Anda di halaman 1dari 68

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S AN

si
No.41 PK/Pid.Sus/2015

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

do
gu memeriksa perkara pidana pada pemeriksaan peninjauan kembali telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara Terpidana :

In
Nama : HOTASI D.P. NABABAN;
A
Tempat Lahir : Manila;
ah

Umur/Tanggal Lahir : 47 tahun / 07 Mei 1965;

lik
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am

ub
Tempat Tinggal : Jalan E.E.Nomor 45 RT/RW.008/001,
Kelurahan Menteng Dalam, Kecama-
ep
tan Tebet, Jakarta Selatan;
k

Agama : Kristen Protestan;


ah

R
Pekerjaan : Mantan Direktur Utama PT. Merpati

si
Nusantara Airline;

ne
ng

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta
Pusat sebagai berikut :

do
gu

PRIMAIR :
Bahwa ia Terdakwa HOTASI D.P NABABAN, selaku Direktur Utama PT.
In
A

Merpati Nusantara (Persero) diangkat berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang


Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April 2002 dan Keputusan Rapat PT Merpati
ah

lik

Nusantara Airlines tanggal 14 November 2002 Akta Notaris Nomor : 19 di hadapan Ny


Erly Soehanjojo, bersama-sama dengan TONY SUDJIARTO selaku General Manager
m

ub

Procurement of Aircraft (GM Pengadaan Pesawat) sekira tanggal 21 Desember 2006


atau setidaknya pada suatu waktu pada tahun 2006 bertempat di Kantor Utama PT.
ka

Merpati Nusantara (Persero) Jalan Angkasa Blok B.15 kav 2-3, Jakarta Indonesia atau
ep

tempat lain yang mana menjadi kewenangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya,


R

sebagai orang yang melakukan atau turut melakukan yang secara melawan hukum
es
M

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
ng

on

Hal. 1 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keuangan atau perekonomian Negara, perbuatan Terdakwa lakukan dengan cara-cara

R
sebagai berikut :

si
- Bahwa sesuai Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2003 tentang

ne
ng
BUMN disebutkan “dalam melaksanakan tugasnya Anggota Direksi harus
memenuhi Anggaran Dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib

do
melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
gu akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran;
- Bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.19 Tahun 2003

In
A
tentang BUMN disebutkan :
(1) Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan
ah

lik
yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang;
(2) Direksi wajib menyampaikan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan
am

ub
kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan;
- Bahwa Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama PT.MNA
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KEP/07/VI/2004 tentang Organisasi
ep
k

Perusahaan Lampiran B, selaku Presiden Direktur :


ah

a. Bertindak sebagai Pimpinan Perusahaan serta mengkoordinasikan dan membina


R

si
pelaksanaan tugas-tugas di Direktorat Niaga, Direktorat Operasi, Direktorat
Teknik, Direktorat Keuangan dan Umum serta seluruh kegiatan perusahaan agar

ne
ng

mencapai visi dan misi perusahaan secara efektif dan efisien;


b. Menjalin hubungan tingkat tinggi dengan lembaga pemerintahan dan dunia usaha

do
gu

lainnya dalam rangka mempererat kerjasama dan pengembangan usaha serta guna
meningkatkan citra perusahaan;
In
- Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : Kep.116/
A

kmk.01/1991, Security Deposit adalah jumlah uang yang diterima Lessor dari Lesse
pada permulaan masa lease sebagai jaminan untuk kelancaran pembayaran Lesse;
ah

lik

- Bahwa berdasarkan Pasal 3 huruf e Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : Kep-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
m

ub

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara berbunyi :


RKAP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, sekurang-kurangnya memuat:
ka

ep

a. Rencana Kerja Perusahaan;


b. Anggaran Perusahaan;
ah

c. Proyeksi Keuangan Pokok Perusahaan;


R

es

d. Proyeksi Keuangan Pokok Anak Perusahaan ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Hal-hal lain yang memerlukan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

R
(RUPS);

si
- Pasal 8 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-101/

ne
ng
MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan
Usaha Milik Negara berbunyi : Hal-hal lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

do
huruf e antara lain mengenai :
gu a. Penghapusan Piutang;
b. Penghapusan Persediaan;

In
A
c. Penghapusan Aktiva Tetap;
d. Penghapusan Aktiva tetap Lainnya;
ah

lik
e. Penarikan Kredit;
f. Penggunaan Asset;
am

ub
g. Pemberian Pinjaman;
h. Kerjasama Jangka Menengah/ Panjang dengan Pihak Ketiga;
i. Perubahan Modal;
ep
k

j. Penunjukan Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan;


ah

k. Penghasilan Direksi dan Komisaris/Dewan Pengawas;


R

si
l. Pembagian tugas Direksi;
- Bahwa berdasarkan Lampiran Bagian Lain-Lain Angka 8 Keputusan Menteri Badan

ne
ng

Usaha Milik Negara Nomor : Kep-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana


Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara berbunyi :

do
gu

Kerjasama jangka menengah/panjang dengan pihak ketiga :


a. Kerjasama jangka menengah/panjang dengan pihak ketiga meliputi KSO,KSM,
In
BOT, BOO, Sewa dan lain-lain;
A

b. Persyaratan dan tata cara kerjasama ditetapkan Menteri BUMN;


- Bahwa untuk mengatasi krisis yang terjadi di PT. Merpati Nusantara Airlines
ah

lik

selanjutnya disebut PT. MNA, Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur
Utama bersama dengan para Direksi lainnya pada bulan Mei tahun 2006 telah
m

ub

berencana untuk melakukan penambahan 2 (dua) unit Pesawat Boeing 737 Family.
Kemudian rencana tersebut ditindaklanjuti oleh TONY SUDJIARTO, yang pada saat
ka

ep

itu masih menjabat sebagai General Manager Perencanaan dengan melakukan


pemasangan iklan di internet (Speednews) dengan peryaratan sebagai berikut :
ah

Pesawat diproduksi tahun 1990 sampai 1995 dilengkapi dengan :


R

es

a) HT, TCAS II Version 7 Equipped;


M

b) RVSM Certified Mode “S” Transponder System ;


ng

on

Hal. 3 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) EGPWS;

R
d) Cocpit Door Bullet Proff and Galley “Atlas”;

si
e) FDR 22 Parameter;

ne
ng
f) ELT;
g) AD/SB Must Be Comply;

do
h) Engine : CFM56-3B2 atau C1 ;
gu i) Konfigurasi tempat duduk : 8 klas bisnes dan 132 kelas ekonomi;
- Bahwa pada 11 Oktober 2006, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Merpati

In
A
Nusantara Airlines menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun
2006,dalam RKAP tersebut memuat hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan
ah

lik
pengadaan pesawat dan menjabarkan armada yang sedang dioperasikan, maupun
rencana pengadaan pesawat sebagai berikut :
am

ub
Armada yang sedang dioperasikan :
1. Armada Existing (sisa armada tahun 2005);
2. Armada KSO :
ep
k

- Kerjasama Operasi 1 Pesawat F100 dengan PT. Bikasoga;


ah

- Kerjasama Operasi 1 Pesawat F28 dengan Pemda Bima;


R

si
- Kerjasama Operasi 1 B 737-200 dengan Eterna;
- Kerjasama Operasi 1 B 737-300 dengan Pemda Merauke;

ne
ng

Rencana Pengadaan armada :


1. Armada hasil Kredit Avtur : Merevitalisasi armada dua Pesawat B 737-200

do
gu

dengan cara sewa (rencana sewa dari Aergo);


2. Armada hasil Revitalisasi dana PMN 75 milyar : untuk menggantikan armada
In
pesawat Propeller berkapasitas 50-70 kursi dengan Pesawat MA 60, kerjasama
A

dengan Pemerintah RRC ;


- Bahwa walaupun RKAP PT. MNA disahkan pada Oktober 2006, sedangkan proses
ah

lik

penyewaan 2 (dua) unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 telah
dimulai pada bulan Mei 2006, Terdakwa HOTASI DP NABABAN selaku Direktur
m

ub

Utama PT. MNA tidak melaporkan atau mengajukan perubahan atau persetujuan
kembali kepada RUPS atas RKAP yang telah disetujui sebelumnya agar rencana
ka

ep

penyewaan 2 (dua) unit Pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 yang telah
dimulai sejak bulan Mei 2006 tersebut masuk ke dalam RKAP’ padahal sesuai Pasal
ah

22 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
R

es

Milik Negara jo Pasal 35 ayat (1), (2), dan (3) PP Nomor : 45 Tahun 2005 tentang
M

Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara,


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama wajib menyampaikan

R
Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan kepada RUPS untuk

si
memperoleh pengesahan;

ne
ng
- Bahwa walaupun Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama
PT.MNA tidak memasukkan rencana penyewaan Pesawat Boeing 737-400 dan

do
Boeing 737-500 tersebut ke RKAP untuk mendapatkan persetujuan dalam Rapat
gu Umum Pemegang Saham dan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN mengetahui
tindakannya bertentangan dengan Pasal 3 jo Pasal 8 jo Lampiran bagian Lain-Lain

In
A
Angka 8 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-101/MBU/2002
tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BUMN jo Pasal 15
ah

lik
ayat (1), (2), (3) dan (4) Pasal 18 (1) dan (2) Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor : Kep-117/ M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Praktek Good
am

ub
Corporate

Governance pada Badan Usaha Milik Negara, Terdakwa HOTASI DP NABABAN


ep
k

bersama dengan TONI SUDJIARTO tetap melanjutkan kerjasama dengan pihak


ah

ketiga yaitu melakukan penyewaan 2 ( dua ) unit Pesawat Jenis Boeing 737-400 dan
R

si
Boeing 737-500 tersebut ;
- Bahwa selanjutnya atas penawaran leasing yang disampaikan oleh PT.MNA, pada

ne
ng

tanggal 6 Desember 2006, Thirdstne Aircraft Leasing Group (TALG) Washington


DC mengajukan proposal atas 2 (unit) Pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500

do
gu

dan hasilnya ditemukanlah 2 (dua) kandidat pesawat yang diinginkan yaitu Boeing
737-500 yang berada di Guang Zhou China dan Boing 737-400 berada di Jakarta
In
yang masih terikat sewa dengan Batavia Airlines sampai dengan Maret 2007.
A

Kemudian pada bulan Mei 2006 TONY SUDJIARTO telah melakukan pengecekan
fisik dan harganya berdasarkan informasi dari Naveed Sheed, Agen PT. MNA di
ah

lik

Amerika, Pesawat Boeing 737-500 MSN 24898 tahun pembuatan 1991 adalah
sebesar US$ 10.750.000 sedangkan 737-400 MSN 23869 tahun pembuatan 1991
m

ub

adalah sebesar US$ 11.500.000, sedangkan harga sewanya US$ 150.000 per
pesawat;
ka

ep

- Bahwa walaupun tidak tercantum dalam RKAP PT. MNA Tahun 2006, namun
TONY SUDJIARTO tetap membuat kesepakatan dengan TALG melalui
ah

kesepakatan back to back yang maksudnya adalah TALG bersedia membeli kedua
R

es

pesawat tersebut dari Lehman Brothers dengan syarat PT MNA berjanji akan
M

menyewa pesawat dari TALG, dan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tersebut,
ng

on

Hal. 5 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka pada tanggal 17 Desember 2006, TONY SUDJIARTO menerima tembusan

R
surat melalui faks yang dikirim oleh ALAN MESNER (TALG) kepada Hume &

si
Associates tertanggal 15 Desember 2006, yang isinya pada pokoknya adalah

ne
ng
menunjuk Hume & AssociatesPC untuk menerima Security Deposite dari Merpati
sekitar tanggal 17, 18 Desember 2006 dan selanjutnya diberikan kuasa untuk

do
mendistribusikan dana tersebut secara langsung kepada Bristol sebagai uang jaminan
gu pembelian pesawat;
- Bahwa pada tanggal 18 Desember 2006 TONY SUDJIARTO, selaku General

In
A
Manager Procurement of Aircraft berdasarkan Surat Kuasa dari Terdakwa HOTASI
D.P NABABAN Nomor : MNA/001/3/5/ADM-460/DZ menanda-tangani Lease
ah

lik
Agreement Summary of Term (LASOT) di Jakarta dengan JON COOPER selaku CO
dari TALG di Amerika. LASOT yang ditandatangani sebanyak 2 (dua) buah LASOT
am

ub
yang dibuat secara tersendiri untuk masing-masing pesawat yaitu Boeing 737-500
dan Boeing 737-400 dan ditandatangani melalui proses scanner dan email (tidak
bertatap muka). Dalam LASOT tersebut terdapat beberapa kesepakatan antara lain
ep
k

sebagai berikut :
ah

- Kesepakatan untuk menempatkan Security Deposite sebesar US$ 500.000 untuk


R

si
masing-masing pesawat yaitu Boing 737-500 dan 737-400;
- Kesepakatan untuk menempatkan dana Security Deposite sebesar US$ 1000.000

ne
ng

secara langsung (tidak melalui LC an Escrow Account) ke Rekening Pengacara


yaitu Hume Associates;

do
gu

- Penempatan Security Deposite harus dilakukan 1 (satu) hari setelah Purchasing


Agreement antara East Dover dengan TALG ditandatangani;
In
- Setelah menandatangani LASOT, TONY SUDJIARTO selaku General Manager
A

Procurement of Aircraft, membuat Nota Dinas Nomor : OV/ND/ 148/XII/2006


kepada Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama, yang
ah

lik

ditembuskan kepada seluruh Direksi untuk mempersiapkan penempatan Security


Deposite dan Terdakwa HOTASI DP NABABAN selaku Direktur Utama kemudian
m

ub

meneruskan surat tersebut kepada Direktur Keuangan dengan memberikan catatan


disposisi “saya setujui, agar dilaksanakan segera!“, atas disposisi Terdakwa HOTASI
ka

ep

DP NABABAN tersebut kemudian Corporate Finance Division menyiapkan form


Instruksi DireksI (Circular Board) untuk melakukan transfer sebesar US$ 1.000.000
ah

(satu juta dollar Amerika Serikat) yang ditandatangani oleh masing-masing Direksi
R

es

dan HOTASI DP NABABAN yang telah mengetahui bahwa uang security deposit
M

tersebut akan digunakan untuk jaminan pembelian pesawat oleh TALG tidak
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberitahukan kepada Anggota Direksi lainnya, akan tetapi Terdakwa HOTASI

R
DP NABABAN justru memberikan persetujuan pembayaran Security Deposit

si
tersebut ke Kantor Pengacara Hume & Associates PC;

ne
ng
- Bahwa setelah penandatanganan LASOT pada tanggal 18 Desember 2006 tersebut,
TONI SUDJIARTO, menyerahkan Draft Lease Agreement kepada FARDINAN

do
KENEDY,SH yang menjabat sebagai Vice President Legal PT. MNA untuk
gu dilakukan pendapat hukum atas sewa pesawat Boeing 737-500 yang akan dilakukan
oleh PT. Merpati Nusantara Airlines dengan TALG. Kemudian berdasarkan hasil

In
A
pemeriksaan legal, Divisi Legal pada tanggal 22 Desember 2006 menyatakan :
a. Pembayaran deposit kepada TALG mengandung resiko sehingga perlu
ah

lik
pengaman dengan alternatif :
- Adanya Counter Garantie atau;
am

ub
- Pembayaran dilakukan dengan cara LC atau;
- Menempatkan dana di Bank International (Escrow Account);
b. Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka satu-satunya jalan adalah melakukan
ep
k

Due Delligence atas Lessor dan meminta pertimbangan KBRI di Amerika


ah

Serikat;
R

si
- Bahwa pada tanggal 19 Desember 2006, pihak TALG yang diwakili oleh
ALAN MESNER menandatangani Summary of Term For The Sale of one (1)

ne
ng

Boeing 737-400 Aircraft dan Summary of Term for Sale of one (1) 737-5Y0 Aircraft
dengan pihak EAST DOVER Limited dan sesuai dengan Summary of Term tersebut

do
gu

pihak TALG harus membayar deposit sebesar US $.500.000 (lima ratus ribu dollar
Amerika Serikat) untuk masing-masing pesawat dan batas pembayarannya sesuai
In
dengan Term of Offer adalah tanggal 18 Desember 2006 pukul 23.00 GMT untuk
A

pesawat Boeing 737-400 dan tanggal 20 Desember 2006 pukul 23.00 GMT untuk
pesawat Boeing 737-500, apabila tidak dipenuhi maka kesepakatan dibatalkan;
ah

lik

- Bahwa pada tanggal 20 Desember 2006, sebagai tindak lanjut dari LASOT
Terdakwa HOTASI D.P NABABAN dan Captain HARRY PARDJAMAN, Direktur
m

ub

Operasi dari pihak PT MNA menandatangani Lease Agreement untuk pesawat


Boeing 737-500, sedangkan dari pihak TALG dilakukan oleh ALAN MESNER
ka

ep

selaku CCO dari TALG, dalam penandatanganan Lease Agreement dilakukan


melalui proses scanner dan email (tidak bertatap muka), sedangkan pesawat Boing
ah

737-400 belum dibuatkan Lease Agreement;


R

es

- Bahwa, walaupun Terdakwa HOTASI DP NABABAN mengetahui bahwa pesawat


M

Boeing 737-500 Aircraft Manufacturer’s Serial Number 24898 FAA Registration


ng

on

Hal. 7 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Number N898ED yang akan disewa oleh PT.MNA masih dimiliki oleh East Dover

R
Ltd karena belum ada Purchase Agreement antara TALG dengan East Dover dan

si
mengetahui adanya manipulasi terkait kepemilikan pesawat Boeing 737-500 yang

ne
ng
dilakukan oleh TALG sebagaimana mana tercantum dalam angka 2.1 Lease
Agreement yang menyatakan bahwa Lessor is the Owner of the Aircraft (Lessor

do
(dhi.TALG) adalah pemilik pesawat Boeing 737-500 tersebut, akan tetapi pada
gu tanggal 20 Desember 2006 Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku President
Director PT. Merpati Nusantara Airlines tetap menandatangani Lease Agreement

In
A
Dated as of December 20, 2006 Between Thirdstone Aircraft Leasing Group Inc
(Lessor) and PT. Merpati Nusantara Airlines, one Used B.737-500 Aircraft
ah

lik
Manufacturer’s Serial Number 24898 FAA Registration Number N898ED dengan
ALAN MESNER dari pihak TALG;
am

ub
- Bahwa walaupun belum ada penandatanganan Purchase Agreement antara TALG
dengan East Dover Ltd selaku Pemilik Pesawat Boeing 737-500 dan Lease
Agreement dengan pihak TALG hanya atas 1 (satu) unit Pesawat Boeing 737-500
ep
k

serta adanya Legal Opinion dari Divisi Legal mengenai resiko kerjasama dengan
ah

pihak TALG, di samping itu juga mengetahui bahwa Security Deposit yang
R

si
dibayarkan tersebut akan digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian
pesawat Boeing 737 500 oleh TALG kepada East Dover Ltd, sebagaimana surat

ne
ng

ALAN MESNER tanggal 15 Desember 2006, namun Terdakwa HOTASI D.P


NABABAN pada tanggal 21 Desember 2006 justru menandatangani Surat Nomor :

do
gu

MNA/DZ/2006/I/3/KU-531 yang ditujukan kepada Bank Mandiri perihal Transfer ke


Rekening Hume & Associaties PC senilai US$.1.000.000 (satu juta dollar Amerika
In
Serikat), padahal seharusnya sesuai dengan Lease Agreement pada point Security
A

Deposit disebutkan : lessee shall pay to lessor a Security Deposit in cash in amount
of US $.500.000 will be paid within one day after lessor signing the Aircraft
ah

lik

Purchase Agreement of the Aircraft With East Dover Limited of Current Owner,
pembayaran Security Deposit tersebut dilakukan satu hari setelah penandatanganan
m

ub

Purchase Agreement antara TALG dengan East Dover dan seharusnya jumlah
Security Deposit yang dibayarkan hanya sebesar US$.500.000 (lima ratus ribu dollar
ka

ep

Amerika Serikat) bukan US $.1.000.000 ( satu juta dollar Amerika Serikat);


- Bahwa pembayaran Security Deposit sebesar US$ 1.000.000 sebenarnya merupakan
ah

jumlah dana yang dibutuhkan TALG untuk melakukan pembayaran kepada East
R

es

Dover sebagaimana tercantum dalam Summary of Term For The Sale of one (1)
M

Boeing 737-400 Aircraft dan Summary of Term for Sale of one (1) 737-5Y0 Aircraft
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesemuanya tanggal 19 Desember 2006 dimana masing-masing pesawat sesuai

R
Diktum Deposit pada Summary of Term adalah sebesar US $ 500.000 (lima ratus

si
ribu dollar Amerika Serikat) yang sedangkan tanggal 21 Desember 2006 (waktu

ne
ng
transfer di Indonesia) adalah sama dengan tanggal 20 Desember 2006 (waktu
Amerika) yaitu jatuh tempo kewajiban TALG kepada East Dover;

do
- Bahwa perbuatan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN, tidak memasukkan rencana
gu sewa pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 dalam Rencana RKAP untuk
mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemagang Saham, dan membayarkan

In
A
Security Deposit sebesar US $ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serikat) tidak
melalui mekanisme letter of credit atau escrow account akan tetapi secara cash ke
ah

lik
Rekening Hume & Associaties PC padahal belum ada penandatanganan Purchase
Agreement antara TALG dengan East Dover Ltd selaku pemilik Pesawat Boeing
am

ub
737-500 dan Lease Agreement dengan pihak TALG hanya atas 1 (satu) unit Pesawat
Boeing 737-500 serta adanya Legal Opinion dari Divisi Legal mengenai resiko
kerjasama dengan pihak TALG, di samping itu juga mengetahui bahwa Security
ep
k

Deposit yang dibayarkan tersebut akan digunakan sebagai pembayaran uang muka
ah

pembelian pesawat Boeing 737-500 oleh TALG kepada East Dover Ltd merupakan
R

si
perbuatan yang melawan hukum karena bertentangan dengan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance sebagaimana diatur dalam :

ne
ng

1. Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2003 tentang BUMN


disebutkan “dalam melaksanakan tugasnya Anggota Direksi harus memenuhi

do
gu

Anggaran Dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib


melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi,
In
kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran;
A

2. Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : Kep.116/kmk.01/1991, Security


Deposit adalah jumlah uang yang diterima lessor dari lesse pada permulaan
ah

lik

masa lease sebagai jaminan untuk kelancaran pembayaran lesse;


3. Pasal 3 huruf e jo Pasal 8 huruf H jo Lampiran Bagian Lain-Lain Angka 8
m

ub

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-101/MBU/ 2002


tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha
ka

ep

Milik Negara;
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa HOTASI NABABAN selaku Direktur Utama
ah

PT.MNA membayarkan Security Deposit secara cash sebesar US $.1.000.000 ke


R

es

Rekening Kantor Hume & Associates PC bukan menggunakan instrument perbankan


M

yang lebih aman sehingga uang Security Deposit tersebut dapat dicairkan oleh
ng

on

Hal. 9 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TALG dan digunakan selain sebagai jaminan pembayaran telah memperkaya orang

R
lain atau suatu korporasi yaitu TALG atau Hume & Associates PC dan

si
mengakibatkan kerugian Keuangan Negara Cq. PT. Merpati Nusantara Airlines (PT.

ne
ng
MNA) persero sebesar US.$ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serikat);
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana Pasal 2

do
ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
gu Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang

In
A
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
SUBSIDIAIR :
ah

lik
Bahwa ia Terdakwa HOTASI NABABAN, selaku Direktur Utama PT. Merpati
Nusantara (Persero) diangkat berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar
am

ub
Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April 2002 dan Keputusan Rapat PT. Merpati Nusantara
Airlines tanggal 14 November 2002 Akta Notaris Nomor : 19 di hadapan Ny Erly
Soehanjojo, bersama-sama dengan TONY SUDJIARTO selaku General Manager
ep
k

Procurement of Aircraft (GM Pengadaan Pesawat) sekira tanggal 21 Desember 2006


ah

atau setidaknya pada suatu waktu pada tahun 2006 bertempat di Kantor Utama PT.
R

si
Merpati Nusantara (Persero) Jalan Angkasa Blok B.15 kav 2-3, Jakarta Indonesia atau
tempat lain yang menjadi kewenangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada

ne
ng

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memeriksa dan mengadili perkaranya, sebagai orang
yang melakukan atau turut melakukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau

do
gu

orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
In
Negara atau Perekonomian Negara, perbuatan mana dilakukan oleh ia Terdakwa dengan
A

cara-cara sebagai berikut :


- Bahwa, Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama PT MNA sesuai
ah

lik

Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor : 19 tahun 2003 tentang BUMN dalam
menjalankan harus mematuhi Anggaran Dasar BUMN dan peraturan perundang-
m

ub

undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,


transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran dan
ka

ep

sesuai Surat Keputusan Direksi No.KEP/07/VI/2004 tentang Organisasi Perusahaan


Lampiran B, selaku Presiden Direktor memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain
ah

mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas di Direktorat Niaga,


R

es

Direktorat Operasi, Direktorat Teknik, Direktorat Keuangan dan Umum serta seluruh
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan Perusahaan agar dapat tercapai Visi dan Misi Perusahaan secara efektif dan

R
effisien;

si
- Bahwa Terdakwa HOTASI D.P NABABAN dalam melaksanakan tugasnya selaku

ne
ng
Direktur Utama PT. MNA harus menerapkan prinsip Good Corporate
Governance sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Keputusan Menteri

do
BUMN Nomor : Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate
gu Governance pada Badan Usaha Milik Negara yang berbunyi sebagai berikut “BUMN
Wajib menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten dan atau

In
A
menjadikan Good Corporate Governance sebagai landasan operasionalnya”;
- Bahwa Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama PT. MNAsesuai
ah

lik
dengan Pasal 15 ayat (1) Keputusan Menteri BUMN Nomor : Kep-117/M-
MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan
am

ub
Usaha Milik Negara dalam melaksanakan tugasnya harus mematuhi Anggaran Dasar
Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan;
- Bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor : 19 Tahun
ep
k

2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Terdakwa HOTASI D.P NABABAN
ah

selaku Direktur Utama PT.MNA menyiapkan rancangan kerja dan anggaran


R

si
perusahaan yang merupakan penjabaran tahunan dan rencana jangka panjang serta
menyampaikan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan kepada Rapat

ne
ng

Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk memperoleh pengesahan;


- Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: Kep.116/

do
gu

kmk.01/1991, Security Deposit adalah jumlah uang yang diterima lessor dari lesse
pada permulaan masa lease sebagai jaminan untuk kelancaran pembayaran lesse;
In
- Bahwa berdasarkan Pasal 3 huruf e Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
A

Nomor : Kep-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran


Perusahaan Badan Usaha Milik Negara berbunyi :
ah

lik

RKAP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, sekurang-kurangnya memuat :


a) Rencana Kerja Perusahaan;
m

ub

b) Anggaran Perusahaan;
c) Proyeksi Keuangan Pokok Perusahaan;
ka

ep

d) Proyeksi Keuangan Pokok Anak Perusahaan;


e) Hal-hal lain yang memerlukan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
ah

(RUPS);
R

es
M

ng

on

Hal. 11 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pasal 8 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-101/MBU/2002

R
tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

si
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara berbunyi :

ne
ng
Hal-hal lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e antara lain mengenai :
a) Penghapusan Piutang ;

do
b) Penghapusan Persediaan;
gu c) Penghapusan Aktiva Tetap;
d) Penghapusan Aktiva tetap lainnya;

In
A
e) Penarikan Kredit;
f) Penggunaan Asset;
ah

lik
g) Pemberian Pinjaman;
h) Kerjasama Jangka Menengah/Panjang dengan Pihak Ketiga;
am

ub
i) Perubahan Modal;
j) Penunjukan Direksi dan Komisaris anak Perusahaan;
k) Penghasilan Direksi dan Komisaris/Dewan Pengawas;
ep
k

l) Pembagian tugas Direksi;


ah

- Bahwa berdasarkan Lampiran Bagian Lain-Lain Angka 8 Keputusan Menteri Badan


R

si
Usaha Milik Negara Nomor : Kep-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara berbunyi : Kerjasama

ne
ng

jangka menengah/panjang dengan pihak ketiga :


a) Kerjasama jangka menengah/panjang dengan Pihak Ketiga meliputi KSO,KSM,

do
gu

BOT, BOO, Sewa dan lain-lain;


b) Persyaratan dan tata cara kerjasama ditetapkan Menteri BUMN;
In
- Bahwa untuk mengatasi krisis yang terjadi di PT. Merpati Nusantara Airlines
A

selanjutnya disebut PT. MNA, Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur
Utama bersama dengan para Direksi lainnya pada bulan Mei tahun 2006 telah
ah

lik

berencana untuk melakukan penambahan 2 (dua) unit pesawat Boing 737 Family.
Kemudian rencana tersebut ditindaklanjuti oleh TONY SUDJIARTO, yang pada
m

ub

saat itu masih menjabat sebagai General Manager Perencanaan dengan melakukan
pemasangan iklan di internet (Speednews) dengan persyaratan sebagai berikut :
ka

ep

- Pesawat di produksi tahun 1990 sampai 1995 dilengkapi dengan :


a) HT, TCAS II Version 7 Equipped;
ah

b) RVSM Certified Mode “S” Transponder System;


R

es

c) EGPWS;
M

d) Cocpit Door Bullet Proff and Galley “Atlas”;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e) FDR 22 Parameter;

R
f) ELT;

si
g) AD/SB Must be Comply;

ne
ng
h) Engine : CFM56-3B2 atau C1 ;
i) Konfigurasi tempat duduk : 8 klas bisnes dan 132 kelas ekonomi;

do
- Bahwa pada 11 Oktober 2006, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Merpati
gu Nusantara Airlines menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun
2006, dalam RKAP tersebut memuat hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan

In
A
pengadaan pesawat dan menjabarkan armada yang sedang dioperasikan, maupun
rencana pengadaan pesawat sebagai berikut :
ah

lik
Armada yang sedang dioperasikan :
1. Armada Existing (sisa armada tahun 2005);
am

ub
2. Armada KSO :
- Kerjasama Operasi 1 Pesawat F100 dengan PT. Bikasoga;
- Kerjasama Operasi 1 Pesawat F28 dengan Pemda Bima;
ep
k

- Kerjasama Operasi 1 B 737-200 dengan Eterna;


ah

- Kerjasama Operasi 1 B 737-300 dengan Pemda Merauke;


R

si
Rencana Pengadaan Armada :
3. Armada hasil Kredit Avtur: merevitalisasi armada dua pesawat B 737-200

ne
ng

dengan cara sewa (rencana sewa dari Aergo);


4. Armada hasil Revitalisasi dana PMN 75 milyar : untuk menggantikan armada

do
gu

pesawat Propeller berkapasitas 50-70 kursi dengan Pesawat MA 60, kerjasama


dengan Pemerintah RRC;
In
- Bahwa walaupun RKAP PT. MNA disahkan pada Oktober 2006, sedangkan proses
A

penyewaan 2 (dua) unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 telah
dimulai pada bulan Mei 2006, Terdakwa HOTASI DP NABABAN selaku Direktur
ah

lik

Utama PT.MNA tidak melakukan kewenangannya untuk melaporkan atau


mengajukan perubahan atau persetujuan kembali kepada RUPS atas RKAP yang
m

ub

telah disetujui sebelumnya agar rencana penyewaan 2 ( dua) unit Pesawat Boeing
737-400 dan Boeing 737-500 yang telah dimulai sejak bulan Mei 2006 tersebut
ka

ep

masuk ke dalam RKAP’ padahal sesuai Pasal 22 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
Nomor : 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara jo Pasal 35 ayat (1), (2),
ah

dan (3) PP Nomor : 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
R

es

Pembubaran Badan Usaha Milik Negara, Terdakwa HOTASI D.P NABABAN


M

ng

on

Hal. 13 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selaku Direktur Utama wajib menyampaikan Rancangan Rencana Kerja dan

R
Anggaran Perusahaan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan;

si
- Bahwa walaupun Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama

ne
ng
PT.MNA tidak memasukkan rencana penyewaan Pesawat Boeing 737-400 dan
Boeing 737-500 tersebut ke RKAP untuk mendapatkan persetujuan dalam Rapat

do
Umum Pemegang Saham dan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN mengetahui
gu tindakannya bertentangan dengan Pasal 3 jo Pasal 8 jo Lampiran bagian Lain-Lain
Angka 8 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-101/MBU/2002

In
A
tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BUMN jo Pasal 15
ayat (1), (2), (3) dan (4) Pasal 18 (1) dan (2) Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
ah

lik
Negara Nomor : Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Praktek Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, Terdakwa HOTASI DP
am

ub
NABABAN telah menyalahgunakan kewenangan yang ada padanya karena jabatan
selaku Direktur Utama PT.MNA bersama dengan TONI SUDJIARTO dengan tetap
melanjutkan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu melakukan penyewaan 2 ( dua )
ep
k

unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 tersebut;


ah

- Bahwa selanjutnya atas penawaran leasing yang disampaikan oleh PT.MNA, pada
R

si
tanggal 6 Desember 2006, Thirdstone Aircraft Leasing Group (TALG) Washington
DC mengajukan proposal atas 2 (unit) pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500

ne
ng

dan hasilnya ditemukanlah 2 (dua) kandidat pesawat yang diinginkan yaitu Boeing
737-500 yang berada di Guang Zhou China dan Boing 737-400 berada di Jakarta

do
gu

yang masih terikat sewa dengan Batavia Airlines sampai dengan Maret 2007.
Kemudian pada bulan Mei 2006 TONI SUDJIARTO melakukan pengecekan fisik
In
dan berdasarkan informasi dari Naveed Sheed, agen PT. MNA di Amerika, pesawat
A

Boeing 737-500 MSN 24898 tahun pembuatan 1991 adalah sebesar US$ 10.750.000
sedangkan 737-400 MSN 23869 tahun pembuatan 1991 adalah sebesar US$
ah

lik

11.500.000, sedangkan harga sewanya US$ 150.000 per pesawat;


- Bahwa walaupun tidak tercantum dalam RKAP PT. MNA tahun 2006, TONY
m

ub

SUDJIARTO tetap membuat kesepakatan dengan TALG melalui kesepakatan back


to back yang maksudnya adalah TALG bersedia membeli kedua pesawat tersebut
ka

ep

dari Lehman Brothers dengan syarat PT. MNA berjanji akan menyewa pesawat dari
TALG, dan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tersebut, maka pada tanggal 17
ah

Desember 2006, TONY SUDJIARTO menerima tembusan Surat melalui faks yang
R

es

dikirim oleh ALAN


M

MESNER (TALG) kepada Hume & Associates tertanggal 15 Desember 2006, yang
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
isinya surat adalah menunjuk Hume & Associates P.C untuk menerima Security

R
Deposite dari Merpati sekitar tanggal 17, 18 Desember 2006 dan selanjutnya

si
diberikan kuasa untuk mendistribusikan dana tersebut secara langsung kepada Bristol

ne
ng
sebagai uang jaminan pembelian pesawat;
- Bahwa pada tanggal 18 Desember 2006 TONY SUDJIARTO, selaku General

do
Manager Procurement of Aircraft berdasarkan Surat Kuasa dari Terdakwa HOTASI
gu D.P NABABAN Nomor : MNA/001/3/5/ADM-460/DZ - Lease Agreement
Summary of Term (LASOT) di Jakarta dengan JON COOPER selaku CO dari TALG

In
A
di Amerika. LASOT yang ditandatangani sebanyak 2 (dua) buah LASOT yang
dibuat secara tersendiri untuk masing-masing pesawat yaitu Boeing 737-500 dan
ah

lik
737-400 dan ditandatangani melalui proses scanner dan email (tidak bertatap muka).
Dalam LASOT tersebut terdapat beberapa kesepakatan antara lain sebagai berikut :
am

ub
- Kesepakatan untuk menempatkan Security Deposite sebesar US$ 500.000 untuk
masing-masing pesawat yaitu Boing 737-500 dan 737-400;
- Kesepakatan untuk menempatkan dana Security Deposite sebesar US$ 1000.000
ep
k

secara langsung (tidak melalui LC an Escrow Account) ke Rekening Pengacara


ah

yaitu Hume Associates;


R

si
- Penempatan Security Deposite harus dilakukan 1 (satu) hari setelah Purchasing
Agreement antara East Dover dengan TALG ditandatangani;

ne
ng

- Setelah menandatangani LASOT, TONY SUDJIARTO selaku General Manager


Procurement of Aircraft, membuat Nota Dinas Nomor : OV/ND/148/XII/2006

do
gu

kepada Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama, yang


ditembuskan kepada seluruh Direksi untuk mempersiapkan penempatan Security
In
Deposite dan Terdakwa HOTASI DP NABABAN selaku Direktur Utama kemudian
A

meneruskan surat tersebut kepada Direktur Keuangan dengan memberikan catatan


disposisi “saya setujui, agar dilaksanakan segera !“, atas disposisi Terdakwa
ah

lik

HOTASI DP NABABAN tersebut kemudian Corporate Finance Division


menyiapkan form Instruksi Direksi (Circular Board) untuk melakukan transfer
m

ub

sebesar US$ 1.000.000 yang ditandatangani oleh masing-masing Direksi dan


HOTASI DP NABABAN yang telah mengetahui bahwa uang Security Deposit
ka

ep

tersebut akan digunakan untuk jaminan pembelian pesawat oleh TALG dan
Terdakwa telah menyalahgunakan kewenangan selaku Direktur Utama PT.MNA
ah

untuk tidak memberitahukan kepada Anggota Direksi lainnya, akan tetapi Terdakwa
R

es

HOTASI DP NABABAN justru memberikan persetujuan pembayaran Security


M

Deposit tersebut ke Kantor Pengacara Hume & Associates;


ng

on

Hal. 15 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah penandatanganan LASOT pada tanggal 18 Desember 2006 tersebut,

R
TONI SUDJIARTO, menyerahkan Draft Lease Agreement kepada FERDINAN

si
KENEDY,SH untuk dilakukan pendapat hukum atas sewa pesawat Boeing 737-500

ne
ng
yang akan dilakukan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines dengan TALG. Bahwa
berdasarkan hasil pemeriksaan legal, Divisi Legal pada tanggal 22 Desember 2006

do
menyatakan :
gu a) Pembayaran Deposit kepada TALG mengandung resiko sehingga perlu
pengaman dengan alternatif :

In
A
- Adanya Counter Garantie atau;
- Pembayaran dilakukan dengan cara LC atau ;
ah

lik
- Menempatkan dana di Bank International (Escrow Account);
b) Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka satu-satunya jalan adalah melakukan
am

ub
Due Delligence atas Lessor dan meminta pertimbangan KBRI di Amerika
Serikat;
- Bahwa pada tanggal 19 Desember 2006, pihak TALG yang diwakili oleh ALAN
ep
k

MESNER menandatangani Summary of Term For The Sale of one (1) Boeing
ah

737-400 Aircraft dan Summary of Term for Sale of one (1) 737-5Y0 Aircraft dengan
R

si
pihak EAST DOVER Limited dan sesuai dengan Summary of Term tersebut pihak
TALG harus membayar deposit sebesar US $.500.000 (lima ratus ribu dollar

ne
ng

Amerika Serikat) untuk masing-masing pesawat dan batas pembayarannya sesuai


dengan Term of offer adalah tanggal 18 Desember 2006 pukul 23.00 GMT untuk

do
gu

pesawat Boeing 737-400 dan tanggal 20 Desember 2006 pukul 23.00 GMT untuk
pesawat Boeing 737-500, apabila tidak dipenuhi maka kesepakatan dibatalkan;
In
- Bahwa pada tanggal 20 Desember 2006, sebagai tindak lanjut dari LASOT
A

Terdakwa HOTASI NABABAN dan Captain HARRY PARDJAMAN, Direktur


Operasi dari pihak PT MNA menandatangani Lease Agreement untuk pesawat
ah

lik

Boeing 737-500, sedangkan dari pihak TALG dilakukan oleh ALAN MESNER
selaku CCO dari TALG, dalam penandatanganan Lease Agreement dilakukan
m

ub

melalui proses scanner dan email (tidak bertatap muka), sedangkan pesawat Boing
737-400 belum dibuatkan Lease Agreement;
ka

ep

- Bahwa walaupun bahwa pesawat Boeing 737-500 Aircraft Manufacturer’s Serial


Number 24898 FAA Registration Number N898ED yang akan disewa
ah

oleh PT. MNA masih dimiliki oleh East Dover Ltd karena belum ada Purchase
R

es

Agreement antara TALG dengan East Dover dan mengetahui adanya manipulasi
M

terkait kepemilikan pesawat Boeing 737-500 yang dilakukan oleh TALG


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana mana tercantum dalam angka 2.1 Lease Agreement yang menyatakan

R
bahwa Lessor is the owner of the Aircraft (Lessor (dhi. TALG) adalah pemilik

si
pesawat Boeing 737-500 tersebut, Terdakwa HOTASI D.P NABABAN seharusnya

ne
ng
tidak menandatangani Lease Agreement tersebut, akan tetapi pada tanggal 20
Desember 2006 Terdakwa HOTASI NABABAN selaku President Director PT.

do
Merpati Nusantara Airlines dengan menyalahgunakan kewenangannya tetap
gu menandatangani Lease Agreement Dated as of December 20, 2006 Between
Thirdstone Aircraft Leasing Group Inc (Lessor) and PT. Merpati Nusantara Airlines,

In
A
one Used B.737-500 Aircraft Manufacturer’s Serial Number 24898 FAA
Registration Number N898ED dengan ALAN MESNER dari pihak TALG;
ah

lik
- Bahwa walaupun belum ada penandatanganan Purchase Agreement antara TALG
dengan East Dover Ltd selaku pemilik Pesawat Boeing 737-500 dan Lease
am

ub
Agreement dengan pihak TALG hanya atas 1 (satu) unit Pesawat Boeing 737-500
serta adanya Legal Opinion dari Divisi Legal mengenai resiko kerjasama dengan
pihak TALG, disamping itu juga mengetahui bahwa Security Deposit yang
ep
k

dibayarkan tersebut akan digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian


ah

pesawat Boeing 737-500 oleh TALG kepada East Dover Ltd, sebagaimana Surat
R

si
ALAN MESNER tanggal 15 Desember 2006, namun pada tanggal 21 Desember
2006, Terdakwa HOTASI D.P NABABAN selaku Direktur Utama PT.MNA justru

ne
ng

menandata- ngani Surat Nomor : MNA/DZ/2006/I/3/KU-531 yang ditujukan kepada


Bank Mandiri perihal Transfer ke Rekening Hume & Associaties PC senilai US

do
gu

$.1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serikat), padahal seharusnya sesuai dengan
Lease Agreement pada point Security Deposit disebutkan : Lessee shall pay to lessor
In
a Security Deposit in cash in amount of US $.500.000 will be paid within one day
A

after lessor signing the Aircraft Purchase Agreement of the Aircraft with East Dover
Limited of current owner, pembayaran Security Deposit tersebut dilakukan satu hari
ah

lik

setelah penandatanganan Purchase Agreement antara TALG dengan East Dover dan
seharusnya jumlah Security deposit yang dibayarkan hanya sebesar US$.500.000
m

ub

(lima ratus ribu dollar Amerika Serikat) bukan US $.1.000.000 (satu juta dollar
Amerika Serikat);
ka

ep

- Bahwa pembayaran Security Deposit sebesar US$ 1.000.000 sebenarnya merupakan


jumlah dana yang dibutuhkan TALG untuk melakukan pembayaran kepada East
ah

Dover sebagaimana tercantum dalam Summary of Term For The Sale of one (1)
R

es

Boeing 737-400 Aircraft dan Summary of Term for Sale of one (1) 737-5Y0 Aircraft
M

kesemuanya tanggal 19 Desember 2006 dimana masing-masing pesawat sesuai


ng

on

Hal. 17 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Diktum Deposit pada Summary of Term adalah sebesar US $ 500.000 (lima ratus

R
ribu dollar Amerika Serikat) yang sedangkan tanggal 21 Desember 2006 (waktu

si
transfer di Indonesia) adalah sama dengan tanggal 20 Desember 2006 (waktu

ne
ng
Amerika) yaitu jatuh tempo kewajiban TALG kepada East Dover;
- Bahwa perbuatan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN, tidak memasukkan rencana

do
sewa pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 dalam Rencana RKAP untuk
gu mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS), membayarkan
security deposit sebesar US $ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serikat) tanpa

In
A
melalui mekanisme letter of credit atau escow account akan tetapi dilakukan secara
cash ke Rekening Hume & Associaties PC padahal belum ada penandatanganan
ah

lik
Purchase Agreement antara TALG dengan East Dover Ltd selaku pemilik Pesawat
Boeing 737-500 dan Lease Agreement dengan pihak TALG hanya atas 1 (satu) unit
am

ub
Pesawat Boeing 737-500 serta Legal Opinion dari Divisi Legal mengenai resiko
kerjasama dengan pihak TALG, disamping itu juga mengetahui bahwa Security
Deposit yang dibayarkan tersebut akan digunakan sebagai pembayaran uang muka
ep
k

pembelian pesawat Boeing 737-500 oleh TALG kepada East Dover Ltd merupakan
ah

perbuatan yang menyalahgunakan kewenangan yang ada padanya karena jabatan


R

si
atau kedudukan selaku Direktur Utama PT.MNA yaitu Terdakwa HOTASI D.P
NABABAN dalam pelaksanaan tugasnya selaku Direktur Utama PT. MNA sesuai

ne
ng

Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2003 tentang BUMN


disebutkan “dalam melaksanakan tugasnya anggota direksi harus memenuhi

do
gu

Anggaran Dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip


Good Corporate Governance, telah tidak bertindak sesuai dengan peraturan
In
perundang-undangan yaitu :
A

- Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : Kep.116/kmk.01/1991, Security


Deposit adalah jumlah uang yang Diterima Lessor dari Lesse pada permulaan
ah

lik

masa lease sebagai jaminan untuk kelancaran pembayaran lesse;


- Pasal 3 huruf e jo Pasal 8 huruf h jo Lampiran Bagian Lain-Lain Angka 8
m

ub

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-101/MBU/ 2002


tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik
ka

ep

Negara;
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa HOTASI NABABAN selaku Direktur Utama
ah

PT.MNA membayarkan Security Deposit secara cash sebesar US $.1.000.000 ke


R

es

Rekening Kantor Hume & Associates PC bukan menggunakan instrument perbankan


M

yang lebih aman sehingga uang security Deposit tersebut dapat dicairkan oleh TALG
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan digunakan selain sebagai jaminan pembayaran telah menguntungkan orang lain

R
atau suatu korporasi yaitu TALG atau Hume & Associates PC dan mengakibatkan

si
kerugian keuangan Negara sebesar US.$ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika

ne
ng
Serikat);
Perbuatan Terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 3 jo Pasal

do
18 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
gu Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2001
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang

In
A
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;
Membaca tuntutan Penuntut Umum tanggal 07 Januari 2013 yang isinya adalah
ah

lik
sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN tidak terbukti melakukan tindak
am

ub
pidana Korupsi sebagaimana dalam dakwaan Primair;
2. Membebaskan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN dari dakwaan Primair;
3. Menyatakan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN terbukti bersalah melakukan
ep
k

tindak pidana Korupsi sebagaimana dakwaan Subsidair melanggar Pasal 3 jo Pasal


ah

18 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-


R

si
Undang Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor :
31 Tahun 1999 Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

ne
ng

4. Menghukum Terdakwa HOTASI D.P NABABAN dengan pidana penjara selama 4


(empat) tahun, dikurangi selama Terdakwa berada dalam Tahanan Kota, dengan

do
gu

perintah agar Terdakwa ditahan di Rutan;


5. Pidana denda kepada Terdakwa sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
In
Subsidair 6 (enam) bulan kurungan;
A

6. Menyatakan barang bukti dipergunakan dalam perkara Nomor 1 s/d 80 digunakan


untuk perkara lain;
ah

lik

7. Menghukum Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp10.000,00


(sepuluh ribu rupiah);
m

ub

Membaca putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat No.36/Pid.B/TPK/2012/PN.JKT.PST. tanggal 19 Februari 2013 yang
ka

ep

amar lengkapnya sebagai berikut :


1 Menyatakan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN tidak terbukti secara sah dan
ah

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Korupsi secara bersama-sama


R

es

sebagaimana dakwaan Primair dan Subsidair;


M

ng

on

Hal. 19 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Membebaskan Terdakwa HOTASI D.P NABABAN oleh karena itu dari segala

R
dakwaan;

si
3. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta

ne
ng
martabatnya ;
4. Memerintahkan barang-barang bukti berupa :

do
1 1 (satu) lembar asli Surat tentang Pemeriksaan Phisik Pesawat, Guang
gu Zhou, China (27 May 2006);
2 1 (satu) lembar asli Letter Of Apppointment tanggal 20 Desember 2006;

In
A
3 1 (satu) lembar asli Instruksi Pembayaran Deposit Pesawat ke Talg
ah

lik
(Thirdstone Aircraft Leasing Group) tanggal 20 Desember 2006;
4 Asli Lease Agreement Dated as of December 20, 2006 Between
am

ub
Thirdstone Aircraft Leasing Group, Inc., Lessor and PT. (Persero) Merpati
Nusantara Airlines, Lessor, One Used B737-500 Aircraft Manufacturer’s
Serial Number 24898 FAA REGISTRATION Number N898ED;
ep
k

5 Asli Pendapat Hukum (Legal Opinion) Sewa Pesawat B 737-5YO


ah

dengan Thirdstone tanggal 22 Desember 2006;


R

si
6 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No.KEP/16/VIII/2006
tentang Organisasi Aircraft Procurement Divison tanggal 10 Agustus 2006;

ne
ng

7 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No.KEP/07/VI/2004


tentang Organisasi Perusahaan tanggal 24 Juni 2004;

do
gu

8 Fotokopi yang dilegalisir Akta : Pernyataan Keputusan Para Pemegang


Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines.
In
Nomor : 138 tanggal : 26 Maret 2008 dari Notaris Titiek Irawati S. SH.;
A

9 Fotokopi yang dilegalisir Akta : Pernyataan Keputusan Para Pemegang


Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines.
ah

lik

Nomor : 67 tanggal : 27 Agustus 2007 dari Notaris Titiek Irawati S. SH.;


10 Fotokopi yang dilegalisir Salinan Akta : Pernyataan Keputusan Rapat
m

ub

PT. Merpati Nusantara Airlines tanggal : 14 November 2002 Nomor : 19


dari Notaris Ny. Erly Soehandjojo, SH.;
ka

ep

11 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No. Kep/01/I/2004 tentang


Perubahan Terhadap Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Direksi
ah

PT. Merpati Nusantara Airlines tanggal 2 Januari 2004 ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12 Fotokopi yang dilegalisir Pedoman Kebijakan Perusahaan PT.

R
(Persero) Merpati Nusantara Airlines disusun oleh Corporate Secretary

si
Divison tanggal 04 Agustus 2004;

ne
ng
13 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No. KEP/22/IX/2001 tentang
Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang / Jasa tanggal 12 September 2001;

do
14 Fotokopi Surat Nomor : 038/B1-2/06 tanggal 01 November 2006 dari
gu Komisaris Utama Gunawan Koswara kepada Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara;

In
A
15 Fotokopi Surat Nomor : MNA/DZ/001/3/6/ADM-439 tanggal 20 Oktober
2006 dari Hotasi Nababan kepada Bapak Sugiharto Menteri Negara BUMN
ah

lik
Kementerian Negara BUMN;
16 Fotokopi Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
am

ub
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT. (Persero) Merpati
Nusantara Airlines Nomor : RIS-32/D3-MBU/2006;
17 Fotokopi Surat Nomor : S-527/MBU/2006 tanggal 14 November 2006 dari
ep
k

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara kepada Direksi PT. Merpati
ah

Nusantara Airlines (Persero);


R

si
18 Fotokopi Nota Dinas Nomor : OV/ND/148/XII/2006 tanggal 18 Januari
2006 dari GM. Aircraft Procurement kepada GM. Corporate Finance

ne
ng

perihal : Pembayaran Refundable Security Deposite Sewa 1 B737-500 dan 1


Pesawat B737-400 TALG beserta lampirannya;

do
gu

19 Fotokopi Bukti Pengeluaran Kas/Bank No. D627133;


20 Fotokopi Aplikasi Tranfers Bank Mandiri tanggal 21 Desember 2006
In
Pengirim PT. Merpati Nusantara Airlines penerima Hume and
A

Associates,PC.;
21 Fotokopi Nota Dinas Nomor : OV/ND/137/2007 tanggal 11 Januari 2007
ah

lik

dari PH. GM. Aircraft Procurement R. Bagus Panuntun kepada GM.


Corporate Finance perihal Revisi Schedule Ferry Flight B737-500 TALG;
m

ub

22 Fotokopi Nota Dinas Nomor DH/ND/462/V/2008 dari GM Coorporate


Secretary kepada GM. Accounting, GM Coorporate Finance perihal :
ka

ep

Permohonan pembayaran atas jasa hukum penanganan kasus TALG;


23 Fotokopi Surat No.24.04/LTPSA-KEU/IV/2008 tanggal 4 April 2008
ah

kepada Direksi PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines (MNA) dari Law
R

es

Firm Lawrence T.P. Siburian & Associates beserta 1 (satu) bundel lampiran
M

ng

on

Hal. 21 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Legal Service By BKK in Washinton DC and Chicago

R
(September 2007);

si
24 Fotokopi Rekap Biaya Lawyer Kasus TALG beserta lampiran (mulai

ne
ng
tanggal 22 Desember 2006 s/d 7 Juni 2008);
25 Fotokopi 1 (satu) bundel Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)

do
tahun 2006 PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines berserta
gu lampirannya;
26 Fotokopi Pedoman Kebijakan Perusahaan dikeluarkan oleh Corporate

In
A
Secretary PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines;
27 Fotokopi Pedoman Kebijakan Perusahaan dikeluarkan oleh Corporate
ah

lik
Secretary PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines;
28 Fotokopi Akta Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT.
am

ub
Merpati Nusantara Airlines Nomor : C-12470 HT.01.04.TH 2006;
29 Fotokopi-fotokopi Akta Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran
Dasar PT. Merpati Nusantara Airlines Nomor : C-19241 HT.01.04.TH 2005;
ep
k

30 Fotokopi Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT.


ah

Merpati Nusantara Airlines Nomor : C-09526 HT.01.04 TH.2001;


R

si
31 Fotokopi Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. Merpati Nusantara Airlines
(PT. MNA) Nomor : 20;

ne
ng

32 Fotokopi Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor :


C2-4596.HT.01.04.TH.99;

do
gu

33 Fotokopi Akta Perubahan PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA)


Nomor 1 foto copy Nota Dinas Nomor : ME/ND 354/NF/2006 perihal
In
Estimate Valuation & Lease 737-400 S/N 23869;
A

34 Fotokopi-fotokopi Tugas Pokok GM. Aircraft Procurement Division (Refer


KEP/16/VIII/2006 tanggal 10 Agustus 2006) sehubungan dengan Lease
ah

lik

Agreement (sewa Pesawat) antara Perusahaan dengan Thirdstone Aircraft


Leasing Group. LLC (TALG);
m

ub

35 Fotokopi-fotokopi Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham


Perusahaan Persero (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines Nomor : 102
ka

ep

tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Titiek Irawati, S,


SH.;
ah

36 Fotokopi Surat dari Hotasi Nababan kepada Pimpinan PT. Bank Mandiri
R

es

Nomor : MNA/DZ/006/1/KU-531 tanggal Desember 2006 ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
37 Fotokopi Akta Perseroan Terbatas PT. Merpati Nusantara Airlines (PT.

R
MNA) Nomor : 15;

si
38 Fotokopi Alur Percakapan Email antara Lawrence Siburian dengan Kenedy

ne
ng
bulan Juli 2010 beserta lampiran;
39 Fotokopi Surat Nomor ; 22.5/KU/LTPSA/III/2007 tanggal 5 Maret 2007 dari

do
Rita Idayana Bagian Keuangan Law Firm Lawrence T.P. Siburian &
gu Associates kepada Direksi PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines;
40 Fotokopi Memo dari Lawrence T.P. Siburian, Law Firm Lawrence T.P.

In
A
Siburian & Associates di Washinton DC, tanggal 15 Februari 2007 kepada
Hotasi Nababan, Capt. Harry I. Pardjaman, Tony Sudjiarto, Kennedy,
ah

lik
perihal : Laporan Kegiatan Pelaksanaan Letter of Appointment dari PT.
(Persero) Merpati Nusantara Airlines dalam rangka pemberian Nasihat
am

ub
Hukum dan Pembuatan Perjanjian Sewa Pesawat Udara (Leasing
Agreement) Boing 737-500 dan 737-400 MNA dengan Thirdstone Aircraft
Leasing Group (TALG) USA di Washington DC, USA;
ep
k

41 Fotokopi Certificate Schedule dari Asuransi Tugu, Agreement Number


ah

A009/UA/I/07 tanggal 16 Januari 2007;


R

si
42 Fotokopi Surat tanggal 15 Desember 2006 dari Alam Messner CEO
and President Thirdstone Aircraft Leasing Group Inc kepada Mr. Robert

ne
ng

Hume, Esq.;
43 Fotokopi Surat tanggal 19 Desember 2006 dari Alam Messner CEO and

do
gu

President Thirdstone Aircraft Leasing Group Inc kepada Tony Sudjiarto;


44 Fotokopi Lease Of Aircraft Summary Of Terms , Desember 18, 2006 dan
In
Agreement Between PT. MNA and TALG (addendum as an extension of.
A

The LOI, Pesawat B 737 500;


45 Fotokopi 1 (satu) bundel Posted Penawaran PT. Merpati Nusantara Airlines
ah

lik

tertanggal 17 November 2006;


46 Fotokopi Instruksi Pembayaran Deposit Pesawat ke TALG tanggal 20
m

ub

Desember 2006;
47 Fotokopi Certificate of Incorporation of Thirdstone Aircraft Leasing
ka

ep

Group Inc;
48 Fotokopi Surat tanggal 13 Juli 2007 No.MNA/DZ/003/4/7/OPS-142
ah

dari Direktur Keuangan dan Administrasi PT. Merpati Nusantara Airlines


R

es

kepada Menteri Negara BUMN;


M

ng

on

Hal. 23 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
49 Fotokopi Surat tanggal 19 Desember 2006 dari Alan Messner CEO and

R
President Thirdstone Aiecraft Leasing Group Inc kepada Tony

si
Sudjiarto;

ne
ng
50 Fotokopi Confidential Summary of Terms For The Sale of One (1) Boing
737-5y0 Aircraft Desember 19, 2006;

do
51 Fotokopi Surat Keputusan No. KEP/22/IX/2001 tanggal 12 September 2001
gu tentang Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Direksi PT. Merpati
Nusantara Airlines;

In
A
52 Fotokopi Surat kepada Suyitno Affandi Asdep Urusan Sarana Angkutan dan
Pariwisata Kementerian BUMN tanggal 2 Maret 2007 No. MNA/
ah

lik
DZ/001/5/5/ADM-058 tentang Penyampaian Laporan Perjalanan Dinas;
53 Fotokopi Surat kepada Direktur Utama PT. Merpati Nusantara Airlines
am

ub
tanggal 14 Maret 2007 No.015 B/B1-2/C.5 perihal : Tanggapan atas Kontrak
Lease Pesawat 737-500 dan 737-400;
54 Fotokopi Surat kepada Direktur Utama PT. Merpati Nusantara Airlines
ep
k

tanggal 27 Maret 2007 No.019 B/B1-2/C.5 perihal : Progres Report


ah

Permasalahan Kontrak Lease B 735 dan 734;


R

si
55 Fotokopi Surat kepada Gunawan Koswara Komisaris Utama PT.
Merpati Nusantara Airlines tanggal 28 Maret 2007 No.MNA/DZ/001/ 5/5/

ne
ng

ADM-095 perihal : Progres Report Permasalahan Kontrak Lease B


735 dan 734;

do
gu

56 Fotokopi Surat Menteri Negara BUMN Cq. Deputi Bidang Usaha Logistik
dan Pariwisata tanggal 12 April 2007 No. 020/B1-1/C.5 perihal : Laporan
In
Permasalahan Kontrak Lease B-735 dan B-734;
A

57 Fotokopi Executive Summary Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan


2006 tanggal 10 Oktober 2006;
ah

lik

58 Fotokopi Daftar Hadir RAPAT Umum Pemegang Saham Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2006 PT. Merpati Nusantara Airlines
m

ub

tanggal 11 Oktober 2006;


59 Fotokopi Surat kepada Harry Susetyo Nugroho dari Presiden Direktor Hotasi
ka

ep

Nababan Nomor MNA/DZ/001/1/8/ADM-397 tanggal 29


September 2006;
ah

60 Fotokopi Catatan Bahan Revisi Pertanggungjawaban Kinerja


R

es

Perusahaan Tahun 2004 & RKAP 2006 tanggal 3 Oktober 2006;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
61 Fotokopi Tanggapan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran

R
Perusahaan (RKAP) PT. Persero Merpati Nusantara Airlines No. 035/BI-1/

si
C6;

ne
ng
62 Fotokopi Alur Percakapan Email antara Hotasi Nababan dengan Lawrence
Siburian bulan Desember 2006;

do
63 Fotokopi Surat dari Hotasi Nababan kepada Pimpinan PT. Bank Mandiri
gu Nomor : MNA/DZ/006/1/KU-531 tanggal Desember 2006;
64 Fotokopi Email antara Alan Messner dengan Tony Sudjiarto tanggal

In
A
22 Februari 2007;
65 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Kenedy tanggal 20 April
ah

lik
2007;
66 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Kenedy tanggal 20
am

ub
Februari 2007 ;
67 Fotokopi Email antara Alan Messner Nababan dengan Tonny Sudjiarto
tertanggal 28 April 2007;
ep
k

68 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Hotasi Nababan tanggal


ah

26 May 2007;
R

si
69 Fotokopi email antara Alan Mesner dengan Hotasi Nababan tanggal 06
Februari 2007;

ne
ng

70 Fotokopi Special Power of Attorney No. MNA/DZ/001/3/5/ADM-050


tanggal 1 Februari 2007;

do
gu

71 Fotokopi General Power of Attorney tanggal 31 Januari 2007 ;


72 Fotokopi Email antara Hotasi Nababan dengan Tony Sudjiarto tanggal 28
In
April 2007;
A

73 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Hotasi Nababan tanggal


27 May 2007;
ah

lik

74 Fotokopi Salinan Keputusan para Pemegang Saham Perusahaan Per-


seroan (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines di luar Rapat Umum
m

ub

Pemegang Saham tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota


Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines Nomor
ka

ep

: KEP-156/MBU/2007-GARUDA/PS/MZ/ SKEP 5003 07 tanggal 18 Juli


2007;
ah

75 Fotokopi Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa


R

es

(RUPSLB) tanggal 29 April 2002;


M

ng

on

Hal. 25 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
76 Fotokopi Petikan Surat Keputusan Direksi No.SKEP/314/VIII/2006

R
tentang Pengangkatan dan Alih Tugas / Alih Wilayah Pejabat tanggal 15

si
Agustus 2006;

ne
ng
77 Fotokopi Confidential Summary of Term For The Sale of one (1) Boeing
737-400 Aircraft Summary of Term Boeing 737-400 tanggal 19

do
Desember 2006;
gu 78 Fotokopi Lease of Aircraft Summary of Term Boeing 737-400 tanggal 18
Desember 2006;

In
A
79 Fotokopi Surat dari Robert (Ted) Hume kepada Mr. Alan Messner tanggal
15 Desember 2006;
ah

lik
80 Fotokopi Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT. Merpati
am

ub
Nusantara Airlines tahun 2006 No. RIS-32/D.3-MBU/2006 tanggal 11
Oktober 2006;
Digunakan untuk perkara lain;
ep
k

5. Membebankan biaya perkara kepada Negara;


ah

Membaca putusan Mahkamah Agung RI No.417/Pid.Sus/2014 tanggal 07 Mei


R

si
2014 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : JAKSA/ PENUNTUT

ne
ng

UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT tersebut;


Membatalkan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan

do
gu

Negeri Jakarta Nomor : 36/Pid.B/TPK/2012/PN.JKT.PST. tanggal 19 Februari 2013;


MENGADILI SENDIRI :
In
1. Menyatakan Terdakwa HOTASI D.P. NABABAN terbukti secara sah dan
A

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”KORUPSI SECARA


BERSAMA”;
ah

lik

2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4


(empat) tahun dan denda sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dengan
m

ub

ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 6 (enam) bulan;
ka

ep

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan


seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
ah

4. Memerintahkan agar Terdakwa ditahan;


R

es

5. Menetapkan barang bukti berupa :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 1 (satu) lembar asli Surat tentang Pemeriksaan Fisik Pesawat, Guang Zhou,

R
China (27 May 2006) ;

si
2 1 (satu) lembar asli Letter of Apppointment tanggal 20 Desember

ne
ng
2006;

do
3 1 (satu) lembar asli Instruksi Pembayaran Deposit Pesawat ke Talg
gu (Thirdstone Aircraft Leasing Group) tanggal 20 Desember 2006;
4 Asli Lease Agreement Dated as of December 20, 2006 Between

In
A
Thirdstone Aircraft Leasing Group, Inc., Lessor and PT. (Persero) Merpati
Nusantara Airlines, Lessor, One Used B737-500 Aircraft Manufacturer’s
ah

lik
Serial Number 24898 FAA REGISTRATION Number
N898ED;
am

ub
5 Asli Pendapat Hukum (Legal Opinion) Sewa Pesawat B 737-5YO
dengan Thirdstone tanggal 22 Desember 2006;
6 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No.KEP/16/VIII/2006
ep
k

tentang Organisasi Aircraft Procurement Divison tanggal 10 Agustus 2006 ;


ah

7 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No.KEP/07/VI/2004


R

si
tentang Organisasi Perusahaan tanggal 24 Juni 2004;
8 Fotokopi yang dilegalisir Akta : Pernyataan Keputusan Para Pemegang

ne
ng

Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines.


Nomor : 138 tanggal : 26 Maret 2008 dari Notaris Titiek Irawati S. SH.;

do
gu

9 Fotokopi yang dilegalisir Akta : Pernyataan Keputusan Para Pemegang


Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines.
In
Nomor : 67 tanggal : 27 Agustus 2007 dari Notaris Titiek Irawati S. SH.;
A

10 Fotokopi yang dilegalisir Salinan Akta : Pernyataan Keputusan Rapat


PT. Merpati Nusantara Airlines tanggal : 14 November 2002 Nomor : 19
ah

lik

dari Notaris Ny. Erly Soehandjojo, SH. ;


11 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No. Kep/01/I/2004 tentang
m

ub

Perubahan Terhadap Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Direksi


PT. Merpati Nusantara Airlines tanggal 2 Januari 2004;
ka

ep

12 Fotokopi yang dilegalisir Pedoman Kebijakan Perusahaan PT.


(Persero) Merpati Nusantara Airlines disusun oleh Corporate Secretary
ah

Divison tanggal 04 Agustus 2004;


R

es
M

ng

on

Hal. 27 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13 Fotokopi yang dilegalisir Keputusan Direksi No. KEP/22/IX/2001

R
tentang Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa tanggal 12 September

si
2001;

ne
ng
14 Fotokopi Surat Nomor : 038/B1-2/06 tanggal 01 November 2006 dari
Komisaris Utama Gunawan Koswara kepada Menteri Negara Badan Usaha

do
Milik Negara;
gu 15 Fotokopi Surat Nomor : MNA/DZ/001/3/6/ADM-439 tanggal 20
Oktober 2006 dari Hotasi Nababan kepada Bapak Sugiharto Menteri Negara

In
A
BUMN Kementerian Negara BUMN;
16 Fotokopi Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
ah

lik
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT. (Persero)
Merpati Nusantara Airlines Nomor : RIS-32/D3-MBU/2006;
am

ub
17 Fotokopi Surat Nomor : S-527/MBU/2006 tanggal 14 November 2006
dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara kepada Direksi PT. Merpati
Nusantara Airlines (Persero);
ep
k

18 Fotokopi Nota Dinas Nomor : OV/ND/148/XII/2006 tanggal 18 Januari


ah

2006 dari GM. Aircraft Procurement kepada GM. Corporate Finance


R

si
perihal : Pembayaran Refundable Security Deposite Sewa 1 B737-500 dan 1
Pesawat B737-400 TALG beserta lampirannya;

ne
ng

19 Fotokopi Bukti Pengeluaran Kas/Bank No. D627133;


20 Fotokopi Aplikasi Tranfers Bank Mandiri tanggal 21 Desember 2006

do
gu

Pengirim PT. Merpati Nusantara Airlines penerima Hume and


Associates,PC.;
In
21 Fotokopi Nota Dinas Nomor : OV/ND/137/2007 tanggal 11 Januari 2007
A

dari PH. GM. Aircraft Procurement R. Bagus Panuntun kepada GM.


Corporate Finance perihal Revisi Schedule Ferry Flight B737-500 TALG;
ah

lik

22 Fotokopi Nota Dinas Nomor DH/ND/462/V/2008 dari GM Coorporate


Secretary kepada GM. Accounting, GM Coorporate Finance perihal :
m

ub

Permohonan pembayaran atas jasa hukum penanganan kasus TALG;


23 Fotokopi Surat No.24.04/LTPSA-KEU/IV/2008 tanggal 4 April 2008
ka

ep

kepada Direksi PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines (MNA) dari Law
Firm Lawrence T.P. Siburian & Associates beserta 1 (satu) bundel lampiran
ah

Legal Service By BKK in Washington DC and Chicago


R

es

(September 2007);
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
24 Fotokopi Rekap Biaya Lawyer Kasus TALG beserta lampiran (mulai

R
tanggal 22 Desember 2006 s/d 7 Juni 2008);

si
25 Fotokopi 1 (satu) bundel Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)

ne
ng
tahun 2006 PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines berserta
lampirannya;

do
26 Fotokopi Pedoman Kebijakan Perusahaan dikeluarkan oleh Corporate
gu Secretary PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines;
27 Fotokopi Pedoman Kebijakan Perusahaan dikeluarkan oleh Corporate

In
A
Secretary PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines;
28 Fotokopi Akta Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar
ah

lik
PT. Merpati Nusantara Airlines Nomor : C-12470 HT.01.04.TH 2006 ;
29 Fotokopi-fotokopi Akta Penerimaan Laporan Akta Perubahan
am

ub
Anggaran Dasar PT. Merpati Nusantara Airlines Nomor : C-19241
HT.01.04.TH 2005;
30 Fotokopi Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT.
ep
k

Merpati Nusantara Airlines Nomor : C-09526 HT.01.04 TH.2001;


ah

31 Fotokopi Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. Merpati Nusantara Airlines


R

si
(PT. MNA) Nomor : 20;
32 Fotokopi Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor :

ne
ng

C2-4596.HT.01.04.TH.99;
33 Fotokopi Akta Perubahan PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA)

do
gu

Nomor 1 foto copy Nota Dinas Nomor : ME/ND 354/NF/2006 perihal


Estimate Valuation & Lease 737-400 S/N 23869;
In
34 Fotokopi-fotokopi Tugas Pokok GM. Aircraft Procurement Division
A

(Refer KEP/16/VIII/2006 tanggal 10 Agustus 2006) sehubungan dengan


Lease Agreement (sewa Pesawat) antara Perusahaan dengan Thirdstone
ah

lik

Aircraft Leasing Group. LLC (TALG);


35 Fotokopi-fotokopi Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham
m

ub

Perusahaan Persero (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines Nomor : 102


tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Titiek Irawati, S,
ka

ep

SH.;
36 Fotokopi Surat dari Hotasi Nababan kepada Pimpinan PT. Bank Mandiri
ah

Nomor : MNA/DZ/006/1/KU-531 tanggal Desember 2006;


R

es

37 Fotokopi Akta Perseroan Terbatas PT. Merpati Nusantara Airlines (PT.


M

MNA) Nomor : 15;


ng

on

Hal. 29 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
38 Fotokopi Alur Percakapan Email antara Lawrence Siburian dengan

R
Kenedy bulan Juli 2010 beserta lampiran;

si
39 Fotokopi Surat Nomor ; 22.5/KU/LTPSA/III/2007 tanggal 5 Maret 2007

ne
ng
dari Rita Idayana Bagian Keuangan Law Firm Lawrence T.P. Siburian &
Associates kepada Direksi PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines;

do
40 Fotokopi Memo dari Lawrence T.P. Siburian, Law Firm Lawrence T.P.
gu Siburian & Associates di Washington DC, tanggal 15 Februari 2007 kepada
Hotasi Nababan, Capt. Harry I. Pardjaman, Tony Sudjiarto, Kennedy,

In
A
perihal : Laporan Kegiatan Pelaksanaan Letter of Appointment dari PT.
(Persero) Merpati Nusantara Airlines dalam rangka pemberian Nasihat
ah

lik
Hukum dan Pembuatan Perjanjian Sewa Pesawat Udara (Leasing
Agreement) Boing 737-500 dan 737-400 MNA dengan Thirdstone Aircraft
am

ub
Leasing Group (TALG) USA di Washington
DC, USA;
41 Fotokopi Certificate Schedule dari Asuransi Tugu, Agreement Number
ep
k

A009/UA/I/07 tanggal 16 Januari 2007;


ah

42 Fotokopi Surat tanggal 15 Desember 2006 dari Alam Messner CEO


R

si
and President Thirdstone Aircraft Leasing Group Inc kepada Mr. Robert
Hume, Esq.;

ne
ng

43 Fotokopi Surat tanggal 19 Desember 2006 dari Alam Messner CEO and
President Thirdstone Aircraft Leasing Group Inc kepada Tony Sudjiarto;

do
gu

44 Fotokopi Lease of Aircraft Summary of Terms , Desember 18, 2006


dan Agreement Between PT. MNA and TALG (addendum as an extension
In
of. The LOI, Pesawat B 737 500;
A

45 Fotokopi 1 (satu) bundel Posted Penawaran PT. Merpati Nusantara


Airlines tertanggal 17 November 2006;
ah

lik

46 Fotokopi Instruksi Pembayaran Deposit Pesawat ke TALG tanggal 20


Desember 2006 ;
m

ub

47 Fotokopi Certificate of Incorporation of Thirdstone Aircraft Leasing


Group Inc;
ka

ep

48 Fotokopi Surat tanggal 13 Juli 2007 No.MNA/DZ/003/4/7/OPS-142


dari Direktur Keuangan dan Administrasi PT. Merpati Nusantara Airlines
ah

kepada Menteri Negara BUMN;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
49 Fotokopi Surat tanggal 19 Desember 2006 dari Alan Messner CEO and

R
President Thirdastone Aiecraft Leasing Group Inc kepada Tony

si
Sudjiarto;

ne
ng
50 Fotokopi Confidential Summary of Terms For The Sale of One (1)
Boing 737-5y0 Aircraft Desember 19, 2006;

do
51 Fotokopi Surat Keputusan No. KEP/22/IX/2001 tanggal 12 September
gu 2001 tentang Sistem dan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Direksi PT.
Merpati Nusantara Airlines;

In
A
52 Fotokopi Surat kepada Suyitno Affandi Asdep Urusan Sarana Angkutan
dan Pariwisata Kementerian BUMN tanggal 2 Maret 2007 No. MNA/
ah

lik
DZ/001/5/5/ADM-058 tentang Penyampaian Laporan Perjalanan Dinas;
53 Fotokopi Surat kepada Direktur Utama PT. Merpati Nusantara Airlines
am

ub
tanggal 14 Maret 2007 No.015 B/B1-2/C.5 perihal : Tanggapan atas Kontrak
Lease Pesawat 737-500 dan 737-400;
54 Fotokopi Surat kepada Direktur Utama PT. Merpati Nusantara Airlines
ep
k

tanggal 27 Maret 2007 No.019 B/B1-2/C.5 perihal : Progres Report


ah

Permasalahan Kontrak Lease B 735 dan 734;


R

si
55 Fotokopi Surat kepada Gunawan Koswara Komisaris Utama PT. Mer-
pati Nusantara Airlines tanggal 28 Maret 2007 No.MNA/DZ/001/5/5/

ne
ng

ADM-095 perihal : Progres Report Permasalahan Kontrak Lease B 735 dan


734;

do
gu

56 Fotokopi Surat Menteri Negara BUMN Cq. Deputi Bidang Usaha


Logistik dan Pariwisata tanggal 12 April 2007 No. 020/B1-1/C.5 perihal :
In
Laporan Permasalahan Kontrak Lease B-735 dan B-734;
A

57 Fotokopi Executive Summary Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan


2006 tanggal 10 Oktober 2006;
ah

lik

58 Fotokopi Daftar Hadir RAPAT Umum Pemegang Saham Rencana Kerja


dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2006 PT. Merpati Nusantara
m

ub

Airlines tanggal 11 Oktober 2006;


59 Fotokopi Surat kepada Harry Susetyo Nugroho dari Presiden Direktor
ka

ep

Hotasi Nababan Nomor MNA/DZ/001/1/8/ADM-397 tanggal 29


September 2006;
ah

60 Fotokopi Catatan Bahan Revisi Pertanggungjawaban Kinerja


R

es

Perusahaan Tahun 2004 & RKAP 2006 tanggal 3 Oktober 2006;


M

ng

on

Hal. 31 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
61 Fotokopi Tanggapan Komisaris atas Rencana Kerja dan Anggaran

R
Perusahaan (RKAP) PT. Persero Merpati Nusantara Airlines No. 035/BI-1/

si
C6;

ne
ng
62 Fotokopi Alur Percakapan Email antara Hotasi Nababan dengan
Lawrence Siburian bulan Desember 2006;

do
63 Fotokopi Surat dari Hotasi Nababan kepada Pimpinan PT. Bank Mandiri
gu Nomor : MNA/DZ/006/1/KU-531 tanggal Desember 2006;
64 Fotokopi Email antara Alan Messner dengan Tony Sudjiarto tanggal

In
A
22 Februari 2007;
65 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Kenedy tanggal 20
ah

lik
April 2007;
66 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Kenedy tanggal 20
am

ub
Februari 2007;
67 Fotokopi Email antara Alan Messner Nababan dengan Tonny Sudjiarto
tertanggal 28 April 2007;
ep
k

68 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Hotasi Nababan


ah

tanggal 26 May 2007;


R

si
69 Fotokopi email antara Alan Mesner dengan Hotasi Nababan tanggal 06
Februari 2007;

ne
ng

70 Fotokopi Special Power of Attorney No. MNA/DZ/001/3/5/ADM-050


tanggal 1 Februari 2007;

do
gu

71 Fotokopi General Power of Attorney tanggal 31 Januari 2007;


72 Fotokopi Email antara Hotasi Nababan dengan Tony Sudjiarto tanggal
In
28 April 2007;
A

73 Fotokopi Email antara Lawrence Siburian dengan Hotasi Nababan


tanggal 27 May 2007;
ah

lik

74 Fotokopi Salinan Keputusan para Pemegang Saham Perusahaan


Perseroan (Persero) PT. Merpati Nusantara Airlines di luar Rapat Umum
m

ub

Pemegang Saham tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-


Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Merpati Nusantara
ka

ep

Airlines Nomor : KEP-156/MBU/2007-GARUDA/PS/MZ/ SKEP 5003 07


tanggal 18 Juli 2007;
ah

75 Fotokopi Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa


R

es

(RUPSLB) tanggal 29 April 2002;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
76 Fotokopi Petikan Surat Keputusan Direksi No.SKEP/314/VIII/2006

R
tentang Pengangkatan dan Alih Tugas / Alih Wilayah Pejabat tanggal 15

si
Agustus 2006;

ne
ng
77 Fotokopi Confidential Summary of Term For The Sale of one (1) Boeing
737-400 Aircraft Summary of Term Boeing 737-400 tanggal 19

do
Desember 2006;
gu 78 Fotokopi Lease of Aircraft Summary of Term Boeing 737-400 tanggal
18 Desember 2006;

In
A
79 Fotokopi Surat dari Robert (Ted) Hume kepada Mr. Alan Messner
tanggal 15 Desember 2006;
ah

lik
80 Fotokopi Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT. Merpati
am

ub
Nusantara Airlines tahun 2006 No. RIS-32/D.3-MBU/2006 tanggal 11
Oktober 2006;
Digunakan untuk perkara lain;
ep
k

Membebankan Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam semua


ah

tingkat peradilan dan biaya dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp2.500,00 (dua
R

si
ribu lima ratus rupiah);
Membaca Akta permohonan peninjauan kembali tertanggal 2 Desember 2014

ne
ng

yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 2


Desember 2014 dari Pemohon Peninjauan Kembali sebagai Terpidana, yang memohon

do
gu

agar putusan Mahkamah Agung tersebut dapat ditinjau kembali;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
In
Menimbang, bahwa putusan Mahkamah Agung tersebut telah diberi-tahukan
A

kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 03 November 2015 dengan


demikian putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ;
ah

lik

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan


Kembali pada pokoknya adalah sebagai berikut :
m

ub

1 Bahwa terdapat keadaan baru (Novum) yaitu menimbulkan dugaan kuat bahwa jika
keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung, hasilnya akan
ka

ep

berupa putusan bebas atau putusan lepas dari tuntutan hukum (vide Pasal 263 ayat
(2) huruf a KUHAP);
ah

Alat bukti yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sebagai suatu


R

es

“Keadaan Baru” atau Novum adalah adanya:


M

ng

on

Hal. 33 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 Putusan United States District Court At District Of

R
Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat

si
Untuk Distrik Columbia) dalam kasus pidana (Kriminal)

ne
ng
terhadap JON COOPER Nomor Kasus: 12-CR-211-1
(ABJ), Nomor USM: 32221-016. Keputusan Sidang 4

do
Maret 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap (Bukti
gu PK 1- Terlampir);
2 Putusan United States District Court At District Of

In
A
Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat
Untuk Distrik Columbia) dalam kasus pidana (Kriminal)
ah

lik
terhadap ALAN MESSNER Nomor Kasus: 13-
CR-0223-1 (ABJ), Nomor USM: 32900-016. Keputusan
am

ub
Sidang 21 Februari 2014 yang telah berkekuatan hukum
tetap (Bukti PK 2- Terlampir);
Ad 1) Novum Pertama : Putusan United States District Court At District Of
ep
k

Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat Untuk Distrik


ah

Columbia) dalam kasus pidana atas JON C. COOPER;


R

si
Bahwa keadaan baru (Novum Pertama) yang menjadi dasar permintaan
peninjauan kembali ini adalah adanya Putusan United States District Court

ne
ng

At District Court Of Columbia pada tanggal 4 Maret 2014 dalam kasus


pidana Jon C Cooper yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, di mana

do
gu

amar putusannya menyatakan bahwa Jon C Cooper bersalah (guilty) telah


melakukan perbuatan pidana, dengan dasar pertimbangan :
In
• Jon C Cooper mengaku bersalah telah melakukan perbuatan pidana penipuan/
A

penggelapan dana Security Deposit yang diserahkan PT. Nusantara Airlines


(“MNA”) kepada Thirdstone Aircraft Leasing Group (“TALG”);
ah

lik

• Jon C Cooper dihukum penjara selama 18 (delapan belas) bulan di Fasilitas


Federal di Englewood, CO, pelaksanaan penahanannya dimulai tanggal 1 Juni
m

ub

2014;
ka

• Jon C Cooper setelah dibebaskan dari penjara harus tetap dalam pengawasan
ep

untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan;


• Jon C Cooper dihukum harus membayar ganti kerugian kepada korban yaitu
ah

MNA sebesar US 1.000.000 (satu juta dollar AS) dengan kewajiban tanggung
es

renteng bersama dengan Alan Messner;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ad 2) Novum Kedua: Putusan United States District Court At District Of Columbia

R
(Pengadilan Negeri Amerika Serikat Untuk Distrik Columbia) dalam kasus

si
pidana atas ALAN MESSNER.

ne
ng
Bahwa keadaan baru (Novum Kedua) yang dijadikan sebagai dasar
permintaan peninjauan kembali ini adalah adanya Putusan United States

do
District Court At District Columbia tanggal 21 Februari 2014 dalam kasus
gu pidana Alan Messner yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, di mana
amar putusannya menyatakan bahwa Alan Messner bersalah (guilty) telah

In
A
melakukan perbuatan pidana, dengan dasar pertimbangan:
• Alan Messener mengaku bersalah telah melakukan perbuatan pidana penipuan/
ah

lik
penggelapan dana/uang Security Deposit yang diserahkan MNA kepada TALG;
• Alan Messner dihukum penjara selama 1 (satu) tahun dan 1 (satu) hari di
am

ub
fasilitas Federal di Oxford, WI, pelaksanaan penahanannya dimulai tanggal 1
Juni 2014;

ep
Alan Messner setelah dibebaskan dari penjara tetap dalam pengawasan untuk
k

jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan;


ah

• Alan Messner dihukum harus membayar ganti kerugian secara tanggung renteng
R

si
dengan John C Cooper sebesar US$ 62,231.60;
Dalil-dalil dari adanya Novum Pertama dan Novum Kedua terkait dengan Putusan

ne
ng

Kasasi Mahkamah Agung No.417 K/Pid.Sus/2014 tertanggal 7 Mei 2014 tersebut


adalah:

do
gu

1 Bahwa ketika perkara Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sedang


diperiksa/diadili di tingkat Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
In
A

Negeri Jakarta Pusat, pada saat itu persidangan pidana Jon C Cooper dan Alan
Messner di Pengadilan Negeri Amerika Serikat Distrik Columbia sedang
ah

lik

berlangsung dan belum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
dalam perkara tersebut. Putusan pidana Pengadilan Negeri Amerika Serikat
tersebut baru dijatuhkan dan diketahui setelah keluarnya Putusan Mahkamah
m

ub

Agung No.417 K/ Pid.Sus/2014 tertanggal 7 Mei 2014. Dengan demikian,


ka

Novum Pertama dan Novum Kedua telah memenuhi ketentuan yang diatur
ep

dalam Pasal 263 ayat (2) huruf a KUHAP;


ah

2 Bahwa Kedua Putusan United States District Court At District Of


R

Columbia dalam kasus pidana Jon C Cooper dan Alan Messner yang menjadi
es

Novum Pertama dan Novum Kedua tersebut sepatutnya dilihat sebagai:


M

ng

on

Hal. 35 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Probacio Plena adalah bukti penuh, bukti sempurna yang tidak ter-

R
bantahkan. Dengan demikian, Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat

si
District Columbia tersebut adalah bukti sempurna yang tidak terbantahkan

ne
ng
(Probacio Plena);
• Res judicata pro veritate habetur, dalam arti putusan tersebut

do
gu merupakan bukti apa yang ditetapkan dalam putusan itu
mempunyai kekuatan mengikat (teori hukum pembuktian)
yang sesuai prinsip hukum yang berlaku universal, suatu

In
A
putusan pengadilan harus dianggap benar (res judicata pro
veritate habetur);
ah

lik
• Demi menjunjung tinggi prinsip keadilan, sudah sepatutnya
putusan pidana Pengadilan Amerika Serikat terhadap Jon C
am

ub
Cooper dan Alan Messner terkait dana Security Deposit
MNA (Novum Pertama dan Novum kedua) juga
ep
dipergunakan menjadi dasar serta pegangan dalam melihat
k

dan memahami permasalahan ini seutuhnya, dan secara


ah

menyeluruh karena keduanya saling terkait serta sangat


R

si
berhubungan erat, sehingga dapat dicapai suatu keadilan;
3 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua tersebut, di

ne
ng

mana Jon C Cooper dan Alan Messner mengaku bersalah dan dihukum pidana
penjara, membuktikan bahwa dalam peristiwa hukum sewa pesawat antara

do
gu

MNA dan TALG terungkap fakta adanya rangkaian tipu muslihat dan penipuan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis oleh Jon C Cooper (pemilik
In
A

TALG) bersama-sama Alan Messner (CEO TALG) dengan cara menggunakan


TALG sebagai “kendaraan”, dan berakibat dana Security Deposit sebesar US$
ah

1.000.000 (satu juta dollar AS) milik MNA, yang tanpa sepengetahuan dan
lik

persetujuan MNA/ Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana telah dicairkan


secara melawan hukum (illegal) kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi
m

ub

pemilik TALG dan CEO TALG tersebut;


ka

4 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua,


ep

memperlihatkan bahwa Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) telah


menjatuhkan putusan yang mengandung kekhilafan atau kekeliruan nyata, oleh
ah

karena Pimpinan TALG yaitu Jon C Cooper dan Alan Messner (CEO TALG)
es

telah dinyatakan bersalah oleh US District Court at District Court of Columbia


M

ng

(Pengadilan Negeri Amerika Serikat untuk Distrik Columbia) dalam kasus


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pidana di mana telah terbukti melakukan perbuatan pidana penipuan/

R
penggelapan dana Security Deposit milik MNA sebesar US$ 1.000.000,00 (satu

si
juta dollar AS) dan keduanya dihukum harus mengembalikan kepada MNA;

ne
ng
5 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua, nyata-nyata
membuktikan bahwa kedua LASOT (Lease Agreement Summary of Terms)

do
antara PT MNA dengan TALG untuk kedua pesawat adalah sah dan mengikat,
gu yang merupakan alasan bagi transfer Security Deposit sebesar US$ 1.000.000,00
(satu juta dollar AS). Penempatan Security Deposit bukan berdasarkan Lease

In
A
Agreement. Dengan demikian tidak ada perbuatan melawan hukum yang
dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana. Hal ini sesuai keterangan
ah

lik
Ahli Hukum Perjanjian Internasional, Prof IB Supancana, di persidangan yang
menerangkan bahwa LASOT, atau yang dikenal sebagai LOI (Letter Of Intent)
am

ub
adalah sah dan mengikat para pihak, dan sesuai dengan kelaziman yang berlaku
di dunia sewa pesawat terbang. Hal yang sama dijelaskan dalam keterangan
saksi dari Garuda Indonesia Airline yaitu bahwa LASOT/LOI sudah mengikat
ep
k

sebagai syarat dari Lessor untuk mengizinkan calon penyewa memeriksa


ah

pesawat (yang akan disewa) tersebut;


R

si
Tidak terbuktinya unsur melawan hukum;
6 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana menolak putusan

ne
ng

Mahkamah Agung Nomor 417K/Pid.Sus/2014 yang tidak ber-kesesuaian dengan


fakta yang nyata-nyata terjadi, di mana Judex Juris a quo menyatakan:

do
gu

Bahwa perbuatan Terdakwa merupakan perbuatan melawan hukum yakni


membayarkan Security Deposit sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dollar
In
Amerika Serikat) tidak melalui mekanisme Letter of Credit atau Escrow
A

Account tetapi secara cash ke rekening Hume & Assoiciates PC padahal dalam
persidangan terungkap fakta bahwa sesuai dengan LASOT Pembayaran
ah

lik

Security Deposit dilakukan 1 (satu) hari setelah adanya Purchase Agrement


antara TALG dengan East Dover, akan tetapi pada saat pembayaran Security
m

ub

Deposit belum ada penandatanganan Purchase Agrement antara TALG dengan


East Dover selaku pemilik pesawat Boeing 737-500 dan Lease Agrement
ka

ep

dengan pihak TALG hanya ada 1 (satu) unit pesawat Boeing 7347-500 serta
ada Legal Opinion dari Divisi Legal mengenai resiko kerjasama dengan pihak
ah

TALG. Lebih dari itu Security Deposit yang dibayarkan akan digunakan
R

es

sebagai pembayaran uang muka pembelian pesawat Boeing 737-500 oleh


M

TALG kepada East Dover Ltd padahal berdasarkan Surat Keputusan Menteri
ng

on

Hal. 37 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keuangan Nomor: Kep.116/ kmk.01/1991, Security Deposit adalah jumlah

R
uang yang diterima Lessor dan Leassy pada permulaan masa lease sebagai

si
jaminan untuk kelancaran pembayaran Lesse. Bahwa Security Deposit

ne
ng
merupakan jaminan yang dibayarkan dan akan digunakan apabila pihak
penyewa gagal bayar dalam masa penyewaan tersebut sehingga karena sifatnya

do
jaminan maka Security Deposit harus tetap dalam keadaan diam dan tidak
gu dapat dialihkan atau dicairkan atau dipergunakan untuk kepentingan orang
lain, oleh karena itu secara yuridis perbuatan Terdakwa merupakan perbuatan

In
A
melawan hukum karena bertentangan dengan Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang
No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, Surat Keputusan Menteri Keuangan
ah

lik
Nomor : Kep.116/kmk. 01/1991, Pasal 3 huruf e jo Pasal 8 huruf h jo
Lampiran Bagian Lain-Lain angka 8 Keputusan Menteri BUMN Nomor :
am

ub
Kep-101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (vide: Putusan Kasasi halaman 58-59);
Penolakan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana adalah karena sesuai
ep
k

fakta, sebagaimana yang dibuktikan oleh Novum Pertama, diketahui bahwa:


ah

• Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana terbukti telah


R

si
melakukan upaya yang maksimal dalam mengamankan Security
Deposit;

ne
ng

• Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sudah mengusulkan


membayar Security Deposit menggunakan mekanisme Letter Of

do
gu

Credit (L/C) atau, sudah membayar Security Deposit melalui


mekanisme Escrow Account;
In
A

7 Bahwa Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) jelas-jelas telah


memperlihatkan adanya kekhilafan atau kekeliruan yang nyata dalam
ah

memahami fakta-fakta pemenuhan unsur “perbuatan melawan hukum” dengan


lik

menyatakan: “perbuatan Terdakwa merupakan perbuatan melawan hukum yakni


membayarkan Security Deposit sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika
m

ub

Serikat) tidak melalui mekanisme Letter of Credit (LC) atau Escrow Account
ka

tetapi secara cash ke rekening Hume & Assoiciates PC…dst…dst”;


ep

8 Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) tersebut,


selain tidak berkesesuaian dengan fakta-fakta persidangan a quo, pun tidak
ah

berkesesuaian dengan fakta-fakta sebagaimana yang terungkap dalam Novum


es

Pertama. Hal ini dapat dilihat dari pertimbangan hukum putusan United States
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
District Court at District Court of Columbia (Pengadilan Negeri Distrik

R
Columbia) dalam kasus pidana Jon C Cooper yang menyatakan:

si
Mengenai uang jaminan, diskusi antara Thirdstone (TALG) dan Merpati

ne
ng
mencerminkan maksud bahwa deposit tidak diberikan kepada Terdakwa (Jon
C Cooper) secara langsung, tetapi dipegang oleh pihak ketiga dan

do
digunakannya hanya dalam arti yang dapat diterima atas uang jaminan tersebut
gu : untuk membayar sewa pesawat setelah kesepakatan itu terwujud. Diskusi
tersebut meliputi:

In
A
• Pada tanggal 11 Desember, Terdakwa (Jon C Cooper) mengusulkan
ah

lik
agar uang jaminan harus dibayar ke Rekening Pribadinya. Bukti A pada 1.
(Disini, Bukti….” mengacu pada bukti dari nota hukuman asli pemerintah).
am

ub
Merpati menolaknya; Terdakwa (Jon C Cooper) kemudian mengusulkan
agar Hume digunakan sebagai Agen Escrow pihak ketiga. Merpati
kemudian balik mengusulkan agar para pihak menggunakan Letter of Credit
ep
k

(“L/C”) tapi Thirdstone menolaknya;


ah

• Pada tanggal 17 Desember, Terdakwa (Jon C Cooper)


R

si
menyebabkan untuk dikirim ke Merpati Surat Hume yang
ia palsukan dan sebuah Surat dari Thirdstone menyatakan

ne
ng

bahwa “dana akan digunakan semata-mata untuk


mengamankan dua pesawat boeing” untuk Merpati. bukti

do
gu

a pada 8-9;
• Ringkasan Syarat Perjanjian/LOI tertanggal 18 Desember
In
A

antara Merpati dan Thirdstone, menyatakan bahwa “uang


jaminan” dibayarkan kepada Hume, “agen firma hukum
ah

untuk” Thirdstone, dan akan dikembalikan dalam waktu


lik

lima hari jika transaksi tidak dapat dibuat. bukti a pada


13;
m

ub

• Pada tanggal 19 Desember, Messner (menyalin


ka

Terdakwa) meyakinkan Merpati bahwa uang jaminan


ep

akan “dipegang… sebagai simpanan dengan itikad baik


ah

sampai selesainya kesepakatan atau jika kita tidak bisa


R

menyepakati syarat dan ketentuan ia akan dikembalikan


es
M

ng

on

Hal. 39 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada saat permintaan Anda”. Bukti pada 33; lihat juga id.

R
Pada 44.

si
• Pada tanggal 20 Desember, Merpati membuat Terdakwa

ne
ng
(Jon C Cooper) secara pribadi menadatangani perjanjian
satu halaman menentukan bahwa uang jaminan “yang

do
gu dipegang sesuai dengan dua perjanjian LOI” dengan
ketentuan bahwa dana tersebut dipegang oleh Hume.
Bukti V pada 1;

In
A
9 Bahwa dengan adanya Novum Pertama terbukti Pemohon Peninjauan
Kembali/Terpidana telah melakukan cukup upaya untuk mengamankan dana
ah

lik
Security Deposit di mana semula Jon C Cooper mengusulkan agar dana Security
Deposit ditransfer langsung ke rekening Jon C Cooper, akan tetapi ditolak oleh
am

ub
Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana. Malahan sebaliknya, Pemohon
Peninjauan Kembali/ Terpidana meminta agar Security Deposit menggunakan
mekanisme Letter of Credit/L/C;
ep
k

10 Bahwa memperhatikan fakta-fakta yang terungkap dalam Novum Pertama


ah

tersebut di atas memperlihatkan bahwa Putusan Majelis Kasasi a quo


R

si
mengandung kekhilafan atau kekeliruan yang nyata dalam pemenuhan fakta-
fakta terkait unsur melawan hukum, karena ternyata pihak MNA in casu

ne
ng

Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sudah meminta pada TALG (Jon C


Cooper) agar pembayaran Security Deposit menggunakan mekanisme Letter of

do
gu

Credit (L/C) namun ditolak oleh TALG (Jon C Cooper);


11 Bahwa sedangkan mengenai putusan Judex Juris a quo yang menyalahkan
In
Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana karena tidak menggunakan
A

“mekanisme Escrow Account”, sesuai faktanya, dana tunai Security Deposit


sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dollar AS) sudah ditransfer Pemohon
ah

lik

Peninjauan Kembali/Terpidana ke Escrow Account (rekening penampungan)


yaitu di rekening Hume & Associates PC yang mana kantor hukum Hume &
m

ub

Associates PC berfungsi pula sebagai Escrow Agent;


12 Bahwa dengan Novum Pertama tersebut diketahui bahwa Pemohon Peninjauan
ka

ep

Kembali/Terpidana sudah meminta memakai mekanisme Letter of Credit (L/C)


dan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sudah meletakan Security Deposit
ah

di Escrow Account (Rekening Penampungan) yaitu di Rekening Hume &


es

Associates yang adalah Escrow Agent, dengan demikian perbuatan Pemohon


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali/Terpidana tersebut sesungguhnya tidak memenuhi unsur

R
melawan hukum;

si
13 Bahwa dengan adanya Novum Pertama tersebut terlihat kekhilafan atau

ne
ng
kekeliruan yang nyata dari Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) dalam
memahami dan menilai fakta-fakta (feitelijk) yang nyata-nyata terjadi. Sehingga,

do
putusan Judex Juris a quo telah terbantahkan dengan adanya Novum Pertama
gu tersebut;
14 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua terbukti tidak adanya

In
A
unsur “dengan sengaja” (mens-rea) dari Pemohon Peninjauan Kembali/
Terpidana melakukan perbuatan yang dinyatakan memenuhi unsur “melawan
ah

lik
hukum” dan “menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi”
yang dalam perkara a quo menguntungkan TALG atau Hume & Associates. Hal
am

ub
ini dikarenakan niat jahat (criminal) yang “dengan sengaja” itu justru datangnya
dari Jon C Cooper (pemilik TALG) dan Alan Messner (CEO TALG), yang
secara sistematis dan terencana telah mengelabui/menipu Pemohon Peninjauan
ep
k

Kembali/Terpidana dan jajaran MNA;


ah

15 Bahwa dengan Novum Pertama dan Novum Kedua, maka secara jelas diketahui
R

si
bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sebagai Korban Kejahatan telah
mengajukan laporan pada Federal Bureau of Investigation (FBI) di AS atas

ne
ng

perbuatan Jon C Cooper dan Alan Mesnner yang menipu MNA dan
menggelapkan Security Deposit milik MNA. Fakta ini membuktikan bahwa

do
gu

Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana tidak memiliki benturan kepentingan


dengan TALG dalam transaksi sewa pesawat;
In
16 Bahwa laporan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana ini kemudian
A

ditindaklanjuti dan akhirnya Pengadilan Negeri AS Distrik Columbia


menjatuhkan putusan Jon C Cooper dan Alan Mesnner telah bersalah melakukan
ah

lik

tindak pidana penipuan/penggelapan dana Security Deposit milik MNA sebesar


US$ 1.000.000 (satu juta dollar AS), dan Keduanya dihukum secara tanggung
m

ub

renteng harus mengembalikan uang tersebut kepada MNA;


17 Bahwa dengan demikian Jon C Cooper dan Alan Mesnner adalah para pelaku
ka

ep

(criminals) yang telah menipu dan menggelapkan dana Security Deposit milik
MNA, sementara Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana adalah korban
ah

kejahatan dari Jon C Cooper dan Alan Mesnner di AS;


R

es

18 Bahwa apabila peristiwa hukum (feitelijk) a quo di kesampingkan dan Pemohon


M

Peninjauan Kembali/Terpidana (korban kejahatan) tetap dinyatakan terbukti


ng

on

Hal. 41 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersalah dijatuhi pidana, maka Putusan pemidanaan terhadap Pemohon

R
Peninjauan Kembali/Terpidana akan menciderai hukum dan rasa keadilan

si
karena Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana yang adalah korban kejahatan

ne
ng
dinyatakan terbukti bersalah dan dihukum oleh Pengadilan di Indonesia,
sementara itu, Jon C Cooper dan Alan Messner yang adalah pelaku kejahatan

do
telah dihukum oleh Pengadilan Amerika dalam perkara yang sama;
gu 19 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua, maka Pemohon
Peninjauan Kembali/Terpidana tidak terbukti melakukan perbuatan melawan

In
A
hukum. Dengan demikian sudah tepat dan benar Putusan Pengadilan Tipikor
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 36/Pid.B/TPK/2012/PN.JKT.PST.
ah

lik
tanggal 19 Februari 2013, sehingga demi hukum dan keadilan, sepatutnya
dikuatkan oleh Majelis Hakim Agung tingkat Peninjauan Kembali;
am

ub
20 Bahwa dengan tidak terbuktinya Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana
melakukan perbuatan yang bersifat melawan hukum, maka terhadap Pemohon
Peninjauan Kembali/Terpidana tidak dapat dipertanggung jawabkan secara
ep
k

pidana sesuai dengan azas no liability without unlawfulness, oleh karenanya


ah

Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana tidak dapat dipidana. Dan


R

si
berdasarkan azas fundamental yaitu tiada pidana tanpa adanya kesalahan (azas
culpabilitas), apalagi Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana yang dalam

ne
ng

permasalahan sewa-menyewa pesawat ini tidak terbukti memperoleh


keuntungan apapun. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) Undang

do
gu

Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta


Yurispudensi Mahkamah Agung RI Nomor 42 K/Kr/1966 tanggal 8 Januari
In
1966 atas nama Terdakwa Machroes Effendi;
A

Tidak terbuktinya unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi.
ah

lik

21 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sangat menolak terhadap


putusan Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) yang menyatakan:
m

ub

Unsur melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi;
ka

ep

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa yang melawan hukum telah memperkaya


orang lain atau korporasi yaitu Thirdstone Aircraft Leasing Group (TALG) atau
ah

Hume & Associates PC dan telah mengakibatkan kerugian keuangan Negara


R

es

sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serfikat). Vide Putusan
M

Kasasi halaman 59;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penolakan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana disebabkan karena Judex

R
Juris a quo tidak memberikan cukup pertimbangan hukum yang menguraikan

si
fakta terpenuhinya unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

ne
ng
korporasi;
22 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua terbukti tidak

do
terpenuhinya unsur “memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
gu korporasi” yang dalam perkara a quo adalah TALG (Jon C Cooper dan Alan
Messner) atau Hume & Associates akibat dari perbuatan Pemohon Peninjauan

In
A
Kembali/Terpidana dalam transaksinya dengan TALG. Oleh karena, sebagai
fakta akhirnya, TALG (Jon C Cooper pemilik TALG dan Alan Messner CEO
ah

lik
TALG) tidak menjadi bertambah kaya, malahan justru sebaliknya, karena Jon C
Cooper dan Alan Messner, selain telah dihukum pidana penjara, juga secara
am

ub
tanggung renteng harus mengembalikan uang/dana sebesar US$ 1.000.000 (satu
juta dollar AS) milik MNA. Dengan demikian perbuatan Pemohon Peninjauan
Kembali/Terpidana tidak memenuhi unsur memperkaya orang lain atau suatu
ep
k

korporasi;
ah

23 Bahwa seandainya pun Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) hanya
R

si
mengikuti dan membenarkan keberatan Kasasi Jaksa/Penuntut Umum terkait
uraian perbuatan yang memenuhi unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain

ne
ng

atau suatu korporasi tersebut, maka hal itu telah terbantahkan pula dengan
adanya Novum Pertama dan Novum Kedua. Oleh karena kesimpulan Penuntut

do
gu

Umum yang diterima Majelis Hakim Kasasi menyatakan: “pengertian


menguntungkan diri sendiri tidak harus TALG bertambah kekayaannya bisa
In
juga terbukti bila TALG memperoleh fasilitas atau keuntungan lainnya dari
A

perbuatan Terdakwa, seperti antara lain perusahaan TALG bertambah


kredibilitasnya” (vide putusan Kasasi hlm. 36). Padahal, keuntungan
ah

lik

bertambahnya kredibilitas TALG tidak termasuk perbuatan yang didakwakan, di


samping itu dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua yang
m

ub

menghukum pidana penjara Jon C Cooper (pemilik TALG) dan Alan Messner
(CEO TALG) membuktikan bahwa tidak ada fasilitas yang diperoleh TALG,
ka

ep

apalagi kredibilitas, karena tidak mungkin kredibilitas TALG bertambah dengan


dipenjarakannya (hukuman pidana) Pemilik TALG dan CEO TALG. Dalam
ah

dunia bisnis sewa pesawat, bahkan dalam dunia binis pada umumnya,
R

es

kredibiltas TALG telah runtuh, terpuruk, jatuh, dan tidak akan dipercaya lagi
M

akibat dipidananya pemilik TALG, Jon C Cooper dan CEO TALG, Alan
ng

on

Hal. 43 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Messner, karena telah menipu Lessee/MNA dan menggelapkan dana Security

R
Deposit milik Lessee/MNA;

si
24 Bahwa, di samping itu, dalam uraian pertimbangan hukum atau uraian fakta-

ne
ng
fakta yang ada di Novum Pertama dan Novum Kedua, nyata-nyata bersesuaian
dengan rangkaian fakta pada persidangan Perdata di Pengadilan Amerika Serikat

do
yaitu Putusan Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Columbia atas
gu Kasus Perdata No. 1: 07-cv-00717 antara PT. (Persero) MERPATI Nusantara
Airlines (Penggugat) vs TALG, Inc., Dkk. (para Tergugat) yang diputuskan

In
A
hakim Richard J. Leon pada 8 Juli 2007, di mana pada faktanya adanya aliran
uang Security Deposit MNA yang semula diletakkan pada rekening Escrow
ah

lik
Agent yaitu kantor hukum Hume & Associates PC kemudian tanpa
sepengetahuan dan tanpa persetujuan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana
am

ub
telah dipindahkan ke rekening pribadi Jon C Cooper;
25 Bahwa, dengan demikian, Judex Juris a quo yang menyatakan Pemohon
Peninjauan Kembali/Terpidana terbukti memperkaya TALG atau Hume &
ep
k

Associates, sebagai ternyata, memperlihatkan adanya kekhilafan Hakim atau


ah

kekeliruan nyata. Hal ini dikarenakan, sesuai fakta, Jon C Cooper mengaku telah
R

si
mencairkan/menggunakan dana Security Deposit milik MNA dengan cara illegal
atau secara melawan hukum sehingga dihukum pidana penjara dan dihukum

ne
ng

secara tanggung renteng (bersama Alan Messner) harus mengembalikan dana


Security Deposit US $ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serikat) milik MNA;

do
gu

26 Bahwa dengan demikian, perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali/Ter-


pidana tidak terbukti memenuhi unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain
In
atau suatu korporasi, sehingga putusan Judex Juris a quo sebagai ternyata tidak
A

bersesuaian dengan fakta-fakta hukum yang terjadi, oleh karenanya demi


hukum, sepatutnya putusan Judex Juris a quo dibatalkan;
ah

lik

Tidak terbuktinya unsur kerugian Negara.


27 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana menyatakan menolak terhadap
m

ub

putusan Judex Juris a quo yang menyatakan:


Unsur Dapat Merugikan Keuangan atau Perekonomian Negara.
ka

ep

Bahwa perbuatan Terdakwa yang melawan hukum telah mengakibatkan


kerugian keuangan Negara sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika
ah

Serikat) (vide putusan Kasasi halaman 59);


R

es

Penolakan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana adalah karena Judex Juris


M

a quo tidak memberikan cukup pertimbangan hukum yang menguraikan fakta


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terpenuhinya unsur kerugian Negara US$ 1.000.000,00 (satu juta dollar

R
Amerika Serikat);

si
28 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua telah membuktikan

ne
ng
tidak adanya “unsur kerugian Negara” akibat perbuatan Pemohon Peninjauan
Kembali/Terpidana dalam transaksinya dengan TALG, oleh karena putusan

do
Hakim di Novum Pertama dan Novum Kedua amarnya memerintahkan Jon C
gu Cooper dan Alan Messner secara tanggung renteng membayar ganti rugi US$
1.000.000 (satu juta dollar AS) kepada MNA (lihat : terjemahan Putusan

In
A
Pengadilan Negeri Amerika Serikat Distrik Columbia terhadap Jon C Cooper
hal 19 dan 23 (Bukti PK 1), dan putusan berbahasa Inggris hal 5 dan 6 (Bukti
ah

lik
PK 2);
29 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua yang amarnya
am

ub
memerintahkan Jon C Cooper dan Alan Mesnner mengembalikan dana Security
Deposit US$ 1.000.000 (satu juta dollar AS) kepada MNA, merupakan bukti
nyata tidak adanya “unsur kerugian Negara”, karena uang/dana Security Deposit
ep
k

tersebut terbukti masih ada dan Negara berhak mendapatkan kembali dana/uang
ah

sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serikat) tersebut;


R

si
30 Bahwa dengan adanya Novum Pertama dan Novum Kedua yang menghukum Jon
C Cooper dan Alan Messner mengembalikan dana Security Deposit US$

ne
ng

1.000.000 (satu juta US dollar) kepada MNA, pada akhirnya telah


ditindaklanjuti oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Pemegang

do
gu

Saham PT. MNA) dengan surat Nomor. S-500/MBU/08/2014, tanggal 29


Agustus 2014, perihal: Security Deposit PT Merpati Nusantara Airline Di
In
Amerika Serikat (Lampiran PK-1) yang isinya meminta agar PT. MNA
A

menindaklanjuti upaya pengembalian dana Security Deposit tersebut. Dengan


demikian, sebagai fakta, dana Security Deposit PT. MNA sebesar US 1.000.000
ah

lik

(satu juta dollar Amerika Serikat) nyata-nyata ada dan masih dapat diambil oleh
Negara. Sehingga, dengan demikian terbukti perbuatan Pemohon Peninjauan
m

ub

Kembali/Terpidana tidak memenuhi unsur kerugian Negara;


2. Bahwa terdapat suatu kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang nyata karena terdapat
ka

ep

adanya putusan Pengadilan yang bertentangan satu dengan yang lain vide Pasal 263
ayat (2) huruf B KUHAP;
ah

Bahwa Pasal 263 ayat (2) huruf b KUHAP menyatakan: apabila dalam pelbagai
R

es

putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu telah terbukti, akan tetapi hal atau
M

ng

on

Hal. 45 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keadaan sebagai dasar dan alasan putusan yang dinyatakan telah terbukti itu,

R
ternyata telah bertentangan satu dengan yang lain;

si
Bahwa Pasal 263 ayat (2) huruf b KUHAP mencakup unsur-unsur:

ne
ng
a Terdapat dua atau lebih putusan pengadilan;
b Di dalam masing-masing putusan tersebut terdapat pernyataan mengenai

do
sesuatu telah terbukti;
gu c Akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan yang
dinyatakan telah terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu dengan

In
A
yang lain;
Bahwa unsur Pasal 263 ayat (2) huruf b KUHAP yang mengenai dua atau lebih
ah

lik
(pelbagai) putusan Pengadilan itu harus memenuhi syarat:
1 Antara pelbagai putusan itu harus terdapat
am

ub
hubungan yang erat;
2 Dua atau lebih putusan tersebut harus sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
ep
k

Bahwa pengertian dua atau lebih putusan Pengadilan tersebut tidak harus semuanya
ah

putusan perkara pidana, tetapi boleh juga yang satu putusan perkara pidana,
R

si
sementara yang lain putusan perkara perdata atau perkara Tata Usaha Negara
(TUN), sepanjang putusan tersebut ada hubungan erat dengan putusan pidana yang

ne
ng

dimintakan pemeriksaan peninjauan kembali;


Bahwa hubungan erat tersebut harus berupa “suatu pernyataan mengenai sesuatu

do
gu

hal” yang telah terbukti dan mempunyai kekuatan hukum tetap; akan tetapi hal atau
keadaan sebagai dasar dan alasan putusan yang dinyatakan telah terbukti itu,
In
ternyata telah bertentangan satu dengan yang lain;
A

Bahwa syarat mengajukan permintaan peninjauan kembali dalam Pasal 263 ayat (2)
huruf b KUHAP berlatar belakang pada kepastian hukum (rechtszekerheid) yang
ah

lik

menjadi tujuan utama dalam penegakan hukum. Keadilan akan terangkum dengan
adanya suatu kepastian hukum. Dengan demikian, demi kepastian hukum, tidak
m

ub

diperbolehkan adanya dua atau lebih putusan hakim yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap yang isinya saling bertentangan satu dengan lainnya;
ka

ep

Bahwa berdasarkan uraian di atas, sebagai ternyata diketahui bahwa Putusan


Mahkamah Agung No.417 K/Pid.Sus/2014 atas nama Terdakwa Hotasi D.P
ah

Nababan bertentangan dengan:


R

es

1 Putusan United States District Court At District Court Of


M

Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat Untuk


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Distrik Columbia) Dalam Kasus Pidana Terhadap ALAN

R
MESSNER Nomor Kasus: 13 – CR-0223-1 (ABJ) Nomor USM:

si
32900-016. Keputusan sidang 21 Februari 2014 (Bukti PK-1

ne
ng
Terlampir), dan Putusan United States District Court At District
Court Of Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat

do
Untuk District Columbia) dalam kasus pidana (Kriminal)
gu Terhadap JON COOPER Nomor Kasus: 12-CR-211-1 (ABJ),
Nomor USM: 32221-016; Keputusan sidang 4 Maret 2014 (Bukti

In
A
PK 2 - Terlampir);
2 Putusan United States District Court At District Court Of
ah

lik
Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat Untuk
Distrik Columbia) Dalam Kasus Perdata No.1: 07-cv-00717
am

ub
antara PT. (Persero) MERPATI Nusantara Airlines (Penggugat)
vs TALG, Inc., Dkk. (Para Tergugat);
3 Putusan Pengadilan Kepailitan Illinois Utara, Chicago,
ep
k

Amerika Serikat Yang Menyidangkan Perkara Permohonan Pailit


ah

Yang Diajukan ALAN MESSNER Tanggal 5 Mei 2009.


R

si
Dalil-dalil dari adanya pelbagai putusan pengadilan yang bertentangan satu dengan
lainnya adalah:

ne
ng

1 Bahwa ketiga putusan Pengadilan Amerika Serikat yang telah


berkekuatan hukum tetap tersebut nyata-nyata berhubungan erat dengan

do
gu

permintaan peninjauan kembali terhadap putusan Judex Juris a quo yang


amar putusannya telah menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/
In
Terpidana (Terdakwa Hotasi D.P Nababan) karena dinyatakan terbukti
A

melakukan tindak pidana Korupsi;


2 Bahwa hubungan erat dimaksud terlihat dari adanya Putusan Kasasi
ah

lik

yakni Putusan Mahkamah Agung No.417 K/Pid.Sus/2014 atas nama


Terdakwa Hotasi D.P Nababan yang menyatakan: “Pemohon Peninjauan
m

ub

Kembali/Terpidana terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan


perbuatan melawan hukum yang memperkaya TALG atau Hume &
ka

ep

Associate (milik Jon C Cooper) dan telah mengakibatkan kerugian


keuangan Negara sebesar US$ 1.000.000. (satu juta dollar Amerika
ah

Serikat)”; Akan tetapi sesuai Novum Pertama diketahui bahwa Pengadilan


R

es

Amerika Serikat Distrik Columbia kasus pidana Nomor Kasus : 12-


M

CR-211-1 (ABJ), Nomor USM: 32221-016, Keputusan sidang 4 Maret 2014


ng

on

Hal. 47 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
justru menghukum pidana penjara Jon C Cooper (Pemilik TALG) yang

R
mengaku bersalah melakukan perbuatan pidana penipuan/penggelapan

si
dana/uang Security Deposit milik MNA dan sesuai Novum Kedua diketahui

ne
ng
bahwa United States District Court At District Court Of Columbia dalam
kasus pidana Nomor Kasus 13 - CR - 0223-1 (ABJ) Nomor USM:

do
32900-016 menghukum pidana penjara Alan Mesner (CEO-TALG) yang
gu mengaku bersalah melakukan perbuatan pidana penggelapan dana/uang
Security Deposit milik MNA;

In
A
3 Bahwa dengan demikian, Putusan Mahkamah Agung No.417 K/Pid.
Sus/2014 atas nama Terdakwa Hotasi D.P Nababan terbukti saling
ah

lik
bertentangan dengan Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat Distrik
Columbia dalam kasus pidana Jon C Cooper dan Alan Messner yang telah
am

ub
berkekuatan hukum tetap;
4 Bahwa putusan pengadilan yang saling bertentangan juga terjadi antara
Putusan Mahkamah Agung No. 417 K/Pid.Sus/2014 atas nama Terdakwa
ep
k

Hotasi D.P Nababan dengan Putusan United States District Court Of


ah

District Court Of Columbia (Pengadilan Negeri Amerika Serikat untuk


R

si
Distrik Columbia) dalam Kasus Perdata No.1: 07-cv-00717 antara PT
(Persero) MERPATI Nusantara Airlines (Penggugat) vs TALG, Inc., Dkk.

ne
ng

(Para Tergugat), diputus oleh hakim Richard J. Leon dengan Amar Putusan
yang berbunyi:

do
gu

“Diperintahkan dan diputuskan bahwa putusan diberikan yang memenangkan


Penggugat (Merpati Nusantara Airlines) atas para Tergugat Thirdstone Aircraft
In
Leasing Group, Inc. (TALG) dan Alan Messner, secara bersama-sama dan
A

sendiri-sendiri, yang menetapkan pembayaran uang sebesar $ 1,000,000.00


ditambah bunga setelah putusan dikeluarkan pada suku bunga yang ditetapkan
ah

lik

oleh undang-undang sampai putusan dipenuhi”;


5 Bahwa salah satu pertimbangan putusan Hakim Richard J. Leon
m

ub

menyatakan: “Pesawat terbang tidak dikirim dan uang jaminan tidak


dikembalikan. Pada atau sekitar 27 Desember 2006, atas permintaan dari
ka

ep

tergugat Messner, uang Security Deposit US$1,000,000 telah ditransfer oleh


Hume & Associates kepada Alan Messner. Namun, Alan Messner belum
ah

mengembalikan dana kepada MERPATI sesuai ketentuan dalam perjanjian


R

es

sewa”;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6 Bahwa dengan demikian Merpati Nusantara Airlines Cq. Penggugat Cq.

R
Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana dinyatakan menang dalam

si
gugatan perkara perdata melawan TALG (Alan Messner) di Pengadilan

ne
ng
Amerika Serikat Distrik Columbia;
7 Bahwa Pengadilan Distrik Columbia di Washington DC, AS, dalam

do
perkara cidera janji atau wanprestasi TALG dan Alan Messner, pada 20
gu April 2007 telah memutus dengan Amar Putusan yang berbunyi
menghukum TALG dan Alan Messner harus mengembalikan uang Security

In
A
Deposit US$ 1.000.000. beserta bunga milik Merpati (MNA);
8 Bahwa Pengadilan Kepailitan Illinois Utara, Divisi Timur, di Chicago,
ah

lik
AS, yang memeriksa perkara pailit yang diajukan Alan Messner, pada 30
April 2010 telah menjatuhkan putusan yang menyatakan Alan Messner
am

ub
jatuh pailit;
9 Bahwa dalam perkara kepailitan ini, Wali Amanat Amerika Serikat
Gregg Szilagyi selaku Penggugat, mengajukan Gugatan Penolakan
ep
k

Terhadap Pembebasan Para Debitur, yang diajukan terhadap Alan Messner.


ah

Gugatan ini dikabulkan oleh Pengadilan Kepailitan Illinois pada tanggal 5


R

si
Mei 2009, yang pada intinya Pengadilan menolak Messner dibebaskan dari
klaim hutang yang diprmasalahkan pihak-pihak tertentu, salah satunya

ne
ng

klaim sebesar US$1,000,000.00 yang diajukan MNA berdasarkan Putusan


Pengadilan Distrik Columbia, Washington DC terdahulu;

do
gu

10 Bahwa selanjutnya dalam Laporan Akhir Wali Amanat, Pengadilan


Kepailitan Illinois Utara, AS, tanggal 30 April 2010 sekali lagi dengan tegas
In
mengabulkan klaim/tuntutan MNA sebesar US$ 1,000,000 (satu juta dollar
A

Amerika Serikat). Sehingga, meskipun Alan Messner dinyatakan pailit,


namun Alan Messner tetap harus melunasi hutangnya dengan cara
ah

lik

mengembalikan US$ 1,000,000 kepada MNA. Pembayaran pertama yang


diusulkan Wali Amanat Amerika Serikat saat itu adalah sebesar US$
m

ub

6.836,73 (enam ribu dollar delapan ratus tiga puluh enam dollar tujuh puluh
tiga sen) Pembayaran inilah yang kemudian dibayarkan Alan Messner pada
ka

ep

MNA melalui kuasa hukum MNA di Amerika Serikat, Daniel J. Nickel.


Setelah dipotong biaya jasa hukum (Lawyer Fee) MNA memperoleh
ah

pengembalian uang Security Deposit sebesar US$ 4,793.63 pada tanggal 28


R

es

Juli 2010;
M

ng

on

Hal. 49 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11 Bahwa meskipun jumlahnya tidak terlalu siginfikan, tetapi pengembalian

R
Alan Messner merupakan bukti nyata bahwa pihak MNA dan Pemohon

si
Peninjauan Kembali/Terpidana tidak melakukan kesalahan dalam perkara

ne
ng
sewa pesawat dengan TALG. Tetapi justru fakta yang nyata-nyata terjadi
adalah MNA/Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana telah menjadi

do
korban penipuan/kejahatan Jon Cooper dan Alan Messner;
gu 12 Bahwa dengan demikian telah terjadi pertentangan putusan antara Putusan
Mahkamah Agung No.417 K/ Pid.Sus/2014 atas nama Terdakwa Hotasi D.P

In
A
Nababan yang dinyatakan telah bersalah melakukan tindak pidana Korupsi,
dengan Putusan Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Columbia
ah

lik
atas Kasus Perdata No. 1: 07-cv-00717 antara PT (Persero) MERPATI
Nusantara Airlines (Peng-gugat) vs TALG, Inc., Dkk. (Para Tergugat)
am

ub
terkait sewa menyewa pesawat dengan TALG yang justru memenangkan
gugatan PT MNA. Kedua putusan Pengadilan tersebut nyata-nyata
kontradiktif atau saling bertentangan satu dengan lainnya;
ep
k

3. Bahwa terdapat adanya suatu kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang nyata vide
ah

Pasal 263 ayat (2) huruf c KUHAP;


R

si
1 Bahwa pengertian kekhilafan yang nyata dalam praktik hukum
dimaksudkan dalam Pasal 263 ayat (2) huruf c KUHAP adalah sebagai salah

ne
ng

satu cacat dalam pertimbangan hukum atau perbuatan. Atau, dengan kata lain,
tidak sempurnanya suatu pertimbangan putusan (incomplete judgment). Atau

do
gu

juga diartikan bahwa putusan yang diambil menyimpang dari ketentuan yang
semestinya (any deviation). Bahkan, pertimbangan yang ringkas yang tidak
In
cermat dan menyeluruh, dikualifikasikan sebagai putusan yang mengandung
A

kekhilafan. Dengan demikian, yang dimaksud kekhilafan adalah pelanggaran


atas implementasi hukum yang semestinya harus dipertimbangkan dalam
ah

lik

memberikan suatu putusan;


2 Bahwa Judex Juris a quo telah memperlihatkan adanya suatu kekhilafan
m

ub

Hakim atau kekeliruan yang nyata karena menerima permohonan pemeriksaan


kasasi Jaksa/Penuntut Umum, padahal sesuai ketentuan Pasal 244 KUHAP telah
ka

ep

ditentukan: ”terhadap putusan suatu perkara pidana yang diberikan pada tingkat
terakhir oleh Pengadilan lain selain dari pada Mahkamah Agung, Terdakwa atau
ah

Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan kasasi, kecuali terhadap putusan


R

es

bebas”;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Bahwa putusan perkara pidana Nomor 36/PID.B/TPK/2012/PN.JKT.

R
PST. dibacakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri

si
Jakarta Pusat tanggal 19 Februari 2013. Selanjut-nya, pada 4 Maret 2013, Jaksa/

ne
ng
Penuntut Umum menyatakan kasasi dengan Akta Permohonan Kasasi No.11/
Akta-Pid.Sus/TPK/2013/PN. Jkt.Pst. dan menyerahkan Memori Kasasi pada 15

do
Maret 2013. Sementara itu, Mahkamah Konstitusi baru pada tanggal 28 Maret
gu 2013 menjatuhkan Putusan Nomor 114/PUU-X/2012 yang menyatakan frasa
“kecuali terhadap putusan bebas” pada Pasal 244 KUHAP dinyatakan tidak

In
A
berkekuatan hukum mengikat;
4 Bahwa Putusan Mahkamah Kosnstitusi Nomor 114/PUU-X/2013
ah

lik
tertanggal 28 Maret 2013 itu telah dipergunakan sebagai dasar hukum oleh
Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) untuk menerima permohonan
am

ub
pemeriksaan kasasi Jaksa/Penuntut Umum tertanggal 4 Maret 2013, padahal
permohonan kasasi Jaksa/Penuntut Umum diajukan sebelum Mahkamah
Konstitusi mengeluarkan putusan Nomor. 114/PUU-X/2013 tersebut;
ep
k

5 Bahwa di samping itu, yang dimaksud dengan kekhilafan atau kekeliruan


ah

yang nyata dari Majelis Hakim Kasasi memutus adalah antara pertimbangan dan
R

si
amar putusan menyimpang atau tidak memenuhi perintah Pasal 197 ayat (1)
huruf d dan h KUHAP :

ne
ng

• Pasal 197 ayat (1) huruf d KUHAP mensyaratkan: Surat


Putusan pemidanaan memuat: pertimbangan yang disusun

do
gu

secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat-alat


pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang
In
menjadi dasar penentuan kesalahan Terdakwa;
A

• Pasal 197 ayat (1) huruf h KUHAP menegaskan: Suatu


ah

putusan pemidanaan memuat: pernyataan kesalahan


lik

Terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur dalam


rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya dan
m

ub

pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan;


ka

6 Bahwa putusan Judex Juris a quo telah memperlihatkan adanya suatu


ep

kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata karena menyatakan bahwa putusan
Judex Facti a quo adalah bukan bebas murni dikarenakan adanya dissenting
ah

opinion. Padahal, menurut hukum, yang dimaksud putusan “bebas tidak murni”
es

adalah “apabila Penuntut Umum dapat/ berhasil membuktikan bahwa suatu


M

ng

Putusan Pengadilan Negeri adalah bebas tidak murni yang amar putusannya
on

Hal. 51 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan pelepasan dari tuntutan hukum (ontslaag van alle rechtvervolging/

R
verkapte vrijspraak) (Vide Yurisprudensi Mahakamah Agung RI Nomor

si
Register 1213 K/ PID/1994 tanggal 25 Januari 1996), dan bukannya karena ada

ne
ng
dissenting opinion Hakim;
7 Bahwa alasan Majelis Hakim Kasasi menerima permohonan Kasasi

do
Jaksa/Penuntut Umum sebab putusan a quo adalah ontslaag van alle
gu rechtvervolging/verkapte vrijspraak bukan pembebasan murni. Kesimpulan ini
diambil berdasarkan 2 (dua) alasan:

In
A
Pertama: Putusan Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak
dicapai mufakat bulat, ada pendapat dissenting opinion. Pendapat
ah

lik
ini adalah keliru, yang harus dipertim-bangkan itu adalah
putusannya, bukan proses menjatuhkan putusan;
am

ub
Kedua: Putusan Mahkamah Konstitusi No.114/PUU-X/2013 tertanggal
28 Maret 2013. Kesimpulan ini juga keliru. Akta Permohonan
Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum tercatat tanggal 4 Maret 2013,
ep
k

sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut terbit;


ah

8 Bahwa selain itu, putusan Judex Juris a quo memperlihatkan adanya


R

si
kekhilafan Hakim atau kekeliruan nyata karena dalam pertimbangannya hanya
menerima dakwaan dan alat-alat bukti Jaksa/Penuntut Umum saja. Tidak

ne
ng

memuat fakta hukum, alat bukti, serta keterangan Ahli dari Pemohon Peninjauan
Kembali/Terpidana/Penasihat Hukumnya di persidangan Pengadilan Tipikor

do
gu

pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dengan tidak dipertimbangkannya


seluruh fakta dan alat bukti yang terungkap dipersidangan, maka Judex Juris a
In
quo telah melanggar prinsip-prinsip keadilan bagi Pemohon Peninjauan
A

Kembali/Terpidana (vide Putusan MA RI Nomor Register: 38 PK/PID/2003


tanggal 6 Juni 2005);
ah

lik

9 Bahwa putusan Judex Juris a quo telah memperlihatkan adanya suatu


kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata karena memeriksa/ mengadili
m

ub

fakta-fakta hukum yang tidak merupakan jurisdiksinya. Hal ini dapat diketahui
dari pertimbangan Judex Juris di halaman 56 Nomor 2 yaitu: ”Bahwa sesuai
ka

ep

fakta-fakta hukum dan alat-alat bukti yang sah Terdakwa Hotasi D.P Nababan
selaku Direktur Utama PT Merpati Nusantara (Persero) telah melakukan
ah

perbuatan melawan hukum secara bersama-sama dengan Tony Sudjiarto sebagai


R

es

General Manager Aircraft Procurement Division PT. Merpati Nusantara


M

Airlines…dst…dst…dst”. Juga pertimbangan Judex Juris halaman 57 yang


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan: ”…dst…dst… dan Mahkamah Agung mengadili sendiri sebagai

R
berikut: Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dan alat-alat bukti yang sah…

si
dst…dst…dst”;

ne
ng
Padahal, jurisdiksi Majelis Hakim Kasasi dalam pemeriksaan kasasi adalah
hanya memeriksa/menguji permasalahan penerapan hukum saja. Judex Juris

do
tidak memeriksa/menguji fakta hukum dan bukti sebagaimana Judex Facti. Hal
gu ini sejalan dengan Yurispudensi Mahkamah Agung RI yang terdapat dalam (i)
Putusan Mahkamah Agung RI No.107 K/Kr/1977, (ii) Putusan Mahkamah

In
A
Agung RI No.242 K/Kr/1979, (iii) Putusan Mahkamah Agung RI No.553 K/
Kr/1982, yang menyatakan bahwa Kasasi dengan keberatan mengenai
ah

lik
penilaian atas pembuktian tidak dapat diterima karena merupakan kewenangan
Judex Facti;
am

ub
10 Bahwa Judex Juris a quo dalam putusan kasasi a quo menyatakan Pemohon
Peninjauan Kembali/Terpidana “Terdakwa terbukti telah melakukan perbuatan
melawa hukum secara bersama-sama.. dst” (Putusan Kasasi halaman 56). Di
ep
k

mana menurut Majelis Kasasi a quo kesimpulan ini diambil dari fakta-fakta
ah

hukum dan alat-alat bukti yang sah;


R

si
Kesimpulan ini adalah keliru dan bertentangan dengan hukum acara, sebab
sepanjang yang dapat dibaca dari pertimbangan-pertimbangan sebelumnya

ne
ng

tidak pernah dipertimbangkan alat-alat bukti dalam perkara ini, sehingga tidak
jelas fakta-faklta hukum dan alat-alat bukti yang sah yang mana yang

do
gu

dimaksud Majelis Kasasi tersebut;


Mungkin yang dimaksud oleh Majelis Kasasi dengan kata-kata/kalimat
In
berdasarkan pertimbangan di atas adalah fakta-fakta hukum yang dikemukakan
A

oleh Jaksa/Penuntut Umum dalam Memori Kasasinya. Nampaknya Majelis


Kasasi Mahkamah Agung mengambil alih Memori Kasasi ini menjadi
ah

lik

pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini. Hal seperti ini tidak
dibenarkan hukum acara, sebab hakim tidak dapat mengambil alih memori dan
m

ub

kontra memori para pihak dalam putusan-nya, kecuali, Pengadilan Tingkat


Banding mengambil alih pertim-bangan-pertimbangan dan kesimpulan
ka

ep

Pengadilan Negeri yang dianggap tidak benar/tepat. Bila dugaan kami ini
benar, maka putusan kasasi tersebut adalah bertentangan dengan hukum acara;
ah

11 Bahwa tanpa pertimbangan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana,


R

es

dinyatakan lebih dahulu melakukan perbuatan melawan hukum, baru kemudian


M

dipertimbangkan unsur-unsur dakwaan Jaksa/Penuntut Umum (Putusan Kasasi


ng

on

Hal. 53 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a quo halaman 56 Nomor 2 dan halaman 57 Nomor 3) keadaan ini adalah

R
terbalik, sebab menurut hukum acara, dipertimbangkan dulu bukti-bukti dan

si
disimpulkan fakta-fakta hukum, barulah Terdakwa dinyatakan bersalah atau

ne
ng
tidak;
12 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sangat menolak Putusan

do
Mahkamah Agung No.417 K/Pid.Sus/2014 tertanggal 7 Mei 2014 atas nama
gu Terdakwa Hotasi D.P Nababan yang menyatakan:
Unsur melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu

In
A
korporasi;
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa yang melawan hukum telah memperkaya
ah

lik
orang lain atau korporasi yaitu Thirdstone Aircraft Leasing Group (TALG)
atau Hume & Associates PC dan telah mengakibatkan kerugian keuangan
am

ub
Negara sebesar US$ 1.000.000 (satu juta dollar Amerika Serfikat) vide Putusan
Kasasi halaman 59;
Penolakan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana adalah karena putusan
ep
k

Judex Juris a quo tidak disertai dengan pertimbangan yang menguraikan fakta
ah

hukum terpenuhinya unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
R

si
korporasi;
13 Bahwa sesuai aturan serta ajaran hukum, putusan Pengadilan itu harus memuat

ne
ng

seluruh pertimbangan hukum dan amar yang ditarik berdasarkan pertimbangan


hukumnya. Antara pertimbangan hukum dengan amar putusan terdapat

do
gu

hubungan erat, dan amar putusan tidak boleh menyimpang dari pertimbangan
hukumnya. Atau dengan kata lain, isi amar harus mempunyai dasar dalam
In
pertimbangan hukum putusan;
A

14 Bahwa melihat dan mencermati putusan Judex Juris a quo yang menyatakan
perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana telah memenuhi unsur
ah

lik

“Memperkaya Orang Lain atau Suatu Korporasi” ternyata tanpa didukung alasan
serta pertimbangan hukum yang jelas dan pasti dengan menguraikan fakta-
m

ub

faktanya. Sehingga, dengan demikian, apabila pertimbangan hukumnya tidak


mendukung amar yang ditarik dalam putusan, terlebih lagi amar putusan itu
ka

ep

tanpa pertimbangan hukum, maka sebagai hukum, putusan Pengadilan tersebut


telah memperlihatkan adanya suatu kehilafan hakim atau kekeliruan yang nyata;
ah

es

15 Bahwa dengan tidak adanya pertimbangan hukum dalam menjatuhkan putusan


M

terpenuhinya unsur melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lain atau suatu korporasi tersebut (Vide Putusan Kasasi halaman 59), maka

R
Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) telah melakukan suatu kekhilafan

si
atau kekeliruan yang nyata, karena putusan tersebut dibuat dengan pertimbangan

ne
ng
yang tidak sempurna (onvoldoende gemotiverd), dan terdapat kekeliruan yang
nyata dalam Amar putusannya yang sangat merugikan Pemohon Peninjauan

do
Kembali/Terpidana; di tambah lagi, tidak dipenuhinya ketentuan hukum dalam
gu Pasal 197 ayat (1) huruf d dan huruf h KUHAP sehingga menyebabkan
putusan Judex Juris a quo sebagai ternyata menjadi batal demi hukum (Van

In
A
Recht Wegenietig);
16 Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana juga sangat menolak Putusan
ah

lik
Judex Juris a quo yang menyatakan:
Unsur dapat merugikan keuangan atau perekonomian Negara.
am

ub
Bahwa perbuatan Terdakwa yang melawan hukum telah mengakibatkan
kerugian keuangan Negara sebesar US$ 1.000.000 (sa
tu juta dollar Amerika Serikat), (vide putusan Kasasi halaman 59);
ep
k

Penolakan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana adalah karena Putusan


ah

Judex Juris a quo tidak disertai dengan pertimbangan hukum yang


R

si
menguraikan fakta fakta yang memenuhi unsur mengakibatkan kerugian
keuangan Negara sebesar US$ 1.000.000,00 (satu juta dollar Amerika

ne
ng

Serikat);
17 Bahwa amar putusan Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) tersebut

do
gu

ternyata tidak didukung pertimbangan hukum yang jelas dan pasti. Padahal,
setiap putusan Hakim itu harus didasari dengan pertimbangan hukum. Dengan
In
tidak adanya pertimbangan hukum yang menguraikan terpenuhinya unsur “dapat
A

merugikan keuangan dan perekonomian Negara (Putusan Kasasi halaman 59),


maka Judex Juris a quo nyata-nyata telah memperlihatkan adanya kekhilafan
ah

lik

hakim atau kekeliruan. Ditambah lagi telah menyimpang dan tidak dipenuhinya
perintah dalam Pasal 197 ayat (1) huruf d dan huruf h KUHAP, sehingga
m

ub

sepatutnya mengakibatkan putusan Judex Juris a quo menjadi batal demi


hukum;
ka

ep

18 Bahwa Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) juga telah memper-lihatkan
adanya suatu kekhilafan atau kekeliruan yang nyata, di mana Judex Juris
ah

perkara a quo menjatuhkan putusan di luar kewenangan atau melampaui


R

es

kewenangannya. Hal ini terlihat jelas dalam pertim-bangan hukum pada Putusan
M

Kasasi halaman 57 yang menyatakan bahwa perbuatan Pemohon Peninjauan


ng

on

Hal. 55 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kembali/Terpidana sesuai Dakwaan Primair Jaksa/Penuntut Umum, yaitu Pasal

R
2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang-Undang No.20 Tahun

si
2001 tentang Tipikor, dan di halaman 60 yang menyatakan: ”Menimbang,

ne
ng
bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah
Agung berpendapat Terdakwa tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan

do
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Penuntut
gu Umum dalam Dakwaan Primair, oleh karena itu kepada Terdakwa tersebut
haruslah dijatuhi hukuman setimpal dengan perbuatannya”. Padahal dalam Surat

In
A
Tuntutan Nomor No. Reg. Perkara: PDS-33/JKT-PST/2012 tanggal 7 Januari
2013, Jaksa/Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya menyatakan perbuatan
ah

lik
Terdakwa Hotasi D.P Nababan tidak terbukti memenuhi unsur Pasal 2 Undang-
Udang No. 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang
am

ub
Tipikor. Atau, dengan kata lain, Jaksa/Penuntut Umum dalam Tuntutannya:
“Menyatakan Terdakwa Hotasi Nababan tidak terbukti melakukan tindak pidana
Korupsi sebagaimana dalam dakwaan Primair”, di mana dakwaan Primair Jaksa/
ep
k

Penuntut Umum adalah Pasal 2 Unadng-Undang No.31 Tahun 1999 juncto


ah

Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang Tipikor;


R

si
19 Bahwa, dengan demikian Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) selain
memutus sesuatu yang tidak terbukti di persidangan, juga telah memutus sesuatu

ne
ng

hal yang tidak diminta atau dituntut Jaksa/Penuntut Umum, di mana Jaksa/
Penuntut Umum menyatakan perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali/

do
gu

Terpidana tidak terbukti memenuhi unsur Pasal 2 Undang-Undang No.31 Tahun


1999 juncto Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang Tipikor melainkan
In
memenuhi unsur Pasal 3 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 juncto Undang-
A

Undang No.20 Tahun 2001 tentang Tipikor. Sedangkan Majelis Hakim Kasasi
justru menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana karena melanggar
ah

lik

Pasal 2 Undang-Undang No.31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang No.20


Tahun 2001 tentang Tipikor yang tidak dituntut oleh Jaksa/Penuntut Umum;
m

ub

20 Bahwa Kesimpulan Majelis Kasasi dalam putusan a quo yang diambil tidak
sesuai dengan putusan yang dijatuhkan. Nampaknya Majelis Kasasi menerima
ka

ep

seutuhnya alasan-alasan yang dikemukakan Jaksa Penuntut Umum dalam


memori kasasi, selain yang diputus berlainan, seharusnya Majelis Kasasi
ah

sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum, yang terbukti dakwaan Subsidair,


R

es

tetapi Majelis Kasasi berpendapat yang terbukti dakwaan Primair, pertimbangan


M

ini tidak sesuai (pemikiran) dengan Jaksa/Penuntut Umum;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21 Bahwa Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) memperlihatkan adanya suatu

R
kekhilafan atau kekeliruan yang nyata karena melakukan kesesatan fakta

si
(feitelijke dwaling) maupun kesesatan hukum (dwaling omtrent het recht) karena

ne
ng
di dalam pertimbangan hukum Judex Juris a quo hanya memuat surat dakwaan
Jaksa/Penuntut Umum dengan mengesampingkan atau tidak memuat fakta-fakta

do
yang telah diungkap Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana dan Pembelaan
gu Penasihat Hukum Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana. Selain itu pula tidak
mengungkap seluruh fakta persidangan, sehingga Judex Juris a quo melanggar

In
A
ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf d KUHAP beserta Penjelasannya. Padahal,
pertimbangan suatu putusan harus memuat secara ringkas mengenai fakta dan
ah

lik
keadaan. Yang dimaksud dengan “fakta dan keadaan di sini” ialah segala apa
yang ada dan apa yang dikemukakan di sidang oleh pihak dalam proses, antara
am

ub
lain penuntut umum, saksi, ahli, Terdakwa, Penasihat Hukum dan saksi korban
(vide Penjelasan Pasal 197 ayat (1) huruf d KUHAP);
22 Bahwa Majelis Hakim Kasasi memperlihatkan adanya suatu kekhilafan
ep
k

atau kekeliruan yang nyata karena melakukan kesesatan fakta (feitelijke


ah

dwaling) maupun kesesatan dalam hal hukumnya (dwaling omtrent het recht),
R

si
oleh karena dalam pertimbangannya Putusan Kasasi Halaman 58 menyatakan
menerima pendapat Jaksa/Penuntut Umum dalam Memori Kasasinya yang

ne
ng

menyatakan bahwa: “…..Lebih dari itu, Security Deposit yang dibayarkan akan
digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian pesawat Boeing 737-500

do
gu

oleh TALG kepada Eastdover padahal berdasarkan Surat Keputusan Menteri


Keuangan Nomor Kep.116/kmk.01/1991, Security Deposit adalah jumlah yang
In
diterima Lesse dari Leassy pada permulaan masa lease sebagai jaminan untuk
A

kelancaran pembayaran Lessse… dst..dst…”. Pertimbangan Judex Juris a quo


nyata-nyata keliru serta menyesatkan sebab KMK Nomor 116/kmk.01/1991 itu
ah

lik

tidak pernah diterbitkan atau tidak pernah ada. Padahal, KMK No.116/
kmk.01/1991 tersebut dipergunakan Jaksa/Penuntut Umum sebagai salah satu
m

ub

peraturan “acuan” untuk menyatakan perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali/


Terpidana, Hotasi D.P Nababan telah “melanggar hukum” yaitu melanggar
ka

ep

KMK yang nyata-nyata tidak pernah diterbitkan oleh Menteri Keuangan;


23 Bahwa apabila KMK No.116/KMK.01/1991 yang tidak pernah diterbit-kan atau
ah

tidak pernah ada itu dianggap kesalahan tulis (kesalahan ketik) dari yang
R

es

dimaksud sesungguhnya adalah KMK No.1169/KMK. 01/1991 tentang kegiatan


M

Sewa Guna Usaha (Leasing), maka Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo)
ng

on

Hal. 57 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pun telah secara jelas memper-lihatkan adanya suatu kekhilafan atau kekeliruan

R
yang nyata karena telah menjatuhkan Putusan yang mengakibatkan suatu

si
peraturan yang sudah jelas dan tuntas menjadi berubah, atau peraturan yang

ne
ng
sudah limitatif menjadi bertambah. Hal ini dikarenakan KMK No.1169/KMK.
01/1991 adalah Keputusan Menteri Keuangan terbit pada tahun 1991 yang

do
mengatur tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing), dan tidak mengatur
gu secara khusus tentang tata cara peletakan Security Deposit. Sedangkan dalam
KMK No.1169/KMK.01/ 1991 tersebut yang dimaksud “Lessor” adalah

In
A
Lembaga Pembiayaan; Sementara dalam perkara a quo TALG bukanlah
Lembaga Pembiayaan. Dengan demikian, tidak terbukti ada relevansinya
ah

lik
definisi Security Deposit dimaksud dalam perkara a quo dengan definisi
Security Deposit sebagaimana dimaksud-kan dalam KMK tersebut;
am

ub
24 Bahwa selain itu, Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) telah
memperlihatkan adanya kekhilafan atau kekeliruan yang nyata karena
menafsirkan suatu peraturan yang nyata-nyata melanggar kehendak dan maksud
ep
k

pembentuk peraturan tersebut yakni tentang Surat Keputusan Menteri Keuangan


ah

Nomor Kep.1169/KMK.01/1991 di mana pada saat KMK No.1169/


R

si
KMK.01/1991 diterbitkan atau diberlakukan, yang menjadi Pemegang Saham
pada Perseroan Terbatas Badan-Badan Usaha Milik Negara adalah Menteri

ne
ng

Keuangan RI, sehingga peraturan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) tersebut


dapat diberlakukan. Akan tetapi, setelah tahun 2003, atau setelah terbit Undang-

do
gu

Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Pemegang Saham pada


Perseroan Terbatas milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah Menteri
In
Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN), bukan lagi Menteri
A

Keuangan, sehingga Keputusan Menteri Keuangan No.1169/KMK.01/1991


tidak dapat diterapkan atau diber-lakukan terhadap Pemohon Peninjauan
ah

lik

Kembali/Terpidana sebagai Direktur Utama PT MNA (BUMN), yang berada di


bawah dan bertanggung jawab pada Meneg BUMN. Dengan kata lain, tidak ada
m

ub

relevansinya antara KMK No.1169/KMK.01/1991 tersebut dengan peristiwa


hukum peletakan Security Deposit oleh Pemohon Peninjauan Kembali/
ka

ep

Terpidana dalam perkara a quo;


25 Bahwa lagi pula, apabila Majelis Hakim Kasasi memperhatikan dengan seksama
ah

mengenai obyek yang dikenai norma hukum (adressaat) dari Keputusan Menteri
R

es

Keuangan No.1169/KMK.01/1991, maka jelas dan nyata bahwa keberadaan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan tersebut ditujukan untuk perpajakan kegiatan sewa guna usaha.

R
Konsiderans dan Pasal 24 ketentuan tegas menyatakan :

si
“bahwa dalam rangka untuk lebih memberikan kepastian hukum terutama

ne
ng
mengenai perlakuan perpajakan kegiatan sewa-guna-usaha, dipandang perlu
mengatur kembali ketentuan tentang kegiatan sewa guna usaha dalam suatu

do
Keputusan Menteri Keuangan”;
gu “Pelanggaran terhadap ketentuan Keputusan ini, dapat dikenakan sanksi
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan dan

In
A
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/ 1988 jo Nomor 1256/
KMK.00/1989”;
ah

lik
26 Padahal Majelis Hakim Kasasi perkara a quo tidak memeriksa/ mengadili
perkara pidana perpajakan ataupun yang terkait dengan perundang-undangan
am

ub
perpajakan sehingga menegaskan bahwa Keputusan Menteri Keuangan
No.1169/KMK.01/1991 tidak ada relevansi serta urgensinya dengan dugaan
perbuataan pidana Korupsi oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana;
ep
k

27 Bahwa Majelis Kasasi berpendapat Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana


ah

terbukti melawan hukum. Kesimpulan-kesimpulan ini diambil seutuhnya dari


R

si
alasan-alasan Memori Kasasi Jaksa/Penuntut Umum. Sangat disesalkan Majelis
Kasasi, tidak mempertimbangkan/menyam-pingkan sama sekali alat-alat bukti

ne
ng

(saksi-saksi dan surat-surat) dalam perkara ini sehingga sangat merugikan


Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana. Dalam perkara ini tidak didengar

do
gu

keterangan 15 (lima belas) orang saksi ditambah 2 (dua) orang saksi ahli yang
diajukan Jaksa/ Penuntut Umum, 2 (dua) orang saksi a decharge dan 5 (lima)
In
orang ahli;
A

Dari keterangan saksi-saksi tersebut tidak ada yang memberatkan Pemohon


Peninjauan Kembali/Terpidana diantaranya mereka mene-rangkan hal-hal
ah

lik

sebagai berikut:
• Bahwa rencana pengadaan dua unit pesawat B 727 Seri 500 dan
m

ub

400 itu adalah putusan seluruh Direksi;


• Bahwa pembayaran Security Deposit dilakukan setelah penanda-
ka

ep

tanganan LASOT antara PT. MNA dengan TALG, yang berisi


ketentuan refundable (dapat dikembalikan) dengan tandatangan
ah

seluruh Direksi dalam Circular Direksi;


es
M

ng

on

Hal. 59 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• PT. MNA sudah biasa melakukan pembayaran Security Deposit

si
secara kas, karena reputasi keuangannya yang rendah/buruk;
Dalam perkara in telah didengar juga keterangan saksi Prof. DR. Sofyan

ne
ng
Djallil, SH, L.LM (ketika itu Menteri BUMN) dan saksi DR. Ir. Muhammad
Said Didu (ketika itu sekretaris BUMN). Saksi-saksi tersebut menyatakan

do
gu sebagai berikut:
• Fungsi RKAP adalah guideline perusahaan dalam satu tahun ke
depan, karena RKAP hanyalah guideline (petunjuk) dan tidak

In
A
perlu terperinci dan kaku, karena harus memperhatikan kondisi
pasar. Direksi dapat melaksanakan program yang berbeda dengan
ah

lik
yang ada di RKAP sepanjang bertujuan memberi hasil yang lebih
baik dari yang ada di RKAP;
am

ub
• Permasalahan yang terjadi di PT. MNA adalah murni resiko
bisnis. Yang penting, putusan itu dibuat memenuhi prinsip Good
ep
Corporate Governance (GCG) dengan memperhatikan:
k

transparansi, itikad baik, akuntabilitas, responsibilitas dan tidak


ah

ada konflik internal;


R

si
• Apa yang diputus Direksi PT. MNA dalam rencana menyewa 2
(dua) pesawat sudah benar karena tipe kedua pesawat lebih baik,

ne
ng

dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG;


• Karena apa yang diputus/dibuat oleh Direksi PT. MNA tersebut

do
gu

sudah benar, maka saksi-saksi yang pada waktu itu selaku atasan
Direksi PT MNA tidak menegor dan menghukum direksi PT.
In
A

MNA;
Apabila keterangan saksi-saksi tersebut dihubungkan dengan Novum (Per-
ah

lik

tama dan Kedua) yang diuraikan dalam alasan-alasan hukum pertama (alasan
Peninjauan Kembali), maka dapatlah disimpulkan bahwa Pemohon Peninjauan
Kembali/Terpidana tidak terbukti melaku-kan perbuatan melawan hukum, dan
m

ub

oleh karena itu Putusan Kasasi No.417 K/Pid.Sus/2014 tidak dapat


ka

dipertahankan lagi dan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana harus


ep

dibebaskan dari semua dakwaan (vrijspraak);


ah

28 Bahwa Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) telah memperlihatkan adanya
R

suatu kekhilafan atau kekeliruan yang nyata dalam menentukan unsur melawan
es

hukum, di mana dalam pertimbangannya Putusan Kasasi halaman 58 hanya


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menerima pendapat Jaksa/Penuntu Umum, dengan menyatakan: “Terdakwa

R
selaku Direktur Utama PT. Merpati tidak melaporkan atau tidak mengajukan

si
perubahan atau tidak mengajukan persetujuan kembali kepada RUPS atas RKAP

ne
ng
”secara yuridis” merupakan perbuatan melanggar hukum karena melanggar
Pasal 22 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang

do
BUMN”. Kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata ini karena tidak
gu berkesesuaian dengan fakta persidangan yang diperoleh dari Keterangan Ahli
Prof. DR Sofyan Djalil (mantan Menneg BUMN) dan DR. Ir. Muhammad Said

In
A
Didu (mantan Sekretaris Menteri Negara BUMN), Ahli Pidana Prof. Edward
Omar Sharief Hiariej, dan saksi fakta Gunawan Koswara, yang menjelaskan:
ah

lik
• Karena penyewaan pesawat adalah kegiatan teknis
operasional Direktur Utama PT. MNA maka tidak
am

ub
memerlukan persetujuan RUPS untuk sewa pesawat;
• Pemegang Saham PT. MNA juga diberitahukan oleh
ep
Terdakwa/ Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana
k

mengenai kondisi keuangan yang dalam keadaan kritis dan


ah

fakta ”belum kembalinya Security Deposit”;


R

si
• Saksi fakta Gunawan Koswara menyatakan bahwa Komisaris
PT. MNA juga mengetahui adanya kegiatan penyewaan

ne
ng

pesawat oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana


tersebut;

do
gu

• Ahli Pidana Prof Edward Omar Sharief Hiariej menyatakan


bahwa:
In
A

• Yang dapat dikenakan/dijatuhi dengan sanksi pidana


adalah hanya pelanggaran-pelanggaran terhadap Undang-
ah

lik

Undang Pidana serta Peraturan Daerah;


• Pelanggaran Pasal 22 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
m

ub

Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN tidak dapat


dikenakan/dijatuhi dengan sanksi pidana karena di dalam
ka

Undang-Undang BUMN tersebut tidak tercantum


ep

ketentuan pidana;
ah

• Pelanggaran Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun


R

2000 eentang Pengadaan Barang dan Jasa (yang selama


es
M

ini digunakan sebagai dasar oleh KPK untuk menyatakan


ng

on

Hal. 61 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa seseorang telah melakukan tindak pidana Korupsi

R
karena memenuhi “persyaratan formil” yaitu telah

si
melanggar suatu aturan perun-dangan-perundangan

ne
ng
(formil) pun tidak dapat dipergunakan sebagai dasar
untuk menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada

do
seseorang yang melanggarnya;
gu • Yang dapat dipidana dengan Undang-Undang Tipikor
adalah seseorang yang memenuhi rumusan unsur pidana

In
A
dalam undang-undang yang secara tegas menyatakan
bahwa pelanggaran terhadap Undang-Undang tersebut
ah

lik
merupakan Tindak Pidana Korupsi (perbuatan melawan
hukum secara formil);
am

ub
29 Bahwa, dengan demikian berdasarkan fakta-fakta dan alat bukti yang terungkap
di persidangan, baik di Pengadilan Indonesia maupun Pengadilan Negeri
Amerika Serikat Distrik Columbia tersebut, maka dapatlah disimpulkan hal-hal
ep
k

sebagai berikut:
ah

• Keputusan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana selaku Direktur


R

si
Utama PT. MNA menyewa 2 pesawat Boeing 737 type Family
tersebut dilakukan dengan itikad baik dan transparan di mana

ne
ng

keputusan ini disetujui Direksi PT. MNA melalui Circular Board


dan tidak adanya conflict of interest dalam keputusan ini;

do
gu

• Dalam hal terjadinya kegagalan rencana sewa pesawat tersebut,


Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana selaku Direktur Utama PT.
In
A

MNA mengajukan gugatan perdata dan memberi kuasa khusus pada


Kejaksaan Agung RI selaku Pengacara Negara untuk menggugat di
ah

Pengadilan District of Columbia AS yang dimenangkan oleh PT.


lik

MNA dan Lessor/TALG dihukum harus mengembalikan Security


Deposit kepada PT. MNA;
m

ub

• PT MNA melalui kuasa hukumnya di Amerika Serikat (Baker Mc


ka

Kenzie) melakukan upaya hukum dengan mempidanakan Jon C


ep

Cooper dan Alan Messner di mana pada akhirnya mereka dijatuhkan


ah

hukuman pidana oleh pengadilan District of Columbia Amerika


R

Serikat (Novum Pertama dan Novum Kedua);


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30 Bahwa selanjutnya, Majelis Hakim Kasasi (Judex Juris a quo) juga telah

R
memperlihatkan adanya kekhilafan atau kekeliruan yang nyata karena dalam

si
amar putusan perkara a quo, Judex Juris langsung menyatakan dalam amar

ne
ng
putusan angka 1 bahwa: “Menyatakan Terdakwa HOTASI D.P.NABABAN
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

do
"KORUPSI YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA”, tanpa menyebutkan
gu pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan dan pasal-
pasal yang menjadi dasar hukum dari putusan serta kualfikasi pemidanaan yang

In
A
dijatuhkan. Dengan demikian, timbul ketidakjelasan, apakah Terdakwa terbukti
melakukan tindak pidana Korupsi secara bersama-sama sesuai dengan dakwaan
ah

lik
Primair atau dakwaan Subsidair. Padahal ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf f
dan h KUHAP telah menentukan bahwa surat putusan pemidanaan harus
am

ub
memuat pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan
dan pasal-pasal yang menjadi dasar hukum dari putusan serta kualifikasi
pemidanaan yang dijatuhkan. Berdasarkan Pasal 197 ayat (2) KUHAP telah
ep
k

dinyatakan bahwa:
ah

“Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (1) huruf a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k,


R

si
dan pasal ini mengakibatkan putusan batal demi hukum”;
Dengan demikian, Judex Juris telah melakukan suatu kekhilafan/ kekeliruan

ne
ng

nyata tidak menerapkan Pasal 197 ayat (1) huruf f dan h jo Pasal 197 ayat (2)
KUHAP. Oleh karenanya Majelis Hakim Agung di tingkat peninjauan kembali

do
gu

sepatutnya menyatakan pula bahwa putusan a quo batal demi hukum;


31 Bahwa dengan demikian, dapat diketahui bahwa perbuatan Pemohon Peninjauan
In
Kembali/Terpidana tersebut diatas tidak memenuhi unsur perbuatan melawan
A

hukum sebagaimana dalam putusan Judex Juris a quo;


Bahwa berdasarkan adanya bukti-bukti yang menunjukkan suatu keadaan baru
ah

lik

(Novum Pertama dan Novum Kedua), serta terdapatnya kekhilafan atau kekeliruan
yang nyata dalam Putusan Majelis Hakim Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor 417
m

ub

K/Pid.Sus/2014 tertanggal 7 Mei 2014, maka bersama ini Pemohon Peninjauan


Kembali/Terpidana mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim Agung Peninjauan
ka

ep

Kembali dalam memeriksa serta mengadili perkara ini berkenan memutus dengan
amar putusan mengabulkan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana
ah

untuk seluruhnya;
R

es

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung


M

berpendapat :
ng

on

Hal. 63 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, dengan pertimbangan

R
sebagai berikut :

si
1. Bahwa adanya Novum yaitu bukti PK-1 dan PK-2 putusan yang diajukan oleh

ne
ng
Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana berupa Putusan United States District
Court At District Court Of Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat

do
untuk District Columbia) dalam perkara pidana (criminal) terhadap Jon Cooper
gu No.12-CR-211-1 (ABJ), Nomor USM : 32221-016, tanggal 04 Maret 2014, yang
telah berkekuatan hukum tetap, dan putusan United States District Court At District

In
A
Court Of Columbia (Putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat untuk District
Columbia) dalam perkara (criminal) terhadap Alan Messner No.13-CR-0223-1
ah

lik
(ABJ), Nomor USM : 32900-016, tanggal 21 Februari 2014 yang telah berkekuatan
hukum tetap, tidak dapat dikualifikasi sebagai bukti-bukti baru (Novum) yang
am

ub
bersifat menentukan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 263 ayat (2) huruf a
KUHAP karena bukti PK-1 dan bukti PK-2, berikut lampirannya, substansinya
telah ada pada pemeriksaan perkara pada Judex Facti;
ep
k

2. Bahwa Novum PK-1 dan PK-2 yaitu putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat
ah

untuk District Columbia menyatakan Jon Cooper dan Alan Messner bersalah
R

si
melakukan tindak pidana Penggelapan/Penipuan dana Security Deposit yang
disahkan PT. MNA, tidak menghapuskan tindak pidana yang telah dilakukan

ne
ng

Terpidana sebab dalam putusan Judex Juris telah dipertimbangkan dengan tepat
dan benar seluruh unsur dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang No.31

do
gu

Tahun 1999 jo Undang-Undang No.20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHAP telah terpenuhi dari perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana;
In
3. Bahwa terhadap perkara kriminal yang dilakukan oleh Jon Cooper dan Alan Messner
A

yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Amerika Serikat District Columbia dan
menyatakan mereka terbukti bersalah dan kedua putusan tersebut telah berkekuatan
ah

lik

hukum tetap, dan dihubungkan dengan perkara tindak pidana Korupsi yang
dihadapi oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sebagaimana telah diputus
m

ub

di tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung RI dalam perkara No.417 K/Pid.Sus/2014


tanggal 07 Mei 2014 kini dimohonkan Peninjauan Kembali oleh Pemohon
ka

ep

Peninjauan Kembali/Terpidana, adalah dua perkara yang masing-masing berdiri


sendiri, sehingga kedua putusan Pengadilan Negeri Amerika Serikat District
ah

Columbia a quo tidak dapat menghilangkan unsur-unsur tindak pidana Korupsi


R

es

yang telah dipertimbangkan dengan benar oleh Judex Juris (Mahkamah Agung RI)
M

pada tingkat kasasi;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa dalil Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sebenarnya hanya

R
membandingkan dan mengaitkan antara putusan Mahkamah Agung RI No.417 K/

si
Pid.Sus/2014 tanggal 07 Mei 2014 dengan kedua putusan Pengadilan Negeri

ne
ng
Amerika Serikat District Columbia dalam perkara kriminal Jon Cooper dan Alan
Messner. Padahal timbulnya 2 (dua) perkara kriminal yang diputus oleh Pengadilan

do
Negeri Amerika Serikat District Columbia tersebut merupakan konsekuensi yang
gu membawa dampak dari perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali//Terpidana selaku
Direktur Utama PT. MNA membayarkan Scurity Deposit sebesar US$1.000.000

In
A
(satu juta dollar Amerika Serikat) tidak melalui mekanisme Letter of Credit atau
Escrow Account tetapi secara cash ke Rekening Hume & Associaties PC, sehingga
ah

lik
uang Scurity Deposit tersebut dapat dicairkan oleh TALG;
5. Bahwa konsekuensi dan akibat dari perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali/
am

ub
Terpidana tersebut tidak dapat dinilai semata-mata hanya sebagai resiko bisnis
tetapi perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana sudah termasuk
perbuatan melawan hukum dalam arti pidana (wederrechtelijkheid). Hal tersebut
ep
k

telah dipertimbangkan Judex Juris dengan seksama dalam putusannya (vide halaman
ah

57 s/d 59). Dengan demikian, dalil adanya pertentangan antara berbagai peraturan tidak
R

si
dapat dibuktikan dan dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat (2) huruf
b KUHAP;

ne
ng

6. Bahwa putusan Judex Juris tidak ternyata adanya kekhilafan Hakim atau kekeliruan
yang nyata. Dalil-dalil hukum yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali/

do
gu

Terpidana hanyalah mengenai perbedaan antara Pemohon Peninjauan Kembali/


Terpidana dan Majelis Kasasi dalam menilai dan memandang perkara Pemohon
Peninjauan Kembali/Terpidana, lagi pula alasan tersebut hanya mengulang fakta
In
A

yang telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar dalam putusan Judex Juris;
7. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana Direktur Utama PT. MNA
ah

lik

(Persero), dalam melaksanakan tugasnya selaku Direksi/Pimpinan Perseroan, selain


berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan, juga tunduk pada Undang-Undang
m

ub

Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN;
ka

ep

8. Bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mengembangkan PT. MNA


Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana menyewa 2 (dua) pesawat Boeing Seri
ah

400 dan 500 melalui TALG, sesuai LASOT PT. MNA menyetor Security Deposit
R

es

USD $1.000.000 dengan cara Escrow Account ke Rekening pihak ketiga Hume &
M

Associate PC;
ng

on

Hal. 65 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa dalam prosesnya ternyata Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana

R
melaksanakan penyewaan pesawat tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dan

si
prosedur yang berlaku yaitu setiap tindakan Direksi Perseroan yang membebankan

ne
ng
anggaran perseroan harus disetujui oleh pemegang saham melalui pengesahan RAK
Pj dalam perkara ini Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana tidak menempuh

do
proses langsung dengan mengguna- kan dana yang bersumber dari dana
gu operasional;
10. Bahwa dalam pelaksanaannya ternyata PT. MNA gagal dan mengalami kerugian

In
A
besar dan terakhir diketahui PT. MNA ditipu oleh pihak TALG dan Hume &
Associate PC;
ah

lik
11. Bahwa dalam proses persidangan, substansi perkara yang diproses di USA tersebut
telah diungkapkan dalam persidangan dan inti permasalahannya justru lebih
am

ub
membuat terang dan jelasnya duduk persoalan yaitu karena Pemohon Peninjauan
Kembali/Terpidana tidak teliti dan tidak mengindahkan ketentuan Undang-Undang,
maka PT. MNA mengalami kerugian besar yaitu hilangnya uang/asset PT. MNA
ep
k

sebesar USD $1.000.000;


ah

12. Bahwa tidak ada pertentangan antara putusan Judex Juris dangan putusan-putusan
R

si
dimaksud sebab yang diadili oleh Pengadilan Amerika Serikat tersebut bukan
perbuatan yang dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali/ Terpidana, sedangkan

ne
ng

perbuatan yang dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana telah diadili


sebagaimana tersebut dalam putusan Judex Juris telah dipertimbangkan dengan

do
gu

tepat dan benar bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana bersalah


melakukan tindak pidana Korupsi secara bersama-sama;
In
13. Bahwa dengan demikian, alasan pertimbangan hukum dan putusan Judex Juris
A

sudah tepat dan benar mengenai terbuktinya Pemohon Peninjauan Kembali/


Terpidana secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
ah

lik

sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair, oleh sebab itu putusan a quo
dinyatakan tetap berlaku;
m

ub

Menimbang, bahwa dengan demikian alasan-alasan permohonan peninjauan


kembali tersebut tidak termasuk dalam salah satu alasan Peninjauan Kembali
ka

ep

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 263 ayat (2) KUHAP;


Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 266 ayat (2) a KUHAP
ah

permohonan peninjauan kembali harus ditolak dan putusan yang dimohonkan


R

es

peninjauan kembali tersebut dinyatakan tetap berlaku;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali ditolak, maka

R
biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali dibebankan kepada Pemohon

si
Peninjauan Kembali/Terpidana;

ne
ng
Memperhatikan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

do
Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Undang-Undang No.48 Tahun 2009, Undang-
gu Undang Nomor 8 Tahun 1981 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan

In
A
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
ah

lik
MENGADILI
Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali/
am

ub
Terpidana : HOTASI D.P. NABABAN tersebut;
Menetapkan bahwa putusan yang dimohonkan peninjauan kembali tersebut tetap
ep
berlaku;
k

Membebankan Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana untuk mem-bayar


ah

biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu
R

si
lima rataus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada

ne
ng

hari : Jum’at, tanggal 04 September 2015 oleh Dr. H.M. Syarifuddin, S.H.,M.H.
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,

do
gu

Dr. H. Andi Samsan Nganro, S.H.,M.H. Hakim Agung dan H. Syamsul Rakan

Chaniago, S.H.,M.H. Hakim Ad.Hoc Tipikor pada Mahkamah Agung masing-masing


In
A

sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan

tanggal itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan
ah

lik

dibantu oleh Mariana Sondang Pandjaitan, S.H.,M.H. Panitera Pengganti dengan


tidak dihadiri oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana dan Jaksa/Penuntut Umum;
m

ub

Hakim-Hakim Anggota : K e t u a,
ka

ttd/Dr. H. Andi Samsan Nganro, S.H.,M.H. ttd/Dr. H.M. Syarifuddin, S.H.,M.H. ttd/
ep

H. Syamsul Rakan Chaniago, S.H.,M.H.


ah

Panitera Pengganti,
es
M

ttd/Mariana Sondang Pandjaitan, S.H.,M.H.


ng

on

Hal. 67 dari 68 hal. Put. No.41 PK/Pid.Sus/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng
Untuk Salinan

do
gu Mahkamah Agung Republik Indonesia
a.n Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus

In
A
ah

lik
Roki Panjaitan,S.H.
am

ub
NIP. 195904301985121001
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68

Anda mungkin juga menyukai