Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 5/A/PIAUD

PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAUD


(tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah pengembangan kurikulum)

Dosen Pengampu:

HJ. Aseptina, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Icha Derry Yanuarsi 1911070040

Taufik Kamal 1911070107

Yesi Lidiana 1911070243

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “PENDEKATAN PEMBELAJARAN
PAUD” yang menurut kami dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama
pendidik anak usia dini.

Melalui kata pengantar ini penulis meminta maaf jika isi dari makalah ini
ada kekurangan baik dalam tata cara penulisan, penyajian maupun bobot materi
yang diuraikan didalamnya, oleh karena itu penulis sangat menghargai adanya
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang bersedia meluangkan
waktu untuk membaca makalah ini.

Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa


terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat kepada kita semua.

Bandar Lampung, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat Masalah....................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2

A. Pendekatan Saintifik atau Pendekatan Pembelajaran................................2


B. Prinsip Pendekatan Saintifik atau Pendekatan Pembelajaran PAUD........5

BAB III PENUTUP.............................................................................................7


A. Kesimpulan................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak-anak memiliki hasrat akan pengetahuan yang tidak pernah
terpuaskan melalui kelima inderanya. Tugas utama orang dewasa adalah dengan
menempatkan anak-anak dalam usaha mengenali alam dan objek-objek alam.
Oleh karena itu pada usia ini dibutuhkan dukungan dari orang dewasa untuk bisa
mengarahkan dan menstimulasi perkembangan anak serta membantu anak untuk
menemukan informasi baru untuk memperkaya pengetahuannya. Tahapan
perkembangan anak pada awal perkembangannya mengalami masa penyerapan
total (absorbend mind) dan pengalaman sensoris panca indera. Sehingga proses
pembelajaran dan stimulasi yang diberikan kepada anak harus dapat
memaksimalkan seluruh panca indera anak menggunakan suatu pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan dunia anak. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan adalah pendekatan saintifik. Pendekatan Saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengkonstruk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Saintifik atau Pendekatan
Pembelajaran?
2. Apa saja Prinsip Pendekatan Saintifik atau Pendekatan
Pembelajaran PAUD?
C. Tujuan dan Manfaat Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran
atau pendekatan saintifik.
2. Untuk memahami prinsip pendekatan saintifik atau
pembelajaran PAUD.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan Saintifik atau Pendekatan Pembelajaran


Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan anak melalui
kegiatan bermain pada lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan dengan
menggunakan berbagai sumber belajar. Pembelajaran anak usia dini berpusat pada
anak. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik yang
mencakup rangkaian proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan. Keseluruhan proses tersebut dilakukan dengan
menggunakan seluruh indera serta berbagai sumber dan media pembelajaran.
Pendekatan Saintifik dapat diartikan sebagai proses kegiatan pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif dapat membangun
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Pendekatan Saintifik juga dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran
dengan memberikan kesempatan penuh pada anak untuk mendapat pengalaman
belajar. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan dari kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan para
peserta didik.
Pendekatan saintifik bertujuan untuk memberikan pemahaman atau
pengetahuan kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi
menggunakan pendekatan ilmiah yang bisa bersumber atau berasal dari mana saja.
Oleh karena itu kondisi pembelajaran harus dipersiapkan agar mendorong peserta
didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui kegiatan ilmiah.
Pendekatan saintifik dalam membangun kemampuan berfikir lebih tinggi
menunjukkan adanya tahapan yang berkembang dari proses menghafal
(remembering) menuju memahami (understanding), menganalisa (analyzing),
mengevaluasi (evaluating), dan menciptakan.
Penerapan pendekatan saintifik terdapat langkah-langkah atau
tahapantahapan penerapannya. Berikut akan dipaparkan tahapan-tahapan kegiatan
dalam pendekatan saintifik meliputi:

2
1. Mengamati (Observing)
Kegiatan mengamati merupakan kegiatan menggunakan semua indera
(penglihatan, pendengaran, penghiduan, peraba, dan pengecap) untuk
mengenali suatu benda yang diamatinya. Semakin banyak indera yang
digunakan dalam proses mengamati maka semakin banyak
pengetahuan atau informasi yang akan diperoleh dan diproses dalam
otak anak. Kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi peserta didik
dalam pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan
mengamati adalah kegiatan yang mendorong peserta didik untuk
menunjukkan keingintahuan, kesungguhan, dan ketelitian ketika
mengamati berbagai objek menggunakan seluruh inderanya. Kegiatan
mengamati ditujukan untuk mengetahui objek secara mendalam
dengan menggunakan indera seperti melihat, mendengar, menghidu,
merasa, dan meraba.

2. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya memberi kesempatan anak untuk menanya tentang
apa yang dilihat, disimak, dan dibaca dari objek yang konkret sampai
abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, dan prosedur. Kegiatan
menanya merupakan salah satu proses mencari tahu atau mencocokan
pengetahuan yang sudah dimiliki oleh anak dengan pengetahuan baru
yang sedang mereka pelajari. Anak sebagai seorang peneliti yang
selalu ingin tahu tentang sesuatu yang ditangkap inderanya. Sehingga
anak-anak juga perlu didorong untuk bertanya, baik tentang objek yang
telah diamati maupun hal-hal baru lain yang ingin anak-anak ketahui.

3. Mengumpulkan Informasi (Colecting)


Mengumpulkan data suatu proses yang sangat diminati anak. Pada
proses ini anak-anak dapat melakukan kegiatan coba - gagal - coba lagi
atau disebut “trial and error”. Anak pada dasarnya senang untuk
mengulang-ulang aktivitas yang sama walaupun dengan cara bermain

3
yang berbeda. Anak-anak didorong untuk aktif bereksplorasi mencari
tahu dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai
objek yang telah ia amati sebelumnya. Kegiatan mengumpulkan
informasi dapat dilakukan menggunakan beragam cara, misalnya:
dengan melakukan, mencoba, mendiskusikan, dan menyimpulkan hasil
dari berbagai sumber. Pembelajaran yang membolehkan anak
melakukan banyak hal sangat mendukung kemampuan berpikir kreatif.
Eksperimen membantu untuk menggambarkan fenomena dalam cara
yang konkret, yang mendukung klarifikasi ide dan pengembangan
konsep. Kurikulum dapat mendukung pemahaman anak terhadap
percobaan sederhana dan proses ilmiah. Anak-anak bisa diajak untuk
melakukan kegiatan eksperimen dengan bantuan dari buku-buku,
video, atau gambar untuk mendapatkan informasi dan menjawab
pertanyaan mereka.

4. Mengasosiasi / Menalar (Associating)


Kegiatan mengasosiasi atau menalar pada pendekatan saintifik
merupakan proses lebih lanjut dimana anak mulai menghubungkan
pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang
didapatkannya pada proses saintifik yang dilakukan. Menurut pendapat
dari Piaget menyatakan bahwa seorang anak usia dini dalam proses
berfikir membentuk skema baru tanpa membuang yang sudah ada
tetapi menguatkan yang sebelumnya. Artinya pada proses
mengasosiasi ini anak-anak akan memperoleh kesimpulan mengenai
pengetahuan yang mereka pelajari dari proses saintifik dengan cara
menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru yang
mereka peroleh dari semua tahapan saintifik, sehingga anak
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu hal.

5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Proses mengkomunikasikan pada pendekatan saintifik merupakan
proses penguatan atau pemahaman pengetahuan terhadap pengetahuan

4
baru yang telah didapatkan anak melalui pendekatan saintifik.
Kegiatan mengkomunikasikan juga dapat diartikan sebagai kegiatan
anak untuk menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan dalam
berbagai bentuk misalnya melalui gambar, hasil karya, cerita yang
disampaikan baik secara individu maupun kelompok. Berkomunikasi
tentang penemuan ilmiah atau penemuan saintifik dapat mendukung
kemampuan anak-anak untuk berbicara dan memahami berbagai
konsep saintifik. Hal ini karena dalam kegiatan mengkomunikasikan
anak-anak akan diberi kesempatan dalam menyampaikan hasil temuan,
kesimpulan, dan semua kegiatan yang dilakukan anak dalam proses
saintifik. Selain itu, anak-anak selalu bersemangat untuk berbagi
informasi tentang apa yang telah mereka pelajari kepada orang lain.

B. Prinsip Pendekatan Saintifik atau Pendekatan Pembelajaran PAUD


Pembelajaran anak usia dini harus dapat memberikan kesempatan
kepada anak untuk mendapatkan proses pembelajaran yang ilmiah. Hal ini
akan berdampak kepada kemampuan berpikir dan wawasan anak saat
mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Proses ilmiah
yang dapat dilakukan adalah dengan pendekatan saintifik.
Prinsip pembelajaran anak usia dini sebagai berikut (Haenilah,
2015:85):
1. Anak belajar dari kenyataan (real learning)
2. Anak belajar secara nyata (authentic learning)
3. Mendorong anak untuk terlibat langsung (hand on exprerinces)
4. Belajar dengan cara berbuat (learning by doing)
5. Belajar dilandasi perasaan senang (enjoyment)
6. Belajar bersifat menantang (challengging)
7. Tidak memisahkan anak dari kebutuhan bermain (playful).

Prinsip pembelajaran dalam pendekatan saintifik guru


memperhatikan anak belajar dari kenyataan, anak belajar secara nyata,
mendorong anak untuk terlibat langsung dalam pengamatan, belajar

5
dengan cara berbuat, belajar dilandasi perasaan senang, belajar bersifat
menantang untuk mengasah kemampuan berpikir anak serta kegiatan
pembelajarannya tidak memisahkan dari kebutuhan bermain.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh pendidikan


adalah harus menyediakan kesempatan main di dalam dan di luar
ruangan, menyediakan kesempatan bagi anak untuk mengadakan
hubungan dengan temannya dalam lingkungan yang kaya dengan
bahasa, mampu mencontohkan dan mendukung perkembangan bahasa
anak untuk memecahkan masalah, menyediakan bermacam-macam
bahan main, dan mengembangkan sejumlah permaianan yang dapat
menstimulus sejumlah kegiatan belajar anak.

Menurut Haenilah (2015:99) prinsip yang harus diperhatikan agar


menguatkan pembelajaran yang dilandasi oleh pendekatan ilmiah, di
antaranya:

1. Pembelajaran harus berpusat pada keterlibatan anak secara


langsung (hand on expreriences).
2. Pembelajaran harus membangun pengertian sendiri (Students sellf
concept).
3. Pembelajaran harus memfasilitasi anak untuk menemukan sendiri.
4. Pembelajaran harus menghindarkan anak dari verbalisme.
5. Pembelajaran harus memberikan kesempatan pada serta anak untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi pengalamannya.
6. Pembelajaran harus mendorong terjadinya peningkatan
kemampuan berpikir siswa.
7. Pembelajaran harus menjadi wahana yang menyenangkan sehingga
akan membentuk anak merasa butuh untuk belajar.
8. Pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada anak untuk
melatih kemampuan berbahasa, sains, sosial-emosi melalui
tanggung jawab, kemandirian, moral-agama, melalui pembiasaan
karakter baik, seni melalui tertarik pada suatu karya dan
mengahargai karya orang lain, serta aktivitas motorik.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan saintifik bertujuan untuk memberikan pemahaman atau
pengetahuan kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai
materi menggunakan pendekatan ilmiah yang bisa bersumber atau berasal
dari mana saja. Oleh karena itu kondisi pembelajaran harus dipersiapkan
agar mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber
melalui kegiatan ilmiah. Pendekatan saintifik dalam membangun
kemampuan berfikir lebih tinggi menunjukkan adanya tahapan yang
berkembang dari proses menghafal (remembering) menuju memahami
(understanding), menganalisa (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan
menciptakan.
Prinsip pembelajaran dalam pendekatan saintifik guru
memperhatikan anak belajar dari kenyataan, anak belajar secara nyata,
mendorong anak untuk terlibat langsung dalam pengamatan, belajar dengan
cara berbuat, belajar dilandasi perasaan senang, belajar bersifat menantang
untuk mengasah kemampuan berpikir anak serta kegiatan pembelajarannya
tidak memisahkan dari kebutuhan bermain.

7
DAFTAR PUSTAKA

Erick Yolanda. Dadan Suryana. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalam


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

ERICK_YOLANDA__NIM_17330018_ARTIKEL_PENDEKATAN_PEMBE
LAJARAN_SAINTIFIK_DALAM_KURIKULUM_2013_PENDIDIKAN_AN
AK_USIA_DINI_REVISI_FINAL-with-cover-page-v2[1].pdf

Tri Utami. 2017. Penanaman Kompetensi Inti Melalui Pendekatan Saintifik Di


Paud Terpadu An-Nuur. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume I No. 2.
2430-5424-1-SM[1].pdf

Anda mungkin juga menyukai