Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOKIMIA

“LIPID”

DOSEN PENGAMPU : YULIANA SALMAN,S.Gz.,M.Biomed.

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK :
HAPIZATUL ELMAH NIM 18S102
MAULIDA SAFITRI NIM 18S102
RESTI AULIA NIM 18S102
SADIQ RAHMAN NIM 18S10277
SITI FATIMAH NIM 18S10282
ZHIYADATUL WIDATY NIM 18S1028
SEMESTER IV

STIKES HUSADA BORNEO


BANJARBARU
KALIMANTAN SELATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji  syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang


telah memberi kami rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
            Makalah yang kami susun ini berjudul “LIPID “. Makalah ini kami
susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah BIOKIMIA
semester IV. Dalam  makalah ini kami menguraikan pembahasan
mengenai “LIPID”.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna.  Maka dari itu, kritik dan saran anda sangat kami nantikan.
Terima kasih atas segala partisipasi semua pihak yang mendukung
tersusunnya makalah ini. Atas segala kekurangan dan kesalahannya kami
mohon maaf.

Banjarbaru, 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lipid
2.2 Klasifikasi Lipid
2.3Struktur dan fungsi Lipid
2.4 Jenis-jenis Lipid
2.5 Metabolisme Lipid

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan
sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun
larut dalam organic. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid
suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid
dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber
penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya.
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa
sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan
fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan
protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan
fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam.
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana
(simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan(derived
lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai
lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll.
Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung
asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak
mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin
(wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis
dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol.
Steroid tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid
berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan
minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan
energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis
lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan
hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida
satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus
alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin
(sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak
dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah
suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol.
Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka
dinamakan monogliserida.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana Definisi lipid ?
2.  Bagaimana klasifikasi Struktur umum lipid ?
3. Bagaimana Jenis asam lemak ?
4.   Bagaimana Penggolongan dan fungsi lipid ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lipid
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan
hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air,
tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.
Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi,
sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan
molekul.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari
proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid
bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur
seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid
biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan
atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena.
Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam
delapan kategori: asil
lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid,sfingolipid, sakarolipid,
dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid
sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim
dari lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan
turunan-turunannya (termasuk tri-,di-, dan monogliserida dan fosfolipid,
juga metabolit yang mengandung sterol, sepertikolesterol. Meskipun
manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan
membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan
harus diperoleh melalui makanan.
2.2 Klasifikasi Lipid
Menurut sifat kimia (berdasarkan atas reaksinya dengan basa kuat)
1. Lipid tersabunkan (hidrolisis dengan basa)(latin: sapo,
soap=sabun=garam asam lemak).contohnya adalah TAG (triasil
gliserol) dan fosfolipid.
2. Lipid tak tersabunkan. contohnya: sterol (kolesterol), vitamin yang larut
dalam lemak.

Menurut Bloor
1. Lipid sederhana. contohnya: fat/minyak (TAG/trigliserida) jika
dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol.
2. Lipid kompleks. contohnya: fosfolipid dan glikolipid.
Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak + alkohol + asam fosfat +
senyawa nitrogen. 
Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin.
3. Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid
sederhana dan lipid kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam
lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid, keton bodies.

2.3. Struktur dan Fungsi Lipid


Struktur lipid antara lain :
1. Lipid-fat/minyak
Disebut trigliserida = triasil gliserol = ester asam lemak atau lemak
netral ("true fat")
merupakan ester gliserol dengan 3 asam lemak berbeda (R, R', R")
jika ketiga asam lemaknya sama (R=R'=R") disebut lipid sederhana (R =
asam palmitat "tripalmitoil gliserol = tripalmitin", R = asam stearat "tristeroil
gliserol = tristearin")
jika asam lemaknya tidak sama disebut lipid majemuk
asam lemak yang terikat pada gliserol dapat dihidrolisis secara enzimatik
(lipase) atau dengan basa panas (saponifikasi)-gliserol dan garam asam
lemak (sabun)

2. Gliserofosfolipid atau Gliserol fosfatida


Struktur umum dari lipid majemuk (1,2-diasil gliserol)
memiliki gugus fosfat yang teresterifikasi pada C nomor 3 dari gliserol
contohnya: fofatidil kolin (lisitin), spingomielin.

Fungsi Lipid antara lain :


 Sebagai sumber energi (memiliki kandungan 9 kkal/g).
 Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya
berbagai bahan yang masuk dan keluar sel.
 Sebagai pelindung organ-organ penting, penyekat jaringan tubuh.
 Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar. misalnya: suhu, luka (infeksi)
dan lainnya.
 Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat).
 Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa tertentu
(misal vitamin) dalam aliran darah untuk keperluan metabolism.
2.4 Jenis-jenis lipid
A.Jenis-Jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2.Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

1.   Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang.
Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH    atau     CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu:
1.   Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2.   Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Struktur asam lemak jenuh
Struktur asam lemak tak jenuh
Simbol Nama Keteranga
Struktur
numerik Umum n
Sering
terikat
dengan
atom N
terminal
Asam dari
14:0 CH3(CH2)12COOH
miristat membran
plasma
bergabung
dengan
protein
sitoplasmik
Produk
akhir dari
Asam
16:0 CH3(CH2)14COOH sintesis
palmitat
asam lemak
mamalia
Asam
16:1D9 CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
palmitoleat
Asam
18:0 CH3(CH2)16COOH
stearat
18:1D9 Asam oleat CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH
Asam
Asam
18:2D9,12 CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH lemak
linoleat
esensial
Asam
Asam CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COO
18:3D9,12,15 lemak
linolenat H
esensial

20:4D5,8,11,14 Assam CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH Prekursor


untuk
arakhidona
sintesis
t
eikosanoid
Asam-asam lemak penting bagi tubuh

Asam stearat                                           Asam
oleat                                       Asam arakhidonat
2. Gliserida
a. Netral (Lemak Netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa
lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3
asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1
asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan
trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber
lipid.
Struktur trigliserida sebagai lemak netral
Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan
minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara
umum dari keduanya adalah:

1.   Lemak
- Umumnya diperoleh dari hewan
- Berwujud padat pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak jenuh
2.   Minyak
- Umumnya diperoleh dari tumbuhan
- Berwujud cair pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak tak jenuh
b. Fosfogliserida (Fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat
mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1.Sebagai komponen penyusun membran sel
2.Sebagi agen emulsi
       
Struktur dari fosfolipid
Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel
3. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.
Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
a. Lipoprotein Dan Glikolipid
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid
kompleks
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun
atas beberapa jenis lipid, yaitu:
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein
1.Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke
jaringan lain, kecuali ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju
jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein
4. Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini
adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
a. Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak.
Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung
mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.
Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)
b.  Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun
membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon.
Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul
plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan
darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.
Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.
Struktur dasar darikolesterol
Kolesterol merupakan bagian dari membran sel
c. Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron
dan progesteron.
Progesteron dan testosteron
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses
metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma,
gangguan pencernaan dan sebagainya.
Kortison
d. Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering
digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.
Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai
panjang.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
B. Penggolongan Dan Fungsi Lipid
Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut non polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)
Penggolongan lipid
1. Lipid sederhana
a.lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol
b.lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan BM
besar
2. Lipid campuran
yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain
alkohol dan asam lemak
a. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat
b. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat
c. lipoprotein, lipid yang mengandung protein
3. Derivat lipid
yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk
didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol
dan benda-benda keton.
Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah
1. trigliserid
2.fosfolipid
3. kolesterol
4. asam lemak bebas
a. Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak adalah trigliserida (teriester dari gliserol).
Perbedaannya adalah pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak
berbentuk cair.Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak
disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang
dan tak bercabang.
Contoh:
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
CHO2C(CH2)16CH3 + 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
Tristearin gliserol asam stearat
Tripalmetin + 3H2O gliserol + asam palmitat
Hampir semua asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah
atom karbon genap, karena sam ini dibiosintesis dari gugus asetil
berkarbon dua dalam asetil Ko-A.

1. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap.


Contoh :

Nama Jumlah atom


asam C

Formiat 1
Asetat 2
Propionat 3
Butirat 4
Valerat 5
Kaproat 6
Oktanoat 8
Dekanoat 10
Laurat 12
Miristat 14
Palmitat 16
Stearat 18
Arakhidat 20
Behenat 22
lignoserat 24
2 Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh :

Jumlah atom C,jumlah Seri Nama sistematik Nama Lazim Keterangan


dan posisi ikatan rangkap

16:1;9 ω7 Heksadekanoat Palmitoleat


18:1;9 ω9 Oktadekanoat Oleat
18:2;9,12 ω9 Oktadekadienoat Linoleat Asam
18:3;6,9,12 ω9 Oktadekatrienoat Linolenat (g) essensial
18:3;9,12,15 ω6 Oktadekatrienoat Linolenat (a) Asam
20:4;5,8,11,14 ω6 Eikosatetraenoat Arakhidonat essensial
20:5;5,8,11,14,17 ω3 Eikosapentaenoat Timnodonat Asam
22:1;13 ω6 Dokosenoat Erusat essensial
24:1;15 ω3 Tetrakosanoat Asam
essensial

b.Reaksi-reaksi lemak
1. Hidrolisis
a.dengan air berlebihan
b.dengan basa (penyabunan
c.dengan enzim
2.Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin
3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak
Sebab :
a.auto oksidasi
oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas,
aldehid, keton, dengan bau tengik. Pencegahan diberi antioksidan :
vitamin E, hidrokinon
b.hidrolisis
 menghasilkan asam lemak
c.bakteri  hidrolisis
 dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil
keton-metil keton dengan bau tidak sedap.
C. Fungsi Lemak
1.  sebagai makanan
2.  isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi
keluarnya panas dari tubuh
3. zat pelindung
4. digunakan pada pembuatan sabun
5. digunakan pada pembuatan gliserol
6.  cat pakaian minyak, digunakan minyak pengering yang mengandung
sisa asam lemak dengan banyak ikatan C-C. Dapat dioksidasi pada
suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan air (water proof)
D.    Pemeriksaan Lemak
1.Tetapan fisika
2. Tes kimia
a. bilangan asam (ketengikan)
b. bilangan penyabunan (BM minyak)
c. bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak)
d. bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol)
e. Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C
2-6)
f. Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-12)
2.5. Metabolisme Lipid
Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi didalam makhluk
hidup, mulai dari makhluk bersel satu yang sangat sederhana seperti
bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai kepada manusia,
makhluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Di dalam proses ini
makhluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain
itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. 
Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non
polar berada di sisi dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam
air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan
dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam
lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada
vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini
kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa. 

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut


trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah


menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak
dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida.
Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-
waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk
dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini
dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin
ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas
(free fatty acid/FFA). 
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk
ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka
panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan
trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam
siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan
energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi
asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA
mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol
mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil
oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton
(aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan
ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan
ini dapat menyebabkan kematian.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu
polimer. Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena :
- Mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air
- Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform)
- Terdiri dari C, H, OBerikut ini pemngolongan lipid dilihat dari struktur dan
fungsinya. Berdasarkan strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2 :
- Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka. Contonhnya : asam lemak,
TAG, pingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid
- Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis contohnya : steroid
(kolesterol)Berdasarkan fungsinya, lipid dapat dibagi menjadi :
- Lipid simpanan (storage lipid)
- Lipid struktural (penyusun membran)Lipid fungsional (sbg tanda / signal,
kofaktor dan pigment)Berikut ini pembagian lipid yang sering digunakan
dalam menggolongkan Lipid :
a) Griserol 
b) Asam lemak 
c) Fospolipid 
d) Lilin ( wax )
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan
merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan
bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti
vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat),
hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu
(untuk fungsi pencernaan).Pada umumnya lemak tidak larut dalam air,
yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat
diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat
larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. 
Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein
ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein
bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat
penggunaannya.
3.2 Saran
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pembahasan diatas seperti:
1. Mahasiswa dapat mengerti tentang Lipid
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses yang terjadi dalam tubuh
makhluk hidup.
3. Mahasiswa dapat membedakan proses yang terjadi dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3.
Airlangga University Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi
17. EGC: Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
Robert K,dkk 2009. Biokimia Harper ,Ed 27. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.
Dawn B,dkk 2000.Biokimia Kedokteran Dasar :Sebuah Pendekatan
Klinis .Jakarta ; Penerbit EGC.

Anda mungkin juga menyukai