Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih
merupakan masalah masyarakat indonesia. Dan diare merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di negara
berkembang.
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang
tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih
banyak dari biasanya. Klasifikasi diare ada 4 macam, diare akut, diare
kronik, disentri, dan diare persisten.
Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 per seribu
penduduk setahunnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan,
angka kematian di RS dapat ditekan menjadi kurang dari 3%. Dengan
demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar 60
juta kejadian setiap tahunnya. Sebagian besar antara 70-80% dari penderita
adalah anak dibawah umur 5 tahun (kurang lebih 40 juta kejadian).
Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh kedalam dehidrasi dan apabila
tidak segera ditanggulangi dengan benar akan berakibat buruk.
Menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010, pola
penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia
tahun 2010 adalah penyakit diare oleh penyebab infeksi tertentu dengan
total kasus sebesar 71.889 kasus. Sedangkan pada pasien rawat jalan
kejadian diare sebesar 53.389 kasus (Kemenkes RI, 2008). Menurut hasil
Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi klinis diare di Indonesia
mencapai 9,0 % dan menyumbang angka kematian tertinggi pada anak
umur 29 hari-4 tahun (Depkes RI, 2008). Insidensi diare persisten di
beberapa Negara berkembang berkisar antara 7-15% setiap tahun dan
menyebabkan kematian sebesar 36–54% dari keseluruhan kematian akibat

1
diare(WHO, 1988). Dibanding dengan diare akut yang sudah jelas
permasalahannya, diare kronik lebih rumit dalam menegakkan diagnosis
dan penobatannya. Prevalensi diare kronik di negara barat 7-14% pada
populasi tua, di subbagian Gastroenterologi FKUI/RSUPNCM Jakarta 
sebesar 15% selama 2 tahun (1995-1996), sedangkan angka morbiditas
diare kronik di antara semua pasien diare yang dirawat di RSCM sekitar
1%. Diare kronik merupakan suatu sindrom yang penyebab dan
patogenesisnya sangat multikompleks. Mengingat banyaknya penyakit
yang dapat menyebabkan diare kronik dan banyaknya pemeriksaan yang
harus dilakukan, sangat penting bagi dokter untuk memilih yang benar-
benar cost effective. Sedangkan data yang ada di Unit Carolus sealama 6
bulan terakhir menunjukkan ada sekitar 20 kasus pasien dengan GE.
Untuk itu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada
Ny.’’S’’dengan Gastroenteritis di Unit Carolus Pelayanan Kesehatan Sint
Carolus Jakarta Pusat.
Peran perawat dalam kasus ini adalah sebagai pendidik yaitu
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda
gejala, cara-cara pencegahan supaya pasien tidak masuk dalam kondisi
yang makin parah, serta pengobatan. Selain itu perawat juga berperan
sebagai kolaborator dengan tim kesehatan yang lain seperti dokter dan ahli
gizi karena perawat yang selalu ada dan mengetahui tiap perkembangan
pasien. Sehingga perawat berperan dalam meningkatkn kualitas hidup
pasien dan mencegah terjadinya komplikasi pada pasien dengan GE.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melakukan asuhan keperawatan pada Nn. M. dengan DHF unit
Elisabeth PK. Sint Carolus Jakarta
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada Nn. M. dengan DHF unit
Elisabeth PK. Sint Carolus Jakarta

2
b. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada Nn. M.
dengan DHF unit Elisabeth PK. Sint Carolus Jakarta
c. Membuat rencana keperawatan pada Nn. M. dengan DHF unit
Elisabeth PK. Sint Carolus Jakarta
d. Melakukan implementasi keperawatan pada Nn. M. dengan
DHF unit Elisabeth PK. Sint Carolus Jakarta
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada Nn. M. dengan DHF
unit Elisabeth PK. Sint Carolus Jakarta
f. Evaluasi kinerja selama masa orientasi 6 bulan pertama

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Studi pustaka dengan mengambil literature yang berhubungan dengan
penyakit DHF.
2. Pengamatan kasus secara langsung (asuhan keperawatan) di Unit
Elisabeth untuk membandingkan dengan studi pustaka, dengan metode
proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini diawali dengan BAB I yaitu
Pendahuluan, yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan, sistematika penulisan dan manfaat asuhan keperawatan. BAB II
berisi tinjauan teori penyakit dan tinjauan teori asuhan keperawatan. BAB
III berisi asuhan keperawatan dengan menguraikan hasil pengkajian pada
pasien, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi dan evaluasi keperawatan. BAB IV berisi pembahasan
kasus, dan BAB V berisi kesimpulan dan saran kemudian ditutup dengan
daftar pustaka.

3
E. Manfaat asuhan keperawatan
1. Bagi pengembangan ilmu keperawatan
Asuhan keperawatan ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
keperawatan khususnya Keperawatan Medikal Bedah. Diharapkan dari
hasil asuhan keperawatan ini peran perawat dalam menangani kasus
DHF semakin maju dan berkembang.
2. Bagi penulis
Asuhan keperawatan ini bermanfaat sebagai sarana belajar bagi
penulis, sehingga pemahaman penulis tentang DHF menjadi semakin
dalam.

Anda mungkin juga menyukai