Anda di halaman 1dari 8

1.

Jelaskan pentingnya perencanaan pembangunan bagi suatu daerah:


JAWAB :
Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional menjelaskan bahwa perencanaan sebagai suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia dalam daerah tersebut. Dan PP 8 Tahun 2008 menjelaskan
bahwa pembangunan daerah merupakan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata. Baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan
kebijakan, berdaya saing, ataaupun peningkatan indeks pembangunan manusianya.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Perencanaan Pembangunan Daerah menurut PP 8
Tahun 2008 merupakan suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, yang mempunyai
tujuan yaitu pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam
jangka waktu tertentu.
-Bentuk perencanaan pembangunan suatu daerah
Suatu perencanaan yang tepat merupakan perencanaan yang dilakukan dengan tetap
mendasarkan pada data dan informasi yang akurat dan faktual, valid dan akuntabel.
Yaitu dengan tetap mempertimbangkan sumber daya dan potensi yang dimiliki daerah
tersebut. Di dalam proses penyusunan perencanaan tentunya dilakukan dengan
terlebih dahulu mengkaji berbagai indikator perkembangan di daerah diantaranya
pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat inflasi, tingkat
pengangguran, tingkat kemiskinan dan beberapa indikator lainnya dan yang paling
penting adalah kondisi keuangan daerah. Perlu di perhatikan bahwa perencanaan
pembangunan di daerah harus memperhatikan adanya koordinasi, sinkronisasi dan
integrasi dengan perencanaan pembangunan nasional. Sebab capaian tujuan
pembangunan daerah harus mempunyai sifat mendukung pencapaian tujuan
pembangunan secara menyeluruh. Pastinya perencanaan pembangunan harus
berpedoman pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
-Bagaimana Perencanaaan Pembangunan Menurut Pasal 2 PP 8 Tahun 2008 ?
Terdapat beberapa pengertian yang teradapat dalam Pasal 2 PP 8 Tahun 2008. Yang
di antaranya dapat Anda baca di bawah ini :
Perencanaan suatu pembangunan daerah adalah satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional.Perencanaan suatu pembangunan daerah
dilakukan dan di laksanakan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing. Perencanaan suatu pembangunan
daerah mengintegrasikan atau mementingakan rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan daerah. Perencanaan suatu pembangunan daerah dilakukan berdasarkan
kondisi dan potensi yang dipunyai masing-masing daerah, yang disesuaikan dinamika
perkembangan daerah dan nasional.
-Manfaat Perencanaan Pembangunan suatu daerah
Dari semua penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa secara garis besar
perencanaan pembangunan adalah suatu usaha yang di lakukan oleh pemerintah
setempat. Hal ini bertujuan untuk membangun daerah yang lebih baik dengan tetap
memperhatikan segala sesuatu yang ada dalam daerah itu. Seperti potensi wisata,
potensi pertanian dan yang lainnya.

2. Dalam suatu perencanaan wilayah diinginkan untuk membagi perekonomian menjadi


dua sektor ekonomi. Apa tujuan dilakukan analisis ini, dan peralatan/model apa saja
yang sering digunakan?
JAWAB :
Salah satu tujuan dari kebijaksanaan pembangunan adalah mengurangi perbedaan
dalam tingkat perkembangan atau pembangunan dan kemakmuran antara daerah yang
satu dengan daerah lainnya. Konsep pembangunan tersebut seringkali disebut dengan
konsep pembangunan regional atau wilayah. Dalam perencanaan pembangunan
regional tersebut dikenal berbagai teknik analisis yang dapat menentukan pilihan
terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi yang menjadi prioritas pembangunan. Salah satu
model perencanaan demikian dikenal dengan istilah Model Perencanaan Economic
Base. Landasan utama dari Model Perencanaan Sektoral Basis Ekonomi (Economic
Base Model) merupakan konsep yang mengandalkan pada kriteria multiplier setiap
kegiatan ekonomi tertentu yang pada gilirannya akan mempunyai dampak
pertumbuhan ekonomi, seperti pendapatan maupun ketenagakerjaan. Dalam hal ini,
pendapatan regional atau wilayah akan meningkat dengan suatu tingkat multiplier
tertentu, yang tergantung pada tingkat respending (pengeluaran kembali) pada
wilayah yang bersangkutan.

Contoh penggunaan Model

Jika diketahui : CL = Rp 250000,-


YN = Rp 200000,-
YB = Rp 150000,-
YI = Rp 30000,-
I = Rp 20000,-

Dihitung : ML dan MS

Nilai tersebut memberi pengertian bahwa peningkatan ekspor Rp 1,- akan


menyebabkan pendapatan meningkat sekitar Rp 2.33 – Rp 1,- atau sekitar Rp 1.33
untuk masa yang telah ditentukan dalam analisis.
ML > MS atau multiplier jangka panjang lebih besar dari multiplier jangka pendek,
disebabkan karena ada investasi yang diperhitungkan.
3. Uraikannlah Tahapan-Tahapan dalam proses perencanaan pembangunan disertai
dengan contohnya!
JAWAB :
Menurut UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, tahapan perencanaan pembangunan nasional meliputi :
1. Penyusunan Rencana
Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap
suatu rencana yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah,
yaitu :
- penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik,
menyeluruh, dan terukur.
- masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja
dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.
- melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan
yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah
perencanaan pembangunan
- penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
2. Penetapan Rencana
Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk
melaksanakannya. Menurut Undang-Undang ini, rencana pembangunan jangka
panjang Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Undang-Undang/Peraturan Daerah,
rencana pembangunan jangka menengah Nasional/Daerah ditetapkan sebagai
Peraturan Presiden/Kepala Daerah, dan rencana pembangunan tahunan
Nasional/daerah ditetapkan sebagai Peraturan Presiden/Kepala Daerah.
3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Tujuan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan adalah untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui
kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh
pimpinan Kementerian/Lembag/Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya,
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
4. Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan
yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk
menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini
dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam
dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan
(input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak (impact).
Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Kementerian/Lembaga, baik Pusat
maupun Daerah, berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan
yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam
melaksanakan evaluasi kinerja proyek pembangunan, Kementrian/Lembaga, baik
Pusat maupun Daerah, mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja
untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk masing-
masing jangka waktu sebuah rencana.

4. Kemukakan syarat-syarat yang diperlukan dan harus diperhatikan dalam perencanaan


untuk mencapai perkembangan ekonomi yang diharapkan menurut baldwin dan
meier!
JAWAB :
Syarat-syarat yang harus diperlukan agar perkembangan dapat berjalan seperti mereka
harapkan menurut Baldwin & Meier ada 6, yaitu harus ada :
A. Kekuatan dari dalam (indegeneous forces) untuk berkembang
Maksud kekuatan dari dalam adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat sendiri
untuk berkembang. Kekuatan ini sangat penting untuk terjadinya perkembangan.
Selain kekuatan dari dalam ada juga kekuatan dari luar yang dapat mendorong dan
memberikan fasilitas-fasilitas untuk berkembang.
B. Mobilitas faktor-faktor produksi
Ketidak sempuranaan pasar (market imperfection) membatasi mobilitas faktor-
faktor produksi dari penggunaan yang kurang produktif menuju penggunaan yang
lebih produktif. Untuk itu market imperfection harus ditiadakan, sehingga faktor
produksi dapat digunakan sepenuhnya. Caranya:
 Mengganti bentuk organisasi sosial dan ekonomi.
 Memberikan kesempatan-kesempatan untuk menaikkan produktivitas pada
teknik yang ada.
 Peningkatan teknologi.
 Penjuakan produk dan pasar capital diperluas.
 Keadaan monopoli harus dikurangi.
 Kredit dipermudah bagi petani dan pedagang kecil.
Jadi harus ada pengarahan pada penggunaan semua sumber-sumber produksi
secara efisien. Schulz dalam bukunya “ the rule of government in promoting
economic growth“, mengatakan bahwa sebenarnya perkembangan ekonomi
sedang berkembang tidak cukup hanya mengatasi kesukaran yang ada.
C. Akumulasi capital
Akumulasi kapital adalah salah satu faktor penting untuk pertumbuhan ekonomi.
akumulasi dapat berupa kenaikan volum tabungan yang diarahkan untuk tujuan-
tujuan produktif. Selain membentuk lembaga-lembaga keuangan dan perluasan
moneter dalam akumulasi capital juga dengan cara memperkirakan struktur pasar
yang kuat agar dapat mempengaruhi mobilitas, alokasi kapital dan dapat
menyalurkan tabungan ke investasi yang produktif.
D. Kriteria dan arah investasi
Menentukan pola investasi sama pentingnya dengan menentukan laju
pertumbuhan modal. Negara terbelakang tidak saja harus menentukan besarnya
tingkat investasi tetapi juga komposisi investasi itu. Beberapa kriteria investasi
menurut Jhingan adalah:
 Produktivitas marginal sosial
Menurut kriteria ini investasi harus dilakukan pada bidang dan arah yang
mempunyai produktivitas marginal sosial tertinggi.
 Overhead ekonomi dan sosial
Pertimbangan pokok dalam memilih industri pada saat pengambilan keputusan
investasi adalah prospek ekonomi eksternal. Dari sisi permintaan, investasi harus
menciptakan overhead sosial dan ekonomi yang luas dalam bentuk rumah sakit,
sekolah jalan raya, gedung, dll. Kategori investasi seperti itu dapat meningkatkan
produktivitas, memperluas pasar atau menurunkan ongkos sehingga dengan
demikian dorongan pendirian berbagai industri baru.
 Pertumbuhan berimbang
Oleh karena berbagai sektor perekonomian saling tergantung satu sama lain, maka
tidaklah cukup untuk memusatkan diri pada pengembangan industri tertentu saja.
Investasi harus didasarkan pada asas “ pertumbuhan berimbang”. Berbagai sektor
perekonomian harus tumbuh dengan cara serasi sehingga tidak ada sektor yang
tertinggal atau tumbuh terlalu cepat. Oleh karena berbagai sektor perekonomian
saling tergantung dan berkaitan satu sama lain maka investasi perlu diarahkan ke
satu medan yang luas sehingga sektor ini bergerak dalam keserasian.
 Pilihan teknologi
Pilihan teknik produksi mempengaruhi jumlah dan pola investasi di negara
ternelakang. Apakah pilihannya jatuh pada teknik produksi yang bersifat padat-
modal atau padat-karya tergantung pada tujuan sosial dan tujuan ekonomi negara
itu.
E. Penyerapan kapital dan sabilitas
Batas kemampuan penyerapan kapital (capital absorptial capacity). Kapasitas ini
ditentukan oleh dua hal yaitu satu pihak ditentukan oleh adanya atau tersedianya
faktor-faktor produksi komplementer yang bekerja sama dengan kapital,dan di
lain pihak oleh syarat-syarat yang diperlukan untuk menghindari inflasi dan untuk
mempertahankan keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional.
 Keterbatasan kapasitas untuk untuk menyerap kapital di negara sedang
berkembang disebabkan oleh:Kurangnya teknologi
 Kurangnya tenaga ahli
 Kurangnya mobilitas faktor produksi
 Dan banyak negara-negara berkembang sangat kekurangan tenaga terampil
Dengan terbatasnya jumlah tenaga kerja ahli dan terampil, menyebabkan
banyaknya rintangan-rintangan dalam produksi, yang mengakibatkan turunnya
produktivitas modal marjinal (marjinal produktivity of capital).
F. Nilai dari lembaga-lembaga yang ada
Nilai dan lembaga bersifat non ekonomi memiliki peranan yang tidak kalah
penting kebutuhan-kebutuhan baru, motif-motif baru, metode produksi baru,
demikian pula harus ada perubahan lembaga yang ada dalam masyarakat. Dan
harus disadari bahwa manusia dapat menguasai alam dan dapat menggunakannya
untuk memenuhi kebutuhan manusia tetapi dalam penggunaannya kita juga harus
memperhatikan kelestarian dan kebudayaan manusia itu sendiri. Dan dalam proses
mengubah cara hidup lama haruslah berhati-hati sebab setiap ada perubahan harus
selekasnya dikompensasi dengan hasil yang lebih baik, agar tidak menimbulkan
banyak perbantahan. Kita harus mengetahui mula-mula kebiasaan lama manakah
yang harus diubah, lalu bagaimana cara mengubahnya. Hal ini harus dengan hati-
hati dalam pelaksanaannya karena dampak yang ditimbulkan akan berpengaruh
besar dalam perkembangan, perlu kita ingat bahwa kemakmuran ekonomi hanya
sebagian saja dari kemakmuran sosial. Konsekuensinya, cara-cara hidup lama
harus ditinggalkan dan diganti dengan yang baru dan disesuaikan dengan
kebutuhan. Untuk membuka kemungkinan penemuan hal-hal baru sehingga dapat
meningkatkan produktivitas, dan mulai bermunculannya inovator dan wiraswasta.

5. Uraikan apa itu analisis SWOT dan aspek-aspek apa saja yang dapat menguntungkan
dan merugikan jika menggunakan metode tersebut!
JAWAB :
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities
(kesempatan), dan Threats (ancaman) dalam suatu perusahaan. Tujuan utama dari
analisis SWOT adalah untuk membantu organisasi mengembangkan kesadaran penuh
dari semua faktor yang terlibat dalam membuat keputusan bisnis. Strategi ini
diciptakan pada tahun 1960 oleh Albert Humphrey dari Stanford Research Institute,
selama penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi mengapa perencanaan
perusahaan secara konsisten gagal. Sejak pembuatannya, SWOT telah menjadi salah
satu alat yang paling berguna bagi pemilik bisnis untuk memulai dan
mengembangkan perusahaan mereka.
 Strenght
Unsur kekuatan meliputi kekuatan atau kelebihan perusahaan, baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud di lingkup internal perusahaan.
 Weakness
Weakness atau kelemahan di sini bersifat internal terkait kelemahan yang
dimiliki perusahaan tanpa adanya pengaruh dari faktor eksternal.
 Opportunities
Opportunities atau peluang adalah faktor-faktor eksternal yang mungkin
bisa menjadi penentu kesuksesan bisnis.
 Threats
Threats atau ancaman adalah faktor eksternal yang sifatnya negatif, dapat
membahayakan bisnis, dan merupakan hal-hal yang berada di luar kendali.
Dengan analisis Threats inilah, setidaknya kita dapat menyusun rencana
cadangan terhadap kondisi yang merugikan.
- Strength dan Opportunities termasuk dalam aspek yang menguntungkan,
sedangkan
- Weakness dan Threats adalah aspek yang merugikan bagi suatu bisnis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan biasanya berasal dari
internal perusahaan itu sendiri, seperti reputasi bisnis, hak paten, lokasi pabrik,
dan sebagainya. Sedangkan peluang dan ancaman dipengaruhi oleh faktor-faktor
eksternal, seperti pemasok, kompetitor, harga pasar, kondisi pasar, dan
sebagainya. Faktor-faktor eksternal ini akan sulit Anda kontrol karena sifatnya
terus berubah dari waktu ke waktu. Bisnis dengan bentuk dan skala apa pun sangat
disarankan untuk menggunakan analisis SWOT ini agar dapat menilai kondisi
pasar ataupun perusahaan, dan meresponsnya dengan tepat. Lakukan analisis ini
setidaknya sekali dalam satu tahun.
Analisis SWOT sebaiknya dilakukan oleh beberapa kelompok orang dengan
perspektif yang berbeda di perusahaan Anda, misalnya jajaran manajemen, bagian
marketing, customer service, atau bahkan dari konsumen itu sendiri agar
mendapatkan hasil yang komprehensif dan objektif. Proses ini juga dapat menjadi
peluang bagi untuk menyatukan tim dan mendorong partisipasi serta kepatuhan
mereka terhadap strategi yang dijalankan perusahaan.
Analisis SWOT biasanya dilakukan dengan menggunakan four-square SWOT
analysis template. Namun, kita juga dapat menggunakan metode sendiri agar lebih
mudah dalam memahami dan mengimplementasikan analisis SWOT.

6. Uraikanlah bentuk-bentuk perencanaan dan Bentuk perencanaan manakah yang


berlaku di Indonesia. Jelaskan!
JAWAB:
Ada 5 strategi pembangunan ekonomi yang dapat dipilih, yakni strategi pembangunan
yang berorientasi pada pertumbuhan dengan tujuan pokok untuk meningkatkan GNP,
strategi pembangunan yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dengan
sasaran peningkatan dalam kesempatan kerja produktif dan meningkatkan redistribusi
pendapatan, strategi pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan
dengan tujuan penghapusan kemiskinan dan peningkatan kesempatan kerja produktif
dan peningkatan GNP kelompok miskin dan strategi pembangunan yang berorientasi
pada pemenuhan kebutuhan dasar (The Basic Necessity Oriented). Semua strategi
pembangunan bertujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan produksi barang-
barang dan jasa-jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang sesuai dengan
harapan tercapainya tingkat hidup minimal untuk semua rumah tangga sampai batas
maksimal.Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini
sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya
Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan
sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya.
Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan
ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme
yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia
berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.Pada masa Orde
Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi
sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa
Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi
kerakyatan.
Berikut ini Sistem yang masih berlaku di Indonesia.Antara lain : 
1. Sistem Ekonomi Demokrasi 
Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu
UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan masyarakat dan negara harus
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian yang ada di Indonesia
juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian sistem ekonomi
demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang
merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan
dan pengawasan pemerintah.

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan 


Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi di
Indonesia pada tahun 1998. Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi
kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi
kerakyatan. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat memegang aktif dalam
kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan iklim yang sehat bagi
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

7.

Anda mungkin juga menyukai