MOMENTUM
Oleh:
JEFRI MUNANDAR
2108108010071
ASISTEN :
AHMAD QUSTHALANI
KELAS A16
2. Dasar Teori
Kondisi gerak suatu titik partikel dideskripsikan oleh perubahan posisi
partikel sebagai fungsi waktu. Dalam mekanika klasik waktu dianggap tidak
bergantung pada sistem kerangka koordinat yang dipilih, waktu hanya sebagai
sesuatu yang mengalir bebas dari besaran-besaran fisis lainnya. Bila fungsisudah
diketahui untuk sebarang waktu t, maka keadaan gerak partikel tadi secara
praktis sudah diketahui. Tetapi terkadang informasi tentang gerak partikel tidak
diketahui dalam bentuk posisi tetapi dalam besaran-besaran lain yang akan kita
definisikan (Feynman, 2006)
Terdapat suatu besaran yang disebut sebagai kecepatan. untuk
menggambarkan perubahan posisi ini, diberikan rumus v=s/t. Jadi dalam
menentukan kecepatan perlu diketahui terlebih dahulu jarak dan waktunya.
Kecepatan sebuah partikel adalah laju perubahan posisi partikel terhadap waktu.
→ r
Kecepatan rata partikel dalam selang waktu ∆t didefinisikan sebagai v
t
(Satriawan, 2012).
Selama gerakan kadang kecepatan benda berubah. Perubahan tersebut bisa
berupa perubahan nilai saja, perubahan arah saja, atau perubahan nilai dan arah.
Perubahan tersebut ada yang cepat dan ada yang lambat. Besaran yang
mengukur berapa cepat kecepatan berubah dinamakan percepatan. Kita mulai
dengan mendefisnikan percepatan rata-rata. Percepatan rata-rata didefinisikan
sebagai perbandingan antara perubahan kecepatan benda dengan lama kecepatan
tersebut berubah. Misalkan saat t1 kecepatan sesaat benda adalah v1 dan pada
saat t2 kecepatan sesaat benda adalah v2. (Abdullah, 2016)
Momentum adalah kekuatan untuk bergerak atau inti dari gerakan atau bisa
dikatakan momentum adalah massanya bergerak. Dua benda yang melesat
dengan kecepatan sama ketika menabrak dinding yang sama belum tentu
memiliki daya rusak yang sama, sangat bergantung pada massanya, kita sebut
keduanya belum tentu memiliki momentum (linier) yang sama. Jadi, momentum
selain bergantung pada kecepatan, juga bergantung pada massa. Dari sudut
pandang dinding momentum benda berarti ukuran kesulitan meredam gerak dari
benda. Makin besar momentum benda maka makin sulit meredam gerak benda,
sebaliknya 3 makin rendah momentum benda maka makin mudah gerakan benda
diredam (Ishaq, 2007).
Momentum diperoleh dari hasil kali besaran skalar dan besaran vektor
kecepatan sehingga termasuk besaran vektor. Sehingga moementum termasuk
besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan. Untuk
momentum satu dimensi, arah momentum cukup ditampilkan dengan tanda
positif atau negatif. Dalam kehidupan sehari hari, contoh momentum dapat
dillihat pada orang yang memantulkan bola saat sedang bermain basket
(Kanginan, 2014).
1. Stopwatch 1
2. Mistar/tali ukur 1
3. Smartphone 1
5 Timbangan 1
.
6. Bola pingpong 1
7 Bola tennis 1
8 Batu bata 1
9 Spidol 1
4. Metode Percobaan.
A. Konsep kecepatan
Buatkan garis di lantai datar sepanjang 120 cm dengan menggunakan spidol.
Tandai sebuah ujung dengan titik A. Kemudian buatlah penanda jarak setiap 20
cm hingga sampai ke ujung yang lain, dan namai penanda itu dengan B, C, dan
seterusnya. Siapkan stopwatch di HP, kemudian gerakkan/lepaskan bola
pingpong sepanjang garis lurus dengan cara menjentikkan bola pingpong dengan
jari. Ukur waktu yang ditempuh bola untuk bergerak dari titik A ke titik B, C, dan
seterusnya. Ulangi percobaan beberapa kali dengan mengusahakan setiap
menjentikkan jari ke bola, keadaan yang diberikan sama. Catat waktu yang
ditempuh oleh bola pingpong dalam bentuk tabel. Kemudian ulangi juga untuk
jentikan tangan yang lebih keras.
Kemudian lakukan hal sama untuk bola tennis, dan catat waktu yang
dibutuhkan. Untuk menggerakkan bola tennis, gulirkan bola pada garis di lantai.
Panjang garis bias ditambah jika diperlukan.
Bandingkan jika anda menghitung sendiri kecepatan jalan dan lari anda
dengan mengaktifkan stopwatch, mengukur waktu yang anda butuhkan untuk
berjalan atau berlari sepanjang 50 meter, lalu membagi jarak (50 meter) dengan
waktu berjalan atau berlari anda.
B. Konsep percepatan
C. Konsep momentum
Timbanglah massa bola pingpong, bola tennis dan batu bata dengan
menggunakan timbangan. Silakan gunakan timbangan dapur (atau boleh juga
pinjam dari kedai terdekat). Kemudian lakukan percobaan ini di luar rumah, di
atas tanah yang gembut. Jatuhkan bola pingpong dari suatu ketinggian dan lihat
pengaruhnya pada tanah setelah bola mencapi tanah. Kemudian lanjutkan dengan
menjatuhkan bola tennis dan batu bata dari ketinggian yang sama. Lakukan juga
untuk beberapa ketinggian yang berbeda dan perhatikan efek jatuhnya benda pada
tanah.
Kecepatan
A.Digulirka
n pelan
B..Digulirkan kencang
Momentum
Analisis data
Kecepatan
Kecepatan rata rata pada saat digulirkan pelan
Lari paling cepat pada percobaan ke- ,dengan kecepatan maksimum m/s
Percepatan
Percepatan bola
Percobaan Percepatan
ke Bola Pingpong Bola Tenis
1 3,92 m/s2 8,91 m/s2
2 3,13 m/s2 6,4 m/s2
3 3,63 m/s2 6,25 m/s2
4 3,56 m/s2 5,28 m/s2
5 3,18 m/s2 7,5 m/s2
Percepatan kertas
Momentum
Momentum masing masing benda pada ketinggian tertentu
No Tinggi Momentum
Bola Pingpong Bola Tenis Batu Bata
1 20cm 0,0054 kg.m/s 0,146 kg.m/s 2,4 kg.m/s
2 40cm 0,0108 kg.m/s 0,292 kg.m/s 4,8 kg.m/s
3 60cm 0,0162 kg.m/s 0,438 kg.m/s 7,2 kg.m/s
4 80cm 0,0216 kg.m/s 0,584 kg.m/s 9,6 kg.m/s
5 100cm 0,027 kg.m/s 0,73 kg.m/s 12 kg.m/s
6 120cm 0,0324kg.m/s 0,876 kg.m/s 14,4 kg.m/s
6. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan adalah :
1. Kecepatan dan percepatan adalah hal yang berbeda
2. Kecepatan tiap percobaan berbeda beda
3. Kecepatan lari tiap percobaan berbeda beda
4. Momentum tergantung ketinggian dan massa benda
7. Daftar Pustaka