Kelompok 5 P.kurikulum
Kelompok 5 P.kurikulum
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “PENDEKATAN PEMBELAJARAN
PAUD” yang menurut kami dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama
pendidik anak usia dini.
Melalui kata pengantar ini penulis meminta maaf jika isi dari makalah ini
ada kekurangan baik dalam tata cara penulisan, penyajian maupun bobot materi
yang diuraikan didalamnya, oleh karena itu penulis sangat menghargai adanya
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang bersedia meluangkan
waktu untuk membaca makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat Masalah....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak-anak memiliki hasrat akan pengetahuan yang tidak pernah
terpuaskan melalui kelima inderanya. Tugas utama orang dewasa adalah dengan
menempatkan anak-anak dalam usaha mengenali alam dan objek-objek alam.
Oleh karena itu pada usia ini dibutuhkan dukungan dari orang dewasa untuk bisa
mengarahkan dan menstimulasi perkembangan anak serta membantu anak untuk
menemukan informasi baru untuk memperkaya pengetahuannya. Tahapan
perkembangan anak pada awal perkembangannya mengalami masa penyerapan
total (absorbend mind) dan pengalaman sensoris panca indera. Sehingga proses
pembelajaran dan stimulasi yang diberikan kepada anak harus dapat
memaksimalkan seluruh panca indera anak menggunakan suatu pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan dunia anak. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan adalah pendekatan saintifik. Pendekatan Saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengkonstruk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Saintifik atau Pendekatan
Pembelajaran?
2. Apa saja Prinsip Pendekatan Saintifik atau Pendekatan
Pembelajaran PAUD?
C. Tujuan dan Manfaat Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran
atau pendekatan saintifik.
2. Untuk memahami prinsip pendekatan saintifik atau
pembelajaran PAUD.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Mengamati (Observing)
Kegiatan mengamati merupakan kegiatan menggunakan semua indera
(penglihatan, pendengaran, penghiduan, peraba, dan pengecap) untuk
mengenali suatu benda yang diamatinya. Semakin banyak indera yang
digunakan dalam proses mengamati maka semakin banyak
pengetahuan atau informasi yang akan diperoleh dan diproses dalam
otak anak. Kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi peserta didik
dalam pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan
mengamati adalah kegiatan yang mendorong peserta didik untuk
menunjukkan keingintahuan, kesungguhan, dan ketelitian ketika
mengamati berbagai objek menggunakan seluruh inderanya. Kegiatan
mengamati ditujukan untuk mengetahui objek secara mendalam
dengan menggunakan indera seperti melihat, mendengar, menghidu,
merasa, dan meraba.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya memberi kesempatan anak untuk menanya tentang
apa yang dilihat, disimak, dan dibaca dari objek yang konkret sampai
abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, dan prosedur. Kegiatan
menanya merupakan salah satu proses mencari tahu atau mencocokan
pengetahuan yang sudah dimiliki oleh anak dengan pengetahuan baru
yang sedang mereka pelajari. Anak sebagai seorang peneliti yang
selalu ingin tahu tentang sesuatu yang ditangkap inderanya. Sehingga
anak-anak juga perlu didorong untuk bertanya, baik tentang objek yang
telah diamati maupun hal-hal baru lain yang ingin anak-anak ketahui.
3
yang berbeda. Anak-anak didorong untuk aktif bereksplorasi mencari
tahu dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai
objek yang telah ia amati sebelumnya. Kegiatan mengumpulkan
informasi dapat dilakukan menggunakan beragam cara, misalnya:
dengan melakukan, mencoba, mendiskusikan, dan menyimpulkan hasil
dari berbagai sumber. Pembelajaran yang membolehkan anak
melakukan banyak hal sangat mendukung kemampuan berpikir kreatif.
Eksperimen membantu untuk menggambarkan fenomena dalam cara
yang konkret, yang mendukung klarifikasi ide dan pengembangan
konsep. Kurikulum dapat mendukung pemahaman anak terhadap
percobaan sederhana dan proses ilmiah. Anak-anak bisa diajak untuk
melakukan kegiatan eksperimen dengan bantuan dari buku-buku,
video, atau gambar untuk mendapatkan informasi dan menjawab
pertanyaan mereka.
5. Mengkomunikasikan (Communicating)
Proses mengkomunikasikan pada pendekatan saintifik merupakan
proses penguatan atau pemahaman pengetahuan terhadap pengetahuan
4
baru yang telah didapatkan anak melalui pendekatan saintifik.
Kegiatan mengkomunikasikan juga dapat diartikan sebagai kegiatan
anak untuk menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan dalam
berbagai bentuk misalnya melalui gambar, hasil karya, cerita yang
disampaikan baik secara individu maupun kelompok. Berkomunikasi
tentang penemuan ilmiah atau penemuan saintifik dapat mendukung
kemampuan anak-anak untuk berbicara dan memahami berbagai
konsep saintifik. Hal ini karena dalam kegiatan mengkomunikasikan
anak-anak akan diberi kesempatan dalam menyampaikan hasil temuan,
kesimpulan, dan semua kegiatan yang dilakukan anak dalam proses
saintifik. Selain itu, anak-anak selalu bersemangat untuk berbagi
informasi tentang apa yang telah mereka pelajari kepada orang lain.
5
dengan cara berbuat, belajar dilandasi perasaan senang, belajar bersifat
menantang untuk mengasah kemampuan berpikir anak serta kegiatan
pembelajarannya tidak memisahkan dari kebutuhan bermain.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan saintifik bertujuan untuk memberikan pemahaman atau
pengetahuan kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai
materi menggunakan pendekatan ilmiah yang bisa bersumber atau berasal
dari mana saja. Oleh karena itu kondisi pembelajaran harus dipersiapkan
agar mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber
melalui kegiatan ilmiah. Pendekatan saintifik dalam membangun
kemampuan berfikir lebih tinggi menunjukkan adanya tahapan yang
berkembang dari proses menghafal (remembering) menuju memahami
(understanding), menganalisa (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan
menciptakan.
Prinsip pembelajaran dalam pendekatan saintifik guru
memperhatikan anak belajar dari kenyataan, anak belajar secara nyata,
mendorong anak untuk terlibat langsung dalam pengamatan, belajar dengan
cara berbuat, belajar dilandasi perasaan senang, belajar bersifat menantang
untuk mengasah kemampuan berpikir anak serta kegiatan pembelajarannya
tidak memisahkan dari kebutuhan bermain.
7
DAFTAR PUSTAKA
ERICK_YOLANDA__NIM_17330018_ARTIKEL_PENDEKATAN_PEMBE
LAJARAN_SAINTIFIK_DALAM_KURIKULUM_2013_PENDIDIKAN_AN
AK_USIA_DINI_REVISI_FINAL-with-cover-page-v2[1].pdf