Disusun Oleh:
1. Terangkan jenis kelainan fisik yang anda ketahui, dan berikan ciri cirinya. (25)
2. Anak yang menderita kelainan fisik, mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan
dengan anak yang tidak berkelainan fisik, terangkan karakteristik tersebut. (25)
3. Terangkan yang anda ketahui tentang autis, ciri ciri, penyebab dan cara mengatasinya,
serta fungsi terapi bagi anak autis. (25)
Jawaban:
1. Jenis kelainan fisik yang anda ketahui, dan berikan ciri cirinya (Modul 5 KB1)
Kelainan fisik merupakan gangguan fisik yang terjadi pada anak di dalam tubuhnya yang
mengakibatkan perkembangan fisik motorik anak menjadi terhambat. Beberapa kelainan
fisik yaitu:
a. Celebral Palsy
7. Tremor.
10. Tidak bisa berbicara atau terlambat berbicara dan tidak merespon
b. Spina bifida
Gangguan saraf pada spina bifida terpusat, sedangkan pada cerebral palsy
gangguannya menyebar. Gangguan lain yang terjadi pada spina bifida dan sering
memerlukan bantuan operasi (pembedahan) adalah hydrocephalus, baik sebelum
dilahirkan maupun sesudah dilahirkan.
Ciri-ciri: ( https://www.sehatq.com/penyakit/spina-bifida )
Gejala meningocele
Gejala myelomeningocele
Ciri-ciri:
1. Cenderung rendah diri dan mudah resah
2. Hilangnya kesadaran
3. Gerakan tangan dan kaki yang tiba-tiba
4. Tubuh menjadi kaku
5. Gangguan pernapasan
6. Mata berkedip dengan cepat sembari menatap pada satu titik
2. Karakteristik yang membedakan anak yang menderita kelainan fisik dengan anak
yang tidak berkelainan fisik ada tiga (Modul 5 KB1)
Cara mengatasinya melihat dari ciri-ciri anak autisme terkadang juga bisa menyerupai
gangguan lain, seperti gangguan pendengaran, depresi pada anak, gangguan
cemas, sindrom Asperger, serta reaksi trauma akibat kekerasan. Oleh karena itu, anak
yang dicurigai menderita autisme perlu diperiksakan ke dokter anak agar mendapat
penanganan yang tepat sejak dini. Namun, dukungan orang tua dan orang-orang di
lingkungan sekitar tentu sangat berarti bagi anak autis. Dalam mendiagnosis autisme pada
anak, dokter akan mengevaluasi tumbuh kembang anak, seperti menilai kemampuan berbicara,
berperilaku, belajar, hingga pergerakan anak. Dokter juga mungkin akan menyarankan
pemeriksaan lain berupa tes pendengaran, tes genetik, dan konsultasi psikologi anak. (
https://www.alodokter.com/mengenali-ciri-ciri-anak-autis-sejak-dini )
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan autisme. Fungsi
terapi bagi anak autis dari beberapa metode terapi yang dapat dilakukan untuk
membantu anak meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan
belajar. Sebab, penderita autis umumnya menggunakan bahasa isyarat yang tidak mudah
dipahami oleh orang normal. Dokter akan menentukan terapi yang tepat sesuai dengan
kondisi kesehatan anak secara menyeluruh. Dengan kemampuan anak untuk melakukan
komunikasi baik melalui bahasa tubuh, berbicara dan menulis akan menjadi fondasi yang
kuat untuk membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta
mampu hidup mandiri ketika ia dewasa nanti .
Phil Foreman: pendidikan inklusif adalah sebuah proses yang sistematis mengantarkan
anak-anak berkebutuhan khusus dan kelompok anak tertentu pada usia yang sama
kedalam lingkungan yang alami dimana umumnya anak-anak bermain dan belajar. Bern
dalam Budi.H :merupakan filosofi pendidikan yaitu bagian dari keseluruhan. Stainback
dalam Sunardi: merupakan sekolah yang menampung semua siswa di kelaas yang sama
dengan layanan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
Pendidikan inklusif menghendaki penyatuan bagi semua anak tanpa kecuali dalam
program-program regular semua sekolah harus dapat memberikan perlakuan yang
bersifat terbuka terhadap kehadiran setiap peserta didik apapun kondisinya.
Sarana dan prasarana pendidikan inklusif terbilang tidak murah untuk penyediaannya di
sekolah, perlu bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta. Sarana dan prasarana
pendidikan inklusif sendiri adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang
dipergunakan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif pada
satuan pendidikan tertentu. Pada hakekatnya semua sarana dan prasarana pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu itu dapat dipergunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan inklusi, tetapi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran perlu dilengkapi
asesibilitas bagi kelancaran mobilisasi anak berkebutuhan khusus, serta media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
Melihat karakteristik anak berkebutuhan khusus, maka sarana dan prasarana pendidikan
yang dibutuhkan tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Selain komponen
sekolah seperti tanah, gedung, kantor, gedung sekolah, laboratorium, diperlukan pula
alat-alat spesifik seperti ruang khusus bagi anak Low Vision, ruang kedap suara bagi
anak tunarungu, berbagai macam alat peraga bagi anak autis, serta alat-alat bantu
pembelajaran yang kesemuanya diharapkan dapat menunjang untuk anak dapat belajar
secara efektif dan maksimal.