Anda di halaman 1dari 14

NAMA : ANYS MATRA

NIM : 2212614151P

DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA KLIEN SKIZOFRENIA:


APLIKASI TEORI KEPERAWATAN OREM
Herni Susanti1*
1. Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

*Email: hernisusanti@yahoo.com

Abstrak
Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia tidak boleh dipandang remeh. Perawat yang terlibat dalam upaya rehabilitasi
psikososial perlu memberikan pelayanan kepada klien skizofrenia dengan masalah defisit perawatan diri secara profesional.
Salah satu caranya dengan memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kerangka teori yang dikembangkan oleh ahli-ahli di
bidang keperawatan. Teori self-care (perawatan diri) oleh Orem memiliki penjelasan yang lengkap tentang konsep perawatan
diri, defisit perawatan diri, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah yang muncul. Dalam konteks rehabilitasi,
teori Orem sangat sesuai dengan tujuan rehabilitasi yaitu membantu klien untuk memandirikan klien seoptimal mungkin.

Kata kunci: defisit perawatan diri, model Orem, skizofrenia

Abstract
Mental health nurses should professionally address the self-care deficit problem in schizophrenic patients, especially in the
psychosocial rehabilitation phase. The nursing intervention of the self-care deficit patients can be delivered based on the
nursing theoretical framework. The Orem’s self-care theory elucidates the concept of self-care, self-care deficit, and its
nursing care. In the rehabilitation context, the Orem’s theory is relevant to the aim of rehabilitation – optimalizing the
client’s own daily functional capacities.

Key words: self-care deficit, Orem’s model, schizophrenia

Pendahuluan kemampuan mereka dalam menjalani kehidupan


sehari-hari.
Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa yang Meskipun gejala utama skizofrenia, seperti
mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan halusinasi dan waham, dapat berkurang dengan
munculnya gangguan pikiran, persepsi, emosi, terapi medikasi dan psikoterapi, klien masih tetap
gerakan, dan perilaku (Videbeck, 2008). menderita gejala- gejala lanjutan yang mengiringi
Gangguan ini merupakan masalah kesehatan jiwa gangguan jiwa tersebut. Gejala yang dimaksud
yang paling serius di dunia. Jumlah penderita meliputi kurangnya keinginan melakukan kegiatan
skizofrenia diseluruh dunia dilaporkan oleh World sehari-hari, kemampuan bekerja, melakukan
Health Organization (WHO) adalah sekitar 29 hubungan sosial, dan melakukan hal-hal yang
juta orang. Dari angka ini, sekitar 20 juta menyenangkan (Barbato, 1998; WHO, 2001).
diantaranya diperkirakan berasal dari negara-
negara miskin dan berkembang (Barbato, 1998). Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan
Di Indonesia, penderita schizophrenia menempati rehabilitasi pada klien dengan skizofrenia adalah
urutan tebesar dalam kelompok pasien gangguan memulihkan kemampuan klien dalam perawatan
jiwa (Departemes Kesehatan RI, 2008). diri. Sebuah penelitian melaporkan bahwa upaya
Kelompok skizofrenia juga menempati 90% pasien perawatan diri yang adekuat sangat dibutuhkan
di rumah sakit Jiwa di seluruh Indonesia (Jalil, bagi klien yang mengalami gangguan jiwa untuk
2006). memenuhi keinginan mereka dalam mencapai
Penanganan penderita skizofrenia harus kehidupan yang ’normal’ (Moore & Pichler,
mencakup aspek rehabilitasi untuk mengembalikan 1999). Selanjutnya, Dittmar (1989) menegaskan
bahwa penampilan klien yang adekuat dalam
perawatan diri merupakan indikasi utama
keberhasilan kegiatan rehabilitasi
psikososial.
88 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 2, Juli 2010; hal 87-97

Namun demikian, sangatlah sulit bagi klien dengan perawat profesional (dalam hal ini
skizofrenia melaksanakan perawatan diri secara direpresentasikan oleh perawat spesialis).
mandiri. Adanya gangguan fungsikognitif yang
ditandai dengan buruknya orientasi realitas Defisit Perawatan Diri pada Klien dengan
mengakibatkan menurunnya tingkat kesadaran klien Skizofrenia: Teori Keperawatan Orem
dalam melakukan perawatan diri seperti makan,
mandi, berpakaian, istirahat, dan upaya lain untuk Orem mendefinisikan perawatan diri sebagai
keselamatan diri (Johnson, 1997). kegiatan- kegiatan, yaitu individu memulai dan
melaksanakannya untuk diri sendiri, dalam hal
Masalah kurangnya perawatan diri pada klien mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
skizofrenia inimenjadilebih kompleks lagibila kesejahteraan (Orem, 1991). Orem menyatakan
dikaitkan dengan besarnya stigma yang melekat bahwa upaya perawatan diri dilakukan untuk
kuat pada individu dengan gangguan jiwa. memenuhi tiga macam kebutuhan perawatan diri:
Katchnig (2000) menegaskan bahwa klien dengan universal, perkembangan, dan deviasi kesehatan.
gangguan jiwa umumnya tidak menyukai stigma
yang melekat di dirinya, sehingga menurunkan Kebutuhan universalmeliputiaktivitas
minat untuk meminta bantuan dari profesional dalammemenuhi kebutuhan dasar seperti udara,
untuk meningkatkan kemampuannya dalam air, dan makanan; eliminasi; istirahat dan aktivitas;
melakukan kegiatan sehari-hari termasuk perawatan mencari ketenangan (solitude) dan interaksi sosial;
diri. mendapat kesempatan untuk hidup dan sejahtera;
dan kebutuhanuntuk merasa normal. Sedangkan
Uraian tersebut menunjukkan masalah defisit kebutuhan perawatan diri secara perkembangan
perawatan diri pada klien skizofrenia tidak boleh berfokus pada proses dan kejadian perkembangan
dipandang remeh. Untuk itu, perawat yang terlibat manuasia, seperti kehamilan atau kehilangan
dalam upaya rehabilitasi psikososial perlu anggota keluarga. Terakhir, deviasi kesehatan
memberikan pelayanan kepada klien skizofrenia meliputi kegiatan yang munculakibat adanya
dengan masalah defisit perawatan diri secara kecacadan pada struktur tubuh manusia akibat
profesional. Salah satu caranya yaitu dengan penyakit atau tindakan medik (Orem, 1991).
memberikan asuhan keperawatan berdasarkan
kerangka teori yang dikembangkan oleh ahli-ahli Orem (1991) menyatakan bahwa masalah defisit
di bidang keperawatan. Bagaimanapun aplikasi perawatan diri terjadi apabila sesorang tidak
teori keperawatan ini dapat mendorong mampu merawat dirinya sendiri atau bergantung
diterimanya keperawatan sebagai sebagai tenaga pada orang lain (anggota keluarga yang lain).
kesehatan yang lebih profesional (Kozier, Erb, & Defisit perawatan diri terjadi apabila kebutuhan
Blaiz, 1997). perawatan diri yang terapeutik (total akitivitas
keseluruhan yang dilakukan untuk
Teori self-care (perawatan diri) oleh Orem memenuhikebutuhan universal, perkembangan, dan
memiliki penjelasan yang lengkap tentang konsep deviasi kesehatan) melampaui kemampuan self-
perawatan diri, defisit perawatan diri, serta tindakan care (kemampuan individu dalam melakukan
keperawatan untuk mengatasi masalah yang muncul perawatan diri).
(Orem, 1991). Dalam konteks rehabilitasi, teori
Orem sangat sesuai dengan tujuan rehabilitasi Kemampuan individu dalam melakukan perawatan
yaitu membantu memandirikan klien seoptimal diri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
mungkin (Destine, 1992). Berdasarkan alasan ini, umur, jenis kelamin, tingkat perkembangan, status
masalah defisit perwatan diri pada skizofrenia akan kesehatan, sistem keluarga, faktor lingkungan,
dianalisis dalam tulisan ini dengan menggunakan sosial dan budaya, serta tersedianya sumber-
pendekatan teori perawatan diri oleh Orem. Tulisan sumber/fasilitas. Kebutuhan perawatan diri pada
ini diharapkan dapat memberikan pembahasan yang klien skizofrenia lebih besar dari kemampuannya
lengkap, khususnya mengenai peran melakukan aktivitas perawatan diri.
Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia: Aplikasi teori keperawatan Orem (Herni Susanti) 89

Hal ini terjadi karena keselamatan klien


klien menderita gejala tersebut juga bisa disibukkan oleh lingkungan luar, atau
yang disebabkan lebih buruk, karena dia pikiran dan karena pengaruh
penyakit skizofrenia tidak mampu fantasinya sendiri. pikiran/persepsi yang
tersebut yaitu mengontrol pikiran Sama halnya dengan salah yang dimiliki
gangguan atau persepsinya yang gangguan kognitif, klien (Johnson, 1997).
padafungsikognitif, membahayakan. klien dengan
afektif, danperilaku gangguan afek Bagi klien
(lihat skema 1). Gejala berikutnya umumya skizofrenia, pikiran
Masing-masing adalah gangguan afek. menunjukkan internal lebih penting
gangguan fungsi pada Gangguan afek perasaan yang tidak untuk diberikan
skema 1 akan umumnya ditandai sesuai (misalnya respon dari pada
diuraikan lebih lanjut dengan hilangnya gembira dalam melakukan hubungan
untuk memberikan afek, munculnya afek suasana duka). dengan orang lain.
gambaran yang lebih Kondisi ini Demikian juga
datar atau afek yang
jelas dalam menyebabkan dengan perawatan
tidak sesuai (Stuart &
penggunaan munculnya anggapan dirinya sendiri yang
Laraia, 2005;
pendekatan teori bahwa individu umumnya sering
Videbeck, 2008).
Orem untuk klien tersebut apatis dan diabaikan. Gangguan
Hilangnya afek dan
skizofrenia. tidak peduli terhadap perilaku lain yang
afek datar terjadi
dirinya sendiri, sering diderita klien
karena klien selalu
Pertama, gangguan termasuk dalam skizofrenia adalah
pada fungsi kognitif perawatan diri. munculnya agitasi tak
meliputi terduga. Johnson
ketidakmampuan Gejala terakhir adalah (1997) menyatakan
klien dalam berpikir gangguan perilaku. bahwa masalah
dan memiliki persepsi Salah satu gangguan agitasi ini sangat
yang realistik. Gejala perilaku yang sering mempengaruhi
ini umumnya dikenal dialami klien adalah kemampuan klien
dengan sebutan berkurangnya dalam melakukan
halusinasi dan kemampuan dalam aktivitas sehari-hari.
waham. Ketika klien berkomunikasi Sebagai contoh, klien
dengan skizofrenia dengan orang lain. yang sangat agitasi
menderita gejala ini, Masalah ini terjadi dapat berpakaian
umumnya dia tidak karena rasa takut yang ’aneh’ di depan
mampu berespon berinteraksi dengan umum.
dengan baik
terhadap kebutuhan Skema 1. Masalah Defisit
perawatan dirinya Perawat Diri pada Klien
Skizofrenia Berdasarkan
(Johnson, 1997). Teori Orem
Klien tersebut hanya
berkonsentrasipada
< TUNTUTAN PERAWATAN DIRI
pikirannnya
dan
KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI
sendiri (menurun)
memberikan
Gangguan fungsi kognitif, afektif dan perilaku
Makan, kebersihan, berpakaian, dandan, tidur, interaksi sosial, keamanan
<
perhatian yang
minimal dalam hal
makanan, istirahat,
kebersihan, dan
DEFISIT PERAWATAN DIRI
berpenampilan rapi.
Di samping itu,
90 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 2, Juli 2010; hal 87-97

Beberapa penulis sisa yang kronik,


seperti More dan meskipun ia telah
SELF Pichler (1999) serta terbebas dari gejala-
CARE NURSING
AGEN AGENCY Jhonson (1997) juga gejala berat penyakit
CY Tindakan menyatakan bahwa tersebut (delusi,
Kemam Keperawatan perawatan diri halusinasi, gangguan
puan rehabilitasi: termasuk membina komunikasi verbal,
individu - Mening
katkan
hubungan sosial dan atau perilaku
dalam
perawat kemandi melakukan tindakan kataton). Gejala sisa
an diri, rian safety. Dengan tersebut meliputi
dipenga - Komuni demikian dapat kurangnya motivasi
r uhi kasi disimpulkan bahwa melakukan kegiatan
oleh terapeut
ik
kebutuhan perawatan sehari-hari,
umur, jenis
kelamin, tahap - Kolabor diri, bila mengacu
perkembangan, asi kepada kebuuhan
sistem pelayanan universal menurut
kesehatan, Orem berarti
orientasi sosial
mencakup aspek yang
budaya, sistem
keluarga, luas, tidak hanya
ketersediaan dan terbatas pada aktivitas
keadekuatan secara biologis namun
sumber juga psikososial.
Manifestasidefisit (McFarland &
perawatan diri pada McFarlane, 1997; Salah satu
klien skizofrenia dapat Carpenito, 1999). pertanyaanpenting
didefinisikan sebagai terkait
ketidakmampuan Manifestasi defisit manifestasidefisit
klien dalam perawatan diri dapat perawatan diri pada
melakukan kegiatan dihubungkan dengan klien skizofrenia
sehari-hari, seperti ketidakmampuan klien adalah: Apakah
makan, kebersihan memenuhi kebutuhan pemenuhan kebutuhan
(mandi, Buang Air universal seperti yang universalsejalan
Kecil/BAK dan telah dijelaskan Orem dengan konsep
Buang Air (1991). Tetapi, bila rehabilitasi (dimana
Besar/BAB), ditinjau lebih dalam, rehabilitasi umumya
berpakaian, dandan, kebutuhan perawatan berfokus pada kondisi
dan tidur (Ackley & diri sebenarnya tidak klien yang cacad atau
Ladwig, 2002, hanya terbatas pada memiliki penyakit
Fortinash & Holoday kegiatan mandi, kronik). Penulis
Worret, 1991; BAK, BAB, berpendapat bahwa
Townsend, 2005). berpakaian, dandan, membicarakan
Beberapa penulis dan tidur. Defisit tentang kebutuhan
menyatakan bahwa perawatan diri juga universal pada klien
kegiatan-kegiatan dapat muncul apabila skizofrenia dalam
tersebut dapat individu tidak mampu konteks rehabilitasi
disatukan menjadi berinteraksi sosial, masih sangat relevan.
satu sebutan yaitu melakukan tindakan
kegiatan sehari- hari untuk keselamatan diri Alasannya, penderita
(Activities of Daily (safety). skizofrenia umumtetap
Living/ADL) megalami gejala-gejala
Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia: Aplikasi teori keperawatan Orem (Herni Susanti) 91

atau menurunnya faktor kondisi dasar besar (WHO, 2001). Penelitian tersebut
kemampuan (basic functioning Halini didukung oleh melaporkan bahwa
membina hubungan factors). Faktor ini beberapa penelitian perempuan dengan
dengan orang lain meliputi umur, jenis terkait hubungan riwayat skizofrenia
(Gournay, 2000). kelamin, tingkat antara jenis kelamin dapat menjalankan
Berdasarkan hal perkembangan, dan skizofrenia fungsi sosial yang
tersebut, skizfrenia sistem palayanan (Andia, et al., 1995; lebih baik dibanding
sering disebut kesehatan, sosial Glashan & laki-laki dengan
sebagai gangguan budaya, sistem Bardenstein, 1990). skizofrenia.
jiwa kronik, bahkan keluarga dan
abadi (Gournay, ketersediaan sumber- Meskipun para peneliti berdasarkan tahapan
2000). sumber pendukung. tidak secara tertulis usia, seperti bayi,
Lebih detail, aplikasi menjelaskan bahwa anak-anak, dan
Pembahasan tentang teori Orem ini fungsi sosial yang dewasa.
masalah defisit dijelaskan sebagai dimaksud adalah
perawatan diri pada berikut termasuk aktivitas Namun demikian,
klien skizofrenia perawatan diri, ketika kelompok usia
tidak hanya terbatas Umur peneliti lain ini digunakan untuk
pada pengertian, menjelaskan bahwa mendeskripsikan tahap
Menurut Orem yang termasuk dalam perkembangan sebagai
manifestasi, dan (1991), jumlah dan area gangguan fungsi dasar dari faktor
kaitannya dengan bentuk bantuan sosial pada individu yang berpengaruh
konsep rehabilitasi. perawat diri dengan skizofrenia terhadap kemampuan
Pengertian tentang seseorang sangat diantaranya adalah perawatan diri, akan
faktor-faktor yang ditentukan oleh umur. defisit perawatan diri terjadi overlapping
mempengaruhi Terkait dengan klien yang merujuk pada dengan faktor usia.
kemampuan klien skizofrenia, beberapa kebersihan diri, Sehingga cukup sulit,
dengan skizofrenia penelitian berhias, dan nutrisi untuk mencari literatur
dalam perawatan diri menunjukkan (Janca, dkk, 1996 yang mendeskripsikan
juga perlu dimiliki hubungan yang tidak dalam Barbato, hubungan antara faktor
oleh setiap perawat konsisten antara 1998). tahap perkembangan
profesional, dalam faktor usia dan dan defisit perawatan
hal ini pemahaman kemampuan individu Tahap diri pada individu
menggunakan melakukan Perkembangan dengan skizofrenia.
pendekatan teori perawatan diri. Terlebih lagi,
Orem (1991). Berikut Tahap perkembangan
Sebagai contoh, hasil berdasarkan 35
diuraikan faktor- secara umum
sebuah studi penelitian mengenai
faktor tersebut. diartikan pada
kuantitatif melaporkan faktor yang
bahwa klien dengan kondisi individu
Faktor-Faktor dalam fase tertentu berpengaruh pada
skizofrenia defisit perawatan diri
yang dalam kehidupannya,
Mempengaruhi dan memilikitugas dalam teori Orem,
Gender/ Jenis Moore dan Pichler
Defisit Perawatan Kelamin perkembangan yang
Diri pada Klien unik untuk tiap (2002) menemukan
Skizofrenia Meskipun jumlah tahapannya, dalam bahwa faktor yang
kejadian skizofrenia halfisik, psikologis, paling tidak dapat
Orem (1991) pada laki-laki dan maupun sosial. Orem diukur adalah tahap
menyatakan bahwa perempuan hampir (1991) menjelaskan perkembangan.
perawatan diri sama, perempuan tahap perkembangan Sebaliknya, faktor usia
seseorang dipengaruhi memiliki individu dilaporkan sebagai
oleh berbagai faktor kemungkinan untuk dikelompokkan faktor ukur yang paling
yang disebt sebagai sembuh yang lebih sering digunakan dan
92 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 2, Juli 2010; hal 87-97

akurat. keterampilan sosial masih belum jelas,


gangguan fungsi untuk membantu Kruger (2000)
Secara umum, eliminasi juga klien mandiri dalam mencoba
hubungan antara muncul bersamaan menghidupi dirinya, mengidentifikasi
faktor tahap dengan gejala-gejala terapi perilaku penyebab fenomena
perkembangan dan yang muncul akibat kognitif untuk tersebut. Alasan
defisit perawatan diri skizofrenia. mengurangi gejala pertama adalah
pada individu dengan gangguan pola pikir individu dengan
skizofrenia dapat Sistem Pelayanan dan persepsi, dan skizofrenia tidak
dijelaskan Kesehatan terapi vokasional terstigma sepertiyang
melaluipemahaman Orem (1991) untuk membantu dialami di negara
akan kebutuhan menjelaskan bahwa klien menjadi lebih maju. Kedua,
khusus masing- faktor sistem berarti dalam masyarakat di negara
masing usia. pelayanan kesehatan komunitas. berkembang
Contohnya, individu meliputi deskripsi memberikan lebih
dengan skizofrenia tentang diagnosa Orientasi Sosial banyak kesempatan
yang berusia lanjut medis atau diagnosa Budaya pada individu dengan
lebih lebih keperawatan; dan gangguan jiwa
bergantung kepada World Health melakukan berbagai
tipe perawatan
pemberi Organization (2001) pekerjaan, seperti
sebelum dan yang
perawatannya dalam menjelaskan bahwa bekerja di ladang,
sedang dijalani klien.
melakukan aktivitas tingkat keparahan menggali untuk irigasi,
Dalam
perawatan diri (severity) skizofrenia atau menjaga anak-
hubungannya
mereka daripada berbeda antara di anak.
dengan individu
individu dengan usia negara maju dan
dengan skizofrenia,
dewasa. Alasannya negara berkembang. Dalam hubungannya
tipe/cara perawatan
adalah kondisi fisik Individu dengan dengan aktivitas
sangat penting dalam
dan psikologis lansia skizofrenia di negara perawatan diri
membantu
yang mengalami berkembang individu dengan
mengembalikan
penurunan tentunya dilaporkan memiliki skizofrenia, yang juga
kemampuan mereka
mempengaruhi tingkat keparahan merupakan tujuan
sebelumnya.
keseriusan masalah yang rendah, dan dari rehabilitasi,
Walaupun terapi
perawatandiri yang jumlah yang dapat pencapaian dalam
farmokologi telah
mereka hadapi. Lebih sembuh total cukup bidang sosial budaya
terbukti efektif untuk
jauh lagi, biasanya tinggi. Walaupun (pekerjaan)
menurunkan gejala
penyakit fisik lain alasan yang pasti menguntungkan
skizofrenia, terapi
seperti kerusakan untuk penemuan ini klien,
yang paling efektif
sistem metabolik, untuk klien dengan
gangguan aktivitas, yaitu meningkatkan mandiri. Bahkan sejak
skizofrenia adalah fungsi mereka dalam dulu, Frankie, et al.
dan gabungan dari obat- kehidupan sehari-hari (1996) menegaskan
obatan dan terapi (Katschnig, 2000). bahwa pendidikan
psikososial (Barbato, Sebagai tambahan, sangat penting untuk
1998; Bustillo, et al., bantuan pendidikan individu dengan
2001; Gournay, dapat memberikan kelainan jiwa untuk
2000). Terapi kontribusi dapat merasa bagian
psikososial termasuk dalammeningkatkan normal dari komunitas,
terapi keluarga untuk imejdiriklien sehingga dan mengubah imej
mendorong memotivasi mereka diri mereka dari pasien
keterlibatan melakukan aktivitas menjadi siswa.
keluarga, pelatihan perawatan diri secara
Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia: Aplikasi teori keperawatan Orem (Herni Susanti) 93

Sistem Keluarga atau keponakan.


Informasi ini sangat mendorong klien kelompok terapi.
Orem (1991) meningkatkan Namun, WHO (2001)
berguna untuk
mencetuskan faktor kemandirian klien mengatakan bahwa
memahami bahwa
sistem keluarga, daam perawatan diri. saat ini fasilitas untuk
kemampuan
yang meliputi posisi Perlu diingat bahwa gangguan jiwa kronik
menjalankan fungsi
klien dalam keluarga, individu dengan di masyarakat belum
sehari-hari pada
dan hubungan klien skizofrenia yang mencukupi. Hanya
individu dengan
dengan anggota tinggal di tempat terdapat 37%
skizofrenia
keluarga lain. Terdapat rehabilitasi dalam negara di dunia
bergantung pada
hubungan tidak waktu yang lama, yang menyediakan
faktor genetik.
langsung antara posisi contohnya dipusat fasilitas perawatan
individu dengan perawatan (rumah kesehatan mental di
Faktor lain dalam
skizofrenia dalam sakit jiwa/panti) komunitas.
sistem keluarga yang
keluarga dengan mungkin tidak akan
disebutkan oleh Orem
kemampuan individu dapat menemukan Berdasarkan uraian
(1991) adalah
tersebut dalam hubungan diatas, dapat
hubungan klien
melakukan perawatan kekeluargaan ini. disimpulkan bahwa
dengan anggota
diri (teridentifikasi Sehingga, petugas terdapat banyak
keluarga lain. Untuk
sebagai faktor kesehatan mental faktor yang
individu dengan
genetik skizofrenia). dapat berperan mempengaruhi
skizofrenia, dukungan
Birchwood dan menggantikan fungsi tingkat kemandirian
dari keluarga
Jackson (2001) pemberi dukungan individu dengan
merupakan hal yang
menyebutkan bahwa keluarga (Kruger, skizofrenia dalam
penting dalamupaya
ada hipotesa 2000). melakukan perawatan
membantu individu
genetik skizofrenia dirinya. Berikutnya,
mencapai kesembuhan
yang telah Ketersediaan dan penulis akan
(Birchwood &
dikembangkan sejak Keadekuatan membahas tentang
Jackson, 2001;
berabad-abad yang Sumber bagaimana program
Kruger, 2000). Bentuk
lalu, yang perawatan rehabiltasi
dari hubungan Ketidakadekuatan dan
berkesimpulan individu dengan
keluarga yang dapat ketidaktersediaan
bahwa resiko skizofrenia yan
membantu sumber yang relevan
anggota keluarga memiliki masalah
kesembuhan klien dalam proses
“tertular” skizofrenia deficit perawatan diri.
dapat berupa rehabilitasi individu
dari anggota keluarga
keterlibatan klien dengan skizofrenia
lain ditentukan oleh Perawatan
melakukan tugas menyebabkan
faktor hubungan Rehabilitasi
rumah tangga, melatih degradasi fungsi
darah. Sebagai untuk Individu
kemampuan klien dalam pemenuhan
ilustrasi, terdapat dengan
menjalankan kebutuhan sehari-
resiko yang lebih Skizofrenia yang
aktivitas sehari- hari pada individu
besar untuk Memiliki Masalah
hari, dan tersebut (Katshnig,
menderita skizofrenia Defisit Perawatan
menyediakan 2000). Idealnya,
jika sebelumnya Diri
dukungan finansial dan sumber dukungan ini
orang tua, saudara
emosional untuk tersedia dalam
laki-laki, atau saudara Tujuan dari
perempuan pernah berbagai bentuk pembahasan ini
mengalami skizofrenia; dikomunitas, seperti adalah untuk menguji
dibandingkan dengan perawatan berbasis beberapa prinsip
jika yang mengalami komunitas, dukungan umum perawatan
skizofrenia sebelumnya vokasional dan bagi klien skizofrenia
adalah bibi, paman, edukasional, atau yang mengalami
94 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 2, Juli 2010; hal 87-97

defisit perawatan diri secara spesifik Namun, harus diingat


dari segi rehabilitasi; intervensi bahwa proses sensitif dalam
seperti keperawatan pada perkembangan memberi intervensi
perkembangan tiap area perawatan individu dengan darurat saat
kemandirian, diri (nutrisi, skizofrenia dapat dibutuhkan untuk
komunikasi kebersihan diri, fluktuatif pada meyakinkan klien
terapeutik, dan berhias, toileting, beberapa klien sudah mampu
kolaborasi. Dalam hal istirahat, interaksi sehubungan dengan mencapai syarat
ini, penulis tidak sosial, dan episode skizofrenia minimal melakukan
akan menganalisa keselamatan). yang dialami. perawatan diri.

Perkembangan asuhan keperawatan Kekambuhan pada Sebagai gambaran,


Kemandirian seperti halnya individu dengan ketika klien
terhadap klien dengan skizofrenia dapat memperlihatkan gejala
Menurut Orem
perawatan total, diakibatkan oleh waham serius yang
(1991), asuhan
namun ada unsur ketidakpatuhan dalam berakibat adanya
keperawatan untuk
keterlibatan klien. pengobatan atau penolakan untuk
klien skizofrenia
Terakhir, klien dalam stresor lingkungan makan karena
sangat beragam,
perawatan pemberian (Gournay, 2000; kecurigaan bahwa
bergantung pada
dukungan – edukasi Johnson, 1997). makanan tersebut
tingkat
hanya memfokuskan Sangat mungkin beracun, perawat
ketergantungan
pada memandu dan terjadi, klien akan sebaiknya tidak
klien apakah mereka
memberikan memperlihatkan menawarkan
memerlukan
pendidikan kesehatan. gejala skizofrenia makanan yang biasa
perawatan total,
tingkat lanjut, dimasak oleh staf
perawatan sebagian,
Paradigma rehabilitasi walaupun mereka pusat rehabilitasi.
atau hanya pemberian
menekankan sedang berada di pusat Akan lebih tepat
dukungan-edukasi.
pentingnya status rehabilitasi, baik itu di untuk memberi
Situasi yang berbeda
kemandirian klien, masyarakat ataupun di mereka makanan
ini menentukan
oleh karenanya rumah sakit. Untuk kalengan dan
metode intervensi
perawatan itu, penting bagi memberi kesempatan
keperawatan.
rehabilitasi untuk perawat spesialis di pada klien untuk
Contohnya, klien
klien skizofrenia pusat rehabilitasi membuka sendiri
dalam perawatan total
dengan psikososial bersikap makanan tersebut
mengharuskan
ketidakmampuan fleksibel dalam (Townsend, 2005).
perawat memberikan
perawatan diri harus menurunkan tingkat Intervensi penting lain
bantuan yang
ditingkatkan, dari ketergantungan klien. yang dapat dilakukan
menyeluruh:
ketergantungan total, Perawat perlu selama periode kritis
melakukan, memandu,
ketergantungan mengetahui waktu adalah memonitor
mendukung secara
sebagian, dan yang tepat ketika klien hasil laboratorium,
fisik ataupun
kebutuhan akan tidak lagi seperti elektrolit dan
psikologis,
dukungan dan membutuhkan jumlah sel darah
menyediakan
edukasi. Dittmar panduan yang intensif putih, karena
lingkungan yang
(1989) menyebutkan dalam memenuhi kekurangan nutrisi
mendukung, dan
bahwa dua katergori kebutuhan dasar dapat berakibat dalam
memberikan
terakhir menentukan mereka. Meskipun ketidakseimbangan
pendidikan kesehatan.
pusat rehabilitasi demikian, perawat fungsi tubuh
Berbeda dengan klien
hanyalah untuk harus (Johnson, 1997).
dalam perawatan
parsial, dalam hal ini individu dengan
perawat memberikan ketidakmampuan. Selain fleksibel,
Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia: Aplikasi teori keperawatan Orem (Herni Susanti) 95

perawat spesialis aktivitas perawatan skizofrenia yaitu


jiwa juga harus Selain itu, perawat diri di luar kurangnya orientasi
mampu memutuskan spesialis jiwa yang kemampuan mereka. realita. Komunikasi
sumber yang dapat bekerja di pusat Karena mereka terapeutik, sebagai
mem- pengaruhi rehabilitasi berbasis menderita gangguan salah satu perawatan
keberhasilan dari komunitas perlu atensi dan memori, yang efektif, sangat
intervensi memiliki mereka hanya akan penting dilakukan
keperawatan yang kemampuan untuk memperlihatkan untuk membantu klien
dipersiapkan. mengobservasi tanda perkembangan kecil dalam melakukan
Idealnya, fasilitas dan gejala awal dari setiap harinya ADL yang adekuat,
rehabilitasi harus siap kekambuhan, dan (Gournay, 2000). dan juga mengurangi
untuk membantu klien merujuk klien ke unit Namun, seharusnya kerusakan kognitif.
dalam kondisikritis, akut hal ini tidak
terlebih bagi pusat secepatnya.Sebagai menyebabkan perawat Beberapa penulis
rehabilitasi di daerah alternatif, perawat merasa frustrasi, dan telah menganjurkan
perkotaan. Namun, perlu kemudian bagaimana
Lucca, Allen, dan mengembangkan menelantarkan komunikasi terapeutik
George (2001) peran perkembangan kecil disampaikan kepada
mengkritik bahwa manajerialnya yang ada. Sebaliknya, klien skizofrenia
fasilitas kesehatan untuk bernegosiasi sudah sewajarnya dalam kaitannya
yang disediakan oleh dengan pembuat perawat bersikap dengan manajemen
rumah sakit dengan kebijakan untuk sensitif terhadap perawatan diri
peraturan tradisional menyediakan setiap perkembangan, (Johnson, 1997;
hanya mampu untuk fasilitas yang dan memberikan Townsend, 2005).
memaksimalkan dibutuhkan untuk reinforcement positif Intervensi pertama
komunikasi memastikan klien pada usaha klien ialah dengan
interdisiplin, dan hal dapat memenuhi (Fortinash & menunjukkan klien
ini tidak kebutuhan dasarnya. Holoday – Worret, bagaimana melakukan
sesuaidenganfilosofi Ruang observasi 1991; Johnson, 1997; aktivitas pada saat klien
rehabilitasi psikososial sangat penting untuk Townsend, 2005). memiliki kesulitan
yang mendorong mencegah klien dalam orientasi
integritas klien dalam mencederai dirinya Komunikasi realita. Townsend
komunitas. Sehingga sendiri atau orang Terapeutik (2005) mengusulkan
mereka menyarankan lain dan melakukan satu teknik: “apabila
untuk Indikator kesuksesan
supervisi atas pasien tidak makan,
mengembangkan asuhan keperawatan
pemenuhan ke- letakkan sendok di
tempat rehabilitasi dalam mengurangi
butuhan dasarnya, tangannya, sendokkan
sesuai dengan situasi masalah defisit
sebelum ditransfer ke makanan di atasnya,
nyata di masyarakat. perawatan diri pada
unit akut. dan katakan:
klien skizofrenia
“Sekarang, makanlah
Pertimbangan 2005). Pengalaman bukan hanya mengacu
sesuap kentang
penting lain dalam berhasil, walaupun pada kemampuan
tumbuk (atau
membuat klien kecil, secara signifikan klien memenuhi
makanan lain)”’
skizofrenia untuk akan meningkatkan perawatan dirinya.
(Townsend, 2005).
mandiri secepatnya harga diri klien. Perawat psikiatri
Metode lain ialah
adalah dengan harus
dengan menghindari
menyediakan Untuk mencapai mempertimbangkan
kesempatan untuk kondisi ini, perawat bagaimana
berhasil (Johnson, spesialis tidak intervensinya dapat
1997; Townsend, seharusnya mendorong berguna mengurangi
klien untuk melakukan masalah utama dari
96 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 2, Juli 2010; hal 87-97

perselisihan tentang perawatan (Humpel sesuai untuk klien. tim intervensi


delusi/waham klien & Caputy, 2001). Bagaimanapun, rehabilitasi spesifik
(Johnson, 1997). Untuk itu, penting kewajiban ini dapat untuk semua klien
Alasannya adalah sekali untuk perawat diaplikasikan untuk yang mengalami
ketidaksetujuan spesialis jiwa untuk tujuan umum, namun masalah defisit
dengan klien hanya memvalidasi perasaan belum ada penjelasan perawatan diri.
akan menguatkan dan perilaku mereka yang spesifik untuk Menurutnya, partner
keyakinannya. terlebih dahulu pelayanan rehabilitasi. perawat yang bekerja
sebelum memberikan dekat dengan klien
Satu hambatan yang perawatan kepada Pilihan lain, Dittmar dan keluarga,
sering muncul dalam klien. Keikutsertaan (1989) mengusulkan
melakukan dalam kelompok
komunikasi pendukung dengan terdiri dari dokter perawat psikiatri.
terapeutik ialah kolega juga dapat terkait dengan resep Klien yang
kurangnya menjadi solusi yang obat, dokter gigi mendapatkan obat
pemahaman yang membantu (Johnson, terkait dengan antipsikotik secara
baik diantara 1997). perwatan masalah teratur dapat
perawat kesehatan mulut, terapis okupasi memenuhi terapi
jiwa tentang strategi Kolaborasi terkait dengan sosial, rekreasional,
komunikasi yang pelatihan dan dan rehabilitasi
Sejak dulu sudah ada mendesain alat bantu, (Johnson, 1997).
tepat. Bekerja
kesepakatan di terapis fisik terkait Selain itu, obat
dengan klien dengan
antara penulis untuk dengan supervisi psikotropik juga
skizofrenia yang
mengintegrasikaninter latihan penyembuhan, bermanfaat untuk
memiliki orientasi
vensikeperawatan pekerja sosial terkait mencegah klien dengan
realita yang inadekuat
umumnya mandiri dan dengan mencari skizofren menjadi
menjengkelkan dan kolaboratif dalam pertolongan sumber kambuh dan kembali
menakutkan bagi kaitannya dengan dana klien dan ke rumah sakit
perawat kesehatan defisit perawatan diri keluarga untuk alat- (Gournay, 2000;
jiwa, sehingga pada klien alat dan modifikasi Johnson, 1997).
meng- aplikasikan Skizofrenia rumah, prostetis
(Fortinash & terkait dengan Berdasarkan uraian
keterampilan
Holoday-Worret, penyediaan tungkai diatas, perawat ahli di
terapeutik untuk klien
1991; Johnson, 1997, buatan bagi klien yang bidang psikiatri perlu
dapat menjadi “aliran
Reighley, diamputasi, dan ortotis mengoptimalisasikan
tugas yang luar biasa
1998; Townsend, terkait dengan peran mereka di area
banyak dan
2005). Aktivitas penyediaan alat kolaborasi ini.
emosional” (Johnson,
keperawatan penahan untuk Kontribusi perawat
1997).
bervariasi termasuk memperbaikifungsiekst harus didasari dengan
mendukung dan remitas yang pemahaman yang luas
Selain itu, penelitian
memonitor obat yang diamputasi. tentang medikasi: kerja
menunjukkan stres di
diberikan dan terapi obat, penggunaan,
antara para perawat
psikologis, Kolaborasi yang dosis, efek terapeutik
kesehatan jiwa
mengobservasi paling signifikan yang diharapkan, rute
berhubungan
kondisi fisik klien dalam solusi defisit pemberian, efek
dengan kompetensi
dan melaporkan perawatan diri samping, dan
emosional mereka,
masalah kepada diantara klien kontraindikasi
dan seimbang dengan
dokter, dan Skizofrenia dapat (Johnson, 1997).
penampilan mereka
mengkolaborasikan ditunjukkan dengan Pengetahuan ini sangat
di dalam
dengan ahli gizi untuk obat antipsikosis dibutuhkan ketika
menyediakan
memilih menu yang diantara psikiater dan perawat berdiskusi
Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia: Aplikasi teori keperawatan Orem (Herni Susanti) 97

dengan anggota tim mendapatkan klien skizofrenia


lainnya. Pengetahuan dan memuaskan pelayanan rehabilitasi harus
ini harus juga hubungan antara rawat jalan. Beberapa dipertimbangkan
didukung oleh profesi kesehatan perawat jiwa sebagai area penting
keterampilan (Oermann, 1992). komunitas di dalam rehabilitasi
pemberian obat. Australia melaporkan psikososial. Untuk itu
Satu penelitian
Tambahan lagi, kesulitan mereka sangatlah penting
kualitatif melaporkan
kemampuan mengajar membina hubungan untuk perawat
bahwa walaupun
klien dan keluarganya yang baik, praktisi dan perawat
beberapa perawat
terkait terapi yang memberikan injeksi, ahli yang bekerja di
kesehatan jiwa
diberikan sangatlah dan hanya mampu rehabilitasi
komunitas
penting (Gournay, melakukan pengkajian psikososial
berpengalaman dalam
2000). jiwa yang superfisial memberikan
pemberian injeksi kepada klien mereka tindakan keperawatan
Bagaimanapun, untuk klien dalam waktu selama profesional untuk
kemampuan ini dapat gangguan jiwa, 15 menit (Muir- mengurangi masalah
tidak sesuai ketika mereka harus Cochrane, 1998). tersebut.
perawat meningkatkan Untuk memecahkan
menemukan keterampilan masalah ini, Perawatan diri model
kesulitan dalam interpersonal agar perawat ahli harus Orem dapat
menjalankan peran fungsi terapeutik bernegosiasi dengan dikerjakan di unit
kolaborasinya. perawat dapat pihak yang rehabilitasi klien
Pertama-tama, memberikan efek berwenang dalam dengan skizofrenia
perawat ahli mungkin bagi klien dan kebijakan untuk yang memiliki defisit
saja ahli dalam keluarga (Muir- memperpanjang perawatan diri. Untuk
pemberian obat, tetapi Cochrane, 1998). durasi waktu kelompok klien ini,
mereka kurang baik Oleh karena itu, ikut interaksi dengan klien. kebutuhan perawatan
dalam menggunakan serta dalam pelatihan
diri lebih besar
komunikasi yang komunikasi efektif
yang intensif dan Kesimpulan sebagai efek dari
efektif kepada klien, penyakit contohnya
keluarga, atau profesi berkesinambungan Masalah defisit kerusakan kognitif,
kesehatan lainnya. dapat menjadi solusi perawatan diri pada afek, dan perilaku.
Masalah ini harus yang baik.
dimasukkan ke Manifestasi dari defisit dengan
Walaupun seorang perawatan diri terkait menggunakan
dalam pertimbangan,
perawat ahli sudah dengan beberapa prinsip
mengingat
kompeten dalam ketidakmampuan untuk dasar; yaitu
komunikasi efektif
komunikasi efektif, melakukansatu pengembangan
sangat penting
ia dapat saja tidak darikebutuhan dasar kemandirian,
untuk
mampu dari ADL seperti komunikasi terapeutik,
menghubungkan
menggunakan makan, personal dan kolaborasi. Untuk
perawat danklien,
kemampuannya hygiene, berpakaian, meningkatkan
memampukan klien
dalam praktik karena toileting, tidur, levelkemandirian klien
untuk berpartisipasi
pembatasan dari interaksi sosial, atau skizofrenia, fleksibilitas
dalam mencapai
organisasi. keamanan. Apapun perawat dan
tujuan intervensi,
Contohnya, waktu tingkat defisit klien menyediakan
yang dialokasikan skizofrenia, perawat kesempatan bagi klien
terbatas dalam
spesialis jiwa dapat untuk berhasil adalah
memberikan obat
memberikan praktik penting.
antipsikosis bagi klien
profesional kepada
skizofrenia yang Komunikasi terapeutik
kelompok spesifik ini
98 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 2, Juli 2010; hal 87-97

diharapkan dapat Ackley, B.J., &


Ladwig, G.B. Birchwood, M., & St. Louise: Mosby
membawa dampak Jackson, C. Company.
positif kepada klien (2002). Nursing
diagnosis (2001).
untuk memperbaiki handbook: A guide Schizophrenia: Fortinash, K.M, &
orientasi realita to planning care Clinical Holloday-Worret,
mereka. Kolaborasi (5th ed). Missouri: psychology a P.A. (1991).
dengan anggota tim, Mosby. modular course. Psychiatric
terutama perawatan Philadelphia: Nursing care
Andia, A.M., Zisook, Taylor & Francis plans. St. Louise:
medis, merupakan Inc. Mosby Year
S., Heaton, R.K.,
tantangan bagi Book.
Hesselink, J.,
perawat untuk Jernigon, T., Kuck, Bustillo, J.R.,
meningkatkan J., & Moranville, Lauriello, J., Frankie, P.A., Levine,
kemampuan dan B.D.L. (1995). Horan, P.W., & P., Moerbray,
pengetahuannya Gender Keith, S.J. C.T., Shriner, W.,
differences in (2001). The Conklin, C., &
dalam pemberian
Schizophrenia. psychosocial Thomas, E.R.
obat, begitu juga treatment of (1996). Supported
Journal of
kemampuan Nervous and schizophrenia: An education for
interpersonal. Mental Health update. The persons with
Disease, 183 (8), American Journal psychiatric
Sebagai tambahan, 522-528. of Psychiatry, 158 disabilities:
perawat harus (2), 163-175. Implementation in
Barbato, A. (1998). an urban settings.
mampu memberikan Carpenito, L. J. The Journal of
Schizophrenia and
kontribusi untuk (1999). Behavioural
public health.
memecahkan masalah Diperoleh dari Handbook of Health Services
dalam melaksanakan www.who.int/ment Nursing diagnosis anda Research, 23
peran kolaborator, al_health/media/ (8th ed). (4), 406-417.
baik dalam tingkat end/55.pdf. Philadelphia:
Lippincott. Glashan, T.H., &
organisasi,
Bardenstein, K.K.
profesional, ataupun Departemen (1990). Gender
edukasional. Kesehatan RI. differences in
Komunikasi (2008). Profil affective,
terapeutik kepada Kesehatan schizoaffective,
klien dan komunikasi Indonesia 2008. and schizophrenic
efektif kepada klien Diperoleh dari disorders,
www.depkes.go. Schizophrenia
dan disiplin lain dalam id/Profil Bulletin, 16, 319-
kolaborasi menjadi %20Kesehatan 329.
perhatian utama dalam %20Indonesia
tulisan ini. Selanjutnya, %2020 08.pdf. Gournay, K. (2000).
penelitian mengenai Schizophrenia. In
keefektifan Destine, J. B. (1992). R. Newell & K.
komunikasi dalam Theory-based Gournay (Ed),
advanced Mental health
meamndirikan klien rehabilitation nursing: an
dalam perawatan diri nursing: Is it a evidence-based
perlu dilakukan untuk reality? Holistic approach (147-
mengembangkan Nursing Practice, 162). London:
praktik keperawatan 6 (2), 1-6. Churchill
yang evidence-based Livingstone.
Dittmar, S (1989).
(HDW, AY, HR).
Rehabilitation Humpel, N., &
nursing: Process Caputy, P.
Referensi dan Application. (2001). Exploring
Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia: Aplikasi teori keperawatan Orem (Herni Susanti) 99

the relationship Mental Health Muir-Cochrane, E.C. Stuart, G.W. & Laraia,
between work Nursing, 8, 399- (1998). The role M.T. (2005).
stress, years of 403. of the community Principles and
experience and mental health Practice of
emotional Jalil, M. (2006). nurse in the Psychiatric
competency using Faktor-faktor administration of Nursing (7th ed).
a sample of yang depot neuroleptic St. Louis: Mosby.
Australian mental mempengaruhi medication: ‘Not
health nurses. kekambuhan just the needle Townsend, C.M.
Journal of penderita nurse!’. (2005). Essentials
Psychiatric and skizofrenia di RSJ International of Psychiatric
Prof. Journal of Mental Health
Nursing Practice, Nursing (3th ed).
Dr. Soeroyo assessment of 4, 254-260. Philadelphia: F.A.
Magelang. psychosocial Davis Company.
(Skripsi, Tidak rehabilitation Oermann, M.H.
dipublikasikan). programs: General (1992). Videbeck, S.L. (2008).
characteristics and Professional Buku Ajar
Johnson, B.S. (1997). services. nursing practice: Keperawatan.
Psychiatric- Psychiatric A conceptual Jakarta: EGC.
mental Health Rehabilitation approach.
Nursing: Journal, 24 (3), Philedelphia: WHO. (2001). The
Adaptation and 205-213. Lippincott. World Health
Growth (4th ed). Report: 2001:
Philadelphia: McFarland, G.K., & Orem, D.E. (1991). Mental Health:
Lippincott-Raven McFarlane, E.A. Nursing: Concepts of New
Publisher. (1997). Nursing practice Understanding,
diagnosis & (4th ed). Missouri: New Hope.
Katschnig, H. (2000). intervention: Mosby Year Book. Diperoleh dari
Schizophrenia and Planning for www.who.int/whr/
quality of life. patient care. 2001/en.
Acta Psychiatrica Missouri: Mosby
Scandinavica, 102 Year Book.
(407), 33-
37. Moore, J.B., & Pichler,
V.H. (1999).
Kozier, B., Erb, G., & Measurement of
Blais, K. (1997). Orem’s basic
Professional conditioning Sikap bersyukur adalah c
nursing practice: factors: A review untuk mendapat hal-hal baik lebih bany
Concepts & of published
research. Nursing - Marci shimoff
perspectives (3rd
ed). California: Science Quarterly,
Addison Wesley 13 (2), 137-142.
Longman Inc. Separuh kehidupan adala
sebagian lainnya adalah disiplin dan inil
Kruger, A. (2000). karena tanpa disiplinAnda tidak akan mengetahui apa yang
Schizophrenia:
recovery and hope. - Carl Zuckmeyte
Psychiatric
Rehabilitation
Journal, 24 (1),
29-38.

Lucca, A.M., &


Allen, G.J.
(2001). A
statewide

Anda mungkin juga menyukai