Dosen Pengampuh :
Heni Mawarni, M. Pd
Disusun oleh :
Yuni Lestari
(20.01.016.032)
Tata Bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tentu tidak akan terlepas dari tata bahasa. Tata Bahasa yang
dalam bahasa Inggris disebut Grammar sangat penting sebagai modal awal yang harus dikuasai oleh seorang penutur bahasa
inggris untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan benar. Di Indonesia kualitas penerapan tata bahasa masih sangat rendah,
hal ini terbukti seperti yang dipraktikan oleh bangsa Indonesia di media massa maupun pada kehidupan nyata.
Pentingnya peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: “ Kami poetera
dan poeteri Indonesia mendjoengjoeng bahasa persatoean, bahasa indonesia: dan pada Undang-Undang Dasar 1945 kita yang
di dalamnya tecantum pasal khusus yang menyatakan bahwa “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”.
Tata bahasa baku tidak bersifat mengekang bagi pemakainya. Tanpa adanya tata bahasa baku justru akan menghambat fungsi
bahasa hanya sebatas ujaran semata. Banyak hal yang tertuang pada bahasa yang memerlukan aturan yang jelas untuk
memeliharanya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai verba, kalimat, hubungan antarklausa dan wacana menurut
aturan yang tertuang dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia (TBBI).
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
a. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan tata baku bahasa Indonesia.
b. Dapat memahami dan mengetahui apa saja aspek pembahasaan yang terdapat pada materi tata baku bahasa Indonesia.
PEMBAHASAAN
A. Pengertian
Tata bahasa adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari kaidah - kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Tata
bahasa merupakan ilmu linguistik (ilmu yang mempelajari bahasa). Tata Bahasa dalam bahasa Indonesia sudah diatur dalam
buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Menurut Keraf (dalam Misriyah, 2011: 1), tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan dalam stuktur
bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat dan tata makna. Dengan kata lain, menurut
Keraf (dalam Misriyah, 2011: 1) tata bahasa meliputi bidang-bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis.
B. Aspek Pembahasaan
Aspek tata bahasa peristilahaan dapat berupa (1) bentuk dasar, (2) bentuk berafiks, (3) bentuk ulang, (4) bentuk
majemuk, (5) bentuk analogi, (6) hasil metanalisis, (7) singkatan, (8) akronim.
Dst………………………………
PENUTUP
A. Simpulan
1. Tata Bahasa Peristilahan dan Aspek semantik yang baik dan benar adalah tata bahasa peristilahan sesuai
dengan EYD yang telah disempurnakan.
2. Penulisan tanda baca yang meliputi;bentuk dasar, bentuk berafiks, bentuk ulang, bentuk majemuk, bentuk
analogi, hasil metanalisis, singkatan dan akronim. Selain yang kami sebutkan adapun mengenai lambang, huruf,
gambar lambang, satuan dasar sistem Internasional, kelipatan dan fraksi satuan dasar, sistem bilangan besar, tanda
desimal, dimana ada perbedaan di dalam penggunaan sistem bilangan besar di Amerika Serikat, Rusia dan
Perancis serta sesuai dengan EYD yang telah disempurnakan.
B. Saran
1. Sebaiknya penggunaan tanda baca yang meliputi; bentuk dasar, bentuk berafiks, bentuk ulang, bentuk
majemuk, bentuk analogi, hasil metanalisis, singkatan dan akronim. Selain yang kami sebutkan adapun mengenai
lambang, huruf, gambar lambang, satuan dasar sistem Internasional, kelipatan dan fraksi satuan dasar, sistem
bilangan besar, tanda desimalsudah diajarkan sejak dini ataupun dari hal-hal yang kecil.
2. Sebaiknya tata bahasa peristilahan dan aspek semantik peristilahan dapat digunakan sebagai bahasa sehari-hari
sehingga dapat membiasakan diri berbahasa indonesia dengan baik dan benar.