Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Prof. Dr. Hj. Rudiana Agustini, M.Pd.
Kelompok 1
JURUSAN KIMIA
2021
KARTU IDENTITAS KONTAMINAN/POLUTAN
Nama Kontaminan/Polutan : CO
Misalnya: Untuk R adalah CH3 maka dihasilkan n-butanol dan iso butanol.
Karbon monoksida dapat menghasilkan komplek asil apabila bereaksi
dengan spesies metal alkil melalui suatu reaksi yang disebut reaksi Reppe.
Berikut adalah persamaan reaksinya:
Karbon monoksida jika direaksikan dengan alkohol dan alkuna maka akan
menghasilkan ester akrilat. Berikut adalah persamaan reaksinya:
Daftar Pustaka
E. H. Pryde et all. 19722. Reactions of Carbon Monoxide with Unsaturated Fatty Acids
and Derivates. A Review 49(8): 451-456.
Perry, R. H. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 7th Edition. New York: Mc
Graw Hill.
Safitri, Nyimas Sindi. 2015. Pabrik Asam Asetat dengan Proses KarbonilasiMetanol
Monsanto. Skripsi: Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur.
5. Perpindahan (Jejak di Sistem dan Lingkungan Air, Udara, atau Tanah dan
Manusia)
Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di atmosfer
sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Kandungan CO dalam gas gunung
berapi bervariasi dari <0.01% sampai 2%, bergantung pada gunung api tersebut. CO
antropogenik dari emisi automobile dan industry memberikan kontribusi pada efek rumah
kaca dan pemanasan global. Perubahan CO menjadi senyawa lain di atmosfer
diperkirakan berhubungan dengan terjadinya perubahan iklim, karena CO diketahui
berperan penting dalam pengendalian jumlah radikal OH di atmosfer. Oksidasi karbon
monoksida secara tidak langsung juga dapat berpengaruh terhadap energi radiasi berkaitan
dengan terbentuknya karbon dioksida dan ozon troposfer. Secara umum, proses
terbentuknya gas karbon monoksida (CO) melalui proses berikut ini:
a. Pembakaran bahan bakar fosil dengan udara
5. Perpindahan (Jejak di Sistem dan Lingkungan Air, Udara, atau Tanah dan
Manusia)
2C + O2 → 2CO
b. Pada suhu tinggi, terjadi reaksi antara CO2 dengan C
CO2 + C → 2CO
c. Pada suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan oksigen
CO2 → CO + O
Daftar Pustaka
Wardhana, Wisnu Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
6. Efek Toksikologi
Gas CO yang keluar dari knalpot akan berada di udara ambient, jika terhirup oleh
manusia maka molekul tersebut akan masuk kedalam saluran pernapasan terus masuk
ke dalam paru-paru dan kemudian akan menempel pada hemoglobin darah
membentuk karboksi hemoglobin (COHb). Penguraian COHb yang relatif lambat
menyebabkan terlambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya
membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada kondisi tersebut akan berakibat serius
karena dapat menyebabkan kematian.
Di udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu 0,1 ppm. Di perkotaan
dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Gas CO dalam
jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem
dan lingkungan
Pengaruh CO terhadap hewan yaitu hemoglobin, pembawa oksigen dalam sel darah
hewan, menjadi tidak mampu membawa oksigen dengan adanya karbon monoksida.
Sehingga dapat menyebabkan hewan sesak napas dan menyebabkan kematian.
Pengaruh CO terhadap tanaman sebesar 100 ppm tidak memberikan pengaruh yang
nyata pada tanaman tingkat tinggi. Pada paparan CO sebesar 200 ppm selama 35 jam
dapat menghambat kemampuan bakteri untuk memfiksasi nitrogen
Pengaruh CO terhadap material adalah menghitamnya benda-benda pada daerah yang
telah tercemar oleh CO
Daftar Pustaka
Rivanda, Adrian. 2015. Pengaruh Paparan Karbon Monoksida Terhadap Daya Konduksi
Trakea. Journal Kedokteran Universitas Lampung, Vol. 4 (8): 153-159.
7. Identifikasi (Kualitatif dan Prinsip)
1. Salah satu metode pengambilan sampel yang digunakan untuk mengidentifikasi
paparan CO yaitu metode pengukuran secara pasif atau Passive Sampling.
Pengukuran secara pasif menggunakan alat passive sampler yaitu alat personal
dosimeter GASTEC Dosimeter Tube Model 1D. sepesifikasi alat tersebut adalah
sebagai berikut:
- Satuan ukur : part per million hours (ppm.jam)
- Rentang ukur : 1.04 – 2000 ppm
- Bekerja pada : suhu 0 - 40°C dan kelembapan 0 – 90%
- Waktu ukur : 0,5 – 24 jam
- Indikator warna : Kuning pucat (normal) – Cokelat (terpapar)
- Prinsip reaksi : Karbon Monoksida mereduksi Sodium Palladosulfite untuk
membebaskan logam Palladium, sehingga warna menjadi cokelat.
- Alat dipasang di kerah baju atau saku responden yang berada di area pernapasan
manusia (breathing zone)
- Alat ini digunakan untuk mengukur TWA (Time Weighted Average) untuk
paparan CO yang diterima responden dalam rentang waktu tertentu, ditandai
dengan perubahan warna pada indikator di dalam alat
Daftar Pustaka
Alihta, Karina Nursyafira. 2017. Analisis Beban Pencemar Karbon Monoksida (Co) Dan
Karbon Dioksida (Co2) Di Kawasan Bandar Udara Internasional Kualanamu.Tugas
Akhir. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara
Herman , Anton. Dkk. Analisis Pengukuran Konsentrasi Karbonmonoksida (Co) Pada
Breathing Zone Petugas Parkir Basement Mall Kota Bandung.
Sari, Linna Oktaviana. 2014. Analisa Respon Dan Sensitifitas Alat Deteksi Kadar Polutan
Karbon Monoksida (Co) Di Udara Dengan Sensor Tgs 26. Arsitron. 5(1).
Gambar 1. Gastec
Prosedur yang harus dilakukan yaitu:
1) Alat Gastec GV-100s pump dan Gastec detector tubes disiapkan
2) Arah mata angin ditentukan
3) Tube pada breaker alat gastec dipatahkan
4) Tube dipasang pada ruber tube holder dan dilakukan sampling selama 4 menit
5) Data meteorologi diukur
6) Dicatat hasil pengukuran dan dianalisa
Perhitungan:
Tekanan (ppm)
ppm ×1013 hpa
Tekanan =
Po
8. Identifikasi (Kuantitatif, termasuk Prinsip Reaksi dan Kerja Instrumen/alat)
Keterangan:
Ppm adalah kadar CO yang dikur dengan alat (ppm)
Po adalah tekanan baromatik saat pengukuran (hpa)
Konsentrasi (1 jam)
ppm × BM
C= × 103
24,45
Keterangan:
C adalah konsentrasi kadar CO (μg/Nm3)
ppm adalah tekana hitung (ppm)
BM adalah berat molekul
Konsentrasi (24 jam)
t1
C (24) = [ ] × C
t2
Keterangan:
C adalah konsentrasi kadar CO (μg/Nm3)
C (24) adalah konsentrasi kadar CO dengan pengukuran 24 jam (μg/Nm3)
t1 adalah lama pengukuran (menit)
t2 adalah 24 jam (1440 menit)
daur ulang.