BIDANG PEMERINTAHAN
Kabupaten Malang
DISUSUN OLEH:
BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
URAIAN TUGAS
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya.
5. Pembinaan UPT.
Tugas Seksi Kefarmasian pada Peraturan Bupati No 32 Tahun 2016 pasal 34, sebagai
berikut :
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional serta
menyiapkan bahan perencanaan, pengadaan obat, dan pengawasan sediaan
kefarmasian, kosmetika, makanan, dan minuman
d. Menyiapkan bahan dan proses perizinan distribusi pelayanan obat dan sediaan
kefarmasiaan, kosmetika, makanan dan minuman
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.
11. Supervisi ke rumah sakit, klinik rawat inap dan rawat jalan
13. Rekomendasi Apoteker di Apotek, Instalasi Farmasi RS, PBF dan IKOT
Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang bekerja dibawah Seksi
Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Apoteker memiliki
peran penting dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya karena sebagian besar
terpusat pada praktik kefarmasian. Berikut merupakan peran penting apoteker dalam
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang:
2.2.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses yang dilakukan mulai dari seleksi sediaan
farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang dibutuhkan untuk masing-masing
wilayah dan penentuan jumlah obat yang tepat agar tidak terjadi kekosongan maupun
penumpukkan obat. Tujuan utama dilakukannya perencanaan adalah untuk
memperkirakan jenis-jenis obat yang dibutuhkan, mempertimbangkan formularium
nasional, jenis dan jumlah obat untuk mencukupi kebutuhan, meningkatkan
penggunaan obat rasional dan meningkatkan efisiensi penggunaan obat. Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang, metode yang digunakan untuk melakukan
perencanaan adalah dengan metode konsumsi, yaitu dengan melihat konsumsi obat
tahun sebelumnya.
Tahapan perencanaan di Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) kebutuhan dimulai
dari kompilasi kebutuhan dari tiap puskesmas. Setiap puskesmas melalui e-Farmasi
akan mengirimkan data pemakaian obat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO) ke Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK). Kemudian Dinkes melakukan
kompilasi data pemakaian obat dari LPLPO tersebut untuk mengetahui pemakaian
obat setiap bulan dari masing-masing jenis obat di Puskesmas selama setahun.
LPLPO tersebut menggambarkan jumlah sediaan farmasi dan BMHP yang
dibutuhkan oleh setiap puskesmas. Kemudian dilakukan pemilihan kebutuhan
perbekalan farmasi. Pemilihan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional,
Pedoman Pengobatan Dasar, Harga Menkes, sisa stock yang tersedia pada IFK,
konsumsi setahun sebelumnya dan jumlah anggaran yang telah disetujui.
2.2.2 Pengadaan
2.2.5 Pendistribusian
Pendistribusian perbekalan farmasi akan didistribusikan setiap 2 bulan sekali ke
puskesmas kabupaten sebagai unit pelayanan terpadu dasar. Proses distribusi dimulai
dengan penyiapan permintaan puskesmas oleh tim GFK, kemudian barang dicek
kembali kesesuaiannya dengan lembar permintaan rangkap 3 (1 untuk puskesmas dan
2 lembar untuk arsip di GFK). Kegiatan distribusi rutin dilakukan melalui pengiriman
secara langsung dari GFK untuk kebutuhan di 39 puskesmas (Kabupaten Malang),
rumah sakit yang telah bekerja sama, dan unit-unit lain yang ada dalam ruang lingkup
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Kegiatan pendistribusian yang dilakukan
GFK Kabupaten Malang antara lain pendistribusian obat untuk kebutuhan rutin,
kebutuhan khusus dan kebutuhan mendesak (CITO). Adapun, pada pendistribusian
obat rutin disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing puskesmas atau unit yang
dibuat dalam format Lembar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
Berikut merupakan alur kegiatan pendistribusian obat rutin:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dinas kesehtan merupakan pelaksana urusan dibagian kesehatan yang dipimpin
secara langsung oleh Kepala Dinas yang bertanggung jawab secara langsung ke
Bupati.. Adapun tugas dari dinas kesehatan ini yaitu menyusun dan melaksanakan
tugas agar penyediaan dan penyelenggaraan upaya kesehatan di kabupaten atau kota
dapat terpenuhi. Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) berada pada naungan bidang
Sumber Daya Kesehatan (SDK) dimana bertugas untuk mengelola obat, alat
kesehatan dan BMHP serta beberapa perizinan. Pengelolaan ini meliputi kegiatan
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribuasian, pengendalian,
pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi.
3.2 Saran
Sebaiknya Rak penyimpanan diperhatikan kebersihan untuk menjaga kualitas
sediaan agar tetap bersih, dalam system pelabelan baik pelabelan mengenai nama
obat (bisa berdasarkan alfabetis/sesuai farmakologi/sesuai bentuk sediaan), pelabelan
penanda tanggal kada luarsa atau pelabelan sumber dana dan atau pelabelan lainnya
lebih diperjelas agar memudahkan dalam pengerjaan kebutuhan pelayanan obat setiap
harinya agar pelayanan dapat terlaksana lebih efektif dan efisien. Selain itu dalam
meletakkan barang. Selain itu dalam meletekkan obat juga disusun lebih rapi lagi
agar petugas tidak kesusuahan dalam mengambil stok obat yang telah habis.
DAFTAR PUSTAKA