Anda di halaman 1dari 4

Nama : Luthfi Prananta W

NIM : 21030118120009

Kelas :A
Matkul : Pengendalian Proses
Tugas ke – 1 Pengpros
1. Gambar dan jelaskan 5 elemen Hardware Pengendalian Proses
Jawab :

Elemen Hardware Pengendalian Proses :


 Sistem proses
- Proses yang sedang dijalankan atau hendak hendak dioperasikan.
- Contoh : Reaktor batch, pipa in/out
 Sistem sensor
- Merupakan alat pembaca atau pengukur keluaran dan membandingkan ke set point
apakah sudah sesuai atau tidak.
- Contoh : Temperatur transmitter (sensor)
 Controller / Regulator
- Merupakan alat penerima sinyal sensor, menentukan aksi dan memberi perintah
pada actuator jika terjadi perubahan dari set point.
- Contoh : TC (Temperatur Controller)
 Sistem actuator
- Alat pengendali berdasarkan perintah dari control, sehingga proses dapat tetap
berjalan sesuai set point.
- Contoh : Valve, pompa, saklar on/off
 Transmission line dan power supply
- Merupakan kabel media pengantar sinyal ke masing-masing unit control proses.
Sedangkan power supply untuk menyediakan daya agar hardware menyala.
2. Gambarkan contoh Feedback Control menggunakan mode PID (Proporsional, Integral,
Derivatif)
Jawab :
Disturbance

Setpoint e c u
+- Controller Actuator Process CV

Sensor

3. Apakah alasan menggunakan Cascade Control?


Jawab :
Alasan penggunaan cascade control dalam mengendalikan plant adalah :
- Respon keluaran dari single control tidak sesuai dengan yang diharapkan.
- Terdapat penambahan variabel sekunder di dalam pengendalian plant.
- Dengan adanya pengendali sekunder yang lebih cepat, dapat mengatasi gangguan pada
wilayah sekunder.
4. Berikan contoh implementasi cascade control selain pada Tanki Pemanas dan Fixed Bed
Reactor tersebut di atas (gunakan gambar yang dapat diunggah)
Jawab :
Cascade control pada Heat Exchanger

CO2 CO1

PV2

Gambar 4.4. Skema kontrol Cascade pada Sistem Heat Exchanger


Skema pada gambar 4.4 inilah yang dinamakan sebagai kontrol cascade. Dalam hal ini
kontrol laju aliran steam bertindak sebagai loop pengontrolan sekunder, sedangkan kontrol
temperature bertindak sebagai loop pengontrolan primer (kontrol utama).

Gambar 4.5. Pengaruh perubahan steam pada sistem kontrol PID tunggal vs sistem
kontrol Cascade
Jika kedua loop kontrol PID pada skema cascade (loop primer dan sekunder) diatas dituning
secara tepat, maka unjuk kerja pengontrolan secara praktis akan menunjukan hasil yang
relative lebih baik dibandingkan hasil pengontrolan loop PID tunggal yang dituning secara
optimal juga. Sebagai ilustrasi, gambar 4.5 memperlihatkan perbandingan respon
perubahan temperature untuk kedua skema kontrol pada sistem Heat Exchanger dalam
menanggapi perubahan tekanan steam berdasarkan hasil simulasi.
5. Bagaimanakah kinerja Cascade Control, dengan contoh grafik sesuai dengan jawaban pada
butir no 2.
Jawab :

Gambar 5. Tanggapan sistem pengendalian suhu dengan setting point 40.0oC dan gangguan
aliran uap yang melambat 7.0 m/s
Tanggapan pengendalian suhu mencapai kestabilan (setting point) dengan toleransi 0.3% dari
setting point (40.0oC), yaitu antara suhu 39.9oC sampai suhu 40.1oC. Ketika terjadi gangguan
aliran uap melambat 8 m/s pada waktu 400 detik, tanggapan pada pengendalian suhu secara
single control mengalami penurunan drastis, yaitu mencapai suhu 37.5oC. Tanggapan kembali
stabil setelah 170.5 detik dengan suhu 39.9oC. Sedangkan tanggapan pengendalian suhu secara
cascade control ketika terjadi gangguan aliran uap pada waktu 400 detik tidak mengalami
perubahan suhu. Pada waktu 700 detik, kecepatan aliran uap kembali seperti semula (9.5 m/s).
Ketika aliran uap 9.5 m/s, tanggapan pada pengendalian suhu secara single control mengalami
kenaikan drastis, yaitu mencapai suhu 41.8oC. Tanggapan kembali stabil setelah 261.5 detik
dengan suhu 40.1oC. Sedangkan tanggapan pengendalian suhu secara cascade control ketika
terjadi gangguan aliran uap pada waktu 700 detik tidak mengalami perubahan suhu. Hal-hal
yang menyebabkan tanggapan keluaran pengendalian suhu secara cascade control :
- Tanggapan keluaran pengendalian suhu secara cascade control cenderung naik atau stabil
ketika terdapat gangguan aliran uap (aliran uap melambat).
- Tanggapan keluaran pengendalian suhu secara cascade control cenderung turun atau stabil
ketika terdapat gangguan aliran uap (aliran uap cepat).
- Tanggapan keluaran pengendalian suhu secara cascade control mengalami penyimpangan
sedikit atau stabil ketika terdapat gangguan aliran uap (aliran uap melambat atau cepat).

Anda mungkin juga menyukai