Nim: 19.2200.096
Prodi: Muamalah
1. Apa Keunggulan dan Kelemahan Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah dari aspek produk?
Jawab:
lebih ringan dibanding pinjaman non syariah
pinjaman syariah dinilai lebih meringankan masyarakat karena tidak menyertakan beban bunga dalam pengembaliannya. Melainkan bagi
hasil yang nilainya sudah disepakati antara pihak pemberi pinjaman dengan nasabah. Jadi dari awal akad hutang piutang nasabah sudah
mengetahui dan menyetujui nilai bagi hasil yang harus dibayarkan kepada pemberi pinjaman.
Angsuran flat.
Nilai angsuran setiap bulan sama (flat). Bagi nasabah tentu menjadi angin segar, nasabah bisa menghitung kemampuannya dalam
membayar angsuran, memilih tenor pinjaman dan besarnya plafon pinjaman yang dibutuhkan. Sehingga diharapkan tidak terjadi
keterlambatan pembayaran. Karena tidak akan terjadi kenaikan jumlah angsuran secara tiba-tiba. Menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Rawan penipuan
lembaga keuangan syariah rawan terhadap penipuan dari pihak nasabah, karena menganggap bahwa semua nasabah syariah memiliki
i’tikad baik. Bisa terjadi penyalahgunaan dana pinjaman oleh nasabah, sehingga merugikan pihak lembaga keuangan.
Bank syariah ada bukan untuk memaksimalkan keuntungannya, melainkan untuk memberikan keuntungan sosial ekonomi bagi
orang-orang muslim.
Sebagaimana bank pada umumnya, Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya menyalurkan
pembiayaan dan memberikan jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang namun pengoperasiannya disesuaikan dengan
prinsip prinsip syariat Islam.
6. Investasi dalam modal venture A syariah termasuk investasi yang mengandung resiko tinggi dan jelaskan Akkad yang dipakai
dalam investasi jenis ini, jelaskan!
Jawab:
Pengertian tentang Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama sebagai pemilik modal
dan pihak kedua sebagai pengelola modal. Keuntungan dan kerja sama tersebut dibagi untuk kedua belah pihak sesuai dengan
kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian. Ada beberapa ahli berpendapat salah satunya adalah M. Abdul Mannan,
Mudharabah adalah saat tenaga kerja dan pemilik dana bergabung Bersama-sama sebagai mitra usaha untuk kerja.
Kesimpulannya adalah bahwa hal-hal pokok yang terdapat dalam mudharabah, yaitu ada pemilik dana (Bank), ada orang yang
memiliki kemampuan untuk menjalankan usaha/bisnis yang membutuhkan dana. Dengan kerja sama atau kesepakatan untuk
mencari keuntungan, keuntungan yang diperoleh kemudian dibagi para pihak sesuai perjanjian, pemilik dana (bank)
menanggung kerugian yang tidak disebabkan oleh pengelola, asalkan dana pokok tidak berkurang. Mudharabah tidak dilarang
dalam Syariah, hal tersebut sesuai dengan hadits Nabi SAW.
Musyarakah berasal dari kata syirkah, disebut juga syarikah yang artinya akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatnnya bersama Abdullah Saeed
mendifinisikan musyarakah sebagai partnership.
Musyarakah juga dapat diartikan penyertaan atau equity participation yang artinya akad kerjasama usaha patungan antara dua
pihak atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha dimana pendapatan keuntungan dibagi sesuai dengan
nisbah yang telalh diepakati. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hal-hal pokok yang terdapat dalam
musyarakah adalah dua pihak atau lebih, masing-masing pihak menempatkan modal, ada objek usaha yang diperjanjikan, ada
pembagian resiko dan keuntungan dari hasil usaha.
7. SiAminah ingin membeli motor, tetapi dananya belumcukup, maka salah satu pilihan untuk membantunyaadalah Lembaga Pem
biayaan Syariah, jelaskanbagaimana mekanisme akad mumtahiah bi Tamlik yang dipakai dalam transaksi di
Lembaga pembiayaanSyariah ini?
Jawab:
Salah satu produk penyaluran dana yang ditawarkan adalah pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT). IMBT merupakan
kombinasi antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah di akhir masa sewa.6 Hal ini dapat disimpulkan terdapat dua
bentuk penggabungan akad (hybrid contract) sekaligus yaitu sewa-menyewa dengan jual beli dan sewa menyewa dengan
hibah.
Penggabungan akad adalah kesepakatan dua pihak untuk melaksanakan suatu muamalah yang meliputi dua akad atau lebih.
Sehingga akibat hukum dari akad gabungan itu, serta semua hak dan kewajiban yang ditimbulkannya, dianggap satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yang sama kedudukannya dengan akibat- akibat hukum dari satu akad. Salah satu parameter
untuk menilai suatu produk Perbankan Syariah apakah telah memenuhi Prinsip Syariah atau tidak adalah dengan
memperhatikan akad dan berbagai ketentuannya yang digunakan dalam produk tersebut.
Hal ini menimbulkan berbagai macam pendapat tentang hukum adanya penggabungan akad dalam satu transaksi. Pertama,
mayoritas ulama Hanafiyah, bahwa hukum penggabungan akad adalah sah dan diperbolehkan menurut Syariat Islam karena
hukum asal dari akad adalah boleh dan sah, tidak diharamkan dan dibatalkan selama tidak ada dalil hukum yang
mengharamkan atau membatalkannya. Kecuali menggabungkan dua akad yang menimbulkan riba atau menyerupai riba.
Kedua, sebagian ulama kontemporer menilai bahwa penggabungan akad bertentangan dengan Prinsip Syariah karena terdapat
dalil yang melarang penggabungan beberapa akad dalam satu transaksi. Selain itu, suatu transaksi yang diwadahi oleh dua akad
sekaligus mengakibatkan terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan. Penggabungan akad
terjadi bila terpenuhi semua dari ketiga faktor diantaranya objek sama, pelaku sama dan jangka waktu sama. Bila satu saja dari
ketiga faktor tidak terpenuhi, maka penggabungan akad tidak terjadi, dengan demikian akad menjadi sah.
Walaupun pada dasaranya dalam Hukum Islam, akad diatur dalam hukum muamalah, terutama dalam hukum ekonomi
khususnya dan hukum perdata pada umumnya. Dalam arti sempit hukum muamalah mengatur tentang kehidupan antar
manusia dalam bidang keperdataan.Akad memiliki sifat jaiz atau kebolehan. Ini dimaksudkan agar tiap manusia diberi hak
bebas untuk menentukan sendiri apa yang tercantum dalam akad itu.
8. Setiap bisnis pasti menginginkan keuntungan, jelaskanproses dan
cara Pegadaian Syariah memperolehkeuntungan dari bisnisnya?
Jawab:
8. Kemaslahatan atau yang dikenal dengan istilah maqashid syariah yang merupakan salah satu tujuan dari syariat Islam. Atas
dasar itu pula Islam menganjurkan kepada umatnya untuk saling membantu dan tolong-menolong. Dalam realitas sosial
ekonomi masyarakat sering dikemukakan kondisi masyarakat yang memiliki harta dan benda selain uang tunai dan pada saat
yang bersamaan yang bersangkutan mengalami kesulitan likuiditas dan membutuhkan dana dalam bentuk tunai. Pilihan
transaksi yang sering digunakan oleh masyarakat dalam mengadapi masalah ini adalah dengan cara menggadaikan barang-
barang yang berharga.
Pegadaian syariah secara ringkas merupakan semacam jaminan utang atau gadai. Jelasnya pegadaian syariah merupakan
sistem menjamin utang dengan barang yang dimiliki yang mana mungkinkan untuk dapat dibayar dengan uang atau hasil
penjualannya. Pegadaian syariah bisa pula diartikan dengan menahan suatu barang milik penjamin sebagai jaminan atas
sejumlah pinjaman yang diberikan. Tentunya barang penjamin harus mempunyai nilai ekonomis dan pihak penjamin mendapat
jaminan bisa menggambil seluruh ataupun sebagaian piutangnnya kembali.
Tugas pokok dari lembaga pegadaian syariah adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemberian
pinjaman ini tidak terbatas untuk kalangan atau kelompok masyarakat tertentu, namun di Indonesia pemanfaat lembaga ini
masih didominasi oleh kalangan menengah ke atas, dan masih sedikit menjangkau kalangan menengah ke bawah.
Mekanisme oprasional pegadaian syariah adalah dengan masyarakat menyerahkan barang dan kemudian pegadaian
menyimpan dan merawat barang tersebut ditempat yang telah disediakan oleh pegadaian. Akibat dari proses penyimpanan
timbulah biaya-biaya perawatan dan keseluruhan kegiatan. Atas dasar ini dibenarkan bagai pegadaian mengenakan biaya sewa
bagi nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pegadaian syariah akan mendapatkan keuntungan hanya
dari biaya sewa tempat yang diambil bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang diperhitungkan dari uang pinjaman.
Transaksi gadai menurut syariah harus memenuhi rukun dan syaratnya. Pada dasarnya pegadaian syariah berjalan atas dua
akad transaksi, yaitu akad rahn dan akad ijarah. Kedua akan akan ditandatangani sekaligus pada saat nasabah (rahn)
menyerahkan hartanya. Akad ijarah, nasabah dibebani membayar ujrah (biaya penyimpanan) kepada pegadaian. Jenis barang
yang dapat diterima sebagai barang jaminan yaitu, barang-barang perhiasan, barang-barang elektronik, kendaraan, barang-
barang rumah tangga, mesin, dan barang- barang lain yang di anggap bernilai seperti surat-surat berharga baik dalam bentuk
saham, obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya. Pembiayaan pegadaian syariah adalah solusi tepat kebutuhan dana
cepat yang sesuai syariah.
Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam pegadaian syariah adalah : Pertama, prinsip maslahat, aktivitas ekonomi
dipandang memenuhi maslahat jika memenuhi dua unsur, yakni ketaatan (halal) dan bermanfaat serta membawa kebaikan
bagi semua aspek secara integral. Dengan demikian, aktivitas tersebut dipastikan tidak akan menimbulkan mudarat.
Kedua, prinsip ta'awun (tolong-menolong) ialah suatu kegiatan tolong menolong dalam kebaikan antar sesame umat muslim.
Dalam ta'awun, sebaiknya kita tidak memandang tentang siapa yang ditolong dan siapa yang menolong serta tidak melihat
pangkat, derajat ataupun harta duniawi seseorang.
Ketiga, prinsip kepemilikan, Islam mengakui baik secara individu/personal atau kepemilikan oleh orang banyak/umum. Yang
kedua-duanya tidak mutlak karena kekayaan dan harta benda adalah mutlak milik Allah SWT. Islam juga melegitimasi kepada
individu untuk memiliki kekayaan atau harta benda yang diperoleh menurut cara-cara yang halal.
9. Jelaskan sejarah berdirinya Baitul mal Wa Tamwil (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) di Indonesia!
Jawab:
Perkembangan BMT di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, yang mana pada
prakteknya BMI dalam kegiatan operasionalnya berlandaskan nilai-nilai syariah. Setelah berdirinya BMI timbul peluang untuk
mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah, namun operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan
menengah. Maka muncul usaha mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasionalisasi di daerah (Sudarsono, 2012 : 108). Kondisi
tersebut menjadi latar belakang munculnya BMT agar dapat menjangkau masyarakat daerah hingga ke pelosok pedesaan.
Pengembangan BMT sendiri merupakan hasil prakarsa dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (PINBUK), yang
merupakan badan pekerja yang dibentuk oleh Yayasan Inkubasi Usaha Kecil dan Menengah (YINBUK). YINBUK sendiri dibentuk
oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan Direktur
Utama Bank Muamalat Indonesia (BMI) (Soemitra, 2010 : 455).
Tujuan didirikannya BMT yaitu agar terciptanya sistem, lembaga, dan kondisi kehidupan ekonomi rakyat banyak yang dilandasi
oleh nilai-nilai dasar salam (keselamatan) berintikan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan (Ridwan, 2013 : 26)
10. Pemerintah dan swasta dalam membiayai proyek-proyeknya memerlukan dana, Salah satu pilihannya adalah melalui obligasi
syariah, jelaskan apa yang dimaksud dengan obligasi syariah dan apa kelebihan obligasi syariah dari obligasi konvensional?
Jelaskan!
Jawab:
Obligasi syariah adalah pernyataan utang dari instansi penerbit kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar
kembali pokok utang dengan disertai kupon bunganya saat jatuh tempo pembayaran, namun penerapannya mengikuti
ketentuan syariat.
Kelebihan Obligasi Syariah: Terhindar dari riba, karena dalam islam riba diharamkan dan obligasi ini menggunakan
prinsip syariahyang membebaskannya dari riba. Lebih mengedepankan lebel prinsip halal, semua cara obligasi ini dilakukan
dengan syariahyang sesuai anjuran agama.
Kelebihan Obligasi Konvensional: Pemegang obligasi akan mendapatkan bunga atau kupon obligasi yang nilainya lebih tinggi
dari bunga deposito bank. Jenis kupon tersebut juga ada yang bersifat tetap dan ada juga yang bersifat mengambang. Surat
berharga dengan bentuk obligasi akan lebih mudah untuk diperdagangkan di pasar sekunder sesuai dengan mekanisme BEI
atau di luar BEI. Selain kupon, pemegang obligasi juga akan mendapatkan keuntungan berupa capital gain, yaitu suatu selisih
harga obligasi saat obligasi tersebut diperjualbelikan. Obligasi bisa dijadikan sebagai jaminan kredit bank atau membeli
instrumen aktiva lainnya. Investasi obligasi adalah salah satu investasi yang aman karena pembayaran pokok utang dan kupon
terjamin dalam aturan Undang-undang.