Anda di halaman 1dari 2

4) Analisis kasus di atas berdasarkan Imperatif Moral Sila Kemanusiaan yang Adil

dan Beradab!
Sila ke-2 Pancasila, sudah memberikan penekanan penting terhadap harkat dan matabat
manusia itu. Sesudah sila keTuhanan (Sila 1), Pancasila mengakui dimensi kemanusiaan
sebagai hal penting yang pantas dijaga, dilindungi dan ditempatkan sebagai hal pokok di
dalam kehidupan orang Indonesia dalam menziarahi hidupnya. Itu artinya kemanusiaan itu
nilai yang utama, bukan suatu unsur sekunder atau tambahan saja.
Di dalam sila ke-2 Pancasila berbunyi” Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Hal ini
menunjukkan bahwa Pancasila sesungguhnya berorientasi pada kemanusiaan setiap manusia.
Kata beradab sesudah kemanusiaan bermakna bahwa manusia Indonesia harus mengarahkan
hidupnya, mengorientasikan sikapnya agar berperilaku secara berbudaya. Budaya adalah
segala hasil olah pikir, rasa, cipta dan karsa manusia. Orang yang berperilaku sesuai budaya
itu juga artinya ia berperilaku secara beradab. Berperilaku beradab artinya ia berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan.
Secara praktis-aplikatif, imperatif etis sika kemanusiaan yang adil dan beradab dapat
disarikan dalam empat (4) pokok pikiran sebagai berikut:
a). Relasi etis antarmanusia
b). Mengedepankan prinsip sikap baik pada sesama
c). Prinsip hormat pada diri sendiri
d). Berbagi dengan orang lain yang menderita kesulitan/kemalangan

5) Beri tanggapan terhadap kasus kemanusiaan dari deskripsi di atas!


Gusdurian memberikan 6 poin sebagai pernyataan sikap terhadap kasus tersebut.
Pertama, mengutuk penyerangan itu karena mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Kedua,
meminta kepolisian setempat menuntaskan kasus tersebut melalui mekanisme konstitusi.
Hal itu dilakukan tanpa mempertimbangkan opsi harmoni sosial karena dianggap akan
melanggengkan praktik kekerasan di masa mendatang. Ketiga, meminta kepada
pemerintah daerah agar menjamin keamanan warga negara khususnya yang berstatus
sebagai kelompok rentan. Keempat, meminta tokoh agama setempat saling menebar
gagasan agama yang penuh rahmah. Kelima, mengajak para Gusdurian dan masyarakat
untuk terus merawat semangat Bhinneka Tunggal Ika atau kemajemukan bangsa.
Terakhir, menyerukan seluruh warga negara Indonesia agar tidak menggunakan
kekerasan dan ujaran kebencian terhadap mereka yang berbeda.

Sumber Lecture Note Week 5

Anda mungkin juga menyukai