PERCOBAAN KALORIMETER
Disusun oleh:
Setiap zat memiliki perbedaan dalam jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur pada jumlah massa yang dimiliki oleh zat itu. Perbandingan banyaknya kalor
yang diperlukan benda sehingga temperaturnya naik sebesar T (kalor yang diberikan
pada benda sehingga temperatur benda naik sebesar 10C) dinamakan Kapasitas Kalor (C)
benda, dengan persamaan matematis :
C= …………………………………………………………….(1)
Hal yang lebih khusus mengarah pada karakteristik bahan pembentuk benda dinyatakan
sebagai Kalor Jenis Zat. Kalor jenis c adalah kapasitas kalor persatuan massa benda,
yaitu:
∆Q
c= …………………………………………………………..(2)
m ∆T
Kalor yang harus diberikan kepada benda bermassa m yang memiliki kalor jenis c, untuk
menaikkan temperatur benda dari T1 menjadi T2, dimana T2>T1 adalah:
T2
Q=m∫ c dT ……………………………………………………(3)
T1
Untuk interval temperature biasa kalor jenis bahan relative knstan terhadap temperature
sehingga persamaaan 3 dapat dinyatakan dengan:
Q = mcT………………………………………………………….(4)
Ketika dua bagian berbeda temperatur dicampur dalam suatu sistem terisolasi, maka
terjadi “serah terima” kalor. Kalor mengalir dari bagian bertemperatur tinggi menuju
bagian yang bertemperatur lebih rendah. Jika sistem berada dalam keadaan terisolasi
sempurna, tidak terjadi aliran energi dan lingkungan menuju sistem dan sebaliknya,
bersandar pada Hukum Kekekalan Energi, kalor yang dilepas oleh bagian bertemperatur
lebih tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh bagian yang bertemperatur lebih
rendah. Ungkapan azas Black menyatakan:
“Kalor yang dilepas = Kalor yang Diserap”
Bila kapasitas kalor dan kalorimeter diketahui, maka kalorimeter dapat digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat. Metode yang digunakan dikenal dengan metode
pencampuran, yaitu benda yang ingin diketahui kalor jenisnya dipanasi sampai
temperatur T2,kemudian dimasukkan dalam kalorimeter berisi air yang berada dalam
kesetimbangan temperatur T1. Pencampuran dua sistem bertemperatur yang berbeda
tersebut akan menghasilkan kesetimbangan temperatur T3.
Faktor terpenting yang harus diperhatikan dalam percobaan menggunakan kalorimeter
adalah semaksimal mungkin sistem kalorimeter berada dalam kondisi terisolasi dengan
lingkungannya (tidak terjadi pertukaran kalor antara kalorimeter dengan lingkungannya).
Dengan demikian kalor yang dilepas benda sama dengan kalor yang diterima oleh
kalorimeter dan air dingin.
Dalam praktikum ini kita akan melakukan dua set percobaan, yaitu menentukan kapasitas
kalor kalorimeter dan mencari kalor jenis zat padat. Secara garis besar prosedur
percobannya adalah sebagai berikut.
5. Data Pengamatan
Percobaan 1
No Mad (g) Map (g) T1 (℃ ) T2(℃ ) T3 (℃ )
1 50 50 26 47 39
2 50 50 26 48 35
3 50 50 25 46 37
4 50 50 25 48 36
Percobaan 2
No Mad (g) Mb (g) T1 (℃ ) T2(℃ ) T3 (℃ )
1 50 66,6 26 60 31
2 50 66,6 25 72 29
--3 50 71,8 24 62 28
4 50 71,8 26 77 29
6. Analisis Data
Pada percobaan kali ini, kami menggunakan metode ralat relatif. Ralat relatif digunakan
untuk mengetahui nilai perbandingan dari ketidakpastian dibagi dengan variabel dan
dikalikan dengan 100%.
Pada percobaan kalorimeter, kita dapat menentukan kapasitas kalor (Ckal ) dalam
praktikum kalorimeter ini, dengan menggunakan persamaan berikut :
m ap c a (T 2−T 3) m ad c a (T 3−T 1 )
C kal= −
(T 3−T 1) (T 3 −T 1 )
Selain mengetahui C kal, kita juga mencari besarnya SCkal atau yang biasa disebut dengan
∆ C kal dengan menggunakan persamaan :
2 2 2
∂C kal 2 ∂ C kal 2 ∂ C kal 2
SCkal =
√
| ∂ map 3
+
∆ map +
|
||
∂ mad 3
∂C kal 2
∂ T2 3
∆ mad +
∆ T2 +
2
∂ C kal 2
||∂T3 3
||
∂T 1 3
∆T3
∆T1
|
2
|
Sedangkan pada percobaan kedua, kami menambahkan benda padat kedalam zat cair
yaitu baja dan kuningan. Untuk mengetahui kalor jenis zat padat yang kami gunakan
dalam praktikum calorimeter ini, kami dapat mengetahui kalor jenis zat padat melalui
persamaan :
mad ( T 3−T 1 ) C kal ( T 3 −T 1 )
cb = +
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 )
Serta untuk mencari ∆ C bberdasarkan data yang diperoleh sebelumnya, kita dapat
mendapatkannya melalui persamaan :
2 2
( T 3−T 1) 2 ∂ mad ( T 3 −T 1 ) ∂C kal ( T 3−T 1 ) 2
√ | || |
∆ map + + ∆ mb
mb ( T 2−T 3 ) 3 mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 3
C b=
2
( T 3−T 1 ) 2
+
|
mb ( T 2−T 3 ) 3
∆ m ap
|
Dalam metode ralat relatif yang kami gunakan dalam percobaan kalorimeter kali ini
adalah menggunakan persamaan :
∆ Cb S C kal
Ralat relatif = ×100 % atau Ralat relatif = × 100 %
Cb C kal
PERHITUNGAN
Percobaan 1
Data 1
T 2−T 3 T −T 1
Ckal = map C a −mad C a 3
T 3−T 1 T 3−T 1
47−39 39−26
Ckal = 50 ×1 × −50 ×1
39−26 39−26
Ckal = 50 ×1,615- 50
Ckal = -19,23
2 2 2 2 2
∆ C kal=
√|
∂ C kal 2
× ×∆m +
∂ m ap 3
∂C kal 2
||
× ×∆m +
∂ mad 3
∂ C kal 2
∂T 1 3 ||
× ×∆T1 +
∂ C kal 2
∂T 2 3 ||
× ×∆T2 +
∂C kal 2
∂T 3 3 ||
× ×∆ T 3 |
2 2 2 2 2
∆ C kal=
√|
∂ C kal 2
∂ map 3
× × 0,05 +
∂ Ckal 2
|| × ×0,05 +
∂ mad 3
∂C kal 2
||
∂T 1 3
× ×0,5 +
∂ C kal 2
∂T 2 3 ||
× × 0,5 +
∂ Ckal 2
||
× × 0,5
∂ T3 3 |
2 2
√| (
2
T −T T 2−T 3 m C
2
) 2
||
∆ C kal= C a 2 3 × × 0,05 + −C a × × 0,05 + −m ap Ca
T 3−T 1 3 3 || (
2
( T 3−T 1 ) 3
2
) || 2
× ×0,5 + ¿ ap a × × 0,5
T 3−T 1 3 |
2 2
∆ C kal=
√|( 1kal
g )(
°C
47−39 2
)
× ×0,05 + −
39−26 3
¿
1 ka l
||(
g
2
3 )
° C × × 0,05 + ¿¿ ¿ ¿ |
∆ C kal= √5,31139865
∆ C kal=2,304591041
∆ Ckal
RC kal= ×100 %
C kal
2,304591041
RC kal= ×100 %
−19,23
RC kal=¿ -11,94% (2AP)
Jadi, diperoleh nilai Ckal sebesar (−19 ±2,3 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar -12%
(2AP)
Data 2
T 2−T 3 T −T 1
Ckal = map C a −mad C a 3
T 3−T 1 T 3−T 1
48−35 35−26
Ckal = 50 ×1 × −50 ×1
35−26 35−26
Ckal = 50 ×1,4- 50
Ckal = 22,22
2 2 2 2 2
∆ C kal=
√|
∂ C kal 2
× ×∆m +
∂ m ap 3
∂C kal 2
||
× ×∆m +
∂ mad 3
∂ C kal 2
∂T 1 3 ||
× ×∆T1 +
∂ C kal 2
∂T 2 3
× ×∆T2 +
∂C kal 2
∂T 3 3 ||
× ×∆ T 3 || |
2 2 2 2 2
∆ C kal=
√|
∂ C kal 2
∂ map 3
× × 0,05 +
∂ Ckal 2
||× ×0,05 +
∂ mad 3
∂C kal 2
∂T 1 3 ||
× ×0,5 +
∂ C kal 2
∂T 2 3
× × 0,5 +
∂ Ckal 2
|| × × 0,5
∂ T3 3 || |
2 2 2
2
T 2−T 3 2 T 2−T 3 m C
√|( ) || || ||
2 2 2
∆ C kal=
Ca × × 0,05 + −C a × × 0,05 + −m ap Ca
T 3 −T 1 3 3 (
2
( T 3−T 1 ) 3 )
× ×0,5 + ap a × × 0,5
T 3−T 1 3 |
2
T 1−T 2
| (
+ map C a
)
( T 3−T 1) 3
2
2
× ×0,5
|
2 2
∆ C kal=
√|( 1kal
g
°C
48−35 2
)( )
× ×0,05 + −
35−26 3
¿
1 kal
||(
g
2
3 )
°C × ×0,05 +¿ ¿ ¿ |
∆ C kal= √ 0,00231824417+ 0,001111+ 7.155074599+ 3.429355281+20,49145625
∆ C kal=5,574982218
∆ Ckal
RC kal= ×100 %
C kal
5,574982218
RC kal= ×100 %
22,22
RC kal=¿ 25 % (2AP)
Jadi, diperoleh nilai C sebesar (22 ±5,6 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 25% (2AP)
Data 3
T 2−T 3
Ckal = map C a −mad C a
T 3−T 1
46−37 37−25
Ckal = 50 ×1 × −50 ×
37−25 37−25
Ckal = 50 ×1 ×0,75−50× 1
Ckal =-12,5
2 2 2 2 2
∆ C kal=
√|
∂ C kal 2
× ×∆m +
∂ m ap 3
∂C kal 2
||
× ×∆m +
∂ mad 3
∂ C kal 2
||
∂T 1 3
× ×∆T1 +
∂ C kal 2
∂T 2 3 ||
× ×∆T2 +
∂C kal 2
∂T 3 3
× ×∆ T 3|| |
2 2 2 2 2
∆ C kal=
√|
∂ C kal 2
∂ map 3
× × 0,05 +
∂ Ckal 2
|| × ×0,05 +
∂ mad 3
∂C kal 2
||
∂T 1 3
× ×0,5 +
∂ C kal 2
∂T 2 3 ||
× × 0,5 +
∂ Ckal 2
||
× × 0,5
∂ T3 3 |
2 2
√| (
2
T −T T 2−T 3 m C
2
) 2
||
∆ C kal= C a 2 3 × × 0,05 + −C a × × 0,05 + −m ap Ca
T 3−T 1 3 3 || (
( T 3−T 1 ) 3
2
2
) ||
2
× ×0,5 + ¿ ap a × × 0,5
T 3−T 1 3 |
2 2
∆ C kal=
√ |( 1kal
g
°C
46−37
)(
37−25
2
)
× ×0,05 + −
3
¿
1 kal
g | |(2
3 )
° C × ×0,05 + ¿ ¿ ¿ |
∆ C kal= √ 8,923418099
∆ C kal=¿ 2,987209082
∆ Ckal
RC kal= ×100 %
C kal
2,987209082
RC kal= ×100 %
−12,5
Jadi, diperoleh nilai Ckal sebesar (−12 ±2,9 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 24%
(2AP)
Data 4
m ap c a (T 2−T 3) m ad c a (T 3−T 1 )
C kal= −
(T 3−T 1) (T 3 −T 1 )
1 kal 1 kal
( 50 gr ) ( ° C)(48 ° C−36 ° C) ( 50 gr ) ( ° C)(36 ° C−25 ° C)
g g
C kal= −
(36 ° C−25 ° C) (36 ° C−25 ° C)
2 2 2
∂C kal 2 ∂ C kal 2 ∂ C kal 2
SCkal =
√ | ∂ map 3
∆ map +
+
|
||
∂ mad 3
∂C kal 2
∂ T2 3
∆ mad +
2
||
∆ T2 +
||
∂T 1 3
∂ C kal 2
∂T3 3
∆T3
|
∆T1
2
|
2 2 2
√
T −T 2 T −T 3 2
SCkal =
|( ) ||
T 3−T 1 3
2
c a 2 3 ∆ map + −c a ∆ mad + map c a 2
3
2
T 3−T 1 3 || (
∆ T1
) |
2
ma p c a 2 −map ca ( T 3−T 1 ) +map c a ( T 2−T 3 ) 2
| +
||
( T 3−T 1 ) 3
∆T 2 +
( T 3−T 1 )2 3
∆T3
|
2 2 2
1 kal 48−36 2 1 kal 2 1 kal 48−36 2
|( )( ) | |( ) || ( )( ) |
√
°C ( 0,05 ) + ° C ( 0,05 ) + ( 50 gr ) °C (0,5)
g 36−25 3 g 3 g 36−25 3
2
1 kal
SCkal = +| ( 50 gr )
g (
°C
2
( 36 ° C−25 ° C ) 3
)
( 0,5 ) | 2
1kal 1 kal
+ |
−( 50 gr )
g ( )
° C ( 36° C−25 °C )+ (50 gr )
Percobaan 2
Data 1
mb (T 2−T 3 ) mb c a ( T 3 −T 1 )
C kal= −
( T 3−T 1 ) ( T 3−T 1 )
C kal=
66,6 gr (60 ° C−31 ° C)
−
(66,6 gr ) ( 1kalg ° C ) ( 31 ° C−26 ° C )
( 31° C−26 ° C ) ( 31° C−26 ° C )
C kal=386,28−66,6
C kal=319,68
2 2
( T 3−T 1 ) 2 ∂m ad ( T 3−T 1 ) ∂ Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√| || |
∆ map + + ∆ mb
mb ( T 2−T 3 ) 3 mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 3
∆ C b=
2
( T 3−T 1 ) 2
+
|
mb ( T 2−T 3 ) 3
∆ map
|
2 2
mad ( T 3−T 1) Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√
m ad Ckal
¿
| +
2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
∆T +
|| 2
+ 2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
mad C kal 2
+
| 2
+
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
2 2
50 319,68 2 50 ( 31−26 ) 319,68 ( 31−26 ) 2
√
| || |
+ ( 0,5) + + (0,5)
66,6 (60−31 ) 66,6 ( 60−31 ) 3 66,6 ( 60−31 )2 66,6 ( 60−31 )2 3
¿
2
50 319,68 2
+
| 2
+ 2
66,6 ( 60−31 ) 66,6 ( 60−31 ) 3 |
(0,5)
= √ 0,0040618+0,0001207448+0,0000048298
= 0,0647099266
∆ Cb
Ralat relatif = ×100 %
Cb
0,0647099266
¿ x 100%
0,827586
= 7,82 % (3AP)
Jadi, diperoleh nilai Ckal sebesar (0,8275 ± 0,0647 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar
7,82 % (3AP)
Data 2
mb (T 2−T 3 ) mb c a ( T 3 −T 1 )
C kal= −
( T 3−T 1 ) ( T 3−T 1 )
C kal=
66,6 gr (72° C−29 ° C)
−
(66,6 gr ) ( 1 kalg ° C ) ( 29 ° C−25 ° C )
( 29 ° C−25 ° C ) ( 29 ° C−25 ° C )
C kal=715,95−66,6
C kal=649,35
2 2
( T 3−T 1 ) 2 ∂m ad ( T 3−T 1 ) ∂ Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√| || |
∆ map + + ∆ mb
mb ( T 2−T 3 ) 3 mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 3
∆ C b=
2
( T 3−T 1 ) 2
+
|
mb ( T 2−T 3 ) 3
∆ map
|
2 2
mad ( T 3−T 1) Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√
m ad Ckal
¿
| +
2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
∆T +
|| 2
+ 2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
mad C kal 2
+
| 2
+
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
2 2
50 649,35 2 50 ( 29−25 ) 649,35 ( 29−25 ) 2
√
| || |
+ (0,5) + + (0,5)
66,6 (72−29 ) 66,6 ( 72−29 ) 3 66,6 ( 72−29 )2 66,6 ( 72−29 )2 3
¿
2
50 649,35 2
+
| 2
+ 2
66,6 ( 72−29 ) 66,6 ( 72−29 ) 3
(0,5)
|
= √ 0,0066261503+0,0000000129+0,0000000008
= 0,0814012531
∆ Cb
Ralat relatif = ×100 %=¿1,65 %
Cb
0,0814012531
¿ x 100%
0,976814
= 8,33 % (3AP)
Jadi, diperoleh nilai Ckal sebesar (0,976 ± 0,0814 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 8,33
% (3AP)
Data 3
mb (T 2−T 3 ) mb c a ( T 3 −T 1 )
C kal= −
( T 3−T 1 ) ( T 3−T 1 )
C kal=
71,8 gr (62° C−28° C)
−
(71,8 gr) ( 1 kal
g
° C ) ( 28° C−24 ° C )
C kal=538,5
2 2
( T 3−T 1 ) 2 ∂m ad ( T 3−T 1 ) ∂ Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√| || |
∆ map + + ∆ mb
mb ( T 2−T 3 ) 3 mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 3
∆ C b=
2
( T 3−T 1 ) 2
+
|
mb ( T 2−T 3 ) 3
∆ map
|
2 2
mad ( T 3−T 1) Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√
m ad Ckal
¿
| +
2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
∆T +
|| 2
+ 2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
mad C kal 2
+
| 2
+
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
= 0,0983880
∆ Cb
Ralat relatif = ×100 %
Cb
0,0983880
¿ x 100%
0,964279862
= 10 % (2AP)
Jadi, diperoleh nilai C sebesar (0,96 ± 0,098 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 10 %
(AP)
mb (T 2−T 3 ) mb c a ( T 3 −T 1 )
C kal= −
( T 3−T 1 ) ( T 3−T 1 )
C kal=538,5
2 2
( T 3−T 1 ) 2 ∂m ad ( T 3−T 1 ) ∂ Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√| || |
∆ map + + ∆ mb
mb ( T 2−T 3 ) 3 mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 3
∆ C b=
2
( T 3−T 1 ) 2
+
|
mb ( T 2−T 3 ) 3
∆ map
|
2 2
mad ( T 3−T 1) Ckal ( T 3−T 1 ) 2
√
m ad Ckal
¿
| +
2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3 ||
∆T + 2
+ 2
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
mad C kal 2
+
| 2
+
mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 3
2
∆T
|
= 0,1092563
∆ Cb
Ralat relatif = ×100 %
Cb
0,1092563
¿ x 100%
0,978817128
= 11 % (2AP)
Jadi, diperoleh nilai C sebesar (0,97 ± 0,11¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 11%
(2AP)
7. Pembahasan
Pada praktikum kalorimeter ini, terdapat bebrapa variabel. Variabel tersebut adalah
variabel kontrol, terikat, dan bebas. Variabel kontrol dalam praktikum kalorimeter ini
adalah massa air dingin dan massa air panas. Variabel bebasnya adalah massa benda,
suhu air dingin (T1) dan suhu air panas (T2), variabel bebas inilah yang kami variasikan
dalam praktikum kalorimeter. Terakhir, variabel terikatnya adalah suhu campuran sebagai
T2.
Pada praktikum kalorimeter ini, kami memperoleh hasil kapasitas kalori, kapasitas kalori
pada benda padat, serta mendapatkan ralat relatif sesuai dengan persamaan yang terdapat
pada modul. Melalui perhitungan tersebut, kami mendapatkan hasil sebagai berikut :
Percobaan 1
Data 1 diperoleh nilai Ckal sebesar (−19 ±2,3 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar -12%
(2AP)
Data 2 diperoleh nilai C sebesar (22 ±5,6 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 25% (2AP)
Data 3 diperoleh nilai Ckal sebesar (−12 ±2,9 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 24%
(2AP)
Data 4 diperoleh nilai Ckal sebesar (4,5 ± 2,9 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 65%
(2AP)
Sedangkan pada percobaan kedua dimana terdapat tambahan benda padat ke dalam zat
cair yang diamati dalam percobaan calorimeter ini, diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan 2
Data 1 diperoleh nilai Ckal sebesar (0,8275 ± 0,0647 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar
7,82 % (3AP)
Data 2 diperoleh nilai Ckal sebesar (0,976 ± 0,0814 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar
8,33 % (3AP)
Data 3 diperoleh nilai C sebesar (0,96 ± 0,098 ¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 10 %
(AP)
Data 4 diperoleh nilai C sebesar (0,97 ± 0,11¿kal/g° C dengan ralat relatif sebesar 11%
(2AP)
Berdasarkan data yang kami peroleh, kami mendapatkan nilai kapasitas kalor yang berarti
kemampuan zat tersebut dalam massa yang sama memiliki kemampuan yang berbeda
dalam menyerap kalor. Hal ini sesuai dengan teori kalor yang ada. Selain itu, pada hasil
perhitungan kami terdapat beberapa ralat relatif yang besar yaitu lebih dari 10% serta
terdapat juga ralat relatif yang nilainya negatif. Hal ini dapat terjadi karena mungkin saja
saat pelaksanaan praktikum, kita kurang teliti dalam membaca skala alat yang digunakan
atau perhitungan yang salah, dan bisa juga karena alat yang digunakan dalam praktikum
kalorimeter kurang akurat dalam penunjukan skala yang diukur. Walaupun demikian,
terdapat beberapa ralat relatif yang nilainya masih dibawah 10% yang kemungkinan saat
pengukuran akurasinya lebih baik dari pada saat pengambilan data yang lain.
8. Tugas
a. Kira- kira kesalahan yang mungkin terjadi bila air yang berada didalam kalorimeter
terlalu banyak dibanding dengan jumlah zat padat/zat cair yang dimasukkan
kedalamnya?
Jawab :
Jika volume air dingin yang didalam kalorimeter lebih banyak dibanding air panas ( > ),
maka suhu yang lebih dominan adalah suhu dingin, begitu juga sebaliknya. Selain itu,
penurunan suhu ataupun kenaikan suhu menjadi lebih lambat dan diragukan teori azas
Black tidak berlaku pada percobaan tersebut. Sehingga kita akan sulit dalam memperoleh
suhu setimbang karena suhu yang kita campurkan lebih dominan pada salah satu suhu
baik suhu yang rendah atau yang dingin.
b. Sebuah bola platina dengan massa 100 gram dimasukkan kedalam 400 gram air yang
bersuhu 0° C, jika kemudian terjadi kesetimbangan temperature pada 10,1° C dan
kalor jenis platina adalah 0,040 kal/g° C. Berapakah temperature platina tepat ketika
akan dimasukkan kedalam air?
Jawab :
∆ Qlepas =∆Q terima
∆ Qb =∆ Qa
m b Cb ∆ T =m a C a ∆T
mb Cb (T 2−T 3)=mad C a (T 3−T 1)
100(0,040)(T 2−10,1¿=400(1)(10,1−0)
T 2= 1020,1° C
9. Kesimpulan
Berdasarkan praktikumyang telah kami lakukan, kami memperoleh penguatan
pemahaman tentang hal kalor, kapasitas kalor, dan juga kalor jenis zat. Kami dapat
mencoba menentukan kapasitas kalor kalorimeter dan kalor jenis zat padat, mampu
terampil menggunakan set kalorimeter, terampil menggunakan teori ralat dan
mengetahui ralat alat ; serta mampu terampil menggunakan termometer.
Jika dilihat dari teori kalor, faktor yang mempengaruhi besarnya kalor (Q) adalah
massa (m) tiap zat atau benda dan kenaikan suhu (T) yang disebabkan oleh benda
bermassa (m) tersebut dan aklor jenis benda tersebut. Penguatan pemahaman saya
mengenai teori ini dapat saya peroleh setelah melakukan praktikum kalorimeter ini.
DAFTAR RUJUKAN
Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-Asas Fisika. Surabaya : Yudhistira Ghalia
Sarippudin, Aip. 2009. Praktis Belajar Fisika. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Tim Praktikum Fisika Dasar.2019.Modul Praktikum Fisika Dasar II, Malang:
FMIPA UM
Mundilarto. 2007. Penilaian Hasil Belajar Fisika. Rahma : Solo.
Lampiran