2, November 2010
PROFESIONALISME
PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PELAYANAN PUBLIK
Mustaqiem
Dosen Kopertis V/DIY dosen dpk pada Universitas Islam Indonesia
E-mail: mustaqiemsh@yahoo.com
Abstract
Civil Servants as public servant must be professional in serving the community in order to obtain ‘feel good service’ for
both the provider and receiver. To provide such service, Civil Servant have to work according to prevailed Legislation
and upholded by adequate ability and expertise. Therefore Civil Servants have to comprehend the related regulations
and obtain sufficient, appropriate education and training. To preserve Civil Servant professionalism in giving public
service, employees’ commitments are needed and periodical supervision and evaluation are implemented as well.
Keywords: civil servants, professionalism, public service
Abstrak
PNS Sebagai pelayan publik harus profesional dalam melayani masyarakat sebagai upaya untuk mencapai ‘feel good
service’ baik bagi masyarakat sebagai penerima maupun PNS sebagaii pemberi layanan itu sendiri. Untuk menyediakan
pelayanan seperti itu PNS harus bekerja sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan didukung oleh
kemampuan serta keahlian yang memadai. Oleh karena itu PNS harus memahami peraturan-peraturan yang terkait
dan memperoleh pelatihan dan pendidikan yang cukup dan sesuai. Untuk mempertahankan profesionalisme PNS
dalam memberikan pelayanan publik dibutuhkan komitmen dari seluruh pegawai serta dilakukannya pengawasan dan
evaluasi secara periodik.
maupun di daerah melibatkan pihak eksekutif dan pelayanan kepada masyarakat (public)
maupun legislatif; berkaitan dengan sumber tentu melibatkan aparat negara (Pegawai
penerimaan negara berasal dari berbagai Negeri Sipil) yang setiap bulan mendapat gaji
sumber, termasuk di dalamnya dari sektor dari anggaran belanja negara. Pelaksanaan
pajak.Meskipun semua unsur negara adalah pelayanan kepada rakyat yang dilakukan oleh
penting, tetapi sumber penerimaan negara aparat negara, (Pegawai Negeri Sipil) tentu
merupakan unsur yang sangat diperlukan untuk harus dilakukan secara profesional agar pihak
mendukung unsur-unsur yang lain. Karena yang mendapat pelayanan merasa diperhatian
unsur penerimaan negara akan dipergunakan dan nyaman. Meskipun perbandingan atau
untuk pembiayaan kegiatan unsur- unsur lain, rasio antara pegawai negeri sipil dengan jumlah
melalui pembuatan anggaran belanja negara. rakyat yang harus mendapat pelayanan tidak
Hal ini, ditetapkan dalam UUD 1945 RI, ideal, pelayanan yang profesional tetap harus
Pasal 23 ayat 2:” Presiden mengajukan RUU dilakukan baik pada tingkat pemerintah pusat
APBN untuk dibahas bersama DPR dengan maupun daerah. Karena pelayanan kepada
memperhatikan pertimbangan DPD”. Mulai masyarakat (publik) dilakukan pada kedua
tahun 1984 bertepatan dengan tax reform yang tingkatan pemerintahan tersebut. Sehubungan
dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap dengan hal tersebut, ke-dudukkan atau posisi
beberapa undang-undang dibidang perpajakan Pegawai Negeri didasarkan pada Undang
sampai saat ini (2010) penerimaan negara dari Undang Nomor 43 Tahun 1999, Pasal 3 ayat (1),
sektor pajak selalu mengalami kenaikkan. Hal yaitu Pegawai Negeri sebagai unsur aparatur
itu berarti sumbangan sektor pajak kepada negara yang bertugas memberikan pelayanan
Anggaran Pendapatan Belanja Negara setiap kepada masyarakt secara profesional, jujur,
tahun jumlahnya mengalami kenaikkan, tahun adil, dan merata dalam pelaksanaan tugas
2009 sumbangan kepada anggaran belanja negara, pemerintahan dan pembangunan
Negara dari sektor pajak sebesar 80%. (CST. Kansil, dalam Sri Hartini, 2008 : 38).
Karena di Indonesia pajak lebih dari Menurut pasal tersebut, berarti Pegawai
satu macam, baik pajak pusat maupun pajak Negeri mempunyai peranan yang sangat
daerah. berarti rakyat Indonesia tidak sedikit penting sebab Pegawai Negeri merupakan
yang terbebani kewajiban membayar pajak unsur aparatur negara untuk menyelengarakan
lebih dari satu macam. Oleh karena rakyat pemerintahan dan pem-bangunan dalam
sudah melaksanakan kewajiban membayar rangka mencapai tujuan negara.(Sri Hartini,et
pajak kepada negara, maka negara ber- al, 2008 : 38).
kewajiban melaksanakan pembangunan Guna mewujudkan pelayanan yang
dan mem-berikan pelayanan prima kepada profesional kepada masayarakat (publik), perlu
masyarakat (public) secara profesional. dirumuskan seperti apa pelayanan profesional
Pelaksanaan pembangungan maupun yang harus dilakukan oleh aparat Negara
pelayanaan kepada masyarakat setiap tahun (pegawai negeri sipil) kepada masyarakat
sudah dianggarkan dalam anggaran belanja (publik)?. Agar supaya pelayanan profesional
negara, hal tersebut dapat dilihat dalam neraca dapat terwujud diperlukan dukungan sifat
anggaran belanja negara (anggaran rutin dan profesionalisme bagi setiap Pegawai Negeri
anggaran pembangunan). Sipil. Sehubungan dengan hal dimuka, perlu
Dalam pelaksanaan pembangunan di ketahui pengertian profesionalisme. Dan
pada pelanggan (Dow, 1993) Beberapa hal karena baik penyelenggara pelayanan maupun
yang perlu diperhatikan dalam penerapan masyarakat belum terbiasa dengan budaya
konsep TLC ini, adalah keadilan dan untuk menerima atau menyampaikan keluhan.
kebebasan , pengembangan dan pelatihan, Tujuan pembangunan sistem penge-
kompetensi, penghargaan, serta partisipasi lolaan pengaduan antara lain, adalah:
dan kesempatan. a. Meningkatkan kepuasan masyarakat atas
pelayanan yang mereka peroleh;
Fokus Kepada Pelanggan b. Menciptakan image bahwa penyelenggara
Pelanggan merupakan kunci penting pelayanan sangat serius dalam meman-
dalam suatu organisasi pelayanan, bahkan dang masyarakat sebagai bagian dari
suatu organisasi penyedia jasa pelayanan upaya peningkatan kualitas pelayanan;
didirikan dikarenakan adanya kepentingan c. Mengidentifikasi aspek-aspek yang lemah
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. dari penyelenggara pelayanan yang perlu
Dengan kata lain pelanggan merupakan orang diperbaiki;
yang tidak tergantung kepada kita, akan tetapi d. Menghemat pengeluaran dengan me-
justru kita yang bergantung kepada pelanggan. lakukan penyelesaian masalah dimana
Pentingnya peran pelanggan dalam suatu terjadi tanpa keterlibatan pihak ketiga.
organisasi pelayanan meng-haruskan kita e. Menhindari terjadinya penumpukan
untuk memberi perhatian yang lebih pada masalah. (Pengembangan Pelaksanaan
mereka, bahkan harus senantiasa berupaya Pelayanan Prima, Modul Diklat PIM. Tingkat
memenuhi dan memuaskan kebutuhan III L.A.N. 2008 : 23, 29, 36, 42, 50).
mereka. Dalam organisasi publik, yang menjadi
pelanggan pada suatu unit pelayanan adalah Memperhatikan profesionalisme
masyarakat sebagaimana yang menjadi prinsip Pegawai Negeri Sipil harus mem-
dalam konsep New Public Service (NPS). perhatikan segala yang didapat dari pendidikan
Konsep NPS memandang masyarakat sebagai dan pelatihan (diklat) dan harus memiliki
warga negara dengan hak dan kewajibannya, komitmen mengimplementasikan dalam
bukan sebagai pelanggan. pelayanan kepada masyarakat (Nurita
Putranti, Blog). Komitmen yang dimiliki
Pengelolaan Pengaduan sebagai bukti bahwa Pegawai Negeri Sipil
Pengaduan atau komplain merupakan posisinya sebagai abdi masyarakat. Karena
sesuatu yang dirasa kurang menyenangkan masyarakat sendiri sangat mengharapkan
akan tetapi membuka peluang untuk memperoleh pelayanan dari aparat pemerintah
memperbaiki kinerja pelayanan oleh karena (Pegawai Negeri Sipil) yang profesional, agar
itu agar pengaduan yang masuk dapat supaya semakin meningkat mutunya untuk
ditangani dengan baik diperlukan mekanisme hasil yang lebih baik. Tuntutan masyarakat
pengelolaan pengaduan yang jelas dalam suatu seperti ini adalah manusiawi dan wajar
organisasi pelayanan publik. Mem-bangun karena masyarakat sudah melaksanakan
sistem pengelolaan pengaduan di Indonesia kewajiban membayar pajak maupun retribusi,
sama halnya dengan melakukan perubahan- yang notabene hasil pajak maupun retribusi
perubahan terhadap budaya yang telah lama dipergunakan untuk meningkatkan kualitas
melekat pada para penyelenggara pelayanan, aparat negara (Pegawai Negeri Sipil) dalam
negara (Pegawai Negeri Sipil) selama ini. mimpinan Tingkat III (Pengembangan
Hasil survei akan sangat bermanfaat untuk Potensi Diri, Pengembangan Pelak-
meningkatkan kualitas pelayanan kepada sanaan Pelayanan Prima, AKIP Dan
masyarakat (publik) selanjutnya atau diwaktu Pengukuran Kinerja),
mendatang. Putranti, Nurita, May 8,2008 9:26 pm,Blog.
Ridwan, Juniarso, et al, 2009, Hukum
Administrasi Negara Dan Kebijak-
PENUTUP sanaan Pelayanan Publik, Nuansa,
Ujung Berung-Bandung.
Berdasar uraian dimuka, menunjukkan
bahwa aparat negara (Pegawai Negeri Sipil)
sangat dimungkinkan dapat memberikan
pelayanan kepada masyarakat (publik) secara
profesional sepanjang memiliki komitmen untuk
itu dan profesionalisme selalu terjaga.
Oleh karena pelayanan kepada
masyarakat dilakukan terus menerus sepanjang
waktu dan dalam berbagai bidang atau sektor,
maka selain peningkatan pendidikan dan
pelatihan; perlu dilakukan inovasi materi
pendidikan dan pelatihan, pengawasan,
evaluasi, maupun survei tentang pelayanan
masyarakat dengan responden anggota
masyarakat.
REFERENSI