Oleh:
Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis arkanul
iman yaitu
1. Iman keppada Allah SWT
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepad Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari Akhir
6. Iman kepada Qada dan Qadar
3. Aqidah yang benar dalam islam
Aqidah yang benar dan lurus serta terjaimin dari kontaminasi adalah aqidah yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dijalankan oleh para shahabatnya. Aqidah
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah yang diperuntukkan untuk
semua kalangan dan tidak kurang kekuatan ilmiyahnya dari pecahan-pecahannya
yang sering terjebak beradu argumen dengan aliran teologi
Sedangkan aqidah yang diajarkan Rasulullah SAW ini telah sukses mengatarkan
masyarakat gurun yang tadinya menyembah batu dan kurma berubah seratus
delapan puluh derajat menjadi tatanan masyarakat baru yang maju, modern dan
berkebudayaan tinggi.
Dengan aqidah ini, seorang budak mampu berdiri tegak di depan raja-raja dunia
sambil menawarkan pilihan untuk masuk Islam, bayar jizyah atau perang.
Dengan aqidah ini, generasi pertama umat ini mampu menaklukkan tiga imperium
besar dunia dan mengantarkan masyarakatnya menuju pintu gerbang kehidupan
kosmopolitan yang besar dan disatukan dalam sebuah khilafah terbesar sepanjang
sejarah.
Dan yang tidak kalah penting untuk diketahui, aqidah ini tidak akan pernah hilang
di telan zaman, karena semua doktrin dan ajarannya telah diabadikan dalam kitab
suci abadi hingga akhir zaman.
Dalam istilah baku apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini adalah aqidah
ahli sunnah wal jamaah, yaitu aqidahnya orang yang mengukuti sunnah
Rasulullah SAW dan jamaah shahabatnya atau yang dikenal sebagai ahlus sunah
wal jamaah.
5. Aqidah ala ahlus sunah
Adapun ciri-ciri aqidah ahlus sunah adalah sebagai berikut.
1. Sumber pengambilannya bersih dan akurat. Hal ini karena aqidah Ahlus Sunnah
wal Jama’ah berdasarkan Kitab dan Sunnah serta Ijma’ para Salafush Shalih, yang
jauh dari keruhnya hawa nafsu dan syubhat.
2. Ia adalah aqidah yang berlandaskan penyerahan total kepada Allah dan Rasul-
Nya. Sebab aqidah ini adalah iman kepada sesuatu yang ghaib.
3. Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah aqidah yang sejalan dengan fithrah dan
logika yang benar, bebas dari syahwat dan syubhat.
4. Sanadnya bersambung kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat,
tabi’in dan para imam, baik dalam ucapan, perbuatan maupun keyakinan
5. Ia adalah aqidah yang mudah dan terang, seterang matahari di siang bolong. Tidak
ada yang rancu, masih samar-samar maupun yang sulit.
6. Selamat dari kekacauan, kontradiksi dan kerancuan karena bersumber pada wahyu
ilahi.
7. Ia adalah aqidah yang universal, lengkap dan sesuai dengan setiap zaman, tempat,
keadaan dan umat. Bahkan kehidupan ini tidak akan lurus kecuali dengannya.
8. Ia adalah aqidah yang stabil, tetap dan kekal. Ia tetap teguh menghadapi berbagai
benturan yang terus menerus dilancarkan musuh-musuh Islam, baik dari Yahudi,
Nashrani, Majusi maupun yang lainnya..
9. Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah aqidah kasih sayang dan persatuan.
Karena, tidaklah umat Islam itu bersatu dalam kalimat yang sama di berbagai
masa dan tempat kecuali karena mereka berpegang teguh dengan aqidah Ahlus
Sunnah wal Jama’ah
10. Ia akan memberikan ketenangan jiwa dan pikiran kepada pengikutnya. Jiwa tidak
akan gelisah, tidak akan ada kekacauan dalam pikirannya. Sebab akidah ini
menghubungkan antara orang mukmin dengan Tuhannya. Ia akan rela Allah
sebagai Tuhan, Pencipta, Hakim dan Pembuat Syari’at. Maka hatinya akan merasa
aman dengan takdir-Nya, dadanya akan lapang atas ketentuan-ketentuan hukum-
Nya, dan pikirannya akan jernih dengan mengetahui-Nya.
11. Tujuan dan amal pengikut aqidah ini mejadi selamat. Yakni selamat dari
penyimpangan dalam beribadah. Ia tidak akan menyembah selain Allah dan akan
mengharapkan kepada selain-Nya.
12. Ia akan mempengaruhi prilaku, akhlak dan mua’malah. Aqidah ini memerintahkan
pengikutnya melakukan setiap kebaikan dan mencegah mereka melakukan setiap
kejahatan. Ia memerintahkan keadilan dan berlaku lurus serta mencegah mereka
dari kezhaliman dan penyimpangan.
13. Ia mendorong setiap pengikutnya bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam
segala sesuatu.
14. Ia membangkitkan jiwa mukmin agar mengagungkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sebab ia mengetahui bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah haq, petunjuk dan
rahmat, karena itu mereka mengagungkan dan berpegang teguh pada keduanya.
15. Ia menjamin kehidupan yang mulia bagi pengikutnya. Di bawah naungan aqidah
ini akan terwujud keamanan dan hidup mulia. Sebab ia tegak atas dasar iman
kepada Allah dan kewajiban beribadah kepada-Nya, dan tidak kepada yang lain
16. Aqidah ini menghimpun semua kebutuhan ruh, hati dan jasmani.
17. Mengakui akal, tetapi membatasi perannya.
18. Mengakui perasaan manusia dan membimbingnya pada jalan yang benar. Ia
meluruskan dan membimbingnya sehingga menjadi sarana perbaikan dan
pembangunan, tidak sebagai alat perusak dan penghancur.
19. Ia menjamin untuk memberi jalan keluar setiap persoalan, baik sosial, politik,
ekonomi, pendidikan atau persoalan lainnya.
6. Manfaat Aqidah Bagi Umat Islam
Aqidah Islam merupakan landasan setiap perilaku orang
hidup beragama.Oleh sebab itu memepelajari aqidah islam sangatlah bermanfa’at.
Karena Aqidah Islamiyah bersumber dari Allah yang mutlak, maka
kesempurnaannya tidak diragukan lagi. Berbeda dengan filsafat yang merupakan
karya manusia, tentu banyak kelemahannya. Makanya seorang mu'min harus
yakin kebenaran Aqidah lslamiyah sebagai poros dari segala pola laku dan
tindakannya yang akan menjamin kebahagiannya dunia akherat.
Adapun manfaat mempelajari aqidah islam diantaranya;
1. Memperoleh petunjuk hidup yang benar.
2. Selamat dari pengaruh kepercayaan yang akan membawa kerusakan dan jauh
dari kebenaran.
3. Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena ada hubungan batin
dengan sang pencipta.
4. Tidak mudah terpengaruh dengan dunia yang sifatnya sebentar,yang kekal
adalah akherat.
5. Mendapat jaminan surga jika akidahnya tak tercampur dengan syirik dan
selamat dari kekalnya Neraka.
Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. Tidak beda
antara miskin dan kaya, antara pinter dan bodoh, antar pejabat dan rakyat jelata,
antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan bukan, kecuali takwanya disisi
Allah SWT.