Anda di halaman 1dari 8

NAMA : INDAH ARTIKA TAHALELE

NIM : 2020-29-064
TUGAS : TEORI EKONOMI MAKRO I

Jawaban :
1. 1. Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah karena:

 Output yabng dihasilkan lebih sedikit dan dengan demikian timbul masalah kelangkaan
dalam perekonomian.
 Hal ini terjadi sebab tenaga kerja yang menganggur menerima pendapatan yang lebih
sedikit. Hal ini secara bertahap akan mengurangi standar hidup.
Dengan demikian tingkat pengangguran pada akhirnya memberitahu kita berapa banyak orang
dalam angkatan kerja yang tidak dapat menemukan pekerjaan.

Hal ini umumnya dapat diamati bahwa ketika ekonomi akan bertumbuh dari periode ke periode.
Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan PDB dan tingkat pengangguran
yang cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena dengan meningkatnya tingkat PDB, output
menjadi lebih tinggi, dan karenanya jumlah buruh yang diperlukan untuk menyeimbangi tingkat
produksi. Secara umum, keadaan ekonomi yang baik akan memiliki tingkat pengangguran lebih
rendah dan sebaliknya.

2. Inflasi
Kenaikan tingkat harga secara konsisten dan terus-menerus akan menyebabkan inflasi. Secara
sederhana dalam Inflasi ada kenaikan umum dalam harga barang dan jasa dari waktu ke waktu.
Dalam hal demikian, harga umumnya naik dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Dengan
adanya beban ini, perekonomian tidak mencapai tujuan stabilitasnya. Inflasi menyebabkan
peningkatan rata-rata harga produk dan jasa. Dalam keadaan inflasi dapat dilihat bahwa beberapa
harga naik di atas rata-rata, beberapa naik di bawah rata-rata, dan beberapa  harga barang bahkan
menurun.

Inflasi merupakan masalah karena:

 Karena ada kenaikan harga barang dan jasa, daya beli uang menurun. Hal ini pada
gilirannya akan mengurangi kekayaan finansial dan menurunkan standar hidup.
 ketidakpastian yang lebih besar untuk melakukan perencanaan jangka panjang.
 Pendapatan dan kekayaan cenderung didistribusikan sembarangan di antara berbagai
sektor ekonomi dan di antara pemilik sumber daya.

3. Siklus Bisnis
Pengangguran dan inflasi merupakan masalah yang cenderung timbul pada fase yang berbeda
dari siklus bisnis. Kemungkinan masalah ini akan berbeda-beda. Pada saat tertentu, masalah
pengangguran berkurang dan inflasi menjadi sesuatu yang lebih harus diperhatikan. Di lain
waktu, masalah pengangguran lebih harus diperhatikan daripada masalah inflasi. Kedua masalah
tersebut terhubung dengan dua fase utama dari siklus bisnis. 
 Tahap Kontraksi
Dalam fase kontraksi dari siklus bisnis akan terjadi penurunan secara umum dalam kegiatan
perekonomian. Keseluruhan permintaan agregat berkurang yang berarti bahwa output yang
dihasilkan lebih sedikit, dan dengan demikian lebih sedikit sumber daya yang digunakan dalam
proses produksi.

Dengan alasan ini, pengangguran cenderung menjadi masalah utama di sini. Tetapi pada saat
yang sama karena pasar cenderung memiliki lebih banyak surplus dari kekurangan, inflasi
cenderung tidak menjadi masalah selama fase ini. 

 Tahap Ekspansi
Selama fase ekspansi dari siklus bisnis ada peningkatan secara umum dalam kegiatan ekonomi.
Dengan demikian kenaikan permintaan agregat secara keseluruhan mengarah kepada tingkat
produksi yang lebih tinggi dan sumber daya yang dipergunakan berada pada tingkat yang lebih
tinggi. Permintaan lebih dari penawaran. Oleh karena itu pasar lebih cenderung memiliki
kekurangan dibandingkan surplus.

Dengan demikian inflasi cenderung menjadi masalah utama selama fase ini. Namun, dengan
produksi yang kuat, banyak orang yang dibutuhkan untuk mengatasi dengan permintaan akan
tenaga kerja dan dengan demikian pengangguran cenderung tidak menjadi masalah.

4. Suku bunga

Suku bunga adalah biaya yang dikenakan oleh bank untuk memberikan pinjaman. Perusahaan
meminjam uang dari bank-bank dari waktu ke waktu dan karenanya peningkatan suku bunga
akan mempengaruhi bisnis secara langsung.

Dengan kenaikan suku bunga akan menyebabkan peningkatan beban bunga. Dalam kasus seperti
itu usaha harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk membayar kembali pinjaman.
Perubahan pada tingkat suku bunga juga mempengaruhi pelanggan. Pada gilirannya, ini juga
akan mempengaruhi perusahaan. Individu dalam kasus demikian harus membayar jumlah yang
lebih tinggi untuk meminjam uang, yang akhirnya menyebabkan penurunan permintaan untuk
produk besar. 

5. Pertumbuhan stagnan
Pertumbuhan stagnan terjadi ketika pasokan produk tidak meningkat atau menurun di bawah
patokan. Peningkatan total produksi barang dan jasa umumnya diperlukan untuk pertumbuhan
ekonomi. Hal ini diperlukan untuk mengimbangi peningkatan populasi dan harapan standar
hidup yang meningkat.

Pertumbuhan stagnan timbul jika total produksi tidak mengikuti harapan-harapan ini. Oleh
karena itu tujuan ekonomi makro akan pertumbuhan ekonomi tidak tercapai. Alasan paling 
memungkikan untuk pertumbuhan stagnan dapat dikaitkan dengan kuantitas dan kualitas sumber
daya yang digunakan untuk produksi.

Dengan mempelajari ekonomi makro, kita bisa mengetahui pokok dari permasalahan
yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Jenis-jenis pasar yang ada dalam pasar makro ekonomi

1. PASAR BARANG. 

Dipasar barang  permintaan (total dari permintaan masyarakat) terhadap barang-barang dan jasa-

jasa bertemu dengan seluruh barang-barang yang diproduksi dan ditawarkan oleh seluruh produsen di

masyarakat dalam suatu periode.

PASAR UANG  berkaitan dengan pengeluaran RT, saving atau tabungan, pendapatan nasional, investasi, tingkat

harga, pajak, pengeluaran konsumsi pemerintah, transfer pemerintah, ekspor dan impor.

    2. PASAR UANG.

dipasar uang permintaan atau kebutuhan masyarakat akan uang  (kuartal dan giral) bertemu dengan

jumlah uang kartal dan giral yang beredar.

Pasar uang berkaitan dengan permintaan uang untuk melakukan transaksi, permintaan uang untuk

berjaga-jaga, permintaan uang untuk spekulasi, uang kertas dan uang logam,  uang giral, alat-alat

likuit lainnya dan tingkat bunga.


     3.  PASAR TENAGA KERJA.

Di pasar tenaga kerja, permintaan kebutuhan total akan tenaga kerja dari sektor dunia usaha dan

pemerintah bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu tersebut.

pasar tenaga kerja berkaitan dengan permintaan akan tenaga kerja, penawaran tenaga kerja, upah

rill, upah nominal, pengangguran dan kesempatan kerja.

      4. PASAR LUAR NEGERI.

Dipasar luar negeri, permintaan dunia akan hasil-hasil eksport kita bertemu dengan penawaran dari

hasil-hasil tersebut yang bisa disediakan oleh eksportir kita, pada sisi lain permintaan negeri kita pada

barang-barang impor bertemu supply barang barang impor.

3. Pasar dalam ekonomi makro memiliki pengertian yang sama dengan perekonomian mikro,

namun perbedaannya perekonomian makro menetapkan harga keseimbangan pasar secara

menyeluruh. Sedangkan perekonomian mikro bernilai subjektif sesuai dengan pemikiran

antara produsen dan konsumen.

Unsur utama yang membentuk keseimbangan dalam pasar yaitu besarnya permintaan dan

penawaran yang terjadi dalam pasar. Hukum dalam permintaan yaitu saat harga barang naik,

maka jumlah barang yang diminta akan menurun begitu pula sebaliknya. Sedangkan hukum

penawaran adalah saat harga barang naik, maka barang yang ditawarkan akan bertambah

begitu pula sebaliknya. Kedua pernyataan yang bertentangan ini pada awalnya tidak akan

membentuk keseimbangan jika keduanya memprioritaskan hak mereka masing masing. Harga

keseimbangan akan terbentuk saat jumlah barang yang diminta sesuai dengan barang yang

ditawarkan. Harga yang ada pada kondisi tersebut ditetapkan menjadi harga keseimbangan

dalam pasar.

4. Permintaan dan penawaran memiliki posisi yang sama karena, jika menurut hukum

permintaan maka kemungkinan yang akan terjadi adalah permintaan akan bertambah.

Tentunya permintaan tersebut akan berbeda dari sebelumnya. Jika perubahan harga yang

kecil menimbulkan suatu perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka

permintaan tersebut mempunyai sifat elastis. Namun apabila perubahan harga yang besar

tetapi tidak menyebabkan jumlah permintaan yang tidak begitu banyak maka dapat dikatakan

permintaan tersebut bersifat tidak elastis.


5. Sektor RTK (konsumen) membeli barang/jasa dari sektor RTP (produsen). Di sisi lain, RTP
akan menerima uang dari RTK. Artinya, di sini RTK berperan sebagai pembeli
barang/jasa dan RTK penjual. Pada arus ini, RTP menetapkan harga produknya
berdasarkan biaya tenaga kerja dan kemampuan yang dimilikinya. Sementara harga
yang muncul di pasar barang ditentukan oleh pertemuan antara permintaan RTK dan
penawaran RTP. Transaksi barang dan jasa terjadi di pasar barang (product market).
Tentunya untuk mendapatkan barang dan jasa, RTK butuh pemasukan, dong?  Nah,
pendapatan yang didapat RTK ini diperoleh dari penjualan faktor produksi yang dia
punya. Sektor RTK menawarkan faktor produksi kepada sektor RTP. Sebagai gantinya,
RTP akan memberikan uang. Artinya, di sini RTK berperan sebagai pembeli faktor
produksi dan RTP penjual. Harga yang muncul ditentukan oleh pertemuan
antara penawaran RTK dan permintaan RTP. Transaksinya dilakukan di pasar barang
produksi. RTG (pemerintah) mendapatkan penghasilan dari pajak dan
menggunakannya untuk membeli barang dan jasa dari pasar faktor produksi, pasar
barang, dan RTP. Barang dan jasa ini, nantinya akan dipakai sebagai bentuk pelayanan
kepada masyarakat.
Jawaban :
1. Keseimbangan Sektor Rill
Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan
kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa.
Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang.

Sisi penawaran di pasar barang ini menggambarkan kemampuan perekonomian


menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Sedangkan sisi permintaannya
menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.
Stabilitas ekonomi makro dilihat dari keseimbangan antara permintaan (yang ditunjukkan
oleh total pengeluaran) dan penawaran (yang ditunjukkan dengan oleh kemampuan
perekonomian tersebut menghasilkan barang dan jasa) yang terjadi di pasar tersebut.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan pasar barang


 Besarnya angka pengganda (multiplier)
Mempengaruhi intersep dan gradien (tingkat kemiringan) kurva IS.
 Kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian
Wujud kepercayaan ditunjukkan oleh:
-Semakin percaya (optimis) maka konsumsi dan investasi otonom akan semakin
besar.
-Semakin kurang percaya (pesimis) maka konsumsi dan investasi otonom akan
semakin kecilKepekaan pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga.
 Belanja pemerintah
Semakin besar belanja pemerintah semakin naik kurva pasar barang.

3. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara


meningkatkan atau mengurangi pendapatan dan belanja negara untuk mencapai
tujuan yang diharapkan, seperti mengurangi jumlah penganguran atau mencapai
pertumbuhan ekonomi yang sudah ditargetkan. Instrumen utama yang digunakan
untuk melakukannya adalah pengeluaran pemerintah dan pajak.

Contoh kebijakan fiskal


 Menaikkan jumlah pajak dan jenis pajak
 Mewajibkan kepemilikan NPWP (nomor pokok wajib pajak)
 Melakukan penghematan pengeluaran negara
 Melakukan pinjaman negara, misalnya dengan mengeluarkan obligasi
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai