Anda di halaman 1dari 5

TELAAH JURNAL

GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA

DOSEN:
SUGYARSO, B,SN
KELAS IV C NERS
NAMA:
INDAH SUWANDEWI(201801109)

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2021
PENDAHULUAN

Penelitian ini sangat menarik untuk dibahas, karena dengan membaca artikel ini maka
pembaca dapat mengetahui apakah gangguan pendengaran ada hubungan dengan penurunan
fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif pasti akan dialami oleh semua lansia tetapi setiap
lansia mengalami penurunan fungsi kognitif yang berbeda, ada yang ringan, sedang dan berat.
Penurunan fungsi kognitif ini adalah menurunya atau menghilangnya daya mengingat atau, daya
menilai (intelektualitas), keterampilan sosial(berbahasa dan merawat diri). Lansia yang
mengalami hal ini memang terlihat sehat namun fungsi otak sebenarnya tidak dapat bekerja
dengan baik lagi.

Artikel jurnal penelitian ini diambil dari database : hhtp://scholar.google.co.id deangan


kata kunci jurnal hubungan gangguan pendengaran dengan penurunan fungsi kognitif pada lanjut
usia, dengan alamat website hhtp://respository.trisakti.ac.id/usaktiana/indexkoleksi/0/SKR/judul.

TELAAH

Judul artikel : judul artikel yang telah ditelaah berjudul “hubungan gangguan
pendengaran dengan penurunan fungsi kognitif pada usia lanjut.

Dari judul ini seorang penulis menggunakan metode studi potong lintang pada semua
kelompok usia lanjut(lansia) yang berada dipanti sosial tresna werdha kasih saying ibu
dibutusangkar dari bulan juli sampai September 2017. Dalam penelitian ini penulis sudah
mencantumkan tempat dan data lansia yang ada dipanti sosial. Variabel yang diambil dalam
penelitian ini sudah baik karena terdapat hubungan antara gangguan pendengaran dengan fungsi
kognitif pada usia lanjut.

Dalam artikel ini penderita penyakit kronis sangat memerlukan perawatan dan juga
pengobatan segera. Dengan melakukan penelitian ini pada usia 38 usia lanjut yang memenuhi
kriteria inklusi dan yang tidak memenuhi kriteria eksklusi. Pengambilan sampel yang dilakukan
dimulai setelah mendapatkan persetujuan.

Risiko gangguan pendengaran pada usia di atas 65 tahun bervariasi, namun diperkirakan
sekitar 40-50% populasi usia tersebut mengalami gangguan pendengaran. Risiko tersebut
meningkat jauh menjadi 83% saat mencapai usia 70 tahun. Risiko terjadinya demensia juga
meningkat setiap 20 tahun di periode usia lanjut. Hal ini membutuhkan perhatian, mengingat
beberapa studi menunjukkan bahwa gangguan pendengaran merupakan faktor independen
pencetus demensia dan gangguan fungsi kognitif. Bagaimanapun, masih banyak terdapat data
yang bertolak belakang, sehingga belum bisa menghasilkan kesimpulan yang tajam.

LATAR BELAKANG MASALAH


Dilatar belakang penulis menjelaskan bahwa secara global tuli sensorineural pada
lansia(presbikusis)sangat bervariasi, diperkirakan terjadi 30 – 40% orang dengan usia diatas 60
tahun. Presbikusis dianggap salah satu penyebab terjadi gangguan fungsi kognitif pada lansia.
Menurut perkiraan WHO pada tahun 2020 populasi dunia berusia di atas 80 tahun juga
akan meningkat sampai 200%. Pada saat survei kesehatan indra penglihatan dan pendengaran
tahun 1994 sampai 1996 di 7 provinsi seperti provinsi sumatera barat, jawa tengah, NTB dan 4
provinsi lainnya dengan 19,375 responden didapatkan pravelensi presbikusis sebesar 2,6% atau
sekitar 6,7% dari seluruh pasien yang THT yang dapat diagnosis dengan presbikusis.
TUJUAN
Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui hubungan anatara gangguan pendengaran
dengan penurunan fungsi kognitif pada usia lanjut. Tujuan penelitian untuk mengidemtifikasi
atau menggambarkan suatu konsep dan untuk menjelaskan suatu konsep atau mempredikisi suatu
situasi yang memiliki solusi untuk suatu situasi.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel independennya yaitu gangguan pendengaran sedangkan variabel dependennya
yaitu penurunan fungsi kognitif pada lansia. Sehingga ada hubungan yang terkait dengan dua
varibel tersebut.
HIPOTESIS
Penulis sudah sangat baik karena menyertakan hipotesis dalam artikel. Gangguan
kognitif mempunyai hubungan dengan penurunan fungsi pendengaran. Dari suatu analisis
dengan fisher’s Exact Test bahwa menunjukan suatu hubungan yang bermaksa antara kedua
variabel tersebut
DESAIN PENELITIAN
Dalam artikel menjelaskan bahwa metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian
potong lintang(cross sectional study) dimana jenis penelitian ini mengamati data – data populasi
atau sampel dalam satu kali pada saat yang sama juga.
DESAIN OPERASIONAL
Didalam artikel penulis menjelaskan bahwa Proses penelitian dimulai dengan
pengumpulan data dan alat-alat pemeriksaan. Sebelumnya para usia lanjut diberikan penyuluhan
sederhana bagaimana menjaga dan memelihara kesehatan telinga dan pendengaran serta
penyuluhan mengenai pentingnya menjaga fungsi kognitif otak pada usia lanjut. Lalu dilakukan
pemeriksaan untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran dan menilai fungsi kognitifnya.
Data diperoleh dengan wawancara dengan sampel yang dicatat hasilnya oleh peneliti dalam
status penelitian dengan pertanyaan yang sudah dibuat secara baku.
PROSEDUR PENELITIAN
Didalam artikel telah dijelaskan bahwa penulis telah malakukan penelitian tentang
hubungan fungsi kognitif dengan gangguan pendengaran pada penghuni panti sosial tresna
werdha batusangkar, dimana lansi didapatkan sebanyak 38 subejek yang telah ikut malakukan
penelitian ini. Subjek dipilih sesuai dengan criteria penerimaan dari 70 orang dan dimana 32
orang lainnya tidak dimasukkan dalam penelitian. Terdapat sebanyak 5 orang yang menolak
untuk menunjukan penelitian dan terdapat 3 orang yang tidak dapat mengikuti penelitian karena
saat didata lansia tersebut memiliki sakit kronis, 24 orang yang tidak dimasukkan ke dalam
penelitian ini karena data yang dimiliki tidak lengkap saat penelitian ini dilaksanankan.
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan sampel dengan jenis laki- laki yang merupakan
kelompok paling terbanyak yaitu 29 orang(76,3%). Rata- rata usia sampel adalah 72 tahun
sedangkan usia median yaitu 71 tahun. Dan usia yang paling muda dalam peniliatian ini adalah
60 tahun dan usia tertua adalah 86 tahun. Sebagian besar subjek ini memiliki tingkat pendidikan
yang rendah, dan yang paling terbanyak yaitu tingkat pendidikan SD
Dari semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan fungsi pendengaran sebagian besar
(68,4%) subjek telah mengalami gangguan pendengaran. Gangguan fungsi pendengaran ini
terutama pada kelompok yang berusia diatas 70 tahun.
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Dalam artikel ini penyajian hasil dalam pengolahan data yaitu menggunakan table, dari
hasil analisis yang didapatkan dengan fisher’s exact test bahwa menunjukan ada hubungan yang
bermakna antara kedua variabel ini(p=0,026). Dalam sebagian besar subjek dengan pendengaran
terganggu (21 oran 55%) mengalami gangguan kognitif, dan pada kelompok dengan
pendengaran normal telah didapatkan 5 orang (13,2%) telah mengalami gangguan fungsi
kognitif.
Dilakukan analisa dari hasil penelitian ini, didapatkan adanya hubungan yang bermakna
antara fungsi pendengaran yang terganggu dengan penurunan fungsi kognitif. Sebagian besar
subyek mengalami gangguan pendengaran dan juga memiliki fungsi kognitif terganggu.
Gangguan fungsi kognitif ini terlihat jelas dari rerata skor MMSE 21, dimana hal ini
menunjukkan adanya gangguan kognitif tingkat sedang. Hubungan ini tidak dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan sebagai salah satu faktor perancu yang berperan, dimana dalam hasil uji tidak
terdapat hubungan yang bermakna
KESIMPULAN DAN SARAN
Terdapat gangguan fungsi pendengaran dan fungsi kognitif pada sebagian besar subyek
penelitian. Selanjutnya juga ditemukan hubungan yang bermakna antara gangguan pendengaran
dengan penurunan fungsi kognitif, dimana subyek dengan gangguan pendengaran memiliki
risiko mengalami gangguan kognitif sebesar 5,88 kali dibandingkan mereka yang tidak
mengalami gangguan.
Didalam artikel tidak dicantumkan saran. Sebaiknya dalam artikel bisa dicantumkan
saran seperti saran bagi penelitian selanjutnya agar bisa lebih baik lagi dari penelitian ini atau
saran bagi masyarakat agar mau atau dapat mengikuti penelitian ini agar penelitian ini berjalan
dengan baik dan lancar.

Anda mungkin juga menyukai