Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dendy Rizky Aminullah

Nim : 1821181
Mata Kuliah : Metode Penilitian & Tugas Akhir

REVIEW LITERATUR MENGENAI JUDUL PROPOSAL YANG AKAN DIAJUKAN


UNTUK JUDUL SKRIPSI

Judul 1
PERENCANAAN JARINGAN TRANSMISI AIR BAKU DARI BAK INTAKE KE BAK
PENGOLAHAN PADA WADUK TITAB KABUPATEN BULELENG
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana proyeksi kebutuhan air penduduk 15 tahun kedepan mengacu pada target SDGs
pada daerah pelayanan SPAM Waduk Titab di Kabupaten Buleleng?
2. Bagaimana kondisi jaringan hidrolis pipa transmisi air baku SPAM Waduk Titab?

Tujuan :
1. Mengetahui proyeksi kebutuhan air penduduk Kabupaten Buleleng 15 tahun kedepan.
2. Mengetahui kondisi pipa transmisi air baku SPAM Waduk Titab.

Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proyeksikan kebutuhan air penduduk 15 tahun kedepan mengacu pada target SDGs pada
daerah pelayanan SPAM Waduk Titab di Kabupaten Buleleng mencakup 4 kecamatan,
yaitu Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu, dan Kecamatan
Banjar, yang meliputi 42 desa. Sedangkan wilayah perencanaan Kabupaten Jembrana
mencakup 1 kecamatan yaitu Kecamatan Melaya yang meliputi 2 desa untuk
meproyeksikan digunakan metode geometric. Prosentase pertumbuhan penduduk pada
wilayah perencanaan di setiap tahunnya 0.18%. Jumlah kebutuhan rata-rata air penduduk
15 tahun kedepan pengacu pada kreteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU(1996)
konsumsi air pedesaan adalah 80 l/orang/hari dan prosentase kebocoran pedesaan 5%,
sehingga kebutuhan rata- rata air penduduk untuk Kecamatan Gerokgak 159.58 l/dt,
Kecamatan Seririt 136.21 l/dt, Kecamatan Busungbiu 45.71 l/dt, Kecamatan Banjar 73.66
l/dt dan Kecamatan Melaya 67.97 l/dt. Jumlah kebutuhan air tersebut untuk mengetahui
seberapa besar potensi yang tersedia sehingga akan diketahui tahun serflus maupun tahun
defisit air, dari hasil perhitungan untuk Kecamatan Gerokgak mengalami surflus atau idel
kapasitas sampai dengan tahun rencana 2033 yaitu 18.62 l/dt, Kecamatan seririt mengalami
surflus atau idel kapasitas sampai dengan tahun rencana 2033 yaitu 19.41 l/dt, Kecamatan
Busungbiu mengalami surflus atau idel kapasitas sampai dengan tahun rencana 2033 yaitu
5.31 l/dt, Kecamatan Banjar mengalami surflus atau idel kapasitas sampai dengan tahun
rencana 2033 yaitu 15.33 l/dt, Kecamatan Melaya mengalami surflus atau idel kapasitas
sampai dengan tahun rencana 2033 yaitu 2.03 l/dt.
2. Jaringan hidrolis pipa transmisi air baku SPAM Waduk Titab:
a. Kapasitas Bak Intake 3150 m3 dengan dimensi panjang 30m, lebar 24m dan tinggi muka
air didalam bak intake 4.375m.
b. Jaringan Transmisi Bak Intake ke Bak Pengolah Atas debit aliran 165 l/dt dengan
dimensi pipa ID 0.3936 m (16”), jenis pipa Galvanis Irone Pipe (GIP) dengan panjang
6440 m dan memiliki sisa energi maksimum hasil perhitungan hidrolis 167.515 m.
PERENCANAAN JARINGAN TRANSMISI AIR BAKU (Diasa – Agus) Fakultas
Teknik-Universitas Ngurah Rai 94
c. Jaringan Transmisi Bak Intake ke Bak Pengolah Bawah debit aliran 185 l/dt dengan
dimensi pipa ID 0.4384 m (18”), jenis pipa Galvanis Irone Pipe (GIP) dengan panjang
2070 m dan memiliki sisa energi maksimum hasil perhitungan hidrolis 198.173 m.
d. Penentuan tambahan Energi atau Head Pompa pada jaringan Transmisi Bak Intake ke
Bak Pengolah Atas debit aliran 165 l/dt , elevasi Bak Intake +97.800 elevasi maksimum
yang dilalui jaringan transmisi +185.790 hasil perhitungan didapat Head 123.044
digunakan pompa Q 165 l/dt dengan Head 150 m.
e. Penentuan tambahan Energi atau Head Pompa pada jaringan Transmisi Bak Intake ke
Bak Pengolah Bawah debit aliran 185 l/dt , elevasi Bak Intake +97.800 elevasi
maksimum yang dilalui jaringan transmisi +265.696 hasil perhitungan didapat Head
176.615 digunakan pompa Q 185 l/dt dengan Head 200 m.

Judul 2

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI


KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

Rumusan Masalah :

1. Proyeksikan jumlah penduduk pada tahun 2036 dengan metode geometrik?


2. Berapa debit sumber air yang tersedia?
3. Bagaimana peletakkan reservoir dari intake SPAM?
4. Bagaimana skema peletakan jalur pipa pada pengoperasian Epanet Desa Sungai Belidak?
Tujuan :

1. Mengetahui jumlah penduduk pada tahun 2036 dengan metode geometrik.


2. Mengetahui debit andalan sumber air yang tersedia.
3. Mendesain peletakkan reservoir dari jaringan intake.
4. Mendesain skema peletakkan jalur pipa pada pengoperasian Epanet Desa Sungai Belidak.

Kesimpulan :

1. Jumlah proyeksi penduduk pada tahun 2036 menggunakan metode geometrik didapat
jumlah penduduk Desa Sungai Belidak 3.927 jiwa, Desa Kalimas 8.644 jiwa dan Desa
Punggur Kecil 17.810 jiwa, jadi total penduduk Kecamatan Sungai Kakap khususnya tiga
Desa pada tahun 2036 adalah 30.381 jiwa.
2. Debit sumber air yang tersedia sebesar 1.680 lt/dt (Pangestu, 2012) dan yang telah
digunakan untuk enam desa sebesa 148,28 lt/dt (Fitria, 2014) maka masih tersisa sebesar
1.531,72 lt/dt, dengan kebutuhan jam puncak untuk tiga desa pada tahun 2036 sebesar
99,69 lt/dt sehingga cukup memenuhi kebutuhan air bersih untuk ketiga desa tersebut.
3. Peletakan reservoir 50 m dari intake dengan ketinggian reservoir yaitu berada pada
ketinggian 7 mdpl. Jenis reservoir yang digunakan adalah ground reservoir dengan
kapasitas reservoir sebesar 1.435 m3 dengan ukuran p x l x t sebesar (27 x 26,6 x 2) m
4. dalam merencanakan jaringan pipa distribusi digunakan sebuah software yaitu Program
Epanet versi 2, dimana Program Epanet 2.0 dapat membantu mengetahui laju aliran,
kecepatan, head losses dan factor gesekan pada pipa dalam jaringan distribusi air bersih
dapat dilihat pada gambar, berikut :

Gambar 1. Skema jalur pipa pada pengoperasian

Gambar 2. Skema jalur pipa pada pengoperasian


Gambar 3. Skema jalur pipa pada pengoperasian

Judul 3 :
TEKNIK PEMANENAN AIR HUJAN (RAIN WATER HARVESTING) SEBAGAI
ALTERNATIF UPAYA PENYELAMATAN SUMBERDAYA AIR DI WILAYAH DKI
JAKARTA
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana cara mengatasi masalah krisis sumber daya air di DKI Jakarta?
2. Bagaimana ilustrasi Teknik pemanenan air hujan yang bisa dilakukan?

Tujuan :
1. Mengetahui cara mengatasi masalah krisis sumber daya air di DKI Jakarta
2. Mengetahui ilustrasi Teknik pemanenan air hujan.

Kesimpulan :
1. Aplikasi konsep Integrated Urban Water Resources Management (IUWRM) untuk
mengatasi masalah krisis sumberdaya air perkotaan sudah merupakan keharusan sebagai
solusi pemecahan terhadap masalah terkait dengan pengelolaan sumberdaya air di daerah
perkotaan secara terintegrasi, efektif dan efisien. Tidak hanya bagi Kota Jakarta, tetapi juga
bagi kota-kota besar lainnya yang mengalami permasalahan serupa dengan Kota Jakarta,
seperti Semarang dan Surabaya. Alternatif upaya konservasi air dengan teknik pemanenan
air hujan (rain water harvesting) memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan
pengelolaan sumberdaya air sesuai dengan prinsip-prinsip dalam konsep IUWRM.
2. ilustrasi untuk menunjukkan bagaimana teknik Roof Top Rain Water Harvesting dapat
memberikan kontribusi dengan hasil yang cukup signifikan untuk dijadikan sebagai solusi
alternatif terhadap permasalahan krisis ketersediaan air baku di Jakarta :

 Misalnya, untuk suatu atap bangunan dengan luas area 100 m2 (= 10.000 dm2 ) ;
dan Jumlah curah hujan tahunan untuk wilayah DKI Jakarta berdasarkan data pada
Tabel 3 adalah 1.929 mm/tahun (19,29 dm); maka
 Volume air hujan yang jatuh di satu atap rumah dengan luas atap 100 m2 dalam
satu tahun adalah sebanyak :
= 10.000 dm2 x 19,29 dm
= 192.900 liter/tahun
 Dengan asumsi hanya 80% dari total hujan yang dapat dipanen (sesuai ilustrasi
yang dicontohkan pada Gambar 2.10 sebelumnya;20% hilang karena evaporasi atau
kebocoran), maka volume air yang dapat dipanen :
= 80% x 192.900 liter
= 154.320 liter/tahun.
 Dari volume air tampungan yang dapat dipanen sebanyak 154.320 liter/tahun atau
setara dengan 40.763 galon air (1 liter = 0,264 galon), jika air galonan diasumsikan
seharga Rp.1.000,00 galon air saja, maka dari segi pengeluaran satu keluarga sudah
terjadi penghematan sebanyak Rp.40.763.000,000/ tahun

Anda mungkin juga menyukai