Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL DI DESA PANAWANGAN SEBAGAI

MODEL DESA VOKASI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN


PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

LOCAL POTENTIAL DEVELOPMENT OF PANAWANGAN VILLAGE AS A MODEL OF


VOCATIONAL VILLAGE IN THE COMMUNITY EMPOWERMENT AND NATIONAL FOOD
SECURITY IMPROVEMENT

Pingkan Aditiawati, Dea Indriani Astuti, Gede Suantika, Togar M. Simatupang


Kelompok Keahlian Bioteknologi Mikroba SITH-ITB & Sekolah Bisnis Manajemen ITB
pingkan@sith.itb.ac.id

ABSTRAK
Desa vokasi merupakan desa yang dijadikan model pengembangan potensi lokal untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat setempat. Potensi lokal yang dikembangkan di Desa Panawangan berupa perikanan,
peternakan, dan pertanian. Ketiga bidang tersebut dikembangkan dengan bioteknologi sederhana,
contohnya budi daya ikan bawal organik. Metode pelatihan yang diberikan adalah eksperimen yang meliputi
persiapan induk, larvikultur dengan sistem resirkulasi, growing, penyiapan pakan fermentasi organik, dan
pemanfaatan ikan yang dihasilkan. Luas seluruh kolam ikan mencapai 9.433,32 m2 dan dimiliki oleh 30
orang petani. Pelatihan dan pendampingan diberikan oleh dosen dan mahasiswa SITH selama dua tahun.
Produk yang dihasilkan dipasarkan dengan strategi bisnis dan pengemasan yang menarik, bekerja sama
dengan Agato (pemasok sayuran organik). Dari 7 dusun yang diberikan pelatihan, saat ini telah berkembang
dan diterapkan pada 8 desa dan 3 kabupaten di luar Panawangan, yaitu Garut, Kadipaten, dan Tasikmalaya.
Berdasarkan hasil tersebut, pengembangan potensi Desa Panawangan sebagai model desa vokasi dalam
pemberdayaan masyarakat dan penguatan potensi nasional cukup berhasil.

Kata kunci : desa vokasi, potensi lokal, desa panawangan, ketahanan pangan

ABSTRACT
Vocational village is a village set as a model for developing its local resources in order to improve the life
of the inhabitants. The local potential commodities developed at Panawangan village are fishery, ranch,
and agriculture. Those commodities are developed using a simple biotechnology principle such as White
Organic Pomfret fishery. The training method provided was experiments that include parent preparation,
larviculture with re-circulation system, growing, organic fermented feed, and developing fishery products.
The size of the fishery pond is 9,433.32 m2 and it belongs to 30 farmers. Training and support system were
provided by the SITH team for two years. The products were packed and sold to market using business
strategy and attractive packaging, in collaboration with Agato (Organic vegetable supplier). Beginning
with 7 villages provided with training, there are now 8 villages and 3 residences outside Panawangan.
They are in Garut, Kadipaten, and Tasikmalaya. According to the result, the development of Panawangan
village potential as a vocational model village to empower and strengthen the national potential is deemed
successful.

Keywords: vocational village, local potency, panawangan village, food security

PENDAHULUAN masyarakat setempat, dan kesejahteraan


Potensi lokal adalah kekayaan masyarakat membentuk segitiga interaksi
alam, budaya, dan SDM pada suatu yang saling berkaitan. Oleh karena
daerah. Potensi alam di suatu daerah itu, pembangunan dan pengembangan
bergantung pada kondisi geografis, potensi lokal suatu daerah harus
iklim, dan bentang alam daerah tersebut. memperhatikan ketiga unsur tersebut.
Kondisi alam yang berbeda tersebut I ndone sia se ba ga i ne ga r a
menyebabkan perbedaan dan ciri khas kepulauan yang terdiri atas berbagai
potensi lokal setiap wilayah. Kekhasan jenis suku, budaya, dan bentang alam
bentang alam, perilaku dan budaya memiliki potensi lokal yang sangat kaya.

59
60 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 1, April 2016

Potensi tersebut meliputi keragaman dan pengolahan produk ikan dengan cara
budaya dan hasil bumi. Hasil bumi fermentasi.
yang terdapat pada suatu daerah kurang Salah satu wilayah yang memiliki
dikembangkan dengan baik dan belum potensi lokal yang patut dikembangkan
bernilai tambah. Kondisi tersebut adalah Desa Panawangan, Kecamatan
kurang diperhatikan sebagai aspek Pa na wa nga n, Ka bupa te n Cia mis.
pembangunan dan penyejahteraan rakyat Pengembangan Desa Panawangan
sehingga banyak wilayah tertinggal yang sebagai desa vokasi merupakan langkah
semakin terpuruk dan ingin melepaskan tepat yang dapat mendayagunakan
diri dari NKRI (Dirjen Potensi SDA- potensi lokal desa dengan optimal.
Dirjen Potensi Pertahanan, 2011). Daerah Ciamis memiliki potensi
Desa vokasi merupakan program sumber daya alam yang melimpah,
yang bertujuan mengembangkan potensi baik dari segi pertanian, perikanan,
lokal suatu daerah, terutama desa, dengan perkebunan, kehutanan, peternakan,
memanfaatkan kekayaan alam dan bahkan pariwisata serta peluang di sektor
potensi budaya di desa tersebut (Santoso, jasa dan industri sangatlah besar. Akan
2011). Pengembangan potensi lokal tetapi, sumber daya alam tersebut belum
tersebut dilakukan dengan penerapan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
t e k n o l ogi sederhana yang m u da h masyarakat Ciamis. Hal ini terlihat dari
diaplikasikan oleh masyarakat, namun tabel penggunaan lahan di Kabupaten
tetap dapat meningkatkan nilai guna Ciamis tahun 2007. Masih sedikit
potensi tersebut. Teknologi sederhana persentase penggunaan lahan yang
yang dilatihkan dan diterapkan adalah diolah oleh masyarakat setempat. Lahan-
persiapan larvikultur ikan dengan lahan tersebut jika diolah dengan baik
sistem resirkulasi, pembuatan dan akan membantu perekonomian daerah
penggunaan pakan organik fermentasi, Ciamis menjadi lebih baik (tabel I).

TABEL I PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN CIAMIS PADA TAHUN 2007

Penggunaan Lahan Persentase


Sawah 51.688 Ha (21,14 %)

Pekarangan 29.926 Ha (12,24 %)

Tegal/Kebun/Ladang/Huma 76.676 Ha (31,36 %)


Penggembalaan Padang Rumput 1.777 Ha (0,73 %)
Hutan 56.141 Ha (22,97 %)
Perkebunan Negara/Swasta 16.188 Ha (6,62 %)
Tambak 43 Ha (0,02 %)
Kolam 2.716 Ha (1,11 %)
Lain-lain 9.324 Ha (3,81 %)

Sumber: http://www.ciamiskab.go.id
Pingkan Aditiawati, dkk.| Pengembangan Potensi Lokal..... 61

Potensi produk pertanian dari dikembangkan dengan memanfaatkan


daerah Ciamis sendiri sangat melimpah bahan alam (jagung, kelapa, singkong,
dengan dua komoditas utama berupa ubi, dan rempah-rempah). Berdasarkan
kelapa dan jagung. Berdasarkan data data yang telah dikumpulkan oleh tim
dari Departemen Pertanian tahun 2007, SITH, Desa Panawangan memiliki
diketahui bahwa produksi kelapa di luas kolam lebih dari 9.433,32 m2 yang
daerah Ciamis mencapai 70 ribu ton dimiliki oleh 30 orang petani. Kondisi
lebih. Jumlah ini lebih dari cukup untuk tersebut merupakan potensi yang patut
pengembangan pengolahan kelapa lebih dimanfaatkan secara maksimal untuk
lanjut. Tanaman jagung merupakan jenis budidaya perikanan organik.
palawija yang banyak ditanam setelah Jumlah penduduk Kabupaten
padi dengan produktivitas tanam sekitar Ciamis pada Tahun 2008 tercatat
2,2 ton setiap hektarnya (tabel II). 1.542.003 jiwa dengan tingkat kepadatan
Saat ini, di Desa Panawangan, penduduk rata-rata 619 jiwa/km. Jumlah
Lumbung Sari, Kawali Mukti, dan pengangguran di Ciamis mengalami
se k i t a r n ya sedang dikem bangka n peningkatan dari 72.060 pada tahun
p e r t a n i an organik yang hasilnya 2004 menjadi 95.750 pada tahun 2008.
dimanfaatkan untuk penyediaan pakan Da ta sta tistik ta hun 2009 da r i
organik bagi sektor peternakan terutama Departemen Perikanan menunjukkan
unggas dan perikanan untuk ikan. bahwa Kabupaten Ciamis menghasilkan
Khusus bagi Desa Panawangan, hasil- produksi ikan yang tidak terlalu besar
dari pertanian organik diserap untuk (gambar 1).
perikanan, yaitu untuk penyediaan pakan Pencapaian indikator makro
dalam budidaya ikan bawal air tawar yang merupakan salah satu keberhasilan
TABEL II PERKEMBANGAN PRODUKSI KOMODITI UNGGULAN (TON)
TAHUN 2004 – 2007

Sumber: http://www.ciamiskab.go.id


62 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 1, April 2016

Gambar 1 Data statistik produksi perikanan kabupaten/kota Jawa Barat tahun 2009
Sumber : http://www.ciamiskab.go.id

pembangunan. Selama tiga tahun terakhir SITH ITB, FSRD ITB, SBM ITB,
hampir semua indikator mengalami dan stakeholder. SITH ITB berperan
peningkatan yang cukup besar, kecuali dalam menerapkan sistem produksi
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) secara organik, FSRD ITB berperan
tahun 2006. LPE pada tahun tersebut mengaplikasikan pengemasan produk
mengalami penurunan yang disebabkan olahan yang menarik, SBM ITB berperan
turunnya produktivitas pertanian memberikan pelatihan mengenai
sebagai akibat dari kemarau tahun 2006. pemasaran produk, dan stakeholder
Perkembangan capaian indikator makro berperan memberikan dana operasional.
untuk daerah Kabupaten Ciamis dari Pelaksanaan penelitian program
tahun 2004-2007 tercantum pada tabel desa vokasi ini terdiri atas tiga langkah
III. Proyeksi pencapaian indikator makro utama, yakni, persiapan, pelaksanaan,
Kabupaten Ciamis tahun 2008 dan 2009 dan evaluasi. Tahap persiapan berupa
tercantum pada tabel IV. survei perangkat desa, kondisi geografi,
Program ini dapat mewujud- demografi, potensi lokal, dan biaya yang
kan pemberdayaan masya-rakat yang dibutuhkan. Tahap pelaksanaan meliputi
menghasilkan perubahan pengetahuan, pemberian materi dan praktik tentang
keterampilan, meningkatkan produksi bioteknologi terapan, pemasaran, dan
ikan bawal di wilayah Ciamis, mening- pengemasan, aplikasi sistem resirkulasi
katkan penghasilan, membuka la- pada perikanan, dan penerapan produksi
pangan kerja baru, atau membuka sesuai dengan standard operating
usaha sendiri dengan mengolah hasil procedure (SOP) yang ditetapkan.
alamnya lebih lanjut dan menghasilkan Metode yang akan digunakan
produk-produk yang bernilai ekonomi dalam penelitian ini adalah metode
tinggi sehingga dapat mengurangi jumlah eksperimen, yaitu melalui pelatihan dan
pengangguran. pendampingan. Sumber penelitian yang
dijadikan kajian adalah 30 orang yang
METODE dibagi menjadi 5 kelompok. Setelah
Secara umum, penelitian ini pelatihan, setiap kelompok diberikan
dilaksanakan berkat kerja sama antara tugas untuk mengembangkan salah satu
Pingkan Aditiawati, dkk.| Pengembangan Potensi Lokal..... 63

bagian dari keseluruhan proses. didapatkan dan dapat memproduksi


a. K e l o m p o k y a n g m e n g u a s a i secara mandiri. Hal ini dilakukan untuk
penyediaan benih menjaga kualitas produk yang dihasilkan
b. Kelompok larvikultur masyarakat agar tetap sesuai dengan
c. Kelompok growing standar pasar yang diinginkan.
d. Kelompok yang menyediakan pakan Setelah menguasai materi,
e. Kelompok pembuatan VCO (sebagai kelima kelompok diberikan modal dan
produk samping dari pembuatan tanggung jawab untuk mengembangkan
pakan ikan) budi daya bawal sesuai dengan keahlian
Peserta akan diberikan kelompok masing-masing. Perencanaan
pembekalan berupa teori dan lebih keuangan yang meliputi perkiraan biaya
ditekankan pada praktik pembuatan dan keuntungan disusun bersama tim
produk-produk tersebut. Selain itu, dosen dari SBM-ITB yang mencakup
diberikan SOP sebagai panduan rencana penjualan dan prediksi harga
masyarakat dalam melakukan kegiatan. jual.
Pendampingan dilakukan selama
masa monitoring sampai peserta dapat
menerapkan materi pelatihan yang sudah

TABEL III PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN


CIAMIS TAHUN 2004-2007

Sumber : http://www.ciamiskab.go.id
64 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 1, April 2016

TABEL IV PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN


CIAMIS TAHUN 2009-2009

Sumber : http://www.ciamiskab.go.id

HASIL DAN PEMBAHASAN meningkatkan GNP yang merupakan


Implementasi Teknologi bagian dari program pengurangan
Pembinaan desa vokasi dibekali kemiskinan.
beberapa metode bioteknologi terapan Hasil pengembangan potensi
yang dapat meningkatkan nilai tambah lokal desa vokasi dengan bioteknologi
produk sumber daya alam yang mereka sederhana terdiri atas teknik pemijahan,
hasilkan melalui proses-proses yang larvikultur, pemantauan fase growing,
cukup ramah lingkungan serta dapat budidaya pakan alami, dan pembuatan
memanfaatkan sisa hasil produksinya. pakan fermentasi (gambar 2). Semua
Selain itu, terdapat paket pelatihan kegiatan dilakukan oleh peserta pelatihan
lingkungan hidup. Pelatihan juga dapat dengan pendampingan oleh mahasiswa
disesuaikan dengan menggunakan yang mengunjungi Desa Panawangan
produk sumber daya alam lokal yang secara rutin.
terdapat di lingkungan sekitar mereka Tabel V menjelaskan produk
sehingga mereka dapat mengurangi biaya yang dihasilkan oleh petani
yang dikeluarkan untuk mendatangkan selama menjalankan sistem ini. Pakan
sumber daya dari daerah lain. Selepas alami yang digunakan adalah alga dan
pelatihan, para petani diharapkan galendo dari kelapa. VCO dihasilkan
dapat menjalankan suatu usaha dari santan kelapa. Ampas yang
yang berkelanjutan dan berwawasan dihasilkan digunakan sebagai pakan ikan
lingkungan. Melalui pelatihan (galendo). Ikan bawal yang dihasilkan
bioteknologi terapan, masyarakat dari implementasi sistem ini telah dapat
dapat menghasilkan produk yang dijual hingga Rp16.000,00 untuk benih
mempunyai nilai tambah sehingga dapat per Juli 2011.
Pingkan Aditiawati, dkk.| Pengembangan Potensi Lokal..... 65

Masalah yang tercatat selama mengikuti SOP yang telah ditetapkan


pelatihan budi daya bawal adalah sehingga hasil yang diperoleh tidak
kematian bawal akibat mikroba patogen sesuai dengan yang diharapkan.
dan kondisi lingkungan yang tidak Masalah tersebut diselesaikan dengan
terkontrol. Sementara itu, kendala pendampingan oleh mahasiswa yang
pada pembuatan pakan fermentasi, menuntun petani agar bekerja sesuai
pemijahan, dan budidaya ikan bawal, dengan SOP.
terutama terjadi karena petani tidak

Gambar 2 Implementasi pengembangan potensi lokal Desa Panawangan

TABEL V HASIL PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL DESA PANAWANGAN


66 Jurnal Sosioteknologi | Vol. 15, No 1, April 2016

Gambar 3 Skema wilayah yang mengaplikasikan model desa vokasi


(modifikasi dari http://gambar-peta.blogspot.com/2010/03/
gambar-peta-jawa-barat-jabar-west-java.html)

TABEL VI REKAPITULASI KEMAJUAN PROGRAM DESA


Pingkan Aditiawati, dkk.| Pengembangan Potensi Lokal..... 67

Diseminasi Nagara Pageuh, Desa Nagara Jaya,


Kegiatan desa vokasi dimulai Desa Lumbung Girang, dan Desa Mulya
pada tahun 2009 dengan peserta Sari, Kabupaten Garut, Majalengka, dan
berjumlah 30 orang dari delapan dusun Tasikmalaya. Diseminasi tersebut telah
Desa Panawangan telah menjadi model meluas hingga mencapai jarak kurang
pengembangan desa vokasi di Kabupaten lebih 60 km.
Ciamis dan sekitarnya (gambar 3). c. Perubahan petani lokal di Desa
Para petani daerah sekitar datang Panawangan sebagai model desa vokasi
untuk belajar secara sukarela tentang dalam pemberdayaan masyarakat dan
berbagai bidang yang dikembangkan penguatan ketahanan nasional cukup
di desa vokasi, terutama budidaya ikan berhasil.
bawal meliputi sistem penyuntikan
hormon, penggunaan pakan alami, DAFTAR PUSTAKA
dan pencegahan penyakit. Para petani Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan.
yang datang ke desa vokasi berasal dari (2011). “Direktorat Potensi Sumber
kelompok, pedesaan, maupun perorangan. Daya Alam”. Diunduh tanggal 31
Desa-desa yang telah berkonsultasi dan Januari 2012. (http://www.dephan.
mengadopsi model desa vokasi antara go.id/pothan/LeafletPotSDA.pdf)
lain dari Desa Babantar, Desa Kawali Gambar Peta Jawa Barat Indonesia. 2011.
Mukti, Desa Rajadesa, Desa Ciendut, Diunduh Desember 2011. (http://
Desa Nagara Pageuh, Desa Nagara Jaya, gambar-peta.blogspot.com/2010/03/
Desa Lumbung Girang, dan Desa Mulya gambar-peta-jawa-barat-jabar-west-
Sari. Model desa vokasi tidak hanya java.html)
dicontoh oleh warga Ciamis, tetapi juga S a n t o s o . ( 2 0 1 1 ) . “ D e s a Vo k a s i
kabupaten sekitarnya yakni Kabupaten Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Garut, Kadipaten, dan Tasikmalaya. me la lui Pe mbe r da ya a n Se ntr a
Kemajuan program desa vokasi ini dapat Vokasi Berbasis Potensi Unggulan
dilihat pada tabel VI. Lokal”. Kementerian Pendidikan
Nasional BPPNFI IV Surabaya.
SIMPULAN 2011. Diunduh 31 Januari 2012
Berdasarkan uraian di atas dapat (http://www.bppnfi-reg4.net/index.
disimpulkan hal-hal sebagai berikut. php/desa-vokasi.html)
a. Implementasi teknologi seder- Situs Resmi Pemerintah Kabupaten
hana telah dilakukan oleh 30 orang (yang Ciamis. (2009). Diunduh Agustus
terbagi menjadi 5 kelompok) dari Desa 2011. (www.ciamiskab.go.id)
Panawangan. Setiap kelompok memiliki
keahlian khusus. Keahlian tersebut UCAPAN TERIMA KASIH
adalah teknik pemijahan, larvikultur, Yuni Satitiningrum, Marliana
pemantauan fase growing, budidaya Surachman, Maya Fitrianty, Dzulianur
pakan alami, dan pembuatan pakan Mutsla, Neil Priharto, Osman Rama.
fermentasi. TSS, Anriansyah Renggaman, Yosi
b. Diseminasi model mencapai Ayu Aulia, Ariani Intan Utami, Annisa
daerah sekitar Desa Panawangan hingga Kurnia Maulida, Saepudin, dan
Desa Babantar, Desa Kawali Mukti, Galih Marasantika (Program Studi
Desa Rajadesa, Desa Ciendut, Desa Mikrobiologi SITH-ITB)

Anda mungkin juga menyukai