Anda di halaman 1dari 7

PROFESIONALISME APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DALAM

PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK


(Studi Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Minahasa )

Oleh
Veronica Lesyani Monintja 1
Sarah Sambiran 2
Michael S. Mantiri 3

Abstrak
Untuk dapat terwujudnya pelayanan yang baik maka harus di tunjang dengan aparatur sipil
Negara yang profesional yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak merugikan
masyarakat sebagai penerima pelayanan dari aparat pemerintah itu sendiri, hal ini dapat
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan kualitas pelayanan. Profesionalisme sangat ditentukan oleh
kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, Dalam pelayanan tidak akan dapat
terlaksana secara optimal tanpa adanya kesiapan Aparatur Sipil Negara yang profesional untuk
melaksanakan tugasnya dalam melayani masyarakat. Untuk mengetahui Bagaimana Profesionalisme
Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (studi
di Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Minahasa) maka penulisan ini memiliki
tujuan untuk mengetahui Profesionalisme Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan Pembuatan Kartu
Tanda Penduduk Elektronik (Studi Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kebupaten
Minahasa Induk ). Berangkat dari rumusan masalah dan di sesuaikan dengan tujuan yang ingin di
capai, Metode penelitian dalam hal ini berfungsi untuk menjawab permasalahan. maka jenis
penelitian ini menggunakan jenis penelitian atau metode penelitian kualitatif. Model metode
penelitian ini biasanya di gunakan dalm pengamatan dan penelitian sosial. profesionalisme diukur
dari segi : Kreatifitas (creativity), Inovasi (innovasi), Responsifitas (responsivity).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalitas aparatur sipil Negara pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Minahasa menunjukkan pada tingkat yang baik,
meskipun begitu perlu adanya pembenaha oleh Dinas tersebut serta dukungan dari Bupati demi
terciptanya Kepuasan masyarakat pada pelayanan oleh pemerintah.

Kata Kunci : Profesionalisme, Aparatur Sipil Negara, Kartu Tanda Penduduk Elektronik

1
Mahasiswa Prog. Studi Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat
2
Tenaga Pendidik Pada Prog. Studi Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat
3
Tenaga Pendidik Pada Prog. Studi Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat
1
PENDAHULUAN menampilkan aparatur yang profesional,
Peraturan Presiden Republik Indonesia memiliki keandalan dalam pelaksanaan tugas
Nomor 126 Tahun 2012 Tentang Perubahan sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu
Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 26 yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang
Tahun 2009 Tentang Penerapan Kartu Tanda mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan”.
Penduduk Elektronik ( KTP-el atau E-Ktp) Untuk dapat terwujudnya pelayanan yang baik
Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara maka harus di tunjang dengan aparatur sipil
Nasional, KTP Elektronik sebagaimana Negara yang profesional yang dapat
dimaksud dalam Pasal 10 A merupakan menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak
Identitas resmi bukti domisili penduduk dan merugikan masyarakat sebagai penerima
sangat di perlukan untuk pengurusan pelayanan dari aparat pemerintah itu sendiri,
kepentingan yang berkaitan dengan hal ini dapat meningkatkan mutu
administrasi pemerintahan maupun swasta. penyelenggaraan dan kualitas pelayanan.
KTP Elektronik (KTP-el atau E-KTP) Profesionalisme sangat ditentukan oleh
merupakan dokumen kependudukan yang kemampuan seseorang dalam melakukan suatu
memuat sistem keamanan / pengendalian baik pekerjaan, Dalam pelayanan tidak akan dapat
dari sisi administrasi ataupun teknologi terlaksana secara optimal tanpa adanya
informasi dengan berbasis pada database kesiapan Aparatur Sipil Negara yang
kependudukan nasional. Pembuatan KTP-el profesional untuk melaksanakan tugasnya
terbuka lebar, mudah, tanpa dipungut biaya dalam melayani masyarakat. Salah satu
alias gratis dan cepat. Setiap Warga Negara tantangan terbesar yang dihadapi oleh aparatur
Indonesia wajib memiliki Kartu Tanda pemerintah adalah usaha menampilkan
Penduduk Elektronik (E-Ktp), karena E-KTP profesionalisme dan etos kerja tinggi, dan
ini sangat penting bagi seluruh masyarakat seharusnya Aparatur sipil negara mampu
Indonesia kemudian E-KTP merupakan menunjukan kualitas pelayanan yang tinggi
identitas diri yang sudah terdaftar secara dalam pekerjannya. Profesionalisme kerja
nasional dengan sistem elektronik, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) atau aparatur
identitas diri ini dapat di gunakan seumur pemerintah yang profesional sangat
hidup. mengapa E-KTP ini sangat penting ? berpengaruh secara signifikan dan positif
karena selain sebagai idenntitas diri E-KTP ini terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas
juga di perlukan untuk kelengkapan dokumen pelayanan Dari berbagai bidang pekerjaan
pribadi. Mempunyayi tanggung jawab dan yang digeluti aparatur.
memberikan respon yang baik terhadap Berbagai fenomena yang terjadi dalam
masyarakat pada hakikatnya merupakan proses pelayanan pembuatan kartu tanda
standar profesional yang harus penduduk menunjukkan betapa rapuhnya
dicapai/dilaksanakan oleh Aparatur Sipil kepercayaan di mata masyarakat. Ini semua
Negara dalam memberikan pelayanan kepada terjadi karena aparatur belum 100%
masyarakat. pelayanan yang profesional menempatkan dirinya sebagai aparatur
merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah yang memperjuangkan kebutuhan
pemerintah, maka seharusnya pelayanan dan kepentingan masayarakat dalam
pembuatan KTP-El yang diberikan oleh pembuatan kartu tanda penduduk elektronik
birokrasi bercirikan : tepat waktu, cermat, dan (KTP-El).
dengan prosedur yang mudah dipahami dan Dengan penjelasan di atas maka perlu di
diikuti oleh pelanggan”. Inilah potret lakukan penelitian tentang profesionalisme
pelayanan pembuatan KTP-El yang dapat Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan
dilihat dari profesionalisme Aparatur sipil Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik
Negara, Pelayanan yang berkualitas berarti (Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatn Sipil
pelayanan yang mampu memberi kepuasan Kabupaten Minahasa).
kepada pelanggan (masyarakat) dan mampu Berdasarkan permasalahan di atas , maka
memenuhi harapan masyarakat. Dalam era masalah dalam penelitian di rumuskan sebagai
globalisasi dewasa ini salah satu tantangan berikut :“ Bagaimana Profesionalisme
besar yang dihadapi adalah bagaimana Aparatur Sipil Negara (ASN) Dalam
2
Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
Elektronik (studi di Dinas Kependudukan dan pemerintah.
Pencatatn Sipil Kabupaten Minahasa) ? “. 2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
Profesionalisme Aparatur Sipil Negara Dalam pegawai negeri sipil dan pegawai
Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk pemerintah dengan perjanjian kerja yang
Elektronik (Studi Di Dinas Kependudukan diangkat oleh pejabat pembina
Dan Pencatatan Sipil Kebupaten Minahasa) kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
TINJAUAN PUSTAKA tugas negara lainnya dan digaji
Konsep Profesionalisme berdasarkan peraturan perundang-
Sondang P. Siagian (2000:163) undangan.Aparatur sipil Negara terdiri dari :
“menyatakan bahwa profesionalisme adalah  Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga warganegara Indonesia yang
terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
tepat, cermat, dan dengan prosedur yang sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan”. pejabat pembina kepegawaian
Terbentuknya aparatur profesional untukmenduduki jabatan
menurut pendapat diatas memerlukan pemerintahan.
pengetahuan dan keterampilan dalam  Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
melaksanakan pelayanan kepada pelanggan Kerja (PPPK) adalah warga negara
(masyarakat). dengan pengetahuan dan Indonesia yang memenuhisyarat
keterampilan dimiliki oleh aparatur maka akan tertentu, yang diangkat berdasarkan
“tercapainya keandalan dalam pelaksanaan perjanjian kerja untukjangka waktu
tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, tertentu dalam rangka melaksanakan
waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur tugaspemerintahan.
yang mudah dipahami dan diikuti oleh
pelanggan”.artinya keahlian dan kemampuan Kartu Tanda Penduduk Elektronik
aparat merefleksikan arah dan tujuan yang Kartu Tanda Penduduk Elektronik
ingin dicapai oleh sebuah organisasi. apabila Selanjutnya Di Singkat Dengan KTP-El adalah
suatu organisasi berupaya untuk memberikan kartu tanda penduduk yang di lengkapi cip
pelayanan secara prima maka organisasi yang merupakan identitas resmi penduduk
tersebut mendasarkan profesionalisme sebagai bukti diri yang di terbitkan oleh
terhadap tujuan yang ingin dicapai. instansi pelaksana .
Menurut Sondang P. Siagian (2000)
profesionalisme diukur dari segi kecepatannya METODE PENELITIAN
dalam menjalankan fungsi dan mengacu Jenis penelitian ini menggunakan jenis
kepada prosedur yang telah disederhanakan. penelitian atau metode penelitian kualitatif.
Menurut pendapat tersebut, konsep Model metode penelitian ini biasanya di
profesionalisme dalam diri aparat dilihat dari gunakan dalm pengamatan dan penelitian
segi: social. Fokus penelitian
a. Kreatifitas (creativity). Seperti terlihat dalam rumusan masalah yang
b. Inovasi (innovasi), dibahas sebelumnya maka fokus dari
c. Responsifitas (responsivity). penelitian ini melihat bagaimana
Konsep Aparatur Sipil Negara “profesionalisme Aparatur sipil Negara dalam
Dalam undang-undang nomor 5 tahun pelayanan pembuatan KTP-El di Dinas
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang Kabupaten Minahasa”.
dimaksud dengan: Data primer adalah sumber data
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya penelitian yang diperoleh secara langsung dari
disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai sumber aslinya yang berupa wawancara,
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan pendapat dari individu atau kelompok (orang)
3
maupun hasil observasi dari suatu obyek, informasi administrasi kependudukan di
kejadian atau hasil pengujian (benda). tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana
Data sekunder yaitu berupa tulisan, sebagai satu kesatuan. Selain itu ada juga
rekaman-rekaman, gambar yang semua penerapan E-KTP bagi masyarakat sehingga
berhubungan dengan objek penelitian. Teknik memungkinkan sistem administrasi
pengumpulan data di perlukan untuk kependudukan yang terpusat. kerja aparatur
mendapatkan data dan informasi yang sipil negara yang prima dibutuhkan untuk bisa
berhubungan dengan fokus penelitian. Teknik menerapkan program-program pemerintah
pengumpulan data akan di lakukan yang ada secara profesional. Selain itu, kerja
menggunakan metode kualitatif yaitu, aparatur sipil Negara yang professional juga
observasi,wawancara, dan studi dokumen. diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
yang ada. profesionalisme berbicara tentang
melakukan pekerjaaan dan hasil yang dicapai
PEMBAHASAN DAN HASIL dari pekerjaan tersebut, maka dalam
PENELITIAN memberikan pelayanan harus memiliki acuan
1. Profesionalisme Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas dan tanggung
Salah satu kegiatan pelayanan jawab profesionalisme diukur dari segi
pemerintah yang memiliki intensitas kecepatannya dalam menjalankan fungsi dan
pelayanan kepada masyarakat yang cukup mengacu kepada prosedur yang telah
tinggi adalah pelayanan bidang administrasi disederhanakan.
kependudukan di Kantor Dinas Kependudukan
dan pencatatan Sipil. Intensitas pelayanan ini 2. Profesionalisme dilihat dari Kreatifitas
adalah berkaitan dengan cara kerja aparatur (creativity).
sipil negara dalam meningkatkan pelayanan Kemampuan aparatur untuk
administrasi kependudukan di Kantor Dinas menghadapi hambatan dalam memberikan
Kependudukan dan pencatatan Sipil. Undang- pelayanan kepada publik dengan melakukan
Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang inovasi. Hal ini perlu diambil untuk
perubahan atas undang-undang nomor 23 mengakhiri penilaian miring masyarakat
tahun 2006 tentang administrasi kepada birokrasi publik yang dianggap kaku
kependudukan mengamanatkan bahwa Dinas dalam bekerja. Terbentuknya aparatur yang
Kependudukan dan pencatatan Sipil bertugas kreatif hanya dapat terjadi apabila: terdapat
untuk menangani bidang pelayanan iklim yang kondusif yang mampu mendorong
administrasi kependudukan dan menjadi satu- aparatur pemerintah untuk mencari ide baru
satunya instansi yang dapat menerbitkan dan konsep baru serta menerapkannya secara
dokumen kependudukan. Sangat banyak inovatif
dokumen resmi yang harus dimiliki warga Kretifitas adalah Salah satu penunjang
masyarakat sebagai bukti sebagai Warga terciptanya profesionalisme dalam pelayanan,
Negara Indonesia umumnya seperti berbicara tentang kemampuan aparatur sipil
memperoleh E-KTP, semuanya harus Negara dalam menciptakan kreatifitas dalam
berurusan dengan Kantor Dinas memberikan pelayanan maka dari dinas sendiri
Kependudukan dan pencatatan Sipil. sudah mempersiapkan solusi-solusi jika
Banyak Inovasi yang harus dilakukan mereka mendapatkan hambatan-hambatan
aparatur sipil negara dalam menghadapi yang timbul dari kalagan masyarakat.
tuntutan zaman yaitu dengan penerapan Sistem 3. Profesionalisme di lihat dari Inovasi
Informasi Administrasi Kependudukan. (innovasi)
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun Perwujudannya berupa hasrat dan tekad
2006 tentang administrasi kependudukan untuk mencari, menemukan dan menggunakan
menyebutkan bahwa ” Sistem Informasi cara baru, metode kerja baru, dalam
Administrasi Kependudukan, selanjutnya pelaksanaan tugasnya. Hambatan yang paling
disingkat SIAK, adalah sistem informasi yang mendasar dari perilaku inovatif adalah rasa
memanfaatkan teknologi informasi dan cepat puas terhadap hasil pekerjaan yang telah
komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan dicapai. Profesionalisme dari aspek Inovasi
4
Inovasi sebagai bentuk perwujudan dari diberikan kepada aparat yang berprestasi dan
kecakapan birokrasi dengan mengandalkan kegagalan dalam berinovasi dapat dianggap
kreatifitas jajaran (ASN) birokrasi untuk sebagai kewajaran yang dapat diperbaiki akan
menciptakan model kerja baru yang bertujuan menumbuhkan iklim kerja wirausaha dimana
untuk mempermudah penyelenggaraan tugas aparat akan saling berupaya untuk
dan pelayanan masyarakat. keterbatasan memberikan yang terbaik bagi peningkatan
sumber daya yang profesional dan kurangnya kualitas organisasi.
keinginan aparat untuk berinovasi menjadi .
hambatan terbesar bagi birokrasi. Kemajuan 4. profesionalisme di lihat dari
teknologi yang hari demi hari terus Responsifitas (responsivity).
berkembang kurang mendapatkan perhatian Kemampuan aparatur dalam mengantisipasi
dari aparatur, pelaksanaan pekerjaan sebatas dan menghadapi aspirasi baru, perkembangan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki baru, tuntutan baru, dan pengetahuan baru,
dan menganggap Keinginan untuk birokrasi harus merespon secara cepat agar
mengembangkan kemampuan diri bukan tidak tertinggal dalam menjalankan tugas dan
menjadi prioritas da nada juga yang berpikiran fungsinya. Pengukuran kerja pada dasarnya
bahwa Kualitas dan profesionalisme aparat digunakan untuk penilaian atas keberhasilan
bukan diukur dari prestasi dan inovasi yang atau kegagalan pelaksanaan kegiatan,
dihasilkan baik secara individu maupun secara program, dan/atau kebijakan sesuai dengan
kelompok. Inovasi dianggap sebagai sebuah sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
momok yang menakutkan dan jika tidak ingin rangka mewujudkan misi dan visi dinas
dicap sebagai aparat yang tidak loyal. Dari hasil penelitian yang ada, bahwa dalam
Sebagaimana yang dikatakan oleh kepala sub meningkatkan pelayanan administrasi
bagian umum : ”Inovasi sebagai bentuk kependudukan di Dinas Kependudukan dan
mencari, menemukan dan mengunakan cara Catatan Sipil khususnya dalam pelayanan
kerja baru bagi kita serta dianggap tidak loyal pembuatan e-ktp sudah bisa di katakan baik.
kepada atasan dan aturan formal terutama dengan itu dapat menjadi bukti bahwa adanya
inovasi tersebut keluar dari aturan formal yang peningkatan pada profesionalisme aparatur
ada. Inovasi juga tidak memberikan apa-apa sipil negara dalam memberikan pelayanan
terhadap karier seseorang karena belum ada pembuatan kartu tanda penduduk elektronik di
aturan yang menjelaskan tentang insentif yang dinas kependudukan dan pencatatn sipil
diterima bagi inovasi yang dihasilkan kabupaten minahasa meskipun masih di dapati
(28/02/2017). kendala-kendala yang di rasakan oleh sebagian
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat oknum masyarakat.
ditarik dapat diketahui bahwa inovasi dalam
lingkungan birokrasi dianggap lebih banyak KESIMPILAN DAN SARAN
mendatangkan bahaya bagi kesinambungan Kesimpulan
karier seorang aparatur dari pada Berdasarkan uraian hasil penelitian dan
mendatangkan manfaat. Sudah menjadi pembahasan yang telah diuraikan maka dalam
rahasia umum bahwa dalam dunia birokrasi penulisan ini dapat ditarik kesimpulan sebagai
lebih memberikan insentif bagi loyal dan terus berikut :
menerus mendatangkan insentif seperti 1. Penyelenggaraan pelayanan harus mampu
kenaikan jabatan dan karier. Bupati sebagai melihat kebutuhan masyarakat dan
pejabat tertinggi dalam lingkungan Pemerintah penyelenggaraan pelayanan pembuatan
Kabupaten seharusnya mengambil sikap tegas kartu tanda penduduk yang transparan dan
terhadap inovasi dan prestasi yang dihasilkan harus memiliki keandalan dalam
oleh pegawai apakah inovasi tersebut pelaksanaan tugas sehingga terlaksana
mendatangkan peningkatan kinerja organisasi dengan mutu tinggi, waktu yang tepat,
ataupun belum mendatangkan peningkatan cermat, dan dengan prosedur yang mudah
kinerja organisasi dalam waktu dekat. dipahami dan diikuti oleh pelanggan.
Pentingnya kepastian sikap terutama oleh Karena Masyarakat sangat mengharapkan
Bupati tentang penghargaan yang akan
5
dalam penyelenggaraan pelayanan penambahan sarana dan prasarana
pembuatan e-ktp semakin meningkatnya (komputer, mesin cetak, dll).
profesionalisme dalam wujud pelayanan 2. Pihak dinas dapat menyebarluaskan
yang memiliki keandalan dalam brosur tentang prosedur pelayanan Kartu
pelaksanaan tugas sehingga terlaksana Tanda Penduduk yang telah diterbitkan
dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, oleh Dinas kependudukan dan pencatatan
cermat, dan dengan prosedur yang mudah sipil Kabupaten minahasa agar
dipahami dan diikuti oleh pelanggan. masyarakat mengetahui prosedur
2. kreatifitas merupakan salah satu pengurusannya dan agar tidak
penunjang untuk terbentuknya pelayanan menimbulkan kesan yang berbelit-belit.
yang professional Dalam hal pelayanan 3. perlu adanya web resmi dari dinas agar
Kartu Tanda Penduduk elektronik, masyarakat lebih mudah mengetahui
masyarakat menginginkan pelayanan informasi yang ada di dinas
yang benar-benar berkualitas. Dan kependudukan dan pencatatn sipil
aparatur sipil negara sudah berusaha kabupaten minahasa
dengan baik dalam menghasikan kualitas 4. saran bagi masyarakat agar terlebih
pelayanan yang kretif untuk memberikan dahulu mencari tahu tentang prosedur
kepuasan kepada masyarakat di bidang e- yang harus di penuhi agar tidak terjadi
KTP. Tapi masih saja ada beberapa kesalapahaman dalam pelayanan
masyarakat yang tidak merasakan hal itu. pembuatan kartu tanda penduduk
3. Inovasi, yang namanya inovasi pasti elektronik.
sangat mempengaruhi profesionalisme
aparatur sipil Negara ini adalah sebagai
bentuk perwujudan dari kecakapan DAFTAR PUSTAKA
birokrasi dengan mengandalkan
kreatifitas jajaran (ASN) birokrasi untuk Aderian elisabeth, dede mariana, awani
menciptakan model kerja baru yang irewati, Evaluasi Reformasi Birokrasi
bertujuan untuk mempermudah Di Indonesia, AIPI
penyelenggaraan tugas dan pelayanan Agus dwiyanto, dkk . Reformasi Birokrasi
masyarakat. Tapi keterbatasan sumber Publik Di Indonesia , Gadja Mada
daya yang profesional dan kurangnya University Press
keinginan aparat untuk berinovasi menjadi An, Ubzedy, “jurus-jurus
hambatan terbesar bagi birokrasi. meningkatkan profesionalisme & prestasi
4. responsifitas juga mengalami kerja”,
peningkatan, hal ini dilihat dari sudah Indeks
efektifnya pelayanan gratis dan lama Asrariyah, 2013. “Profesionalisme
kepengurusan 5 hari kerja. Namun, untuk Aparatur dalam Pelayanan Publik ”eJournal
menjawab kebutuhan masyarakat tentu Ilmu Pemerintahan”
belum 100% masyarakat puas akan kerja Volume 1, Nomor 1.
dari aparatur Arikunto. Suharsimi. (2009). Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek,
Saran Jakarta : Rineke Cipta.
Saran yang dapat penulis sampaikan terhadap Boediono, 2003 , Pelayanan Prima . Gramedia
profesionalisme aparatur sipil Negara dalam Pustaka Yogyakarta
pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk
elektronik adalah sebagai berikut : Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005.
1. Walaupun kualitas pelayanan Kartu Tanda “Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Penduduk sudah bisa dikatakan baik,
namun ada beberapa hal yang perlu sedikit Nasional” Jakarta, Balai
dibenahi untuk meningkatkan kualitas Pustaka.
pelayanan pada masyarakat, seperti upaya Moenir, A. S, 1992. “Manajemen
Pelayanan Umum di Indonesia” Jakarta,
6
PT.Bumi Aksara, Tahun 2006 Tentang Administrasi
Moleong, J Lexy. Metodelogi Penelitian Kependudukan
Kualitatif. Bandung : Peraturan daerah kabupaten minahasa nomor
Remaja Rosydakarya 2003 14 tahun 2009 tentang penyelenggaraan
Osborne,David . Mamangkas Birokrasi , administrasi kependudukan
Jakarta : Ppm, 2000 Peraturan bupati minahasa nomor 20 tahun
Sugiono, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, 2012 tentang standar oprasional prosedur
Bandung: Alfabeta pelayanan pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil di kabupaten Minahasa
Siagian,Sondang, P, 1994, “Patologi
Birokrasi; Analisis, Identifikasi dan
Terapinya”Jakarta, Ghalia Indonesia.

Sondang Siagian, (2000:163),


Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta,
Ghalia Indonesia.
Sujarweni, V, Wiratna, 2014, Metode
Penelitian : Lebih Lengkap, Praktis, Mudah,
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Suwatno, H dan Juni, Doni, Priansa, 2011,
Manajemen SDM dalam Organisasi Publik
dan Bisnis, Bandung : Alfabeta.
Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya
Manusia, STIE TKPN, Yogyakarta, 1995.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian,
Metode Penelitian Survey, PT.Pustaka,
Jakarta, cet II, 1995.

Syafiie, Inu Kencana, 2003. Sistem


Administrasi Negara Republik
Indonesia,Cetakan Pertama,PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Sedarmayanti, 2007. “Manajemen SDM dan
Reformasi Birokrasi”, Bandung,
PT.Refika Aditama.
Sondang siagian,Marilyn manning Ph.D,
“profesionalisme di kantor (edisi revisi) ,
Indeks
Thoha, Miftah, 1999, Perilaku Organisasi
(Cetakan X), Rajawali Pers, Jakarta

SUMBER-SUMBER LAIN

UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN)
Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009
Tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk
Elektronik (E-Ktp) Berbasis Nomor Induk
Kependudukan Secara Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2013
Tentang Pelaksanaan UU Nomor 23

Anda mungkin juga menyukai