Anda di halaman 1dari 2

Darah

Darah hewan utuh secara tradisional telah digunakan di Eropa dan Asia dalam produk-produk
seperti sosis darah, puding darah, kue darah dan dadih darah (Liu, 2002). Konsumsi darah akan
memberikan dampak negative atau berbahaya untuk kesehatan tubuh, hal ini dikarenakan
beberapa hal. Kegunaan darah sendiri secara umum dipompakan melalui pembuluh darah oleh
jantung ke seluruh tubuh. Aliran darah ke setiap jaringan diatur oleh mekanisme kimia dan
mekanisme saraf yang dapat melebar atau menyempit pembuluh darah jaringan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan oksigen pada jaringan (Guyton dan Hall, 2006).
Analisis kimia menunjukkan bahwa salah satu kandungan pada darah adalah asam urat (uric
acid) yang tinggi, selain itu darah juga mengandung zat besi, kandungan zat besi yang berlebih
dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit hemokromatosis, hemokromatosis merupakan
kelainan klinis akibat kelebihan jumlah keseluruhan zat besi. Tubuh yang terlalu banyak
menyerap zat besi dari makana kemudian disimpan di hati, jantung dan pancreas.
Hemokromatosis dapat mengakibatkan penumpukan cairan di paru-paru, gangguan saraf,
dehidrasi, dan tekanan darah rendah.
Darah dalam syariat Islam
Dalam ajaran islam mengonsumsi darah adalah haram dan najis. Jika darah yang berada
tersendiri hukumnya najis untuk dikonsumsi namun jika masih melekat pada daging maka boleh
dimakan karena tidak mungkin untuk dipisahkan (Ali 2016). Namun, terdapat pengecualian yaitu
diperbolehkannya mengonsumsi hati dan limpa. Hati dan limpa atau paru-paru termasuk jenis
darah yang halal dimakan berdasarkan nash yang ada dalam hadist (Ali 2016).
Serta firman Allah dalam Surah al-An’am ayat 145 :

Katakanlah, "Aku tidak menemukan di dalam apa yang diwahyukan kepadaku [sesuatu] yang
diharamkan bagi orang yang memakannya kecuali itu adalah hewan mati atau darah yang
tertumpah atau daging babi - karena memang itu tidak murni - atau menjadi [yang disembelih
dalam] ketidaktaatan, didedikasikan untuk selain Allah.” (Al-An'am [6]: 145).
Dafpus :
Syukriya, A. J., & Faridah, H. D. (2019). Kajian Ilmiah Dan Teknologi Sebab Larangan Suatu Makanan
Dalam Syariat Islam. Journal of Halal Product and Research, 2(1), 44.

Ofori, J. A., & Hsieh, Y. H. P. (2014). Issues related to the use of blood in food and animal feed. Critical
reviews in food science and nutrition, 54(5), 687-697.

Anda mungkin juga menyukai