Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL III

Tugas Ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Perkembangan Peserta Didik

Tutor Pembimbing Emi Titik Yami, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

• Dwi Hati Syukur Lestari (857804819)


UPBJJ SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
SOAL TUGAS TUTORIAL III

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Kerjakan dengan teliti dan cermat. Diksi menentukan penilaian.

1. Terangkan jenis kelainan fisik yang anda ketahui, dan berikan ciri cirinya. (25)

2. Anak yang menderita kelainan fisik, mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan
dengan anak yang tidak berkelainan fisik, terangkan karakteristik tersebut. (25)

3. Terangkan yang anda ketahui tentang autis, ciri ciri, penyebab dan cara mengatasinya,
serta fungsi terapi bagi anak autis. (25)

4. Terangkan yang anda ketahui tentang pendidikan inklusif, perencanaan, strategi


pembelajaran dan sarana prasaran yang dibutuhkan. (25)

Jawaban:

1. Jenis kelainan fisik yang anda ketahui, dan berikan ciri cirinya (Modul 5 KB1)

Kelainan fisik merupakan gangguan fisik yang terjadi pada anak di dalam tubuhnya yang
mengakibatkan perkembangan fisik motorik anak menjadi terhambat. Beberapa kelainan
fisik yaitu:

a. Celebral Palsy

  Cerebral Palsy, ketidaknormalan gerakan dan postur karena gangguan atau


ketidakmatangan otak (Denhoff). Cerebral palsy sebagai akibat dari kerusakan
gangguan otak dapat ditelusuri, mungkinkarena adanya kerusakan fisik (trauma) atau
oleh penyebab lain yang tidak langsung misal kekurangan oksigen, contol lain,
epilepsi adalah bagian dari cerebral palsy.
Ciri-cirinya:

1. Kecenderungan satu sisi tubuh yang bergerak untuk berjalan atau


merangkak/mengesot

2. Terlambat kemampuan motoriknya

3. Kesulitan melakukan gerakan yang tepat

4. Berjalan dengan tidak normal berjinjit atau menyilang

5. Tungkai terbuka lebar

6. Otot kaku atau malah sangat lunglai.

7. Tremor.

8. Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol (athetosis).

9. Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.

10. Tidak bisa berbicara atau terlambat berbicara dan tidak merespon

11. Kesulitan dalam menelan (disfagia).( https://www.alodokter.com/lumpuh-otak )

b. Spina bifida

Spina bifida adalah cacat lahir yang terjadi akibat terganggunya pembentukan


tabung saraf selama bayi dalam kandungan. Penyebabnya bisa dikarenakan faktor
genetik, karena terganggunya suplai oksigen ke otak saat janin.maupun ketika ibu
hamil mengalami infeksi, cacar air atau rubela. Hal ini menyebabkan munculnya
celah pada ruas tulang belakang. Sistem saraf berkembang dari piringan sel di
sepanjang punggung embrio.Bifida.

Gangguan saraf pada spina bifida terpusat, sedangkan pada cerebral palsy
gangguannya menyebar. Gangguan lain yang terjadi pada spina bifida dan sering
memerlukan bantuan operasi (pembedahan) adalah hydrocephalus, baik sebelum
dilahirkan maupun sesudah dilahirkan.
Ciri-ciri: ( https://www.sehatq.com/penyakit/spina-bifida )

Gejala spina bifida occulta

1. Terdapat celah di antara tulang belakang


2. Tidak terlihat dari luar
3. Tidak ada kantong berisi cairan di punggung
4. Muncul tanda lahir atau lesung pipit di punggung
5. Tumbuh rambut di punggung
6. Lemak ekstra pada punggung

Gejala meningocele

1. Saluran tulang belakang bagian tengah dan bawah yang terbuka


2. Muncul kantong muncul di punggung karena selaput dan sumsum tulang
belakang yang terdorong keluar
3. Kelemahan atau kelumpuhan pada otot kaki
4. Kejang-kejang
5. Kaki mengalami kecacatan
6. Pinggul yang tidak rata
7. Tulang belakang melengkung seperti huruf C atau S (skoliosis)
8. Gangguan pada usus dan kandung kemih

Gejala myelomeningocele

1. Adanya lubang kecil di punggung


2. Adanya kantong di punggung yang terlihat sejak bayi
3. Membran yang keluar dari celah di tulang belakang dan masuk ke kantong
4. Perkembangan yang wajar pada sumsum tulang belakang
c. Epilepsi

Epilepsi,gangguan saraf yang mempengaruhi pendidikan anak. Convulsion adalah


istilah yang digunakan untuk menerangkan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang
bila gangguan pada bagian otak tertentu. Epilepsi merupakan kelainan fisik dan
kelainan psikis.

Ciri-ciri:
1. Cenderung rendah diri dan mudah resah
2. Hilangnya kesadaran
3. Gerakan tangan dan kaki yang tiba-tiba
4. Tubuh menjadi kaku
5. Gangguan pernapasan
6. Mata berkedip dengan cepat sembari menatap pada satu titik

2. Karakteristik yang membedakan anak yang menderita kelainan fisik dengan anak
yang tidak berkelainan fisik ada tiga (Modul 5 KB1)

a. Kesulitan memproses, terjadi bila gangguan syaraf menghambat diterimanya


informasi atau untuk mengungkap sesuatu secara memadai. Kesulitan dalam
memproses informasi membuat anak juga kesulitan dalam belajar. Kesulitan ini bisa
dalam menguasai dan menggunakan kemampuan mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, berpikir maupun kemampuan matematis.
b. Kesulitan dalam motivasi terjadi bila kebutuhan akan usaha pribadi berinteraksi
dengan image diri dan percaya diri, yang berakibat pada berbagai motivasi. Semua
kembali kepada orang tua anak yang memiliki kelainan fisik tingkat penerimaan
orang tua dalam menerima anak yang memiliki kelainan fisik dan mencintai anak
tanpa menjadikan hal tersebut sebagai aib orang tua tentunya nantinya akan
membantu anak membentuk sikap yang positif sehingga anak tidak menjadi rendah
diri dan lebih memiliki motivasi untuk meraih sukses baik dari segi sosial, personal
maupun aktivitas pendidikan.
c. Kesulitan berpartisipasi terjadi bila gangguan fisik menghambat kemampuan anak
untuk bergabung dalam kegiatan kelas. Karena adanya kelainan dan berkurang
fungsi organ tubuh individu tersebut, sehingga menghambat aktivitasnya di dalam
kelas, contohnya anak yang membutuhkan kursi roda sehingga mobilitas di dalam
kelaspun tidak bisa leluasa.
3. Autis, ciri ciri, penyebab dan cara mengatasinya, serta fungsi terapi bagi anak
autis. (25) (Modul 5 KB2)
Autis berasal dari bahasa Yunani dari kata autos,yang berarti diri.istilah pertama yang
digunakan oleh Eugene Bleur. Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan
gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan
sosialisasi anak terganggu.
Menurut pengklarifikasian Lauren B. Alloy, dkk, dalam Abnormal Psychology, empat
karakteristik anak autis; isolasi diri, keterbelakangan mental, kemampuan bahasa rendah,
dan perilaku menyimpang.
Ciri (khas) perilaku anak autis:
a. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara
b. Anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain dan tidak mempunyai empati
b. Pemahaman anak sangat kurang
c. Kadangkala anak mempunyai daya ingat yang sangat kuat
d. Anak mengalami kesukaran dalam mengekspresikan perasaannya
e. Memperbaiki perilaku stimulasi diri seperti bergoyang-goyang, mengepakkan tangan
Hingga kini, penyebab autisme tidak diketahui secara pasti. Selain faktor genetik dan
lingkungan yang tercemar populasi misalnya paparan racun, asap rokok, infeksi, efek
samping obat-obatan, serta gaya hidup tidak sehat selama hamil. Pandangan yang lebih
mendapat dukungan ilmuwan mengungkapkan bahwa kelainan sistem kerja otak,
terutama pada lapisan korteks serbral, serebelum dan sistem limbik merupakan penyebab
autistik pada anak.

Cara mengatasinya melihat dari ciri-ciri anak autisme terkadang juga bisa menyerupai
gangguan lain, seperti gangguan pendengaran, depresi pada anak, gangguan
cemas, sindrom Asperger, serta reaksi trauma akibat kekerasan. Oleh karena itu, anak
yang dicurigai menderita autisme perlu diperiksakan ke dokter anak agar mendapat
penanganan yang tepat sejak dini. Namun, dukungan orang tua dan orang-orang di
lingkungan sekitar tentu sangat berarti bagi anak autis. Dalam mendiagnosis autisme pada
anak, dokter akan mengevaluasi tumbuh kembang anak, seperti menilai kemampuan berbicara,
berperilaku, belajar, hingga pergerakan anak. Dokter juga mungkin akan menyarankan
pemeriksaan lain berupa tes pendengaran, tes genetik, dan konsultasi psikologi anak. (
https://www.alodokter.com/mengenali-ciri-ciri-anak-autis-sejak-dini )

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan autisme. Fungsi
terapi bagi anak autis dari beberapa metode terapi yang dapat dilakukan untuk
membantu anak meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan
belajar. Sebab, penderita autis umumnya menggunakan bahasa isyarat yang tidak mudah
dipahami oleh orang normal. Dokter akan menentukan terapi yang tepat sesuai dengan
kondisi kesehatan anak secara menyeluruh. Dengan kemampuan anak untuk melakukan
komunikasi baik melalui bahasa tubuh, berbicara dan menulis akan menjadi fondasi yang
kuat untuk membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta
mampu hidup mandiri ketika ia dewasa nanti .

4. Pendidikan inklusif, perencanaan, strategi pembelajaran dan sarana prasarana yang


dibutuhkan. (Modul 5 KB 3)

Pendidikan inklusif Merupakan suatu pandangan yang menuntut adanya perubahan


layanan pendidikan yang tidak diskriminatif ,menghargai perbedaan, dan pemenuhan
kebutuhan setiap individu berdasarkan kemampuanya.

Phil Foreman: pendidikan inklusif adalah sebuah proses yang sistematis mengantarkan
anak-anak berkebutuhan khusus dan kelompok anak tertentu pada usia yang sama
kedalam lingkungan yang alami dimana umumnya anak-anak bermain dan belajar. Bern
dalam Budi.H :merupakan filosofi pendidikan yaitu bagian dari keseluruhan. Stainback
dalam Sunardi: merupakan sekolah yang menampung semua siswa di kelaas yang sama
dengan layanan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.

Prosedur pembelajaran yang inklusif:


1.      Pembentukan tim pembelajaran inklusif
2.      Mengidentifikasi kebutuhan
3.      Mengembangkan tujuan pembelajaran
4.      Merancang pengembangan pembelajaran
5.      Menentukan evaluasi kemajuan
Strategi pembelajaran Inklusif

Pendidikan inklusif menghendaki penyatuan bagi semua anak tanpa kecuali dalam
program-program regular semua sekolah harus dapat memberikan perlakuan yang
bersifat terbuka terhadap kehadiran setiap peserta didik apapun kondisinya.

 Modifikasi tugas yang disesuaikan pada kesiapan siswa


1. Dari situasi sosial kepada non sosial. Bekerja dalam kelompok lebih sulit bekerja
sendiri-sendiri
2. Dari materi dan respon yang abstrak kepada yang konkret, menjumlahkan angka-
angka lebih sulit daripada menjumlahkan lidi yang dipoting pendek-pendek.
3. Dari materi dan respon verbal kepada nonverbal. Tugas-tugas kebahasaan lebih sulit
daripada visual gerak.
 Modifikasi prosses tugas disesuaikan dengan gaya belajar siswa
1. Manipulasi tugas, menemukan keadaan siswa yang dapat mendemontrasikan
kompetensinya
2. Mengubah lingkungan menjadi lingkungan yang ideal aman dan nyaman untuk
belajar dan mengerjakan tugas
3. Memberikan dukungan atau spirit serta bimbingan dalam mengerjakan tugas dengan
menjelaskannya bagian demi bagian.

Sarana dan prasarana pendidikan inklusif terbilang tidak murah untuk penyediaannya di
sekolah, perlu bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta. Sarana dan prasarana
pendidikan inklusif sendiri adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang
dipergunakan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif pada
satuan pendidikan tertentu. Pada hakekatnya semua sarana dan prasarana pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu itu dapat dipergunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan inklusi, tetapi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran perlu dilengkapi
asesibilitas bagi kelancaran mobilisasi anak berkebutuhan khusus, serta media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus.

Melihat karakteristik anak berkebutuhan khusus, maka sarana dan prasarana pendidikan
yang dibutuhkan tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Selain komponen
sekolah seperti tanah, gedung, kantor, gedung sekolah, laboratorium, diperlukan pula
alat-alat spesifik seperti ruang khusus bagi anak Low Vision, ruang kedap suara bagi
anak tunarungu, berbagai macam alat peraga bagi anak autis, serta alat-alat bantu
pembelajaran yang kesemuanya diharapkan dapat menunjang untuk anak dapat belajar
secara efektif dan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai