………........................
A. Latar Belakang……………..………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………………
C. Tujuan ……………………………………………………………………..

BAB II. ISI…………………………………….………………………………......


A. Konsep demokrasi…………………………………………………………..
B. Demokrasi pancasila………………………………………………………..
C. Sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia.…………………………...
D. Analisis gerakan demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia………..
BAB III . PENUTUP…..…………………………………………………………….
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….……..

Pertanyaaan:
1. Kelompok 1: mengapa sering terjadi pergantian cabinet pada masa liberal?
2. Kelompok 2 : apa itu KNIP? Dan mengapa KNIP diganti menjadi lembaga
legislatife?
3. Kelompok 4: apa yang dimaksud dengan presiden dan wakil presiden tidak
dapat diganggu gugat?
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara mengenai demokrasi di Indonesia , tidak dapat dlepaskan dari
pelaksanaan demokrasi dan pengertian dari demokrasi dalam konstektualnya. Sebelum
melangkah lebih jauh membahas demokrasi kita harus harus mengetahui apa demokrasi
itu? Dan sudah berjalan baik kah demokrasi di Indonesia?.
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahanya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau
melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini bersal dari bahasa yunani
(dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari kata (dêmos)”rakyat” dan (Kratos)
“kekuasaan”, Istilah demokrasi di perkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu
bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di
tangan orang banyak (rakyat).
Demokrasi merupakan suatu sitem Negara yang dimana kewenagan berada
ditangan rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai kewenangan penuh
terhadap keputusan pemerintahan. Demokrasi terbentuk menjadi suatu system
pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat
mereka. Dengan adanya system demokrasi, kekuasaaan absolute satu pihak melalui tirani,
kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan
kebebasan berpendapat bagi rakyat.
Di Indonesia, para masyarakat mencita-citakan pembentukan Negara demokrasi
yang berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme, dengan tujuan membentuk
masyarakat sosialisasi. Landasan demokrasi adalah keadilan , dalam arti terbukanya
peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang
bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah
keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan
sendiri jalan hidupnya.
Sebagai bentuk dari landasan tersebut suatu negara kesatuan berkewenangan penuh
atas sistem pemerintahan yang hendak dijalankan dalam bernegara, seperti di indonesia
dalam mejalankan sistem kenegaraannya sering terjadi problem yang harus dihadapi
seperti pada masa orde baru bermunculan konflik-konflik baru serta terjadi perubahan
genetika sosial masyarakat, krisis moneter juga melanda pada keuangan negara sehingga
penurunan keuangan negara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
Dari latar belakang diatas, makalah ini akan menguraikan tentang bagaimana konsep
dan system demokrasi yang diterapkan dan gerakan demokratisasi di Indonesia,
bagaimanakah perkembangan pelaksanaan demokrasi di indonesia.

B. Rumusan masalah
a) Bagaimana dinamika demokrasi pancasila masa revolusi?
b) Bagaimana dinamika demokrasi pancasila masa order lama?
c) Bagimana dinamika demokrasi masa order baru?
d) Bagimana dinamika demokrasi pancasila masa reformasi sampai sekarang?

C. Tujuan
untuk mengetahui mengenai dinamika pancasila sesuai UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
BAB II ISI

A. KONSEP DEMOKRASI
Istilah demokrasi berasal dari penggalan kata Yunani “demos”yang berarti
“rakyat”dan kata “kratos”atau”cratein”yang berarti “pemerintahan,” sehngga kata
“demokrasi” berarti suatu “pemerintahan oleh rakyat”. Kata “pemerintahan oleh rakyat”
memiliki konotasi.(1) suatu pemerintahan yang dipilih oleh rakyat dan (2) suatu
pemerintahan “oleh rakyat biasa”(bukan oleh kaum bangsawan)’ bahkan (3) suatu
pemerintahan oleh rakyat kecil dan miskin (government by the poor)atau yang sering
diistilahkan dengan “wong cilik”. Namun demikian, yang penting bagi suatu demokrasi
bukan hanya siapa yang memilih pemimpin, tetapi juga cara dia memimpin. Sebab jika
cara memimpin Negara tidak benar, baik karena rendahnya kualitas dan komitmen moral
dari sang pemimpin itu sendiri, maupun karena budaya masyarakat setempat yang tidak
kondusif,maka demokrasi hanyaberarti pemolesan dari tirani oleh kaum bangsawan
menjadi tirani oleh masyarakat bawah.
(Munir fuady, 2010: 1)
Secara terminology, banyak ahli yang mengemukakan pengertian demokrasi,
namun dasar demokrasi selalu mengacu pada rakyat, yaitu:
a. Pelaksanaan kekuasaan Negara ialah wakil rakyat yang terpilih karena rakyat
yakin segala kepentingannya akan diperhatikan.
b. Cara melaksanakan kekuasaan Negara dengan senantiasa mengingat kehendak
rakyat dan memenuhi kehendak rakyat.
c. Batas kekuasaan Negara demokrasi ditentukan dengan sebanyak mungkin
memperoleh hasil yang diinginkan oleh rakyat asal tidak menyimpang dasar
demokrasi.
Pengertian demokrasi yang sangat popular ialah pemerintahan dari rakyat,untuk
rakyat, dan oleh rakyat. Pemerintahan dari rakyat artinya presiden, gubernur, bupati,
kepala desa pemimpin politik telah dipilih dan mendapatkan mandate dari rakyat sehingga
mengemban kepentingan rakyat. Pemerintahan oleh rakyat artinya Negara dijalankan oleh
rakyat melalui mandat sehingga rakyat menjadi pengawas, yang dijalankan oleh rakyat.
Pemerintahan untuk rakyat artinya hasil dan kebijaksanaan diarahkan pada kesejahteraan
rakyat dan atas dasar aspirasi rakyat. Jadi demokrasi adalah pemerintahan yang
berdasarkan kedaulatan rakyat. (Minto rahayu,2009: 124)
Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi dapat dipandang
sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang ada dalam UUD 1945
yang disebut kerakyatan. Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup
berkelompok dalam organisasi negara, sesuai dengan keinginan orangorang yang hidup
dalam kelompok tersebut (demos).
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan oleh
pandangan hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche Gronslag) dan
ideologi bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat
di indonesia didasarkan pada :

 Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat
berdasarkan sila-sila pancasila.
 Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan
 Merupakan konsekuaensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD
1945
Berdasrkan pemahaman ini maka beberapa pakar Indonesia memberikan pengertian
sebagai berikut :
Sri Soemantri mengatakan :
“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat ketuhanna yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan keadilan sosial”(Soemantri
1967:7) Pamudji mengatakan :
“Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan yang maha esa yang berprikemanusian
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”(Pamudji,1979:11).
Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara
universal. Ciri demokrasi Pancasila:
 pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
 adanya pemilu secara berkesinambungan
 adanya peran-peran kelompok kepentingan
 adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
 Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk
menyelesaikan masalah.
 Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme
kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan
berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila
terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
Untuk melihat rumusan-rumusan tersebut dalam tatanan praktis dapat dicermati
dalam gagasan demokrasi mengalir seperti lahinya konsep-konsep demokrasi dari para
tokoh republik Indonesia, soekarno, Hatta, M.Natsir, Sharir dan kemudian dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang perkembangannya dapat dirasakan pada 2
tahapan yaitu :
Tahapan Pra Kemerdekaan dan Tahapan Pasca Kemerdekaan.
Pada tahapan pra kemerdekanan pemahaman demokrasi belum dapat diartikan
sebagai wujud pemerintahan rakyat karena saat itu belum ada negara, tentunya belum ada
juga pemerintahan , namun pemahaman demokrasi saat itu adalah semua orang sebagai
komponen bangsa semua berkumpul untuk memperbincnagkan bagaimana baiknya dalam
menyiapkan pembentukan negara secara rill, yaitu penyiapan anggaran dasar atau UUD,
penyiapan sistem pemerintahan yang harus dijalankan, bagaimana bentuknya, sipa yang
akan menjadi kepala dan wakil kepala pemerintahan, kesepakatan dalam musywarah
dengan modal semngat kebangsaan ingin mempunyai negara, hasilnya adalah rumusan
yang tertera dalam UUD 1945.
Sementar itu perkembangan demokrasi pasca kemerdekanan telah mengalaimi
pasang surut(fluktuasi) dari masa kemerdekaan sampai saat ini. Sebenarnya sisitem
demokrasi yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia adalah rumusan “mekanisme hidup
berkelompok, bermasyrakat, berbangsa dan bernegara yang dapat menjawab
keanekaragaman suku adat-istiadat, bahasa dan agama dan keanekaragaman kehendak”
atau kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawratan
perwakilan dan ini hanya akan dapat dilaksanakan apabila rakyat ini :

 Memiliki kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan rasa nasionalisme


yang tinggi.
 Memiliki kebesaran jiwa dan sportif
 Konstitusional
 Terjamin keamanan Bebas dari campur tangan asing
 Sadar akan adanya perbedaan
Dengan demikian bahwa pemahaman konsep demokrasi pada pra kemerdekaan
adalah bermusyawah sebagi mekanisme kehidupan dari keanekaragaman kehendak atau
aspirasi komponen bangsa.

B. DEMOKRASI PANCASILA
Secara ringkas demokrasi pancasila mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong
royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur
berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran dan budi pekerti luhur, kepribadian
indonesia yang berkesinambungan.
2. Dalam demokrasi pancasila, sistem pengorganisasian negara di lakukan oleh rakyat
sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus
diselarasaskan dengan tanggung jawab sosial.
4. Dalam demokrasi, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup
bangsa indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada
dominasi mayoritas dan minoritas.
Demokrasi pancasila pada intinya merupakan demokrasi yang didasarkan pada
pancasila, yakni yang didasarkan pada lima sila, yaitu sebagai berikut:
Sila ketuhanan
Sila kemanusiaan
Sila persatuan
Sila kedaulatan rakyat
Sila keadilan sosial
Unsur utama dari demokrasi indonesia yang berdasarkan pada pancasila adalah
adanya prinsip “musyawarah”. Kata musyawarah sendiri awal mulanya sendiri tersebut
dalam sila ke empat dari pancasila, yang secara lengkap berbunyi
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Inti dari musyawarah adalah “win-win solution” artinya
dengan prinsip musyawarah tersebut, diharapkan dapat memuaskan semua pihak yang
berbeda pendapat, suatu harapan yang sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan dalam
praktek berbangsa dan bernegara. Yang lebih realitis justru pelaksanaan voting berdasarkan
metode one man one vote yang menhasilkan konsep win lose solution berdasarkan konsep
zero sum game, meskipun tidak selamanya berarti pemenang ambil semua (the winner
takes all).
Di samping itu, prinsip musyawarah ini sering disalah artikan dalam praktik.
Misalnya semasa indonesia dibawah rezim pemerintahan presiden soeharto, prinsip ini
lebih sering diartikan sebagai pemaksaan kehendak dari pihak yang kuat/yang punya kuasa
terhadap pihak yang lemah. Atau penggunaan prinsip musyawarah sebagai lawan dari
prinsip voting suara, padahal voting suara berdasarkan one man one vote merupakan inti
dan metode pengambilan keputusan satu-satunya yang paling reasonable dari konsep
demokrasi itu.
Penjelmaan konsep demokrasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
menjadi kabur dikarenakan beberapa hal, terutama karena sangat sumirnya penjabaran
demokrasi pancasila di dalam UUD 1945. Seperti pada masa orde presiden soekarno dan
orde presiden soeharto, terjadi berbagai penyimpangan terhadap prinsip kebebasan
berbicara, suatu penyimpangan yang bahkan sering kali dilembagakan. Karena itu, tidak
mengherankan jika pada saat itu banyak surat kabar dan majalah yang dibreidel, siaran TV
dan radio yang dikontrol dengan ketat, dan orang yang bicara vokal dikirim kepenjara atau
bahkan dihilangkan (dibunuh), hanya karena berbeda pandangan dengan pemerintah.
Menurut Azyumardi Azra, agar sistem demokrasi di indonesia menjadi lebih
mendekati demokrasi dalam arti yang benar, diperlukan beberapa perombakan
dalamberbangsa dan bernegara, yaitu diperlukan perombakan-perombakan sebagai berikut:
Perombakan sistem (constitutional reforms), yang berisikan perumusan kembali
falsafah, kerngka dasar, dan perangkat legal sistem politik. Perombakan kelembagaan yang
menyangkut dengan pengembangan dan pemberdayaan (institutional reforms and
empowerment) terhadap lembaga-lembaga politik. Perombakan kultur politik kearah yang
lebih demokratis

1.Prinsip pokok demokrasi pancasila

Prinsip merupakan kebenaran pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain


sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum terdapat 2
landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk diketahui oleh
setiap orang yang menjadi pemimpin negara/rakyat/masyarakat/organisasi/partai/keluarga,
yaitu:
1. Suatu negara itu milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau
milik suatu keluarga/golongan/partai dan dan bukan pula milik penguasa
negara.
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku
pengurus rakyat, harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap rakyatnya,
dan sekaligus pelaku pelayanan rakyat, yaitu tidak/boleh bertindak zalim
kepada tuannya, yaitu rakyat.
Adapun prinsip pokok demokrasi pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat).
b. Pemerintah berdasrkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).
c. Kekuasan tertinggi berada di MPR.

2. Perlindungan terhadap hak asasi.

3. Pengambilan keputusan atas hak musyawarah.


4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan merupakan badan yang merdeka.

5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
6. Pelaksanaan pemilihan umum.
7. Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR(pasal 1 ayat 2
UUD 1945).

8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada tuhan YME,
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.

10. Menjunjung tinggi tujuan dancita-cita.

2. Sistem pemerintahan demokrasi pancasila

Landasan formal dari periode republik indonesia III ialah pancasila, UUD 45 serta
ketetapan-ketetapan MPRS. Sedangkan sistem demokrasi pancasila menurut prinsipprinsip
yang terkandung didalam batang tubuh UUD 45 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu
sebagai berikut:

1. indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum

Negara indonesia bedasarkan hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hal ini
mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi dengan hukum dan tindakanya terhadap
rakyat harus ada landasan hukumnya.

2. Indonesia menganut sitem konstitusional

Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat


absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih
menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi
oleh ketentuan konstitusi, disamping oleh ketentuan hukum yang lainnya yang merupakan
pokok konstitusi, seperti TAP MPR dan undang-undang.

3. Majlis permusyawaratan rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasan rakyat


tertinggi
Seperti telah disebutkan pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu,bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
Dengan demikian, MPR adalah lembaga tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat
indonedia.

4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tinggi dibawah majlis


permusyawaratan rakyat(MPR)

Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden


selain diangkat oleh majlis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majlis.

5. Pengawas dewan perwakilan rakyat (DPR)

Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling
bekerjasama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN.

6. Menteri negara adalah pembantu presiden, mentri negara tidak bertanggung jawab
terhadap DPR

Presiden memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan menteri


negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden.
Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah
kepresidenan/presidentil.

7. Kekuasaan negara tidak tak terbatas

Kepala negara tidak bertanggunag jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya
kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR.

C.SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA


A. Demokrasi pada periode 1945-1950
Demokrasi pada masa dikenal dengan sebutan demokrasi perlementer. System
parlementer yang dimulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan di proklamirkan dan
diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950, karna kurang cocok untuk Indonesia. Persatuan
yang dapat digalang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi
kekuatan konstuktif sesudah kemerdekaan tercapai karenah lemahnya benih-benih
demokrasi system perlementer memberi peluang untuk dominasi partai politik dan dewan
perwakilan rakyat.
Kekuatan social politik yang memperoleh saluran dan tempat yang realitas dalam
kontelasi politik, padahal merupakan kekuatan yang paling penting yaitu seorang presiden
yang tidak mau bertindak sebagai “Rubber stamppresident”.

B. Demokrasi pada periode 1950-1965


Ciri-ciri periode ini adalah dominasi dari presiden. Terbatasnya peranan partai politik,
berkembangnya pengaruh komunis meluasnya peranan ABRI sebagai unsure social politik.
Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih
menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi
presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran
ABRI sebagai unsure social-politik semakin meluas.
C. Demokrasi pada periode 1965-1998
Perkembangan demokrasi di Negara kita di tentukan batas-batasnya tidak hanya oleh
keadaan social, kulturia, gegrapis dan ekonomi, tetapi juga oleh penelitian kita mengenai
pengalaman pada masa lampau telah sampai titik mana pada didasari bahwa badan
eksekutif yangtidak kuat dan tidak continue tidak akan memerintah secara efektif sekalipun
ekonominya teratur dan sehat, tetapi kita menyadari pula bahwa badan eksekutif yang kuat
tetapi tidak “kommited” kepada sesuatu program pembangunan malah mendapatkan
kebobrokan ekonomi karna kekuasaan yang dimilikinya di sia-siakan untuk tujuan yang
ada pada hakikatnya merugikan rakyat.
Dengan demikian secara umum dapat dijelaskan bahwa watak demokrasi pancasila
tidak berbeda dengan demokrasi pada umumnya. Karna demokrasi pancasila memandang
kedaulatan rakyat sebagai inti dari sitem demokrasi.
D. Demokrasi pada periode 1998-sekarang
Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat bergantung pada 4 faktor kunci
yaitu:
a) Komposisi elite politik
b) Desain institusi politik
c) Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non
elite.
d) Peran civil soisiety (masyarakat madani)
Ke-4 faktor itu harus dijalan secara sinergis dan berkelindan sebagai untuk
mengonsolodasi demokrasi. Pengalaman Negara yang sudah demokrasi established
memperlihatkan bahwa institusi-institusi demokrasi bisa tetap berfungsi walaupun
pemilihanya kecil.
Harapan lain dalam suksesnya transaksi demokrasi Indonesia mungkin adalah pada
peran civil society( masyarakat madani) untuk mengurangi polaritas politik dan
menciptakan kultur toleransi, trabsaksi demokrasi selalu dimulai dengan jatuhnya
pemerintahan otoriter, sedangkan panjang pendeknya maka transisi tergantung pada
kemampuan rezim demokrasi baru mengatasi problem tradisional yang menghadang.
Secara historis, semakin berhasil suatu rezim dalam menyediakan apa yang diinginkan
rakyat.

D. ANALISIS GERAKAN DEMOKRASI YANG PERNAH DITERAPKAN DI


INDONESIA
a) Demokrasi Liberal (1950 – 1959)
Pertama kali Indonesia menganut system demokrasi parlementer, yang biasa disebut
dengan demokrasi liberal. Masa demokrasi liberal membawa dampak yang cukup besar,
mempengaruhi keadaan, situasi dan kondisi politik pada waktu itu. Di Indonesia demokrasi
liberal yang berjalan dari tahun 1950-1959 mengalami perubahan-perubahan kabinet yang
mengakibatkan pemerintahan menjadi tidak stabil. Pada waktu itu, pemerintah
berlandaskan UUD 1950 pengganti konstitusi RIS
(Republik Indonesia Serikat) tahun 1949.
Ciri-ciri demokrasi liberal adalah sebagai berikut :
1. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.
2. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah.
3. Presiden bisa dan berhak membubarkan DPR.
4. Perdana Menteri diangkat oleh presiden.
Daftar kabinet yang ada di Indonesia selama masa semorasi liberal :
1. Kabinet Natsir (September 1950 – Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (April 1951 – April 1952)
3. Kabinet Wilopo (April 1952 – Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo 1 (Juli 1953 – Agustus 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956)

b) Demokrasi Terpimpin (1959 – 1966)


Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia, yang
seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja.
Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno :
1. Dari segi keamanan : Banyaknya gerakan sparatis pada masa demokrasi liberal,
menyebabkan ketidak stabilan di bidang keamanan.
2. Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi
liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat
dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
3. Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk
menggantikan UUDS 1950.
Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh
anjuran beliau agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950
adalah UUD'45. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota
konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan voting yang diikuti oleh seluruh
anggota konstituante . Voting ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul
dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Hasil voting menunjukan bahwa :
269 orang setuju untuk kembali ke UUD'45
119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD'45
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD'45 tidak dapat direalisasikan. Hal
ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak
mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950.
Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang
disebut Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
1. Tidak berlaku kembali
UUDS 1950
2. Berlakunya kembali
UUD 1945
3. Dibubarkannya
konstituante
4. Pembentukan MPRS dan DPAS

c) Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme
kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan
berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila
terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
Ciri – cirri demokrasi pancasila :
a) Kedaulatan ada di tangan rakyat.
b) Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong.
c) Cara pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
d) Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
e) Diakui keselarasan antara hak dan kewajiban.
f) Menghargai Hak Asasi Manusia.
g) Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan
melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan
karena merugikan semua pihak.
h) Tidak menganut sistem monopartai.
i) Pemilu dilaksanakan secara luber.
j) Mengandung sistem mengambang.
k) Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
l) Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum
System pemerintahan Demokrasi Pancasila sebagai berikut:
a) Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum.
b) Indonesia menganut sistem konstitusional.
c) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang
tertinggi.
d) Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
e) Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
f) Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR.
g) Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Demokrasi secara umum merupakan system pemerintahan yang segenap rakyat


turut serta memerintah dengan perantara wakil-wakilnya. Namun ada juga yang menyatakan
suatu system politik yang dimana kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh
wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya
kebebasan politik.
Dalam demokrasi kebijakan rakyat menjadi prioritas suatu sistem, di Indonesia sistem
demokrasi yang digunakan adalah demokrasi pancasila dengan mengedepankan adanya
prinsip musyawarah. Dengan bermusyawarah diharapkan dapat memuaskan semua pihak
yang berbeda pendapat, suatu harapan yang sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan dalam
praktek berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Fuady Munir, Konsep Negara Demokrasi, ( Jakarta, PT.Refika Aditama, 2010)
pendidikan Kewarganegaraan, ( Jakarta,PT.Grasindo,2009)
http://alvinheadhunters.wordpress.com/2011/05/06/konsep-demokrasi/ diakses pada tanggal
19/12/2011 jam 11:00
http://ariaaja.wordpress.com/2011/05/11/konsep-demokrasi-pancasila/ diakses pada tanggal
21/12/2011 jam 6:16
http.wartawarga.gunadarma.ac.id 2011/06/27 tanggal akses 12/13/2011 jam 5:25 pm)
http://pringgabaya.blogspot.com 2011/01/27 diakses pada tanggal 12/12/2011 jam 4:55
(http://vindhavannelly.blogspot.com/2011/02/perkembangan-demokrasi-diindonesia.html
diakses pada tanggal 13/12/2011 jam 5:14 pm)
Buku pkn kelas 11

Anda mungkin juga menyukai