Anda di halaman 1dari 5

MURTADHO

17042119

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

TUGAS PERTEMUAN 5

A. Perbedaan Pengertian ASN dengan Pegawai ASN


Pengertian Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun 2014 adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (disingkat ASN) adalah istilah untuk
kelompok profesi bagi pegawai-pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pegawai ASN merupakan orang-orang yang sudah memenuhi syarat
tertentu yang kemudian diangkat sebagai pegawai tetap ASN dan diserahi jabatan oleh
pimpinan kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Pegawai ASN harus jauh dari kata politik. Pegawai ASN tidak boleh tercemar oleh
berbagai intervensi politik dan tidak boleh ada yang namanya korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang
yaitu pejabat karir tertinggi.
B. Asas-asas Penyelenggaraan ASN dan Manajemen ASN
a) Asas Penyelenggaraan ASN
Penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada asas
sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 sebagai berikut:
1) Kepastian hukum, dalam setiap penyelenggaraan kebijakan dan
manajemen ASN, mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatuhan, dan keadilan.
2) Profesionalitas, mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Proporsionalitas, mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban pegawai ASN.
4) Keterpaduan, pengelolaan pegawai ASN didasarkan pada satu
system pengelolaan yang terpadu secara nasional.
5) Delegasi, bahwa sebagian kewenangan pengelolaan pegawai ASN
dapat didelegasikan pelaksanaannya kepada kementerian, lembaga
pemerintah non kementerian, dan pemerintah daerah.
6) Netralitas, bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala
bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan
siapapun.
7) Akuntabilitas, setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8) Efektif dan efisien, bahwa dalam menyelenggarakan manajemen
ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai
dengan perencanaan yang ditetapkan.
9) Keterbukaan, bahwa dalam penyelenggaraan manajemen ASN
bersifat terbuka untuk publik.
10) Non diskriminatif, bahwa dalam penyelenggaraan manajemen
ASN, komisi ASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan
gender, suku, agama, ras, dan golongan.
11) Persatuan dan kesatuan, bahwa pegawai ASN sebagai perekat
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12) Keadilan dan kesetaraan, bahwa peraturan penyelenggaraan ASN
harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk
memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai pegawai
ASN.
13) Kesejahteraan, bahwa penyelenggaraan ASN diarahkan untuk
mewujudkan peningkatan kualitas hidup pegawai ASN.
b) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etikaprofesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain
untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan
untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat
memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di
daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harusmengutamakan kepentingan publikdan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publikyang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publikdengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk
professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.ASN harus
senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa
(Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).
DAFTAR PUSTAKA

UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

Modul Pelatihan Dasar Kader Pns :Manajemen Asn. Dra. Elly Fatimah, M.Si Dan Erna Irawati,
S.Sos, M.Pol.Adm. 2016.

Anda mungkin juga menyukai