Puji dan syukur ke khadirat ALLAH SWT atas Limpahan Rahmat dan Hidayah-NYA,
sehingga tersusun Laporan Tahunan Program Perbaikan Promkes Tahun 2020.
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban, informasi maupun bahan evaluasi serta
sebagai acuan peningkatan Program Promosi Kesehatan (PROMKES) di tahun yang akan
datang. Penyusunan laporan ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak, karena itu kepada semua pihak yang terlibat, kami sampaikan penghargaan
dan terimakasih atas partisipasi dalam proses dan penyelesaian laporan ini. Kami senantiasa
terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk perbaikan segala hal demi kemanfaatan yang
lebih baik.
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................................ v
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................... 1
1.2. TUJUAN...................................................................................................... 2
1.2.1. Tujuan Umum.................................................................................. 2
1.2.2. Tujuan Khusus................................................................................. 3
1.3. SASARAN................................................................................................... 3
1.4. KEBIJAKAN................................................................................................. 3
1.5. STRATEGI.................................................................................................. 4
BAB VI PENUTUP............................................................................................................ 30
6.1. KESIMPULAN............................................................................................. 30
6.2. SARAN........................................................................................................ 30
Oleh karena itu promosi kesehatan menjadi salah satu upaya kewajiban di
Puskesmas. Promosi kesehatan di Puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam
memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun diluar puskesmas
agar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan,
mencegah dan menanggulanginya.
Pada tahun 2020 WHO telah menetapkan covid-19 sebagai pandemi global,
dan pemerintah indonesia menetapkan covid-19 sebagai bencana nasional (bencana-
non alam).
Virus corona menyebar melalui droplet yaitu percikan cairan saat batuk, bersin,
serta berbicara, yang keluar dari mulut orang yang terinfaksi. Droplet secara langsung
menempel pada tubuh kita dan masuk kesaluran pernafasan melalui hidung, mulut dan
mukosa mata. Droplet juga dapat jatuh/menyentuh benda atau permukaan dengan
virus diatasnya pada benda-benda yang ada disekitar kita seperti kursi, meja,
pegangan pintu, tangga, tombol liff, tombol mesin atm, uang kertas, hp, keyboard
laptop, komputer dan lain-lain. Penyebaran corona virus juga dapat terjadi melalui
kontak pribadi seperti berjabat tangan, berpelukan, cium pipi. Kelompok yang lebih
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Terwujudnya pelaksanaan integrasi pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Kabupaten/ Kota untuk mendukung pencaaian tujuan program – program
Kesehatan.
1.3. SASARAN
1. Pasien yang berkunjung ke puskesmas
2. Masyarakat wilayah puskesmas
3. Organisasi kemasyarakatan
4. Petugas kesehatan/ seluruh staff puskesmas
5. Lintas sektoral
1.4. KEBIJAKAN
1. Undang-undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 574/ Menkes/ SK/ IV/
2000 tentang kebijakan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat tahun
2010
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 951/ Menkes/ SK/ VI/
2000 tentang upaya kesehatan dasar di puskesmas.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1114/ Menkes/ SK/ VII/ 2005 tentang
pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di daerah.
1. Pemberdayaan
2. Bina Suasana
3. Advokasi serta dijiwai semangat
4. Kemitraan.
Jarak tempuh desa terjauh kurang lebih 60 menit, dengan kendaraan bermotor
Peta wilayah kerja Puskesmas Tanjungwangi :
NO DESA LK PR JUMLAH
1 Tanjungwangi 4008 4541 8549
2 Gunungtua 3185 3609 6794
3 Cijambe 2819 3194 6013
4 Bantarsari 1750 1983 3733
5 Sukahurip 1250 1417 2667
Desa Gunungtua
Desa Bantarsari
Desa Sukahurip
Desa Cijambe
NO DESA JUMLAH
1 TANJUNGWANGI 2795 KK
2 GUNUNGTUA 2548 KK
3 CIJAMBE 1935 KK
4 BANTARSARI 1087 KK
5 SUKAHURIP 818 KK
JUMLAH 9183 KK
Sumber: laporan kependudukan desa wilayah kerja Puskesmas Tanjungwangi
Tabel 3.2
Jumlah PHBS Tatanan Rumah Tangga
UPTD Puskesmas Tanjungwangi
Status PHBS Rumah
Jumlah
Tangga
No Desa Kepala
Tidak
Keluarga Sehat
Sehat
1 Tanjungwangi 2286 741 1545
2 Gunungtua 2298 906 1392
3 Cijambe 1541 157 1384
4 Bantarsari 1039 642 397
5 Sukahurip 760 472 288
JUMLAH 7924 2918 5006
Jumlah Tatanan Rumah Tangga yang ber-PHBS di wilayah kerja Puskesmas
Tanjungwangi jumlah status rumah tangga kategori sehat masih kecil dibandingkan
dengan status rumah tangga dengan kategori tidak sehat.
Tabel 3.4
Jumlah Perkembangan UKBM
UPTD Puskesmas Tanjungwangi
Posyand Pos Kader
No Desa Posbindu Polindes
u UKK Kesehatan
1 Tanjungwangi 8 1 - - 40
2 Gunungtua 9 1 - - 45
3 Cijambe 9 1 - 1 45
4 Bantarsari 7 1 1 - 35
5 Sukahurip 7 1 - - 35
JUMLAH 40 5 1 1 200
JUMLAH
NO MATERI
(KALI)
1. KIA 136
2. GIZI 45
3. ASI EKSKLUSIF 63
4. ROKOK 4
5. HIV 60
6. DIARE 37
7. TB PARU 175
8. GIGI 40
9. IMUNISASI 13
10. ODGJ 19
11. MTBS 29
12. HEPATITIS 10
13. YANKES 27
14. PHBS/ GM 36
JUMLAH 694
Grafik 3.1
Grafik Rekap Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
UPTD Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2020
200
180 175
160
140 136
120
100
80
63 60
60
45
37 40 36
40
29 27
19
20 13 10
4
0
A ZI S K V E
RU GI SI GJ S IS S
KI GI EK KO HI AR GI SA TB IT KE GM
I O DI PA NI OD M T N S/
AS R
TB U E PA YA B
IM H PH
JUMLAH
NO MATERI
(KALI)
1. KIA 13
2. GIZI 11
3. ASI EKSKLUSIF 3
4. ROKOK 3
5. HIV 3
6. DIARE 5
7. TB PARU 12
8. GIGI 7
9. IMUNISASI 6
10. ODGJ 1
11. MTBS 3
12. HEPATITIS 5
13. YANKES 8
14. KESLING 1
15. PHBS/ GM 14
JUMLAH 95
Grafik 3.2
Grafik Rekap Penyuluhan Dalam Gedung
UPTD Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2020
16
14
14
13
12
12
11
10
8
8
7
6
6
5 5
4
3 3 3 3
2
1 1
0
KI
A ZI S K
HI
V E
RU GI SI GJ S IS S G
GI EK KO AR GI SA TB IT KE LIN GM
I O DI PA NI OD M T N /
AS R
TB U E PA YA KE
S
B S
IM H PH
Grafik 3.3
Grafik Rekap Penyuluhan Dalam Gedung
UPTD Puskesmas Tanjungwangi Tahun 2020
35
30
30
27
25
21
20 19
17
15
10
10 9
8
6
5 4 4
2 2 2
1 1 1 1 1
0
0
KI
A ZI ks A S M ia gi t
ha iasi
s a si RE tb
c
AG M D S G M
G I si E RG / PM PT lans Gi e isp nisa IA PT DB S MA LIN / G
A ES O /S a r u D SN S S
K HI
V a fil Im KE RK
E KE HB
ag PE P
Si
s a
De
CAKUPAN
TARGET PENCAPAI TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN -AN (%)
KINERJA
SUB
VARIABEL VARIABE
L
Definisi USG adalah suatu metode USG yang merupakan cara dalam
menetapkan urutan prioritas, dengan memperhatikan urgensinya, keseriusannya, dan
adanya kemungkinan berkembangnya masalah. keseriusan, dan perkembangan isu
dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, dapat diuraikan sebagai berikut:
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas (Buka Halaman 30)
Definisi USG :
A. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak segera
ditanggulangi akan semakin gawat dengan bobot skor :
5 = sangat gawat
4 = gawat
3 = cukup gawat
2 = kurang gawat
1 = tidak gawat
B. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak
diselesaikan akan berakibat serius pada masalah lain dengan bobot skor :
5 = sangat serius
4 = serius
3 = cukup serius
2 = kurang serius
1 = tidak serius
C. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau
perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera ditangani
pertumbuhannya akan berjalan terus. Dengan bobot skor :
5 = sangat serius
4 = serius
3 = cukup serius
2 = kurang serius
1 = tidak serius
NO MASALAH U S G TOTAL
METODE LINGKUNGAN
METODE LINGKUNGAN
Kurangnya pengetahuan
tentang PHBS di sekolah
METODE LINGKUNGAN
METODE LINGKUNGAN
METODE LINGKUNGAN
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF TERPILIH
MASALAH
1 Adanya kesenjangan pada Teknik Penyuluhan Kurang Inovatif Melakukan pengajuan media KIE Melaksanakan pengajuan
kegiatan penyuluhan PHBS media KIE
keluarga sebesar 84,3% dengan Masih Banyak masyarakat yang Melaksanakan pendataan PHBS Melaksanakan pendataan
pencapaian 15,62% dari target merokok dalam rumah Tatanan Rumah Tangga PHBS Tatanan Rumah Tangga
yang ditetapkan sebesar 100% Kurangnya media penyuluhan KIE Pengajuan transport kader untuk Melaksanakan penyuluhan
pada tahun 2020 pendataan PHBS kesehatan
Kurangnya dana untuk kegiatan Melaksanakan penyuluhan
PHBS kesehatan
Kurangnya kesadaran masyarakat
dalam menerapkan PHBS
2 Adanya kesenjangan pada Teknik Penyuluhan Kurang Inovatif Melakukan pengajuan media KIE Melakukan Pembinaan KTR
kegiatan penyuluhan PHBS di Masih ada yang merokok Melakukan Pembinaan KTR Melaksanakan pendataan
Sekolah sebesar 62,9% dengan dilingkungan Sekolah PHBS di Sekolah
pencapaian 38,10% dari target Kurangnya dukungan dari lintas Melaksanakan pendataan PHBS Pembinaan Pelaksanaan
yang ditetapkan sebesar 62,9% sector di Sekolah Gerakan Masyarakat Hidup
pada tahun 2020 Kurangnya pengetahuan tentang Pembinaan Pelaksanaan Sehat di Tingkat Sekolah
PHBS di sekolah Gerakan Masyarakat Hidup Pembinaan dan Pelatihan SBH
Kurangnya media penyuluhan KIE Sehat di Tingkat Sekolah
Pembinaan dan Pelatihan SBH
3 Adanya kesenjangan pada Kurangnya media penyuluhan KIE Koordinasi dengan Program Lain Melaksanakan Pra SMD
kegiatan penyuluhan kelompok Kurangnya dukungan dari dana dari Melaksanakan Pra SMD Melaksanakan SMD
oleh petugas kesehatan didalam Kecamatan/ Desa Melaksanakan SMD
gedung puskesmas sebesar Kurangnya Tenaga Kesehatan
3,12% dengan pencapaian
96,88% dari target yang
Tabel 5.1
Rencana Usulan Kegiatan Program Promosi Kesehatan (Promkes) Tahun 2022
UPTD Puskesmas Tanjungwangi
Kebutuha
Upaya Target Penanggun Kebutuhan Mitra Waktu Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran n Sumber
Kesehatan Sasaran g Jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Kinerja
Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pengajuan media KIE Meningkatkan Puskesmas Terealisasiny PJ. UKM Jan – Des 100% BLUD
pelaksanaan a media KIE Terealisasinya
kegiatan media KIE
promkes
2 Pendataan PHBS Diperolah data Masyarakat 100% PJ. UKM Format Kader Diperolah data BOK
Tatanan Rumah capaian PHBS Pendataan, capaian PHBS
Tangga tatanan rumah ATK tatanan rumah
tangga tangga
6.1. KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa kegiatan dalam PKP sudah
mencapai target. Tetapi terdapat kegiatan yang masih dibawah target, antara lain :
1. Kegiatan penyuluhan PHBS keluarga dengan pencapaian 15,62% dari target yang
ditetapkan sebesar 100% terdapat kesenjangan sebesar 84,3% pada tahun 2020.
2. Kegiatan penyuluhan PHBS di Sekolah dengan pencapaian 38,10% dari target
yang ditetapkan sebesar 62,9% terdapat kesenjangan sebesar 62,9% pada tahun
2020
3. Kegiatan penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan didalam gedung
puskesmas dengan pencapaian 96,88% dari target yang ditetapkan sebesar 100%
terdapat kesenjangan sebesar 3,12% pada tahun 2020
4. Kegiatan pemberdayaan individu/ keluarga melalui kunjungan rumah tangga
sebesar 16,67% dengan pencapaian 33,33% dari target yang ditetapkan sebesar
50% terdapat kesenjangan sebesar 16,67% pada tahun 2020.
5. Kegiatan orientasi promosi kesehatan (Promkes) bagi kader dengan pencapaian
21,50% dari target yang ditetapkan sebesar 100% terdapat kesenjangan sebesar
78,50% pada tahun 2020
6.2. SARAN
1. Perlunya pengajuan peningkatan anggaran program Promkes baik bersumber dari
BLUD maupun sumber lain yang dapat di akses yang berbasis data dan
permasalahan serta kebutuhan dilapangan.
2. Perlunya peningkatan pembinaan kepada Petugas puskesmas melalui pertemuan
pembinaan rutin petugas, pembinaan wilayah, supervisi langsung kelapangan dan
peningkatan kapasitas petugas melalui pelatihan-pelatihan teknis keahlian tenaga
Promosi Kesehatan
3. Perlunya peningkatan kapasitas petugas Promkes melalui pelatihan, kursus,
seminar, pendidikan terkait dibidang kesehatan terintegrasi dengan lintas program
terkait
4. Perlunya membangun kemitraan dengan pihak swasta/ lembaga masyarakat dan
lintas sektor terkait dalam penanganan masalah kesehatan
Demikian laporan ini kami susun sebagai pertanggung jawaban kegiatan program gizi
tahun 2020, semoga dapat dijadikan sumber informasi dan bahan evaluasi serta untuk
perencanaan kegiatan tahun-tahun mendatang.