CBR Mo
CBR Mo
MANAJEMEN OPERASIONAL
Disusun oleh :
Nim : 7183510040
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat, nikmat serta hidayah-Nya yang
telah di limpahkan. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Operasional ini dalam bentuk “CRITICAL BOOK REVIEW” dan isinya yang sangat sederhana
tepat pada waktunya.
Saya harapkan tugas ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca dan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat diterapkan dalam kehidupan.
Saya menyadari bahwa dalam tugas yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan saya memohon kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas ini.
PENDAHULUAN
Critical book review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari buku
yang berjudul “Manajemen Operasi” Karya Dr. Akhmad, S.E., M.Si dengan materi yang
sesuai.
Dalam mengkritik buku tersebut, maka Saya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari buku tersebut. Pembuatan Critical Book Review ini bertujuan untuk memenuhi tugas
individu KKNI. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penyusun khususnya.
1. Bagaimana isi dan pemahaman Buku “Manajemen Operasi” Karya Dr. Akhmad, S.E.,
M.Si dengan buku “ Manajemen Operasional” La Hatani,SE., M.M.?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui standar buku yang baik dari buku tersebut.
2. Dosen juga dapat memberikan referensi buku ajar yang tepat bagi mahasiswa nya.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan dalam memproduksi barang dan jasa
melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Hampir semua kemajuan di bidang
manajemen operasi terjadi pada Abad ke 20, akan tetapi sejak awal kehidupan manusia,
senantiasa berusaa untuk meningkatkan taraf hidupnya. Terdapat empat fungsi penting.
Dalam opersi yaitu fungsi pengolahan, jasa-jasa penunjang, perencanaan dan pengendalian
opersi.
Stategi Operasi merupakan pandangan bagi fungsi operasi yang dapat mengarahkan
pengambilan keputusan. Tujuan strategi operasi ini adalah menghubungkan strategi bisnis
denganpengambilan keputusan dibidang operasi. Hasilnya adalah merupakan suatu pola
pengambilan keputusan yang konsisten.
Strategi operasi dari; misi, keunggulan khusus, sasaran dan kebijakan. Misi merupakan
tujuan, kemudian sasaran menyangkut masalah biaya, kualitas, pengiriman dan fleksibilitas.
Sementara keunggulan khusus adalah hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik dari pesaing.
Kemudian kebijakan adalah keputusan strategis yang mengarah pada pengambilan keputusan
yang lebih rinci dalam hal proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja dan kualitas.
Terdapat tiga masukan bagi strategi operasi adalah: adalah strategi bisnis, analisis
eksternal, dan analisis internal. Strategi operasi harus mampu membantu perusahaan untuk
mengadaptasi faktor-faktor eksternal, seperti kebutuhan pelanggan, teknologi, bahan baku,
kondisi sosial ekonomi dan pesaing.
Strategi dan keputusan operasi pada dasarnya berbeda, tergantung pada perusahaan
apakah mereka mengikuti strategi biaya rendah atau strategi disfrensiasi usaha. Dan tidak ada
satupun strategi yang sesuai untuk semua keadaan.
Kemunculan perusahaan global dewaa ini mengubah strategi operasi, karena diperlukan
pandang yang lebih luas secara internasional atas lokasi fasilitas, sumber masukan, desain
produk, tenologi proses, logistik dan organisasi perusahaan.
Efektifitas operasi dapat dijelaskan dalam empat tahap yaitu: netral secara internal, netral
secara eksternal, penunjang internal, dan penunjang eksternal. Suatu strategi operasi
diperlukan oleh suatu bisnis untuk mencapai tahap ketiga dan keempat.
Ramalan adalah bagian penting dari fungsi manajer operasi. Ramalan permintaan
mengarahkan produksi, kapasitas, dan system penjadwalan pada perusahaan serta
mempengaruhi fungsi perencanaan pemasaran, keuangan dan personalia.
Diperoleh bahwa tidak ada satupun teknik peramalan yang sempurna untuk semua
kondisi, dn sekali menemukan pendekatan yang memuaskan, pihak manajemen masih tetap
harus memantau dan mengawasi ramalan-ramalan agar tidak terjadi kesalahan.
Sementara untuk organisasi jasa, eceran dan professional analisis biasanya terdiri dari
berbagai variabel termasuk daya beli areal lokasi, persaingan, periklanan dan mutu lokaai
serta kebijakan opersi dari organiasi itu sendiri.
Pada dasrnya terdapat dua jenis bangunan yaitu bagunan berlatai tunggal dan bangunan
bertingkat. Terdapata beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam desain bangunan
yaitu:
1) Biaya-biaya bangunan,
2) Sistem Komunikasi dalam pabrik,
3) Keamanan,
4) Kebutuhan-kebutuhan ruangan.
Layout secara substansial memberikan perubahan dalam efisiensi operasi. Terdapat enam
situasi layout yaitu:
Persoalan keputusan dalam manajemen persediaan meliputi apa yang diadakan, berapa
banyak yang dipesan, kapan dipesan dan jenis kendali apa yang digunakan.
Konsep Economic Order Quantity (EOQ) yang sederhana memberikan landasan untuk
menyeimbangkan biaya-biaya yang terkait dengan keputusan pengisian kembali sediaan.
Dalam mengikuti kebijakan EOQ, penting untuk disadari bahwa asumsi permintaan konstan
sangat penting. Asumsi ini sering kali tidak benar dalam praktek. Variasi musin dan
permintaan dependen dalam keputusan ukuran lot produksi dan kebijakan-kebijakan lain
harus dipadukan dalam perencanaan sediaan.
Konsep yang mendasari persediaan penyangga dan tingkat layanan haruslah diperhatikan
oleh para manajer. Mengenai hubungan antara tingkat layanan dan biaya kehabisan sediaan
penting agar manajer dapat menetapkan tingkat layanan yang layak.
Sebagian besar system pengisian kembali sediaan untuk jenis sediaan kelas C (yang
bernilai rendah), dapat diotomatisasi dengan program komputer, akan tetapi jenis sediaan
kelas A dan sebagian kelas B mungkin menuntut perhatian dari manajer yang bertanggung
jawab karena keputusan tentang mereka sangat penting untuk keberhasilan operasi.
Standar kerja diperlukan agar system opersi dapat berjalan dengan efisien. Standar ini
dibutuhkan untuk perencanaan produksi, perencanaan tenaga kerja, perencanaan biaya dan
evalussi kinerja. Standar kerja dapat pula dijadikan dasar bagi system insentif. Standar kerja
dapat di ditetapkan melalui data masa lalu, studi waktu, standar waktu yang ditentukan
sebelumnya, dan pengujian sample kerja.
Penjadwalan agregate merupakan salah satu tanggung jawab penting dari manager
operasi dan merupakan foktor penting dalam terciptanya produksi yang efisien. Hasil dari
perencanaan agregate mengarah pada jadwal produksi utama yang yang lebih terinci dan
merupakan dasar dalam melakukan membuat penjadwalan pekerjaan dan MRP.
Meskipun pada pembahasan awal kita banyak membicarakan pada lingkup perusahaan
industri, namun kita lihat perencanaan agregate pada perusahan jasa seperti bank, restoran,
maskapai penerbangan dan fasilitas perbaikan mobil merupakan semua system pelayanan
jasa yang dapat menerapkan konsepkonsep yang dikembangkan. Isu yang paling penting
dalam perencanan agregate adalah penerapan dari rencana itu. Manajer tampaknya dapat
dengan mudah melakukan perencanaan yang kurang rumit, dan kurang matematis.
BAB IX PERENCANAAN KAPASITAS
Capacity adalah tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran
pengoperasian bagi manajemen, supervisi dan operator mesin. Perenanaan kapasitas
umumnya dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan anggaran. Perencanaan kapasitas dapat
dilakukan baik untuk jangka pendek, jangka penengah maupun jangka panjang.
Analisis break even point dapat memantu manajer dalam melakukan perencanaan
kapasitas. Karena dengan analisis ini maka, para menajer dapat melakukan perencanaan
kapasitas di atas titik impas agar dalam operasi perusahaan tidak mengalami kerugian.
Sementara itu learning curve juga sangat membantu bagi manajer dalam melakukan
perencanaan kapasitas, analisis ini memungkinkan para manajer untuk mengetahui tingkat
penurunan waktu kerja yang dapat menuntunkan biaya operasi yang disebabkan karena
bertambahnya pengalaman kerja.
Pemerograman linear adalah satu teknik riset operasi yang paling banyak digunakan dan
dapat diterapkan untuk beragam persoalan produksi dan operasi. Pemerograman linear adalah
satu teknik riset operasi yang paling banyak digunakan dan dapat diterapkan untuk beragam
persoalan produksi dan operasi.
Oleh karena itu dilakukan teknik penyelesaian aljabar yang lasim disebut dengan Metode
Simpleks untuk mengatasi masalah program liner yang mempunyai variabel keputusan lebih
dari dua. Apabila variable keputusan jumlahnya cukup banyak misalnya sampai ratusan,
maka program komputer untuk metode simpleks dapat dipakai untuk prosedur penyelesaian.
PERT dan CPM serta metode perencanaan dan pengendalian proyek lainnya, telah
terbukti sangat bermanfaat dalam mengendalikan proyek yang besar dan kompleks. Kedua
model ini sangat membantu manajer dalam membuat perencanaan dan pengendalian proyek
mulai dari perencanaan waktu kegiatan, Perencanaan tenaga kerja, sampai kepada
perencanaan biaya pelaksanaan proyek. Dan kini terlah tersedia perangkat lunak komputer
untuk membantu manajer dalam menangani masalah jaringan.
PERT dan CPM bagaimana pun juga tidak memecahkan semua masalah penjadwalan
proyek dan problem manajemen bisnis dan pemerintahan. Praktek manajemen yang baik,
tugas dan tanggung jawab yang jelas dan sistem pelaporan yang benar dan tepat waktu juga
diperlukan. Model yang digambarkan dalam pembahasan ini hanya sebagai alat untuk
membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik.
BAB III
Kelebihan Buku
Buku tersebut dapat memberikan inspirasi yang mencerdaskan dan menjadi solusi terhadap
berbagai permasalahan dalam manajemen operasi, apalagi dilengkapi dengan sejarah
perkembangan manajemen operasi.
Pada buku terdapat ringkasan yang membantu para mahasiswa dalam merangkum materi tiap
bab yang telah dibahas. Juga contoh soal dan soal-soal untuk melatih pemahaman.
Buku ini disajikan tidak hanya mengenai teori-teori saja tetapi juga dalam bentuk
perhitungan. Sehingga tidak monoton dan semakin menambah wawasan pembaca.
Kekurangan Buku
Buku ini kurang memaparkan defenisi menurut para ahli sebelumnya, dan gambar skema
pada buku ini ada yang kurang jelas atau karena hasil salinan dari buku lain sehingga terlihat
sedikit buram.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-
proses dalam organisasi dan agar kita memahami apa yang dikerjakan manajer operasi sehingga
dengan cermat dapat meningkatkan peluang keuntungan dan pelayanan dalam masyarakat serta
mampu mengorganisasikan diri pada perusahaan yang produktif. Bahwa sangatlah penting untuk
mengetahui bagaimana aktivitas Manajemen Operasi berjalan agar kita memahami apa yang
dikerjakan manajer operasi sehingga dengan cermat dapat meningkatkan peluang keuntungan
dan pelayanan dalam masyarakat serta mampu mengorganisasikan diri pada perusahaan yang
produktif.