Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE TEST BENEDICT”

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Inas Nada Zhafira (201810410311264)
2. Afiyah Chantika Fatmasary (201810410311273)
3. Clara Demmy Dwi Anisha Imansari (201810410311282)
4. Affrisca Yuisha Marcela (201810410311294)
5. Iqbal Nabila Muhammad (201810410311295)
Farmasi-F

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga penyusun bisa
menyelesaikan Laporan Praktikum Biokimia ini. Adapun tujuan disusunnya
laporan praktikum ini sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah biokimia.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum
ini.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan ini belum bisa dikatakan
sempurna. Untuk itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian, agar kedepannya Laporan Praktikum ini dapat disempurnaka n.
Semoga Laporan Praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.

Malang, 12 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1.1. Tujuan Percobaan .................................................................................. 4


1.2. Prinsip Percobaan .................................................................................. 4
1.3. Dasar Teori.............................................................................................. 4
BAB II METODE PENGAMATAN .................................................................... 6

2.1. Alat ........................................................................................................... 6


2.2. Bahan ....................................................................................................... 6
2.3. Prosedur kerja ........................................................................................ 7
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................... 8

3.1. Data Pengamatan.................................................................................... 8


3.2. Pembahasan ............................................................................................ 8
3.3. Pertanyaan Diskusi............................................................................... 10
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 11

4.1. Kesimpulan ........................................................................................... 11


DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan


Untuk mengetahui ada atau tidaknya gula pereduksi yang terkandung
dalam larutan sampel dengan uji benedict.

1.2. Prinsip Percobaan


Prinsip dari uji benedict yakni glukosa dalam urine akan akan
memberikan elektron untuk ditangkap oleh tembaga, kemudian mereduksi
kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang akan menyebabkan
salah satu elektronnya berpindah dan teroksida sehingga terjadi perubahan
warna.

1.3. Dasar Teori


Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan
oksigen yang terdapat di alam. Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari
karbon”, sehingga disebutlah karbohidrat. Pada tahun 1880 dinyatakan
bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang salah dan
sebenarnya karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan
keduanya (Fessenden 1986).Karbohidrat didefinisikan secara umum
sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah
turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan
sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks (Girinda 1986).
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam
amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperolehdari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. (Sirajuddin dan Najamuddin 2011).
Karbohidrat ditemukan pada setiap sel makhluk hidup yang berperan
antara lain sebagai alat komunikasi sel (Winarno 2008).Ada 3 jenis
karbohidrat berdasarkan penggolongan ini, yaitu, Monosakarida,
Disakarida (oligosakarida), dan Polosakarida (Wardiana dan Santoso 2010).

4
Baik pada hewan maupun manusia, energi disimpan sebagai glikogen dan
pada tanaman sebagai pati. Kedua jenis karbohidrat tersebut merupakan
polisakarida . Untuk mengindentifikasi makanan tersebut mengandung
karbohidrat maka, dilakukan uji kualitatif. Uji kualitatif yang dilakukan
seperti: Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji Molisch, dan Uji Trommer.
Uji benedict adalah uji yang digunakan untuk membuktikan adanya
gula pereduksi. Gula pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi
hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida.
Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan
benedict. Prinsip dari uji Benedict ini adalah berdasarkan adanya gugus
karbonil bebas yang mereduksi Cu2+ dalam kondisi basa membentuk Cu2O
(endapan warna merah bata ataukuning kehijauan). Pada gula pereduksi
terdapat gugus aldehid dan OH laktol. OH laktol ini merupakan OH yang
terikat pada atom C pertama yang menentukan karohidrat sebagai gula
pereduksi atau bukan. Reaksi yang terjadi adalah :

5
BAB II
METODE PENGAMATAN

2.1. Alat
 Tabung reaksi 5 buah
 Tabung ukur
 Pipet ukur
 Rak tabung reaksi
 Penjepit tabung reaksi
 Bunsen
 Korek api

2.2. Bahan
 Urine normal dan patologis (Masing-masing 12 ml)
 2,5 ml pereaksi Benedict kualitatif

6
2.3. Prosedur kerja

Siapkan 5 tabung reaksi

Tandai masing-masing
tabung A,B,C,D,E

Tabung A : Tabung B : Tabung C :


Tambahkan Tambahkan 12 Tambahkan 12 ml
12 ml urine ml urine urine patologis
normal patologis dengan dengan kadar
kadar < 0,5% 0,5 % – 1,0 %

Tabung D : Tambahkan 12 Tabung E : Tambahkan


ml urine patologis dengan 12 ml urine patologis
kadar 1,0 % - 2,0 % dengan kadar > 2%

Tambahkan masing-masing
tabung 2,5 ml pereaksi
Benedict

Kocok ad homogen

Panaskan masing-masing
tabung yang telah
tercampur diatas api
bunsen sampai terjadi
perubahan warna (1 menit)

Biarkan menjadi
dingin perlahan-lahan

Catat hasil percobaan

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Data Pengamatan

WARNA
TABUNG
Sebelum Sesudah KADAR HASIL
REAKSI
dipanaskan dipanaskan
A Biru Hijau <0,5% +
B Biru Kuning ++
C Biru Kuning 0,5% - 1,0% ++
D Biru Kuning ++
E Biru Jingga 1,0% - 2,0% +++

3.2. Pembahasan
Uji benedict adalah uji kimia yang digunakan untuk mengetahui
kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua
jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa.
Adanya glukosa dalam urin dapat dinyatakan berdasarkan sifat gula yang
dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan alkalis. Uji ini tidak
spesifik terhadap glukosa, gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat
juga memberi hasil yang positif.

Prinsip kerja dari uji benedict adalah pereaksi benedict yang


mengandung kuprisulfat jika dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula
yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas misalnya glukosa. Dalam
suasana Alkalis sakarida akan membentuk enidid yang mudah teroksidasi.
Semua monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trekalosa akan
bereaksi positif apabila dilakukan uji Benedict.

Urin atau air seni adalah cairan yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi Fungsi
utama dari urin adalah untuk membuang zat sisa seerti racun atau obat-

8
obatan dari dalam tubuh. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang
molekul- molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga hemeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, dan akhirnya dibuang keluar dari
tubuh melalui uretra. Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (seperti urea), garam terlarut, materi organik.

Pada praktikum kali ini dilakukan uji benedict untuk mengetahui kadar
glukosa yang terkandung pada urin. Pada praktikum kali ini digunaka n
sampel urin normal dan urin patologis. Setelah diambahkan pereaksi
benedict semua sampel masih sama berwarna biru, namun saat sudah
dilakukan pemanasan terjadi perubahan warna pada sampel urin, ini terjadi
karena saat melalui proses pemanasan glukosa akan pecah dan berikatan
dengan pereagen benedict, sehingga warna yang dihasilkan lebih jelas
dibandingkan sebelum dipanaskan. Seperti pada sampel pada tabung A yang
berubah warna menjadi hijau, sedangkan pada sampel tabung B, C, dan D
berubah warna menjadi kuning, dan pada sampel E berubah warna menjadi
jingga. Perbedaan warna pada setiap tabung menunjukkan kadar glukosa
yang terkandung pada urin, pada sampel A yang berwarna hjau menandakan
kadar glukosa < 5%, sedangkan pada sampel B,C, dn D berwarna kuning
menunjukkan bahwa kadar glukosa diantara 0,5% - 1,0%, dan pada sampel
E yang berwarna jingga menandakan kadar glukosa antara 1,0% - 2,0%.

Pada praktikum kali ini kita tidak bisa melihat berapa banyak
kandungan glukosa yang terkandung, karena uji benedict yang sifatnya semi
kuantitaif karena pada metode uji benedict hasil pemeriksaan hanya
berdasarkan reaksi perubahan warna reagen, sehingga dapa memungkinka n
terjadi kekeliruan pada saat membaca hasil. Namun uji ini bisa digunaka n
sebagai skrining awal untuk memperkirakan kadar glukosa.

9
3.3. Pertanyaan Diskusi
1. Apakah praktikum kali ini bersifat kuantitatif? Jelaskan alasannya?
Jawab :
Bersifat semi kuantitatif karena Adanya glukosa dalam urin dapat
di nyatakan berdasarkan sifat glukosa yang dapat mereduksi ion- ion
logam tertentu dalam larutan alkalis. uji ini tidak spesifik terhadap
glukosa, gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat juga
memberi hasil yang positif. Gugus aldehid atau keton bebas gula
akan mereduksi kuprioksida dalam pereaksi benedict menjadi
kuprooksida yang berwarna. Sehingga dapat diperkirakan secara
kasar kadar gula dalam darah.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Sampel pada praktikum kali ini yaitu urin merupakan gula
pereduksi.
2. Urin yang mengandung glukosa ditandai dengan terjadinya
perubahan warna setelah diberi pereaksi Bennedict.
3. Kadar glukosa pada urin dapat diukur melalui kepekatan warna
setelah pemberian pereaksi, semakin pekat warna memiliki arti
kadar glukosa pada urin semakin tinggi.

11
DAFTAR PUSTAKA

[1.] Aisjah Girindra. 1986. Biokimia I. Jakarta: PT. Gramedia


[2.] Sirajuddin, S. dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas : Makassar
[3.] Wardiana, A., and Santoso, A. 2011. Purification and Carbohydrate Analysis
of Recombinant Human Erythropoietin Expressed in Yeast System Pichia
pastoris. MAKARA SAINS
[4.] Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-brio Press

12

Anda mungkin juga menyukai