Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN PUSTAKA

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT


CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Disusun oleh:
Laela Fitriyah 2016730058
Sherly Astuti 2016730099

Dosen Pembimbing:
dr. Maria Eka Putri, MKK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS 1


PUSKESMAS PATARUMAN 1 KOTA BANJAR
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit COVID-19 hingga saat ini masih menjadi pandemik di seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Angka orang yang terinfeksi penyakit ini juga masih terus
meningkat di Indonesia. Hal ini, menggambarkan kesehatan di lingkungan masyarakat
masih dalam tahap darurat. Pencegahan dan pengendalian infeksi masih harus terus
dilakukan. Salah satu yang harus dilakukan adalah penerapan PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) di lingkungan masyarakat; untuk itu edukasi tentang PHBS untuk
membantu mencegah penyebaran penyakit COVID-19 ini juga harus terus dilakukan
baik oleh pemerintah, tenaga kesehatan, maupun antar masyarakat agar makin banyak
masyarakat yang tahu, sadar, dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat ini.

B. Tujuan Penulisan
Berikut tujuan penulisan tinjauan pustaka ini, diantaranya :
1. Mengetahui definisi program PHBS
2. Mengetahui tujuan program PHBS
3. Mengetahui PHBS terkait pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19
4. Mengetahui strategi pencegahan dan pengendalian infeksi untuk pasien yang
dilakukan perawatan di rumah
5. Mengetahui strategi pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai kondisi dan tempat

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Mencegah lebih baik
daripada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Program
PHBS. [CITATION Kem18 \l 1033 ].
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok
ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi
informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna
menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang
bersih dan sehat. PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan
sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Terdapat langkah-langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan
kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada
tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar
lebih sehat.[ CITATION Dir16 \l 1033 ]

B. Tujuan PHBS
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan
melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu
dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat. Manfaat
PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan
memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang
menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan. [ CITATION Dir16 \l 1033 ]
C. PHBS terkait Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19

3
Virus penyebab COVID-19 diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang
yang bersentuhan erat satu sama lain, melalui droplet pernapasan yang dihasilkan
ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara. Saat ini pun belum ada vaksin
untuk mencegah infeksi COVID-19. Oleh karena itu, untuk menghindari penularan dan
penyebaran penyakit ini setiap orang harus melakukan PHBS yaitu diantaranya :
[ CITATION Cen201 \l 1033 ]
1. Sering mencuci tangan
 Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik terutama
setelah berada di tempat umum, atau setelah meniup hidung, batuk, atau
bersin.
 Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung
setidaknya 60% alkohol. Usapkan pada semua permukaan tangan dan
gosokkan semuanya sampai kering.
 Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan yang tidak
dicuci.
2. Jaga jarak dan hindari kontak dekat
 Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit
 Tetap di rumah sebanyak dan sebisa mungkin
 Beri jarak antara diri Anda dengan orang lain.
Ingatlah bahwa beberapa orang tanpa gejala mungkin dapat menyebarkan
virus. Menjaga jarak dari orang lain sangat penting bagi orang yang berisiko
lebih tinggi untuk sakit parah.
3. Tutup mulut dan hidung dengan menggunakan masker
 Anda bisa menyebarkan COVID-19 ke orang lain walaupun Anda tidak
merasa sakit. Maka dari itu, setiap orang harus mengenakan masker ketika
mereka harus pergi ke tempat umum, misalnya ke toko kelontong atau untuk
mengambil kebutuhan lainnya.
 Perlu diingat, masker medis dan masker N95 diprioritaskan untuk digunakan
oleh tenaga kesehatan yang sedang merawat orang sakit
 Masker kain bisa dijadikan alternatif yang bisa digunakan untuk memutuskan
penulara penyakit ini. Masker kain ini dimaksudkan untuk melindungi orang
lain jika Anda terinfeksi. Namun perlu diingat, masker kain tidak boleh

4
digunakan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, orang yang mengalami
kesulitan bernapas, atau tidak sadar.
 Selain menggunakan masker harus selalu menjaga jarak sekitar 1 meter antara
Anda dengan orang lain karena masker bukan pengganti untuk social
distancing.
4. Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin
 Jika Anda berada di lingkungan tertutup dan sedang tidak menggunakan
masker, ingatlah untuk selalu menutup mulut dan hidung Anda dengan tisu
ketika Anda batuk atau bersin atau menggunakan bagian dalam siku Anda.
 Buang tisu bekas di tempat sampah.
 Segera cuci tangan Anda dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
Jika sabun dan air tidak tersedia, bersihkan tangan Anda dengan pembersih
tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
5. Bersihkan dan Disinfeksi
 Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh setiap hari seperti
meja, gagang pintu, sakelar lampu, countertops, gagang, meja, telepon,
keyboard, toilet, keran, dan bak cuci.
 Jika permukaannya kotor, bersihkan menggunakan deterjen atau sabun dan air
sebelum disinfeksi.

D. Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Pasien yang Dilakukan


Perawatan di Rumah
Berikut hal-hal yang harus dilakukan ketika pasien dilakukan perawatan di
rumah, diantaranya:[CITATION Wor202 \l 1033 ]
1. Pasien dengan curiga infeksi COVID-19 dengan gejala respirasi ringan
2. Lakukan cuci tangan sesering mungkin (dengan sabun atau alkohol)
3. Jaga jarak dengan individu sehat minimal 1 meter
4. Etika batuk dan bersin
5. Gunakan masker medis, jika tidak bisa, praktikkan etika batuk dan bersin
6. Ventilasi rumah yang baik (buka jendela dan pintu), ruangan privat
7. Batasi jumlah perawat yang merawat pasien, pastikan perawat sehat serta tidak ada
penyakit penyerta atau faktor risiko. Tidak boleh ada pengunjung

5
8. Batasi perpindahan pasien, pastikan ruangan bersama (seperti dapur) memiliki
ventilasi yang baik.

Pada pasien yang sedang dalam pemantauan (ODP) selama proses 14 hari
pemantauan, harus selalu proaktif berkomunikasi dengan petugas kesehatan.
Pemantauan ini dilakukan oleh petugas kesehatan layanan primer berkoordinasi dengan
dinas kesehatan setempat. Petugas melakukan pemantauan kesehatan terkini melalui
telepon namun idealnya dengan melakukan kunjungan secara berkala (harian). Petugas
kesehatan yang melakukan pemantauan menggunakan APD minimal berupa masker.
Pasien diberikan edukasi untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
meliputi: [ CITATION Kem20 \l 1033 ]
1. Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung
dan mata; serta setelah memegang instalasi publik.
2. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci
dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada
fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
3. Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.
4. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasyankes

E. Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Sesuai Kondisi dan Tempat


Berikut pencegahan yang bisa dilakukan sesuai kondisi dan tempat, diantaranya :
[CITATION ZWa20 \l 1033 ]
1. Pencegahan tranmisi di pasar hewan
· Hindari kontak dengan hewan ternak atau hewan liar tanpa perlindungan
· Gunakan masker
· Etika batuk dan bersin: tutup hidung dengan tissue atau siku ketika batuk dan
bersin, buang tissue ke tempat sampah tertutup
· Setelah batuk atau bersin, cuci tangan dengan sabun dan air atau hand-sanitizer
alcohol-based
· Cuci tangan setelah pulang ke rumah
· Jika memiliki gejala saluran napas terutama demam yang persisten, datang ke
Rumah Sakit
2. Pencegahan transmisi di rumah
· Pola hidup sehat (meningkatkan sistem imun tubuh)

6
· Personal higienitas yang baik
· Etika batuk dan bersin
· Cuci tangan, jangan menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan kotor
· Ventilasi ruangan yang baik, jaga tetap bersih
· Hindari kontak dekat dengan orang dengan gejala sistem respirasi
· Hindari tempat ramai, jika perlu, gunakan masker
· Hindari kontak dengan hewan liar, unggas dan ternak
· Makanan yang aman, dan dimasak dengan matang
· Hindari makan makanan yang mentah
· Perhatikan tanda dan gejala infeksi saluran napas
3. Pencegahan transmisi di bioskop
· Selama epidemi penyakit menular hindari tempat publik dengan padat
penduduk dan sirkulasi udara yang buruk, terutama anak-anak, orang tua dan
orang dengan imunitas rendah.
· Etika batuk dan bersin
4. Pencegahan transmisi di fasilitas publik (bus, busway, kapal, kereta, pesawat dan
tempat ramai lainnya)
· Gunakan masker
· Terapkan etika batuk dan bersin
· Sering mencuci tangan menggunakan alkohol atau sabun dengan air

7
BAB III

PENUTUP

PHBS atau Pola Hidup Bersih dan Sehat merupakan sebuah rekayasa sosial yang
bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar
mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari dengan tujuan untuk hidup lebih bersih dan
sehat. Program PHBS ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya menghindari penularan
dan penyebaran penyakit COVID-19, yang bisa dilakukan adalah diantaranya :
1. Sering mencuci tangan
2. Hindari kontak dekat dengan orang lain
3. Tutup mulut dan hidung dengan masker
4. Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin
5. Bersihkan dan disinfeksi permukaan benda yang sering disentuh setiap hari

8
Daftar Pustaka

Center for Disease Control and Prevention, 2020. Coronavirus Disease 2019: Protect
Yourself. [Online] Available at: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prevent-
getting-sick/prevention.html
[Accessed 13 April 2020].

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI,


2016. PHBS. [Online] Available at: http://promkes.kemkes.go.id/phbs
[Accessed 13 April 2020].

Kementerian Kesehatan RI, 2018. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. [Online]
Available at: http://promkes.kemkeas.go.id/perilaku-hidup-bersih-sehat
[Accessed 13 April 2020].

Kementerian Kesehatan RI, 2020. Pedoman Kesiapsiagaan menghadapi COVID-19. Jakarta:


Kemenkes RI.

Wang, Z., Qiang, W. & Ke, H., 2020. a Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and
Prevention. China: Hubei Science and Technology Press.

World Health Organization, 2020. Clinical Management of Severe Acute Respiratory


Infection when Novel Coronavirus (2019-nCoV) Infection is Suspected. [Online]
Available at: https://www.who.int/publications-detail/clinical-management-ofsevere-
acute-respiratory-infection-when-novel-coronavirus(ncov)-infection-is-suspected.
[Accessed 14 April 2020].

Anda mungkin juga menyukai