Abstract
This paper examines the effect of Locus of Control (LOC), Work Stress and Time Budget
Pressure (TBP) to acceptance Dysfunctional Audit Behavior (DAB) moderated by
Leadership Style. Data Collection is using a set of questionnaire which sent to Auditors at
BPKP of West Sumatra. 43 questionnaires were returned and analyzed using SPSS 16.0.
Significance levels were set at the 5% level. Three regression models; Simple Regression
Model (SRM), Multiple Regression Model (MRM), dan Moderated Regression Analysis
(MRA) are developed to investigate the significant relationship among variables. Partially,
the regression results were not significant for each variable LOC, Work Stress and TBP to
DAB. But simultaneously, they have, including Leadership Style. Implications of study are:
to avoid DAB, auditors should have good LOC, stress management and effectively using
TBP to manage their job. A good leadership is also proven to minimize DAB. Further data
collection is required to investigate other factors (independency, objectivity, professional
commitment) which could affect DAB.
Keywods: locus of control, stress, time budget pressure, leadership style, and disfunctional
audit behavior.
Abstrak
Penelitian ini meneliti pengaruh Locus of Control (LOC), Stress kerja dan Time Budget
Pressure (TBP) terhadap penerimaan Perilaku Disfungsional Audit (PDA) yang dimoderasi
oleh Gaya Kepemimpinan. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang diserahkan
pada auditor pada BPKP Sumatera Barat. Sebanyak 43 kuestiner dikembalikan dan dapat
diolah menggunakan SPSS ver. 16.0. Penelitian ini menetapkan tingkat signifikansi 5%.
Tiga model regresi yaitu Simple Regression Model (SRM), Multiple Regression Model
(MRM), dan Moderated Regression Analysis (MRA) digunakan untuk mengetahui
signifikansi hubungan antar variabel. Hasil pengujian hipotesis adalah secara partial tidak
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel LOC, Stress, dan TBP Terhadap
penerimaan PDA. Namun secara simultan, LOC, Stress, dan TBP berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan PDA. Implikasi dari penelitian ini adalah, untuk dapat melaksanakan
tugas dengan baik, seorang auditor harus memiliki LOC yang baik, dapat mengelola Stress
dengan baik, dan memanfaatkan TBP semaksimal mungkin, karena hal ini dapat
berpengaruh secara signifikan dalam menghindari perilaku disfungsional dalam audit.
Disamping itu ditemukan juga bahwa peranan pemimpin dapat meminimalisir terjadinya
PDA. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat
berpengaruh terhadap penerimaan PDA, seperti independensi, objektifitas, komitmen
profesional dan lain-lain.
Kata Kunci: locus of control, stress, time budget pressure, gaya kepemimpinan, dan
disfungsional audit.
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2 251
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
PENDAHULUAN
Dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, Bab1 Pasal 1 Ayat 3 mendefinisikan pengawasan intern adalah
seluruh proses kegiatan audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan
lainnya. Untuk itu sebagai pengawas dan auditor internal pemerintah, BPKP dituntut
menjunjung tinggi standar kompetensi auditor, memiliki sikap profesional untuk
menghasilkan audit yang berkualitas. Hal ini didukung oleh Peraturan Kepala BPKP
No:PER-211/K/JF/2010 tentang Standar Kompetensi Auditor. Karena profesional
auditor ini dapat menghindari perilaku disfungsional audit (dysfunctional audit
behavior). Wahyudin dkk (2011) menyatakan bahwa perilaku profesionalisme seorang
auditor diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit.
Karena perilaku ini bisa mempengaruhi kualitas audit baik secara langsung maupun
tidak langsung. Banyak faktor mempengaruhi penerimaan auditor atas dysfunctional
audit behavior ini, diantaranya adalah locus of control, turnover intention, dan kinerja
(Donnelly et al., 2003; Maryanti, 2005; Anastasia & Mukhlasin, 2005, dalam Wahyudin
dkk, 2011); tekanan yang timbul dan berlangsung terus menerus berpotensi
menimbulkan kecemasan, dan menimbulkan gangguan kecemasan yang disebut stres
(Nurhendar, 2007); kondisi yang tertekan secara waktu (Azad, 1994 dalam Prasita,
2007); dan tekanan anggaran waktu yang sangat ketat (Coram dkk, 2003, dalam Prasita,
2007).
Dalam hal ini peranan pemimpin baik dalam kelompok ataupun instansi sangat
diperlukan. Pemimpin mempunyai cara/gaya tersendiri dalam mencapai tujuan instansi.
Oceani Wibowo (2009) mengutip dari Luthans (2002) dalam Trisnaningsih (2007)
bahwa gaya kepemimpinan (leadership styles) merupakan cara pimpinan untuk
mempengaruhi orang lain/bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau
melakukan kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara
pribadi hal tersebut mungkin tidak disenangi.
Apakah terdapat Pengaruh Locus of Control, Stress Kerja, dan Time Budget
Pressure Terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit Yang Dimoderasi Oleh
Gaya Kepemimpinan (Studi Kasus Pada Auditor Perwakilan BPKP Sumatera Barat).
Analisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti akan dilihat baik secara partial ataupun
simultan.
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
252 Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
KAJIAN LITERATUR
Locus of Control (LOC)
Locus of Control (LOC) adalah tingkatan dimana seseorang menerima tanggung jawab
personal terhadap apa yang terjadi pada diri mereka. Definisi ini dikemukakan oleh
Rotter (2006) seperti dikutip dari Brownell (1982) dalam Wiriani (2011).
1) LOC Internal
LOC Internal adalah keyakinan seseorang bahwa didalam dirinya tersimpan
potensi besar untuk menentukan nasib sendiri, tidak peduli apakah lingkungannya akan
mendukung atau tidak mendukung (Lee, 1990 dikutip Julianto, 2002 dalam Wiriani,
2011).
2) LOC Eksternal
Individu yang LOC eksternalnya cukup tinggi akan mudah pasrah dan menyerah
jika sewaktu-waktu terjadi persoalan yang sulit (Lee, 1990 dikutip Julianto, 2002 dalam
Wiriani, 2011).
Stress Kerja
Literatur stres yang berkaitan dengan pekerjaan (stres-kerja) yang menyatakan
bahwa stressor (penyebab stres) yang dihadapi individual dalam lingkungan kerja dapat
mengakibatkan individu merasakan tekanan (stres) dalam melakukan pekerjaan, dan
selanjutnya dapat mempengaruhi sikap, intensi dan perilaku individual (Silaban, 2009).
Gibson et al., (1995) mengelompokkan konsekuensi stres dalam 4 kategori yaitu;
(1) subyektif (misalnya; ketakutan dan apatis), perilaku (misalnya; alkoholisme,
ketergantungan), kognitif (misalnya, komitmen rendah, kelelahan), (3) fisiologis
(misalnya tekanan darah tinggi, sakit jantung), dan (4) organisasional (misalnya,
produktivitas rendah, absensi).
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2 253
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
Gaya Kepemimpinan
Salah satu pendekatan kepemimpinan yang paling disenangi adalah teori jalur-
sasaran (Path-goal theory) yang dikembangkan oleh Robert House (1971). Teori path-
goal menjelaskan dampak perilaku pemimpin pada motivasi bawahan, kepuasan dan
kinerjanya (Luthans, 2006 dalam Engko, 2007) dan pemimpin diharapkan dapat
mengubah perilakunya agar sesuai dengan situasi, dimana pemimpin tidak hanya
menggunakan gaya yang berbeda kepada bawahan yang berbeda tetapi menggunakan
gaya yang berbeda kepada bawahan yang sama pada situasi yang berbeda (Daft, 2001
dalam Engko 2007).
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
254 Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
Pengembangan Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2 255
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
256 Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Adopsi Pengukuran
Locus of karakteristik psikologis sebagai keyakinan masing- Rotter (1996) dalam Likert 1-5
Control masing individu karyawan tentang kemampuannya Chi Hsinkuang at al.
(X1) untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang (2010) dan Reffiani
berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya (2009) yang
dimodifikasi oleh
Wiriani (2011)
Stress stress diartikan sebagai interaksi individu dengan Dwilita (2007) Mas’ud Likert 1-5
Kerja (X2) lingkungan, tetapi kemudian diperinci lagi menjadi (2004) Novitasari
respon adaptif yang dihubungkan oleh perbedaan (2003) dalam Fadhilah
individu dan atau proses psikologi yang merupakan (2010)
konsekuensi tindakan, situasi, atau kejadian
eksternal (lingkungan) yang menempatkan tuntutan
psikologis dan atau fisik secara berlebihan pada
seseorang (Luthans,2006 dalam Murtiningrum,
2006 dikutip Fadhillah,2010). Dimensi stress
terbagi (Mas’ud, 2004) skala kesan stress
ekstraorganisasi, skala kesan stress organisasi, dan
skala kesan stress kelompok) dan skala stressor
individual.
Time Tekanan anggaran waktu yang dirasakan Kelley dan Seiler Likert 1-5
Budget merupakan stres yang dirasakan atau dialami (1982), Willet dan Page
Pressure auditor dalam pelaksanaan prosedur audit yang (1996), Malone dan
(X3) ditimbulkan kendala anggaran waktu Robert (1996); Otley
(Silaban,2009) dan Pierce (1996a),
Coram et al., (2003),
dan Pierce dan Sweeney
(2004) dalam Silaban
(2009)
Gaya Cara pimpinan untuk mempengaruhi orang pengembangan Likert 1-5
Kepemim lain/bawahannya sedemikian rupa sehingga orang instrumen oleh Robert
pinan (X4) tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk House, 1973; Colin
mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi Silverthorne, 2001
hal tersebut mungkin tidak disenangi (Luthans, dengan dua gaya
2002 dalam Trisnaningsih, 2007 dikutip oleh kepemimpinan yaitu
Oceani Wibowo, 2009) Colin Silverthorne,
2001 dalam Engko,
2007)
Perilaku Setiap tindakan yang dilakukan auditor selama Kelley dan Seiler Likert 1-5
Disfungsio pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi (1982), Lightner et.al .,
nal Audit kualitas audit baik secara langsung maupun tidak (1982), Otley dan
(Y) langsung (Kelley dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce (1996a), dan
Pierce, 1996a). Perilaku-perilaku yang mereduksi Pierce dan Sweeney
kualitas audit secara langsung dilakukan melalui (2004) dalam Silaban,
tindakan seperti; penghentian prematur prosedur 2009),
audit, review yang dangkal terhadap dokumen
klien, bias dalam pemilihan sampel, tidak
memperluas scope pengujian ketika terdeteksi
ketidak beresan, dan tidak meneliti kesesuaian
perlakuan, akuntansi yang diterapkan klien (Kelley
dan Margheim, 1990; Otley dan Pierce 1996a
dalam Silaban, 2009)
Sumber: Berbagai sumber
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2 257
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Lokasi penelitian adalah kantor Perwakilan BPKP Sumatera Barat, dengan alamat
Jalan Ciliwung No.3 Padang. Kuisioner yang disebar adalah 70 eksemplar, kuisioner
yang kembali hanya sebanyak 43 eksemplar, dan 27 eksemplar tidak kembali.
Mayoritas responden adalah auditor BPKP laki-laki yaitu 69,8% (sebanyak 30 orang).
Kisaran umur responden mayoritas antara 41-50 tahun (39,5%), dan bermasa kerja lebih
dari 20 tahun ke atas, dan predikat paling banyak adalah Anggota Tim (37,2%).
Disamping itu terdapat Auditor Madya sebanyak 27,9%. Responden umumnya
berpendidikan S1, bertugas di bidang Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah
yaitu 37,2%, dan umumnya (44,2%) telah melakukan audit sebanyak lebih dari 110 kali.
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
258 Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara partial
LOC, Stress Kerja, dan TBP terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit, namun
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2 259
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
260 Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
DAFTAR PUSTAKA
Engko, Cecilia dan Gudono, (2007), Pengaruh Kompleksitas Tugas Dan Locus Of
Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja
Auditor, Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas.
Fadhilah, M. Luthfi, (2010) “Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada PT. Coca
Cola Amatil Indonesia, Central Java)”, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang, Skripsi.
Halil Paino, Azlan Thani dan Syed Iskandar Zulkarnain; (2011) Dysfunctional Audit
Behaviour: The Effect of Budget Emphasis Leadership Behaviour, and
Effectiveness of Audit Review, European Journal of Social Sciences – Volume 21,
Number 3
Indarto, Stefani Lily; (2011), Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Katolik Soegijapranata Dinamika Sosial Ekonomi Volume 7
Nomor 2, Edisi November 2011.
Kartika, Indri & Wijayanti, Provita, Maret (2007), “Locus of Control and Accepting
Disfungtional Behaviour on Public Auditors of DFAB” , Jurnal Akuntabilitas, ,
hal. 158 – 164, Vol. 6 No. 2, ISSN 1412-0240
Kartika, Indri, Dra., M.Si, Akt dan Wijayanti, Provita, SE; (2007), “Locus Of Control
Sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai Dan Penerimaan Perilaku
Disfungsional Audit (Studi Pada Auditor Pemerintah Yang Bekerja Pada BPKP Di
Jawa Tengah Dan DIY) UNISSULA, Semarang, SNA X, Makasar.
Manning, Mark, and Munro, Don, (2007) “The Survey Researcher’s SPSS CookBook”
2nd Edition, Pearson Education, Australia.
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2 261
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
Mcnamara, Shaun M, (2008)* Taylor Mclachlan Ltd, Dunedin, New Zealand And
Gregory A. Liyanarachchi, University Of Otago, Dunedin, New Zealand, Time
Budget Pressure And Auditor Dysfunctional Behaviour Within An Occupational
Stress Model, Accountancy Business And The Public Interest, Vol. 7, No. 1.
Nurhendar, Siti, (2007) Pengaruh Stres Kerja Dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Produksi (Studi Kasus Pada Cv. Aneka Ilmu Semarang),
Semarang, June Approved By The 1 Supervisor Dra. L. Sri Sukemi.
Prasita, Andin, (2007), Priyo Hari Adi, Pengaruh Kompleksitas Audit Dan Tekanan
Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit Dengan Moderasi Pemahaman
Terhadap Sistem Informasi, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana, Edisi September 2007.
Simanjuntak, Piter, (2008), Pengaruh Time Budget Pressure Dan Resiko Kesalahan
Terhadap Penurunan Kualitas Audit (Reduced Audit Qaulity) (Studi Empiris Pada
Auditor KAP Di Jakarta) Program Studi Magister Sains Akuntansi, Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang, Desember, Tesis.
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
262 Prosiding Simposium Nasional Akuntansi Vokasi ke-2
Politeknik Negeri Bali, 17 – 18 Mei 2013
Wiriani, Wayan, (2011), “Efek Moderasi Locus Of Control Pada Hubungan Pelatihan
Dan Kinerja Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung”, Progam
Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar, Tesis.
ISBN: 978-602-17955-0-7
Hak Penerbitan @ 2013
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali